BAB I
PENDAHULUAN
Kelompok 1
Page 1
Laboratorium Perencanaan Teknik Industri III
Program Studi Teknik Industri
Jurusan Mesin Fakultas Teknik
Universitas Hasanuddin
Page 2
Laboratorium Perencanaan Teknik Industri III
Program Studi Teknik Industri
Jurusan Mesin Fakultas Teknik
Universitas Hasanuddin
BAB II
TEORI DASAR
Kelompok 1
Page 3
Laboratorium Perencanaan Teknik Industri III
Program Studi Teknik Industri
Jurusan Mesin Fakultas Teknik
Universitas Hasanuddin
Kelompok 1
Page 4
Laboratorium Perencanaan Teknik Industri III
Program Studi Teknik Industri
Jurusan Mesin Fakultas Teknik
Universitas Hasanuddin
2. Tujuan MRP
Tujuan MRP adalah menentukan kebutuhan dan jadwal untuk
pembuatan komponen-komponen dan subasembling-subasembling
atau pembelian material untuk memenuhi kebutuhan yang telah
ditetapkan sebelumnya oleh MPS.
Selain itu MRP juga bertujuan :
• Merencanakan kebutuhan material untuk membuat suatu
produk pada jumlah dan saat yang diperlukan
• Tidak ada kelebihan atau kekurangan material sehingga dapat
membuat perusahaan efisien
• Efektif untuk pengelolaan persediaan material produk yang
berstruktur rumit
Kelompok 1
Page 5
Laboratorium Perencanaan Teknik Industri III
Program Studi Teknik Industri
Jurusan Mesin Fakultas Teknik
Universitas Hasanuddin
c. Struktur Produk
Struktur Produk berisi informasi hubungan antar komponen-
komponen dalam suatu proses asembling. Informasi ini
dibutuhkan dalam menentukan kebutuhan kotor dan kebutuhan
bersih suatu komponen. Selain itu, struktur produk juga berisi
Kelompok 1
Page 6
Laboratorium Perencanaan Teknik Industri III
Program Studi Teknik Industri
Jurusan Mesin Fakultas Teknik
Universitas Hasanuddin
2. Keluaran MRP
Output dari perhitungan MRP adalah penentuan jumlah masing-
masing BOM dari item yang dibutuhkan bersamaan dengan tanggal
dibutuhkannya. Informasi ini digunakan untuk merencanakan
pelepasan pesanan (order release) untuk pembelian dan pembuatan
sendiri komponen-komponen yang dibutuhkan. Pelepasan pesanan
yang direncanakan (planned order release, POR) secara otomatis
dihasilkan oleh sistem komputer MRP bersamaan dengan pesanan-
Kelompok 1
Page 7
Laboratorium Perencanaan Teknik Industri III
Program Studi Teknik Industri
Jurusan Mesin Fakultas Teknik
Universitas Hasanuddin
Kelompok 1
Page 8
Laboratorium Perencanaan Teknik Industri III
Program Studi Teknik Industri
Jurusan Mesin Fakultas Teknik
Universitas Hasanuddin
1. Teknik ukuran lot untuk satu tingkat dengan kapasitas tak terbatas.
2. Teknik ukuran lot satu tingkat dengan kapasitas terbatas.
Kelompok 1
Page 9
Laboratorium Perencanaan Teknik Industri III
Program Studi Teknik Industri
Jurusan Mesin Fakultas Teknik
Universitas Hasanuddin
Page 10
Laboratorium Perencanaan Teknik Industri III
Program Studi Teknik Industri
Jurusan Mesin Fakultas Teknik
Universitas Hasanuddin
Kelompok 1
Page 11
Laboratorium Perencanaan Teknik Industri III
Program Studi Teknik Industri
Jurusan Mesin Fakultas Teknik
Universitas Hasanuddin
Kelompok 1
Page 12
Laboratorium Perencanaan Teknik Industri III
Program Studi Teknik Industri
Jurusan Mesin Fakultas Teknik
Universitas Hasanuddin
1. Pengertian CRP
CRP merupakan tahap penentuan kapasitas yang dibutuhkan
sesuai hasil MRP. Kebutuhan kapasitas akan dibandingkan dengan
kapasitas yang dapat digunakan. Modifikasi dilakukan dengan
menambah overtime, merubah routing (urutan proses), dan sub
kontrak. Ketika kapasitas yang dapat digunakan tidak dapat
mencukupi, meski telah dilakukan modifikasi, maka perlu dilakukan
perubahan MPS. Masalahnya, revisi MPS akan merevisi MRP dan output
kebutuhan kapasitas juga berubah.
Perencanaan kebutuhan kapasitas (CRP) adalah Suatu perincian
membandingkan kapasitas yang diperlukan oleh rencana kebutuhan
material (MRP) oleh pemesanan sekarang dalam proses verifikasi yang
mendasari dalam membuat suatu akhir penerimaan terhadap
pengendali jadwal produksi (MPS) (Fogarty dkk, 1991).
2. Tujuan CRP
Tujuan utama dari CRP adalah menunjukkan perbandingan
antara beban yang ditetapkan pada pusat-pusat kerja melalui pesanan
kerja yang ada dan kapasitas dari setiap pusat kerja selama periode
waktu tertentu (Garpezs, 1998).
Kelompok 1
Page 13
Laboratorium Perencanaan Teknik Industri III
Program Studi Teknik Industri
Jurusan Mesin Fakultas Teknik
Universitas Hasanuddin
Kelompok 1
Page 14
Laboratorium Perencanaan Teknik Industri III
Program Studi Teknik Industri
Jurusan Mesin Fakultas Teknik
Universitas Hasanuddin
Kelompok 1
Page 15
Laboratorium Perencanaan Teknik Industri III
Program Studi Teknik Industri
Jurusan Mesin Fakultas Teknik
Universitas Hasanuddin
Kelompok 1
Page 16
Laboratorium Perencanaan Teknik Industri III
Program Studi Teknik Industri
Jurusan Mesin Fakultas Teknik
Universitas Hasanuddin
2. Keluaran CRP
Sedangkan output dari CRP adalah sebagai berikut :
a. Laporan beban pusat kerja (Work center load report)
Laporan ini menunjukkan hubungan antara kapasitas dan
beban. Apabila dalam laporan ini tampak ketidakseimbangan
antara kapasitas dan beban, proses CRP secara keseluruhan
mungkin perlu diulang. Work center load profile sering
ditampilkan dalam bentuk grafik batang yang sangat
Kelompok 1
Page 17
Laboratorium Perencanaan Teknik Industri III
Program Studi Teknik Industri
Jurusan Mesin Fakultas Teknik
Universitas Hasanuddin
Page 18
Laboratorium Perencanaan Teknik Industri III
Program Studi Teknik Industri
Jurusan Mesin Fakultas Teknik
Universitas Hasanuddin
Kelompok 1
Page 19
Laboratorium Perencanaan Teknik Industri III
Program Studi Teknik Industri
Jurusan Mesin Fakultas Teknik
Universitas Hasanuddin
Operation time per unit = Run time / unit + Setup time / unit
Run time / unit + {(setup time /lot) /
Average Lot size}
Kelompok 1
Page 20
Laboratorium Perencanaan Teknik Industri III
Program Studi Teknik Industri
Jurusan Mesin Fakultas Teknik
Universitas Hasanuddin
BAB III
PENGOLAHAN DATA
Kelompok 1
Page 21
Laboratorium Perencanaan Teknik Industri III
Program Studi Teknik Industri
Jurusan Mesin Fakultas Teknik
Universitas Hasanuddin
Period 1 2 3 4
Product A 250 300 400 200
Kelompok 1
Page 22
Laboratorium Perencanaan Teknik Industri III
Program Studi Teknik Industri
Jurusan Mesin Fakultas Teknik
Universitas Hasanuddin
Soal :
1. Buat perencanaan Bahan untuk seluruh komponen! Proses
lotting menggunakan teknik Lot for lot (LFL), POQ, dan PPB
2. Buat CRP untuk tiap stasiun kerja disertai grafiknya!
3. Kebijakan apa yang dilakukan untuk mengatur kelebihan
kapasitas?
Kelompok 1
Page 23
Laboratorium Perencanaan Teknik Industri III
Program Studi Teknik Industri
Jurusan Mesin Fakultas Teknik
Universitas Hasanuddin
Untuk komponen A
Kebutuhan kotor komponen A sebagai berikut:
Periode 1 = 250 unit Periode 3 = 400 unit
Periode 2 = 300 unit Periode 4 = 200 unit
Persediaan awal = 10 % x kebutuhan kotor periode 1 = 10% x 250
= 25 unit
Untuk komponen B
Kebutuhan komponen B sebagai berikut :
Kelompok 1
Page 24
Laboratorium Perencanaan Teknik Industri III
Program Studi Teknik Industri
Jurusan Mesin Fakultas Teknik
Universitas Hasanuddin
Untuk Komponen C
Kebutuhan komponen C sebagai berikut :
Periode 1 = 225 unit Periode 3 = 400 unit
Periode 2 = 300 unit Periode 4 = 200 unit
Persediaan awal = 15 % x kebutuhan kotor periode 1 = 15% x 225
= 33,75 ≈ 34 unit
Kelompok 1
Page 25
Laboratorium Perencanaan Teknik Industri III
Program Studi Teknik Industri
Jurusan Mesin Fakultas Teknik
Universitas Hasanuddin
Untuk komponen B’
Kebutuhan komponen B’ sebagai berikut :
Periode 1 = 191 unit Periode 3 = 400 unit
Periode 2 = 300 unit Periode 4 = 200 unit
Persediaan awal = 15 % x kebutuhan kotor periode 1 = 15% x 191
= 28,65 ≈ 29 unit
Komponen B’, L=1 PERIODE
-2 -1 0 1 2 3 4
KEBUTUHAN KOTOR 191 300 400 200
PERSEDIAAN DI TANGAN 29 0 0 0
KEBUTUHAN BERSIH 163 300 400 200
PENERIMAAN PESANAN 163 300 400 200
TERENCANA
PELEPASAN PESANAN 163 300 400 200 X
TERENCANA
Ongkos Simpan = Rp. 0
Ongkos pesan = 4 x Rp. 5000 = Rp. 20.000,-
Ongkos Total = Rp.0 + Rp. 20.000 = Rp. 20.000
Untuk komponen D
Kebutuhan komponen D sebagai berikut :
Kelompok 1
Page 26
Laboratorium Perencanaan Teknik Industri III
Program Studi Teknik Industri
Jurusan Mesin Fakultas Teknik
Universitas Hasanuddin
Kelompok 1
Page 27
Laboratorium Perencanaan Teknik Industri III
Program Studi Teknik Industri
Jurusan Mesin Fakultas Teknik
Universitas Hasanuddin
Biaya Simpan = 0
Biaya Pesan = 4 x Rp. 5.000 = Rp. 20.000
Biaya Total = Rp. 20.000
Untuk komponen B
D(rata-rata permintaan per minggu) = 287,5≈288 unit/minggu
Ongkos untuk sekali pesan = Rp. 5000,-
Ongkos simpan per minggu = Rp. 100/minggu
= = 169.7
N = 0.589 1 periode
Kelompok 1
Page 28
Laboratorium Perencanaan Teknik Industri III
Program Studi Teknik Industri
Jurusan Mesin Fakultas Teknik
Universitas Hasanuddin
Biaya Simpan = 0
Biaya Pesan = 4 x Rp. 5.000= Rp. 20.000
Biaya Total = Rp. 20.000
Untuk Komponen C
D(rata-rata permintaan per minggu) = 287,5≈288 unit/minggu
Ongkos untuk sekali pesan = Rp. 5000,-
Ongkos simpan per minggu = Rp. 50/minggu
= = 240
N = 0.833 1 periode
Biaya Simpan = 0
Biaya Pesan = 4 x Rp. 5000 = Rp. 20.000
Biaya Total = Rp. 20.000
Untuk Komponen B’
D(rata-rata permintaan per minggu) = 287,5≈288 unit/minggu
Kelompok 1
Page 29
Laboratorium Perencanaan Teknik Industri III
Program Studi Teknik Industri
Jurusan Mesin Fakultas Teknik
Universitas Hasanuddin
Untuk Komponen D
D(rata-rata permintaan per minggu) = 287,5≈288 unit/minggu
Ongkos untuk sekali pesan = Rp. 5000,-
Ongkos simpan per minggu = Rp. 50/minggu
= = 195.9
N = 0.68 1 periode
Kelompok 1
Page 30
Laboratorium Perencanaan Teknik Industri III
Program Studi Teknik Industri
Jurusan Mesin Fakultas Teknik
Universitas Hasanuddin
Kelompok 1
Page 31
Laboratorium Perencanaan Teknik Industri III
Program Studi Teknik Industri
Jurusan Mesin Fakultas Teknik
Universitas Hasanuddin
Kelompok 1
Page 32
Laboratorium Perencanaan Teknik Industri III
Program Studi Teknik Industri
Jurusan Mesin Fakultas Teknik
Universitas Hasanuddin
TERENCANA
PELEPASAN PESANAN 225 300 400 200
TERENCANA
Kelompok 1
Page 33
Laboratorium Perencanaan Teknik Industri III
Program Studi Teknik Industri
Jurusan Mesin Fakultas Teknik
Universitas Hasanuddin
KOMPONEN B, L=1 0 1 2 3 4
KEBUTUHAN KOTOR 225 300 400 200
PERSEDIAAN DI TANGAN 34 0 0 0
KEBUTUHAN BERSIH 191 300 400 200
PENERIMAAN PESANAN 191 300 400 200
TERENCANA
PELEPASAN PESANAN 300 400 200 X
TERENCANA 19
1
Kelompok 1
Page 34
Laboratorium Perencanaan Teknik Industri III
Program Studi Teknik Industri
Jurusan Mesin Fakultas Teknik
Universitas Hasanuddin
Kelompok 1
Page 35
Laboratorium Perencanaan Teknik Industri III
Program Studi Teknik Industri
Jurusan Mesin Fakultas Teknik
Universitas Hasanuddin
Kelompok 1
Page 36
Laboratorium Perencanaan Teknik Industri III
Program Studi Teknik Industri
Jurusan Mesin Fakultas Teknik
Universitas Hasanuddin
Kelompok 1
Page 37
Laboratorium Perencanaan Teknik Industri III
Program Studi Teknik Industri
Jurusan Mesin Fakultas Teknik
Universitas Hasanuddin
Kelompok 1
Page 38
Laboratorium Perencanaan Teknik Industri III
Program Studi Teknik Industri
Jurusan Mesin Fakultas Teknik
Universitas Hasanuddin
Laporan CRP
NO Deskripsi Periode 1 Periode 2 Periode 3 Periode 4 Total
Kelompok 1
Page 39
Laboratorium Perencanaan Teknik Industri III
Program Studi Teknik Industri
Jurusan Mesin Fakultas Teknik
Universitas Hasanuddin
TERENCANA 1
Laporan CRP
Kelompok 1
Page 40
Laboratorium Perencanaan Teknik Industri III
Program Studi Teknik Industri
Jurusan Mesin Fakultas Teknik
Universitas Hasanuddin
KOMPONEN B, L=1 0 1 2 3 4
KEBUTUHAN KOTOR 225 300 400 200
PERSEDIAAN DI TANGAN 34 0 0 0 0
KEBUTUHAN BERSIH 191 300 400 200
PENERIMAAN PESANAN 191 300 400 200
TERENCANA
PELEPASAN PESANAN 300 400 200 X
TERENCANA 19
1
Kelompok 1
Page 41
Laboratorium Perencanaan Teknik Industri III
Program Studi Teknik Industri
Jurusan Mesin Fakultas Teknik
Universitas Hasanuddin
Laporan CRP
Kelompok 1
Page 42
Laboratorium Perencanaan Teknik Industri III
Program Studi Teknik Industri
Jurusan Mesin Fakultas Teknik
Universitas Hasanuddin
Laporan CRP
Kelompok 1
Page 43
Laboratorium Perencanaan Teknik Industri III
Program Studi Teknik Industri
Jurusan Mesin Fakultas Teknik
Universitas Hasanuddin
Kelompok 1
Page 44
Laboratorium Perencanaan Teknik Industri III
Program Studi Teknik Industri
Jurusan Mesin Fakultas Teknik
Universitas Hasanuddin
Kelompok 1
Page 45
Laboratorium Perencanaan Teknik Industri III
Program Studi Teknik Industri
Jurusan Mesin Fakultas Teknik
Universitas Hasanuddin
• JIT production
Membuat produk yang diperlukan, buat pada satu yang tepat,
buat dalam kuantitas yang diperlukan
• Group Technology
Mengatur mesin berdasarkan kesamaan karakteristik tertentu,
membentuk sel manufacturing, menetapkan ukuran batch yaitu 1
(satu), menghindari tumpukan inventori yang belum diproses.
• Quality at the Source
Kelompok 1
Page 46
Laboratorium Perencanaan Teknik Industri III
Program Studi Teknik Industri
Jurusan Mesin Fakultas Teknik
Universitas Hasanuddin
NB NC B’ D
A
Kelompok 1
Page 47
Laboratorium Perencanaan Teknik Industri III
Program Studi Teknik Industri
Jurusan Mesin Fakultas Teknik
Universitas Hasanuddin
• Untuk komponen A metode Lot for Lot dan Part Period Balancing
yang memiliki nilai ekonomis yaitu sebesar Rp. 20000
• Untuk komponen B metode Lot for Lot dan Part Period Balancing
yang memiliki nilai ekonomis yaitu sebesar Rp. 20000
• Untuk komponen C metode Lot for Lot dan Part Period Balancing
yang memiliki nilai ekonomis yaitu sebesar Rp. 20000
• Untuk komponen B’ metode Lot for Lot dan Part Period Balancing
yang memiliki nilai ekonomis yaitu sebesar Rp. 20000
Kelompok 1
Page 48
Laboratorium Perencanaan Teknik Industri III
Program Studi Teknik Industri
Jurusan Mesin Fakultas Teknik
Universitas Hasanuddin
• Untuk komponen B’ metode Lot for Lot dan Part Period Balancing
yang memiliki nilai ekonomis yaitu sebesar Rp. 20000
Kesimpulan :
Keseluruhan metode baik PPB, POQ, dan Lot for Lot memiliki
optimalisasi yang serupa untuk kasus ini. Dengan kata lain, untuk
menyelesaikan proses MRP produk A, seluruh metode masing-masing
memiliki kapabilitas yang sama. Dibuktikan dengan seragamnya nilai
total biaya yang dibutuhkan di tiap-tiap tiga metode tersebut.
Kelompok 1
Page 49
Laboratorium Perencanaan Teknik Industri III
Program Studi Teknik Industri
Jurusan Mesin Fakultas Teknik
Universitas Hasanuddin
Kesimpulan :
• Untuk kapasitas tersedia (rated capacity) di seluruh Work Center
tidak ada yang melewati kapasitas yang tersedia
• Hal tersebut dikarenakan besarnya kapasitas tersedia dapat
ditanggulangi oleh kapasitas aktual
• Hal ini menandakan bahwa mesin yang digunakan dapat bekerja
dengan normal begitu juga dengan pekerja dapat bekerja dengan
normal tanpa ada jam lembur tambahan (Hr).
BAB IV
PEMBAHASAN
Kelompok 1
Page 50
Laboratorium Perencanaan Teknik Industri III
Program Studi Teknik Industri
Jurusan Mesin Fakultas Teknik
Universitas Hasanuddin
2) METODE POQ
Pendekatan menggunakan konsep jumlah pemesanan ekonomis
agar dapat dipakai pada periode bersifat permintaan diskrit,
teknik ini dilandasi oleh metode EOQ.
STASIUN KERJA TOTAL BIAYA
A Rp. 20.000,-
B Rp. 20.000,-
C Rp. 20.000,-
B’ Rp. 20.000,-
D Rp. 20.000,-
Dengan total biaya perakitan = Rp. 100.000,-
3) METODE PPB
Pendekatan menggunakan konsep ukuran lot ditetapkan bila
ongkos simpannya sama atau mendekati ongkos pesannya.
STASIUN KERJA TOTAL BIAYA
A Rp. 20.000,-
B Rp. 20.000,-
C Rp. 20.000,-
B’ Rp. 20.000,-
D Rp. 20.000,-
Kelompok 1
Page 51
Laboratorium Perencanaan Teknik Industri III
Program Studi Teknik Industri
Jurusan Mesin Fakultas Teknik
Universitas Hasanuddin
Kelompok 1
Page 52
Laboratorium Perencanaan Teknik Industri III
Program Studi Teknik Industri
Jurusan Mesin Fakultas Teknik
Universitas Hasanuddin
Kelompok 1
Page 53
Laboratorium Perencanaan Teknik Industri III
Program Studi Teknik Industri
Jurusan Mesin Fakultas Teknik
Universitas Hasanuddin
Kesimpulan :
• Untuk kapasitas tersedia (rated capacity) di seluruh Work Center
tidak ada yang melewati kapasitas yang tersedia
• Hal tersebut dikarenakan besarnya kapasitas tersedia dapat
ditanggulangi oleh kapasitas aktual
• Hal ini menandakan bahwa mesin yang digunakan dapat bekerja
dengan normal begitu juga dengan pekerja dapat bekerja dengan
normal tanpa ada jam lembur tambahan (Hr)
Kelompok 1
Page 54
Laboratorium Perencanaan Teknik Industri III
Program Studi Teknik Industri
Jurusan Mesin Fakultas Teknik
Universitas Hasanuddin
BAB VI
PENUTUP
VI.1 Kesimpulan
MRP terdiri dari 3 bagian yaitu input, proses dan output. Input terdiri
dari jadwal induk produksi yang berisi waktu dan jumlah pemesan dari
pelanggan, struktur produk yang berisi komponen-komponen dan jumlah
yang dibutuhkan untuk merakit barang jadi dan file catatan persediaan
yang berisi persediaan yang ada diperusahaan dan jumlah pemesanan.
Proses berisi informasi untuk menentukan kebutuhan bersih pada setiap
periode waktu yang telah ditentukan. Output berisi rencana jadwal
pemesanan, realisasi pemesanan, perubahan, laporan pengendalian,
laporan perencanaan dan laporan transaksi persediaan. Ketiga elemen ini
dapat digambarkan:
Page 55
Laboratorium Perencanaan Teknik Industri III
Program Studi Teknik Industri
Jurusan Mesin Fakultas Teknik
Universitas Hasanuddin
Input CRP :
– Schedule of planned order releases
Jadwal ini merupakan salah satu input dari MRP. CRP memiliki dua
sumber utama dari load data , yaitu:
a. Scheduled receipts, yang berisi data order due rate, order
quantity, operations compled,operations remaining
b. Planned order releases, yang berisi data planned order
realease date, planned osder receipt date, planned order
quantity.
Sumber-sumber lain seperti : product rework, quality recalls,
engineering prototypes, excess scrap, dan lain-lain, harus
diterjemahkan ke dalam satu dari dua jenis pesanan yang digunakan
oleh CRP itu.
- Work order status
Informasi status ini diberikan untuk semua open orders yang ada
dengan operasi yang masih harus diselesaikan, work center yang
terlibat, dan perkiraan waktu.
- Routing data
Memberikan jalur yang direncanakan untuk factory orders melalui
proses produksi dengan perkiraan waktu operasi.
- Work center data
Data ini berkaitan dengan setiap production work center, termasuk
sumber-sumber daya, standar-standar utilisasi dan efesiensi, serta
kapasitas.
Kelompok 1
Page 56
Laboratorium Perencanaan Teknik Industri III
Program Studi Teknik Industri
Jurusan Mesin Fakultas Teknik
Universitas Hasanuddin
Proses CRP :
Menghitung kapasitas pusat kerja (work
center)
Kapasitas pusat kerja ditentukan berdasarkan
sumber-sumber daya mesin dan manusia,
factor-faktor jam operasi, efisiensi, dan utilisasi.
Kapasitas pusat kerja biasanya ditentukan secara manual.
Menentukan beban (load)
Perhitungan load pada setiap pusat kerja dalam setiap periode
waktu dilakukan dengan menggunakan backward scheduling,
menggunakan infinite loading, menggandakan load untuk setiap
item melalui kuantitas dari item yang dijadwalkan dalan suatu
periode waktu.
Menyeimbangkan kapasitas dan beban
Apabila tampak ketidakseimbangan antara kapasitas dan beban,
salah satu dari kapasitas atau beban harus disesuaikan kembali
untuk memperoleh jadwal yang seimbang. Apabila penyesuaian-
penyesuaian rutin tidak cukup memadai, penjadwalan ulang dari
output MRP atau MPS perlu dilakukan.
Output CRP :
Laporan beban pusat kerja (work center load report)
Laporan ini menunjukkan hubungan antara kapasitas dan beban.
Apabila dalam laporan ini tampak ketidakseimbangan antara
Kelompok 1
Page 57
Laboratorium Perencanaan Teknik Industri III
Program Studi Teknik Industri
Jurusan Mesin Fakultas Teknik
Universitas Hasanuddin
DAFTAR PUSTAKA
Kelompok 1
Page 58
Laboratorium Perencanaan Teknik Industri III
Program Studi Teknik Industri
Jurusan Mesin Fakultas Teknik
Universitas Hasanuddin
2. http://insidewinme.blogspot.com/2008/02/material-requirement-
planning-mrp.html
3. http://neear85.wordpress.com/
4. http:// www.geocities.com/visiweb
Kelompok 1
Page 59