Anda di halaman 1dari 2

Fungsi Komunikasi dalam Sistem Sosial

Menurut Talcott Parsons (Ritzer dan Goodman, 2003: 124), sistem sosial terdiri dari sejumlah aktor-aktor individual yang saling berinteraksi dalam situasi yang sekurang-kurangnya mempunyai aspek lingkungan dan fisik, aktor-aktor yang mempunyai motivasi dalam arti mempunyai kecenderungan untuk mengoptimalkan kepuasan, yang hubungannya dengan situasi mereka didefinisikan dan dimediasi dalam term simbol bersama yang terstuktur secara kultural. Konsep dasar dari sistem sosial, seperti yang telah dirumuskan oleh Parsons, adalah adanya aktor, interaksi, lingkungan, optimalisasi kepuasan, dan kultur. Sistem sosial dihasilkan lewat komunikasi, itulah yang dinyatakan oleh Berlo (1960) mengenai cara komunikasi berhubungan dengan organisasi sosial1. Dalam sistem sosial, komunikasi memiliki fungsi sebagai pemersatu hubungan diantara aktor serta menciptakan interaksi antara anggota-anggotanya. Melalui komunikasi, segala persepsi dari masing-masing individu akan tersalurkan untuk kemudian dirundingkan kembali sehingga tercapailh kesamaan pendapat. Kesamaan pendapat inilah yang dapat mewujudkan tujuan bersama dalam sistem sosial. Sistem sosial dalam lingkungan RT misalnya. Dalam lingkungan RT tempat tinggal saya di Semarang kurang lebih terdapat 30 kepala keluarga dimana masingmasing memiliki latar belakang budaya yang berbeda. Keseragaman yang serupa membutuhkan perhatian khusus terutama dalam berinteraksi satu sama lain agar tidak terjadi salah persepsi. Dengan komunikasi yang baik, misalnya dalam forum rapat RT, apa yang menjadi program dari RT itu sendiri dapat tersampaikan dan dimengerti serta diterima oleh masing-masing individu dalam lingkungan tersebut. Walaupun memiliki kesibukan masing-masing, para anggota RT masih sempat meluangkan waktunya untuk mengikuti rapat RT. Di sanalah mereka diberikan kesempatan untuk berinteraksi satu sama lain karena di luar kepentingan RT mereka jarang sekali berhubungan. Kesempatan ini dipergunakan sebaik-baiknya untuk berdiskusi atau sekedar bersenda gurau. Walaupun berasal dari latar budaya yang berbeda, mereka masih dapat berkomunikasi dengan baik menggunakan bahasa sehari1

Lihat http://meiliemma.wordpress.com/2006/10/09/teori-struktural-klasik

hari, baik bahasa Jawa atau bahasa Indonesia. Dengan komunikasi maka hubungan interaksi menjadi lebih lancar serta mempererat hubungan diantara penduduk RT. Daftar Pustaka Ritzer, George dan Douglas J. Goodman. 2003. Teori Sosiologi Modern (edisi keenam). Jakarta: Kencana. Website http://meiliemma.wordpress.com/2006/10/09/teori-struktural-klasik

Anda mungkin juga menyukai