Anda di halaman 1dari 3

ABSES PAYUDARA

Definisi
Abses payudara merupakan komplikasi yang terjadi akibat peradangan payudara kronik. Peradangan payudara atau yang disebut mastitis dapat disebabkan oleh infeksi bakteri, perembesan sekresi melalui fisura di puting, dan dermatitis yang mengenai puting. Bakteri yang sering menyebabkan terjadinya mastitis ini adalah Stafilokokus aureus atau streptokok. Mastitis sering terjadi pada pascapartum selama awal laktasi jika organisme berhasil masuk dan mencapai jaringan payudara melalui fisura pada puting.

Penyebab Infeksi payudara biasanya disebabkan oleh bakteri yang banyak ditemukan pada kulit yang normal (Staphylococcus aureus). Bakteri seringkali berasal dari mulut bayi dan masuk ke dalam saluran air susu melalui sobekan atau retakan di kulit (biasanya pada puting susu). Mastitis biasanya terjadi pada wanita yang menyusui dan paling sering terjadi dalam waktu 13 bulan setelah melahirkan. Sekitar 1-3% wanita menyusui mengalami mastitis pada beberapa minggu pertama setelah melahirkan. Pada wanita pasca menopause, infeksi payudara berhubungan dengan peradangan menahun dari saluran air susu yang terletak di bawah puting susu. Perubahan hormonal di dalam tubuh wanita menyebabkan penyumbatan saluran air susu oleh sel-sel kulit yang mati. Saluran yang tersumbat ini menyebabkan payudara lebih mudah mengalami infeksi.

Patogenesis :
Luka/lesi pada payudara organisme masuk (organisme ini biasanya dari mulut bayi) puting produksi susu normal terjadi penyumbatan duktus terjadi peradangan dan terbentuk abses pengeluaran susu terhambat

Gejala Gejalanya berupa: nyeri payudara benjolan pada payudara pembengkakan salah satu payudara jaringan payudara membengkak, nyeri bila ditekan, kemerahan dan teraba hangat nipple discharge (keluar cairan dari puting susu, bisa mengandung nanah)

gatal-gatal pembesaran kelenjar getah bening ketiak pada sisi yang sama dengan payudara yang terkena demam.

Penatalaksanaan: 1. Antibiotika adekwat Infeksi pada neonatus, puerperalis dan yang berhubungan dengan infeksi kulit: Cloxacillin, erythromycin Non puerperalis: co-amoxiclav atau kombinasi erythromycin dan metronidazole

Penderita dirujuk ke rumah sakit bila infeksi tidak membaik dengan pengobatan. Bila masih ragu-ragu akan diagnosa abses maka dilakukan aspirasi percobaan Kanker payudara tipe inflamatoar harus sudah disingkirkan baik dengan pemeriksaan pencitraan ataupun aspirasi percobaan.

Teknik operasi 1. Tindakan ini bisa dikerjakan dengan pembiusan lokal, tetapi pada keadaan tertentu dimana abses terletak deep dan multipel (mastitis Tuberculosa dengan abscess formation), maka dikerjakan dengan pembiusan umum. 2. Desinfeksi payudara dengan povidone iodine atau chlorhexidine kemudian mempersempit lapangan operasi dengan doek steril 3. Dilakukan insisi (sesuai garis langer) kemudian diperdalam sampai mencapai abses. Periksa kultur pus dan test kepekaan. Setelah abses dievakuasi , dilakukan biopsi untuk mencari kemungkinan penyakit lain. 4. Dinding abses dicuci dengan larutan Nacl 0,9%.

5. Selanjutnya dipasang drain penrose atau handschoen. dicuci dengan larutan sublimat dan Nacl 0,9%. 6. Luka operasi ditutup situasi atau dibiarkan terbuka. Perawatan pasca bedah 1. Antibiotika dilanjutkan 2. Drain dilepas 1-2 hari pasca drainase Untuk follow up terhadap pasien post drainage, diberikan perhatian terhadap efektivitas drainase dan tanda-tanda rekuren.

Anda mungkin juga menyukai