Anda di halaman 1dari 14

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA

LEMBAGA SEMI OTONOM KOMUNITAS EDUKASI SENI TARI SAMAN LSO SKETSA FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

PEMBUKAAN Dengan Rahmat Tuhan Yang Maha Esa.. Bahwa sesungguhnya perempuan itu merupakan salah satu insan yang mulia dan sama kedudukannya di mata Tuhan Yang Maha Esa. Sebagai mahluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa, manusia diberikan akal dan pikiran yang harus digunakan dalam menjalankan kehidupannya di muka bumi. Perempuan dalam hal ini, menggunakan akal dan pikirannya dalam memberdayakan diri guna menjadi perempuan yang mampu menghadapi rintangan dan tantangan zaman. Oleh karenanya, perempuan haruslah memiliki kemampuan dalam pengembngan diri yang merupakan suatu hal yang bernilai tinggi dan berharga kelak di kemudian hari baik untuk diri sendiri dan lingkungan. Komunitas Edukasi Seni Tari Saman (SKETSA) adalah salah satu wadah pengembangan minat dan bakat dalam bidang seni tari tradisional (tari saman), khususnya para mahasiswi Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi yang memiliki kemauan tinggi untuk mengembangakan minat dan bakat dalam bidang seni tari tradisional guna melestarikan budaya bangsa disamping pemberdayaan diri. Dalam sebuah Komunitas Edukasi Seni Tari Saman, banyak hal yang didapat oleh Mahasiswi. Selain melatih bakat menari, mahasiswi dapat semakin menambah kecintaannya pada seni dan kebudayaan tanah air Indonesia untuk dilestarikan oleh generasi penerus bangsa. Kami mahasiswi Indonesia tergabung dalam Komunitas Edukasi Seni Tari Saman (SKETSA), yang berada dalam naungan Dewan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi. Dengan ini kami menyusun Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga sebagai pedoman keorganisasian, dengan perincian sabagai berikut.

ANGGARAN DASAR SKETSA FIDKOM UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

BAB I NAMA, WAKTU, DAN TEMPAT Pasal 1 Nama Komunitas Edukasi Seni Tari Saman Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi yang disingkat SKETSA FIDKOM. Pasal 2 Waktu SKETSA FIDKOM didirikan pada hari Jumat tanggal 1 April 2011. Pasal 3 Tempat SKETSA FIDKOM didirikan di Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. BAB II AZAS, STATUS, DAN SIFAT Pasal 4 Azas SKETSA FIDKOM berazaskan kebudayaan dan kesenian yang berlandaskan Pasal 5 Status SKETSA FIDKOM merupakan Lembaga Semi Otonom (LSO) yang berada di bawah naungan Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi (BEM FIDKOM) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Pasal 6 Sifat SKETSA FIDKOM bersifat semi otonom. BAB III FUNGSI, TUJUAN DAN USAHA Pasal 7 Fungsi SKETSA FIDKOM adalah organisasi yang berfungsi dalam mengembangkan minat dan bakat mahasiswi dalam bidang seni tari tradisional (tari saman) Pasal 8 Tujuan

Terwujudnya Perempuan yang berdaya dan berbakat dalam bidang seni tari tradisional (tari saman) sebagai bentuk melestarikan warisan budaya bangsa. Pasal 9 Usaha Menggali minat dan bakat, serta melatih keterampilan seni tari tradisional (tari saman). Mengembangkan kepribadian mahasiswi sehingga tumbuh rasa cinta terhadap kebudayaan Bangsa Indonesia. Menjalin persaudaraan dan kerjasama antar anggota, organisasi, instansi, serta masyarakat luas. Mendharmabaktikan segenap kemampuan para anggota untuk alamamater. BAB IV STRUKTUR, KEPENGURUSAN DAN KEANGGOTAAN Pasal 10 Struktur Struktur SKETSA FIDKOM terdiri dari Pembina, Pembimbing, Pengurus, dan Anggota. Pasal 11 Kepengurusan Yang dapat menjadi anggota SKETSA FIDKOM adalah mahasiswi Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan telah menjadi anggota biasa selama satu tahun. Pengurus SKETSA FIDKOM terdiri dari: 1. Ketua Umum 2. Sekretaris 1 dan 2 3. Bendahara Umum 4. Divisi-divisi Setiap pengurus memiliki hak dan kewajiban. Status kepengurusan, hak dan kewajiban pengurus SKETSA FIDKOM diatur lebih lanjut dalam ART SKETSA FIDKOM.

1. 2. 3. 4.

a. b.

c. d.

Pasal 13 Keanggotaan a. Yang dapat menjadi anggota SKETSA FIDKOM adalah mahasiswi Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. b. Anggota SKETSA FIDKOM terdiri dari: 1. Anggota biasa 2. Anggota Kehormatan c. Setiap anggota memiliki hak dan kewajiban. d. Status keanggotaan, hak dan kewajiban anggota SKETSA FIDKOM diatur lebih lanjut dalam ART SKETSA FIDKOM.

BAB V KEPUTUSAN-KEPUTUSAN Pasal 14 Keputusan Keputusan diambil dengan jalan musyawarah dengan memperhatikan aspirasi pengurus dan atau anggota. Pasal 15 Jenis Musyawarah LSO (MUSO) 2. Musyawarah Harian 3. Rapat Presidium 4. Rapat Koordinasi
1.

BAB VI KEUANGAN DAN HARTA BENDA Pasal 16 Keuangan Sumber keuangan dan harta benda SKETSA FIDKOM berasal dari : 1. Iuran wajib anggota. 2. Bantuan dana dari Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi. 3. Usaha yang sah dan tidak mengikat. 4. Sumbangan dari anggota. 5. Sumbangan yang tidak mengikat.

Pasal 17 Peralihan Harta benda SKETSA FIDKOM setelah dibubarkan, sepenuhnya disumbangkan sesuai dengan hasil keputusan-keputusan di SKETSA FIDKOM. BAB VII ATRIBUT Pasal 18 Atribut Atribut SKETSA FIDKOM terdiri dari lambang, bendera, baju, dan kostum. BAB VII KETENTUAN PERALIHAN Pasal 19

Lain-lain 1. Hal-hal yang belum diatur dalam Anggaran Dasar ini akan diatur lebih lanjut dalam Anggaran Rumah Tangga. 2. Anggaran Dasar ini hanya dapat diubah oleh Musyawarah LSO (MUSO) Komunitas Edukasi Seni Tari Saman Fakutas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi (SKETSA FIDKOM) BAB IX PERUBAHAN-PERUBAHAN Pasal 20 Perubahan Anggaran Dasar dan Anggarn Rumah Tangga ini ditetapkan pada Musyawarah LSO SKETSA FIDKOM.

ANGGARAN RUMAH TANGGA SKETSA FIDKOM UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA BAB I KEPENGURUSAN Pasal 1 Ketua Umum

1. 2. 2.1 2.2 2.3

3.

Ketua umum adalah mahasiswi Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang dipilih melalui MUSO SKETSA. Hak Ketua Umum : Memiliki hak suara Berbicara dan berpendapat Menentukan kebijakan 2.4 Membela diri terhadap tuduhan dan pemberhentian keanggotaan secara resmi. 2.5 Mengikuti segala kegiatan yang diadakan menurut peraturan yang ditetapkan SKETSA FIDKOM Kewajiban Ketua Umum : 3.1 Bertanggung jawab penuh dalam menjalankan roda organisasi selama satu tahun kepengurusan. 3.2 Mengabdi secara utuh kepada SKETSA FIDKOM dalam menjalankan roda organisasi. BAB II KEANGGOTAAN

Pasal 1 Anggota Muda 1. Anggota biasa adalah mahasiswi Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah mengikuti dan dinyatakan lulus dalam Pendidikan dan Pelatihan Anggota SKETSA (DIKLATASA). 2. Hak anggota biasa : 2.1 Memiliki hak suara. 2.2 Berbicara dan berpendapat. 2.3 Membela diri terhadap tuduhan dan pemberhentian keanggotaan secara resmi. 2.4 Mengikuti segala kegiatan yang diadakan menurut peraturan yang ditetapkan SKETSA FIDKOM. 3. Kewajiban anggota biasa : 3.1 Tunduk dan patuh pada AD/ART serta peraturan yang berlaku dalam SKETSA FIDKOM dan almamater. 3.2 Menjaga segala hal yang berkaitan dengan nama baik SKETSA FIDKOM dan almamater dalam arti yang seluas-luasnya. 3.3 Melaksanakan tugas yang diamanahkan Pengurus. 3.4 Hadir dalam tiap-tiap acara yang diadakan oleh SKETSA FIDKOM. 3.5 Apabila tidak dapat menghadiri acara yang diadakan oleh SKETSA FIDKOM harus ada pemberitahuan yang jelas. 3.6 Membayar iuran wajib yang ditetapkan SKETSA FIDKOM.

Pasal 2 Anggota Kehormatan

1. Anggota Kehormatan adalah anggota yang diangkat pada MUSO SKETSA FIDKOM berdasarkan pada jasa dan pertimbangan-pertimbangan khusus guna pengembangan LSO SKETSA FIDKOM. 2. Hak Anggota Kehormatan : 2.1 Berbicara dan berpendapat. 2.2 Memberi nasihat kepada LSO SKETSA FIDKOM. 2.3 Mengikuti segala kegiatan yang diadakan menurut peraturan yang ditetapkan LSO SKETSA FIDKOM. 3. Kewajiban Anggota Kehormatan : 3.1 Tunduk dan patuh terhadap AD/ART serta peraturan yang berlaku dalam LSO SKETSA FIDKOM dan almamater. 3.2 Menjaga segala hal yang berkaitan dengan nama baik LSO SKETSA FIDKOM dan almamater dalam arti seluas-luasnya. Pasal 5 Pemberhentian Anggota 1. Keinginan anggota yang bersangkutan dan diajukan secara tertulis kepada pengurus dan ditetapkan melalui keputusan-keputusan LSO SKETSA FIDKOM. 2. Diberhentikan karena melanggar AD/ART setelah tiga kali diperingatkan secara tertulis oleh Badan Pengurus Harian. BAB II BADAN PENGURUS HARIAN DAN PENGURUS Pasal 6 Pembentukan Badan Pengurus Harian 1. Ketua Umum dan Badan Pengurus Harian yang disingkat BPH dipilih dalam MUSO SKETSA FIDKOM dengan cara pemilihan formatur dan dua mide formatur. 2. Formatur dipilih dari calon-calon yang memenuhi syarat : 2.1 Berstatus Anggota Biasa yang telah menjalankan kepengurusan dalam satu periode. 2.2 Seorang anggota yang tidak dalam keadaan seperti pada Pasal 5 ART. 2.3 Memiliki pengabdian dan loyalitas terhadap LSO SKETSA FIDKOM. 2.4 Tata cara pemilihan dan pengangkatan formatur diatur dalam Ketetapan MUSO SKETSA FIDKOM. 3. Mide Formatur dipilih dari calon-calon yang memenuhi syarat : 3.1 Berstatus Anggota Biasa yang telah menjalankan kepengurusan dalam satu periode. 3.2 Seorang anggota yang tidak dalam keadaan seperti pada Pasal 5 ART. 3.3 Memiliki pengabdian dan loyalitas terhadap LSO SKETSA FIDKOM dalam. 3.4 Tata cara pemilihan dan pengangkatan mide formatur diatur dalam Ketetapan MUSO SKETSA FIDKOM. Pasal 7 Masa Jabatan BPH

Masa jabatan BPH adalah satu periode terhitung sejak tanggal pelantikannya. Pasal 8 Susunan BPH Badan Pengurus Harian minimal terdiri atas : 1. Ketua Umum 2. Sekretaris 1 dan 2 3. Bendahara Pasal 9 Hak BPH 1. Mewakili LSO SKETSA FIDKOM dalam hubungan ke dalam dan ke luar. 2. Membuat kebijakan yang dianggap perlu untuk kemajuan LSO SKETSA FIDKOM sejauh tidak bertentangan dengan AD/ART. 3. Dapat memberhentikan anggota sesuai dengan Pasal 5 ART yang dinyatakan dalam SK BPH atau peraturan lainnya yang sah. 4. BPH berhak menambah anggota kepengurusan menurut kebutuhan yang sebab-sebabnya dinyatakan dalam SK BPH. Pasal 10 Kewajiban BPH 1. Membuat program kerja berdasarkan Garis-Garis Besar Program Kerja. 2. Pembuatan program kerja selambat-selambatnya selama tiga minggu setelah pelantikan. 3. Garis-Garis Besar Program Kerja (GBPK) adalah program kerja yang disusun dengan sasaran peningkatan LSO SKETSA dan diarahkan menuju tujuan LSO SKETSA. 4. Melaksanakan amanat MUSO LSO SKETSA. 5. Melaksanakan rapat BPH sekurang-kurangnya setiap tiga bulan sekali. Pasal 11 Pemberhentian BPH 1. Pemberhentian BPH dilakukan melalui keputusan-keputusan yang ada di dalam LSO SKETSA. 2. Pemberhentian BPH karena melanggar dan menyimpang dari AD/ART LSO SKETSA 3. Apabila Ketua Umum mengundurkan diri atau meninggal dunia sebelum jabatannya berakhir, maka jabatannya dijabat sementara oleh pejabat sementara yang dipilih berdasarkan musyawarah dan kepengurusan sampai masa jabatannya berakhir. Pasal 12 Pertanggungjawaban BPH 1. Ketua Umum mengajukan Laporan Pertanggungjawaban (LPJ) akhir kepengurusan kepada MUSO SKETSA FIDKOM.

2. Setelah pertanggungjawaban akhir kepengurusan diterima atau ditolak oleh MUSO SKETSA FIDKOM, maka Badan Pengurus Harian dinyatakan Demisioner. 3. Setelah BPH dinyatakan Demisioner maka jabatan Badan Pengurus Harian sementara dijabat oleh Pimpinan Sidang MUSO SKETSA secara kolektif sampai terbentuknya BPH yang baru. 4. Setelah Ketua Umum yang baru dilantik, maka Ketua Umum yang lama segera menyelenggarakan serah terima jabatan di hadapan anggota MUSO SKETSA FIDKOM Pasal 13 Pengurus Pengurus terdiri dari bidang-bidang yang dibentuk sesuai dengan pengembangan dan penelitian LSO SKETSA FIDKOM BAB III PEMBINA Pasal 14 Jenis Pembina LSO SKETSA FIDKOM terdiri dari Pembina Utama dan Pembina. Pasal 15 Pembina Utama Pembina Utama adalah Ketua Dewan Eksekutif Mahasiswa FIDKOM yang telah diangkat menjadi Anggota Kehormatan. Pasal 16 Pembina Pembina adalah orang yang diangkat dari anggota yang menjalankan sekurangkurangnya 2 tahun masa keanggotaan atau orang dari luar LSO SKETSA FIDKOM yang memiliki kapasitas dalam bidang seni tari tradisional (tari saman) diangkat melalui ketetapan MUSO SKETSA.

Pasal 17 Hak Pembina Utama Pembina utama memiliki hak untuk melantik dan mengukuhkan setiap kepengurusan baru LSO SKETSA GARUDA FIDKOM. Pasal 18 Hak Pembina Memberikan pertanyaan, saran dan nasihat kepada pengurus dan anggota LSO SKETSA FIDKOM.

BAB IV PELANGGARAN DAN SANGSI Pasal 19 Pelanggaran dan Sangsi 1. Jenis pelanggaran LSO SKETSA FIDKOM, yaitu : 1.1 Merusak atau merendahkan martabat LSO SKETSA FIDKOM. 1.2 Merusak dan menghilangkan dengan sengaja peralatan dan perlengkapan LSO SKETSA FIDKOM. 1.3 Menghambat dan mengganggu jalannya roda organisasi. 2. Terhadap pelanggaran yang tercantum dalam Pasal 19 ayat 1 dikenakan sangsi seperti : 2.1 Teguran dan surat peringatan. 2.2 Mengganti kerusakan atau kerugian. 2.3 Larangan untuk mengikuti kegiatan organisasi untuk jangka waktu tertentu sesuai keputusan-keputusan LSO SKETSA FIDKOM. 2.4 Diberhentikan dari keanggotan organisasi. 3. Sangsi yang tercantun dalam Pasal 19 ayat 2 dikeluarkan oleh tim khusus yang dibentuk oleh BPH. BAB V KEGIATAN LSO SKETSA Pasal 20 Kegiatan Kegiatan LSO SKETSA FIDKOM dilakukan sepenuhnya oleh BPH, Pengurus atau Kepanitiaan. Segala kegiatan yang akan dilaksanakan kepanitiaan LSO SKETSA FIDKOM diatur dalam SK BPH. Kegiatan yang akan dilaksanakan oleh kepanitiaan dan tidak terantum dalam program kerja harus mendapat persetujuan BPH. Kegiatan tersebut tidak bertentangan dengan AD/ART dan diajukan dalam bentuk usulan kegiatan. Kegiatan dapat dilaksanakan jika BPH menyetujui. Laporan pertanggungjawaban hasil kegiatan dipertanggunjawabkan dan dilaporkan. BAB VI PENDIDIKAN Pasal 21 Jenis Pendidikan Jenis pendidikan LSO SKETSA FIDKOM yaitu : 1. Pendidikan dan Pelatihan Anggota SKETSA (DIKLATASA). 2. Pendidikan dan Pelatihan Rutin Anggota SKETSA BAB VII KEPUTUSAN-KEPUTUSAN

1. 2. 3. 4. 5. 6.

Pasal 22 Musyawarah LSO (MUSO) SKETSA 1. MUSO SKETSA terdiri dari pembahasan ketetapan Muso, penyampaian LPJ dan rekomendasi program, pembahasan AD/ART dan pemilihan Ketua Umum. 2. Merupakan keputusan tertinggi LSO SKETSA FIDKOM. 3. Dipimpin oleh Presidium Sidang satu, dua dan tiga. 4. Dianggap sah apabila memenuhi Quorum. 5. Setiap keputusan sah berdasarkan musyawarah mufakat. 6. Apabila tidak terjadi mufakat, maka keputusan dapat diambil dengan suara terbanyak dan sah jika dua per tiga dari yang hadir menyetujui. Pasal 23 Musyawarah Harian 1. Musyawarah Harian menurut kebutuhan dan harus mendapat izin dari BPH. 2. Musyawarah Harian dilakukan sekurang-kurangnya satu bulan sekali. 3. Musyawarah Harian diikuti oleh seluruh Pengurus LSO SKETSA FIDKOM. Pasal 24 Rapat Presidium 1. Rapat Presidium sekurang-kurangnya dilaksanakan tiga bulan sekali. 2. Merupakan tempat evaluasi kerja BPH pertiga bulan dan membahas kebutuhan lain yang diperlukan. 3. Dilaksanakan menurut kebutuhan dan dengan waktu yang disesuaikan. 4. Rapat Presidium diikuti oleh BPH LSO SKETSA FIDKOM. Pasal 25 Rapat Koordinasi 1. Rapat Koordinasi adalah rapat yang dilaksanakan oleh BPH dengan kepala bidang atau divisi di LSO SKETSA FIDKOM 2. Dilaksanakan menurut kebutuhan dan dengan waktu yang disesuaikan. BAB VIII ATRIBUT Pasal 26 Bendera 1. Bentuk persegi panjang dengan ukuran 1 : 2. 2. Warna dasar putih. 3. Di tengah bendera terdapat lambang LSO SKETSA, tulisan SKETSA berada dibawah lambang LSO SKETSA dan Lambang FIDKOM berada di atas lambang LSO SKETSA. Pasal 27 Lambang 1. SKETSA adalah nama dari komunitas ini. Nama SKETSA diambil oleh para pendiri.

2. Kata Komunitas Edukasi Seni Tari Saman berarti suatu wadah yang di

dalamnya terdapat bentuk pendidikan yang diberikan dalam bidang kesenian yaitu seni tari tradisional khususnya tari saman.
3. Rencong : Bentuk dari keseluruhan logo adalh rencong. Rencong merupakan

senjata tradisional yang sering digunakan oleh masyarakat daerah aceh. Dari sisi religius, setiap bagian dari rencong membentuk aksara Arab BA, MIM, LAM , dan HA, yang jika digabungkan membentuk kata BISMILLAH yang bermakna meminta keridhoan Allah Swt dalam setiap melakukan segala hal. 4. Siluet Penari : siluet utama yang berwarna merah menggambarkan siluet seorang penari yang mengangkat tangannya untuk menggapai tingkat tertinggi. Siluet ini dapat dimaknai dengan usaha dalam mencapai sebuah tujuan. 5. Warna Merah : warna yang melambangkan kekuatan sekaligus kehangatan. Kedua hal ini selalu menjadi poin utama dalam tari saman yang sering menampilkan kekuatan bersama dalam setiap gerakan-gerakan tariannya dan juga kehangatan dalam syair-syair yang dilafadzkan. 6. Warna Hitam : dalam arti yang positif merupakan warna yang elegan dan juga sering digunakan sebagai warna dari tingkatan tertinggi dalam adat istiadat.

Pasal 28 Kostum Kostum LSO SKETSA FIDKOM berwarna Merah dan Hijau. Pasal 29 Mars dan Hymne Mars dan Hymne LSO SKETSA ditentukan dalam ketetapan Rapat Kerja LSO SKETSA FIDKOM.

Pasal 30 Kartu Tanda Anggota dan Baju Kartu Tanda Anggota dan Baju LSO SKETSA FIDKOM ditentukan dalam ketetapan Rapat Kerja LSO SKETSA FIDKOM. BAB IX KEUANGAN DAN INVENTARIS Pasal 31 Keuangan Organisasi 1. Sirkulasi keuangan dapat dipertanggungjawabkan secara tertulis. 2. Penggunaan sepenuhnya dilakukan untuk kepentingan LSO SKETSA FIDKOM. 3. Seluruh pengurus dan anggota wajib membayar iuran yang telah ditetapkan.

Pasal 32 Harta Benda KMLA GARUDA Harta Benda LSO SKETSA FIDKOM sepenuhnya digunakan untuk kepentingan LSO SKETSA FIDKOM dan dirawat serta menjadi tanggung jawab seluruh pengurus dan anggota. BAB X PENUTUP
1. Hal-hal yang belum ditetapkan dalam Anggaran Rumah Tangga ini diatur

dengan keputusan-keputusan LSO SKETSA FIDKOM. 2. Anggaran Rumah Tangga ini berlaku sejak tanggal ditetapkannya.

Anda mungkin juga menyukai