Anda di halaman 1dari 63

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Perkembangan teknologi yang semakin maju dan kemegahan zaman mempengaruhi gaya hidup manusia ke dalam gaya hidup yang konsumtif dan serba instan. Hal ini memberi tuntutan bagi industri penghasil kebutuhan masyarakat dalam mencukupi kebutuhan tersebut. Di balik itu semua, timbul masalah nyata yaitu bertambahnya jumlah sampah. Semakin maju tingkat penguasaan teknologi, industri dan kebudayaan suatu bangsa, sampah yang dihasilkan diduga semakin banyak (Tatik husniah, !"""# $$%. ebijakan pengelolaan sampah di &ogyakarta secara umum yaitu sampah dikumpulkan kemudian diangkut dan akhirnya dibuang ke tempat pembuangan akhir (TP'% di Piyungan (antul yang merupakan lokasi pembuangan sampah terbesar di &ogyakarta. TP' Piyungan terletak di area pegunungan bagian tenggara dari pusat &ogyakarta dengan luas area )!,* hektar. Setiap hari sebanyak $*" ton sampah dari tiga +ilayah (kota &ogya, Sleman dan (antul% dibuang ke TP' Piyungan (,ukas 'di Prasetyo dalam ompas, * Desember !""-%. Salah satu masalah sanitasi dan persampahan yang dialami &ogyakarta adalah Tempat Penampungan Sampah 'khir (TP'% Piyungan di pinggir kota &ogyakarta yang sudah tidak memadai lagi dan akan mencapai titik jenuhnya pada tahun !")!. .eningkatnya jumlah penduduk

mengakibatkan Sampah dikota &ogyakarta dari tahun ketahun terus meningkat, rata/rata peningkatanya mencapai )"0. Penimbunan sampah di dalam TP' akan mengalami proses penguraian secara kimia dan biokimia. etika air hujan dan air permukaan

meresap kedalam timbunan sampah maka akan menghasilkan cairan rembesan dengan kandungan polutan dan kebutuhan oksigen yang sangat tinggi yang disebut dengan leachate (air lindi%. ,eachate (air lindi% dapat merembes melalui tanah dan

dimungkinkan pula akan mencemari air tanah yang ada di lokasi Tempat Pembuangan 'khir. Pada TP' Piyungan yang digunakan untuk penimbunan sampah terjadi proses dekomposisi biologi dan ditambah pula masuknya air eksternal ke dalam bak timbunan sampah yang kemudian memba+a zat/zat berbahaya keluar dari TP' dengan cara meresap ke dalam tanah atau mengalir di permukaan menuju badan air penerima (sungai%. ,eachate(air lindi% yang timbul pada TP' Piyungan mempunyai kualitas dan kuantitas

yang ber1ariasi tergantung dari masuknya air eksternal yang berasal dari air hujan. ,eachate (air lindi% atau air luruhan sampah merupakan tirisan cairan sampah hasil ekstrasi bahan terlarut maupun tersuspensi. Pada umumnya leachate terdiri atas senya+a/senya+a kimia hasil dekomposisi sampah dan air yang masuk dalam timbulan sampah. 'ir tersebut dapat berasal dari air hujan, saluran drainase, air tanah atau dari sumber lain di sekitar lokasi TP'. Pada saat terjadi hujan di lokasi Tempat Pembuangan 'khir, maka air hujan akan masuk dan meresap kedalam tumpukan sampah yang kemudian

memba+a zat/zat berbahaya dengan kepekatan zat pencemar yang tinggi melimpah atau keluar dari timbunan sampah pada Tempat Pembuangan 'khir berupa limbah cair yang dinamakan leachate (air lindi%. Pada TP' yang masih beroperasi, (2D leachate(air lindi% dapat

mencapai antara !""" 3 $".""" mg4l, 52D antara $""" 3 6".""" mg4l, T25 antara )*"" 3 !".""" mg4l dan PH antara 7,* 3 8,*.(Djoko H .artono%. 9amun pada TP' yang sudah beroperasi lebih dari )* tahun, pada umumnya akan terjadi penurunan kandungan (2D, 52D maupun T25, bahkan pH dari leachate cenderung mendekati netral dan mempunyai kandungan karbon organik dan mineral yang relatif menurun ( .artin, )::) % Penumpukan sampah merupakan lingkungan yang baik bagi he+an penyebar penyakit penyakit misalnya # lalat, nyamuk, tikus, dan bakteri patogen (penyebab penyakit%. 'danya he+an/he+an penyebar penyakit tersebut mudah tersebar dan menajalar ke lingkungan sekitar. Penyakit/ penyakit yang berhubungan dengan keberadaan TP' misalnya kolera, disentri, tipus, diare, dan malaria. Semua itu sangat berbahaya bagi pemulung sampah an +arga sekitar yang tinggal di dekat TP'. Sumber produksi sampah yang paling besar jumlahnya adalah sampah rumah tangga, untuk itu secara sederhana pengolahan sampah dapat dilakukan dengan menimalisasi sampah minimalisasi sampah

bermanfaat untuk mengurangi biaya pengangkutan, memperpanjang umur TP', dan mencegah pencemaran lingkungan.

B. Rumusan masalah 1. (agaimana kadar (2D, 52D dan TSS pada outlet pengolahan lichead Tempat Pembuangan 'khir (TP'% Piyungan; 2. 'pakah jenis telur parasit dan jamur pada tanah di Tempat Pembuangan 'khir (TP'% Piyungan; 3. (agaimana pH, suhu dan kelembaban tanah pada Tempat Pembuangan 'khir (TP'% Piyungan; 4. (agaimana tanggapan masyarakat dan gangguan penyakit yang berhubungan dengan Tempat Pembuangan 'khir (TP'% Piyungan; C. Tujuan 1. <ntuk mengetahui kadar (2D, 52D dan TSS pada outlet pengolahan lichead Tempat Pembuangan 'khir (TP'% Piyungan. 2. <ntuk mengetahui telur parasit dan jamur pada tanah di Tempat Pembuangan 'khir (TP'% Piyungan. 3. <ntuk mengetahui pH, suhu dan kelembaban tanah pada Tempat Pembuangan 'khir (TP'% Piyungan. 4. <ntuk mengetahui tanggapan masyarakat dan gangguan penyakit yang berhubungan dengan Tempat Pembuangan 'khir (TP'% Piyungan. D. Manfaat 1. (agi Pemulung

.enambah pengetahuan para pemulung tentang risiko dari pekerjaan pemulung yang ra+an terinfeksi penyakit kulit. 2. (agi mahasis+a .enambah +a+asan tentang lingkungan di sekitar TP' dan dapat menganalis kejadian penyakit yang berhubungan dengan Tempat Pembuangan 'khir (TP'%.

E. Ruang Lingkup 1. egiatan Pemeriksaan fisik tanah,telur parasit, jamur tanah, (2D dan 52D ,eacheat, serta +a+ancara menggunakan kuesioner dan checklist dengan pemulung di TP' Piyungan. 2. Hari, tanggal =abu, * >uni !")! 3. Sasaran Tempat Pembuangan 'khir (TP'% Piyungan dan para pemulung yang berakti1itas di TP' Piyungan.

BAB II TINJAUAN PU TA!A

A. Lea"heat

,indi (,eachate% adalah cairan yang timbul sebagi limbah akibat masuknya air eksternal ke dalam urugan atau timbunan sampah, melarutkan dan membilas materi terlarut, termasuk juga materi organik hasil proses dekomposisi biologis. 'pabila air (air hujan% mengalir melalui lapisan landfill, aliran itu memba+a ikut serta material organik, inorganik serta logam berat, kemudian mengendap di suatu landfill, maka terbentuklah leachate. ,eachate adalah cairan yang menetes atau mengalir dari suatu landfill dimana komposisinya terdiri dari suatu campuran limbah pada suatu landfill bergantung pada tipe dan usia limbah, biasanya terdiri dari material yang terlarut dan tidak terlarut. ,eachate merupakan zat pencemar yang sangat berbahaya, karena karakteristiknya yang mengandung kadar organik yang tinggi, bahkan tidak jarang juga mengandung kadar logam berat. ,eachate dapat didefinisikan sebagai cairan yang menginfiltrasi melalui tumpukan sampah dan telah mengekstraksi material terlarut maupun tersuspensi(Tchobanoglous, )::$%. Di kebanyakan landfill, leachate terbentuk dari cairan yang memasuki area landfill dari sumber/sumber eksternal, seperti drainase permukaan, air hujan, air tanah, dan cairan yang diproduksi dari dekomposisi sampah, sedangkan leachate yang ditimbulkan dari kadar air yang terkandung dari dalam sampah dapat diabaikan dalam perhitungan, karena jumlahnya yang relatif kecil. ,eachate memiliki karakteristik yang khas, yaitu tingginya kandungan organik, logam, asam, garam terlarut, dan mikro organisme. arakteristik tersebut menyebabkan leachate menjadi sangat berbahaya untuk lingkungan dengan potensial kontaminasi melebihi daribeberapa limbah industri (2rta et al, ):::%.

,eachate adalah limbah cair yang timbul akibat masuknya air eksternal ke dalam timbunan sampah, melarutkan dan membilas materi/ materi terlarut, termasuk juga materi organik hasil proses dekomposisi biologis. Dari sana dapat diramalkan bah+a kuantitas dan kualitas leachate akan sangat ber1ariasi dan berfluktuasi. 1. Tehnik pengambilan sampel leachate Dalam pengambilan sampel leachate, beberapa hal yang perlu diperhatikan adalah sebagai berikut# a. Posisi pengambilan sampel b. ?aktu pengambilan sampel apakah setelah hujan atau pada saat musim kemarau c. Pengambilan sampel (apakah composit atau grab sampling%,eachate yang berasal dari timbunan sampah yang baru mempunyai nilai (2D dan 52D yang sangat tinggi, tetapi semakin lama umur landfill, maka kualitas leachatelandfill juga akan menurun. B. Pemeriksaan kima Lea"hate 1. (2D dan 52D (2D dan 52D merupakan indikator keberadaan bahan organik dalam lindi dan kedua parameter ini merupakan komponen terbesar dalam lindi (@asim, )::7%. .enurut .anik (!""8%, (2D merupakan banyaknya oksigen yang diperlukan oleh bakteri untuk menguraikan atau mengoksidasikan bahan organik dalam ) liter air limbah selama pemeraman (* A !7 jam pada suhu !"o5%. 52D adalah banyaknya oksigen yang dibutuhkan oksidator untuk mengoksidasi bahan4zat organik

dalam ) liter air limbah. 9ilai 52D biasanya lebih tinggi dari nilai (2D karena bahan yang stabil (tidak terurai% dalam uji (2D dapat dioksidasi dalam uji 52D. eberadaan bahan organik yang tinggi dalam lingkungan perairan dapat menimbulkan masalah berupa bau, +arna dan rasa. Dalam suasana anaerobic (kekurangan oksigen%, degradasi bahan organik dapat menghasilkan gas/gas (9H$, H!S dan 5H7% yang menyebabkan bau (Samorn et al., !""!%. (aku mutu (2D dan 52D ,imbah cair untuk kegiatan TP' yang tercantum di dalam Pereratura Bubernur DC& no.8 tahu !")" tersebut adalah (2D ( 8* mg4,t% dan 52D (!"" mg4,t%. 2. Pemeriksaan TSS <ji TSS (Total suspended Solid) merupakan suatu cara untuk menguji kadar total padatan terlarut dalam suatu bahanmakanan. (ahan makanan yang dicuciterlalu lama akan menyebabkan

hilangnyakandungan gizi dalam jumlah banyak, selainitu pemanasan yang terlalu lama juga dapatmenyebabkan hilangnya kandungan gizidalam bahan makanan tersebut.,arutan adalah campuran homogen yang terdiri dari dua atau lebih zat. Dat yang jumlahnya lebih sedikit di dalam larutan disebut (zat% terlarut atau solute, sedangkan zat yang jumlahnya lebih banyak dari pada zat/zat lain dalam larutan disebut pelarut atau sol1en. Dat Padat Tersuspensi dapat bersifat organis dan inorganis. Dat Padat Tersuspensi dapat diklasifikasikan sekali lagi menjadi antara lain zat padat terapung yang selalu bersifat organis dan zat padat terendap yang dapat bersifat organis dan inorganis. >umlah padatan tersuspensi

dapat dihitung menggunakan Bra1imetri, padatan tersuspensi akan mengurangi penetrasi sinar matahari ke dalam air sehingga akan mempengaruhi regenerasi oksigen serta fotosintesis (.isnani, !")"%. .aterial tersuspensi mempunyai efek yang kurang baik terhadap kualitas badan air karena dapat menyebabkan menurunkan kejernihan air dan dapat mempengaruhi kemampuan ikan untuk melihat dan

menangkap makanan serta menghalangi sinar matahari masuk ke dalam air. Endapan tersuspensi dapat juga menyumbat insang ikan, mencegah telur berkembang. etika suspended solid tenang di dasar badan air,

dapat menyembunyikan telur dan terjadi pendangkalan pada badan air sehingga memerlukan pengerukan yang memerlukan biaya operasional tinggi. andungan TSS dalam badan air sering menunjukan konsentrasi

yang lebih tinggi pada bakteri, nutrien, pestisida, logam didalam air (.argareth, !"":%. C. Pemeriksaan fisik #an kimia tanah 1. uhu Suhu adalah derajat panas atau dingin yang diukur berdasarkan skala tertentu dengan menggunakan termometer. Satuan suhu yang biasa digunakan adalah derajat celcius ("5%. Sedangkan di Cnggris dan beberapa 9egara lainnya dinyatakan dalam derajat Fahrenheit ("F% *4: (F/$!% "F G :4*("5%H$!
"

5G

(Cr. 'nce Bunarsih artasapoetra, !""7% .

Suhu tanah merupakan hasil dari keseluruhan radiasi yang merupakan kombinasi emisi panjang gelombang dan aliran panas dalam tanah. Suhu tanah juga disebut intensitas panas dalam tanah dengan satuan derajat celcius, derajat farenheit, derajat ( emala Sari ,ubis, !""8%. el1in dan lain/lain.

Suhu tanah berpengaruh terhadap penyerapan air. .akin rendah suhu, makin sedikit air yang di serap oleh akar, karena itulah penurunan suhu tanah mendadak dapat menyebabkan kelayuan tanaman.

Pengukuran suhu tanah dalam klimatologi harus dihindarkan dari beberapa gangguan, baik itu gangguan likal maupun gangguan lain. 2. !elem$a$an elembaban tanah adalah jumlah air yang ditahan di dalam tanah setelah kelebihan air dialirkan, apabila tanah memiliki kadar air yang tinggi maka kelebihan air tanah dikurangi melalui e1aporasi, transpirasi dan transporair ba+ah tanah. <ntuk mengetahui kadar kelembaban tanah dapat digunakan banyak macam teknik, diantaranya dapat dilakukan secara langsung melalui pengukuran perbedaan berat tanah (disebut metode gra1imetri% dan secara tidak langsung melalui pengukuran sifat/sifat lain yang berhubungan erat dengan air tanah (Bardner, ):-6%. .etode langsung secara gra1imetri memiliki akurasi yang sangat tinggi namun

membutuhkan +aktu dan tenaga yang sangat besar.

ebutuhan akan

metode yang cepat dalam memonitor fluktuasi kadar air tanah menjadi sangat mendesak sebagai ja+aban atas tingginya +aktu dan tenaga yang dibutuhkan oleh metode gra1imetri.

3. PH tanah =eaksi tanah menunjukkan sifat kemasaman atau alkalinitas tanah yang dinyatakan dengan nilai pH (potential of hydrogen%. 9ilai pH menunjukkan banyaknya konsentrasi ion hidrogen (HH% di dalam tanah. Tanah masam memiliki nilai pH yang rendah atau kadar ion HH yang

tinggi. 9amun sebaliknya, tanah basa memiliki nilai pH yang tinggi atau kadar ion HH yang rendah. Selain ion HH dan ion/ion lain di dalam tanah ditemukan pula ion 2H/ yang jumlahnya berbanding terbalik dengan ion HH 'pabila kandungan HH dan 2H/ adalah sama maka tanah bereaksi netral (Hardjo+igeno !""$%. .enurut Dikti ()::)% reaksi masam/basa dalam tanah dapat mempengaruhi tingkat penguraian mineral dan bahan organik,

pembentukan mineral liat, akti1itas jasad renik, ketersediaan hara bagi tanaman dan secara langsung maupun tidak langsung mempengaruhi pertumbuhan tanaman. Pertumbuhan dan produksi tanaman sangat ditentukan oleh pH tanah. 4. Nemat%#a Tanah 9ematoda ditemukan di media tanam yang diberi pupuk kandang dan gejala a+al adalah menguningnya daun dan gugurnya kuncup bunga yang masih muda. (agian yang diserang nematode adalah akar adenium. >ika adenium yang sakit dicabut dari potnya akan terlihat semacam umbi di akar serabut. Di samping itu ujung akar serabut banyak yang mati dan pangkal akar mengeriput atau berlubang. >ika dilihat dengan mikroskop akan tampak banyak cacing kecil menggerogoti akar adenium. erusakan tanaman disebabkan sekresi air ludah yang diinjeksikan ke dalam tanaman saat nematoda menggigit atau memakan tanaman. Proses ini bisa menyebabkan kematian karena kekuatan akar dan tunas hilang, terbentuk luka, jaringan tanaman membengkak dan

pecah (Heroetadji,)::-%. Secara umum siklus hidup nematoda parasit tumbuhan itu hampir sama. Telur menetas menjadi lar1a yang bentuk dan strukturnya sama

dengan de+asa. ,ar1a berkembang dengan melakukan pergantian kulit pada setiap akhir fase. Semua jenis nematoda mempunyai empat fase lar1a, pada fase ini nematoda sangat aktif menginfeksi akar. Pada pergantian kulit yang terakhir maka dapat diketahui jenis nematoda jantan atau betina. 9ematoda jantan ditandai dengan adanya specula. Sedangkan nematoda betina mempunyai 1ul1a dan dapat menghasilkan telur yang fertile setelah mengadakan perka+inan dengan nematoda jantan atau dengan cara parthenogenesis (Semangun,!"")%. 5. Jamur Tanah >amur hidup dalam tanah dengan jumlah yang sangat besar dan memperbanyak diri dengan spora serta bersifat heterothropis dengan memanfaatkan karbon sebagai sumber karbon. Sel jamur umumnya termasuk golongan eukaryotes. >amur penting dalam mendegradasi zat organik sisa tanaman, karena beberapa diantaranya seperti +hite rot fungi mempunyai kemampuan untuk merombak zat lignin, yang merupakan suatu polimer yang terdapat di dalam bahan tanaman (misalnya kayu% yang sangat sulit dirombak oleh enzim bakteri, karena memiliki ikatan I/glycosidic. >amur mampu mengeluarkan suatu enzim peroAidase, yaitu suatu enzim yang dapat menghasilkan radikal hidroksil yang mampu merombak lignin menjadi zat yang dapat didegradasi oleh bakteri. Selain lignin radikal hidroksil dapat mendegradasi chlorinated pestisida seperti DDT, Eldrien dan P5( (+atts, ):88%. (ila dibandingkan dengan bakteri, jamur memiliki kemampuan untuk hidup pada rentang pH yang lebih luas. (eberapa jamur dapat hidup pada rentang pH rendah 7/* dan pH tinggi sampai dengan )". >amur diklasifikasikan kedalam empat kelas, yaitu Phycomycetes,

'scomycetes, Fungi imperfekti dan (asidiomycetes. (asidiomycetes merupakan jamur yang aktif di dalam tanah untuk pelapukan dan degradasi zat organik yang berasal dari tumbuhan, bahkan beberapa dapat mendegradasi zat pencemar organik dalam tanah yang berbahaya. D. Pen&akit $er$asis lingkungan 1. I PA a. Pengertian Cnfeksi Saluran Pernafasan 'kut (CSP'% adalah penyakit saluran pernafasan akut yang meliputi saluran pernafasan bagian atas seperti rhinitis, fharingitis, dan otitis serta saluran pernafasan bagian ba+ah seperti laryngitis, bronchitis, bronchiolitis dan

pneumonia, yang dapat berlangsung selama )7 hari. (atas +aktu )7 hari diambil untuk menentukan batas akut dari penyakit tersebut. Saluran pernafasan adalah organ mulai dari hidung sampai al1eoli beserta organ seperti sinus, ruang telinga tengah dan pleura (Depkes =C, !""-%. Pada umumnya suatu penyakit saluran pernafasan dimulai dengan keluhan/keluhan dan gejala/gejala yang ringan. Dalam perjalanan penyakit mungkin gejala/gejala menjadi lebih berat dan bila semakin berat dapat jatuh dalam keadaan kegagalan pernafasan dan mungkin meninggal. (ila sudah dalam kegagalan pernafasan maka dibutuhkan penatalaksanaan yang lebih rumit, meskipun demikian mortalitas masih tinggi, maka perlu diusahakan agar yang ringan tidak menjadi lebih berat dan yang sudah berat cepat/cepat

ditolong dengan tepat agar tidak jatuh dalam kegagalan pernafasan (Depkes =C, !""-%. b. Penyebab CSP' Cnfeksi Saluran Pernafasan 'tas disebabkan oleh beberapa golongan kuman yaitu bakteri, 1irus, dan ricketsia yang jumlahnya lebih dari $"" macam. Pada CSP' atas :"/:*0 penyebabnya adalah 1irus. Di negara berkembang, CSP' ba+ah terutama pneumonia disebabkan oleh bakteri dari genus streptokokus, haemofilus, pnemokokus, bordetella dan korinebakterium, sedang di negara maju CSP' ba+ah disebabkan oleh 1irus, mikso1irus, adeni1irus,

korona1irus, pikorna1irus dan herpes1irus (Parker, ):-* dalam Putranto, !""8%. c. lasifikasi CSP' .enurut Depkes =C tahun !""-, klasifikasi dari CSP' adalah # 1) =ingan (bukan pneumonia% (atuk tanpa pernafasan cepat 4 kurang dari 7" kali 4 menit, hidung tersumbat 4 berair, tenggorokan merah, telinga berair. 2) Sedang (pneumonia sedang% (atuk dan nafas cepat tanpa stridor, gendang telinga merah, dari telinga keluar cairan kurang dari ! minggu. Faringitis purulen dengan pembesaran kelenjar limfe yang nyeri tekan (adentis ser1ikal%. 3) (erat (pneumonia berat% (atuk dengan nafas berat, cepat dan stridor, membran keabuan di taring, kejang, apnea, dehidrasi berat 4 tidur terus, sianosis dan

adanya penarikan yang kuat pada dinding dada sebelah ba+ah ke dalam. d. 5ara Penularan CSP' Penularan penyakit CSP' dapat terjadi melalui udara yang telah tercemar, bibit penyakit masuk ke dalam tubuh melalui pernafasan, maka penyakit CSP' termasuk golongan 'ir (orne Disease. Penularan melalui udara terjadi tanpa kontak dengan penderita maupun dengan benda terkontaminasi. Sebagian besar penularan melalui udara, dapat pula menular melalui kontak langsung, namun tidak jarang penyakit yang sebagian besar penularannya adalah karena menghisap udara yang mengandung unsur penyebab atau mikroorganisme penyebab (Halim, !"""%. e. Faktor ,ingkungan yang .empengaruhi CSP' (anyak faktor yang mempengaruhi penyakit saluran

pernafasan khususnya pada aspek tenaga kerja adalah penggunaan alat pelindung diri, dan faktor lingkungan yaitu # suhu, kelembaban, konsentrasi debu. 2. Diare .enurut ?H2 ():::% secara klinis diare didefinisikan sebagai bertambahnya defekasi (buang air besar% lebih dari biasanya4lebih dari tiga kali sehari, disertai dengan perubahan konsisten tinja (menjadi cair% dengan atau tanpa darah. Secara klinik dibedakan tiga macam sindroma diare yaitu diare cair akut, disentri, dan diare persisten. Sedangkan menurut menurut Depkes =C (!""*%, diare adalah suatu penyakit dengan tanda/tanda adanya perubahan bentuk dan konsistensi dari tinja, yang

melembek sampai mencair dan bertambahnya frekuensi buang air besar biasanya tiga kali atau lebih dalam sehari . Secara klinis penyebab diare dapat dikelompokkan dalam golongan enam besar, tetapi yang sering ditemukan di lapangan adalah diare yang disebabkan infeksi dan keracunan. Penyebab diare secara lengkap adalah sebagai berikut# ()% infeksi yang dapat disebabkan# a% bakteri, misal# Shigella, Salmonela, E. 5oli, golongan 1ibrio, bacillus cereus, 5lostridium perfringens, Staphyiccoccus aureus, 5ampylobacter dan aeromonasJ b% 1irus misal# =ota1irus, 9or+alk dan nor+alk like agen dan adeno1irusJ c% parasit, misal# cacing perut, 'scaris, Trichiuris, Strongyloides, (lastsistis huminis, protozoa, Entamoeba histolitica, Biardia labila, (elantudium coli dan 5ryptoJ (!% alergi, ($% malabsorbsi, (7% keracunan yang dapat disebabkanJ a% keracunan bahan kimia+i dan b% keracunan oleh bahan yang dikandung dan diproduksi# jasat renik, ikan, buah/buahan dan sayur/sayuran, (*% Cmunodefisiensi dan (6% sebab/ sebab lain (?idaya, !""7%. Pencegahan diare dapat dilakukan dengan memperhatikan penyediaan air bersih, tempat pembuangan tinja, dan pemberian 'SC bagi bayi. 3. Lept%spir%sis a. Pengertian ,eptospirosis ,eptospirosis adalah penyakit infeksi yang dapat menyerang manusia dan binatang. Penyakit menular ini adalah penyakit he+an yang dapat menjangkiti manusia. Termasuk penyakit zoonosis yang paling sering terjadi di dunia. ,eptospirosis juga dikenal dengan nama

flood fe1er atau demam banjir karena memang muncul dikarenakan banjir. ,eptospirosis adalah suatu penyakit zoonosis yang

disebabkan oleh mikroorganisme berbentuk spiral dan bergerak aktif yang dinamakan ,eptospira. Penyakit ini dikenal dengan berbagai nama seperti .ud fe1er, Slime fe1er (Shlamnfieber%, S+am fe1er, 'utumnal fe1er, Cnfectious jaundice, Field fe1er, 5ane cutter dan lain/ lain (?H2, !""$%. ,eptospirosis atau penyakit kuning adalah penyakit penting pada manusia, tikus, anjing, babi dan sapi. Penyakit ini disebabkan oleh spirochaeta leptospira icterohaemorrhagiae yang hidup pada ginjal dan urine tikus. b. Penularan ,eptospirosis Penyakit yang terdapat di semua negara dan terbanyak ditemukan di negara beriklim tropis ini, disebabkan oleh ,eptospira interrogansdengan berbagai subgrup yang masing/masing terbagi lagi atas serotipe bisa terdapat pada ginjal atau air kemih binatang piaraan seperti anjing, lembu, babi, kerbau dan lain/lain, maupun binatang liar seperti tikus, musang, tupai dan sebagainya. .anusia bisa terinfeksi jika terjadi kontak pada kulit atau selaput lendir yang luka atau erosi dengan air, tanah, lumpur dan sebagainya yang telah terjemar oleh air kemih binatang yang terinfeksi leptospira (.ansjoer, !""*%. ,eptospirosis adalah penyaki infeksi akut yang dapat

menyerang manusia maupun he+an dan digolongkan sebagai

zoonosis. ,eptospirosis adalah zoonosis bakterial berdasarkan penyebabnya, zoonosis berdasarkan tidak cara penularan 1ektor, merupakan dan dapat direct juga

karena

memerlukan

digolongkan sebagai amfiksenose karena jalur penularan dapa dari he+an ke manusia dan sebaliknya. Penularan leptospirosis pada manusia ditularkan oleh he+an yang terinfeksi kuman leptospira. He+an pejamu kuman leptospira adalah he+an peliharaan seperti babi, lembu, kambing, kucing, anjing sedangkan kelompok unggas serta beberapa he+an liar seperti tikus, bajing, ular, dan lain/lain. Pejamu rese1oar utama adalah roden. uman leptospira hidup

didalam ginjal pejamu reser1oar dan dikeluarkan melalui urin saat berkemih. .enurut Saroso (!""$% penularan leptospirosis dapat secara langsung dan tidak langsung yaitu # a. Penularan secara langsung dapat terjadi # 1) .elalui darah, urin atau cairan tubuh lain yang mengandung kuman leptospira masuk kedalam tubuh pejamu. 2) Dari he+an ke manusia merupakan peyakit akibat pekerjaan, terjadi pada orang yang mera+at he+an atau menangani organ tubuh he+an misalnya pekerja potong he+an, atau seseorang yang tertular dari he+an peliharaan. 3) Dari manusia ke manusia meskipun jarang, dapat terjadi melalui hubungan seksual pada masa kon1alesen atau dari ibu penderita leptospirosis ke janin melalui sa+ar plasenta dan air susu ibu.

b. Penularan tidak langsung dapat terjadi melalui # 1) Benangan air. 2) Sungai atau badan air. 3) Danau. 4) Selokan saluran air dan lumpur yang tercemar urin he+an. 5) >arak rumah dengan tempat pengumpulan sampah. c. Faktor resiko Faktor/faktor resiko terinfeksi kuman leptospira, bila kontak langsung atau terpajan air atau ra+a yang terkontaminasi yaitu # 1) ontak dengan air yang terkonaminasi kuman leptospira atau urin tikus saat banjir. 2) Pekerjaan tukang perahu, rakit bambu, pemulung. 3) .encuci atau mandi disungai atau danau. 4) Tukang kebun atau pekerjaan di perkebunan. 5) Petani tanpa alas kaki di sa+ah. 6) Pembersih selokan. 7) Pekerja potong he+an, ukang daging yang terpajan saat memotong he+an. 8) Peternak, pemeliharaan he+an dan dorter he+an yang terpajan karena menangani ternak atau he+an, terutama saat memerah susu, menyentuh he+an mati, menolong he+an melahirkan, atau kontak dengan bahan lain seperti plasenta, cairan amnion dan bila kontak dengan percikan infeksius saat he+an berkemih. 9) Pekerja tambang.

10) 11)

Pemancing ikan, pekerja tambak udang atau ikan ta+ar. 'nak/anak yang bermain di taman, genangan air hujan

atau kubangan. 12) Tempat rekreasi di air ta+ar # berenang, arum jeram dan

olah raga air lain, trilomba juang (triathlon%, memasuki gua, mendaki gunung. Cnfeksi leptospirosis di Cndonesia umumnya dengan perantara tikus jenis =attus nor1egicus (tikus selokan%, =attus diardii (tikus ladang%, dan=attus eAulans Suncu murinus (cecurt%. 4. Pen&akit !ulit a. Pengertian Penyakit kulit merupakan suatu penyakit yang menyerang penyakit kulit permukaan tubuh, dan disebabkan oleh berbagai macam penyebab. Penyakit kulit yang dibahas disini adalah penyakit kulit yang tidak berbahaya atau dalam arti kata lain tidak akan menimbulkan dampak buruk terhadap kelangsungan hidup orang terkena penyakit kulit tersebut, namun cenderung lebih kepada rasa gatal/gatal yang dialami oleh si penderita penyakit kulit atau mungkin juga barakibat rasa malu atau kurang percaya diri. Penyakit kulit terjadi pada adalah penyakit infeksi yang paling umum, dari segala usia. Sebagian besar

orang/orang

pengobatan infeksi penyakit kulit membutuhkan +aktu lama untuk menunjukkan efek. Penyakit kulit adalah penyakit infeksi yang paling umum, terjadi pada orang/orang dari segala usia. Sebagian besar pengobatan infeksi kulit membutuhkan +aktu lama untuk

menunjukkan efek. .asalahnya menjadi lebih mencemaskan jika penyakit tidak merespon terhadap pengobatan. Tidak banyak statistik yang membuktikan bah+a frekuensi yang tepat dari penyakit kulit, namun kesan umum sekitar )"/!" persen pasien mencari nasehat medis jika menderita penyakit pada kulit. .atahari adalah salah satu sumber yang paling menonjol dari kanker kulit dan trauma terkait. b. >enis/jenis Penyakit ulit (erikut ini adalah #jenis/jenis penyakit kulit yang cukup sering menyerang manusia# 1) Eksim .erupakan penyakit kulit yang ditandai dengan kulit kemerah/merahan, bersisik, pecah/pecah, terasa gatal terutama pada malam hari (eksim kering%, timbul gelembung/gelembung kecil yang mengandung air atau nanah, bengkak, melepuh, tampak merah, sangat gatal dan terasa panas dan dingin yang berlebihan pada kulit (eksim basah%. (agian tubuh yang sering diserang eksim yaitu tangan, kaki, lipatan paha, dan telinga . Eksim disebabkan karena alergi terhadap rangsangan zat kimia tertentu seperti yang terdapat dalam detergen, sabun, obat/ obatan dan kosmetik, kepekaan terhadap jenis makanan tertentu seperti udang, ikan laut, telur, daging ayam, alkohol, 1etsin (.SB%, dan lain/lain. Eksim juga dapat disebabkan karena alergi serbuk sari tanaman, debu, rangangan iklim, bahkan gangguan emosi. Eksim lebih sering menyerang pada orang/orang yang berbakat alergi. Penyakit ini sering terjadi berulang/ulang atau kambuh.

2leh karena itu harus diperhatikan untuk menghindari hal/hal atau bahan/bahan yang dapat menimbulkan alergi (alergen.% 2) udis (Scabies% .erupakan penyakit kulit yang disebabkan oleh

parasit4tungau yang gatal yaitu Sarcoptes scabiei 1ar hominis. udis lebih sering terjadi di daerah yang higienisnya buruk dan menyerang orang yang kurang menjaga kebersihan tubuhnya. Bejala yang timbul antara lain # timbul gatal yang hebat pada malam hari, gatal yang terjadi terutama di bagian sela/sela jari tangan, di ba+ah ketiak, pinggang, alat kelamin, sekeliling siku, aerola (area sekeliling puting susu%, dan permukaan depan pergelangan. Penyakit ini mudah sekali menular ke orang lain secara langsung misalnya bersentuhan dengan penderita, atau tidak langsung misalnya melalui handuk atau pakaian. 3) urap .erupakan penyakit kulit yang disebabkan oleh jamur. Bejalanya antara lain yaitu J kulit menjadi tebal dan timbul lingkaran/lingkaran, bersisik, lembab, berair, dan terasa gatal, kemudian timbul bercak keputih/putihan. urap biasanya timbul

karena kurang menjaga kebersihan kulit. (agian tubuh yang biasanya terserang kurap yaitu tengkuk, leher, dan kulit kepala. 4) (isul (Furunkel% (isul merupakan infeksi kulit berupa benjolan, tampak memerah, yang akan membesar, berisi nanah dan terasa panas, dapat tumbuh di semua bagian tubuh, namun biasanya tumbuh pada bagian tubuh yang lembab, seperti # leher, lipatan lengan,

atau lipatan paha, kulit kepala. (isul disebabkan karena adanya infeksi bakteri Stafilokokus aureus pada kulit melalui folikel rambut, kelenjar minyak, kelenjar keringat yang kemudian menimbulkan infeksi lokal. Faktor yang meningkatkan risiko terkena bisul antara lain kebersihan yang buruk, luka yang terinfeksi, pelemahan diabetes, kosmetika yang menyumbat pori, dan pemakaian bahan kimia. 5) 5ampak (=ubella% .erupakan penyakit akut menular yang disebabkan oleh 1irus, dan biasanya menyerang anak/anak. Bejala dari penyakit ini adalah demam, bersin, pilek, sakit kepala, badan terasa lesu, tidak napsu makan, dan radang mata. Setelah beberapa hari dari gejala tersebut timbul ruam merah yang gatal, bertambah besar, tersebar ke beberapa bagian tubuh. c. <paya Pencegahan Penyakit ulit 'dapun <paya Pencegahan Terjadinya Penularan Penyakit ulit adalah# 1) Tingkatkan kebersihan giri 2) Tingkatkan kekebalan tubuh dengan cara banyak mengkonsumsi makanan bergizi (multi1itamin% dan istirahat yang cukup. 3) Hindari kontak langsung dengan penderita, bila

bersinggungan4bersentuhan dengan penderita segera cuci tangan menggunakan air bersih yang mengalir bila perlu menggunakan sabun. 4) Hindari penggunaan perlengkapan pribadi secara bersamaan (selimut, pakaian, handuk, sabun mandi, dll%.

5) ,akukan pera+atan dan pengobatan pada anggota keluarga yang menderita penyakit kulit yang cenderung menular. Dampak yang mungkin terjadi bila penyakit kulit yang cenderung menular tidak diutangani secara cepat dan benar 1) Bangguan rasa nyaman gatal meningkat4berlarut/larut 2) .eningkatkan risiko penularan kepada anggota keluarga yang lain 3) erusakan jaringan kulit

4) Bangguan4hambatan dalam melakukan akti1itas sehari/hari 5) .asalah kesehatan kemungkinan bertambah (gangguan

pemenuhan kebutuhan istirahat%. 5. 'a"ingan a. Pengertian 5acing merupakan salah satu parasit pada manusia dan he+an yang sifatnya merugikan dimana manusia merupakan hospes untuk beberapa jenis cacing yang termasuk 9ematoda usus. Sebagian besar dari 9ematoda ini masih merupakan masalah kesehatan masyarakat di Cndonesia. Diantara 9ematoda usus tedapat sejumlah spesies yang penularannya melalui tanah (Soil Transmitted Helminths% diantaranya yang tersering adalah 'scaris lumbricoides, 9ecator americanus, 'ncylostoma duodenale dan Trichuris trichiura (Bandahusada, !"""%. 1) 'scaris lumbricoides .anusia merupakan hospes definitif cacing ini. 5acing jantan berukuran )"/$" cm, sedangkan betina !!/$* cm, pada stadium de+asa hidup di rongga usus halus, cacing betina dapat

bertelur sampai )""."""/!"".""" butir sehari, terdiri dari telur yang dibuahi dan telur yang tidak dibuahi. Di tanah, dalam lingkungan yang sesuai telur yang dibuahi tumbuh menjadi bentuk infektif dalam +aktu kurang lebih $ minggu. (entuk infektif ini bila tertelan manusia akan menetas menjadi lar1a di usus halus, lar1a tersebut menembus dinding usus menuju pembuluh darah atau saluran limfa kemudian di alirkan ke jantung lalu mengikuti aliran darah ke paru/paru. Setelah itu melalui dinding al1eolus masuk ke rongga al1eolus, lalu naik ke trachea melalui bronchiolus dan broncus. Dari trachea lar1a menuju ke faring, sehingga menimbulkan rangsangan batuk, kemudian tertelan masuk ke dalam esofagus lalu menuju ke usus halus, tumbuh menjadi cacing de+asa. Proses tersebut

memerlukan +aktu kurang lebih ! bulan sejak tertelan sampai menjadi cacing de+asa (Bandahusada, !"""%. Telur '. lumbricoides keluar bersama tinja, pada tanah yang lembab dan tidak terkena sinar matahari langsung telur tersebut berkembang menjadi bentuk infektif. Cnfeksi '.

lumbricoides terjadi bila telur yang infektif masuk melalui mulut bersama makanan atau minuman dan dapat pula melalui tangan yang kotor (.enteri esehatan,!""6%. 2) 'ncylostoma (cacing tambang% 9ecator americanus dan 'ncylostoma duodenale adalah dua spesies cacing tambang yang de+asa di manusia. Habitatnya ada di rongga usus halus. 5acing betina menghasilkan :."""/

)".""" butir telur sehari. 5acing betina mempunyai panjang sekitar ) cm, cacing jantan kira/kira ",- cm, cacing de+asa berbentuk seperti huruf S atau 5 dan di dalam mulutnya ada sepasang gigi. Daur hidup cacing tambang adalah sebagai berikut, telur cacing akan keluar bersama tinja, setelah )/),* hari dalam tanah, telur tersebut menetas menjadi lar1a rabditiform. Dalam +aktu sekitar $ hari lar1a tumbuh menjadi lar1a filariform yang dapat menembus kulit dan dapat bertahan hidup 8/- minggu di tanah. Telur cacing tambang yang besarnya kira/kira 6"A7" mikron, berbentuk bujur dan mempunyai dinding tipis. Di dalamnya terdapat beberapa sel, lar1a rabditiform panjangnya kurang lebih !*" mikron, sedangkan lar1a filriform panjangnya kurang lebih 6"" mikron. Setelah menembus kulit, lar1a ikut aliran darah ke jantung terus ke paru/paru. Di paru lar1anya menembus pembuluh darah masuk ke bronchus lalu ke trachea dan laring. Dari laring, lar1a ikut tertelan dan masuk ke dalam usus halus dan menjadi cacing de+asa. Cnfeksi terjadi bila lar1a filariform menembus kulit atau ikut tertelan bersama makanan (.enteri esehatan , !""6%. 3) Trichuris trichiura Trichuris trichiura betina memiliki panjang sekitar * cm dan yang jantan sekitar 7 cm. Hidup di kolon asendens dengan bagian anteriornya masuk ke dalam mukosa usus. Satu ekor cacing betina diperkirakan menghasilkan telur sehari sekitar $."""/*."""

butir. Telur berukuran *"/*7 mikron A $! mikron, berbentuk seperti tempayan dengan semacam penonjolan yang jernih pada kedua kutub. ulit telur bagian luar ber+arna kekuningkuningan dan

bagian di dalamnya jernih. Telur yang dibuahi dikeluarkan dari hospes bersama tinja, telur menjadi matang dalam +aktu $36 minggu di dalam tanah yang lembab dan teduh. Telur matang ialah telur yang berisi lar1a dan merupakan bentuk infektif. 5ara infeksi langsung terjadi bila telur yang matang tertelan oleh manusia (hospes%, kemudian lar1a akan keluar dari dinding telur dan masuk ke dalam usus halus sesudah menjadi de+asa cacing turun ke usus bagian distal dan masuk ke kolon asendens dan sekum. .asa pertumbuhan mulai tertelan sampai menjadi cacing de+asa betina dan siap bertelur sekitar $"/:" hari (Bandahusada, !"""%. &ang penting untuk penyebaran penyakit adalah

kontaminasi tanah dengan tinja. Telur tumbuh di tanah liat, tempat lembab, dan teduh dengan suhu optimum kira $" derajat celcius. Di berbagai negeri pemakaian tinja sebagai pupuk kebun merupakan sumber infeksi. Frekuensi di Cndonesia masih sangat tinggi. Di beberapa daerah pedesaan di Cndonesia frekuensinya berkisar antara $"/:" 0. Di daerah yang sangat endemik infeksi dapat dicegah dengan pengobatan penderita trikuriasis,

pembuatan jamban yang baik dan pendidikan tentang sanitasi dan kebersihan perorangan, terutama anak. .encuci tangan sebelum makan, mencuci dengan baik sayuran yang dimakan mentah

adalah pentingapalagi di negera/negera yang memakai tinja sebagai pupuk (Bandahusada, !"""%. E. Perilaku Hi#up Bersih ehat Perilaku hidup bersih dan sehat (PH(S% adalah semua perilaku kesehatan yangdilakukan atas kesadaran semua anggota keluarga dan masyarakat, sehinggakeluarga dan masyarakat itu dapat menolong dirinya sendiri dan berperan aktif dalam kegiatan/kegiatan kesehatan di masyarakat. ondisi sehat dapat dicapai dengan mengubah perilaku dari yang tidak sehatmenjadi perilaku sehat, dan menciptakan lingkungan sehat di rumah tangga. 2lehkarena itu kesehatan perlu dijaga, dipelihara dan ditingkatkan oleh setiap anggotarumah tangga serta diperjuangakan oleh semua pihak secara keseluruhan(totalitas%. Perilaku Hidup (ersih dan Sehat harus diterapkan dalam setiap sisi kehidupan manusia kapan saja dan dimana saja. PH(S di rumah tangga4keluarga, institusi kesehatan, tempat/tempat umum, sekolah maupun di tempat kerja karena perilaku merupakan sikap dan tindakan yang akan membentuk kebiasaan sehingga melekat dalam diri seseorang. Perilaku merupakan respon indi1idu terhadap stimulasi baik yang berasal dari luar maupun dari dalam dirinya. PH(S (Perilaku Hidup (ersih dan Sehat% merupakan sekumpulan perilaku yang dipraktikkan atas dasar kesadaran sebagai hasil pembelajaran, yang menjadikan seseorang atau keluarga dapat menolong diri sendiri di bidang kesehatan dan berperan aktif dalam me+ujudkan kesehatan masyarakat. PH(S merupakan salah satu pilar utama dalam Cndonesia Sehat dan merupakan salah satu strategi untuk mengurangi beban negara dan masyarakat terhadap pembiayaan kesehatan.

F. Pers%nal h&giene ebersihan Pribadi atau Personal higiene adalah faktor yang berpengaruh terhadap kesehatan. Hal ini terlihat dari banyaknya orang yang mendapat penyakit karena tidak memperhatikan faktor kesehatan.

ebersihan adalah pangkal dari kesehatan merupakan motto yang perlu diingat, dilaksanakan, di setiap tempat dan di setiap +aktu. Hendaknya kebersihan ditanamkan sejak dini

BAB I( MET)D)L)*I PELA! ANAAN

A. Pengam$ilan sampel Lea"hate

1. 'lat dan (ahan a) >erigen b) Plastik c) aret

d) 'lat tulis e) ertas label

2. Prosedur kerja a) .enyiapkan alat dan bahan. b) .emasukkan limbah leachate ke dalam dirigen sampai penuh melalui dinding dirigen agar tidak terjadi aerasi. c) .enutup dirigen dengan plastic dan mengikatnya dengan karet. d) &ang terakhir adalah memberikan label pada dirigen.

B. Pengam$ilan sampel mikr%$i%l%g% tanah


1. 'lat dan (ahan a) 'uger b) Plastik c) Thermos d) ertas ,abel

e) 'lat tulis

2. Prosedur kerja a) .enyiapkan alat yang diperlukan. b) .eletakkan auger di permukaan tanah. c) .emutar pegangan auger perlahan/lahan ke arah kanan dengan disertai tekanansampai seluruh kepala bor terbenam sampai kira/kira kedalaman )*cm. d) 'uger perlahan dikeluarkan dari tanah dengan memutar pegangan auger ke arah kiri dengan disertai tarikan. e) .engambil sampel tanah dimasukkan ke dalam plastik dan diberi label. f) .emasukkan plastik yang berisi sampel tanah ke dalam tremos supaya suhu tetap terjaga.

C. Pemeriksaan B)D 1. 'lat dan bahan


a) 'lat# 1) (otol 2! ) buah 2) (uret basa ) buah 3) ,abu erlenmeyer ) buah 4) Pipet ukur )" ml 7 buah 5) .ikropipet ) buah b) (ahan# 1) 'ir sampel (limbah outlet TP' Piyungan% 2) ,arutan .nS27 7"0 3) Pereaksi 2! (iodida alkali% 6% 8% -% :% Cnkubator (2D ) buah 5orong ) buah Belas ukur *"" ml ) buah Belas ukur ) liter ) buah

)"% Statif ) buah

4) H!S27 pekat 5) ,arutan 9a!S!2$ ","!* 9 6) 'ir pengencer ( terdiri dari# akuadesJ 5a5l! !*0J .gS27J Fe5l$J buffer phosfat%

2. 5ara kerja
a. .enentukan D2 a+al 1) .enyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan dalam keadaan bersih 2) .engukur 1olume botol 2! dengan mengisi botol hingga penuh, kemudian tuang pada gelas ukur *"" ml. 5atat 1olumenya. 3) .engisikan sampel ke dalam botol 2! dengan melalui dinding botol hingga benar/benar penuh kemudian tutup. 4) .enambahkan pereaksi 2! dan larutan .nS27 7" 0 masing/ masing ! ml dengan pipet ukur )" ml kemudian gojok. 5) .engamati endapan yang terbentuk. >ika endapan ber+arna putih (2!Gnol% pemeriksaan berhenti, jika endapan ber+arna cokelat, pemeriksaan dilanjutkan. 6) >ika endapan ber+arna cokelat, tambahkan ! ml H!S27 pekat. Bojok hingga endapan larut dan ber+arna kuning. 7) .engitung K ml sebagai larutan yang tumpah, ditambah dengan !"" ml untuk titrasi pada tahap selanjutnya. 8) Dari botol 2! , menuangkan !"" ml H K ml dengan gelas ukur *"" ml kemudian pindahkan ke labu erlenmeyer *"" ml. 9) .engisikan buret basa dengan titran 9atrium tiosulfat ","!* 9 hingga 1olume a+alG nol. 5atat 1olume a+al.

10)

.elakukan Titrasi larutan hingga +arna pudar satu tingkat

dari sebelumnya. 11) .enambahkan ) ml indikator amilum )0 dengan

mikropipet. Bojok hingga homogen (biru%. 12) .elanjutkan titrasi hingga +arna biru tepat hilang. 5atat

1olume akhir dan 1olume titrasi. 13) .elakukan pengenceran sesuai dengan kadar D2 segera

yang tercatat. 14) .engencerkan air sampel dengan pengencer yang dibuat

dari campuran ) liter akuades ditambah ) ml 5a5l ! !,!*0 ditambah ) ml .gS27 ),)*0 ditambahkan ) ml buffer phosfat dan Fe5l$ diaerasi selama $" menit. 15) rumus 16) .emasukkan sampel sesuai hasil hitungan dan tambahkan .enentukan jumlah sampel yang akan diambil dengan

air pengencer ke dalam gelas ukur sampai 1oliume 8"" ml. b. Pemeriksaan 'ir campuran (air sampel H air pengencer% 1) Setelah melakukan pengenceran air sampel, tuang air campuran ke dalam dua botol 2! hingga penuh kemudian tutup. 2) .elabeli dengan L'5)M dan L'5!M. 3) .eletakkan L'5!M pada inkubator (2D selama * hari !"o5 4) .enghitung D2 L'5)M dengan langkah D2 segera 5) Setelah * hari, hitung L'5!M sama seperti penghitungan D2 L'5)M 6) .encatat dalam tabel pengamatan c. Pemeriksaan 'ir pengencer

1) .engisikan dua botol 2! dengan air pengencer hingga penuh dan tutup 2) .elabeli dengan L'P)M dan L'P!M 3) .eletakkan L'P!M pada inkubator (2D selama * hari !"o5 4) .enghitung D2 L'P)M dengan langkah penghitungan D2 segera 5) Setelah * hari, hitung D2 L'P!M sama seperti penghitungan D2 L'P)M 6) .encatat dalam tabel pengamatan.

D. Pemeriksaan ')D +'hemi"al ),&gen Deman#1. Hari tangga


# Hari4 tanggal # =abu, * >uni !")!

2. 'lat dan bahan a. 'lat 1) Tabung <lir 2) ,abu Erlenmeyer 3) Belas <kur 4) (ekker Blass 5) Pipet Tetes b. (ahan 1) 'Nuadest 2) 'ir Sampel limbah outlet TP' Piyungan 6) .icro Pipet 7) Statif 8) (uret 'sam 9) 52D =eactor

3) 'ir (lanko 4) H!S27 pro 52D 5) 5r!28 ",!* 9

6) HgS27 kristal 7) Cndikator Ferroin 8) F'S ",) 9 3. 5ara kerja a. .enyiapkan alat dan bahan. b. .ensterilkan semua alat yang akan digunakan dengan cara membilasnya dengan aNuadest sebanyak $ kali. c. <ntuk (lanko ('% .emasukkan ! ml aNuadest H $ ml H!S27 pro 52D H ),"" ml H sepucuk sendok HgS27 kristal ke dalam tabung ulir '. d. <ntuk Sampel ((% .emasukkan ! ml sampel H $ ml H !S27 pro 52D H ),"" ml sepucuk sendok HgS27 kristal ke dalam tabung ulir (. e. .emanaskan tabung ulir ' dan tabung ulir ( di dalam reaktor 52D selama ! jam. f. >ika sudah ! jam, diangkat dan membiarkannya sampai dingin. 5r!28 H 5r!28

g. .enambahkan )" ml aNuadest pada setiap tabung.

h. .emindahkan larutan pada tabung ulir ' dan ( ke dalam labu Erlenmeyer ' dan (. i. .enambahkan $/* tetes indikator ferroin ke dalam setiap labu Erlenmeyer. j. .enitrasi tabung Erlenmeyer ' dan ( dengan F'S ",) 9 hingga +arna berubah menjadi merah bata atau coklat. k. .encatat ml titrasi. l. .elakukan Perhitungan.

E. Pemeriksaan T 1. 'lat dan (han a. 'lat 1) Erlenmeyer )"" ml 2) 21en 3) Desikator 4) 9eraca 'nalitik 5) Petridish b. (ahan 1) 'ir sampel (limbah outlet TP' Piyungan% 2) 'Nuadest 3) ertas saring 6) Pipet <kur )" ml 7) Belas kimia )"" ml 8) Pinset 4 ruistang 9) ompor ,istrik

10) 5orong kaca

2. 5ara kerja a. .enyiapkan alat dan bahan.

b. .emasukkan kertas saring ke dalam o1en pada suhu )"*selama ) jam. c. .emasukkan kertas saring ke dalam desikator selama $" menit dengan menggunakan alat bantu pinset. d. .enimbang kertas saring ( S% dengan menggunakan neraca analitik. e. .engambil *" ml air sampel lalu mengencerkan dengan *" ml aNuadest, kemudian menyaring dengan corong kaca yang sudah ditimbang ke dalam gelas kimia. f. .embilas kertas saring dengan aNuadest kurang lebih */)" ml. emudian memindah kertas saring ke dalam petridish. g. .emasukkan petridish tersebut ke dalam o1en pada suhu )"*selama ) jam, lalu memasukkan ke dalam desikator selama $" menit. h. .enimbang kembali kertas saring ( S% dengan neraca analitik. i. F. .emasukkan hasilnya ke dalam data praktikum.

Pemeriksaan .isik + uhu/ kelem$a$an #an pH- tanah 1. 'lat dan (ahan a. Thermometer b. pH soil meter c. 'lat tulis d. 'uger

e. ,ahan tanah 2. 5ara erja a. .enyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan. b. .enentukan lokasi yang cocok untuk praktikum, sebaiknya kondisi tanah dalam keadaan normal, tidak kering dan tidak basah. c. 'pabila sudah menemukan lokasinya , maka mulai mengebor tanah menggunakan auger dengan kedalaman )*/!* cm. d. .engukur suhu tanah dengan cara memasukkan thermometer arah 1ertical ke dalam tanah. .engamati dan mencatatnya. e. .engukur pH dan kelembapan tanah dengan menggunakan pH soil meter. f. pH soil meter dimasukkan kedalam tanah sampai lempeng yang ada di bagian ba+ah menancap pada tanah. g. .engamati perubahan jarum dan mencatat hasil untuk pH tanah. h. <ntuk mengukur kelembapan, yaitu dengan cara menekan tombol yang berada pada samping pH soil meter. .engamati perubahan jarum dan mencatat hasilnya. i. .engubur lubang tanh kembali sampai rata.

G. Pemeriksaan jamur pa#a sampel tanah 1. 'lat dan bahan

a. 'lat 1) Tabung reaksi 3) ,abu erlenmeyer 5) Petri dish 7) Pipet ukur 2) .ikroskop 4) Timbangan 6) incubator 8) 2byek glass

9) Pipet tetes 11) 'lat bantu hisap 13) 2se tumpul b. (ahan 1) 'Nuades 2) PD' (Potato deAtrose 'gar % 2. 5ara kerja a) Pemeriksaan jamur pada sampel tanah

10) Deck glass 12) ertas payung

14) ,abel

1) .enyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan 2) .emberi kde tabung reaksi dan petri dish sesuai dengan tingat pengenceran missal # )" !, )" $ 3) .enimbang sampel tanah sebanyak )" gr lalu .emasukkan sampel tanah kedalam labu erlenmeyer

4) .enambahkan aNuades sebanyak )"" ml dan menggojok sampel sampa homogen 5) .engambil ) ml sampel dengan pipet steril dan memasukkan kedalam tabung reaksi yang sudah berisi : ml aNuades (pengenceran )"!% 6) .engambil sampel dengan pengenceran )"! sebanyak ! ml, ) ml dimasukkan kedalam tabung reaksi (pengenceran )" $ % dan ) ml dimasukkan kedalam petri dish (kode )"! % 7) .engambil sampel dengan pengenceran )"$ sebanyak ) ml dan memasukkan kedalam petri dish (kode )"$ %. 8) .asing/masing petridish ditambah PD' steril cair suhu 7*/*"" 5 9) .engggoyang pelan/pelan agar pertumbuhan koloni merata 10) .enunggu sampai beku 11) .engeramkan pada incubator $8" 5 selama !A!7 jam dalam posisi terbalik 12) .engamati hasilnya diba+ah mikroskup. b. Pengamatan >amur 1) .enyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan 2) .engambil jamur yang positif (H% dengan menggunakan ose tumpul 3) .enaruh jamur pada obyek glass dan menetesi dengan aNuades

4) .enutup bagian atas obyek glass dengan deck glass 5) .engamati diba+ah mikroskup di mulai dengan perbesaran lemah . Pemeriksaan telur nemat%#e usus pa#a sampel tanah 1. 'lat dan (ahan a. 'lat 1) ,abu Erlenmeyer 2) 2byek glass 3) Deck glass 4) Sendok tanduk 5) Tabung reaksi 6) =ak tabung reaksi 7) .ikroskop 8) Pepet tetes

b. (ahan 1) 9a2H ",7 0 2) 'Nades 3) 9acl jenuh

2. 5ara erja a. .enyiapkan alat dan bahan yang akan digunkan. b. .engambil sampel tanah sebanyak * gr dan memasukkan kedalam labu Erlenmeyer. c. .emasukkan 9a2H ",7 0 sebanyak )" ml kedalam labu Erlenmeyer. d. .enggojok larutan hingga kuat, dan mendimkan selama )* menit. e. .embuang cairan bagian atas (supernatan%dan disisakan endapannya. f. .encuci endapan dengan 7" ml aNuades sebanyak ! kali dan di diamkan )* menit. g. .enambah *" ml larutan 9a5, jenuh dan menggojoknya. h. .enuangkan kedalam $1 tabung reaksi pendek hingga penuh. i. j. .endiamkan selama )* menit, setelah itu tutup dengan deck glass. .engambil dec glass dan meletakkan diatas obyek glass.

k. .emeriksa diba+ah mikroskop dimulai dengan perbesaran lemah.

l. !.

.enggambar hasilnya.

0a1an"ara #engan kuesioner #an cheklist 1. .enyiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan 2. .enatang pemulung yang sedang Cstirahat 3. .emperkenalkan diri serta meminta iin untuk melakukan +a+ancara 4. .engadakan +a+ancara dengan pemulung untuk memperoleh data pendukung dengan kuesioner dan 5heck list sesuai data yang 5. .encatan hasil ja+aban responden 6. .engucapkan terimakasih serta meminta maaf apabila telah melakukan salah 7. .enganalisis penyakit yang mungkin pernah diderita oleh pemulun

BAB I( HA IL DAN PEMBAHA AN A. HA IL 1. Pemeriksaan B)D Data praktikum !%#e D2 'P) D2 'P! D2 '5) D2 '5! a. (2 $%t%l )3 $)"m, $)"m, $""m, !-"m, 4 ml !,6m, !,6m, !,- m, !,8m, (2 a1al "m, 7,-m, !6,!m, -,8m, (2 akhir 7,-m, :,$m, $),)m, )$,!m, (2 titrasi 7,-m, 7,*m, 7,:m, 7,*m,

adar D2 air pengencer segera

b.

adar D2 air pengencer eram

c.

adar D2 air campuran segera

d.

adar D2 air campuran eram

e.

adar (2D air campuran

G",7mg4, f. adar (2D air pengencer

G ",$mg4, g. adar (2D sampel

G 8"mg4, h. O botol 2! $)" ml

i.

O botol 2! !-" ml

j.

O botol 2! $"" ml

2. Pemeriksaan ')D Data praktikum 9o. )% !% ode (lanko Sampel perhitungan adar 52D G )""" (ml.titrasi blanko / ml.titrasi sampel% A ",) A F A (E 2! ! G )""" A (* 3 !% A ",) A ) A Ool. '+al " ml $",* ml Ool. 'khir * ml $!,* ml Ool.Titrasi * ml ! ml

! G *"" ($A ",) A -% G )!"" mg4l

3. Pemeriksaan T 9o ). Perlakuan ertas saring ( S% (erat a+al (gram% *$,:!7" (erat akhir (gram% *$,:$*"

4. Pemeriksaan .isik + uhu/ kelem$a$an #an pH- tanah Suhu # !: o5

elembaban # !" 0 pH #-

5. Pemeriksaan jamur pa#a sampel tanah Dari hasil praktikum pemeriksaan jamur pada sampel tanah yang di ambil dari TP' piyungan pada hari =abu,* juni !")$, setelah di amati diba+ah mikroskup hasil yang diperoleh adalah # Pengenceran )" ! Pengenceran )" $ # terdapat jamur Rhizhopus # Terdapat jamur Rhizhopus

6. Pemeriksaan telur nemat%#e usus pa#a sampel tanah

Dari hasil praktikum pemeriksaan telur nematode usus pada sampel tanah yang di ambil dari TP' piyungan pada hari =abu,* juni !")$, setelah di amati diba+ah mikroskup hasil yang diperoleh adalah p%sitif +5- terdapat telur trichuris triciura. ". 0a1an"ara #engan kuesioner #an checklist uesioner ini dibikin oleh anak kelas non reg ' berjumlah $: orang dengan penyebaran kuesioner terhadap !8 responden. 1. Perbandingan jenis kelamin responden di TP' Piyungan Dari praktikum lapangan yang telah dilakukan didaptkan hasil sebagai berikut # Tabel. ). >enis kelamin responden di TP' Piyungan >enis kelamin ) ! T2T', ,aki/laki Perempuan >umlah (orang% )* )! !8 Persentase (0% **,6 77,7 )""

2. Perbandingan tingkat pendidikan responden TP' Piyungan Tabel !. Tingkat pendidikan responden di TP' Piyungan 9o ). !. $. T2T', Pendidikan SD S.P Tidak Sekolah >umlah (orang% )! $ )! !8 Pr%sentase +677,7 )),! 77,7 )""

3. Perbandingan <sia responden TP' Piyungan Tabel $. <sia responden di TP' Piyungan

9o ) ! $ 7 *

<mur (tahun% ))/!" !)/$" $)/7" 7)/*" P*" T2T',

>umlah (orang% ) " 6 )) : !8

Pr%sentase +6$,8" " !!,! 7",8 $$,$ )""

4. Perbandingan lama respoden bekerja di TP' Piyungan Tabel 7. ,ama kerja responden di TP' Piyungan 9o ) ! $ 7 T2T', ,ama kerja (tahun% !/7 */8 -/)" P)" >umlah (orang% $ * 8 )! !8 Pr%sentase +6)),) )-,* !*,:! 77,7 )""

5. Perbandingan jenis penyakit responden di TP' Piyungan 92 ). !. $. 7. *. >E9CS PE9&' CT PE9&' CT DC'=E PE9&' CT CSP' PE9&' CT <,CT PE9&' CT 5'5C9B'9 PE9&' CT ,EPT2SPC=2 SCS >., S 2= )$! )76 )76 )7$ :" >., =ESP29DE9 !8 !8 !8 !8 !8 S 2= .'KC.', )) )* )* )8 P=ESE9T' SE (0%

B. PEMBAHA AN

1. Pemeriksaan B)D Pemeriksaan (2D merupakan pemeriksaan untuk mengetahui jumlah oksigen yang dibutuhkan oleh organisme untuk kebutuhan hidupnya. Pemeriksaan ini dapat digunakan berbagai macam air sampel, baik air bersih nmaupun air limbah. Pada praktikum ini, sampel pemeriksaan (2D diambil dari air lecheate yang diambil dari TP' Piyungan. &ang mana air lecheate itu sudah mengalami beberapa tahap pengolahan. Pengambilan sampel air lecheate di outlet pembuangan, di dekat saluran pembuangan lecheate yang siap dialirkan ke badan air. Percobaan ini dilakukan dalam dua tahap, yaitu penghitungan D2 air campuran, dan D2 air pengencer. Pengenceran dilakukan sebanyak 8"" kali, sebab apabila sampel diperkirakan memiliki kadar D2 yang rendah. Sedangkan D2 air pengencer dan D2 campuran yang akan dihitung untuk dapat menentukan kadar (2D. emudian, dihitung jumlah

air sampel yang dibutuhkan untuk diencerkan hingga 1olume 8"" ml dengan rumus (A# jumlah pengenceran%. Pada pemeriksaan ini ditentukan 8"" kali pengenceran, sehingga setelah dihitung didapatkan )ml air sampel yang diencerkan hingga 1olume 8"" ml dengan air pengencer. Setelah itu, menuangkan air campuran tersebut dalam dua botol 2! yang salah satunya dieramkan selama $ hari !- o5 dalam inkubator (2D. Dengan cara yang sama, kedua/duanya dihitung kadar D2nya. emudian, untuk selanjutnya yaitu, menghitung D2 air pengencer. Pada tahap ini, hanya air pengencer saja yang diambil ke dalam dua botol 2! tanpa tambahan air sampel, yang juga salah satunya dieramkan dalam

inkubator (2D selama * hari !" o5.

emudian lakukan penghitungan

kadar D2 air pengencer dan mencatat hasilnya. Setelah diketahui kadar D2 air pengencer dan campuran, baik yang langsung dihitung maupun yang dieramkan terlebih dahulu untuk mengetahui kadar D2nya barulah kita bisa untuk menghitung kadar (2Dnya dengan rumus yang ada. <ntuk menghitung kadar (2D juga ada dua tahap untuk mengetahuinya, yaitu menghitung (2D air pengencer, menghitung (2D air campuran barulah dapat diketahui (2D air sampel. <ntuk menghitung (2D air campuran dengan rumus ( '5)# air campuran segera, '5!# air campuran eraman% dan didapatkan kadarnya ",7 mg4,. <ntuk menghitung (2D air campuran rumusnya ('P)# air pengencer segera, 'P!# air pengencer eraman%, sehingga didapatkan kadarnya ",$ mg4,. Sehingga untuk mendapatkan kadar (2D air sampel yaitu,

('5# air campuran, 'P# air pengencer, P# jumlah pengenceran% dan didapatkan nilai (2D air sampelnya sebanyak 8" mg4,. .enurut (aku mutu ,imbah cair di dalam Pereratura Bubernur DC& no.8 tahu !")" ,imbah cair untuk kegiatan TP' kadar (2D maksimum yang diperbolehkan yaitu 8* mg4,. >adi, dapat disimpulkan bah+a kadar (2D pengolahan lecheate yang berada pada outlet sudah memenuhi baku mutu yaitu 8" mg4,t, sehingga sudah layak disalurkan ke badan air untuk dibuang. 2. Pemeriksaan ')D Pemeriksaan 52D (5hemical 2Aygen Demand% merupakan pemeriksaan yang dilakukan untuk mengetahui jumlah oksigen yang

dibituhkan untuk mengoksidasi air limbah. Pada pemeriksaan ini digunakan sampel air limbah ( leacheat% TP' Piyungan. Sebelum melalui pemeriksaan, persiapkan terlebih dahulu alat dan bahan yang akan digunakan dan bersihkan pula alat/ alat yang terbuat dari kaca dengan akuades. Tabung reaksi diberi label LblankoM dan LsampelM untuk membedakan antara akuades (blanko% dan sampel. Pada tabung blankoM isikan ! ml akuades, $ ml H!S27 pro 52D , ),"" !5r!28 dan sepucuk sendok HgS27. emudian gojok hingga homogen dan akan ber+arna kuning. Pada tabung LsampelM bahan yang dicampurkan sama, kecuali akuades dan diganti dengan ! ml sampel. Bojok hingga homogen kemudian akan ber+arna biru kehijauan. emudian, kedua tabung tersebut dipanaskan dengan reaktor 52D selama $" menit, pastikan tabung telah tertutup dengan kuat. Pemanasan ini seharusnya dilakukan selama ! jam, tetapi karena digunakan untuk keperluan praktikum saja maka hanya $" menit. Pemanasan ini bertujuan agar terjadi pengoksidasian zat organik oleh !5r!28 karena harus dalam keadaan asam dan panas, setelah itu dilakukan titrasi dengan larutan F'S ",) sebagai titrannya. Titrasi dihentikan ketika +arna tepat berubah menjadi merah bata atau coklat. (erdasarkan pemeriksaan yang dilakukan di ,aboratorium >urusan esehatan ,ingkungan Poltekkes imia

emenkes &ogyakarta bah+a

kandungan 52D pada limbah cair ( leacheat% TP' Piyungan adalah )!"" atau dalam mengoksidasi air limbah dibutuhkan )!"" mg oksegen setiap liter limbah. .enurut (aku mutu ,imbah cair di dalam Pereratura Bubernur DC& no.8 tahu !")" ,imbah cair untuk kegiatan TP' kadar 52D

maksimum yang diperbolehkan yaitu !"" mg4,. >adi, dapat disimpulkan bah+a kadar 52D pengolahan lecheate yang berada pada tidak memenuhi baku mutu yaitu )!"" mg4,t, sehingga belum layak disalurkan ke badan air untuk dibuang. 3. Pemeriksaan T (erdasarkan pemeriksaan yang dilakukan di ,aboratorium >urusan esehatan ,ingkungan Poltekkes imia

emenkes &ogyakarta bah+a

kadar TSS untuk limbah cair ( leacheat% TP' Piyungan adalah )) . Pemeriksaan ini dilakukan pada hari =abu, * >uni !")$. TSS adalah kandungan padatan dalam air yang mempunyai ukuran sangat kecil dan tidak dilihat dengan kasat mata. andungan TSS

biasanya berupa logam, sehingga dengan adanya TSS dalam keadaan yang tinggi maka kekeruhan akan semakin meningkat dan kualitas air limbah semakin menurun. 9ilai ambang batas untuk parameter TSS adalah 8* mg4, sehingga apabila TSS yang dikeluarkan melebihi 8* mg4, maka air limbah tersebut dapat mencemari lingkungan. TSS yang diharapkan adalah TSS yang kurang dari 8* mg4,, sehingga pencemaran air limbah terhadap lingkungan tidak terlalu besar. adar TSS untuk limbah cair (leacheat% TP' Piyungan adalah )) , .enurut (aku mutu ,imbah cair di dalam Pereratura Bubernur DC& no.8 tahu !")" ,imbah cair untuk kegiatan TP' kadar TSS maksimum yang diperbolehkan yaitu 8* mg4,. >adi, dapat disimpulkan bah+a kadar TSS pengolahan lecheate yang berada pada outlet masih berada dalam nilai ambang batas normal. 4. Pemeriksaan .isik + uhu/ kelem$a$an #an pH- tanah

(erdasarkan hasil pemeriksaan sampel tanah di TP' Piyungan didapat hasilnya sebagai berikut # Hasil yang didapat pada pengukuran suhu ialah !: o5. >umlah suhu tersebut merupakan suhu yang dikehendaki atau suhu yang baik bagi pertumbuhan tanaman karena berkisar antara !" derajat sampai $8 o5. <mumnya tumbuhan tidak tumbuh di ba+ah suhu " o5 dan di atas 7" o5. Suhu optimum adalah suhu yang paling sesuai dengan pertumbuhan tumbuhan. elembaban tanah pada TP' Piyungan mempunyai kelembaban yang rendah yaitu !" 0. Hal ini disebabkan karena tanahnya merupakan tanah kering sehingga kadar air yang terdapat di dalamnya rendah, sehingga kelembaban tanahnya juga ikut rendah. elembaban tanah tergantung pada

kandungan zat/zat organik di dalamnya. .akin tinggi kandungan bahan organik dalam tanah, makin banyak pula jumlah air yang dapat diikat. Hal tersebut dapat mengurangi kepadatan struktur tanah sehingga porositas dan sirkulasi menjadi lebih baik. (eberapa tumbuhan yang berkembang biak secara generatif, kelembaban lebih rendah sehingga tumbuhan tersebut berbunga pada a+al musim kemarau. pH tanah pada daerah pengamatan yaitu - yang menunjukkan pH bersifat netral. eadaan ini memungkinkan hidupnya spesies tertentu pada

keadaan pH tertentu, karena setiap he+an memiliki kisaran toleransi ph tertentu untuk hidupnya. Tanah di TP' Piyungan mengandung air dan garam/ garam mineral lainnya yang diserap oleh akar rumput. Sehingga tanahnya agak basah karena kandungan air di dalamnya. 5. Pemeriksaan jamur pa#a sampel tanah

Tanah merupakan media tanam bagi umumnya tumbuhan.

arena di

dlam tanah terkandung berbagai macam unsur hara yang penting bagi pertumbuhan tanaman. <nsur hara tersebut dibagi menjadu dua jenis besar yaitu unsur hara makro dan unsur hara mikro. 9amun, tidak hanya tanaman yang dapat hidup dan berkembang biak di media tanam tanah. Di dalam tanah juga banyak terkandung mikroorganisme, yang termasuk didalamnya bakteri dan jamu. >amur dalam bahasa Cndonesia aalah semua anggota kerajaan Fungi dan beberapa organismeyang pernah dianggap berkaitan, seperti jamur lendir dan Qjamur belahQ ((acteria%. Pemeriksaan ini bertujuan untuk mengetahui jamur tanah yang tumbuh pada tanahTP' piyungan .etode yang digunakan dalam pemeriksaan jamur pada praktikum ini adalah dengan menggunakan pengenceran. yaitu dengan prinsip melarutkan atau melepaskan jamur dari substratnya ke dalam air sehingga lebih mudah penanganannya. Pada praktikum ini pengenceran yang digunakan adalah dengan cara pengenceran bertingkat dengan tujuan memperkecil atau mengurangi jumlah mikroba (jamur% yang tersuspensi didalamnya.

Selanjutnya, dilakukan penanaman biakan murni bakteri dan jamur dengan penanaman Pour Plate. jamur ditanam ke dalam ca+an petri yang didalamnya telah diisi dengan media agar. Pembiakan jamur yang dilakukan pada praktikum ini dengan menggunakan media PD' (Potato DeAtrose 'gar% yang terdiri dari kentang !"0, deAstrosa !0, dan agar !0. .edia PD' merupakan media semi sintetik. .edia PD' merupakan tempat dimana terjadi perkembangan dari jamur yang dibiakkan. >amur menyerap

karbohidrat dari kaldu kentang dan gula serta dari agar yang telah bercampurPenanaman pada media agar bertujuan supaya bakteri dan jamur

yang tumbuh dipermukaan agar dapat memperoleh oksigen secara cukup, pertumbuhan koloni dapat menumpuk. Dari hasil praktikum pemeriksaan jamur pada sampel tanah di tempat pembuangan akhir (TP'%. Hasil yang diperoleh adalah terdapat jamur rhizhopus (positif% pada pengenceran )"! dan Pengenceran )"$ adapun cirri/ cirinya adalah tubuh tersusun oleh hifa, dan membentuk filament.

6. Pemeriksaan telur nemat%#e usus pa#a sampel tanah Di dalam tanah banyak terkandung mikroorganisme, yang termasuk didalamnya bakteri, parasit dan jamur. Tidak semua mikroorganisme tersebut bermanfaat bagi tumbuhan dan tanah, tetapi banyak mikroorganisme yang menjadi pathogen didalam tanah sehingga merugikan bagi pertumbuhan dan perkembangan dari tanaman sendiri. Dalam praktikum ini sampel tanah di ambil di Tempat Pembuangan 'khir (TP'% Piyungan, setelah itu diba+a ke ,aboratorium untuk diperiksa telur nematoa usus pada sampel tanah tersebut. Sampel tanah di rendam dengan larutan 9a2H ",7 0. Hal ini karena larutan 9a2H mempunyai berat jenis yang lebih ringan dibandingkan dengan telur parasit sehingga telur parasit akan mengendap. Selain itu, juga digunakan 9a5l jenuh untuk pengapungan aNuadest untuk pencucian sehingga telur akan mudah terlihat apabila diperiksa dengan menggunakan mikroskop. Setelah dilakukan pemeriksaan diba+ah mikroskop hasilnya positif (H% terdapat telur trichuris trisiura. Salah satu jenis telur nematode usus yang ditemukan pada sampel tanah adalah telur trichuris triciura dengan cirri/ciri sebagai berikut berukuran

*" 3 *7 mikron A $! mikron, berbentuk seperti tempayan dengan semacam penonjolan yang jernih pada kedua kutub. ulit telur bagian luar ber+arna

kekuning/kuningan dan bagian dalamnya jernih. Telur yang dibuahi dikeluarkan dari hospes bersama tinja. Telur tersebut menjadi matang dalam +aktu $ sampai 6 minggu dlam lingkungan yang sesuai, yaitu pada tanah yang lembab dan tempat yang teduh. Telur matang ialah telur yang berisi lar1a dan merupakan bentuk infektif. 5ara infeksi langsung bila secara kebetulan hospes menelan telur matang. ,ar1a keluar melalui dinding telur dan masuk kedalam usus halus. Sesudah menjadi de+asa cacing turun ke usus bagian distal dan masuk ke daerah kolon, terutama sekum. >adi cacing ini tidak mempunyai siklus paru. .asa pertumbuhan mulai dari telur yang tertelan sampai cacing de+asa betina meletakkan telur kira/kira $" 3 :" hari. #. 0a1an"ara #engan kuesioner #an cheklist <ntuk memperoleh data mengenai gangguan penyakit yang

berhubungan dengan Tempat Pembuangan 'khir (TP'% Piyungan Dibutuhkan uesioner, kuesioner digunakan pada kegiatan +a+ancara dengan pemulung untuk mengetahui karakteristik (umur, pendidikan, seA% masing/masing pemulung, tentang frekuensi mandi, sumber air untuk keperluan sehari/hari, praktik mencuci tangan dan mengganti baju setelah bekerja. Sedangkan 5heck list digunakan untuk keperluan pengamatan (2bser1ational% yaitu untuk mengamati faktor lingkungan seperti kondisi disekitar TP' apakah dekat dengan pemukiman, dekat dengan penjual makanan kemudian tentang praktik kebersihan diri

Hasil +a+ancara yang telah dilakukan untuk mengetahui hubungan antara faktor lingkungan dan praktik kebersihan diri pada pemulung di TP' Piyungan dengan jumlah responden sebanyak !8 orang. =esponden TP' paling banyak yaitu tidak sekolah dan berpendidikan SD dengan persentase 77,7 0, sedangkan yang paling sedikit berpendidikan S.P dengan persentase )),!0. Sedangkan persebaran umur reponden yang bekerja di TP' Piyungan yakni kisaran terbanyak berada pada rentang usia 7)/*" tahun dan paling sedikit berada pada rentang usia antara !)/$" tahun. Selain itu dapat diketahui dapat diketahui bah+a reponden yang bekerja di TP' Piyungan paling lama bekerjaPdari )" (77,7 0% dan paling rendah !/7 tahun ()),) 0% Dari hasi perhitungan reakapan data dari kuesioner didapatkan hasil peresentase tinggi rendahnya penyakit di TP' Piyungan. Penyakit cacingan merupakan penyakit yang paling rendah yang diidap oleh responden sebesar $),)*0, sedangkan jenis penyakit yang banyak diidap oeleh responden yakni penyakit diare sebesar 77,770. Setelah dilakukan analisis mengenai hasil +a+ancara dengan pemulung di TP' piyunga kebanyakan mengeluh sering merasakan sakit perut, buang air besar dengan tinja yang encer, frekuensi buang air besar sehari lebih dari 7 kali, dan mengalami dehidrasi, apabila mengalami diare kebanyakan pemulung hanya minum obat generik dan jarang memba+a berobat ke Puskesmas. (erdasarkan hasil pengamtan kami hal ini dikarenakan kebanyakan dari mereka tidak pernah menggunakan sarung tangan, alas kaki dan masker saat bekerja. Selain itu terdapat banyak lalat dirumahnya kemungkinan makanan yang diolah sudah tercemar oleh lalat

sehingga menyebabkan sakit perut. Hal ini sangat besar pengaruhnya terhadap kejadian diare. 2leh sebab itu untuk mencegah terjadinya diare dan penyakit lainnya adalah dengan memperhatikan penyediaan air bersih, tempat pembuangan tinja, serta selalu menerapkan pola hidup bersih dan sehat. Seperti mencuci tangan setelah ('(, merebus air sampai mendidih, membuang sampah pada tempatnya dan selalu menjaga kebersihan tempat tinggal supaya tidak dihinggapi binatang penganggu, seperti lalat yang akan menyebabkan penyakit diare.

BAB ( !E IMPULAN DAN RE!)MENDA I

A. !E IMPULAN 1. Dari hasil pemeriksaan limbah cair outlet TP' Piyungan diperoleh kadar (2D adalah 8" mg4,, kadar 52D sebanyak )!"" mg4l dan kadar TSS ",) mg4, 2. Dari hasil pemeriksaan sapel tanah TP' Piyungan dadapat positif tercemar telur cacing trichuris triciura dan positif terkandung jamur Rhizopus 3. Dari pemeriksaan fisik tanah diperoleh Suhu (!:o 5%, elembaban (!" 0% dan pH (-%. 4. (erdasarkan hasil +a+ancara dengan Kuesioner dan Cheklist dapat dianalisis gangguan penyakit yang dialami pemulung di Tempat Pembuangan 'khir (TP'% Piyungan adalah penyakit Diare. B. Rek%menasi 1. (agi Dinas esehatan Dapat menjadi masukan tentang adanya penyakit kulit pada pemulung sampah terutama pemulung di TP' Piyungan, sehingga di masa yang akan datang akan ada suatu program kesehatan kerja yang dapat menjangkau para pemulung. 2. (agi pemulung Pemulung hendaknya selalu memakai 'lat Pelindung Diri ('PD% saat bekerja untuk mencegah penyakit kulit dan penyakit lainnya.

DA.TAR PU TA!A

'nnonymous. Sepatu Tertutup Penyebabnya. !""7J +++.mydaktarin.com

http#44+++.radarjogja.co.id4component4content4article4!/utama4!6-88 antisipasi/tpa/piyungan/penuh.html

http#44repository.ipb.ac.id4bitstream4handle4)!$7*68-:4)7)":45"*pkr.pdf http#44llmu/tanah.blogspot.com4!"))4)!4laporan/pengambilan/sampel/ tanah.html

(udimulya, <. Mikosis. Clmu penyakit kulit dan kelamin, F <C, ):-8# 88/8:.

.alaka, T. Kesehatan kerja dan penyakit akibat kerja. Proceeding Seminar dan .uker C CD C. Penerbit# pengurus pusat Ckatan Dokter esehatan erja Cndonesia, >akarta, )::7# *-/6".

LAP)RAN PRA!TI!

PEMERI! AAN .I I! TANAH/TELUR PARA IT/ JAMUR TANAH/ B)D DAN ')D LEA'HEAT/ ERTA 0A0AN'ARA MEN**UNA!AN !UE I)NER DAN 'HE'!LI T DEN*AN PEMULUN* DI TPA PI7UN*AN. Disusun untuk memenuhi Tugas .ata uliah Penyehatan Tanah dan Pengelolaan Sampah Semester CO

Disusun )leh 8

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.

Ahma# Nur &ahi# D1i Rahma 0ati *alih Pan#u N In#ira !usumastuti Lus& Ika usanti Ratna Arian#ini &l@iana Rus#1itasari

+P9:;<<;;;9=;+P9:;<<;;;9=>+P9:;<<;;;9?<+P9:;<<;;;9??+P9:;<<;;;9>9+P9:;<<;;;9:3+P9:;<<;;;9:>-

N%n Reguler A !EMENTERIAN !E EHATAN REPUBLI! IND)NE IA P)LITE!NI! !E EHATAN 7)*7A!ARTA JURU AN !E EHATAN LIN*!UN*AN

39;<

Anda mungkin juga menyukai