Anda di halaman 1dari 10

Roda Gigi Sinkromis

Roda sinkromis merupakan roda gigi yang berfungsi untuk menyamakan kecepatan roda gigi roda gigi sebelum berpasangan. Penggunaan sinkromis dimaksudkan agar pada waktu pemindahan tingkat kecepatan dapat berjalan dengan baik tanpa adanya suara (bunyi berisik). Dalam perencanaan harus direncanakan terlebih dahulu hal-hal sebagai berikut : Jumlah gigi, Z = 40 gigi Modul gigi, m = 3 Lebar gigi, b = 30 mm

a. Dimensi roda gigi sinkromis * Diameter jarak bagi/tusuk : Dt = m . Z = 3 . 40 = 120 mm * Jarak bagi : t = Dt . / Z =

120.3.14 40

= 9,42 mm * Kedalaman kerja : hk = 2 . m = 2.3 = 6 mm * Kedalaman total : ht = 2,25 . m = 2,25 . 3 = 6,75 mm

* Tinggi kaki :

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

Ismail Muchsin, ST.M.Sc

ELEMEN MESIN II

tk = ht / 2 = 6,75 / 2 = 3,375 mm * Diameter luar : D1 = Dt + ht = 120 + 6,75 = 126,75 mm * Diameter dalam : Dt = Dt ht = 120 6,75 = 113,25 mm * Jari-jari rata-rata : rm = (D1 + Dd) / 4 = (126,75 + 113,25)/4 = 60 mm b. Tegangan yang terjadi = T / (rm.A.Z) Dimana : A = luas bidang efektif = tk . b . 0,75 (mm2) T = Torsi maksimum (N.mm) = 195 Nm = 195000 Nmm Maka : = T / (rm.tk.b.0,75.Z) = 195000 / (60 x 3,375 x 30 x 0.75 x 40) = 195.00 182250 = 1,07 N/mm2 Perencanaan bahan berdasarkan dari tegangan tekan yang terjadi dimana harus lebih kecil dari tegangan izin bahan. .

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

Ismail Muchsin, ST.M.Sc

ELEMEN MESIN II

Bahan yang direncanakan sama dengan bahan pada roda gigi yang ada yaitu baju karburasi menurut Din 17210 (Jan 1959) symbol 15 Crs No. Bahan 1.7015 (Nieman, P:97).

Perhitungan Poros
Gaya-gaya yang bekerja pada pasangan roda gigi dalam kotak transmisi terdiri dari gaya tangensial, gaya aksial, serta gaya radial. Ketiga gaya ini akan menimbulkan momen yang mempengaruhi kekuatan poros baik poros input, output, maupun poros perantara. Tetapi gaya radial yang timbul besarnya jauh lebih kecil dari gaya tangensial dan gaya aksial. Oleh karena itu dalam perhitungan hanya gaya tangensial dan gaya aksial saja yang digunakan. Gaya-gaya tersebut dengan jarak tertentu memberikan momen yang mempengaruhi kekuatan poros. Untuk itu perlu diketahui gaya tangensial terlebih dahulu, untuk menghitung perencanaan poros.

Untuk mencari gaya tangensial digunakan rumus :

Ft =

2.T max 2.(iT max) atauFt = dt1 dt 2

(RS. Khurmi & JK. Gupta, hal 105) Untuk gaya aksial : Fa = Ft tg Tabel 1. Gaya Tangensial dan Gaya Aksial

Tranmisi I II III IV V Mundur Perhitungan Poros Input

Ft (N) 928,6 243,3 279,5 220,2 201,9 419,2

Fa (N) 337,76 89,17 101,7 80,15 73,5 0 (Nol)

Pada poros input terdapat roda gigi roda gigi ada pada transmisi I, dari table gaya tangensial dan aksial memiliki data : Ft = 928,6 N Ismail Muchsin, ST.M.Sc ELEMEN MESIN II 3

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

Fa = 337,76 N Direncanakan x = 50 mm

Perhitungan reaksi tumpuan : Pada data telah diketahui bahwa : Ft = Wt = 928,6 N Fa = Wa = 337,76 N Maka reaksi tumpuannya adalah : R = Wt = 928,6 N Perhitungan diameter poros input : Pada perhitungan diameter poros input dahulu dicari gaya gaya yang diderita poros yang menyebabkan momen-momen, yaitu : Momen lentur yang disebabkan gaya tangensial : Mt = Wt . x = 928,6 . 50 = 55716 Nmm = 55,7 Nm Momen lentur aksial adalah : Ma = Wa .

dt1 2
= 7092,96 Nmm = 7,093 Nm

= 337,76 . 42 2 -

Momen lentur ekivalen adalah : Mt = =

Mt 2 + Ma 2 55,7 2 2 7,093 2 24220 + + 3966 ,75 2

5 3102,49+0+1 50,37 03,5056 1 0 5 8 6 6 85 4

= 56,15 Nm = 56150 Nmm Torsi yang dialami oleh poros input torsi maksimum adalah : Tmax = 195 Nm = 195000 Nmm

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

Ismail Muchsin, ST.M.Sc

ELEMEN MESIN II

Pada perancangan ini diasumsikan bahwa poros menderita pembebanan secara tiba-tiba dengan kejutan kecil, dimana : Km = 1,5 2,0 Dengan mengambil : Km = 1,5 dan Kt = 1,7 Maka momen puntir ekivalennya adalah : Mt = = = = = dan Kt = 1,5 2,0

Mt 2 + Ma 2
( 1,5 x 56,15 ) 2 + ( 1,7 x 195 ) 2 7093,85 + 109892,25 342,032 Nm 342032 Nmm

Diambil bahan poros baja karbon (0,4 % C) dengan :

Tegangan tarik, = = 600 N/mm2 Tegangan tarik yang diizinkan = = 200 N/mm2 (dengan mengambil SF = 3)

Dimana :

Tegangan geser yang diizinkan = =

200 = = 115,47 N/mm2 3 3

Me = . .dpi3 dpi =
3

Me.16
342 x 16 1 .1 96 6 342032 ,0 . 115,47 x 7 .3,1 3,14 15 , 4 1 4

= 33

1741,38

dpi = 12,03 mm 14 mm

Pemeriksaan poros input :

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

Ismail Muchsin, ST.M.Sc

ELEMEN MESIN II

Dengan mengambil diameter poros input dp1 = 14 mm, maka tegangan geser yang akan dialami oleh poros adalah : = =

Me.16
342032 x 16 3,14 x 143

= 73,28 N/mm2 Karena < (73,28<115,47), maka rancangan poros memenuhi syarat. Perhitungan Poros Perantara Poros perantara adalah poros tempat roda gigi 2,3,5,7, 9 dan 12 dipasang untuk meneruskan daya dan pada poros keluaran (output). Poros ini akan ditopang oleh 2 (dua) bantalan pada kedua sisinya dan direncanakan akan mempunyai panjang 1 = 340 mm. Perhitungan Rekasi Tumpuan Poros Perantara : Seperti telah diketahui bahwa poros akan ditumpu 2 (dua) bantalan pada kedua ujungnya, maka : RA + RB = Total gaya Tangensial + WT Dimana : RA = Gaya reaksi pada titik A RB = Gaya reaksi pada titik B Sehingga : RA + RB = WT2 + WT (terbesar pada roda gigi yang bekerja) Gaya berat atau gaya tangensial yang dialami oleh poros sama dengan gaya yang dialami oleh roda gigi (semua WT telah dihitung) dan gaya aksial yang dialami oleh roda gigi 2 adalah : Wa = Wt2 tg = 928,6 tg 20 = 337,76 N Analog dengan diatas maka didapat gaya berat dan gaya aksial yang dialami oleh poros.

Roda gigi

12

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

Ismail Muchsin, ST.M.Sc

ELEMEN MESIN II

Tangensial Aksial

928,6 337,76

243,3 89,17

279,5 101,7

220,5 80,15

419,2 0

201,9 73,5

Keterangan : Wa9 = 0 = > karena menggunakan roda gigi lurus. Sehingga reaksi tumpuan pada poros perantara adalah : RA + RB = 928,6 + 419,2 = 1347,8 N Dengan mengambil Momen dititik A, maka : (lihat gambar 3.3) RB .340 = Wt2 . 50 + Wt9 . 236 RB . 340 = 484,4 . 50 + 419,2 . 236 340 RB = 123151,2 RB = 362,2 N RA . RB = 903,6 RA = 903,6 362,2 = 541,4 N

Perhitungan Diameter Poros Perantara


Untuk mencari diameter poros perantara, terlebih dahulu dicari momen ekivalen yang dialami oleh poros. Momen ekivalen dihitung dari momen yang ditimbulkan oleh masing-masing roda gigi yang dipasangkan pada poros perantara dan dalam perhitungan momen yang dipakai adalah momen yang terbesar dari torsi yang terbesar, maka : * Momen lentur pada poros untuk roda gigi 2 : M2 = RA x 50 = 541,4 x 50 = 27070 Nmm * Momen lentur pada poros untuk roda gigi 3 : M3 = RA x 96 WT2 x 46 = 541,4 x 96 928,6 x 46 = 9258,8 Nmm * Momen lentur pada poros untuk roda gigi 5 : M5 = RA x 128 WT2 x 78 = 541,4 x 128 928,6 x 78

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

Ismail Muchsin, ST.M.Sc

ELEMEN MESIN II

= 31516 Nmm * Momen lentur pada poros untuk roda gigi 7 : M7 = RA x 196 WT2 x 146 = 928,6x 196 928,6 x 146 = 35392 Nmm * Momen lentur pada poros untuk roda gigi 9 : M9 = RA x 236 WT2 x 186 = 541,4 x 236 928,6 x 186 = 37672 Nmm * Momen lentur pada poros untuk roda gigi 12 : M12 = RA x 292 WT2 x 242 = 541,4 x 292 928,6 x 242 = 40864 Nmm Momen lentur pada poros karena gaya aksial :

Ma2 = Wa2 . dt2/2 = 337,76 . 153/2 = 25838,64 Nmm Ma3 = Wa3 . dt3/2 = 120,2 . 66/2 = 3996,6 Nmm Ma5 = Wa5 . dt5/2 = 101,7 . 78/2 = 3996,3 Nmm Ma7 = Wa7 . dt7/2 = 80,15 . 99/2 = 3967,4 Nmm Ma9 = Wa9 . dt9/2 = 0 Ma12 = Wa12 . dt12/2 = 75,5 . 104/2 = 4077 Nmm Karena momen pada roda gigi 12 terbesar, maka dipakai dalam

perhitungan sehingga momen lentur ekivalennya adalah : M1 = =

M 2 12 + M / a

40864 2 + 4077 2

= 41066,9 Nmm Dengan momen puntir ekivalen untuk torsi pada poros perantara adalah Tp = 39011,1 Nmm adalah : PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ismail Muchsin, ST.M.Sc ELEMEN MESIN II 8

Mpe = =

( Km.M 2) 2 + ( Kt.Tp ) 2 (1,5.41066,0) 2 + (1,7.39011,1) 2

= 90514,1 Nmm Dengan memilih bahan untuk poros adalah Nickel Chromium Steel (30Ni4Cr1) dengan :

Tegangan tarik, = = 154 N/mm2 Tegangan tarik yang diizinkan = = 51,33 N/mm2 (SF =3) Tegangan geser yang diizinkan = = 51,33 3
= 30.2 N/mm2

Maka diameter poros perantara adalah : dpi =


3

Me.16
3

90514,1.16 .30,2

= 24,8 mm 30 mm. Pemeriksaan poros perantara : Dengan mengambil diameter poros perantara d pp = 30 mm, maka tegangan geser sesungguhnya yang terjadi pada poros adalah : = =

Mpe.16 .30 3 9014,1.16 3,14.27000

= 17,1 N/mm2 Karena < (17,1 < 30,2) N/mm2, maka rancangan ini memenuhi syarat.

Perhitungan Poros Output

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

Ismail Muchsin, ST.M.Sc

ELEMEN MESIN II

Poros output merupakan poros yang akan mentransmisikan daya pada roda penggerak dan pada poros ini terdapat roda gigi 4, 6, 8, 11 dan 13. yang dipasang pada poros tersebut. Perhitungan Reaksi Tumpuan Poros Output Seperti telah diketahui bahwa poros output membawa beban roda gigi 4, 6, 8, 11 dan 13 yang akan ditumpu pada 1 (satu) sisi saja. Gaya tangensial dan gaya aksial masing-masing roda gigi 4, 6, 8, 11 dan 13 telah diketahui yaitu dari pasangan gigi-gigi masing-masing yaitu roda gigi 3, 5, 7, 9, dan 12 seperti dalam table sebagai berikut : Tabel 4.3 Reaksi Tumpuan Poros Output Roda gigi Tangensial (N) Aksial (N) 4 330,3 120,22 6 279,5 101,7 8 20,2 80,15 11 419,2 0 13 201,9 73,5

Keterangan, Wa11 = 0, karena roda gigi lurus. Untuk menghitung reaksi tumpuan maka diambil Ft terbesar yang terjadi pada roda gigi 11. Maka reaksi tumpuannya adalah : RC + RD = 419,2 N Dengan mengambil momen dititik D, maka didapat : RC . 236 = 419,2 . 86 RC = 152,75 N RD = 419,2 - 152,75 = 266,45 N

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

Ismail Muchsin, ST.M.Sc

ELEMEN MESIN II

10

Anda mungkin juga menyukai