Anda di halaman 1dari 15

ARITMIA JANTUNG

Indah Kurniawati 1010019


Definisi Denyut yang tidak teratur dari kecepatan,keteraturan,tempat,gangguan konduksi impuls jantung. Irama tidak berasal dari nodus SA Irama tidak teratur walau berasal dari nodus SA Frekuensi < 60x/menit atau > 100x/menit Terdapat hambatan impuls supra/intraventrikular

Aritmia dapat timbul karena: Pengaruh saraf autonom ( simpatis dan parasimpatis) Nodus SA mengalami depresi focus irama jantung diambil yang lain Focus lain lebih aktif dari nodus SA dan mengontrol irama jantung Nodus SA membentuk impuls tapi tidak dapat keluar (sinus arrest) / mengalami hambatan dalam perjalanannya keluar nodus SA (blok) Hambatan perjalanan impuls sesudah keluar nodus SA(atrium,berkas His,ventrikel)

Etiologi : Hypoxia ( pulmonary disorder) Ischemi & irritability (infark , myocarditis) Symphatetic stimulation ( hipertiroid) Drug (quinidine) Gangguan elektrolit ( hipo K/Ca/Mg) Bradikardi Stretch (hipertrofi atrium/ventrikel)

5 tipe dasar aritmia : Arrhytmia of sinus origin Ectopic rhythms Re enterance arrhythmia Blocks and delay Pre excitation syndrome

Klasifikasi Gangguan pembentukan impuls Sinus o Takikardi o Bradikardi o Aritmia o Henti sinus Atria o Extrasistol o Takikardi o Flutter o fibrilation Ventrikel o Extrasistol o Takikardi o Flutter o Fibrillation

Gangguan penghantaran impuls SA block AV block Block intraventrikel

4 basic yang perlu dilihat di EKG dalam menentukan aritmia: P wave QRS Hubungan P dan QRS Ritme ( regular / tidak)

Aritmia, dapat disebabkan 3 faktor: Re-entery ,syaratnya : o Blok salah 1 jalan konduksi o Impuls jalur tambahan sirkuit tertutup o Konduksi rangsang lambat saat sampai blok,sudah dalam fase refrakter relative o Extrabeatpemicu reentry Triggered activity o Toxicitas digoxin o Peningkatan katekolamin o Bradikardi o Hipokalemi,hiperkalsemi o Terapo reperfusi setelak infark myocardium

Akan menyebabkan akumulasi Ca intraseluler ( Ca dan Na yang masuk dalam sel meningkat) sehingga terjadi gelombang setelah depolarisasi( early after epolarization),menyebabkan tercapai ambang rangsang extrasistole Peningkatan automatisitas o Peningkatan katekolamin endogen dan exogen o Gangguan elektrolit o Hypoxia o Digitalis Menyebabkan terjadi perubahan kecepatan depolarisasi pada fase diastolic(percepat fase 4)automatisitas meningkatmencapai ambang rangsang timbul aktivitas potensial barumeningkatkan frekuensi denyut jantung ectopic beat GANGGUAN NODUS SINUS Sinus Bradikardi Terjadi pada : Gejala : Bila < 40x/menit gelap/blackout Sinkop Lelah Hipotensi ( CO turun) Olahragawan terlatih Usia lanjut Hipotiroidisme Hipotermia Vagotonia Tekanan intracranial tinggi

EKG : frekuensi denyut jantung < 60 x/menit

Sinus Takikardi Terjadi pada : Aktifitas fisik (OR) Demam

Hipertiroidisme Anemia Infeksi Sepsis Hipovolemi Penyakit paru kronis Obat : atropine,katekolamin,kafein Gagal jantung

EKG: frekuensi denyut jantung > 100x/menit

Blok Sinoatrial Terjadi pada : EKG : Pembentukan impuls di nodus sinus normal tapi impuls dari nodus sinus tidak dapat mencapai atrium secara lengkap gelombang P pada EKG tidak muncul jarak interval P-P 2x jarak interval P-P normal Stimulasi vagus berlebihan Myocarditis PJK, infark anterior Intoksikasi digitalis SA node : Sick sinus Sindrome

Sinus Aritmia Kelainan irama jantung dimana irama sinus jadi lebih cepat pada waktu inspirasi dan lambat waktu expirasi.

GANGGUAN PADA ATRIUM Extrasistol atrial = Premature Atrial Beats Terjadi karenaada focus ectopic EKG: P distorsi (tergantung letak sumber : dekat SA node P normal . Dekat AV node inverted di II,III, aVF , upright di aVR QRS normal Incomplete pause ( PP< 2PP) PP konstan (focus sama) PAC > 6 berturut turut : Atrial takikardi, atrial flutter, atrial fibrilasi

Paroxismal atrial takikardi Berasal dari atrium/nodus AV karena ada re-entry meningkatkan automatisitas ectopic pace maker Gejala : Jantung berdebar cepat sekali Keringat dingin Lemah Sesak napas Hipotensi Pasien dg PJK + takikardi serangan angina

EKG : Extrasistol atrial 6x berturut-turut Atrial rate 160-250 x/menit P upright,biphasic,inverted

Atrial flutter EKG : Atrial rate : 250-350 x/menit Ventricular rate atrial rate QRS normal Gambaran spt mata gegaji /saw thooth pattern ( blok 2:1/3:1/4:1)

4 fenomena yang menyebabkan atrial flutter/fibrilasi: Circus movement Unifocal atrial impuls formation Multiple re entry Multifocal atrial impuls formation

Kondisi yang menyebabkan re-entry : Panjang jarak yang ditempuh impuls mengelilingi lingkaran re-entry Kecepatan konduksi impuls berkurang Periode refrakter otot berkurang

Atrial fibrilasi Ada 2 macam: Gejala : Pulsus deficit Irama jantung intensitas tidak sama Kasar : coarse atrial fibrillation Halus : fine atrial fibrilation

Terjadi karena : EKG: Chaotic atrial activity Multiple re-enterance circuit P hilang / diganti gelombang f yang tidak rata dan irregular QRS normal atrial rate > 350x/menit Penyakit katup mitral (stenosis/ insufisiensi) Penyakit jantung iskemi IMA Tirotoxicosis Infeksi akut pada jantung

GANGGUAN PADA VENTRIKEL Extrasistol Ventrikel (Premature Ventricular Contraction)


Merupakan gangguan irama dimana timbul denyut jantung premature berasal dari focus di ventrikel Akan meningkat pada : bertambahnya usia, banyak kopi,rokok,emosi,kurang tidur ( 1/lebih focus)

Terjadi karena: IMA

EKG :

Gagal jantung Sindrom QT memanjang Prolapse katup mitral Cerebrovascular accident Keracunan digitalis Hypokalemia Myocarditis Cardiomyopathy

QRS timbul lebih awal,lebih lebar,lebih tinggi Gelombang P tidak ada ( impuls dari ventrikel) Gelombang T berlawanan arah dengan QRS PVC diikuti pause compensatoar lengkap

Malignant PVC: Meningkatkan factor risiko ventricular takikardi/fibrilasi Frekuensi >6x Multiform R on T

Ventricular Tachycardi Terjadi karena : EKG: Extrasistol ventrikel 4x berturut-turut /lebih Ventricular rate: 140-200x/menit QRS lebar dan bizarre Tidak ada P PJK IMA Gagak jantung Intoksikasi digitalis

Ventricular Fibrilation Irama ventrikel yang chaos dan sama sekali tidak teratur (ventrikel tidak kontraksi dengan cukup cardiac output sangat menurun tekanan darah dan nadi tak dapat diukut. Terjadi karena: EKG : P,ORTS T tidak jelas bentuknya PJK (IMA) Intoksikasi digitalis Sindrom QT memanjang

GANGGUAN KONDUKSI ATRIOVENTRIKULAR (AV BLOCK) AV Block Derajat 1 Gangguan konduksi di proximal Bundle of His Terjadi karena: intoksikasi digitalis, peradangan,proses degenerasi/variasi normal EKG: Semua impuls SA node / atrium dihantarkan ke ventrikel hanya waktunya lebih lama ( PR interval > 0.20 sekon)

AV block derajat 2 Mobitz type 1 ( wenckebach block) PR interval memanjang progresif sampai terjadi kegagalan penghantaran denyut 1 denyut atrial ke ventrikel. Pada pemeriksaan Bundle of His Electrocardiogram lokasi block: proximal Bundle of His Disebabkan : tonus vagus meningkat , keracunan digitalis , iskemia

Mobitz type 2 PR interval tetap sama tapi didapatkan denyut ventrikel berkurang secara teratur/tidak (2:14:1/4:3,dsb) Pemeriksaan Bundle of His electrocardiogram didapatkan lokasi block : distal Bundle of His Disebabkan : IMA,myocarditis, proses degenerasi

AV block Derajat 3 Impuls atrium tidak sampai ke ventrikel,terdapat 2 pace maker: Atrium : SA node Ventrikel: AV node/ berkas His/serabut purkinje

Tidak ada hubungan P dengan complex QRST PR interval bervariasi Terjadi karena: IMA Peradangan Degenerasi Intoksikasi digitalis

GANGGUAN KONDUKSI INTRAVENTRIKULAR Right Bundle Branch Block Terjadi pada : EKG : QRS melebar > 0.12 sekon (komplit) , < 0.12 sekon (inkomplit) Gambaran rR atau RR di v1,v2 S melebar karena depolarisasi ventrikel kanan terlambat di I, aVL,v5,v6 ASD IMA Penyakit degenerasi system konduksi

Sindrom Brogada pada EKG menunjukan RBBB dengan elevasi ST di v1-3,taka da gelombang S melebar.

Left Bundle Branch Block Terdapat gangguan konduksi dari anterior cabang kiriaxis deviasi ke kiri extrim = Left anterior hemiblock Terdapat gangguan konduksi dari posterior cabang kiriaxis deviasi ke kanan extrim = left posterior heminlock EKG : rR atau R lebar di aVL,v5,v6 interval QRS > 0.12 sekon (komplit) , < 0.12 sekon ( inkomplit)

Wolf Parkinson White Syndrome Terjadi karena ada jalur asesori / jalur anomalus yang menghubungkan atrium dengan ventrikel ventrikel diaktivasi sangat dini. EKG : P normal Interval PR memendek QRS melebar karena ada gelombang delta ( deflexi permulaan complex QRS dini) Perubahan gelombang T sekunder

Lown Ganong Levine Syndrome EKG : P normal Interval PR memendek ( < 0.12 sekon) QRS normal, tidak ada gelombang delta Bisa menyebabkan serangan takikardi supraventricular karena jalur assesori menghubungkan atrium dengan bundle of His

Anda mungkin juga menyukai