Anda di halaman 1dari 4

Modul Ilmu Bahan Listrik Teknik Elektro

PERTEMUAN 6:
BAHAN KERAMIK

A. TUJUAN PEMBELAJARAN
Pada bab ini akan dijelaskan mengenai bahan tambang dan keramik
Anda harus mampu:
6.1. Memahami karakteristik bahan tambang, keramik sebagai
isolasi.

B. URAIAN MATERI
Tujuan Pembelajaran 6.1:
Memahami karakteristik bahan tambang, keramik sebagai isolasi
Keramik banyak digunakan sebagai isolator listrik, dan sebagai substrat.
Sifat-sifat yang biasanya dimiliki oleh keramik adalah resistivitas dan kekuatan-
dielektrik yang tinggi. Konduktivitas termal juga penting dalam aplikasi-aplikasi
dinama kalor akan dihasilkan sehingga harus dibuang. Sebagai contoh, busi
mesin mobil cukup pans untuk dapat melebur elektroda logam dari businya, tetapi
tidak demikian kenyataannya karena isolator Al2O3 mengkonduksi kalor ke kulit
logam dari busi tersebut. Serupa halnya, subtrat untuk rangkaian komputer harus
membuang kalor yang dihasilkan oleh elemen-elemen operasi yang jumlahnya
banyak. Alumina sangay sesuai untuk peran-peran ini, karena kedua elemen pada
Al2O3memiliki massa yang kecil, dan oleh sebab itu memiliki frekuensi vibrasi
yang tinggi untuk melakukan konduksi termal yang cepat.
Umumnya, konstanta dielektrik untuk keramik lebih tinggi daripada konstanta
dielektrik untuk polimer. Konstanta dielektrik keramik lebih konstan pada suatu
rentang frekensi. Akan tetapi, film plastik umumnya lebih mudah dimodifikasi
apabila digunakan untuk membuat kapasitor dan bagian-bagian elektronik yang
serupa.
Molekul-molekul bahan polar memiliki dipol yang permanen. Selain itu,
kristal tertentu memiliki dipol listrik yang permanen karena pusat muatan-positif
dan pusat muatan-negatifnya bukan di pusat sel-satuan. Sel-sel satuan ini
mengalami polarisasi. Salah satu contoh bahan seperti ini adalah BaTiO3.

S1 Teknik Elektro Universitas Pamulang 1


Modul Ilmu Bahan Listrik Teknik Elektro

Gambar 6.1. Struktur BaTiO3 (a) bentuk tiga dimensi dan (b) dari satu sisi.

Kelompok bahan dielektrik yang menunjukkan polarisasi spontan tanpa


adanya medan listrik dikenal sebagai bahan ferroelectric. BaTiO 3 merupakan
bahan ferroelektrik. Polarisasi spontan yang terjadi akibat posisi ion Ba 2+, Ti4+,
dan O2- dalam sel unit. Ion Ba2+ berlokasi di pojok tiap sel unit, yang memiliki
simetri tetragonal. Momen dipol yang dihasilkan dari perpindahan relatif ion O 2-
dan Ti4+ dari posisi simetrisnya. Ion O2- posisinya dekat posisi tengah namun
sedikit ke bawah pada tiap sisi sel unit dimana ion Ti 4+ berpindah ke atas dari
posisi tengah sel unit. Saat BaTiO3 dipanaskan diatas temperatur Curie
ferroelectric (120 oC) sel unitnya akan berubah menjadi kubik dan semua ion akan
menempati posisi simetri dalam sel unit kubik; dikatakan bahan tersebut memiliki
struktur kristal perovskite dan tidak memiliki karakteristik ferroelectric.
Polarisasi spontan yang terjadi merupakan akibat dari interaksi dipol permanen
yang saling berdekatan dimana saling bergantung pada arah yang sama. Dimana
pada BaTiO3 perpindahan relatif dari ion O2- dan Ti4+ pada arah yang sama untuk
semua sel unit dalam volum tertentu.
Karakteristik lainnya dari bahan keramik adalah piezoelectric. Bahan ini akan
mengalami polarisasi dan medan listrik muncul pada bahan dengan diberikan gaya
luar. Perubahan gaya luar akan merubah arah medan. Bahan piezoelectric
digunakan sebagai tranduser yang mengubah energi listrik menjadi regangan

S1 Teknik Elektro Universitas Pamulang 2


Modul Ilmu Bahan Listrik Teknik Elektro

mekanik atau sebaliknya. Aplikasi lain dari bahan ini adalah microphone,
speaker, audible alarm dan ultrasonic imaging.

C. SOAL LATIHAN/TUGAS
1. Jelaskan bagaimana BaTiO3 dapat memiliki karakteristik ferroelektric dan
piezoelectric!
2. Karakteristik dari bahan piezoelectric adalah ?

D. DAFTAR PUSTAKA
Buku

Van Vlack, L. H. (2004). Elemen–Elemen Ilmu dan Rekayasa Material. Alih


bahasa: Sriati Djaprie), Jakarta, Erlangga.

Callister, W. D., & Rethwisch, D. G. (2013). Materials science and


engineering: an introduction. New York: Wiley.

Callister, W. D., & Rethwisch, D. G. (2012). Fundamentals of materials


science and engineering: an integrated approach. John Wiley & Sons.

Smallman, R. E., & Bishop, R. J. (1999). Modern physical metallurgy and


materials engineering. Butterworth-Heinemann.

Seth, Swinder Parkash, 1981, A Course in Electrical Engineering Material,


Dhanpat Rai& Sons, New Delhi

Link and Sites:

GLOSARIUM

S1 Teknik Elektro Universitas Pamulang 3


Modul Ilmu Bahan Listrik Teknik Elektro

DAFTAR PUSTAKA

Dekker, A. J. (1959). Electrical engineering materials. Prentice Hall.

Jain, G. C. (1967). Properties of electrical engineering materials.

Van Vlack, L. H. (2004). Elemen–Elemen Ilmu dan Rekayasa Material. Alih


bahasa: Sriati Djaprie), Jakarta, Erlangga.

Callister, W. D., & Rethwisch, D. G. (2013). Materials science and engineering:


an introduction. New York: Wiley.

Callister, W. D., & Rethwisch, D. G. (2012). Fundamentals of materials science


and engineering: an integrated approach. John Wiley & Sons.

Smallman, R. E., & Bishop, R. J. (1999). Modern physical metallurgy and


materials engineering. Butterworth-Heinemann.

Martinez-Vega, J. (Ed.). (2013). Dielectric materials for electrical engineering.


John Wiley & Sons.

Persyaratan Umum Instalasi Listrik 2011.

Seth, Swinder Parkash, 1981, A Course in Electrical Engineering Material, Dhanpat


Rai& Sons, New Delhi

S1 Teknik Elektro Universitas Pamulang 4

Anda mungkin juga menyukai