PALEMBANG
2013
TUJUAN PERCOBAAN
Setelah melakukan percobaan, mahasiswa mampu :
Menentukan Indeks Ketergerusan Hardgrove dari batubara
Menjelaskan pengertian dan peranan sifat fisik batubara
II.
1. Sieving machine
2. Hardgrove Grindability Index Unit
III.
DASAR TEORI
KETERGERUSAN (Grindability)
di
atas
45
untuk
batubara
yang mereka beli. Batubara yang saat ini dipakai di Jepang, kebanyakan memiliki nilai HGI
skitar 50.
Ketergerusan batubara merupakan sifat fisik yang mencakup sifat-sifat lain
seperti kekuatan, kekerasan dan kuat pecah. Nilai ketergerusan Hardgrove adalah angka yang
menunjukan kemudahan batubara untuk digerus. Makin tinggi nilai ketergerusan batubara,
makin mudah batubara itu digerus. Batubara yang paling mudah digerus adalah bituminus
low volatile dan medium volatile bila dibandingkan dengan batubara bituminus jenis high
volatile,subbitiminus dan antrasit. Sifat fisik batubara perlu diketahui untuk pegelolaan dan
pengolahan. Pengelolaan adalah perlakuan batubara dari diambil dari alam sampai jadi bahan/
barang yang siap jadi. Pengelolahan adalah prosesyang berada dalam pengelolaan, bagaimana
mengolah batubara tersebut sampai jadi produk akhir. Batubara yang mengandung sedikit
volatile
abu
terbang
adalah
batubara
yang
mudah
digerus.
IV.
PROSEDUR KERJA
1. Menimbang 1000 gr sampel batubara dan menyaring menggunakan ayakan 20 mesh yang
ditaruh diatas ayakan 60 mesh dengan menggunakan sieving machine selama 2 menit
2. Mengeluarkan sampel yang tertahan pada ayakan 60 mesh mengaduk sampai homogen dan
melakukan pembagian sampel secara riffle dengan memisahkan sebanyak 120 gr dan
menyaring kembali ayakan 60 mesh untuk membersihkan debu dengan menggunakan sieving
machine selama 5 menit
1. Menimbang 50 gr sampel batubara -20 +60 mesh dan sampel digerus dalam alat Hardgrove
Grindability Unit sampai 60 putaran. Hasil penggerusan diayak dengan saringan 200 mesh
menggunakan alatrotap selama 10 menit
2. Melakukan perhitungan -200 mesh dengan mengkonversikan dalam kurva kalibrasi dari
sampel standar