Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

Ilmu Akuntansi Dalam Perspektif Ontologis, Ilmu Akuntansi Dalam Perspektif


Epistimologis, Dan Ilmu Akuntansi Dalam Aspek Aksiologi”

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Filsafat ilmu Akuntansi yang diampuh oleh
Pak Mattoasi S.pd,. SE. M.Si, P.hD

MAKALAH

Oleh :
Sri Mulyani Ahmad
(921420017)

UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO


FAKULTAS EKONOMI
JURUSAN AKUNTANSI
PROGRAM STUDI S1 - AKUNTANSI

2021

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-Nya, penulis
dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul "Ilmu akuntansi dalam perspektif
ontologis, ilmu akuntansi dalam perspektif epistimologis dan ilmu akuntansi dalam aspek
aksiologi" dengan tepat waktu.

Makalah disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Filsafat Ilmu Akuntansi Selain
itu, makalah ini bertujuan menambah wawasan bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Pak Mattoasi S.pd,. SE. M.Si, P.hD selaku dosen
Pengampu Mata Kuliah Filsafat Ilmu Akuntansi.

Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu, saran dan
kritik yang membangun diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Gorontalo, 14 Maret 2022

Penulis

DAFTAR ISI

2
KATA PENGANTAR.........................................................................................................2

DAFTAR ISI........................................................................................................................3

BAB I....................................................................................................................................4

PENDAHULUAN................................................................................................................4
1.1 Latar Belakang............................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah.......................................................................................................5
1.3. Tujuan........................................................................................................................5

BAB IaI.................................................................................................................................6

PEMBAHASAN...................................................................................................................6
2.1 Ilmu Akuntansi Dalam Perspektif Ontologis...............................................................6
2.2 Ilmu Akuntansi Dalam Perspektif Epistimologis........................................................8
2.3 Ilmu Akuntansi Dalam Aspek Aksiologi....................................................................10

BAB III...............................................................................................................................11

KESIMPULAN DAN SARAN..........................................................................................11


3.1 Kesimpulan................................................................................................................11
3.2 Saran.........................................................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................12

3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Filsafat ilmu adalah alat untuk mencari kebenaran dari berbagai fenomena, memberi
pengertian tentang hidup, memberikan ajaran tentang moral dan etika, serta menjadi
inspirasi dan pedoman untuk berbagai aspek kehidupan (Bambang Wicaksono, 2010).
Menurut Suriasumantri (2001), filsafat ilmu merupakan telaah secara filsafat yang ingin
menjawab beberapa pertanyaan mengenai hakikat ilmu, yaitu:
1. Objek apa yang ditelaah? Bagaimana wujud hakiki dari objek tersebut? Bagaimana
hubungan antara objek dengan daya tangkap manusia (seperti berpikir, merasa dan
mengindera) yang membuahkan pengetahuan?
2. Bagaimana proses yang memungkinkan ditimbanya pengetahuan yang berupa ilmu?
Bagaimana prosedurnya? Hal-hal apa yang harus diperhatikan agar kita mendapatkan
pengetahuan yang benar? Apa yang disebut kebenaran itu sendiri? Apakah kriterianya?
Cara/ teknik sarana apa yang membantu kita dalam mendapatkan pengetahuan berupa
ilmu?
3. Untuk apa pengetahuan berupa ilmu itu dipergunakan? Bagaimana kaitan antara cara
penggunaan tersebut dengan kaidahkaidah moral? Bagaimana penentuan objek yang
ditelaah berdasarkan pilihan-pilihan moral? Bagaimana kaitan antara teknik prosedural
yang merupakan operasionalisasi metode ilmiah dengan norma- norma
moral/profesional.
Masih mengacu pendapat Suriasumantri, untuk membedakan jenis pengetahuan yang
satu dengan pengetahuan lainnya maka pertanyaan yang dapat dikemukakan adalah: Apa
yang dikaji oleh pengetahuan tersebut (ontologis)? Bagaimana cara mendapatkan
pengetahuan tersebut (epistemologis)? Serta untuk apa pengetahuan termaksud
dipergunakan (aksiologi)?
Dengan mengetahui jawaban dari ketiga pertanyaan tersebut maka dengan mudah kita
membedakan berbagai jenis pengetahuan yang terdapat dalam khasanah kehidupan manusia.
Dengan begitu kita akan mudah mengenali berbagai pengetahuan yang ada seperti ilmu, seni
dan agama serta menempatkan mereka pada tempatnya masing-masing yang saling
memperkaya kehidupan kita. Tanpa mengetahui karateristik ilmu dengan baik, maka bukan
saja tidak dapat memanfaatkan kegunaannya secara oftimal namun kadang kita salah dalam
menggunakannya.

4
1.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam penulisan makalah ini yaitu sebagai berikut :
1. Apa pengertian dari Ilmu Akuntansi dalam Perspektif Ontologis?
2. Bagaimana Ilmu Akuntansi dalam Perspektif Epistimologis?
3. Bagaimana Illmu Akuntansi dalam Aspek Aksiologi?

1.3. Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini yaitu sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui apakah pengertian dari Ilmu Akuntansi dalam Perspektif Ontologis.
2. Untuk Mengetahui Bagaimana Ilmu Akuntansi dalam Perspektif Epistimologis
3. Untuk Mengetahui Bagaimana Ilmu Akuntansi dalam Aspek Aksiologi

5
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Ilmu Akuntansi Dalam Perspektif Ontologis
Istilah ontologi berasal dari gabungan kata ontos atau hakikat dengan logos yang berarti
teori. Ontologi menjawab apa hakikat dari obyek yang diteliti. Suriasumantri mengajukan
satu kalimat pendek untuk menjelaskan apa itu ontologi: Apa yang dikaji oleh pengetahuan
tersebut?

Laporan yang kita kaji ini diterbitkan oleh Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara
Surabaya II. Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara Surabaya II adalah salah satu entitas
akuntansi di bawah Direktorat Jenderal Perbendaharaan Kementerian Keuangan RI yang
berkewajiban menyelenggarakan akuntansi dan laporan pertanggungjawaban atas
pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara dengan menyusun laporan keuangan
berupa Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, dan Catatan atas Laporan Keuangan.

Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara Surabaya II didirikan sebagai salah satu


upaya pemerintah untuk meningkatkan kualitas Laporan Keuangan Kementerian
Negara/Lembaga sesuai dengan PMK 2005/PMK.011/2012 tentang Organisasi dan Tata
Kerja Instansi Vertikal. Berkedudukan di Jalan Dinoyo Nomor 111 Surabaya, Kantor
Pelayanan Perbendaharaan Negara Surabaya II mempunyai tugas dan fungsi dalam
memberikan bimbingan dan dukungan implementasi akuntansi pemerintah pada
Kementerian Negara/Lembaga. Melalui peran Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara
Surabaya II diharapkan kualitas laporan K/L dapat ditingkatkan kualitasnya yang pada
akhirnya Laporan Keuangan Pemerintah Pusat dapat disajikan dengan akuntabel, akurat dan
transparan.

Untuk mewujudkan tujuan diatas Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara Surabaya II


berkomitmen dengan visi “mewujudkan pelaksanaan penyelenggaran keuangan negara yang
efisien, akuntabel dan transparan melalui pembinaan akuntansi pemerintah menuju Laporan
Keuangan Kementerian/Negara yang berkualitas.”

Untuk mewujudkan visi tersebut Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara Surabaya II


melakukan beberapa langkah-langkah strategis sebagai berikut:
 Menyelenggarakan pembinaan yang berkelanjutan berkaitan implementasi akuntansi
pemerintah kepada Kementerian negara/Lembaga
 Membina secara efektif Kementerian Negara/Lembaga dalam pemanfaatan informasi

6
keuangan yang dihasilkan oleh sistem akuntansi yang diimplentasikan.
 Mengembangkan sistem pembinaan yang profesional dan terpercaya.
 Menyelenggarakan sistem dukungan pengambilan keputusan yang andal kepada para
pemangku kepentingan.
Penyusunan Laporan Keuangan Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara Surabaya II
mengacu pada Peraturan Menteri Keuangan Nomor 171/PMK.05/2007 sebagaimana telah
diubah dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 233/PMK.05/2011 tentang Sistem
Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Pemerintah Pusat serta Peraturan Direktur Jenderal
Perbendaharaan Nomor PER-57/PB/2013 tentang Pedoman Penyusunan Laporan Keuangan
Kementerian Negara/Lembaga. Informasi yang disajikan di dalamnya telah disusun sesuai
ketentuan perundang-undangan yang berlaku.
Laporan Keuangan Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara Surabaya II ini terdiri
dari: Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, dan Catatan atas Laporan Keuangan Tahun
Anggaran 2014.
Laporan Realisasi Anggaran menggambarkan perbandingan antara anggaran dengan
realisasinya, yang mencakup unsur-unsur pendapatan dan belanja selama periode 1 Januari
sampai dengan 31 Desember 2014. Realisasi Pendapatan Negara pada TA 2014 adalah
berupa Pendapatan Negara Bukan Pajak sebesar Rp.48.586.253,- atau mencapai 0.0 persen
dari estimasi pendapatannya sebesar Rp0. Realisasi Belanja Negara pada TA 2014 adalah
sebesar Rp.3.691.557.108,- atau mencapai 99.03 persen dari alokasi anggaran sebesar
Rp.3.727.845.000,-.
Neraca menggambarkan posisi keuangan entitas mengenai aset, kewajiban, dan ekuitas
dana pada 31 Desember 2014 dan 2013. Neraca yang disajikan adalah hasil dari proses
Sistem Akuntansi Instansi, sebagaimana yang diwajibkan dalam Peraturan Menteri
Keuangan Nomor 171/PMK.05/2007 sebagaimana telah diubah dengan 233/PMK.05/2011
tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor 171/PMK.05/2007 tentang
Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Pemerintah Pusat.
Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK) menyajikan informasi tentang penjelasan
atau daftar terinci atau analisis atas nilai suatu pos yang disajikan dalam Laporan Realisasi
Anggaran dan Neraca. Termasuk pula dalam CaLK adalah penyajian informasi yang
diharuskan dan dianjurkan oleh Standar Akuntansi Pemerintahan serta pengungkapan-
pengungkapan lainnya yang diperlukan untuk penyajian yang wajar atas laporan keuangan.

7
2.2 Ilmu Akuntansi Dalam Perspektif Epistimologis
Epistemologi merupakan gabungan kata episteme atau pengetahuan dengan logos yang
berarti teori. Epistemologi adalah cabang ilmu filsafat yang menangani masalah-masalah
filosofis yang mengitari teori ilmu pengetahuan. Epistemologi bertalian dengan definisi dan
konsep-konsep ilmu, ragam ilmu yang bersifat nisbi dan niscaya, dan relasi eksak antara
subyek dengan obyek. Epistemologi adalah bagian dari filsafat yang meneliti asal-usul,
asumsi dasar, sifat-sifat, dan bagaimana pengetahuan menjadi penentu penting dalam
menentukan karakter pengetahuan. Epistemologi menentukan kebenaran macam apa yang
harus diterima dan apa yang sebaiknya ditolak.
Aspek epistemologi adalah kebenaran dari sudut pandang mengapa dan bagaimana
fakta yang benar dan dapat di verifikasi dan dibuktikan kebenarannya. Epistemologi secara
sadar dan berkelanjutan orang menempuh cara untuk menguasai serta mengubah objek,
melalui upaya konkret dan langsung menuju pada kemajuan. Epistemologi harusnya
mendominasi logika karena dengan logika kita dapat menjelaskan permasalahan dengan
utuh dan masuk akal.
Dalam aspek epistemologi, ilmu akuntasi menggunakan berbagai metode sesuai
kebutuhannya. Contohnya matode induktif digunakan pada saat pengambilan keputusan
dengan melihat laporan tersebut, pihak berwenang akan menyimpulkan langkah apa yang
akan di ambil. Metode positivism digunakan ketika akan membuat sebuah laporan keuangan
harus menggunakan data yang ada atau yang telah di ketahui dengan bukti yang akurat
berupa nota atau bukti transaksi lainnya.
Mengacu Suriasumantri, dengan epistemologi kita akan bertanya dan menemukan
jawaban tentang bagaimana suatu pengetahuan kita dapatkan. Laporan Keuangan Tahun
2014 ini merupakan laporan yang mencakup seluruh aspek keuangan yang dikelola oleh
Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara Surabaya II. Laporan Keuangan ini dihasilkan
melalui Sistem Akuntansi Instansi (SAI) yaitu serangkaian prosedur manual maupun yang
terkomputerisasi mulai dari pengumpulan data, pencatatan dan pengikhtisaran sampai
dengan pelaporan posisi keuangan dan operasi keuangan pada Kementerian Negara/
Lembaga.
SAI terdiri dari Sistem Akuntansi Keuangan (SAK) dan Sistem Informasi Manajemen
dan Akuntansi Barang Milik Negara (SIMAK-BMN). SAI dirancang untuk menghasilkan
Laporan Keuangan Satuan Kerja yang terdiri dari Laporan Realisasi Anggaran, Neraca,

8
dan Catatan atas Laporan Keuangan. Sedangkan SIMAK-BMN adalah sistem yang
menghasilkan informasi aset tetap, persediaan, dan aset lainnya untuk penyusunan neraca
dan laporan barang milik negara serta laporan manajerial lainnya.
Penyusunan dan penyajian Laporan Keuangan Tahun 2014 telah mengacu pada Standar
Akuntansi Pemerintahan (SAP) yang telah ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah Nomor
71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan. Disamping itu, dalam
penyusunannya telah diterapkan kaidah-kaidah pengelolaan keuangan yang sehat di
lingkungan pemerintahan. Kebijakan-kebijakan akuntansi yang penting yang digunakan
dalam penyusunan Laporan Keuangan Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara Surabaya
II adalah sebagai berikut:
1. Kebijakan Akuntansi atas Pendapatan
o Pendapatan adalah semua penerimaan yang menambah ekuitas dana lancar dalam
periode tahun yang bersangkutan yang menjadi hak pemerintah pusat dan tidak perlu
dibayar kembali oleh pemerintah pusat.
o Pendapatan diakui pada saat kas diterima pada Kas Umum Negara (KUN).
o Akuntansi pendapatan dilaksanakan berdasarkan azas bruto, yaitu dengan
membukukan penerimaan bruto, dan tidak mencatat jumlah nettonya (setelah
dikompensasikan dengan pengeluaran).
o Pendapatan disajikan menurut klasifikasi sumber pendapatan.
2. Kebijakan Akuntansi atas Belanja
o Belanja adalah semua pengeluaran yang mengurangi ekuitas dana lancar dalam
periode tahun yang bersangkutan yang tidak akan diperoleh pembayarannya kembali
oleh pemerintah pusat.
o Belanja diakui pada saat terjadi pengeluaran kas dari KUN.
o Khusus pengeluaran melalui bendahara pengeluaran, pengakuan belanja terjadi pada
saat pertanggungjawaban atas pengeluaran tersebut disahkan oleh Kantor Pelayanan
Perbendaharaan Negara (KPPN).
o Belanja disajikan menurut klasifikasi ekonomi/ jenis belanja.
3. Kebijakan Akuntansi atas Aset

o Aset adalah sumber daya ekonomi yang dikuasai dan/atau dimiliki oleh pemerintah
sebagai akibat dari peristiwa masa lalu dan dari mana manfaat ekonomi dan/ atau
sosial di masa depan diharapkan dapat diperoleh, baik oleh pemerintah maupun oleh
masyarakat, serta dapat diukur dalam satuan uang, termasuk sumber daya non-

9
keuangan yang diperlukan untuk penyediaan jasa bagi masyarakat umum dan
sumber- sumber daya yang dipelihara karena alasan sejarah dan budaya. Dalam
pengertian aset ini tidak termasuk sumber daya alam seperti hutan, kekayaan di
dasar laut, dan kandungan pertambangan. Aset diakui pada saat diterima atau pada
saat hak kepemilikan berpindah. Aset diklasifikasikan menjadi Aset Lancar,
Investasi, Aset Tetap, Piutang Jangka Panjang dan Aset Lainnya.

2.3 Ilmu Akuntansi Dalam Aspek Aksiologi


Aksiologi terbentuk dari penggabungan kata dari bahasa Yunani, yaitu axios atau nilai
dengan logos yang berarti teori. Secara sederhana, aksiologi adalah teori tentang ilmu.
Aksiologi adalah bagian dari filsafat yang mempersoalkan penilaian, terutama berhubungan
dengan masalah atau teori umum formal mengenai nilai.
Nilai adalah sesuatu yang abstrak. Nilai tidak dapat diukur secara statistik dan
kuantitatif, tetapi bisa sangat konkret dalam kondisi tertentu. Nilai yang bersifat abstrak
merupakan sebuah konsep atau prinsip yang implementasinya kalau diterapkan oleh suatu
subjek dapat membawa persamaan sikap atau pendapat namun juga dapat menimbulkan
perbedaan. Dalam konteks ilmu, masalah yang banyak berkembang adalah apakah nilai itu
bermakna atau tidak.
Aksiologi menjawab pertanyaan “untuk apa” atau kegunaan dari suatu pengetahuan.
Terkait hal itu, Laporan Keuangan ini diharapkan dapat memberikan informasi yang
berguna kepada para pengguna laporan khususnya sebagaisarana untuk meningkatkan
akuntabilitas/pertanggungjawaban dan transparansi pengelolaan keuangan negara pada
Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara Surabaya II. Disamping itu, laporan keuangan ini
juga dimaksudkan untuk memberikan informasi kepada manajemen dalam pengambilan
keputusan dalam usaha untuk mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik (good
governance).

10
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
3.1 Kesimpulan
Epistemologi merupakan gabungan kata episteme atau pengetahuan dengan logos yang
berarti teori. Epistemologi adalah cabang ilmu filsafat yang menangani masalah-masalah
filosofis yang mengitari teori ilmu pengetahuan.
Tinjauan epistemologi untuk menemukan jawaban tentang bagaimana suatu
pengetahuan kita dapatkan. Laporan Keuangan ini dihasilkan melalui Sistem Akuntansi
Instansi (SAI) yaitu serangkaian prosedur manual maupun yang terkomputerisasi mulai dari
pengumpulan data, pencatatan dan pengikhtisaran sampai dengan pelaporan posisi keuangan
dan operasi keuangan.
Aksiologi menjawab pertanyaan “untuk apa” atau kegunaan dari suatu pengetahuan.
Laporan Keuangan dapat memberikan informasi untuk meningkatkan akuntabilitas
dan transparansi pengelolaan keuangan negara pada Kantor Pelayanan Perbendaharaan
Negara Surabaya II. Disamping itu, laporan keuangan ini juga untuk memberikan informasi
kepada manajemen dalam pengambilan keputusan untuk mewujudkan tata kelola
pemerintahan yang baik (good governance).
3.2 Saran
Semoga dengan diselesaikannya makalah ini di harapkan agar para pembaca khususnya
mahasiswa Universitas Negeri Gorontalo Fakultas Ekonomi dapat lebih mengetahui dan
memahami Makalah ini berisikan tentang ilmu akuntansi dalam perspektif ontologis, ilmu
akuntansi dalam perspektif epistimologis dan ilmu akuntansi dalam aspek aksiologi.

DAFTAR PUSTAKA
11
Yogi, Hendi, Mahirsya, Tridasa (2015), Laporan Keuangan KPPN Surabaya II
Direktorat Jendral Perbendaharaan Kementrian Keuangan Ditinjau Dari Ontologi,
Epistemologi Dan Aksiologi Terhadap Ilmu Akuntansi

12

Anda mungkin juga menyukai