Anda di halaman 1dari 3

SINTESIS ASAM OKSALAT Kamis, maret 2013 Tujuan Praktikum

Sintesis asam oksalat dengan bahan baku gula pasir

Dasar Teori
Asam oksalat,Ethanedioic Acid merupakan salah satu anggota dari asam kkarboksilat yang mempunyai rumus molekul C2H2O4 . secara kormersial asam oksalat dikenal dalam bentuk padatan dihidrat yang mempunyai rumus molekul C2H2O4.2H2O. Kegunaan asam oksalat sangat banyak antara lain bahan pencampur zat warna dalam industry tekstil dan cat,menetralkan kelebihan alkali pada pencucian dan sebagai bleaching. Asam oksalat pada industry logam dipakai sebagai bahan pelapis yang melindungi logam dari kerak, sedangkan dalam pabrik polimer dipakai sebagai inisiator. Asam oksalat pertama kali disintesisi oleh Carl W.Scheele pada tahun 1776 dengan cara mengoksidasi gula dengan asam nitrat (KirkOthmer,1996). Pada tahun 1784 telah dibuktikan asal oksalat terdapat pada tanaman sorrel. Pada tahun 1829, gay lusaac menemukan bahwa asam oksalat dapat diproduksi dengan cara meleburkan serbuk gergaji dengan larutan alkali. Asam oksalat merupakan turunan dari asam karboksilat yang mengandung dua gugus karboksil yang terletak pada ujung-ujung rantai kar4bon yang lurus yang mempunyai rumus molekul C2H2O4 tidak berbau, higraskopis, berwarna putih sampai tidak berwarna dan mempunyai berat molekul 90 gr/mol Sifat fisik dan kimia asam oksalat C2H2O4.2H2O Berwarna putih,krista dan tidak berbau Melting point: 101,50C Densitas: 1,653 gr/cm3 Hf(18oC) : -1422 kj/mol Berat molekul: 126 gr/mol

pH(0,1M) : 1,3

asam oksalat merupakan salah satu bahan baku yang dibutuhkan pada industry, yang mempunyai kegunaan lain sebagai berikut: sebagai bahan pelapis yang melindungi logam dari kerak menetralkan kelebihan alkali pada pencucian dan sebagai bleching bahan pencampuran zat warna dalam industry tekstil dan cat sebagai inisiator dalam pabrik polimer

Alat & Bahan


Alat Gelas beker Erlenmeyer Batang pengaduk Penangas air Pendingin es Cawan kristalisasi Melting point Bahan Gula pasir HNO3 Pekat

Cara Kerja
1. Masukan 10 g gula pasir kedalam Erlenmeyer dan tambahkan 50 ml HNO3 Pekat 2. Panaskan diatas penangas air secara perlahan-lahan sammpai mendidih 3. Bila sudah timbul uap coklat NO2, angkat labu datar tadi, pindahkan untuk melanjutkan reaksi tanpa pemanasan, biarkan selama 15 menit 4. Tuangkan hasil reaksi tadi ke dalam gelas piala berukuran 100 ml, erlenmeyar dicuci dengan 10 ml aquades dingin dan hasil cucian dimasukan kedalam gelas piala lagi, tambahkan 10 ml HNO3Pekat 5. Uapkan diatas penangas air sampai volume cairan tinggal 10 ml 6. Tambahkan 20 ml aquades ke dalam larutan diatas, kemudian uapkan lagi sampai volume tinggal 10 ml

7. Dinginkan larutan dalam air es sambil diaduk, Kristal asam oksalat segera terbentuk 8. Saring Kristal asam oksalat yang terbentuk,kemudian rekristalisasi asam oksalat yang didapatkan dengan melarutkannya dalam air panas lalu didinginkan 9. Saring, keringkan dan periksa titik lelehnya, titik leleh asam oksalat murni 101oc

Anda mungkin juga menyukai