Anda di halaman 1dari 12

Oleh: Ir.

Ninik Lintang, MSc


1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Proses pemisahanan dengan menggunakan spray dryer atau pengering
hambur adalah suatu operasi ang banak digunakan di industri proses untuk tu!uan
pengeringan atau membentuk partikel dengan cara mengkontakkan larutan tersuspensi
dengan media pemanas ang kering. Pengering !enis ini sering digunakan untuk
memproduksi bahan makanan, misal susu serbuk, kopi instan, sari buah kering serta
bahan "armasi untuk tu!uan penga#etan serta transportasi.
1.2. Tujuan
a. $u!uan Pembela!aran %mum
Mahasis#a mengenal karakteristik pengeringan hambur
Mahasis#a mampu mengoperasikan rangkaian alat pengeringan hambur skala
laboratorium ang dioperasikan secara batch sesuai prosedur operasi standar.
b. $u!uan Pembela!aran &husus : Mahasis#a mampu
Memisahkan solut dalam larutan tersuspensi dari pelarutna, hingga diperoleh
produk serbuk susu ang memenuhi sarat preser'asi
Menghitung la!u penguapan air untuk konsentrasi padatan dalam umpan
ber'ariasi dengan la!u pemanasan tetap
Menghitung ( perolehan produk untuk konsentrasi padatan dalam umpan
ber'ariasi, dengan la!u pemanasan tetap
Menge'aluasi kiner!a alat )spray dryer*jumlah air maksimum yang dapat
diuapkan oleh sistem per jam) dengan mem'ariasikan konsentrasi padatan
dalam umpan dengan la!u pemanasan tetap.
Menghitung e"isiensi pemanasan spra drer
PENGERINGAN HAMBUR (SPRAY DRYING)
1. 2. DASAR TERI
Spray dryer pada umumna merupakan pengering untuk memisahkan +at
padat dari pelarutna *biasana air,, sehingga kandungan air ang tersisa di dalam +at
padat mencapai suatu nilai rendah ang dapat diterima. $eknologi ini sangat ideal
digunakan !ika produk akhir harus memenuhi standar kualitas ang spesi"ik, seperti
distribusi ukuran partikel *misalna katalis,, kandungan kelembaban residual, massa
!enis curah *bulk density,, serta mor"ologi partikel.
Proses pengeringan dengan spray dryer pada umumna dilakukan terhadap
produk pangan dan "armasi ang berupa larutan suspensi atau pasta ang memenuhi
kriteria sebagai berikut:
*-, .ahan sensiti" terhadap panas atau akan mengalami kerusakan pada
temperatur tinggi dan kontak dengan pemanas dalam #aktu relati" pan!ang
*/, Larutan mengandung partikel0partikel halus
Sebagai media pemanas biasana digunakan udara panas, tetapi !ika pelarut ang
digunakan bersi"at mudah terbakar, seperti alkohol, atau umpan berupa bahan ang
sensiti" terhadap oksigen, maka digunakan nitrogen sebagai pemanas.
%ntuk memberikan kontak ang e"ekti" antara larutan pekat dengan udara panas,
larutan dikabutkan hingga membentuk butiran halus berukuran sekitar 12 mikron
dengan luas permukaan -/2 m
/
3liter. Operasi pengkabutan dilakukan melalui no+el
*gambar -.-, atau dibantu oleh alat cakram, ang pada umumna berdiameter 120412
mm, ang berputar dengan kecepatan tinggi disesuaikan dengan produk ang
dihamburkan. Media pemanas mengalir searah *cocurrent, dengan cairan umpan,
ataupun berla#anan arah. 5liran searah memberikan #aktu tinggal partikel dalam
drying chamber ang cukup singkat dan siklon beroperasi secara e"isien, sedangkan
aliran media pengering berla#anan arah akan memperpan!ang #aktu tinggal, dan
biasana sistem dilengkapi dengan unggun ter"luidisasi.
.utiran halus ang berkontak dengan aliran media panas akan kehilangan kandungan
pelarutna *pada permukaan partikel, dengan cepat, menghasilkan butiran ang
bersi"at dapat mengalir bebas, tetapi tetap tersuspensi di dalam media pengering
*dalam drying chamber,.
6ambar - No+el untuk pengkabutan umpan
&emudian serbuk kering dipisahkan dari
udara lembap di dalam siklon ang
beker!a berdasarkan gaa sentri"ugal.
6aa sentri"ugal menebabkan kenaikan
kecepatan campuran udara3uap air0serbuk
ang masuk ke sistem siklon.
Partikel serbuk ang lebih berat terkumpul di dinding siklon dan !atuh ke
be!ana penampung. Pengeringan dengan spray dryer terjadi pada tekanan atmosfer,
dengan udara pengering yang dipanaskan pada temperatur tinggi, sekitar 150-175
o
C.
Hal ini membutuhkan bahan bakar yang cukup besar, ditambah lagi tidak
dimungkinkan adanya regenerasi energi dari fasa uap. Dengan demikian, biasanya
operasi pengeringan dengan spray dryer dikombinasikan dengan evaporasi, untuk
memekatkan larutan umpan, karena:
Ekonomi operasi (evaporasi lebih murah)
Meningkatkan kapasitas (jumlah air terevaporasi konstan)
Meningkatkan ukuran partikel ( setiap partikel mengandung lebih banyak
padatan)
Meningkatkan massa jenis partikel (menurunkan ukuran vakuola)
Pemisahan serbuk lebih efisien (sebanding dengan peningkatan massa jenis)
Meningkatkan dispersibilitas produk (penurunan luas permukaan)
Karena evaporasi terjadi pada tekanan vakum dan temperatur rendah (sekitar 65
o
C
pada efek pertama), maka kebutuhan energi relatif kecil. Kinerja spray dryer
dinyatakan dalam jumlah air maksimum yang dapat diuapkan oleh sistem per jam.
Nera!a "a##a $a%atan
Massa padatan dalam umpan masuk 7 Massa padatan dalam larutan tak
teruapkan 8 massa produk *serbuk kering,
Per#en $er&le'an $r&%uk
Persen perolehan produk adalah rasio antara massa produk kering terhadap padatan
ang terkandung di dalam umpan, sesuai persamaan:
( perolehan 7 * massa produk 3 massa padatan dalam umpan teruapkan , 9 -22(
Massa produk : produk ang terkumpul di dalam siklon dan penampung
Massa padatan dalam umpan 7
*'ol umpan a#al : 'ol sisa umpan : 'ol umpan dlm penampung : 'ol umpan dlm
perpipaan, 9 *massa padatan3'ol lart. umpan a#al,
Penukaran Pana# ('eat e(!'ange,
Proses penukaran massa dan panas antara butiran umpan dengan udara pemanas
ditun!ukkan pada gambar / berikut:
Ga")ar 2. Mekan*#"e $enukaran $ana# )ut*ran %engan u%ara $ana#
Pelarut akan menguap dengan mengambil energi ang dilepaskan oleh udara
panas *dan kering,.

E+alua#* Data terukur
Massa air masuk ke dryer M
;-
7 <
;-
=
;-
3 *kg3s,
Massa air keluar dari dryer M
;/
7 <
;/
=
;/
3 *kg3s,
Massa air teruapkan M
>;
7 M
;-
: M
;/
*kg3s,
Specific evaporative capacity >? 7 M
>;
= 4@22 3 <
A?
*kg >;3m
4
h,
La!u alir udara M
5
7 M
>;
3 *9
/
: 9
-
, *kg3s,
&onsumsi energi untuk pemanasan udara B
5
7 M
5
= *h
5-
: h
52
, *k;,
Aring air speci"ic consumption m
5
7 - 3 *9
/
: 9
-
, *kg d.a.3kg >;,
*kg d.a.3kg >;,
,eterangan-
Massa cairan teruapkan M
-
*kg3h,
Aried liCuid concentration *dr mass, AM
-
*(,
&adar air dalam serbuk ;
/
*(,
$emperatur udara luar t
52
*D?,
&elembaban spesi"ik udara luar 9
2
7 9
-
*kg3kg dr air,
$emperatur udara pemanas masuk t
5-

$emperatur udara keluar t
5/
*D?,
&apasitas e'aporati" spesi"ik nata >?
E
*kg3m
4
h,
*Eeal 'alue o" the speci"ic e'aporati'e capacit,

Note: densit air dan udara diambil dari tabel, enthalp, speci"ic moistures dan
#et bulb temperature diambil dari diagram Mollier h : 9 udara basah
*pschrometrics chart,.
Nilai
$
,
>
dan >? plot pada diagram tergantung pada t
5-
.
Ga")ar . Pe")a!aan D*agra" M&ll*er
.. PER/BAAN
..1. Alat %an Ba'an

*-, Seperangkat alat pengering hambur *lihat gambar,
*/, Pompa dosing
*4, Neraca teknis
*F, Neraca analitis
(5) Stop watch
*@, 5nemometer
*G, 6elas kimia -222 ml
*H, 6elas ukur -22 ml
*I, Spatula
*-2, ?a#an
*--, &aca arlo!i
*-/, Mikroskop
*-4, O'en
*-F, Susu bubuk ang dilarutkan dalam aCuades atau susu mur
solution
Ga")ar 0 Ske"a $eralatan #$ra1 %r1er
Praktikum Operasi Teknik Kimia II G
..2. Langka' ,erja
5. Persiapan alat
*-, Eangkai alat spray dryer
*/, .uka 'al'e udara tekan hingga tekanan / bar, la!u alir blo#er pada skala /
*4, Nalakan pemanas udara, set temperatur -H2
o
?
*F, Set temperatur udara keluar dari be!ana pengering G1
o
?
.. Pembuatan larutan:
.uat larutan dari susu serbuk, */2( #3' dan 42( #3', masing0masing dengan
'olume -22 ml
?. Proses Pengeringan dengan spray dryer
*-, $imbang dring chamber, siklon, dan labu penampung produk. ?atat berat
kosong masing0masing alat.
*/, Masukkan larutan susu ke dalam be!ana umpan
*4, Setelah temperatur udara keluar dari be!ana pengering mencapai JG1
2
?,
nalakan pompa umpan dengan la!u alir besar
*F, 5mati aliran umpan pada selang, !ika aliran telah mendekati no+el atur la!u
alir umpan men!adi @ ml3min
*1, 5mati keluaran umpan pada no+el, !ika butiran umpan telah keluar *ditandai
dengan turunna suhu udara keluar dari be!ana pengering, catat #aktu
sebagai a#al proses pengeringan
*@, ?atat perubahan temperatur ang ter!adi pada setiap 42 detik
*G, %kur kecepatan udara keluar dari "an *dengan anemometer,
*H, Proses pengeringan dilakukan selama sekitar /2 menit, hentikan proses
pengeringan
*I, &eluarkan larutan susu dari be!ana umpan, perpipaan dan penampungan, ukur
'olume masing0masing, catat 'olume total larutan tak teruapkan
*-2, Kitung 'olume larutan susu ang mengalami pengeringan *<ol. umpan a#al
: 'ol. larutan susu sisa di be!ana umpan : 'ol. larutan susu di penampung 0
'ol. larutan susu di perpipaan,
Praktikum Operasi Teknik Kimia II H
*--, Kitung la!u penguapan air *pelarut,
*-/, Setelah dingin, timbang dring chamber, siklon, dan labu penampung produk.
?atat massa produk dalam masing0masing alat.
*-4, kumpulkan produk susu bubuk di siklon dan labu penampung produk
*-F, $imbang produk susu
*-1, 5mbil cuplikan produk untuk pengamatan mor"ologi 3 bentuk partikel di
ba#ah mikroskop
*-@, Panaskan sisa produk susu di dalam o'en pada temperatur H2
o
? hingga berat
konstan, untuk analisa kandungan air
*-G, Kitung ( perolehan produk L*7 berat produk basah3 berat susu dalam
lart.umpan ang mengalami pengeringan, M -22(N
*-H, %langi langkah -0-1 diatas dengan 'ariabel konsentrasi padatan dalam umpan
berbeda
*-I, .andingkan kualitas produk *massa !enis, bentuk partikel, kandungan air, dan
(perolehan untuk umpan dengan konsentrasi padatan berbeda
*/2, 5mati ukuran dan bentuk partikel pada kedua percobaan.
0. ,ESELAMATAN ,ER2A
*-, Lakukan sesuai dengan SOP
*/, Pergunakan sarung tangan dan kacamata
3. PENGLAHAN DATA DAN PEMBAHASAN
3.1 Data Penga"atan
Larutan /2( padatan, 'ol a#al 7 -22 ml massa padatan 7 /2 g
$emperatur udara pemanas, 'ariasikan : -G2?O -12? dan -42?
T ("en*t) Te"$ u%ara
kel
&
/
/2
Praktikum Operasi Teknik Kimia II I
Pr&#e%ur $er'*tungan-
Neraca massa $otal : M
-
7 M
/
8 M
>;

Neraca massa padatan kering AM
/
7 -22 : ;
/
... *(,
M
-
= AM
-
7 M
/
= AM
/

M
/
7 M
-
= AM
-
3 AM
/
... *kg3s,
Massa air teruapkan : M
>;
7 M
-
: M
/
... *kg e.#.3h,
*M
/
7 P'ol.lart sisa dlm perpipaan 8 penampung umpan 8 peanm. b#h dring
chamberQ 9
lart
,
Massa udara pengering: M
5
7 M
>;
3 *4@22=*9
/
: 9
-
, ... *kg3s,
&onsumsi >nergi untuk pemanasan udara
B
5
7 M
5
= *h
5-
0 h
52
, ... *k;,
Note: nilai 9
/
, h
52
dan h
5-
dari diagram h : s . * ideal isoenthalpic ,
>"isiensi $ermal Dryer
$
7 *t
5-
: t
5/
, 3 *t
5-
: t
52
, *(,
>"isiensi >'aporati" Dryer
>
7 *t
5-
: t
5/
, 3 *t
5-
: t
5;./
, *(,

Aari diagram hubungan speci"ic e'aporati'e capacit dengan temperature udara
panas, untuk temperature tertentu t
5-
speci"ic e'aporati'e capacit >? 7 R
1.3.2 Pe")a'a#an
-. Menghitung kadar air produk kering dari kedua 'ariasi umpan
/. Membandingkan la!u penguapan air pada umpan dengan ( padatan
ang berbeda
4. Membandingkan ( perolehan produk dari umpan dengan ( padatan
ang berbeda
Pertanyaan
1. Sebutkan contoh produk yang biasa diproses dengan spray dryer.
2. Sebutkan bagian-bagian utama alat spray dryer
Praktikum Operasi Teknik Kimia II -2
3. Suatu larutan mengandung 10% total padatan. Berapa jumlah air yang harus
diuapkan dari 1000 kg larutan untuk mendapatkan serbuk dengan kadar air 4%?
Jika larutan terlebih dulu dievaporasi hingga menjadi 50% total padatan, berapa
volume larutan pekat yang akan dikeringkan spray dryer? Dan berapa volume air
yang harus diuapkan dari konsentrat untuk membuat produk serbuk dengan kadar
air 4%?
4. Apakah keuntungan perlakuan evaporasi sebelum pengeringan dengan spray
dryer?
5. Apa yang dimaksud dengan "atomizing" pada proses pengeringan dengan spray
dryer?
6. Apakah perbedaan bentuk butiran produk dari umpan dengan konsentrasi padatan
berbeda?
1.4. DA5TAR PUSTA,A
*-, 6eankoplis,?.S., $ransport Processes and %nit Operation, 4
rd
ed, -II4,
Prentice Kall
Praktikum Operasi Teknik Kimia II --
Praktikum Operasi Teknik Kimia II -/

Anda mungkin juga menyukai