Anda di halaman 1dari 8

ANALISIS PENGARUH GELOMBNG TERHADAP

MIGRASI IKAN DI PERAIRAN DANGKAL

PAPER
Disusun untuk Memenuhi Tugas Pengganti Ujian Akhir
Semester pada Mata Kuliah Pengantar Oseanografi Semester Dua
yang Diampu oleh Bapak Faik Kurohman, S. Pi., M. Pi.

Disusun Oleh :
Vanisisita Eka Fadillah (26030122140054)

PROGRAM STUDI PERIKANAN TANGKAP


FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2023
ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh gelombang pada migrasi ikan di
perairan dangkal dengan fokus pada perilaku ikan migrasi terhadap gelombang yang ada.
Migrasi ikan sendiri adalah pergerakan ikan dari satu lokasi ke lokasi lain untuk
memenuhi kebutuhan hidup seperti mencari makanan, berkembang biak, atau
menghindari kondisi yang tidak menguntungkan. Gelombang termasuk sebagai gangguan
fisik di perairan yang dapat mempengaruhi migrasi ikan dalam beberapa cara. Penelitian
ini menggunakan data dan literatur terbaru untuk mengetahui pengaruh gelombang pada
migrasi ikan di perairan datar. Hasil penelitian yang dilakukan secara literatur ini,
menunjukkan bahwa gelombang dapat menyebabkan pengaruh perubahan suhu dan
kualitas air di perairan dangkal. Pengaruh tersebut yang dapat mempengaruhi migrasi
ikan. Gelombang juga dapat menciptakan arus dan aliran air yang kuat sehingga dapat
menghambat migrasi ikan tergantung pada kekuatan dan arahnya. Pengaruh gelombang
pada migrasi ikan di perairan dangkal juga tergantung pada spesies ikan yang terlibat dan
adaptasi mereka terhadap lingkungan. Beberapa spesies ikan dapat menggunakan
gelombang sebagai sumber energi untuk bergerak lebih cepat atau melawan arus,
sementara spesies lain mungkin lebih rentan terhadap dampak gelombang yang kuat.

Kata kunci : Gelombang, Kecepatan, Migrasi, Perilaku, Perairan Dangkal

This study aims to analyze the effect of waves on fish migration in shallow waters by
focusing on the behavior of migratory fish against existing waves. Migration of fish itself
is the movement of fish from one location to another to meet life needs such as finding
food, breeding, or avoiding unfavorable conditions. Waves are included as physical
disturbances in the waters that can affect fish migration in a number of ways. This study
uses the latest data and literature to determine the effect of waves on fish migration in
flat waters. The results of research conducted in the literature show that waves can affect
changes in temperature and water quality in shallow waters. These influences can affect
fish migration. Waves can also create strong currents and water currents that can hinder
fish migration depending on their strength and direction. The effect of waves on fish
migration in shallow waters also depends on the fish species involved and their
adaptation to the environment. Some fish species may use waves as a source of energy to
move faster or against the current, while other species may be more susceptible to the
impact of strong waves.
BAB I
PENDAHULUAN

Indonesia hampir sebagian besar dipenuhi oleh wilayah perairan. Perairan sendiri
terdiri dari dua jenis, yaitu perairan dangkal dan peraira dalam. Perairan dangkal
merupakan lingkungan hidup yang sangat penting bagi keberagaman hayati-hayati yang
ada didalamnya, termasuk ikan. Migrasi ikan di perairan dangkal adalah fenomena alam
yang melibatkan perpindahan ikan dari satu lokasi ke lokasi lain dalam rangka memenuhi
kebutuhan hidup mereka. Banyak makhluk hidup yang melakukan migrasi untuk alasan
tertentu. Beberapa jenis makhluk hidup melakukan migrasi karena kebutuhan akan air,
makanan, persaingan yang ketat menantang sumber daya, dan yang lain untuk
perkawinan pada musim reproduksi. Pada umum migrasi bertujuan untuak
mempertahankan diri dari kondisi lingkungan yang tidak mendukung dalam hal
kebutuhan akan sumber daya. Migrasi ikan pelagis juga merupakan salah satu fenomena
yang signifikan di perairan dangkal. Ikan pelagis sering melakukan migrasi jarak jauh
antara daerah pemijahan dan daerah makan. Mereka memanfaatkan perairan dangkal
sebagai jalur migrasi atau sebagai area pemberhentian sementara untuk mencari makanan
atau mencari perlindungan. Menurut Kurniawati et al. (2015), ikan pelagis kecil
merupakan ikan yang selalu melakukan migrasi untuk mencari makan maupun untuk
melakukan pemijahan. Ikan pelagis kecil dalam melakukan migrasi mencari suhu yang
dapat ditolerir dengan kehidupannya.
Migrasi ikan dapat terjadi dalam berbagai cara termasuk mencari makanan,
mencari daerah pemijahan, atau menghindari kondisi lingkungan yang tidak
menguntungkanbagi ikan itu sendiri. Pada perairan dangkal, migrasi ikan dapat
dipengaruhi oleh berbagai faktor, salah satunya adalah gelombang. Gelombang adalah
salah satu gangguan fisik umum yang disebabkan oleh angin, pasang surut, atau faktor
lainnya di perairan dangkal. Gelombang dapat mengakibatkan perubahan suhu, kecepatan
arus, dan struktur perairan. Pergerakan massa air yang dihasilkan oleh gelombang dapat
mempengaruhi pola upwelling dan mengubah ketersediaan sumber daya nutrisi yang
penting bagi migrasi ikan pelagis. Menurut Hukubun et al. (2022), kesuburan perairan
sehingga memungkin kehadiran ikan pelagis seperti ikan tuna pada perairan tersebut,
seperti yang terjadi di perairan pasifik barat. Ikan tuna cenderung bermigrasi ke
daerah ini untuk mencari makanan yang tersedia dalam jumlah besar.
Gelombang juga dapat mempengaruhi pola migrasi ikan pelagis. Gelombang
dengan amplitudo dan frekuensi tertentu dapat menciptakan aliran arus yang
mengarahkan pergerakan ikan. Ikan pelagis dapat memanfaatkan arus ini untuk
melakukan migrasi mereka dengan lebih efisien. Gelombang juga dapat mempengaruhi
suhu perairan, yang dapat mempengaruhi pola migrasi ikan yang mencari suhu yang
sesuai dengan kebutuhan mereka. Misalnya, ikan pelagis dapat memanfaatkan aliran arus
yang dihasilkan oleh gelombang untuk mempercepat pergerakan mereka selama migrasi
jarak jauh. Ketika gelombang bergerak ke arah yang sama dengan arah migrasi ikan,
gelombang akan mendorong air laut dan menciptakan aliran yang membantu ikan untuk
berenang dengan lebih cepat dan menghemat energi. Menurut Sartimbul et al. (2022),
pola distribusi, migrasi, daya pulih dan daya adaptasi ikan terhadap perubahan
lingkungan merupakan landasan bagi upaya pelestarian sumberdaya ikan. Dengan
demikian, gelombang dapat mempengaruhi migrasi ikan di perairan dangkal melalui
perubahan suhu, kecepatan arus, dan struktur perairan. Pengaruh gelombang terhadap
migrasi ikan dapat bervariasi tergantung pada spesies ikan, fase migrasi, dan karakteristik
gelombang itu sendiri.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memahami pengaruh gelombang terhadap
migrasi ikan pelagis di perairan dangkal. Dengan mempelajari interaksi antara gelombang
dan migrasi ikan, kita dapat memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang bagaimana
gelombang mempengaruhi pergerakan dan perilaku migrasi ikan pelagis. Hal ini penting
untuk mengembangkan strategi yang efektif dalam manajemen perikanan dan konservasi
sumber daya perairan. Dengan memahami bagaimana gelombang mempengaruhi pola
migrasi ikan, kita dapat mengidentifikasi jalur migrasi yang mungkin digunakan oleh ikan
pelagis dan faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan migrasi mereka. Selain itu,
pemahaman ini juga dapat membantu dalam menentukan area perlindungan yang penting
selama periode migrasi, seperti jalur migrasi yang rentan terhadap gangguan manusia atau
potensi konflik dengan aktivitas manusia di perairan dangkal. Selain itu, dengan
mempelajari pengaruh gelombang terhadap migrasi ikan, kita dapat meningkatkan
pemahaman tentang bagaimana perubahan iklim dan perubahan lingkungan secara
keseluruhan dapat mempengaruhi pola migrasi ikan pelagis di perairan dangkal.
BAB II
PEMBAHASAN

Pengaruh gelombang terhadap migrasi ikan di perairan dangkal dapat memiliki


konsekuensi yang signifikan terhadap perilaku migrasi dan distribusi ikan. Pertama-tama,
gelombang dapat mempengaruhi kecepatan dan arah arus perairan. Ketika gelombang
terjadi, gerakan massa air yang dihasilkan dapat menciptakan arus yang mengarahkan
pergerakan ikan. Ikan pelagis dapat memanfaatkan arus ini untuk memudahkan migrasi
mereka, baik dalam mencari makanan maupun dalam mencari daerah pemijahan. Arus
yang dihasilkan oleh gelombang dapat membantu ikan untuk berenang dengan lebih
efisien dan menghemat energi. Gelombang dapat mempengaruhi persepsi ikan terhadap
faktor-faktor ini, seperti mengubah arah. Selain itu, gelombang juga dapat mempengaruhi
perilaku migrasi vertikal ikan di perairan dangkal. Gelombang dengan amplitudo yang
tinggi dapat menyebabkan perubahan vertikal pada lapisan air di perairan dangkal. Ikan
yang melakukan migrasi vertikal, seperti ikan yang melakukan migrasi harian antara
kedalaman yang berbeda, dapat terpengaruh oleh perubahan kedalaman ini. Gelombang
dapat mempengaruhi distribusi ikan di berbagai kedalaman dan memengaruhi akses
mereka terhadap sumber daya makanan dan kondisi lingkungan yang sesuai. Ikan mampu
menemukan kembali daerah asal mereka meskipun sebelumnya ikan tersebut menetas dan
tumbuh di daerah yang sangat jauh dari tempat asalnya dan belum pernah melewati
daerah tersebut (Wati dan Mimit, 2018).
Pengaruh gelombang terhadap migrasi ikan juga dapat terkait dengan perubahan
suhu perairan. Fluktuasi suhu dan perubahan geografis merupakan faktor penting yang
merangsang dan menentukan pengkonsentrasian serta pengelompokkan ikan. Suhu akan
mempengaruhi proses metabolisme, aktifitas erakan tubuh dan berfungsi sebagai stimulus
saraf. Selain itu, perubahan suhu juga dapat mempengaruhi aktivitas fisik ikan, seperti
kecepatan berenang dan pola gerak. Gelombang dapat memicu perubahan suhu yang
cepat dan tiba-tiba, yang dapat memaksa ikan untuk beradaptasi dan menyesuaikan
perilaku migrasi mereka. Gelombang dapat menyebabkan pergerakan massa air yang
dapat mengakibatkan pencampuran antara lapisan air yang berbeda suhu. Perubahan suhu
ini dapat mempengaruhi distribusi plankton dan organisme makanan lainnya yang
menjadi sumber makanan bagi ikan. Jika perubahan suhu yang disebabkan oleh
gelombang mengubah pola ketersediaan makanan di perairan dangkal, hal ini
mempengaruhi migrasi ikan pelagis yang bergantung pada sumber makanan tersebut
(Khalfianur et al., 2017).
Gelombang juga dapat mempengaruhi keadaan perairan dangkal. Gelombang
dapat mengubah bentuk dasar perairan dan menggeser endapan sedimen. Hal ini dapat
berdampak pada pola migrasi ikan yang bergantung pada keadaan struktur perairan,
seperti terumbu karang atau batuan bawah laut, sebagai tempat peristirahatan atau
perlindungan. Perubahan struktur perairan akibat gelombang dapat mempengaruhi
ketersediaan habitat yang penting bagi ikan pelagis dan mengubah pola migrasi mereka.
Ikan pelagis sering menggunakan struktur seperti terumbu karang, batu karang, dan
gundukan pasir sebagai area pemberhentian sementara selama migrasi. Mereka dapat
mencari makanan, beristirahat, atau mencari perlindungan dari predator di sekitar struktur
tersebut. Beberapa spesies ikan pelagis cenderung berkumpul di sekitar struktur seperti
terumbu karang atau padang lamun karena menyediakan sumber makanan yang kaya dan
tempat perlindungan. Selama migrasi, ikan pelagis juga dapat memanfaatkan struktur
perairan dangkal untuk menghemat energi. Mereka dapat menggunakan arus yang
dihasilkan oleh struktur seperti terumbu karang atau gundukan pasir untuk mempercepat
pergerakan mereka.
Gelombang juga dapat berpengaruh terhadap ketersediaan sumber daya nutrisi di
perairan dangkal. Gelombang dapat mempengaruhi pola upwelling, yaitu pergerakan
massa air yang mengangkat air dingin dan kaya nutrisi dari lapisan dalam ke permukaan
perairan. Ketersediaan sumber daya nutrisi ini sangat penting bagi migrasi ikan pelagis,
terutama dalam mencari makanan yang melimpah. Jika gelombang mengganggu pola
upwelling, ini dapat berdampak pada ketersediaan sumber daya nutrisi dan
mempengaruhi migrasi ikan pelagis di perairan dangkal. Perubahan ketersediaan sumber
daya nutrisi ini dapat memengaruhi keberhasilan migrasi ikan pelagis, terutama dalam
mencari makanan yang melimpah. Jika makanan yang biasanya tersedia dalam jumlah
besar menjadi terbatas akibat gangguan gelombang terhadap upwelling, ikan pelagis
mungkin harus mencari sumber makanan alternatif atau mengubah pola migrasi mereka
untuk menemukan daerah dengan ketersediaan makanan yang lebih baik. Pengaruh
gelombang terhadap ketersediaan sumber daya nutrisi dan migrasi ikan pelagis ini
menunjukkan pentingnya memahami interaksi antara fenomena gelombang dan ekosistem
perairan dangkal. Dengan demikian, pengaruh gelombang terhadap migrasi ikan di
perairan dangkal melibatkan faktor-faktor seperti kecepatan arus, suhu perairan, struktur
perairan, dan ketersediaan sumber daya nutrisi. Pengaruh ini dapat mempengaruhi
perilaku migrasi ikan pelagis, pola distribusi, dan keberhasilan migrasi mereka.
BAB III
KESIMPULAN

Berdasarkan pembahasan di atas tentang pengaru gelombang terhadap migrasi


ikan di perairan dangkal dapat disimpilkan bahwa gelombang memiliki pengaruh yang
besar terhadap migrasi ikan. Gelombang dapat mempengaruhi arus perairan dan
membantu ikan pelagis dalam melakukan migrasi dengan lebih efisien. Selain itu,
gelombang juga mempengaruhi migrasi vertikal ikan dengan mengubah kedalaman
lapisan air, yang berdampak pada distribusi ikan dan akses mereka terhadap sumber daya
makanan. Perubahan suhu yang dipicu oleh gelombang juga mempengaruhi aktivitas fisik
ikan dan ketersediaan makanan di perairan dangkal. Selain itu, gelombang dapat
mengubah keadaan perairan dengan menggeser endapan sedimen, yang memengaruhi
pola migrasi ikan yang bergantung pada struktur perairan. Gelombang juga
mempengaruhi ketersediaan sumber daya nutrisi dengan mengganggu pola upwelling,
yang penting bagi migrasi ikan pelagis.
DAFTAR PUSTAKA

Hukubun, R. D., Saleky, V. D., Soukotta, I. V., Wattimena, M. C., dan Kalay, D. E. 2022.
Pemanfaatan Teknologi Inderaja Untuk Peningkatan Ekonomi Nelayan Di Desa
Liliboy.  Jurnal Pengabdian Masyarakat. 1(2) : 71-79.

Kurniawati, F., Tjaturahono, B., S, dan Juhadi. 2015. Pendugaan Zona Potensi
Penangkapan Ikan Pelagis Kecil di Perairan Laut Jawa pada Musim Barat dan
Musim Timur dengan Menggunakan Citra Aqua Modis. Jurnal Geo-Image. 4(2) :
9-19.

Khalfianur, W., Niati, C. R., dan Harahap, A. 2017. Pengaruh gelombang laut terhadap
hasil tangkapan nelayan di Kuala Langsa. Jurnal Ilmiah Samudra Akuatika. 1(2) :
21-25.

Sartimbul, A., Sambah, A. B., Iranawati, F., Yona, D., Fuad, M. A. Z., Harlyan, L. I, dan
Rahman, M. A. (2022). Oseanografi Perikanan. Malang : Universitas Brawijaya
Press.

Wati, L. A., dan Primyastanto, M. (2018). Ekonomi produksi perikanan dan kelautan


modern. Malang : Universitas Brawijaya Press.

Anda mungkin juga menyukai