Anda di halaman 1dari 3

ANALISA CACAT KRISTAL YANG TERJADI AKIBAT

PENGARUH SUHU PADA MATERIAL DIELEKTRIK


BARIUM TITANAT
Moch Aditya Jheno Sheva Hemawan, Mahendra Ivan Fahrezi,
Dimas Donny Octafdeva, Riska Tiyas Subekti, Dimas Dharmasakti
Hamonangan, Aulia Irelin Sekar Remon
Program Study Teknik Metalurgi, Jurusan Teknik Pertambangan, Fakultas Teknologi Minneral, Universitas
Pembangunan Nasional “Veteran” Yogyakarta

116210012@student.upnyk.ac.id, 116210024@student.upnyk.ac.id, 116210033@student.upnyk.ac.id,


116210054@student.upnyk.ac.id, 116210062@student.upnyk.ac.id, 116210065@student.upnyk.ac.id

Abstract
Barium Titanat mempunyai struktur perovskite yang polimorf terhadap suhu, yaitu kubik untuk
suhu lebih dari 130 °C, tetragonal pada suhu 0 °C sampai 130 °C, orthorhombik untuk suhu -90
°C sampai 0 °C dan rhombohedral untuk suhu kurang dari -90 °C. Diketahui bahwa bahan ini
mempunyai dipol spontan dibawah suhu Curie Tc 130 °C. Penyebabnya adalah struktur
kristalinnya perovskite tetragonal dimana ion titan didalam oktahedron oksigen bergeser sedikit
kearah sumbu c, sementara oksigen bergeser berlawanan dengan titan. Pemberian bahan doping
Sr2+ pada kristal perovskite barium titanat akan mempengaruhi sifat fisis yang ditimbulkan
olehnya. Dengan cara ini akan dapat mengubah suhu Curie, permitivitas, resistansi dan lainnya.

PENDAHULUAN

Cacat kristal yang terjadi dalam suatu yang tidak memungkinkan arus listrik
bahan padat dapat mempengaruhi sifat fisis mengalir sehingga disebut juga dengan
tertentu seperti sifat mekanik atau sifat listrik. Isolator yaitu bahan yang tidak dapat
Cacat ini dapat terjadi pada saat pembekuan mengalirkan arus listrik. Namun, ketika
ataupun oleh sebab - sebab mekanik. Doping bahan dielektrik tersebut diberikan tegangan
merupakan salah satu proses sintesis yang listrik, akan terjadi perubahan tertentu yang
dilakukan dengan cara mencampurkan secara berskala atom. Atom yang terbuat dari inti
langsung prekursor yang digunakan dengan bermuatan positif dan elektron bermuatan
perbandingan komposisi tertentu yang negatif ini akan menyebabkan terjadinya
bertujuan untuk mengubah atau memperbaiki Polarisasi. Barium Titanat (BaTiO3)
sifatnya. Melalui proses doping, dengan merupakan material feroelektrik oksida yang
metode sol-gel, penyebaran sisi aktif logam mempunyai resistansi permitivitas yang
dapat ditingkatkan. Dielektrik adalah bahan tinggi. Barium Titanat mempunyai aplikasi
yang luas dalam elektronika, diantaranya : Moulson,1990 mengatakan bahwa
transducer, infrared detector dan multi layer akibat dari penambahan penggantian pada
ceramic capacitor. dalam industri elektronik, posisi atom Ba2+ dan Ti4+ sebagian atau
BaTiO3 digunakan sebagai bahan utama seluruhnya dengan ion-ion lain dapat
pembuatan komponen elektronik seperti menyebabkan sebagai berikut:
kapasitor, multilayer kapasitor (MMLc), a. Perubahan suhu Curie menyebabkan
perangkat penyimpan energi. Barium Titanat puncak permitivitas dapat bergeser
mempunyai struktur yang sangat sederhana posisinya. Penggantian Sr2+ pada
dari pada bahan ferroelektrik lainnya, yang posisi Ba2+ dalam BaTiO3 akan
dilihat dari segi penggunaannya, bahan menurunkan Tc sedangkan
tersebut sangat praktis dikarenakan sifat penggantian dengan Pb2+ akan
kimia dan mekaniknya sangat stabil.
meningkatkan Tc.
METODE PENELITIAN & b. Ion-ion (Fe3+, Ni2+, Co3+) yang
PEMBAHASAN menempati posisi Ti4+ dapat
mereduksi faktor disipasi.
Penggunaan tahapan analisa c. Penambahan senyawa seperti
kegagalan yang digunakan dimulai dengan CaZrO3 pada BaTiO3 dapat
beberapa metode diantaranya, menggunakan menyebabkan pelebaran puncak
preparasi sampel, pengamatan visual, permitivitas terhadap temperatur.
pengujian, dan evaluasi hasil pengujian. Bahan tersebut juga akan
Preparasi sampel dilakukan dengan uji coba mempengaruhi suhu Curie, dan
satu sampel yang digunakan dengan begitu diharapkan permitivitas bahan yang
akan mempermudah dalam melakukan
tinggi dapat diperoleh.
pengamatan visual dari sampel. Pengamatan
visual yang dilakukan pada permukaan d. Kation-kation dengan valensi lebih
komponen yang mengalami kegagalan pada tinggi dari ion-ion yang digantikan,
proses preparasi, pengamatan ini juga pada konsentrasi tinggi (> 0.5 %
diberlakukan untuk mencari pola-pola kation) seperti La3+ pada Ba2+ atau
khusus yang terbentuk akibat patahan dan Nb5+ pada posisi Ti4+,
jenis pembebanan yang berlaku, serta mengakibatkan terhambatnya
memungkinkan untuk dapat memperkirakan pertumbuhan kristal.
terjadinya kegagalan melalui proses e. Substituen dengan valensi yang lebih
pengamatan visual. tinggi seperti La3+ pada Ba2+ pada
Barium titanat merupakan salah satu konsentrasi rendah (< 0.2 % kation)
bahan dielektrik dari jenis feroelektrik yang menyebabkan resistivitasnya
memiliki struktur perovskite ABO3 dengan
menurun. Tetapi bila substituen
A menyatakan atom Ba2+ dan B menyatakan
memiliki valensi lebih rendah seperti
ion Ti4+. Masing-masing ion barium
dikelilingi oleh 12 ion oksigen. Ion-ion Mn3+ pada posisi Ti4+, maka
barium dan oksigen ini membentuk kisi substituen akan bertindak sebagai
kubus pusat muka (face centered cubic). akseptor dan dapat meningkatkan
Atom-atom titanium terletak di posisi resistivitas bahan dielektrik.
interstisi oktahedral dikelilingi oleh 6 ion
Pengukuran konduktivitas arus searah
oksigen.
dapat digunakan dengan metode arus bolak-
balik yang dilakukan pada jangkauan Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim
frekuensi terendah sampai tertinggi, sehingga Malang, Indonesia.
dapat memberikan informasi tentang 3. Hench, L.L dan West, J.K (1990),
resistansi dan kapasitansi grain boundary Principles of Electronic Ceramics,
(Rgb) dan (Cgb) serta besar J.Wiley & Sons.
konduktivitasnya. 4. Heywang, W dan Thomann, H
Resistivitas BaTiO3 pada suhu ruang (1991), Positive Temperature
yang diberi donor mencapai nilai terendah Coefficient Resistors, in: Electronic
pada jumlah doping sama dengan o Dm . Ceramics, edited by: B.C.H.Steele,
Ketika jumlah donor lebih kecil, resistivitas Elsevier Applied Science.
menurun dan meningkat pada penambahan 5. Jianquan, dkk (1997), Acceptor
doping secara terus menerus. Hal ini conpensation in (Sb,Y) doped
disebabkan konduktivitas elektron semiconducting Ba1- xSrxTiO3,
meningkat. Untuk bahan polikristalin J.Mater.Sci. 32 pp 713-717.
teramati adanya anomali resistansi terhadap 6. Jianquan, dkk (1998), Improvement
suhu, yaitu mempunyai increament jump of the PTCR Effect in Ba1-xSrxTiO3
positif (PTCR) diatas suhu Curie. Keadaan Semiconducting Ceramics by
ini menurut (Heywang, 1991) dan (Moulson, Doping of Bi2O3 Vapor during
1990) diakibatkan oleh adanya potensial Sintering, Journal American Ceramic
penghalang (barrier) dari batas antar butir Society. 81(2) pp 437-438.
(grain boundary), sehingga elektron dari pita 7. Morison, F.D, Sinclair, D.C dan
konduksi berpindah dari dalam butiran West, A.R (2001), Characterization
menuju ke batas butir dengan melewati of Lantanumdoped Barium Titanate
potensial penghalang dengan tinggi φo. Ceramics Using Impedance
spectroscopy, J.Amer.Ceram.Soc.
KESIMPULAN 84(3), pp 531-538.
8. Moulson, A, Herbert, J (1990),
Pemberian bahan doping Sr2+ pada Electroceramics, Chapman and Hall.
kristal perovskite barium titanat akan
mempengaruhi sifat fisis yang ditimbulkan
olehnya. Doping tersebut akan mengubah
suhu Curie, permitivitas, resistansi dan
lainnya.

Daftar Pustaka
1. Chiang, Y.M, Birnie, D.P dan
Kingery, W.D (1997), Physical
Ceramics, J. Wiley & Sons.
2. Hastuti, Erna. 2011. ANALISIS
SIFAT LISTRIK DAN JENIS CACAT
KRISTAL PADA BAHAN
DIELEKTRIK BA0,95 SR0,05 TiO3
DENGAN DOPING Y2O3, Jurnal
Neutrino Vol. 3, No. 2, 190-198.
Departement of Physics, Faculty of
Sains and Technology, Universitas

Anda mungkin juga menyukai