Anda di halaman 1dari 17

TUGAS OCEANOGRAFI PERIKANAN CHAPTER 8.

MIGRATION

Oleh : Aji Dwiantoro Hadiwijaya Wilda Retno Palupi Mita Kurniawati S Niken Puspitasari Muhammad Hisyam Arief Maulana Almutahar ( ( ( ( 0910860063 0910860097 0910860098 0910863012 ) ) ) )

( 105080209111001 ) ( 105080209111002 )

FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2011

BAB 8. MIGRASI

8.1 Introduction Migrasi adalah hal yang umum terjadi di kehidupan banyak ikan yang memiliki nilai ekonomis penting di dunia. Kebanyakan, pergerakan ini sangatlah mahal, dan perubahan musim secara rutin mempunyai pengaruh yang signifikan untuk perikanan tangkap. Akibatnya, mengerti lebih jauh mengenai migrasi ikan sangatlah penting untuk pemanfaatan nilai komersil dan eksploitasi yang berkelanjutan pada jumlah sumberdaya ikan yang ada. Pemahaman pada bab ini meliputi pengetahuan mengenai perubahan musim dan hilangnya stok ikan, yang memudahkan nelayan untuk mencapai target mereka secara efektif. Dengan kata lain, meliputi pengetahuan lebih detail pengetahuan mengenai Pengembangan Model Realistis mengenai Dinamika Populasi yang dapat digunakan untuk mengakses efek seperti strategi manajemen yang berbeda. Bagaimanapun juga migrasi ikan adalah subjek yang sangat luas. Pada suatu ketika itu meliputi ekologi tingkah laku pada beberapa populasi, dan di saat lain itu berfokus pada sistem sensori dari neurobiology yang membentuk dasar dari kemampuan arah dan navigasi setiap individu ikan. Kerika aspek yang berbeda dari migrasi ini mengarah ke faktor biologi, tidak semuanya langsung berhubungan dengan konteks perikanan, dan beberapa jauh dari lingkup yang terbatas di bab ini. Lebih jauhnya, bukan maksud kami untuk memberi penjelasan yang sempurna dari strategi sejarah kehidupan atau lintasan migrasi, semuanya tetap menuju pada migrasi ikan. Tujuan kami adalah untuk mereview ketepatan migrasi pada tingkah laku spesies ikan yang komersil dan prinsip ekologi yang mempengaruhi alur migrasi. Kami mendeskripsikan perbedaan strategi migrasi yang berbeda dan berusaha untuk menjelaskan bagaimana memahami migrasi adalah langkah untuk manajemen perikanan dan konservasi. Banyak spesies ikan hidup pada lingkungan yang berbahaya,paling sedikit observasi manusia, dan migrasi mereka sebagian sulit untuk dipelajari, sehingga pada akhirnya kami mengulang kembali teknik lapangan yang digunakan untuk mempelajari migrasi ikan dan kesadaran bagaimana pengembangan dan memperbaiki pemahaman di masa depan.

8.1.1 Definisi Migrasi adalah sebuah kata yang cukup sulit untuk ditentukan karena banyaknya interpretasi dari buku atau subjek. Pada grup hewan yang berbeda di definisikan dengan cara yang berbeda. Pada Ornithologies biasanya mendefinisikan migrasi sebagai beberapa hal yang rutin, pergerakan dengan jangkauan yang panjang antara musim dingin dan berkembang biak dan bergantung pada musim dan juga individu dan populasi. Hal ini berbeda dengan Entomologist, yang sedikit berhubungan dengan populasi, yang hanya individu saja dalam migrasi, dan kembali ke tempat di mana mereka berasal. Ketika ini diperdebatkan dari banyak definisi yang ada, ada persetujuan umum bahwa migrasi meliputi pergerakan atau perpindahan individu dan populasi dari satu tempat ke tempat lain. Dengan kata lain migrasi biasanya diartikan secara tidak langsung adalah siklus perpindahan, dengan siklus hidup tahunan atau yang lain, yang biasa dikenal dengan penyebaran. Kemungkinan penyebaran, seperti pada tujuan bab ini, ada sedikit nilai yang diperdebatkan yaitu apa yang benar dan tidak benar di migrasi. Ini seharusnya dicatat bahwa banyak spesies ikan juga memiliki pergerakan secara vertical, biasanya berhubungan pada siklus siang dan malam yang mempengaruhi migrasi mereka. Beberapa pergerakan tentu mempunyai dampak pada perikanan, sebagian pada kemampuan ikan atau perikanan. Bagaimanapun juga pada bab ini kami membatasi pada pergerakan secara horizontal, yang dibutuhkan untuk jangkauan perpindahan atau migrasi. 8.1.2 Jangkauan Migrasi Beberapa spesies blennies (family Blenniidae), memiliki pergerakan yang musiman baik mendekati pantai atau menjauhi pantai yang jaraknya tidak lebih dari beberapa kilometer. Pada air yang bersuhu, spesies seperti herring (Clupea harengus), mackerel (Scomber scombrus), cod (Gadus morhua) dan plaice (Pleuronectes platessa) memilki pergerakan yang lebih dari beberapa ratus kilometer. Dan beberapa spesies memiliki migrasi dengan jarak ribuan kilometer. Contohnya adalah salmon (genus Salmo), Pacific salmon (genus Oncorhynchus) dan eels (Anguilla spp.), yang berpindah

antara air tawar dan laut bebas, dan beberapa spesies tuna, billfishes dan sebagian besar hiu bermigrasi antar samudra. Lebih jelasnya lagi, jika jarak perpindahan relative kecil (beberapa kilometer) dan tidak berpengaruh pada aktivitas nelayan, maka migrasi ini mungkin tidak cukup penting pada hal perikanan tangkap. Dengan kata lain, migrasi yang memiliki jangkauan yang luaslah yang memiliki faktor yang utama dalam hal perubahan musiman distribusi ikan dan juga perikanan tangkap yang mengeksploitasi mereka. 8.1.3 Terminology Pada beberapa hal definisi migrasi, ada kebutuhan untuk mengerti beberapa hal yang diutamakan pada migrasi ikan, yang sebagian berpengaruh pada perpindahan individu atau populasi antara habitat air tawar dan laut. Oceanodromous: adalah perpindahan ikan yang terus menerus yang terjadi di wilayah samudra. Potamodromous: perpindahan ikan secara terus menerus yang terjadi di wilayah air tawar. Diadromous: perpindahan ikan secara terus menerus yang terjadi di wilayah antara lautan dan air tawar. Ketika Myers (1949) pertama kali mengenalkan tentang Diadromous dia juga mendefinisikan 3 subkategori yaitu Anadromous dan Catadromous dimana memiliki keguanaan yang berarti di literature yang ada dan juga Amphidromous. Anadromous adalah ikan diadromous yang makanan dan pertumbuhannya berada di laut, yang kemudian migrasi ketika sudah dewasa untuk reproduksi ke air tawar contohnya adalah salmon, shad, dan sea-lamprey. Catadromous adalah ikan diadromous yang makanan dan pertumbuhannya terjadi di air tawar, dan migrasi ketika sudah dewasa ke laut untuk reproduksi. Contohnya adalah American dan European eels. Amphidromous adalah ikan diadromous yang ketika berupa larva migrasi ke laut segera setelah lahir, diikuti dengan makanan dan pertumbuhan di laut, kemudian bermigrasi lagi juvenile ikan kembali ke air tawar. Contohnya adalah Ayu (Plecoglossus altivelis) dari jepang.

8.2 Eksploitasi dan Ekologi 8.2.1 Migrasi antara spesies komersial Di seluruh dunia, ada sekitar 25 000 spesies ikan (Eschmeyer 1998), yang mungkin hanya 200-300 membuat migrasi (Harden Jones1980). Namun, migrasi bukan merupakan keistimewaan sebagian besar species ikan tapi nyata dalam species ekonomi penting, contoh, tahun 1997, dalam data FAO, hasil tangkapan rata-rata dunia ikan bersirip , sekitar 79.500.000 ton dari 740 spesies lebih. hanya 40% (32,1 juta ton) hanya terdiri dari 15 spesies dianggap bermigrasi (Tabel 8.1). 8.2.2 Mengapa ikan bermigrasi? Habitat laut yang kompleks dalam variasi fisikalnya, seperti kedalaman, arus air, topografi, jenis sedimen, suhu, salinitas, oksigen, pencahayaan dan variasi biotikny berupa ketersediaan pangan dan kelimpahan predator. di danau dan sungai air tawar , yang mirip, tapi terlihat dalam perbedaan tipe habitat. fitur tersebut dapat berubah-ubah secara spasial dan temporal, terutama antara musim. Dengan keragaman seperti itu, sangat tidak mungkin bahwa setiap habitat akan berimbang untuk setiap tahap siklus hidup, dan kebayakan sepecieas ikan menunjukan menunjukkan beberapa ontogenetik dan / atau perubahan musiman dalam habitat. Untuk memanfaatkan secara optimal keragaman lingkungan, banyak ikan mengebangkan kehidupan dengan bermigrasi di antara wilayah yang berbeda, yang terbaik dalam kegiatan makan, pertumbuhan dan pemijahan. Akibatnya, ukuran populasi tidak terbatas pada jumlah individu yang dapat didukung oleh satu habitat. Peningkatan kelangsungan hidup dan keberhasilan reproduktif adalah keuntungan pokok dari perilaku migrasi. 8.2.3 Migrasi dan eksploitasi Migrasi ikan cenderung bergerak disepanjang jalur dan waktu yang diketahui, dan lebih terkonsentrasi pada temat dan tempol tertentu, dan itu memudahkan untuk penagkapanya. Aspek terakhir ini berlaku khusus untuk ikan diadromous, yang ditargetkan saat mereka bermigrasi degan memanfatkan kemacetan

di mulut sungai. Ketika perikanan meng eksploitasi anakan amphidromous kecil, yang kembali ke air tawar dari laut dengan jarak sekecil 20-25 mm, ada juga perikanan yang signifikan untuk migrasi larva spesies goby di berbagai tempat, seperti Filipina, Tahiti, yang Karibia, Sri Lanka dan Runion. Demikian juga perikanan galaxiids di Australia, Selandia Baru dan Chile (terakhir di McDowall 1988). prinsip yang sama berlaku untuk eksploitasi anakan catardoumous ketika tahap saat mereka memasuki air tawar . Glass-eels juaga bisa ditangkap secara efisien dan ekonomis ketika mereka terkonsentrasi, biasanya di sekitar mulut sungai / dimuara sungai. contoh pada perikanan elver di Sungai Severn di Inggris (Templeton dan Churchward 1990). 8.3 Migrasi Ikan Kisaran migrasi strategi riwayat hidup sangat luas. Kali ini akan dijelaskan migrasi dari pemilihan spesies yang bermigrasi untuk menggambarkan perbedaan factor pendorong mereka bermigrasi. Gagasan bahwa distribusi dan migrasi suatu stok ikan dapat dihubungkan oleh system arus air tertentu sesuai dengan konsep penahanan hidrografi. Di laut terbuka, kebalikan dari muara, dua arus dapat dikenali. Arus samudera mendominasi lautan tinggi, sedangkan arus pasang surut lebih penting berpengaruh di area continental shelves. Ada bukti yang meyakinkan untuk menunjukkan bahwa arus laut memainkan peran utama dalam gerakanlarva dari beberapa spesies belut dari pemijahan mereka daerah di laut terbuka ke habitat air tawar dimana remaja pakan, tumbuh dan berkembang menjadi dewasa. Belut Eropa Anguilla Anguilla memijah di laut Sargasso. Analisa lebih lanjut menunjukkan larvanya ditransportasikan dari Gulf Stream dan Drift Atlantik Utara menuju Lempeng Benua Eropa selama hamper 3 tahun periode. Baru-baru ini, lokasi daerah pemijahan belut Anguilla japonica Jepang telah diidentifikasi di barat laut Samudra Pasifik di suatu daerah antara Filipina dan Kepulauan Mariana. Penemuan ini menunjukkan peran serupa untuk Utara Khatulistiwa dan Kuroshio arus sebagai sarana transportasi leptocephali spesies ini ke perairan pesisir timur Asia, di mana dewasa berasal. Di sini menggambarkan migrasi dari 3 spesies yang berbeda. Yang pertama adalah tuna sirip biru Atlantik Thunnus Thynnus, yang

kedua yaitu Dicentrachus labrax yang melakukan migrasi musiman di perairan Inggris pada suatu mekanisme termoregulasi yang memungkinkan betina berhasil mengembangkan ovarium mereka. Spesies ketiga adalah plaice Pleurinectes platessa yang di beberapa daerah di Luat Utara mengambil keuntungan dari arus pasang surut untuk meminimalkan metabolic migrasi. Spesies laut Terbuka: Ikan Tuna Sirip Biru Ikan tuna sirip biru dan bilfish merupakan ikan komersial terpenting di dunia. Ikan komersial utama ini berhabitat di iklim sedang dan trropis. Pemahaman yang kurang terkait migrasi spesies ini akan menimbulkan masalah pada pengelolaan perikanan tuna. Tuna sirip biru dikelola dengan 2 area ketersediaan berbeda, di timur dan di barat. Di timur, stok diperkirakan memiliki area pemijahan utama di Laut Mediterania, dengan konsentrasi tertinggi di sekitar Kepulauan Balearic, Laut Tyrrhenian dan Mediterania pusat. Betina timur di awal usia dewasa (4-5 tahun) mencapai ukuran maksimum lebih kecil dibanding ukuran betina di area stok barat. Pemijahan terjadi pada Mei dan Juni. Setelah melahirkan, ikan beberapa mulai migrasi sirkuit sepenuhnya dalam Mediterania tetapi Mayoritas bermigrasi keluar melalui Selat Gibraltar, sering dalam gerombolan ikan sampai dengan 10 000. Selanjutnya, ikan ini bermigrasi ke utara, mungkin dibantu oleh Drift Atlantik Utara. Sampai tahun 1920-an gerakan utara tampak untuk memperpanjang tidak lebih dari Selat Inggris. Namun, sekarang muncul bahwa rangkaian migrasi meluas sejauh utara Norwegia, dengan beberapa individu perjalanan sejauh 5000km dalam beberapa bulan. Selanjutnya, antara November dan Februari, tuna sirip biru kembali. Adapun sirip tuna barat diperkirakan memijah di daerah Teluk Meksiko dan di Selat Florida antara pertengahan April hingga Juni. Shelf-Sea Species: Bass Laut Eropa Bass Eropa ditemukan dari Mediterania Laut, di sepanjang pantai Atlantik utara dari Maroko ke Irlandia di barat laut dan ke Norwegia di laut timur. Pemijahan terjadi antara Februari dan Juni, dan suhu berperan penting dalam penentuan waktu dan lokasi. Telur bass jarang ditemukan dalam air di bawah sekitar 8,5-9 C. Pada 2-3 bulan

berikutnya, larva mengapung di permukaan dan mereka tumbuh dewasa di sana hingga usia 4-5 tahun. Mereka mungkin akan tersesat di usia remaja tidak lebih dari 80 km dari tempat mereka ditetaskan. Ikan Bass Eropa bergerak ke selatan atau barat di musim gugur dengan migrasi balik di musim semi. Ikan makan dari musim panas di pantai barat selatan ke Inggris lalu pindah ke Celtic, sedangkan ikan hidup di Laut Utara bagian selatan dan timur Inggris. Bass remaja memijah untuk pertama kalinya di musim dingin dengan suhu perairan di bawah 9o C tetapi gonad bass betina tidak sepenuhnya matang pada kondisi tersebut. Kematangan gonad sepenuhnya dicapai pada ikan yang berada di perairan bersuhu di atas 10o C di musim dingin. Untuk mencapai hal ini, ikan di bagian yang lebih utara perlu bermigrasi ke selatan dan / atau barat pada musim gugur dan dingin. Ikan Diadromous Spesies diadromous adalah ikan yang dalam masa hidupnya mengalami dua habitat yakni air laut dan air tawar. Jenis ikan ini termasuk ikan komersial dari kelompok ikan bersirip. Secara khusus, ada banyak ikan dari taxa yang lebih tinggi yang bergerak antara air tawar dan air asin tetapi tidak mempunyai pola khusus terkait musim atau siklus hidupnya. Ada beberapa di antaranya yang memiliki pola gerakan yang serupa dalam jangka pendek, misalnya pasang surut diurnal. Ikan ini tidak benar benar diadromous dan beberapa gerakan hampir tidak memenuhi syarat sebagai migrasi sama sekali atau bisa dikatakan sebagai pengembara fakultatif. Ikan Anadromous Anadromous adalah spesies ikan yang memijah di air tawar dan menghabiskan hidupnya di air laut. Spesies yang terkenal dari jenis anadromous adalah salmon. Ikan ini biasanya bertelur di kerikil hilir arus deras, kadang-kadang pada ketinggian rendah. Setelah menetas, juvenile salmon yang disebut alevins, tetap berada dalam kerikil pemijahan untuk beberapa minggu sebelum muncul untuk hidup dan makan di sungai. Durasi hidup di laut, dimana pertumbuhan terjadi, bervariasi mulai dari 2 tahun untuk salmon pink, dan 5-6 tahun untuk salmon Chinook. Ketika salmon berada dekat laut di usia dewasa, mereka bermigrasi ke arah daratan dan masuk ke mulut sungai. Mereka

bergerak ke hulu selama periode beberapa minggu dan bulanan, dan selama waktu itu mereka tidak makan. Energi mereka dipindahkan dari tubuh untuk pematangan gonad. Adapaun lamprey memiliki siklus hidup yang sama. Mereka juga tidak makan ketika berada dalam masa pematangan gonad dan mau memijah selama di perairan darat. Lamprey dewasa akan memasuki perairan tawar ketika akan memijah untuk bertelur lalu mati, sedangkan larvanya akan bergerak cepat ke laut setelah menetas. Ikan Catadromous Ikan dewasa jenis catadromous memijah di lautan, biasanya di laut tropis hingga subtropis dan seringnya pada keadaan laut dalam, mereka selalu mati setelah memijah. Telur yang menetas mempunyai ciri khas berbentuk daun. Larva leptocephalus makan dan tumbuh di laut selama 1-2 tahun, dan secara bertahap membuat jalan kembali mereka menuju pantai dimana orangtua mereka berasal. Larva leptocphali bermetamorfosis di periaran pesisir, pertama untuk menjadi ramping dan akhirnya mempunyai bentuk tubuh belut. Dengan morfologi demikian, mereka dapat bergerak ke hulu sungai untuk makan dan berkembang hingga dewasa dan siap matang gonad. Sidat betina bahkan bisa mencapai 80 tahun lebih untuk bisa matang gonad sampai akhirnya bermigrasi ke laut. Mereka bertelur di laut dan larva pada awalnya berada di laut pula. Spesies barramudi Australia juga melakukan migrasi serupa. Namun ada yang khas dari spesies ini, yakni bahwa hanya spesies jantan yang hidup di air tawar. Sedangkan ikan betina merupakan sex-reversed dari jantan yang meninggalkan air tawar dan tetap berada di estuary dan mencapai area pasang surut. 8.4 Mekanisme Berpindah 8.4.1 Berorientasi berenang Meskipun aliran air jelas memiliki peran penting dalam migrasi dari beberapa stok ikan, terutama di laut terbuka (Arnold 1981), ada juga bukti bahwa beberapa spesies bergerak secara sendiri aliran air. Cod telah ditunjukkan untuk bermigrasi pada suhu rendah (<0 C) air dari rak Newfoundland dengan berenang sepanjang kedalaman 'lintasan ruaya' hangat (2-2.5 C) air laut (Rose 1993). Studi pelacakan hiu biru

(Prionace glauca, dan Scharold Carey 1990) dan tuna sirip biru (Carey dan Lawson 1972) dilengkapi dengan tag akustik menunjukkan bahwa ikan ini dapat menuju ke laut terbuka selama berjam-jam atau bahkan berhari-hari yang konsisten untuk terus bergerak independen dari arus air. Pengamatan bahwa ikan dapat menggunakan petunjuk arah eksternal dan bergerak secara independen dari arus air telah menyebabkan kontroversi tentang kepentingan relatif dari arus air lingkungan dan sarana berenang yang berorientasi pada migrasi, terutama untuk spesies besar dan aktif seperti salmon dan tuna . Ada data yang belum cukup tentang pergerakan individu ikan di laut bahwa adalah mungkin untuk menyelesaikan pertanyaan ini. Sangat mungkin bahwa tidak ada jawaban tunggal, dan pentingnya setiap jenis gerak berbeda untuk saham yang berbeda dan tahap kehidupan yang berbeda. Tampaknya mungkin bahwa trade-off antara biaya migrasi, seperti konsumsi energi meningkat dan risiko pemangsaan, dan manfaat yang meningkatkan kelangsungan hidup dan keberhasilan reproduktif dapat berisi. Jika demikian, biayamanfaat trade-off untuk saham tertentu ikan bervariasi tergantung pada kompleksitas faktor-faktor lingkungan dan biologis yang dialami oleh saham tertentu. Sebagai contoh, beroperasi di Laut Utara plaice arus pasang surut selama migrasi mereka pradan pasca-pemijahan di daerah di mana arus yang cukup cepat bagi mereka untuk menjadi energi mampu (Metcalfe et al. 1990) untuk menyimpan. Namun, data lebih baru dijelaskan di atas menunjukkan bahwa, di daerah di mana arus pasang surut lambat, plaice berenang secara terfokus di dasar laut daripada menggunakan arus pasang surut. 8.4.2 Navigasi dan merpati Diskusi pertama kami migrasi melibatkan elemen kuat dari "bolak-balik-ness", dan dengan demikian gerakan kembali selama bagian dari siklus migrasi. Hal ini menyebabkan beberapa pertanyaan penting. Sampai sejauh mana gerakan kembali adalah suatu proses aktif? Sampai sejauh mana homing melibatkan "suatu tempat secara resmi diduduki bukan tempat yang sama kemungkinan '(Gerking 1959)? Mekanisme apa yang digunakan untuk 'rumah' seperti? Literatur tentang navigasi dan homing pada ikan sangat luas, dan ulasan ilmiah, baik umum dan khusus, yang tersedia

(misalnya Dittman dan Quinn 1996). Cukuplah untuk mengatakan ada buktiuntuk berbagai kemampuan homing dan navigasi dalam berbagai macam ikan. Di satu sisi spektrum, ada bukti yang jelas untuk kemampuan merpati tepat dalam beberapa spesies. Contoh, orang dewasa dari kedua Pasifik dan Atlantik salmon dapat kembali ke kerikil, yang mereka sendiri diproduksi beberapa tahun sebelumnya. Prestasi seperti homing telah terbukti tergantung pada karakteristik remaja belajar 'rumah' mereka sebelum mereka berangkat ke laut, dan kemudian menggunakan surgawi, geomagnetik dan petunjuk penciuman untuk mengembalikan mereka dari laut lepas ke sungai kelahiran mereka (membantu Hasler 1971). Sebagai perbandingan, belut Eropa dan Jepang bertelur di laut terbuka di tempat-tempat yang membuat sebagian besar keturunan mereka akhirnya akan dibawa ke landas kontinen dengan pasif hanyut dengan arus. Namun, tidak seperti salmon, elver tiba di landas kontinen tidak memiliki pengalaman sebelumnya dengan habitat air tawar mereka melanjutkan, dan tampaknya sangat tidak mungkin bahwa individu dapat mengidentifikasi dan mengambil dari pada sungai yang sama bahwa orang tua mereka meninggalkan beberapa tahun sebelumnya. Untuk ikan migrasi yang hidup sepenuhnya di laut, seperti cod dan plaice, studi penandaan konvensional menunjukkan bahwa orang dewasa untuk kembali ke dasar pemijahan yang sama di tahun berturut-turut (de Veen 1962 dikutip oleh Harden Jones, 1968 dan cushing 1990). Mengingat jumlah besar ikan individu yang terlibat dan jumlah yang relatif kecil bertelur tersedia, tidak dapat dihindari bahwa beberapa ikan bertelur di daerah di mana mereka sendiri diproduksi. Namun, tidak ada bukti, serupa dengan salmon, untuk menunjukkan bahwa orang dewasa memiliki mekanisme merpati khusus untuk digunakan untuk menemukan alasan asli mereka pemijahan. Sebaliknya, ada semakin banyak bukti bahwa spesies laut seperti ikan herring, ketekunan penduduk lokal dijamin oleh pola migrasi galangan kapal individu belajar orang dewasa dan bertelur dari saham di mana mereka merekrut lebih natal homing (McQuinn 1997 ). Mekanisme tersebut akan konsisten dengan pengamatan migrasi 'berlari boneka', yang pra-pemijahan merekrut dewasa untuk mengikuti. Migrasi menjalankan dummy diusulkan untuk plaice di Laut Utara (Arnold dan Metcalfe 1996), dewasa ArctoNorwegia migrasi ikan dari Laut Barents di pantai Norwegia (Trout 1957, Woodhead

1959) dan cod sepanjang pantai Newfoundland mengeksekusi migrasi setelah pemijahan dari tepi lereng kontinen (Rose 1993). Seperti rute migrasi ikan muda belajar dengan mengikuti orang tua, dapat menyebabkan hilangnya ikan tua dari saham menyebabkan perubahan dalam pola migrasi. Pola migrasi ikan herring pemijahan semi Norwegia (Clupea harengus) berubah secara dramatis setelah saham dewasa habis pada tahun 1960 (Dragesund et al 1980.) Dan ada kekhawatiran bahwa migrasi ikan cod Newfoundland telah berubah, mungkin tidak dapat dibatalkan, sebagai hasilnya dari populasi yang parah menurun karena penangkapan yang berlebihan pada tahun 1990 (Rose 1993). Dari sudut pandang eksperimental, pemahaman kita tentang migrasi ikan salmon dibantu oleh fakta bahwa ikan muda (smolts) dapat ditandai sebelum pergi ke laut. Akibatnya, adalah mungkin untuk mengidentifikasi dengan presisi berapa banyak ikan kembali kelahiran sungai dan berapa banyak yang pemijahan di sungai lainnya. Namun, akuisisi data yang sebanding untuk ikan yang menumbuhkan di laut terbuka jauh lebih sulit, karena tidak ada teknik untuk menandai telur atau larva dalam cara yang memungkinkan individu ikan menjadi reidentified sebagai orang dewasa. Mengapa beberapa ikan yang lebih besar Presisi menunjukkan kemampuan merpati Pada mereka daripada yang lain? Agaknya, tingkat presisi bersedia menjadi fungsi dari keberhasilan reproduksi ditingkatkan, dan tradeoff Antara Biaya Peningkatan Terlibat dalam homing ke spesifik satu situs pemijahan sebagai lawan yang lain. Sebagai contoh, Tambahan Biaya Relatif Kecil Timbul oleh salmon dewasa dalam memilih satu sungai, sebagai lawan yang lain beberapa mil dari pantai Selanjutnya, secara signifikan sebanding dengan keberhasilan reproduksi Mungkin yang lebih tinggi dengan pemijahan di situs Dicapai Sebelumnya terbukti untuk menjadi baik . Di sisi lain, studi terbaru mengenai migrasi ikan haring pemijahan semi Norwegia menunjukkan-Itu per homing se bukanlah strategi yang berhasil, dan thats dasar pemilihan atau pemijahan tergantung pada kondisi ikan, biaya migrasi dan kemungkinan larva kelangsungan hidup (dan memperbaiki Slotte 2000). Evolusi spesies merpati dalam anadromous memiliki beberapa Biasanya Dianggap Sebagai mekanisme yang memungkinkan ikan untuk kembali ke habitat itu bertelur di mampu Memproduksi sejumlah besar keturunan. Namun, Karena batas atau tingkat aliran gen

Antara populasi, homing Juga Mei Jadilah mekanisme yang memungkinkan masyarakat lokal spesies diadromous menjadi disesuaikan dengan kondisi lokal (Dittman dan Quinn 1996). Situasi semacam Telah ditunjukkan untuk beberapa populasi salmon Pasifik atau (Hendry dan Quinn 1997). 8.5 Teknik Migrasi ikan sangat penting untuk memahami manajemen rasional dan konservasi stok ikan, tetapi untuk mendapatkan informasi yang diperlukan sangat sulit. Nelayan dapat memberikan informasi yang berguna pada penampilan musiman dan hilangnya ikan sarta data perikanan dapat memberikan gambaran umum tentang perubahan musiman dalam distribusi populasi dari ikan itu sendiri. Namun, informasi ini kurang untuk menjelaskan migrasi spesies tertentu dan lebih banyak mengenai informasi rinci tentang perilaku serta pergerakan populasi dan individu yang diperlukan. Menurut Walton dan Kapas (1898), tagging dan metode sederhana lainnya mengenai penandaan ikan, telah digunakan sejak pertengahan abad ke 17 sebagai sarana meningkatkan pemahaman kita tentang biologi ikan. Tagging memberitahu kita di mana individu ikan dua kali hidup ketika ditangkap dan ditandai dan dalam pemulihan. Jika menandai dan menangkap kembali dipisahkan waktu, yang dapat bulan atau bahkan bertahun-tahun, penandaan konvensional dapat memberikan informasi mengenai identitas ikan, gerakan, tingkat migrasi, rute, kelimpahan , pertumbuhan dan mortalitas dari ikan. Menurut Parker (1990) dan Jennings (2001), ada banyak metode pelabelan ikan. Branding atau menggunting sirip adalah cara cepat dan mudah untuk menandai ikan, sementara bahan kimia seperti tetrasiklin dan antibiotik yang disimpan khusus di daerah tertentu dan berfluoresensi di bawah sinar ultraviolet dengan mudah dapat diterapkan ke sejumlah besar ikan dan tetap menjadi tag permanen. Atau, berbagai jenis label dapat dilampirkan pada ikan. Penandaan sederhana dapat sangat berguna untuk menggambarkan pola pergerakan populasi kotor, namun metode tersebut hanya memberitahu kita sedikit tentang bagaimana migrasi ikan. Data tagging dapat disesuaikan untuk variasi spasial

dalam usaha penangkapan ikan, di mana hal ini diketahui, tetapi gerakan ikan ke daerah unfished atau perubahan unfishable, atau perilaku yang mengubah ketersediaan ikan tidak dapat dengan mudah dipertanggung jawabkan. Hanya dengan memahami gerakan dan tingkah laku ikan yang pendek (jam dan hari), medium (hari dan minggu) dan panjang (musim dan tahun) dengan skala waktu mekanisme yang digunakan untuk memindahkan ikan. Sejak tahun 1960 tag elektronik yang mengirimkan sinyal radio atau akustik telah digunakan untuk melacak pergerakan ikan yang bebas untuk periode terbatas. Namun, teknik ini terbatas karena dalam sebagian besar aplikasinya, hanya satu ikan yang dapat dilacak pada waktu tertentu setiap ikan hanya mendapatkan waktu pendek dan sering hanya beberapa hari. Baru-baru ini, kemajuan signifikan dalam teknologi mikroelektronik telah memungkinkan keberhasilan pengembangan 'penyimpanan data' elektronik atau 'file' tag yang cukup kecil untuk muat ikan. Ini rekaman perangkat dan menyimpan data lingkungan dan perilaku dan, karena tidak ada pengamat manusia mengikuti ikan, sekarang Anda dapat memantau perilaku dan gerakan banyak ikan secara bersamaan pada semua migrasi (Metcalfe dan Arnold 1997, 1998). Sekarang mereka menggunakan berbagai perangkat untuk mempelajari gerakan spesies yang beragam seperti plaice, salmon, tuna dan lain sebagainya. Meskipun sebagian besar tag penyimpanan data saat ini hanya beberapa variabel lingkungan ukuran sederhana seperti kedalaman, tekanan, temperatur internal dan eksternal dan daylight, dan data yang masih dapat digunakan untuk mendapatkan informasi rinci tentang tingkah laku ikan. Menurut Metcalfe dan Arnold (1997-1998), dalam landasan kontinen di Eropa, air yang tinggi dan rendah dan jangkauan pasang surut berasal dari pengukuran tekanan dapat digunakan untuk menangkap ikan setiap kali mereka diam di dasar laut untuk siklus pasang surut penuh atau lebih. Di laut terbuka, catatan siang hari ambien dapat digunakan untuk mendapatkan garis lintang dan bujur dari daylength dari waktu siang setempat. Pengembangan sensor yang lebih tertanam yang dapat memonitor variabel yang lebih kompleks seperti kecepatan berenang dan aktivitas makan, berfungsi untuk meningkatkan pemahaman kita tentang migrasi spesies ikan yang lebih banyak lagi. Meskipun kemajuan teknis, penggunaan tag penyimpanan data dengan banyak

spesies masih terbatas karena perspektif ikan yang ditangkap dan label yang dikembalikan sangat rendah. Untuk menghindari kebutuhan untuk aktivitas penangkapan ikan komersial dan meningkatkan kemungkinan pemulihan data, area penting dari pembangunan telah tagged 'pop'. Label ini melekat eksternal dan memiliki mekanisme rilis yang menyebabkan ikan untuk label terpisah pada waktu yang telah ditentukan dan 'muncul' di permukaan laut di mana mereka dapat mengambil data melalui radio atau satelit Airborne. Perangkat ini sekarang tersedia secara komersial dan digunakan pada spesies pelagis besar seperti tuna. Meskipun kapasitas data yang saat ini sangat terbatas, perkembangan di daerah ini memberikan prospek pemulihan data jauh lebih baik di masa depan, sedangkan miniaturisasi lebih lanjut akan memungkinkan teknologi untuk diterapkan pada spesies yang lebih kecil. 8.6 Distribusi dan Genetika Migrasi ikan cenderung memiliki distribusi geografis yang luas dibandingkan dengan spesies non-migrasi, dan mungkin populasi spesies tunggal ada yang tersebar di wilayah berbeda dan luas. Dalam beberapa kasus, terutama ketika mereka dipisahkan oleh jarak yang besar, populasi yang berbeda mungkin memiliki integritas yang memadai dalam jangka menengah dan jangka panjang bahwa mereka merespon secara independen terhadap efek eksploitasi. Dalam kasus ini populasi dapat dianggap sebagai stock tersendiri, yang dapat dikelola sendiri. Jika sedikit atau tidak adanya pemindahan individu diantara populasi ini, mereka mungkin pemindahan beberapa individu dapat genetik yang berbeda. Namun, sering menyebabkan

hilangnya heterogenitas genetik, meskipun eksploitasi dari satu populasi mungkin tidak berpengaruh pada yang lain. Analisa genetik dapat menjadi nilai ketika menunjukan bahwa popuasi terdiri lebih dari satu stock, tapi kesulitan muncul ketika gagal untuk memberikan bukti pemisahan stock. Penelitian terakhir yang yang berkaitan dengan analisis DNA makrosatelit telah menunjukan bahwa ada struktur genetik yang signifikan dari populasi cod laut utara, dengan tiga atau empat genetika yang berbeda kelompok : satu dari Bergen, satu dari Moray Firth, satu dari Flamborough, dan satu di Bight Selatan. Di antara spesies laut, misalnya, Atlantik cod ditemukan di perairan landas

kontinen seluruh Atlantik Utara dari pesisir timur Kanada dan Amerika Serikat ke pantai Norwegia dan ke Laut Barents. Luas populasi yang terpisah, seperti laut Barents dan cod kanada, telah terbukti memiliki genetik yang berbeda. Diadromy memiliki implikasi khusus pada evolusi, biogeografi dan ekologi spesies ikan, populasi dan komunitas, dengan spesies diadromous cenderung memiliki distribusi yang luas dibandingkan spesies yang non-migrasi. Meskipun tidak semua spesies diadromous tersebar luas, mereka yang, dan terutama ditemukan pada kedua sisi utama lautan utara beriklim tropis, adalah diadromous. Hal yang sama berlaku di belahan bumi selatan. Contohnya adalah Pouched Lamprey anadromous dari selatan dan Inaga catadromous yang pembagian distribusinya luar biasa hingga mencapai seluruh atau sebagian wilayah Australia Barat, Australia Timur, Tasmania, pulau Lord Howe, Selandia Baru, Pulau Chatham, bagian Amerika Selatan, dan Pulau Falkland. Dalam suatu wilayah, distribusi dan jumlah struktur spesies genetik telah menunjukan berhubungan dengan diadromy. Spesies yang tahap kehidupannya diadromous cenderung menunjukan sturktur genetik yang lebih sedikit dibandingkan dengan yang tidak. Perbedaan ini disebabkan kapasitas aliran gen antara populasi spesies diadromous yang terpisah. Perbedaan-perbedaan ini memiliki implikasi pada pola spesiasi. Aliran gen yang rendah menghambat perbedaan genetik antara populasi diadromous dan dengan demikian menghambat spesiasi.

8.7 Aplikasi di bidang Perikanan Migrasi merupakan faktor identifikasi stok dalam hubungannya dengan eksploitasi. Sebagai contoh, suatu spesies tertentu mungkin terjebak di satu daerah pada satu waktu tahun dan di daerah lain di lain waktu. Situasi seperti ini dapat mengakibatkan migrasi baik dari stok tunggal antara dua daerah dan dieksploitasi dua kali, atau dari dua saham terpisah dari dua bermigrasi di daerah lain pada waktu yang berbeda. Memahami identitas stok penting dalam memprediksi efek dari perubahan dan tingkat atau pola eksploitasi. Demikian pula, migrasi merupakan elemen penting dalam efektivitas 'daerah tertutup' manajemen atau 'tanpa daerah eksploitasi'. Jelas, jika ikan yang masih di

dalam daerah tertutup dilindungi dari memancing, tetapi setelah itu bergerak keluar dari itu menjadi rentan. Oleh karena itu, perlu untuk memahami pola spasial dan temporal dari tingkah laku ikan dan usaha jika kita realistis untuk mengevaluasi pengaruh dari metode manajemen konservasi. 8.8 Kesimpulan Saat ini, dunia perikanan sedang dieksploitasi, dengan adanya penurunan drastis dalam tangkapan di bidang perikanan. Hal ini berlaku tidak hanya bagi eksploitasi tradisional terhadap spesies ikan seperti cod dan tuna, tetapi juga untuk pengembangan lebih lanjut di bidang perikanan. Untuk spesies yang paling sedikit mengenai migrasi, tingkah laku atau faktor lingkungan yang mempengaruhi itu. Untungnya, semua pihak semakin menyadari kebutuhan untuk memahami migrasi ikan, bukan hanya karena itu menarik, tapi itu adalah kunci yang dasar untuk mendukung pengelolaan perikanan. Namun, memahami migrasi adalah nilai yang kecil yang diperlukan untuk lebih meningkatkan metodologi itu sendiri.

Anda mungkin juga menyukai