Outline
Introduction
Electrical Characterization Nanoscale Ferroelectric Aplikasi
Introduction
Basics of ferroelectricity Piezolectrics: Charge generation by mechanical fields Pyroelectrics: Charge generation by thermal fields Ferroelectrics: Charge generation by electrical fields
Pembentukan BaTiO3
BaO + TiO2
BaTiO3
Barium Titanate
General Information Properties
Perovskite
Struktur
Ferroelektrik
Aplikasi
Properties
Perovskite Structure Piezoelectricity High Dielectric constant
Molecular formula : BaTiO3 Molar mass : 233.192 g/mol Appearance : white crystals Density : 6.02 gr/cm3, solid Melting point : 1625 C Solubility in water : insoluble Solubility : slightly soluble in dilute mineral acids; dissolves in concentrated sulfuric acid and hydrofluoric acid Band gap : 3.2 eV (300 K, single crystal)[1]
Barium Titanate
General Information Properties
Perovskite
Struktur
Ferroelektrik
Aplikasi
Ferroelektrik
Ferroelektrik adalah suatu zat yang dapat mengalami perubahan konstanta dielektrik atau mengalami polarisasi spontan akibat adanya perubahan temperatur. Bahan Ferroelektrik Ferroelektrik adalah gejala terjadinya perubahan polarisasi listrik secara spontan pada material akibat penerapan medan listrik yang mengakibatkan adanya ketidaksimetrisan struktur kristal pada suatu material ferroelektrik.Ferroelektrifitas merupakan fenomena yang ditunjukkan oleh kristal dengan suatu polarisasi spontan dan efek histerisis yang berkaitan dengan perubahan dielektrik dalam menanggapi penerapan medan listrik. Sifat histerisis dan konstanta dielektrik yang tinggi dapat diaplikasikan pada sel memori
Ferroelektrik
Ferroelektrik menunjukkan nilai polarisasi tidak sama dengan nol ketika tidak ada medan listrik. Polarisasi dapat dikurangi pada medan listrik tertentu, disebut koersif. Hysteresis dapat hilang di atas temperatur tertentu, disebut temperatur fasa transisi.
Barium Titanate
General Information Properties
Perovskite
Struktur
Ferroelektrik
Aplikasi
Perovskite
Struktur perovskite berbentuk senyawa dengan formula ABO3, dimana A dan B memiliki ukuran yang berbeda. Struktur ini merupakan struktur FCC dimana kation A yang lebih besar dan oksigen bersama-sama membentuk kisi FCC, sedangkan kation B yang lebih kecil mengisi sistem kristal oktahedral dalam susunan FCC tersebut. Hanya ada atom oksigen yang menjadi tetangga terdekat kation B.
Barium Titanate
General Information Properties
Perovskite
Struktur
Ferroelektrik
Aplikasi
-O-2 Oxygen
- A (Ba+2 Barium) - B (Ti+4 Titanium)
Pada gambar, dapat dilihat bahwa bilangan koordinasi A (Ba+2 Barium) adalah 12, sedangkan bilangan koordinasi B (Ti+4 Titanium) adalah 6. Struktur ideal kristal perovskite adalah seperti pada gambar. Namun pada kenyataannya, berbagai struktur terdiri dari oksigen oktahedral dengan pengisi oktahedral adalah kation berukuran kecil, dan pengisi dodecahedral biasanya disebut perovskite. Maka dari itu, dapat dikatakan bahwa struktur perovskite memiliki kemungkinan substitusi kation A dan B yang sangat beragam, sebagaimana pada anion. Tetapi prinsip substitusi tersebut harus mempertimbangkan besar muatan dan ukuran serta hubungannya dengan bilangan koordinasinya. Karena adanya variaso ukuran ion dan adanya pergeseran yang relatif kecil pada atom-atom, struktur kristal mengalami distorsi dan ketidaksimetrisan struktur kristal tersebut mengakibatkan adanya efek pada sifat fisisnya. Hal ini mendasari material dengan struktur perovskite untuk berperan pada bahan keramik dielektrik.
Pada gambar, ditunjukkan bahwa pada temperatur di atas 120C (temperatur Curie), barium titanate memiliki struktur kubik yang isotropik. Atom Ti berada pada posisi yang setimbang tepat di tengah oktahedra. Perpindahan atom Ti karena ada medan listrik dapat menyebabkan struktur juga berubah dan membentuk dipol-dipol listrik. Misalnya, pada temperatur di bawah temperatur Curie, struktur oktahedral berubah dari kubik menjadi tetrahedral simetris dan posisi ion titanium menjadi offcenter sesuai dengan dipol elektrik permanennya. Ketika temperatur diubah, dimensi kristalnya juga berubah karena adanya distorsi oktahedra, dan menyebabkan oktahedra memiliki polarisasi spontan yang sangat besar, dan mengakibatkan konstanta dielektrikumnya juga sangat besar. Fluktuasi struktur kristal yang sensitif terhadap temperatur dapat dilihat pada grafik. Karakteristik dielektrik terhadap temperatur, kuat medan listrik, frekuensi dan waktu (aging) juga sangat bergantung pada substitusi ion, mikrostruktur dan ukuran grain-nya. Sebagai contoh, konstanta dielektrik pada suhu ruang meningkat ketika ukuran grain BaTiO3 mengecil.
Di atas temperatur Curie BaTiO3 memiliki struktur kubik, tetapi pada temperatur di bawah temperatur Curie ion-ion Ba dan Ti disimpangkan, sehingga menghasilkan struktur kubik yang sedikit tertekan. Walaupun simpangan yang dihasilkan kecil 0,15 A, namun polarisasinya cukup teramati. Simpangan relatif dari struktur internal ini diberi nama model displacive.
Barium Titanate
General Information Properties
Perovskite
Struktur
Ferroelektrik
Aplikasi
Aplikasi
MLCs (Multilayer Ceramic Capacitor)
PTC Thermistor
Kesimpulan
BaTiO3 materials have been developed for dielectric applications for a long time that using various substitutional ions for Ba+2 and Ti+4 to miniaturize the capacitors with large capacitance. These dielectric properties of barium titanate could be affected by many different parameters such as temperature, ambience, coating process, grain size, and etc. Because the crystallographic dimensions of BaTiO3 are sensitive to temperature, we can see comprehensive applications of BaTiO3 playing a significant role in dielectric materials.
Tugas Fisika Bahan Lanjut Gabriela Amanda Gita A. / 1109100008
Terimakasih