Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN PRAKTIKUM

Calori Work

Nama NPM Fakultas Departemen Grup Kawan Kerja

: : : : : :

Erasmus Nugraha Kristi 1106071536 Teknik Teknik Elektro A9 1. Erasmus Nugraha Kristi 2. Faishal Rahman 3. Fachry Riswandi 4. Fahri Ali Imran 5. Faizal Ali Imran 6. Erwin Evianto 7. Estaura Rahmandari 8. Fadel H

No. Percobaan Nama Percobaan Tanggal Percobaan Nama Asisten

: : : :

KR 02 Calori Work 27 Maret 2012

Laboratorium Fisika Dasar Unit Penyelenggara Pendidikan Ilmu Pengetahuan Dasar (UPP IPD) Universitas Indonesia

I.

TUJUAN Menghitung nilai kapasitas kalor suatu kawat konduktor.

II.

PERALATAN 1. Sumber tegangan yang dapat divariasikan 2. Kawat konduktor (bermassa 2 gram) 3. Termometer 4. Voltmeter dan Ampmeter 5. Adjustable power supply 6. Camcorder 7. Unit PC beserta DAQ dan perangkata PENGENDALI otomatis

III.

Landasan Teori

Kalor didefinisikan sebagai energi panas yang dimiliki oleh suatu benda atau zat. Energi panas ini mengalir dari benda yang bersuhu tinggi ke benda yang bersuhu rendah pada saat kedua benda yang bersentuhan satu sama lain hingga tercapai suatu keadaan suhu yang sama dan disebut sebagai kesetimbangan termal Berdasarkan hasil percobaan yang telah dilakukan maka besar kecilnya kalor yang dibutuhkan bergantung kepada 3 hal yaitu: massa benda, kalor jenis, dan perubahan suhu. Kalor dapat dibagi ke dalam 2 jenis yaitu: Kalor yang digunakan untuk menaikkan suhu (menggunakan kalor jenis c) Kalor yang digunakan untuk mengubah wujud (menggunakan kalor lebur L)

Hubungan kekekalan energi menyatakan energi tidak dapat dimusnahkan atau diciptakan. Energi hanya dapat berubah dari satu bentuk ke bentuk lain. Pada percobaan kali ini akan dilakukan pengkonversian energi dari energi listrik menjadi energi panas.

Berdasarkan asas black maka apabila kedua benda yang memiliki perbedaan suhu saling bersentuhan maka akan terjadi suatu transfer energi di dalam sistem yang saling bersentuhan tadi, sehingga benda yang memiliki temperatur yang lebih tinggi akan melepas kalor yang dia miliki, sedangkan benda yang memiliki temperatur yang rendah maka akan menerima kalor yang dilepas oleh benda yang

bertemperatur tinggi tadi sehingga suatu saat akan tercapai suatu keadaan dimana suhu kedua benda adalah sama, keadaan ini dinamakan sebagai keadaan kesetimbangan termal. Dengan demikian asas black dapat dirumuskan menjadi

=
Energi listrik dihasilkan oleh suatu catu daya pada suatu konduktor yang mempunyai resistansi dinyatakan dengan persamaan

= . .
dimana : W = energi listrik (joule) v = tegangan listrik (volt) i t = arus listrik (Ampere) = waktu / lama aliran listrik (sekon)

Energi kalor yang dihasilkan oleh kawat konduktor dinyatakan dalam untuk kenaikan temperatur. Jumlah kalor yang diperlukan untuk menaikan suhu zat dinyatakan dengan persamaan

= . . ( )
dimana : Q = Jumlah kalori yang diperlukan (kalori) m = massa zat (gram) c = kalor jenis zat (kal/gr) = T = suhu akhir zat (K)\ suhu mula-mula zat (K)

Sebuah kawat dililitkan pada sebuah sensor temperatur. Kawat tersebut akan dialiri arus listrik sehingga mendisipasikan energi kalor. Perubahan temperatur yang terjadi akan diamati oleh sensor kemudian dicatat oleh sistem instrumentasi. Tegangan yang diberikan ke kawat dapat dirubah sehingga perubahan temperatur dapat bervariasi sesuai dengan tegangan yang diberikan. Dengan demikian, hukum kekekalan energi yang berlaku dalam percobaan ini adalah energi disipasi kalor yang dihasilkan oleh kawat yang dililitkan pada sensor temperatur, energi disipasi kalor ini diubah menjadi energi listrik ketika ada arus listrik yang mengalir didalam kawat. IV. Prosedur Percobaan Prosedur percobaan ini adalah sebagai berikut 1. Mengaktifkan Webcam dengan mengeklik ikon video pada halaman web rLab sitrampil.ui.ac.id 2. Memberikan tegangan sebesar V0 ke kawat konduktor 3. Menghidupkan Power Supply dengan mengeklik radio button yang berada disebelahnya 4. Mengambil data perubahan temperatur, tegangan, dan arus listrik pada kawat konduktor tiap 1 detik selama 10 detik dengan cara mengeklik icon ukur 5. Memperhatikan temperatur kawat yang terlihat di web cam, menunggu hingga mendekati temperatur awal saat diberikan V0 6. Mengulang langkah 2 hingga 5 untuk tegangan V1, V2 dan V3

Gambar Percobaan

V.

Tugas dan Evaluasi 1. Berdasarkan data yang di dapat, buatlah grafik yang menggambarkan hubungan antara temperatur dan waktu untuk setiap tegangan yang diberikan ke kawat konduktor. 2. Untuk tegangan V1 , V2, dan V3, hitunglah nilai kapasitas panas (c) dari kawat konduktor yang digunakan. 3. Berdasarkan nilai c yang saudara peroleh, tentukan jenis kawat konduktor yang digunakan. 4. Berilah analisis dari hasil percobaan ini.

VI.

Data Pengamatan V0
Waktu (s) 3 6 9 12 15 18 21 24 27 30 I (mA) 23.84 23.84 23.84 23.84 23.84 23.84 23.84 23.84 23.84 23.84 Temp () 23.4 23.4 23.4 23.4 23.5 23.5 23.5 23.5 23.5 23.5

V (volt)
0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00

Tabel Percobaan 1

V1
Waktu (s) 3 6 9 12 15 18 21 24 27 30 I (mA) 33.88 33.88 33.88 33.88 33.88 33.88 33.88 33.88 33.88 33.88 Temp () 23.4 23.6 23.7 23.8 24.0 24.1 24.2 24.3 24.4 24.5

V (volt)
0.58 0.58 0.58 0.58 0.58 0.58 0.58 0.58 0.58 0.58

Tabel Percobaan 2

V2
Waktu (s) 3 6 9 12 15 18 21 24 27 30 I (mA) 47.91 47.91 47.91 47.91 47.91 47.91 47.91 47.91 47.91 47.91 Temp () 24.0 24.3 25.0 25.8 26.4 27.1 27.8 28.4 28.8 29.3

V (volt)
1.39 1.39 1.39 1.39 1.39 1.39 1.39 1.39 1.39 1.39

Tabel Percobaan 3

V3
Waktu (s) 3 6 9 12 15 18 21 24 27 30 I (mA) 39.92 39.92 40.04 40.04 40.04 40.04 40.04 39.92 40.04 40.04 Temp () 24.8 24.9 25.1 25.4 25.7 25.9 26.2 26.4 26.6 26.8

V (volt)
0.93 0.93 0.93 0.93 0.93 0.93 0.93 0.93 0.93 0.93

Tabel Percobaan 4

VII.

Pe golahan Data 1. Membuat grafik yang menggambarkan hubungan antara temperatur dan waktu untuk setiap tegangan yang diberikan ke kawat konduktor berdasarkan grafik yang

Temperatur Vs Waktu

50 40 Temperatur (K) 30 20 10 0 1 2 3 4 V0 V1 V2 V3

10

Waktu (S)

2. Menghitung nilai kapasitas panas (c) dari kawat konduktor yang digunakan untuk tegangan V1 , V2, dan V3. W = V.I.t Q = m.c. (T) C = m.c Dipeorleh Q = C.(T) Dimana W = Energi listrik ( Joule) Q = Energi Panas (kalori ) C = Kapasitas Panas ( Kal/ ) c = Kalor Jenis (Kal/gr ) Pada percobaan terjadi konversi dari energi listrik menjadi energi panas, maka : W = Q 1 kalori = 4,2 Joule

V.I.t = C(T)(4,2) C=
.. T (4,2)

Rumus yang dipakai dalam perhitungan

Perhitungan V1 : I = 33,8 mA = 0,0338 A t V = 0,58 V T


.. T (4,2) 0,58 . 0,0338 .(27) 1,1 (4,2)

= =

30 3 24,5 23,4

= 27s = 1,1

C=

= 0,115 J/

Perhitungan V2 : I = 47,91 mA = 0,04791A V = 1,39 V T


.. T (4,2) 1,39 . 0,04791 .(27) 5 (4,2)

t =

= 30 3 = 27s 29,3 24,3 = 5

C=

= 0,086 J/

Perhitungan V3 : I = 10 = 40,00 mA = 0,04 A =1 V = 0,93 V


.. T 0,93 . 0,040 .(27) 2,8 (4,2)

t T

= =

30 3 26,8 24,8

= 27s = 2,8

C=

= (4,2)

= 0,085 J/

3. Berdasarkan nilai c yang saudara peroleh, tentukan jenis kawat konduktor yang digunakan
0,115+0,086+0,085 3

= c = =

0,095 J/

0,095 0,002

= 475 J/

Beberapa data tambahan mengenai jenis kawat dan nilai c nya Kayu Aluminium Marmer Kaca Besi/baja Tembaga Perak Timah hitam Emas c = 1700 J/kg c = 900 J/kg c = 860 J/kg c = 840 J/kg c = 450 J/kg c = 390 J/kg c = 230 J/kg c = 130 J/kg c = 126 J/kg

Berdasarkan hasil perhitungan c , diperoleh c = 475 J/. Maka dari tabel dapat diperkirakan bahwa jenis kawat konduktor yang digunakan adalah Besi/Baja yang memiliki c = 450 J/kg .

VIII. Analisis

Analisis Percobaan
Percobaan kali ini merupakan percobaan remote laboratory, dimana praktikan melakukan percobaan melalui media e-laboratory. Semua alat percobaan yang digunakan disediakan di e-laboratory, dimana alat-alat yang digunakan merupaka alat di dunia maya atau tidak nyata. Sehingga kesalahan alat seperti pengkalibrasian alat, dan kesalahan pembacaan skala alat dapat diabaikan karena alat-alat yang digunakan dalam kondisi yang baik. Percobaan ini bertujuan untuk menghitung kapasitas kalor dari suatu kawat konduktor. Sehingga Setelah itu kita bisa menentukan apa jenis dari kawat konduktor yang dipakai. Dalam Percobaan ini, prinsip hukum kekekalan energi adalah teori dasar yang digunakan.

Kesalahan terjadi ketika praktikan melakukan percobaan, dimana praktikan seharusnya mengetahui suhu awal kawat di video streaming, tetapi fasilitas video streaming mengalami kesalahan karena video suhu awal kawat tidak muncul. Sehingga praktikan menentukan suhu awal, dari tabel data yang dihasilkan dari pengukuran. Kemudian pengukuran selanjutnya juga mengalami kesalahan, dimana seharusnya praktikan menunggu suhu setelah percobaan 1 kembali ke suhu awal. Tetapi berhubung fasilitas video streaming tidak dapat diakses praktikan melakukan percobaan secara terus menerus tanpa ada jeda untuk menunggu suhu kawat kembali ke suhu awal. Sehingga nilai hasil pehitungan yang didapat akan terpengaruh. Analisis Data dan Hasil

Dari hasil percobaan, data yang diperoleh tidak begitu menunjukkan kesalahan yang begitu cukup besar. Terdapat kesalahan pada pengukuran V3, dimana data yang diperoleh menunjukkan bahwa I mengalami perubahan, pada pengukuran di detik 3- 6 I menunjukkan nilai 39,92mA. Tetapi kemudian pada detik 6- 21 I menunjukan nilai 40,04 mA, kemudia I mengalami perubahan kembali pada detik 24 dimana nilai I bernilai 39,92 mA. Dan kemudian berubah untuk yang terahkir kalinya menjadi I

40,04mA. Hal ini menunjukkan bahwa listrik baterai mengalami ketidak stabilan. Sehingga I menunjukkan nilai yang berfariasi pada pengukuan di V3.

Terjadi perubahan suhu yang mengalami kenaikan sedikit demi sedikit yang disebabkan oleh akmulasi energi kalor yang diserap dari konversi energi listrik. Pada pengolahan data dengan memakai rumus W = V.I.t, Q = m.c. (T), dan C = m.c. Kita dapat memperoleh rumus perhitungan dengan mensubtitusikan rumus diatas menjadi C =
.. T (4,2)

Setelah melakukan perhitungan untuk menentukan besar kapasitas kalor dari kawat, praktikan bisa menentukan jenis kawat apa yang digunakan dalam praktikum. Dengan mebandingkan nilai kapasitas kalor yang didapat dengan list kapasitas kalor literatur. Praktikan dapat mencari nilai yang paling mendekati sehingga jenis bahan kawat dapat ditentukan. Praktikan memperoleh nilai perhitungan nilai kalor jenis 475 J/kg , dan nilai tersebut mendekati nilai kalor jenis literatur besi/baja yaitu c = 450 J/kg .

Analisis Grafik Grafik merupakan suatu metode yang memudahkan praktikan untuk mengambil kesimpulan terhadap permasalahan dalam percobaan. Karena grafik menunjukan hubungan antara dua variable dalam percobaan dan keterpengaruhan satu sama lain variable. Dari hasil percobaan, grafik antara pengaruh waktu terhadap perubahan suhu, grafik menunjukkan bahwa suhu mengalami kenaikan terhadapa waktu.Dimana seharusnya grafik merupakan garis lurus. Karena seharusnya suhu dengan waktu berbanding lurus. Ini menandakan bahwa percobaan mengalami kesalahan. Kesalahan kemungkinan

dikarenakan beda potensial yang masih tersisa dalam kawat sebelum maupun setelah percobaan, namun diketahui bahwa beda potensial ini tidak berpengaruh banyak dalam grafik yang diperoleh.

IX. Kesimpulan
1. Berdasarkan hasil perhitungan nilai c, diperoleh hasil yaitu 475 J/kg , dengan nilai tersebut dapat diperkirakan bahwa jenis kawat konduktor yang digunakan adalah Besi/Baja yang memiliki c = 450 J/kg .

2. Dalam percobaan calori work ini terbukti bahwa hukum kekekalan energi berlaku, dimana energi listrik diubah menjadin energi kalor. Dibuktikan dengan meningkatnya suhu pada kawat sesaat setelah dialiri oleh arus listrik dan diberi tegangan tertentu.

3. Dari percobaan dapat disimpulkan bahwa semakin besar kalor jenis bahan maka nilai konduktivitasnya semakin kecil, maupun sebaliknya apabila nilai konduktivitas semakin besar maka kalor jenis bahan semakin kecil.

X.

Referensi
Halliday, Resnick, Walker; Fundamentals of Physics, 7th Edition, Extended Edition,

John Wiley & Sons, Inc., NJ, 2005. Giancoli, D.C.; Physics for Scientists & Engeeners, Third Edition, Prentice Hall, NJ, 2000. http://sitrampil3.ui.ac.id/kr02

Anda mungkin juga menyukai