Anda di halaman 1dari 8

PENGARUH PEMBERIAN KOMBINASI BUNGKIL KELAPA DAN DAGING BEKICOT SEBAGAI CAMPURAN PAKAN ALAMI TERHADAP KADAR PROTEIN

LELE DUMBO

A. Latar belakang Lele dumbo ini banyak digemari oleh masyarakat karena lele ini cepat tumbuh dalam waktu yang relative singkat, lezat dan memiliki kandungan gizi yang tinggi. Kebutuhan mayarakat akan protein akhir-akhir ini meningkat, dan ikan lele bisa menambah ketersediaan zat protein yang sangat dibutuhkan masyarakat. Bekicot merupan alternative pilihan pakan yang digemari lele karena dagingnya lunak, sehingga dapat dijadikan bahan pengganti dan memiliki kandungan protein 56,72%. Sedangkan bungkil kelapa merupakan bahan pakan yang cukup potensial bagi ikan karena memili kandungan protein sebesar 21-22%. Masyarakat memerlukan protein karena sebagai zat utama dalam pembentukan dan pertumbuhan tubuh. Walaupun protein yang berasal dari hewan hanya 20% tetapi protein pada hewan lah yang paling baik mutunya daripada protein pada tumbuhan. Berdasarkan latar belakang diatas maka perlu dilakukan penelitian mengenai Pengaruh pemberian kombinasi bungkil kelapa dan daging bekicot sebagai campuran pakan alami terhadap kadar protein lele dumbo

B. Rumusan 1. Bagaimana pengaruh bungkil kelapa dan sebagai campuran pakan alami terhadap kadar protein lele dumbo pada tiap konsentrasi. 2. Bagaimana pengaru bekicot sebagai campuran pakan alami terhadap kadar protein lele dumbo pada tiap konsentrasi.. 3. Bagaimana pengaruh kombinasi bungkil kelapa dan bekicot sebagai campuran pakan alami terhadap kadar protein lele dumbo pada tiap konsentrasi.

C. Tujuan 1. Mengetahui konsentrasi bungkil kelapa yang paling berpengaruh sebagai campuran pakan alami terhadap kadar protein lele dumbo.

2. Mengetahui konsentrasi daging bekicot yang paling berpengaruh sebagai campuran pakan alami terhadap kadar protein lele dumbo. 3. Mengetahui konsentrasi kombinasi bungkil kelapa dan daging bekicot yang paling berpengaruh sebagai campuran pakan alami terhadap kadar protein lele dumbo.

D. Dasar teori Lele dumbo yang bernama ilmiah Clarias geriepinus, masuk di Indonesia sekitar bulan November 1986 dari negara Taiwan. Beberapa tahun yang lalu orang tidak pernah menginginkan menangkap apalagi membudidayakan lele di kolam karena kehadirannya dianggap tidak berguna dan terlebih karena mempunyai sepasang patil yang tajam dan beracun, tetapi jika orang diminta pendapatnya tentang kelezatan dan gurihnya daging lele pasti mengacungkan ibu jarinya pertanda setuju (Budi, 1994). Kualitas protein merupakan salah satu faktor yang sangat penting untuk mengoptimalkan penggunaan protein dalam pakan. Kualitas protein sangat tergantung dari kemudahannya dicerna dan nilai biologis. Kedua faktor tersebut ditentukan oleh jenis asam amino yang menyusunnya karena semakin lengkap kandungan asam aminonya kualitas proteinnya semakin baik. Kebutuhan protein untuk ikan dapat diperoleh dari bahan tumbuhan (nabati) maupun hewan (hewani). Protein dari bahan tumbuhan misalnya kedelai, jagung, bungkil kelapa, ampas tahu, bungkil kacang tanah dan dedak. Sementara protein dari hewan misalnya tepung ikan, tepung tulang, darah dan lain-lain (Eddy, 2005). Sumber utama protein bagi ikan adalah pakan. baik pakan alami maupun buatan. Apabila kandungan protein dalam pakan tidak memenuhi kebutuhan ikan, maka pertumbuhan akan terhambat. Ikan membutuhkan lebih banyak protein dibandingkan dengan Mamalia. Bungkil kelapa yang umum digunakan adalah sebagai sumber protein nabati (Rachmatun, 2001). Bekicot sering digunakan sebagai pakan tambahan yang memilik persyaratan sebagai pakan ikan karena memilki kandungan protein yang tinggi (56,72%), sangat budah pengelolaannya, tidak mengandung racun, harga relative murah dan bukan pakan poko bagi manusia.

E. Hipotesis Dengan adanya kombinasi bungkil kelapa dan daging bekicot dengan dosis yang tinggi sebagai campuran pakan alami pada lele dumbo dapat memberikan pengaruh yang tinggi terhadap kadar protein lele dumbo.

F. Metode Penelitian 1. Populasi dan sampel penelitian a. Populasi penelitian b. Sampel penelitian dumbo 2. Variabel penelitian a. Variabel bebas : kombinasi bungkil kelapa 20% dan daging bekicot 30% kombinasi bungkil kelapa 30% dan daging bekicot 20% kombinasi bungkil kelapa 20% dan daging bekicot 20% kombinasi bungkil kelapa 30% dan daging bekicot 30% : kadar protein pada ikan lele dumbo : Lele dumbo yang dipelihara di kolam :Lele dumbo yang diperlakukan (sebanyak 120 ekor Lele

b. Variable tergayut 3. Bahan dan alat a. Bahan: 1) 2) 3) 4) 5) 6) 7) 8) 9) Daging bekicot Bungkil kelapa Tepung kanji Dedak halus Vitamin Air Tanah liat

Bahan-bahan untuk uji kadar protein Terpal

10) Paku 11) Kawat 12) bambu

b. Alat: 1) Cetok 2) Palu 3) Mesin penggiling tepung 4) Mesin penggiling daging 5) Mesin pencetak pellet 6) Alat-alat uji kadar protei denga menggunakan metode kjeldal 4. Prosedur pelaksaan percobaan a. Membuat pakan alami lele dumbo dalam bentuk pellet 1) Menyiapkan semua bahan yang akan digunakan untuk membuat pakan alami yaitu dedak halus, daging bekicot, bungkil kelapa, tepung kanji, vitamin dan air secukupnya. 2) Sebelum mencampurkan semua adonan menjadi satu, bahan-bahan tersebut dijadikan tepung terlebih dahulu dengan cara: a) Untuk bungkil kelapa dihaluskan bengan mesin penggiling tepung b) Untuk daging bekicot, dikeringkan terlebih dahulu kemudian dihaluskan dengan mesin penggiling daging. 3) Setelah semua bahan menjadi tepung kemudian campur semua bahan menjadi satu dengan beberapa dosis yang berbeda pada perbandingan dedak halus (menyesuaikan) : tepung bekicot: tepung bungkil kelapa : tepung kanji (3%) : vitamin (1%): mineral (1%) a) Untuk tepung bungkil kelapa dengan campuran 30 % dan 20 % b) Untuk tepung bekicot dengan campuran 20% dan 30% c) Untuk tepung bekicot dengan campuran 20% dan 20% d) Untuk tepung bekicot dengan campuran 30% dan 30% 4) Setelah dicampurkan dengan masing-masing pencampuran yang berbeda, kemudian adonan yang telah menjadi adonan sepeti pasta tersebut dimasukkan dalam mesin pencetak pellet. 5) Setelah menjadi butiran-butiran pellet, pellet dikeringkan hingga airnya kurang dari 10% 6) Setelah itu pellet dilumuri dengan minyak agar pellet dapat terapung di air

b. Membuat kolam untuk lele dumbo 1) Membuat kolam dengan ukuran 1 m x 1 m dengan kedalam 40 cm 2) Kolam dibuat menggunakan terpal yang disekat-sekat menggunakan bamboo sesuai dengan ukuran 3) Didalam kolam dimasukkan tanah liat agar kondisi kolam sama dengan kondisi lingkungan lele tersebebut c. Pemeliharaan lele dumbo 1) Pada masing-masing kolam itu diisi air sedalam 30 cm 2) Pada masing-masing kolam itu diisi 10 lele dumbo dengan 2 perlakuan. 3) Masing-masing kombinasi perlakuan dibuat 3 kali ulangan. 4) Setelah lele dimasukkan dalam kolam (usahakan lele dalam keadaan homogen) dengan usia lele 7 minggu 5) Lele dumbo tersebut jangan diberi makan saat terik matahari, karena kondisi panas dapat menyebabkan lele tidak nafsu makan. 6) Pemberian makan dilakukan 5 kali sehari a. Menghitung kadar protein lele dumbo d. Dalam menghitung kadar protein menggunakan metode mikro kjeldal 1) Menimbang 0,05 gram sampel ikan masing-masing lele dumbo masukkan dalam labu kjeldal 2) Menambahkan 1,1 gr HgO- K2SO4 3) Kemudian didestruksikan sampai terdapat partikel karbon (jernih) 4) Kemudian cairan tersebut dibilang dengan ditambahkan 20 ml H2O 5) Lalu didinginkan. 6) Erlenmeyer diisi dengan 5 ml asam borat, ditambah 1 tetes indicator BTB, rendam ujung alat destilasi kedalam larutan asam borat. 7) Hasil testruksi tersebut dimasukkan kedalam destilador, dengan ditambahkan 10 ml larutan NaOH 40%, indicator PP kemudian ditutup dan dipanaskan 8) Destroat didestilasi sampai didapat destilat 15 ml 9) Kemudian destilat dititrasi dengan HCl 0,02 N sampai berwarna hijau muda

5. Bagan pengacakan dalam pelaksaan percobaan A1B1 I A1B1 II A1B1 III A1B2 II A1B2 III A1B2 I A2B1 A2B2 III I

A2B1 A2B2 I III

A2B1 A2B2 II II

6. Bagan rencana organisasi data Rerata kadar protein (%) sesudah perlakuan dengan pemberian makan kombinasi bungkil kelapa dan daging bekicot yang berbeda Bungkil kelapa 20% I 20% Daging bekicot 30% II III I II III 30% I II III I II III

7. Rancangan teknik analisis yang digunakan Penelitian ini menggunakan pola rancangan acak lengkap (RAL) factorial 2 x 2. Jadi data yang diperoleh dianalisis secara kuantitatif dengan menggunakan linear model unvariat dengan interaksi factor A dan B. kemudian di uji lanjut dengan uji Duncan

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2010. Cara Membuat Ramuan Pakan Buatan Untuk Ikan Lele. Diunduh dari http://download.taipeitradeshows.com.tw/2012/Food_4in1/EN/index.htm pada Sabtu, 12 Mei 2012 pukul 17.45 WIB Haryanti, Mey. 2008. Metode Penelitian. Diunduh dari jtptunimus-gdl-s1-2008-meyharyant-9543-bab3 pada Sabtu 12 Mei 2012 ppukul 20.30 WIB Lestari, Mina. 2009. Membuat Pakan Alternatif Untuk Lele. Diunduh dari http://beritaagrobisnis.blogspot.com/ pada Sabtu, 12 Mei 2012 pukul 20.37 WIB

PROPOSAL PENELITIAN RANCANGAN PERCOBAAN

PENGARUH PEMBERIAN KOMBINASI BUNGKIL KELAPA DAN DAGING BEKICOT SEBAGAI CAMPURAN PAKAN ALAMI TERHADAP KADAR PROTEIN LELE DUMBO

Disusun Oleh: Diah Ruli Hidayati 10308141010

BIOLOGI SUBSIDI JURUSAN PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2012

Anda mungkin juga menyukai