Anda di halaman 1dari 5

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat-Nya. Tidak lupa
sholawat dan salam semoga tetap tercurah kepada junjungan kita Nabi besar Muhammad SAW,
sehingga penyusunan proposal Pelatihan Pembuatan Pakan Ikan ini dapat terselesaikan. Pada
kesempatan ini penyusun mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
penyelesaian proposal Pelatihan Pembuatan Pakan Ikan.

Disadari bahwa salah satu hambatan dalam penyusunan proposal Pelatihan Pembuatan
Pakan Ternak ini adalah keterbatasan informasi dan bahan sehingga hasil ini dirasakan masih
belum sempurna. Oleh karena itu diharapkan adanya kritik dan saran untuk perbaikannya di
masa yang akan datang. Penyusun berharap proposal Pelatihan Pembuatan Pakan Ikan ini dapat
bermanfaat bagi lingkungan belajar penulis aamiin.

Sampit, 7 novembver 2021

Penulis
BAB I PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Usaha perikanan air tawar merupakan salah satu sektor penting dalam upaya
mencapai kebutuhan protein hewani di Indonesia. Permintaan akan ikan menunjukkan
peningkatan khususnya di daerah Kotawaringin Timur, sejalan dengan meningkatnya
jumlah penduduk dan tingkat pendapatan serta kesadaran akan pentingnya makanan
bergizi pada masyarakat Kotawaringin Timur.
Dengan meningkatnya usaha ini maka tuntutan terhadap jumlah maupun bahan
pakan akan meningkat pula. Menurut hasil penelitian biaya pakan berkisar antara 60 -
70 persen dari biaya produksi. Mengingat biaya pakan ini yang paling besar, maka
usaha positif apabila diadakan penekanan biaya pakan dalam rangka meningkatkan
keuntungan. Penekanan biaya dapat dilakukan terutama dengan membuat pakan
sendiri.
Pakan merupakan sumber energi dan materi bagi pertumbuhan dan kehidupan
makhluk hidup. Zat yang terpenting dalam pakan adalah protein. Pakan berkualitas
adalah pakan yang kandungan protein, lemak, karbohidrat, mineral dan vitaminnya
seimbang. Pakan yang baik untuk ikan adalah yang dapat memenuhi kebutuhan protein,
karbohidrat, lemak, vitamin, dan mineral. Protein berfungsi untuk mengganti sel-sel
yang telah rusak, membentuk sel-sel tubuh baru dan sumber energi. Karbohidrat
berfungsi sebagai sumber energi dan pembentukan lemak tubuh. Lemak berfungsi
untuk pembawa vitamin A, D, E, K dan juga sebagai sumber energi. Mineral
diperlukan untuk pembentukan jaringan tulang dan urat serta mempermudah proses
pencernaan dan penyerapan zat-zat makanan. Vitamin berfungsi untuk
mempertahankan kekuatan tubuh dan kondisi kesehatan.

2. Rumusan Masalah
a. Apa saja bahan-bahan untuk membuat pakan olahan ?
b. Bagaimana proses pembuatan pakan olahan ?

3. Tujuan
Pelatihan pembuatan pakan olahan ikan ini bertujuan untuk meningkatkan
pengetahuan serta keterampilan dalam meolah pakan yang berkualitas dan
meminimalisir pengeluaran pembelian pakan dengan pembuatan pakan olahan mandiri.

4. Manfaat
Dengan pelatihan pembuatan pakan olahan ini diharapkan dapat menambah
pengetahuan para peternak ikan membuat pakan olahan yang berkualitas baik.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA

1. Bahan Bahan Pembuatan Pakan Olahan


Adapun bahan bahan pembuatan pakan olahan diantaranya :
a. Tepung ikan
b. Kepala udang
c. Ikan asin
d. Usus Ayam
e. Bungkil Sawit

2. Cara Pembuatan
Terdapat beberapa tahapan dalam pembuatan pakan ikan, mulai dari penyiapan
bahan baku hingga penyimpanannya. Masing-masing tahapan dijelaskan secara
terperinci sebagaimana dibawah ini:

a. Penyiapan bahan baku


1) Bahan baku seperti ikan asin, kepala udang, dan kepala teri harus dikeringkan
terlebih dahulu sampai kadar air maksimum 12 % (untuk memperkirakan kadar
air dapat dibandingkan dengan pakan pabrikan) Bahan baku segar berupa ikan,
usus ayam, dan ayam utuh harus diproses menjadi silase dengan menambahkan
asam formiat guna mempertahankan mutu bahan baku.
2) Bahan baku segar berupa ikan, usus ayam, dan ayam utuh harus diproses
menjadi silase dengan menambahkan asam formiat guna mempertahankan mutu
bahan baku.
a) Prosedur pembuatan silase ayam:
 Ayam digiling kemudian dimasukan ke dalam drum plastik.
 Asam formiat ditambahkan ke dalam drum sebanyak 30 ml / 1 kg ayam.
 Asam formiat diaduk sampai asam formiat bercampur merata dengan
ayam.
 Pengadukan dilakukan setiap hari sampai ayam menjadi bubur (sekitar 3-5
hari).
 Silase siap dicampur dengan bahan lainnya.
b) Prosedur pembuatan silase usus ayam atau silase ikan rucah:
 Usus ayam atau ikan rucah dimasukan kedalam drum plastik.
 Asam formiat ditambahkan ke dalam drum sebanyak 30 ml / 1 kg usus
ayam atau ikan rucah.
 Asam formiat diaduk sampai bercampur merata dengan usus ayam atau
ikan rucah.
 Pengadukan dilakukan setiap hari sampai usus ayam atau ikan rucah
menjadi bubur (sekitar 3-5 hari).
 Silase siap dicampur dengan bahan lainnya.

3) Bahan baku berupa Bungkil Kelapa Sawit (PKM) terlebih dahulu harus dicampur
dengan multi enzyme menggunakan mixer, kemudian siap untuk digunakan.
4) Bahan baku hendaknya disimpan di dalam ruangan tertutup yang berventilasi dan
dilengkapi palet atau alas rak kayu.
5) Bahan baku ditempatkan sesuai jenis dan sifatnya (padat, cair).
6) Bahan baku digunakan berdasarkan prosedur FIFO (first in first out) atau
berdasarkan waktu kedatangan.

b. Penepungan
1) Jenis dan sifat bahan baku padat, kasar dan kering seperti ikan asin, kepala
udang dan kepala teri yang akan digunakan harus ditepungkan terlebih dahulu
dengan menggunakan mesin penepung.
2) Penepungan dilakukan untuk mempermudah pencampuran dan pencetakan, yang
bertujuan agar bahan baku dapat tercampur merata, meningkatkan kecernaan
pakan dan pellet tidak mudah hancur.

c. Pencampuran
1) Bahan baku yang sudah halus ditimbang berdasarkan kebutuhan sesuai dengan
formulasi yang telah dibuat.
2) Bahan baku kering kemudian dicampur sampai merata menggunakan mesin
pencampur (mixer) dimulai dari bahan yang jumlahnya sedikit hingga bahan
yang jumlahnya banyak.
3) Bahan baku cair dicampurkan paling akhir sampai merata menggunakan mesin
pencampur (mixer)

d. Pencetakan
1) Bahan baku yang sudah dicampur dimasukan kedalam mesin pencetak
(pelleting) secara bertahap sesuai dengan kapasitas mesin.
2) Diameter (ukuran) pakan yang dihasilkan disesuaikan dengan kebutuhan ikan.

e. Pengeringan
1) Pakan Ikan yang telah dicetak dikeringkan dengan menjemur di bawah sinar
matahari langsung atau menggunakan solar dryer atau menggunakan alat
pengering (oven) hingga kadar air mendekati pakan pabrikan (< 12%)

f. Pengemasan
1) Pakan ikan yang telah kering dikemas dalam karung plastik.

g. Penyimpanan
1) Pakan disimpan di gudang yang tidak lembab atau cukup sinar matahari dan
dibawahnya diberi alas atau rak kayu (palet).
2) Pengaturan penumpukan pakan menggunakan palet dilakukan untuk
memudahkan pengambilan sesuai urutan masuk berdasarkan prinsip first in first
out (FIFO).
3) Distribusi pakan menggunakan wadah dan alat angkut yang dapat menjaga mutu
pakan.

3. Pendanaan
Rincian kebutuhan biaya dalam pelaksanaan Pelatihan Pembuatan Pakan ikan
adalah sebagai berikut :

No. Keterangan Volume Harga Total


1 Banner 1 Rp 100,000 Rp 100,000
2 ATK 15 Rp 30,000 Rp 450,000
3 Konsumsi 15 Rp 15,000 Rp 225,000
4 Bahan Praktek
Dedak 200 Rp 3,000 Rp 600,000
Gabuk Undang 200 Rp 4,000 Rp 800,000
Ikan Asin Runcah 100 Rp 5,000 Rp 500,000
5 Sewa Alat penggilingan 3 Rp 100,000 Rp 300,000
Jumlah Rp 2,975,000

Anda mungkin juga menyukai