Anda di halaman 1dari 34

waspada penyakit pada musim hujan

Tuesday, September 27, 2011 4:23:51 AM

sepuluh cara sehat menghadapi musim hujan


WASPADALAH PENYAKIT PADA MUSIM HUJAN .
DENGAN POLA 10 TIPS MENJAGA KESEHATAN
Seperti kita ketahui bahwa sekarang ini kita berada di iklim penghujan , artinya
musim hujan telah tiba. Maka hendak lah kita semua waspada karena dampak
musim hujan ini banyak sekali mendatangkan penyakit seperti Flu, demam /
febris, malaria, tipes, kolera dll, penyakit tersebut disebakan antara lain juga
karena perubahan cuaca dimana system imun atau kekebalan tubuh kita
melemah, kemudian dipengaruhi juga oleh lingkungan yang tidak bersih . seperti
kita lihat banyak air yang tergenang di lokasi tempat kerja kita sehingga dapat
menyebakan nyamuk berkembang biak . penyakit malaria, demam berdarah
merupakan penyakit yang perantaranya adalah nyamuk. Kemudian kita semua
tahu mengenai penyakit yang didatangkan oleh lalat pada materi safety talk
yang lalu. Jadi untuk itu kami menghimbau kembali kepada bapak-bapak dan
ibu-ibu agar selalu menjaga kebersihan . baik di office ataupun di lapangan.
Mari kita bersama-sama waspada penyakit pada musim hujan kali ini dengan
pola sepuluh tips menjaga agar tubuh kita sehat dan kuat diantaranya adalah :
1. Berniat dan berdoa agar kita semua diberikan kesehatan
2. Melakukan olahraga / pemanasan sebelum bekerja
3. Membiasakan diri menjaga kerapihan dan kebersihan baik ditempat kerja
maupun di tempat tinggal kita /Mess
4. Makan makanan yang bersih dan bergizi
5. Buang lah sampah pada tempatnya
6. Memanage istirahat yang baik, jangan tidur larut malam
7. Gunakan kawat nyamuk di tempat tinggal kita / mess
8. Memakai anti nyamuk berbentuk lation ,bila perlu gunakan kelambu
9. Segera periksa kesehatan bilamana kita merasakan ada gangguan kesehatan
10. Memenuhi kebutuhan cairan / minum.
Demikianlah materi safety talk ini kami sampaikan semoga dapat bermanfaat
bagi kita semua. Dan juga dapat menjadi acuan kedepan supaya kita semua

sehat dan selamat dari awal project sampai nanti kita pulang kerumah kita
masing masing .Setuju .?
SAFETY FIRST .? YESS
ACCIDENT? NO.
TERIMA KASIH .

No comments
materi safety talk lalat

Sunday, September 25, 2011 7:36:56 AM

lingngan bersih lalat lari


LALAT MERUPAKAN SUMBER PERANTARA PENYAKIT
Perlu bapak-bapak dan ibu ketahui bahwa Lalat atau dalam bahasa latinnya
subordo Cyclorrapha ordo Diptera.
Lalat merupakan salah satu jenis serangga pengganggu dan sebagai serangga
penular berbagai macam penyakit terhadap kesehatan manusia antara lain yaitu
Kolera, typhus, disentri, infeksi alat pencernaan dll. Perkembangbiakan lalat yaitu
mulai dari telur larva, pulpa hingga menjadi lalat dewasa cukup memerlukan
waktu 18 hari.
Lalat tersebut berkembang biak di tempat-tempat yang kotor yaitu disampahsampah,dikandang-kandang hewan,selokan-selokan yang kotor dsb yang pasti
ditempat yang lembab dan kotor

Tempat- tempat yang disukai atau sering disingahi lalat diantanya adalah Tempat
Pembuangan Sampah, Kotoran-kotoran Hewan/manusia, sisa-sisa
makanan,bangkai-bangkai dsb,atau didalam-dalam kantor yang sekarang ini
terjadi.Pertanyaannya APAKAH KITA TIDAK MERASA JIJIK jika lalat tersebut
singgah dimakanan/minuman kita??? Kita tidak pernah tahu lalat tersebut habis
singgah dari mana? Dapat kita bayangkan berapa banyak sumber penyakit yang
baru saja menempel dimakanan /minuman kita atau dibadan kita . Apakah kita
harus membawa bibit penyakit dulu baru ada tindakan pencegahan,tentunya
tidak!!!!!.
Sekarang Bagaimana dengan Lokasi kerja Bapak-bapak sekalian apakah
bersih,apakah bungkus makanan-minuman dibuang pada tempatnya? Akhir-akhir

ini Sering ditemukan banyak sampah-sampah bekas makanan/minuman yg tidak


dibuang pada tempatnya dan itu terdapat dilokasi kerja bapak-bapak sendiri.
Pertanyaannya, ini memang sengaja dibuang biar orang lain yang
mengumpulkan sampah tersebut atau memang dari diri kita yang tidak mau
membudayakan atau berdisiplin dengan membuang sampah pada tempatnya
atau mungkin lupa???? yang tau pasti jawabannya tersebut adalah Diri kita
masing-masing
HARAPANNYA Mulai saat ini marilah kita bersama-sama membudayakan dan
berdisiplin untuk kebersihan tempat kerja kita ataupun dirumah kita masingmasing dengan membuang sampah pada tempatnya agar lalat tidak
berkembang biak ataupun lalat tersebut datang dengan mengajak temantemannya untuk berpesta ditempat kita :
ada beberapa tips yang mungkin dapat bermanfaat untuk pecegahan terhadap
lalat yaitu
1. Menjaga kebersihan lingkungan / sanitasi lingkungan terutama dilingkungan
sekitar kita
2. Tempat sampah harus tertutup rapat, atau sampah dibungkus rapat dengan
kantong plastik
3. Jangan biarkan sisa makanan terbuka atau berceceran karna lalat dapat
berkembang biak / bertelur
4. Bersihkan area tempat yang di sukai lalat seperti tong sampah,kandangkandang hewan,dsb secara berkala
6. Pakailah semprotan insectisida , kemudian semprotkan di tempat pembuangan
sampah (tong sampah) agar telur-telur lalat bersebut mati

Dari cara tersebut diharapkan agar lalat tidak berkembang biak atau singgah
ditempat kita,lingkungan kerja kita Sekarang tinggal pelaksanaanya apakah
sudah dilakukan atau belum . jika belum ! . Bagaimana jika mulai hari ini kita
semua bertekad untuk melakukan pencegahan lalat dengan cara menciptakan
lingkungan yang bersih. setuju?
Demikian lah materi safety talk pagi ini kami sampaikan semoga dapat
bermanfaat bagi kita semua.
SAFETY FIRST ..? YES, ACCIDENT .? NO

No comments
TIPS MEMBASMI LALAT DI TEMPAT KERJA DAN SEKITARNYA

Thursday, September 22, 2011 2:53:33 AM

MEMBASMI LALAT
SELAMAT PAGI SEMUA
DIBAWAH INI MERUPAKAN BEBERAPA TIPS/ LANGKAH UNTUK MEMBASMI LALAT ,
LANGKAH LANGKAH MEMBASMI LALAT
1. JAGALAH KEBERSIHAN LINGKUNGAN TERUTAMA LINGKUNGAN KERJA
2. TEMPAT SAMPAH HARUS TERTUTUP , ATAU SAMPAH DIBUNGKUS RAPAT
DENGAN KANTONG PLASTIK
3. JANGAN BIARKAN SISA MAKANAN TERBUKA ATAU BERCECERAN KARNA LALAT
DAPAT BERKEMBANG BIAK / BERTELUR
4. BERSIH KAN AREA TEMPAT YANG DI SUKAI LALAT SEPERTI TONG SAMPAH
SECARA BERKALA
5. PAKAILAH INSECTKILLER DI RUANGAN ATAU PAKAI RAKET NYAMUK .
6. PAKAILAH SEMPROTAN INSECTISIDA , KEMUDIAN SEMPROTKAN DI TEMPAT
PEMBUANGAN SAMPAH (TONG SAMPAH)
7. GUNAKAN LEM PEREKAT LALAT UNTUK DI PANTRY .
Peralatan yang digunakan Al :
1. Raket nyamuk
2. Tempelan cap gajah
3. Insectkiller
4. Tempat sampah tertutup (tong sampah)
DEMIKIAN LAH AMAR SAMPAIKAN SEMOGA LANGKAH LANG KAH INI DAPAT
DIJADIKAN PEDOMAN KESEHATAN LINGKUNGAN .
MOHON MAAF ATAS KEKURANGANNYA DAN ATAS PERHATIANNYA TERIMA KASIH ,

HORMAT SAYA ,

MUAMMAR M

No comments
TRAINING BANTUAN HIDUP DASAR (BHD)

Tuesday, September 20, 2011 1:55:59 AM

BASIC LIFE SUPPORT

DI BERIKAN OLEH :
1. YUNITA AP
2. MUAMMAR M
3. dr IKA BUDIRETNO

1. PENDAHULUAN
Usaha yang dilakukakan untuk mempertahankan kehidupan pada saat pasien
atau korban mengalami keadaan yang mengancam jiwa dikenal dengan Bantuan
Hidup Dasar/Basic Life Support (BLS). Sedangkan bantuan yang diberikan pada
pasien /korban yang dilakukan dirumah sakit sebagai kelanjutan dari BHD
disebut Bantuan Hidup Lanjut/Advance Cardiac Life Support (ACLS).
Yang dilakukan pada saat pertama kali menemukan pasien/korban adalah
melakukan penilaian dini. Jika dalam penilaian dini penolong menemukan
gangguan pada salah satu dari tiga komponen ini:

a. Tersumbatnya jalan nafas


b. Tidak menemukan adanya nafas
c. TidaK ada nadi
Maka penolong harus segera melakukan tindakan Bantuan Hidup dasar

2. BANTUAN HIDUP DASAR/ BHD (BASIC LIFE SUPPORT)


A. SISTEM PERNAFASAN DAN SIRKULASI
- Tubuh manusia terdiri dari beberapa sistem, diantaranya yang utama adalah
sistem pernafasan dan sistem sirkulasi
- Kedua sistem ini meruapakan komponen utama dalam mempertahankan
hidup.Terganggunya salah satu fungsi ini dapat mengakibatkan ancaman
kehilangan nyawa. Tubuh dapat menyimpan makanan untuk beberapa minggu

dan menyimpan air untuk beberapa hari, tetapi hanya dapat menyimpan oksigen
(O) untuk beberapa menit saja.
- Sistem pernafasan mensuplai oksigen kedalam tubuh sesuai dengan kebutuhan
dan juga mengeluarkan karbondioksida (CO). Sistem sirkulasi inilah yang
bertanggungjawab memberikan suplai oksigen dan nutrisi keseluruh jaringan
tubuh.
B. Komponen-komponen yang berhubungan dengan sirkulasi adalah:
- Jantung
- Pembuluh Darah ( Arteri, Vena, Kapiler)
- Darah dan kompone-komponennya.Jantung berfungsi untuk memompa darah
dan kerjanya sangat berhubungan erat dengan sistem pernafasan, pada
umumnya semakin cepat kerja jantung semakin cepat pula frekuensi pernafasan
dan sebaliknya.
C. Jantung dapat berhenti bekerja karena banyak sebab,diantaranya:
- Penyakit jantung
- Gangguan pernafasan
- Syok
- Komplikasi penyakit lain: Stroke
- Penurunan kesadaran
D. KENAPA AIRWAY PRIORITAS PERTAMA
Pembunuh yang tercepat pada penderita trauma adalah ketidakmampuan untuk
mengantarkan darah yang teroksigenisasi ke otak dan struktur vital lainnya.
Pencegahan hipoksemia memerlukan airway yang terlindungi, terbuka dan
ventilasi yang cukup merupakan prioritas yang harus didahulukan dibanding
yang lainnya. Bagaimana mungkin dapat memenuhi kebutuhan oksigen apabila
jalan napasnya tersumbat, apalagi jika mengalami sumbatan total. Semua
penderita trauma memerlukan oksigen. OLeh karena itu setiap gangguan pada
airway harus segera ditangani.
E. 1. MATI
Dalam istilah kedokteran dikenal dengan dua istilah untuk mati: mati klinis dan
mati biologis
- Mati Klinis
Tidak ditemukan adanya pernafasan dan denyut nadi.Mati klinis dapat
reversible.Pasien /korban mempunyai kesempatan waktu selama 4-6 menit untuk
dilakukan resusitasi,sehingga memberikan kesempatan kedua sistem tersebut
berfungsi kembali.

- Mati Biologis
Terjadi kematian sel, dimana kematian sel dimulai terutama sel otak dan bersifat
irreversible, biasa terjadi dalam waktu 8 10 menit dari henti jantung.
Apabila Bantuan Hidup Dasar dilakukan cukup cepat, kematian mungkin dapat
dihindari seperti tampak pada tabel di bawah ini:
Keterlambatan Kemungkinan berhasil (%)
1 menit 98 dari 100
2 menit 50 dari 100
10 menit 1 dari 100

2. TANDA-TANDA PASTI BAHWA PASIEN/KORBAN SUDAH MENGALAMI KEMATIAN :


a. Lebam mayat
Muncul sekitar 20 30 menit setelah kematian, darah akan berkumpul pada
bagian tubuh yang paling rendah akibat daya tarik bumi. Terlihat sebagai warna
ungu pada kulit.
b.Kakumayat
Kaku pada tubuh dan anggota gerak setelah kematian. Terjadi 1- 23 jam
kematianHIR;IOGV;OIABHB
c. Tanda lainnya : cedera mematikan
Cedera yang bentuknya begitu parah sehingga hampir dapat dipastikan
pasien/korban tersebut tidak mungkin bertahan hidup.
F. AHA (American Heart Association) :
Pasien/korban mengalami henti nafas dan henti jantung mempunyai harapan
hidup lebih baik jika semua langkah dalam rantai penyelamatan(Chain of
Survival) dilakukan. Rantai ini diperkenalkan oleh AHA (American Heart
Association) :
1. Kecepatan dalam permintaan bantuan
2. Kecepatan dalam melakukan RJP (Resusitasion Jantung Paru)
3. Kecepatan dalam melakukan Defibrilasi
4. Kecepatan dalam pertolongan Hidup Lanjut di RS (Advance
Cardiac Life Support)
G. INDIKASI

a. Henti Nafas
Henti nafas adalah berhentinya pernafasan pada pasien/korban yang ditandai
dengan tidak adanya gerakan dada dan aliran udara pernafasan dari
pasien/korban. Merupakan kasus yang harus dilakukan Bantuan Hidup dasar.
Henti nafas sendiri dapat disebabkan atau terjadi karena:
Tenggelam
- Stroke
- Obstruksi jalan nafas
- Epiglositis
- Overdosis karena obat
- Tersengat listrik
- Infark miokard
- Tesambar petir
- Koma akibat berbagai macam kasus

Pada saat awal terjadinya henti nafas oksigen(O) masih beredar dalam darah
untuk beberapa menit dan jantung masih berdenyut sehingga darah masih
disirkulasikan keseluruh tubuh termasuk organ vital lainya terutama otak. Bila
pada keadaan ini diberikan bantuan nafas akan sangat bermanfaat dan dapat
mencegah terjadinya henti jantung.
b. Henti Jantung
Pada keadaan henti jantung sirkulasi berhenti. Keadaan ini dengan cepat
menyebabkan otak dan organ vital lainnya kekurangan oksigen( O) dan
biasanya ditandai dengan tanda awal nafas yang tersengal-sengal atau air
Hunger.
Tujuan dari bantuan hidup dasar sendiri, yaitu: Mencegah berhentinya sirkulasi
atau berhentinya respirasi (nafas)

Memberikan bantuan eksternal terhadap sirkukasi (fungsi jantung) dan ventilasi


(fungsi pernafasan/paru) pada pasien/korban yang mengalami henti jantung atau
henti nafas melalui Cardio Pulmonary Resuciation (CPR) atau Resusitasi Jantung
Paru (RJP).
Dalam melakukan RJP dibagi menjadi dua tahap:
a. Survei Primer ( Primary Survey)

Dapat/boleh dilakukan oleh setiap orang ( orang awam) yang sudah dilatih BHD
b. Survei Sekunder (Secondary survey)
Dilakukan oleh tenaga medis dan paramedis terlatih dan merupakan lanjutan
dari survei primer (advance)
A. SURVE PRIMER
Survei ini difokuskan pada bantuan nafas dan sirkulasi serta defibrilasi. Untuk
dapat mengingat dengan mudah tindakan pada survei primer ini dirumuskan
dengan huruf abjad : A, B, C, dan D.
A airway (jalan nafas)
B breathing (bantuan nafas)
C circulation (bantuan sirkulasi)
D defibrillation (terapi listrik)
Sebelum melakukan tahapan A (airway) terlebih dahulu dilakukan prosedur awal
pada pasien/korban, yaitu:
- Memastikan keamanan lingkungan
Aman bagi penolong maupun aman bagi pasien/korban itu sendiri.
- Memastikan kesadaran pasien/korban
Dalam memastikan pasien/korban dapat dilakukan dengan menyentuh atau
menggoyangkan bahu pasien/korban dengan lembut dan mantap, sambil
memanggil namanya atau Pak!!!/Bu!!!!/ Mas!!!/Mbak!!!, dll.
- Meminta pertolongan
Bila diyakini pasien/korban tidak sadar atau tidak ada respon segera minta
pertolongan dengan cara : berteriak tolong !!!!beritahukan posisi dimana,
pergunakan alat komunikasi yang ada, atau aktifkan bel/sistem emergency yang
ada.
A . (AIRWAY) JALAN NAFAS
Setelah melakukan tahap awal kemudian :
1. PEMERIKSAAN JALAN NAFAS
Untuk memastikan jalan nafas bebas dari sumbatan karena benda asing. Bila
sumbatan ada dapat dibersihkan dengan tehnik cross finger ( ibu jari diletakkan
berlawan dengan jari telunjuk pada mulukorban)
2. MEMBUKA JALAN NAFAS

Pada pasien/korban tidak sadar tonus otot menghilang, maka lidah dan epiglotis
akan menutup farink dan larink sehingga menyebabkan sumbatan jalan
nafas.Keadaan ini dapat dibebaskan dengan tengadah kepala topang dahi ( Head
tild Chin lift) dan manuver pendorongan mandibula ( Jaw thrush manuver).
B . ( B R E A T H I N G ) BANTUAN NAFAS
Terdiri dari 2 tahap :
1.Memastikan pasien/korban tidak bernafas
Dengan cara melihat pergerakan naik turunya dada, mendengar bunyi nafas dan
merasakan hembusan nafas, dengan tehnik penolong mendekatkan telinga
diatas mulut dan hidung pasien/korban sambil tetap mempertahankan jalan
nafas tetap terbuka. Dilakukan tidak lebih dari 10 detik

3 Memberikan bantuan nafas


Bantuan nafas dapat dilakukan melalui mulut ke mulut, mulut ke hidung, mulut
ke stoma( lubang yang dibuat pada tenggorokan). Bantuan nafas diberikan
sebanyak 2 kali, waktu tiap kali hembusan 1,5 2 detik dan volume 700 ml
1000 ml (10 ml/kg atau sampai terlihat dada pasien/korban
mengembang.Konsentrasi oksigen yang diberikan 16 17 %. Perhatikan respon
pasien.
Cara memberikan bantuan pernafasan :
1. Mulut ke mulut
Merupakan cara yang cepat dan efektif. Pada saat memberikan penolong tarik
nafas dan mulut penolong menutup seluruhnya mulut pasien/korban dan hidung
pasien/korban harus ditutup dengan telunjuk dan ibu jari penolong.Volume udara
yang berlebihan dapat menyebabkan udara masuk ke lambung
2. Mulut ke hidung
Direkomendasikan bila bantuan dari mulut korban tidak memungkinkan,misalnya
pasien/korban mengalami trismus atau luka berat.Penolong sebaiknya menutup
mulut pasien/korban pada saat memberikan bantuan nafas.
3. Mulut ke stoma
Dilakukan pada pasien/korban yang terpasang trakheostomi atau mengalami
laringotomi.
C . CIRCULATION (SIRKULASI)
Terdiri dari 2 tahap :
1. Memastikan ada tidaknya denyut jantung pasien/korban

Ditentukan dengan meraba arteri karotis didaerah leher pasien/korban dengan


cara dua atau tiga jari penolong meraba pertengahan leher sehingga teraba
trakea, kemudian digeser ke arah penolong kira-kira 1-2 cm, raba dengan lembut
selam 5 10 detik. Bila teraba penolong harus memeriksa pernafasan, bila tidak
ada nafas berikan bantuan nafas 12 kali/menit. Bila ada nafas pertahankan
airway pasien/korban.
2. Memberikan bantuan sirkulasi
Jika dipastikan tidak ada denyut jantung berikan bantuan sirkulasi atau kompresi
jantung luar dengan cara:
a. Tiga jari penolong ( telunjuk,tengan dan manis) menelusuri tulang iga
pasien/korban yang dekat dengan sisi penolong sehingga bertemu tulang dada
(sternum)
b. Dari tulang dada (sternum) diukur 2- 3 jari ke atas. Daerah tersebut
merupakan tempat untuk meletakkan tangan penolong.
c. Letakkan kedua tangan pada posisi tadi dengan cara menumpuk satu telapak
tangan diatas telapak tangan yang lain.Hindari jari-jar menyentuh didnding dada
pasien/korban.
d. Posisi badan penolong tegak lurus menekan dinding dada pasien/korban
dengan tenaga dari berat badannya secara teratur sebanyak 15 kali dengan
kedalaman penekanan 1,5 2 inchi ( 3,8 5 cm)
e. Tekanan pada dada harus dilepaskan dan dada dibiarkan mengembang
kembali ke posisi semula setiap kali kompresi.Waktu penekanan dan melepaskan
kompresi harus sama ( 50% duty cycle)
f. Tangan tidak boleh berubah posisi
g. Ratio bantuan sirkulasi dan bantuan nafas 15 : 2 baik oleh satu penolong
maupun dua penolong.Kecepatan kompresi adalah 100 kali permenit. Dilakukan
selama 4 siklus.
Tindakan kompresi yang benar akan menghasilkan tekanan sistolik 60 80
mmHg dan diastolik yang sangat rendah.Selang waktu mulai dari menemukan
pasien/korban sampai dilakukan tindakan bantuan sirkulasi tidak lebih dari 30
detik.
D. DEFEBRILATION
Terapi dengan memberikan energi listrik Dilakukan pada pasien/korban yang
penyebab henti jantung adalah gangguan irama jantung. Penyebab utama
adalah ventrikel takikardi atau ventrikel fibrilasi.Pada penggunaan orang awam
tersedia alat Automatic External Defibrilation (AED)
B. SURVEI SEKUNDER (SECONDARY SURVEY)

Dilakukan oleh tenaga medis dan paramedis terlatih dan merupakan lanjutan
dari survei primer (advance)

3. PENILAIAN ULANG
Sesudah 4 siklus ventilasi dan kompresi kemudian pasien/korban dievaluasi
kembali
Jika tidak ada denyut jantung dilakukan kompresi dan bantuan nafas dengan
ratio 15 : 2
Jika ada nafas dan denyut jantung teraba letakkan korban pada posisi sisi
mantap
Jika tidak ada nafas tetapi teraba denyut jantung, berikan bantuan nafas
sebanyak 12 kali permenit dan monitor denyut jantung setiap saat.
4. ALUR
PASTIKAN LINGKUNGAN AMAN
PASTIKAN KESADARAN KORBAN
MINTA PERTOLONGAN
PERBAIKI POSISI KORBAN
POSISI PENOLONG
AIRWAY Pertahankan airway
(Periksa jalan nafas) Recovery position
(Buka jalan nafas)

BREATHING TIDAK beri Nafas 12x/mnt


(Pastikan ada/tidak nafas)

ADA TIDAK

Bantuan nafas 2 kali

CIRCULATION

(Pastikan ada / tidak nadi)


ADA TIDAK

BANTUAN SIRKULASI
(30 kali kompresi 2 kali blow)
dilakukan 5 kali siklus
CEK NADI
5. KESIMPULAN
Yang dilakukan pada saat pertama kali menemukan pasien/korban adalah
melakukan penilaian dini, memastikan lingkungan aman , memastikan kesadaran
korban, meminta pertolongan, perbaiki posisi korban, dan berikan bantuan hidup
dasar sesuai dengan alur dia atas. Jangan ragu ragu dalam memberikan
pertolongan. Yakin lah bahwa anda mampu melakukan pertolongan dan hati
hati .
Semoga apa yang kita pelajari hari ini dapat bermanfaat di kemudian hari . tetap
lah selalu hati hati dalam bekerja.
Safety first .............yess....accident ...........no .
Wassalam,

Paramedic TPEC SSNP

*1

No comments
TRAINING BANTUAN HIDUP DASAR (BHD)

Tuesday, September 20, 2011 1:55:57 AM

BASIC LIFE SUPPORT

BANTUAN HIDUP DASAR / BASIC LIFE SUPPORT (BLS)

DI BERIKAN OLEH :
1. YUNITA AP
2. MUAMMAR M
3. dr IKA BUDIRETNO

[/COLOR]

1. PENDAHULUAN
Usaha yang dilakukakan untuk mempertahankan kehidupan pada saat pasien
atau korban mengalami keadaan yang mengancam jiwa dikenal dengan Bantuan
Hidup Dasar/Basic Life Support (BLS). Sedangkan bantuan yang diberikan pada
pasien /korban yang dilakukan dirumah sakit sebagai kelanjutan dari BHD
disebut Bantuan Hidup Lanjut/Advance Cardiac Life Support (ACLS).
Yang dilakukan pada saat pertama kali menemukan pasien/korban adalah
melakukan penilaian dini. Jika dalam penilaian dini penolong menemukan
gangguan pada salah satu dari tiga komponen ini:

a. Tersumbatnya jalan nafas


b. Tidak menemukan adanya nafas
c. TidaK ada nadi
Maka penolong harus segera melakukan tindakan Bantuan Hidup dasar

2. BANTUAN HIDUP DASAR/ BHD (BASIC LIFE SUPPORT)


A. SISTEM PERNAFASAN DAN SIRKULASI

- Tubuh manusia terdiri dari beberapa sistem, diantaranya yang utama adalah
sistem pernafasan dan sistem sirkulasi
- Kedua sistem ini meruapakan komponen utama dalam mempertahankan
hidup.Terganggunya salah satu fungsi ini dapat mengakibatkan ancaman
kehilangan nyawa. Tubuh dapat menyimpan makanan untuk beberapa minggu
dan menyimpan air untuk beberapa hari, tetapi hanya dapat menyimpan oksigen
(O) untuk beberapa menit saja.
- Sistem pernafasan mensuplai oksigen kedalam tubuh sesuai dengan kebutuhan
dan juga mengeluarkan karbondioksida (CO). Sistem sirkulasi inilah yang
bertanggungjawab memberikan suplai oksigen dan nutrisi keseluruh jaringan
tubuh.
B. Komponen-komponen yang berhubungan dengan sirkulasi adalah:
- Jantung
- Pembuluh Darah ( Arteri, Vena, Kapiler)
- Darah dan kompone-komponennya.Jantung berfungsi untuk memompa darah
dan kerjanya sangat berhubungan erat dengan sistem pernafasan, pada
umumnya semakin cepat kerja jantung semakin cepat pula frekuensi pernafasan
dan sebaliknya.
C. Jantung dapat berhenti bekerja karena banyak sebab,diantaranya:
- Penyakit jantung
- Gangguan pernafasan
- Syok
- Komplikasi penyakit lain: Stroke
- Penurunan kesadaran
D. KENAPA AIRWAY PRIORITAS PERTAMA
Pembunuh yang tercepat pada penderita trauma adalah ketidakmampuan untuk
mengantarkan darah yang teroksigenisasi ke otak dan struktur vital lainnya.
Pencegahan hipoksemia memerlukan airway yang terlindungi, terbuka dan
ventilasi yang cukup merupakan prioritas yang harus didahulukan dibanding
yang lainnya. Bagaimana mungkin dapat memenuhi kebutuhan oksigen apabila
jalan napasnya tersumbat, apalagi jika mengalami sumbatan total. Semua
penderita trauma memerlukan oksigen. OLeh karena itu setiap gangguan pada
airway harus segera ditangani.
E. 1. MATI
Dalam istilah kedokteran dikenal dengan dua istilah untuk mati: mati klinis dan
mati biologis

- Mati Klinis
Tidak ditemukan adanya pernafasan dan denyut nadi.Mati klinis dapat
reversible.Pasien /korban mempunyai kesempatan waktu selama 4-6 menit untuk
dilakukan resusitasi,sehingga memberikan kesempatan kedua sistem tersebut
berfungsi kembali.
- Mati Biologis
Terjadi kematian sel, dimana kematian sel dimulai terutama sel otak dan bersifat
irreversible, biasa terjadi dalam waktu 8 10 menit dari henti jantung.
Apabila Bantuan Hidup Dasar dilakukan cukup cepat, kematian mungkin dapat
dihindari seperti tampak pada tabel di bawah ini:
Keterlambatan Kemungkinan berhasil (%)
1 menit 98 dari 100
2 menit 50 dari 100
10 menit 1 dari 100

2. TANDA-TANDA PASTI BAHWA PASIEN/KORBAN SUDAH MENGALAMI KEMATIAN :


a. Lebam mayat
Muncul sekitar 20 30 menit setelah kematian, darah akan berkumpul pada
bagian tubuh yang paling rendah akibat daya tarik bumi. Terlihat sebagai warna
ungu pada kulit.
b.Kakumayat
Kaku pada tubuh dan anggota gerak setelah kematian. Terjadi 1- 23 jam
kematianHIR;IOGV;OIABHB
c. Tanda lainnya : cedera mematikan
Cedera yang bentuknya begitu parah sehingga hampir dapat dipastikan
pasien/korban tersebut tidak mungkin bertahan hidup.
F. AHA (American Heart Association) :
Pasien/korban mengalami henti nafas dan henti jantung mempunyai harapan
hidup lebih baik jika semua langkah dalam rantai penyelamatan(Chain of
Survival) dilakukan. Rantai ini diperkenalkan oleh AHA (American Heart
Association) :
1. Kecepatan dalam permintaan bantuan
2. Kecepatan dalam melakukan RJP (Resusitasion Jantung Paru)

3. Kecepatan dalam melakukan Defibrilasi


4. Kecepatan dalam pertolongan Hidup Lanjut di RS (Advance
Cardiac Life Support)
G. INDIKASI
a. Henti Nafas
Henti nafas adalah berhentinya pernafasan pada pasien/korban yang ditandai
dengan tidak adanya gerakan dada dan aliran udara pernafasan dari
pasien/korban. Merupakan kasus yang harus dilakukan Bantuan Hidup dasar.
Henti nafas sendiri dapat disebabkan atau terjadi karena:
Tenggelam
- Stroke
- Obstruksi jalan nafas
- Epiglositis
- Overdosis karena obat
- Tersengat listrik
- Infark miokard
- Tesambar petir
- Koma akibat berbagai macam kasus

Pada saat awal terjadinya henti nafas oksigen(O) masih beredar dalam darah
untuk beberapa menit dan jantung masih berdenyut sehingga darah masih
disirkulasikan keseluruh tubuh termasuk organ vital lainya terutama otak. Bila
pada keadaan ini diberikan bantuan nafas akan sangat bermanfaat dan dapat
mencegah terjadinya henti jantung.
b. Henti Jantung
Pada keadaan henti jantung sirkulasi berhenti. Keadaan ini dengan cepat
menyebabkan otak dan organ vital lainnya kekurangan oksigen( O) dan
biasanya ditandai dengan tanda awal nafas yang tersengal-sengal atau air
Hunger.
Tujuan dari bantuan hidup dasar sendiri, yaitu: Mencegah berhentinya sirkulasi
atau berhentinya respirasi (nafas)

Memberikan bantuan eksternal terhadap sirkukasi (fungsi jantung) dan ventilasi


(fungsi pernafasan/paru) pada pasien/korban yang mengalami henti jantung atau
henti nafas melalui Cardio Pulmonary Resuciation (CPR) atau Resusitasi Jantung
Paru (RJP).
Dalam melakukan RJP dibagi menjadi dua tahap:
a. Survei Primer ( Primary Survey)
Dapat/boleh dilakukan oleh setiap orang ( orang awam) yang sudah dilatih BHD
b. Survei Sekunder (Secondary survey)
Dilakukan oleh tenaga medis dan paramedis terlatih dan merupakan lanjutan
dari survei primer (advance)
A. SURVE PRIMER
Survei ini difokuskan pada bantuan nafas dan sirkulasi serta defibrilasi. Untuk
dapat mengingat dengan mudah tindakan pada survei primer ini dirumuskan
dengan huruf abjad : A, B, C, dan D.
A airway (jalan nafas)
B breathing (bantuan nafas)
C circulation (bantuan sirkulasi)
D defibrillation (terapi listrik)
Sebelum melakukan tahapan A (airway) terlebih dahulu dilakukan prosedur awal
pada pasien/korban, yaitu:
- Memastikan keamanan lingkungan
Aman bagi penolong maupun aman bagi pasien/korban itu sendiri.
- Memastikan kesadaran pasien/korban
Dalam memastikan pasien/korban dapat dilakukan dengan menyentuh atau
menggoyangkan bahu pasien/korban dengan lembut dan mantap, sambil
memanggil namanya atau Pak!!!/Bu!!!!/ Mas!!!/Mbak!!!, dll.
- Meminta pertolongan
Bila diyakini pasien/korban tidak sadar atau tidak ada respon segera minta
pertolongan dengan cara : berteriak tolong !!!!beritahukan posisi dimana,
pergunakan alat komunikasi yang ada, atau aktifkan bel/sistem emergency yang
ada.
A . (AIRWAY) JALAN NAFAS
Setelah melakukan tahap awal kemudian :

1. PEMERIKSAAN JALAN NAFAS


Untuk memastikan jalan nafas bebas dari sumbatan karena benda asing. Bila
sumbatan ada dapat dibersihkan dengan tehnik cross finger ( ibu jari diletakkan
berlawan dengan jari telunjuk pada mulukorban)
2. MEMBUKA JALAN NAFAS
Pada pasien/korban tidak sadar tonus otot menghilang, maka lidah dan epiglotis
akan menutup farink dan larink sehingga menyebabkan sumbatan jalan
nafas.Keadaan ini dapat dibebaskan dengan tengadah kepala topang dahi ( Head
tild Chin lift) dan manuver pendorongan mandibula ( Jaw thrush manuver).
B . ( B R E A T H I N G ) BANTUAN NAFAS
Terdiri dari 2 tahap :
1.Memastikan pasien/korban tidak bernafas
Dengan cara melihat pergerakan naik turunya dada, mendengar bunyi nafas dan
merasakan hembusan nafas, dengan tehnik penolong mendekatkan telinga
diatas mulut dan hidung pasien/korban sambil tetap mempertahankan jalan
nafas tetap terbuka. Dilakukan tidak lebih dari 10 detik

3 Memberikan bantuan nafas


Bantuan nafas dapat dilakukan melalui mulut ke mulut, mulut ke hidung, mulut
ke stoma( lubang yang dibuat pada tenggorokan). Bantuan nafas diberikan
sebanyak 2 kali, waktu tiap kali hembusan 1,5 2 detik dan volume 700 ml
1000 ml (10 ml/kg atau sampai terlihat dada pasien/korban
mengembang.Konsentrasi oksigen yang diberikan 16 17 %. Perhatikan respon
pasien.
Cara memberikan bantuan pernafasan :
1. Mulut ke mulut
Merupakan cara yang cepat dan efektif. Pada saat memberikan penolong tarik
nafas dan mulut penolong menutup seluruhnya mulut pasien/korban dan hidung
pasien/korban harus ditutup dengan telunjuk dan ibu jari penolong.Volume udara
yang berlebihan dapat menyebabkan udara masuk ke lambung
2. Mulut ke hidung
Direkomendasikan bila bantuan dari mulut korban tidak memungkinkan,misalnya
pasien/korban mengalami trismus atau luka berat.Penolong sebaiknya menutup
mulut pasien/korban pada saat memberikan bantuan nafas.
3. Mulut ke stoma

Dilakukan pada pasien/korban yang terpasang trakheostomi atau mengalami


laringotomi.
C . CIRCULATION (SIRKULASI)
Terdiri dari 2 tahap :
1. Memastikan ada tidaknya denyut jantung pasien/korban
Ditentukan dengan meraba arteri karotis didaerah leher pasien/korban dengan
cara dua atau tiga jari penolong meraba pertengahan leher sehingga teraba
trakea, kemudian digeser ke arah penolong kira-kira 1-2 cm, raba dengan lembut
selam 5 10 detik. Bila teraba penolong harus memeriksa pernafasan, bila tidak
ada nafas berikan bantuan nafas 12 kali/menit. Bila ada nafas pertahankan
airway pasien/korban.
2. Memberikan bantuan sirkulasi
Jika dipastikan tidak ada denyut jantung berikan bantuan sirkulasi atau kompresi
jantung luar dengan cara:
a. Tiga jari penolong ( telunjuk,tengan dan manis) menelusuri tulang iga
pasien/korban yang dekat dengan sisi penolong sehingga bertemu tulang dada
(sternum)
b. Dari tulang dada (sternum) diukur 2- 3 jari ke atas. Daerah tersebut
merupakan tempat untuk meletakkan tangan penolong.
c. Letakkan kedua tangan pada posisi tadi dengan cara menumpuk satu telapak
tangan diatas telapak tangan yang lain.Hindari jari-jar menyentuh didnding dada
pasien/korban.
d. Posisi badan penolong tegak lurus menekan dinding dada pasien/korban
dengan tenaga dari berat badannya secara teratur sebanyak 15 kali dengan
kedalaman penekanan 1,5 2 inchi ( 3,8 5 cm)
e. Tekanan pada dada harus dilepaskan dan dada dibiarkan mengembang
kembali ke posisi semula setiap kali kompresi.Waktu penekanan dan melepaskan
kompresi harus sama ( 50% duty cycle)
f. Tangan tidak boleh berubah posisi
g. Ratio bantuan sirkulasi dan bantuan nafas 15 : 2 baik oleh satu penolong
maupun dua penolong.Kecepatan kompresi adalah 100 kali permenit. Dilakukan
selama 4 siklus.
Tindakan kompresi yang benar akan menghasilkan tekanan sistolik 60 80
mmHg dan diastolik yang sangat rendah.Selang waktu mulai dari menemukan
pasien/korban sampai dilakukan tindakan bantuan sirkulasi tidak lebih dari 30
detik.
D. DEFEBRILATION

Terapi dengan memberikan energi listrik Dilakukan pada pasien/korban yang


penyebab henti jantung adalah gangguan irama jantung. Penyebab utama
adalah ventrikel takikardi atau ventrikel fibrilasi.Pada penggunaan orang awam
tersedia alat Automatic External Defibrilation (AED)
B. SURVEI SEKUNDER (SECONDARY SURVEY)
Dilakukan oleh tenaga medis dan paramedis terlatih dan merupakan lanjutan
dari survei primer (advance)

3. PENILAIAN ULANG
Sesudah 4 siklus ventilasi dan kompresi kemudian pasien/korban dievaluasi
kembali
Jika tidak ada denyut jantung dilakukan kompresi dan bantuan nafas dengan
ratio 15 : 2
Jika ada nafas dan denyut jantung teraba letakkan korban pada posisi sisi
mantap
Jika tidak ada nafas tetapi teraba denyut jantung, berikan bantuan nafas
sebanyak 12 kali permenit dan monitor denyut jantung setiap saat.
4. ALUR
PASTIKAN LINGKUNGAN AMAN
PASTIKAN KESADARAN KORBAN
MINTA PERTOLONGAN
PERBAIKI POSISI KORBAN
POSISI PENOLONG
AIRWAY Pertahankan airway
(Periksa jalan nafas) Recovery position
(Buka jalan nafas)

BREATHING TIDAK beri Nafas 12x/mnt


(Pastikan ada/tidak nafas)

ADA TIDAK

Bantuan nafas 2 kali

CIRCULATION
(Pastikan ada / tidak nadi)
ADA TIDAK

BANTUAN SIRKULASI
(30 kali kompresi 2 kali blow)
dilakukan 5 kali siklus
CEK NADI
5. KESIMPULAN
Yang dilakukan pada saat pertama kali menemukan pasien/korban adalah
melakukan penilaian dini, memastikan lingkungan aman , memastikan kesadaran
korban, meminta pertolongan, perbaiki posisi korban, dan berikan bantuan hidup
dasar sesuai dengan alur dia atas. Jangan ragu ragu dalam memberikan
pertolongan. Yakin lah bahwa anda mampu melakukan pertolongan dan hati
hati .
Semoga apa yang kita pelajari hari ini dapat bermanfaat di kemudian hari . tetap
lah selalu hati hati dalam bekerja.
Safety first .............yess....accident ...........no .
Wassalam,

Paramedic TPEC SSNP

*1

No comments
WASPADA MENGKONSUMSI ES BATU

Sunday, September 18, 2011 7:24:05 AM

BAKTERI DI DALAM ES BATU


MATERI SAFETY TALK : ES BATU MENGANDUNG BAKTERI
ES batu yang biasa kita nikmati bersama teh atau jus buah di berbagai tempat
makan ternyata tidak semuanya steril. Itu tak hanya terjadi di Indonesia. Tercatat
1 dari 3 pub, restoran, dan kafe di Amerika Serikat menyediakan es batu yang
tak steril.
Hal itu disimpulkan setelah para peneliti Badan Perlindungan Kesehatan AS
menemukan bakteri pada tangan karena kurang bersih membasuh tangan. Tes
pun dilakukan terhadap mesin penghasil es di 88 perusahaan. Ditemukan, 30
persen tidaknya higienis.
Rincian itu diterbitkan setelah sebuah laporan yang mengungkapkan bahwa
sejumlah orang mengalami masalah pada perut melonjak hingga 50 persen jika
dibandingkan dengan 1990-an. Sebanyak 17 juta kasus sakit perut terjadi setiap
tahunnya di AS. Penyebabnya, es, sendok, dan mesin yang kurang bersih.
"Sebesar 30 persen sampel es yang ditemukan memiliki kadar bakteri coliform.
Dari jumlah tersebut, tiga sampel juga ditemukan mengandung bakteri
enterococci dan E coli," jelas salah satu peneliti..
Penelitian di AS juga menemukan bahwa mesin es di restoran cepat saji dan kafe
sebagian besarnya digunakan oleh pelanggan, bukan oleh staf sehingga sangat
mungkin terkontaminasi. "Praktik-praktik kebersihan yang buruk ketika
mempersiapkan es dapat menimbulkan risiko bagi bakteri berbahaya untuk
mengontaminasi makanan dan minuman."
Lalu, bagaimana dengan di Tanah Air? Apakah Anda sudah yakin dengan
kebersihan es batu yang menyegarkan? (sumber : metro tv news 18 september
2011)
Jadi kami dari tim safety mengingat kan kembali kepada bapak bapak dan ibuibu sekalian agar dapat mengurangi konsumsi minuman es batu disamping itu
juga kami tak henti-hentinya mengimbau kepada bapak-bapak agar berhati
hati dalam bekerja dan terus selalu mengutamakan keselamatan , kesehatan
dalam bekerja sesuai dengan harapan dan cita cita kita semua . tentunya kita
semua ingin selamat , ingin sehat , ingin sukses dan tak ada satupun yang ingin
celaka . setuju bapak bapak ? Setuju ibu-ibu.
Jika kita semua sepakat dengan ucapan setuju maka kita perlu wasapada dan
hati hati dalam bekerja . dan hendak lah kita mengetahui dampak negatif atau
resiko dari masing masing pekerjaan kita . kemudian tentunya kita akan
menyadarinya hingga timbul lah di dalam diri kita rasa ingin safety (selamat),
Ingin sehat dan bekerjalah sesuai dengan prosedure yang telah ditetapkan di
dalam JSA Gunakan Alat Pelindung Diri (APD) sesuai dengan masing masing
pekerjaan .

Dan akhirnya kami mengucapkan terima kasih atas kerja samanya selama satu
minggu ini kita tidak ada yang celaka, kemudian kami mengharapkan kedepan
kita semua tidak ada yang celaka sampai akhir project ini . setuju?
Safety first ? Yesss. Accident ..?

No comments
BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN

Tuesday, September 13, 2011 12:26:32 PM

B3
BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN
Sembilan bahan kimia ke daftar zat berbahaya sesuai Konvensi Stockholm
Sebanyak 160 negara pada Konvensi Stockholm sepakat memasukkan Sembilan
bahan kimia ke daftar zat berbahaya yang dapat menewaskan manusia, merusak
saraf dan sistem kekebalan tubuh, menyebabkan kanker, dan merusak organ
Modul Teknik Penanganan Barang Berbahaya Halaman 6 reproduksi serta
mengganggu pertumbuhan janin dan anak-anak. Sembilan bahan kimia itu
seperti yang dirilis www.unep.org itu antara lain:
[/ALIGN][/COLOR]
1. Alpha hexachlorocyclonehexane
2. Beta hexachlorocyclohexane;
Meskipun penggunaan alfa dan beta HCH sebagai insektisida sudah dihapuskan
secara bertahap beberapa tahun lalu, tapi bahan kimia itu masih terus
penggunaan lindane, bahan kimia yang digunakan sebagai insektisida untuk
pertanian.
3. Hexabromodiphenyl ether dan heptabromodiphenyl ether
4. Tetrabromodiphenyl ether dan pentabromodiphenyl ether;
Varian bromodiphenyl ether merupakan kelompok bahan kimia mengandung
bromin yang dapat mencegah pembakaran pada bahan organik. Substansi ini
sering digunakan sebagai zat tambahan pada alat pemadam api.
5. Chlordecone; merupakan senyawa organik yang yang digunakan untuk
pestisida pertanian

6. Hexabromobiphenyl; merupakan bahan kimia industrial yang digunakan


sebagai pemadam api. Berdasarkan data yang ada, HBB sudah tidak lagi
diproduksi ataupun digunakan
7. Lindane; dulu sering digunakan sebagai insektisida dalam skala yang lebih
luas, misalnya untuk perawatan benih dan tanah, penggunaan pupuk foliar,
perawatan pohon dan kayu, dan juga untuk melawan bakteri ectoparasite di
tubuh hewan atupun manusia.
8. Pentachlorobenzene; digunakan dalam produk-produk PCB, bahan pewarna,
pemadam api, dan bahan kimia perantara seperti quintozene. PeCB juga
diproduksi secara tidak sengaja selama proses pemanasan atau pembakaran
dalam kegitan industri.
9. Perfluorooctane sulfonis acid dan perfluorooctane sulfonyl fluoride; sering
ditemukan pada alat elektronik, busa pemadam api, cairan hidrolik, dan industri
tekstil.

Mengingat Bahan B3 ini sangat berbahaya bagi manusia dan lingkungan, maka
terhadap bahan B3 ini perlu adanya perlakuan/pengelolaan yang khusus/hatihati.Pengelolaan B3 dilakukan dengan tujuan :

1. Mencegah dan atau mengurangi risiko dampak B3 terhadap lingkungan hidup,


kesehatan manusia dan makhluk hidup lainnya.
2. Setiap orang yang melakukan kegiatan pengelolaan B3 wajib mencegah
terjadinya pencemaran dan atau kerusakan lingkungan.

Untuk dapat mengelola suatu bahan Berbahaya dan Beracun (B3) dengan baik
dan benar, maka kita perlu mengetahui pengelompokkan/pengklasifikasian B3
tersebut.

by : Muammar Mubaraq

No comments
RESIGN LETTER

Sunday, September 11, 2011 2:17:02 AM

SURAT PENGUNDURAN DIRI


Dear All,

Due to my resignation, today is my last day working for Tripatra.


I realized, sometime in our life we face the condition that we have to make a
hard decision, and that's happened to me right now.
I am proud and enjoy working here for more than three years, but perhaps it was
also the right time for me to step into new challenges and gain valuable to
continue study Master.

I would like to say thanks to (us company name)[/FONT] Management for giving
me a lot of opportunities, trust, and appreciation in handling discipline task and
projects.

It was a lucky for me to work with you, Proposal Dept and (the name company
Team). It was solid teams who gave me a true friendship and foster each others.
Thanks for the helps and supports during my presence here.
Thanks also for another teams and seniors who shared the knowledge and
experiences in helping me to choose the correct decision in the project.
Thanks for the guidance.

Neither one of us are perfect. Neither one of us are free from doing mistakes. I
apologize if I did any mistaken or any inconvenience.
It's a small world, I am sure we will meet again. I hope we only nourish the
positive things in our relationships for the future work opportunities, with the
faith that tomorrow will be better than today.

EMPLOYEES

No comments
Hand Over Before Leave

Wednesday, September 7, 2011 9:51:05 AM

serah terima tanggung jawab di klinik sebelum pula


LAPORAN SERAH TERIMA TUGAS CLINIC
(Hand Over)
Laporan Serah Terima Tugas Dan Tanggung Jawab Paramedic di klinik Tpec Ssnp
Parabumulih Site adalah sebagai berikut :
1. Memberikan form kuesioner kesehatan untuk karyawan tripatra yang baru
masuk
2. Mendokumentasikan obat- obatan sesuai dengan masa expire date agar tidak
terjadi malpraktik
3. Melakukan pemeriksaan kesehatan karyawan yang baru masuk di perusahaan
atau mulai bekerja
4. Memberikan form kuesioner kesehatan untuk karyawan tripatra yang baru
masuk
5. Mendokumentasikan peralatan klinik
6. Mencatat nama-nama karyawan baru untuk dilakukan general check up
7. Memberikan pertolongan pertama pada kecelakaan kerja bagi yang
membutuhkan pertolongan
8. Me record pasien yang bekunjung dan mencatat obat yang di berikan
9. Membuat laporan pemakaian obat
10. Mendokumentasikan register pasien perhari
11. Membuat laporan bulanan
12. Menganalisa penyebab penyakit dan memberikan masukan solusi
pencegahan
13. Melakukan inspection fisrt aid box di semua area yang telah di tentukan
14. Mengisi Absensi Kehadiran dan mencatat kegiatan harian di form yang sudah
di sediakan

15. Menyipakan Materi training first aid Continue


16. Menjaga kebersihan dan kerapihan klinik

Diserahkan Oleh
Medic Site

Diterima Oleh :

Nama Penerima
Medic Site

Diketahui Oleh :

Nama Safety Coord.

No comments
STRATEGI MENGHADAPI MUSIM KEMARAU BERHUBUNGAN DENGAN CUACA
PANAS :

Sunday, September 4, 2011 5:05:50 AM

STRATEGI
STRATEGI MENGHADAPI MUSIM KEMARAU BERHUBUNGAN DENGAN CUACA
PANAS :
Apa kabar ..semua ?
Sehat ? Sudah sarapan ..?
Puji sukur kita dapat berkumpul lagi bersama- sama di site prabumulih ini dalam
keadaan sehat. Sebelum di bacakan materi ini kami ucapakan selamat hari raya
idul fitri 1432 H , minal aidil wal fa izin , mohon maaf lahir dan batin .
Baik untuk memanfaat kan waktu mari kita simak bersama materi safty talk kali
ini yang berjudul strategi menghadapi musim kemarau yang berhubungan
dengan cuaca panas .
Pada akhir akhir ini tanpa kita sadari bapak- bapak bahwa cuaca sekarang ini
sangat panas sekali . ini pertanda bahwa sekarang kita berada dalam suasana
musim kemarau . jadi kami dari safety team tak hentinya mengingatkan kembali
kepada bapak- bapak dan Ibu - ibu untuk selalu menjaga kesehatan dan
keselamatan kerja . Dalam hal ini kami mempunyai beberapa acuan starategi
dalam menghadapi musim kemarau kali ini.
Perlu bapak bapak dan ibu ibu ketahui bahwa banyak penyakit yang dapat
disebabkan oleh debu pada musim kemarau ini misalnya: Penyakit Silikosis ,
Penyakit Beriliosis dan penyakit lainnya yang sudah kita bahas pada safety talk
yang lalu .
Untuk itu mari kita bersama sama menjaga kesehatan kita karena sehat itu
investasi jadi kita harus tetap sehat ,,,..setuju..?
Adapun strategi menghadapi musim kemarau ini yang dapat kami sampaikan
kepada bapak bapak dan ibu- ibu antara lain adalah :
1. Berniat , dan berdoa agar kita semua sehat dan selamat
2. Berusaha untuk menjaga kesehatan contohnya :
a. Makan yang teratur dan banyak minum air putih
b. Istirahat yang cukup ,usahakan jangan tidur terlalu larut malam
c. Membiasakan diri untuk melakukan olah raga selama + 10- 15 menit sebelum
memulai aktivitas kerja
3. Memakai APD ( Alat Pelindung Diri sesuai dengan pekerjaan ) ,
4. Pakailah Masker agar debu tidak masuk ke saluran pernapasan

5. Membiasakan diri untuk hidup bersih , baik di tempat pekerjaan maupun di


tempat tinggal kita
Demikianlah materi safety talk ini saya sampaikan kepada bapak dan ibu
semoga bermanfaat. Dan terima kasih atas perhatiannya .
Safety First ..Yes . Accident ..No

No comments

1 2 Next
Blog search
Photos
Foto-0386.jpg

more from this album


Friends (2)

* bharat1111 photobharat1111
* tama00 phototama00

Show all friends


Latest comments

*
photo

newdamar

diambil dari : http://www.safetyservicescompany.com/blog/ M ...

Twitter updates

September 2011 M

August 2011October 2011


1

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

21

22

23

24

25

26

27

28

29

30

Tags

* B3
* BAKTERI DI DALAM ES BATU
* BASIC LIFE SUPPORT
* BROO
* FIRST AID BOX
* KESLAP
* lingngan bersih lalat lari
* makalahsehat
* MEDIVAC
* MEMBASMI LALAT
* obat sakit magh
* polahidupbersih
* RESEP MEDIC
* sehat
* SENGATAN LISTRIK
* sepuluh cara sehat menghadapi musim hujan
* serah terima tanggung jawab di klinik sebelum pula

* STRATEGI
* SUKA DUKA MEDIC LAPANGAN
* SURAT PENGUNDURAN DIRI

Recent visitors

* alonamenoalonameno
* maedhaniemaedhanie
* muktichiecancer45muktichiecancer
* bharat1111bharat1111
* rockerz375rockerz375

Download Opera

Anda mungkin juga menyukai