Manifestasi Klinis
a.
b.
c.
d.
e.
makanan tertentu
f. Apabila tumor menyumbat saluran empedu, maka terjadi
hipertensi porta dan asites. Ikterus akan memburuk dan dapat
timbul nyeri kolik
g. Hepatomegali (Baughman, C. Diane, Hackley, C. Joann,
2000).
7. Pemeriksaan Diagnostik
a. Pemeriksaan Darah
1)
Pemeriksaan
bilirubin
aminotransferase(AST),fosfatase
total,asparat
alkali,albumin
dan
toraks,dilakukan
untuk
mendeteksi
adanya
metastasi paru.
2) CT
sacan,dilakukan
untuk
pasien
hepatocelluler
terdeteksi.Sayangnya,dalam
sirosis
nodular
untuk
menentukan
aliran
dalam
vena
atau
CT
scan.Sebelum
mendapatkan
10
8. Penatalaksanaan
a. Penatalaksanaan non pembedahan
1) Terapi radiasi
a) Suntikan antobodi intravena yang secara
khusus menyerang antigen yang berkaitan
dengan tumor.
b) Penempatan perkutan sumber beritensitas
tinggi untuk terapi radiasi intertisial
2) Kemoterapi
a) Kemoterapi sistemik dan infuse regional
yang digunakan untuk pemberian preparat
antineoplastik
b) Suatu pompa yang dapat ditanam digunakan
untuk
pemberian
kemoterapi
dengan
melalui
hepar.
Duktus
11
b) Komplikasi
termasuk
sepsis,
kebocoran
pasien
terhadap
demam
dan
untuk
sementara
membuat
masih
nekrotik
tumor
memungkinkan
modalitas
pengobatan
yang
terbaru.
c) Embolisasi aliran darah arteri ke tumor,
efektif pada tumor yang kecil.
d) Immunoterapi: limfosit dengan reaktivitas
antitumor diberikan pada pasien
b. Penatalaksanaan Pembedahan
Lobektomi hepatic dapat dilakukan jika tumor
hepatik primer adalah setempat atau jika tempat primer
dapat dieksisi secara keseluruhan dan metastasis dapat
dibatasi. Dengan kemampuan pada kapasitas regenerasi sel-
12
pada
malam
hari;adanya
faktor-faktor
yang
mengatasi
alcohol,menundah
stress
(mis.merokok,minum
mencari
pengobatan,keyakinan
religious/spiritual ).
Masalah tentang perubahan dalam penampilan mis;
alopesia,lesicacat,pembedahan.
Menyakal diagnosis,perasaan tidak berdaya,putus asa,tidak
mampu,tidak
bermakna,rasa
bersalah,kehilangan
control,depresi.
Tanda
: menyangkal,menarik diri,marah.
d. Eliminasi
Gejala
: perubahan pada pola defekasi mis; darah pada feses,nyeri
pada defekasi.
Perubahan pada eliminasi urinarius mis;nyeri atau rasa
terbakar pada saat berkemih,hematuria,sering berkemih.
Tanda
: perubahan pada bising usus,distensi abdomen
e. Makanan/ Cairan
Gejala
:kebiasaan
diet
buruk
(mis;
rendah
serat,tinggi
lemak,aditif,bahan pengawet).
14
Anoreksia,mual/muntah.
Intoleransi makanan.
Perubahan pada berat badan;penurunan berat badan
hebat,kakeksia,berkurangnya massa otot.
Tanda
: perubahan pada kelembaban/turgor kulit;edema.
f. Neurosensori
Gejala
: pusing;sinkope.
g. Nyeri/ Kenyamanan
Gejala
: tidak ada nyeri tau derajat bervariasi
mis
seksual
dini.hepes genetal
k. Interaksi Sosial
Gejala
: ketidakadekuatan/kelemahan sistem pendukung
Riwayat perkawinan ( berkenaan dengan kepuasan
dirumah,dukungan,atau bantuan).
Masalah tentang fungsi/tanggung jawab peran.
2. Diagnosa Keperawatan
(Judith M Wilkinson, 2011) Diagnosa keperawatan ca hepar
a. Aktual/risiko ketidakefektifan bersihan jalan nafas berhubungan
dengan kemampuan batuk menurun, nyeri pasca bedah
b. Risiko tinggi injuri berhubungan dengan anemia, trombositopenia,
leucopenia,
gangguan
mekanisme
pembekuan
darah,
hepatik
15
Intervensi Keperawatan
(Judith M Wilkinson, 2011) intervensi keperawatan ca hepar
No
Diagnosa
Keperawatan
(NANDA)
Aktual/risiko
Kriteria Hasil
(NOC)
Intervensi
Keperawatan (NIC)
1.Respon
Pengkajian
1.
ketidakefektifan alergik:sistemik:tingka 1.Pantau adanya pucat
bersihan jalan
t keparahan respon
dan sianosis
nafas
imun hipersensitif
berhubungan
status pernapasan
dengan
kemampuan
lingkungan(eksogen)
luasnya krepitasi
batuk menurun,
2.Respon ventilsi
disangkar iga
nyeri pasca
mekanis :orang
16
bedah
dewasa:pertukaran
jalan napas
5.Pemantauan
pernapasan (NIC)
oleh ventilasi
a.Pantau
mekanis.
kecepatan,irama,kedalam
3.Respon penyapihan
ventilasi
b.Perhatikan pergerakan
mekanik:orang
dada,amati
dewasa:penyusaian
kesimetrisan,penggunaan
otot-otot bantu,serta
fisiologis terhadap
retraksi otot
supraklavikula dan
ventilasi mekanis
intercosta.
secara bertahap.
c.Pantau pernapasan
4.Status
yang berbunyi,seperti
pernapasan:kepatenan
mendengkur
jalan napas:jalur
d.Pantau pola
anapas
pernapasan:bradipnue,ta
tracheobronchial
cipnue,hiperventilasi,per
napasan
kussmaul,pernapasan
5.Status
cheyne-stokes,dan
respirasi:ventilasi:perg pernapasan
17
apnestik,pernapasan biot
6.Status tanda
Penyuluhan untuk
vital:tingkat
suhu,nadi,pernapasan,
efektif
dalam rentang
2.Informasikan kepada
normal.
18
mekanik
2.Laporkan
perubahan
sensorik,bunyi
napas,pola
pernapasan,nilai
GDA,sputum,dan
sebagainya,jika
perlu
1.Perilaku keamanan
Pengkajian
injuri
personal:tindakan
1.Identifikasi faktor
berhubungan
lingkungan yang
dengan anemia,
mengembalikan
memungkinkan risiko
2.
, leucopenia,
menyebabkan cedera
licin,karpet yang
gangguan
fisik.
mechanism
2.Keparahan cidera
pagar pengaman,jendela
pembekuan
fisik:keparahan cidera
darah hepatik
Penyuluhan untuk
ensefalopatik,
trauma .
penurunan
3.Pengendalian
kesadaran,
risiko:tindakan
yang berhubungan
perdarahan
individu untuk
gastroentestinal
mencegah,menghilang
tindakan untuk
19
dan pasca
kan,atau mengurangi
prosedur bedah
ancaman kesehatan
hati
yang dapat
mencegah cidera.
dimodifikasi.
4.Lingkunagn rumah
yang aman:pengaturan
fisik untuk
meminimalkan faktor
lingkungan yang dapat
menyebabkan bahaya
atau cidera fisik
3.
dirumah.
1.Tingkat
Pengkajian
kenyamanan:tinkat
persepsi positif
terhadap kemudahan
ketidaknyamanan pada
2.Pengendalian
nyeri atau
nyeri:tindakan
ketidaknyamanan,10=ny
individu untuk
eri hebat).
mengendalikan nyeri.
3.Tingkat
nyeri:keparahan nyeri
yang dapat
analgesic dan
Nyeri
berhubungan
dengan
kerusakan
integritas
jaringan,respon
pembedahan.
20
diamatiatau
kemungkinan efek
dilaporkan.
sampingnya.
3.Kaji dampak
agama,budaya,kepercaya
an,dan lingkungan
terhadap nyeri dan
respon pasien.
4.Dalam mengkaji nyeri
pasien gunakan kata-kata
yang sesuai usia dan
tingkat perkembangan
pasien.
5.Manajemen
nyeri(NIC):
a. Lakukan pengkajian
nyeri yang komprehensif
meliputi
lokasi,karaktearistik,awit
an dan
durasi,frekuensi,kualitas,
intensitas atau keparahan
nyeri,dan faktor
presipitasinya.
21
22
Aktifitas Kolaboratif
1.Kelola nyeri pasca
bedah awal dengan
pemberian opiate yang
terjadwal
(misalnya,setiap 4 jam
selama 36 jam)atau
PCA.
2.Manajemen
nyeri(NIC)
a.Gunakan tindakan
pengendalian nyeri
sebelum nyeri menjadi
lebih berat.
b.Laporkan kepada
dokter jika tindakan
tidak berhasil atau jika
keluhan saat ini
merupakan perubahan
yang bermakna dari
pengalaman nyeri pasien
di masa lalu.
23
Intoleransi
1.Toleransi
Pengkajian
aktifitas
aktifitas:respons
1.Kaji tingkat
berhubungan
fisiologisterhadap
kemampuan
dengan cepat
gerakan yang
pasien,untuk berpindah
lemah,kelemah
memakan energy
dari tempat
an fisikumum
tidur,berdiri,ambulasi,da
sekunder dari
hari
perubahan
2.Ketahanan:kapasitas
AKSI.
metabolism
untuk menyelesaikan
2.Kaji respon
sistemik.
aktifitas
emosi,social,dan
3.Penghematan
spiritual terhadap
energy:tindakan
aktifitas.
individu untuk
mengelolah energy
meningkatkan aktifitas.
menyelesaikan
Penyuluhan untuk
aktifitas
4.Energi
1.Penggunaan teknik
phisikomotorik:doron
aktifitas,jika perlu.
individu untuk
mempertahankan
gejala intoleransi
4.
24
aktifitas,termasuk
hari,nutrisi,dan
keamanan personal.
dilaporkan kepada
5.Perawatan
dokter.
diri:aktifitas
3.Dampak intoleransi
kehidupan sehari-
aktifitas terhadap
hari(AKSI):kemampu
an untuk melakukan
tempat.
4.Tindakan untuk
aktifitas perawatan
menghemat
energy,sebagai
contoh:menyimpan alat
bantu.
25
komsumsi
oksigen(misalnya,peman
tauan mandiri dan teknik
langka untuk melakukan
AKS)
b.Ajarkan tentang
pengaturan aktifitas dan
teknik manajemen waktu
untuk mencegah
kelelahan.
Aktifitas Kolaboratif
1.Berikan pengobatan
nyeri sebelum
aktifitas,apabila nyeri
merupakan salah satu
faktor penyebab
2.Kolaborasikan dengan
ahli terapi okupasi
fisik(misalnya,untuk
latihan ketahanan),atau
rekreasi untuk
merencanakan dan
memantau program
26
aktifitas,jiak perlu.
Risiko tinggi
1.keparahan infeksi :
Pengkajian
infeksi
tingkat keparahan
berhubungan
infeksi ( mis;suhu
dengan adanya
terkait.
tubuh,denyut
5.
1. Pantau tanda dan gejala
port de entre
jantung,drainase,pena
luka
mpilan
pascabedah
luka,sekresi,penampil
an urine,suhu
kulit,lesi
kulit,keletihan dan
malaise.
2. Kaji faktor yang dapat
meningkatkan
kerentanan terhadap
infeksi ( mis;usia
lanjut,usia kurang
dari 1 tahun,luluh
imun,dan malnutrisi).
3. Pantau hasil
laboratorium ( hitung
darah lengkap,hitung
granulosit
27
absolute,hitung
jenis,protein
serum,dan albumin.
4. Amati penampilan
praktik hygiene
personal untuk
perlindungan
terhadap infeksi.
Penuluhan untuk
pasien/ keluarga
1. Jelaskan kepada
pasien dan keluarga
mengapa sakit atau
terapi meningkatkan
risiko terhadap
infeksi.
2. Intruksikan untuk
menjaga hygiene
personal untuk
melindungi tubuh
terhadap infeksi
(mis:mencuci tangan)
28
3. Pengendalian infeksi
(NIC)
-ajarkan pasien teknik
mencuci tangan yang
benar.
-ajarkan kepada
pengunjung untuk
mencuci tangan
sewaktu masuk dan
meninggalkan
ruangan pasien.
Aktivitas Kolaboratif
1. Ikuti protocol intitusi
untuk melaporkan
suspek infeksi atau
kultur positif.
2. Pengendalian infeksi
(NIC); berikan terapi
antibiotic bilah
diperlukan.
29
6.
1.kesejateraan
Pengkajian
personal : tingkat
1. Peningkatan tidur
Gangguan pola
tidur
persepsi positif
(NIC) :
tentang status
-tentukan efek
samping pengobatan
kehidupan seseorang
berhubungan
dengan respon
sistemik
gangguan
pasien
hepatik
2. tidur : penghentian
-pantau pola tidur
kesadaran yang alami
pasien dan catat
dan tindak periodic
hubungan faktorketika
tubuh
faktor fisik
dipulihkan
(mis;apnea saat
tidur,sumbatan jalan
nafas,nyeri atau
ketidaknyamanan,dan
siring berkemih)atau
faktor-faktor
psikologis
(mis;ketakutan atau
ansietas)yang dapat
mengganggu pola
tidur pasien
Penuluhan untuk
30
pasien/ keluarga
1. Anjurkan untuk tidak
menggunakan pil
tidur yang dijual
bebas : jelaskan
bahwa pil tidur dapat
mengganggu kualitas
tidur,menyebabkan
ngantuk sepanjang
siang dan kehilangan
efektifitas setelah
beberapa
minggu;sarankan
pasien untuk
berkonsultasi dengan
dokter.
2. Peningkatan tidur
(NIC)
-ajarkan pasien untuk
menghindari
makanan dan minum
saat akan tidur yang
dapat mengganggu
31
tidur.
Aktivitas Kolaboratif
1. Diskusikan dengan
dokter tentang
perluhnya meninjau
program pengobatan
jika berpengaruh pada
pola tidur.
2. Rujuk ke klinik yang
mengatasi gangguan
tidur,jika diperlukan.
3. Peningkatan tidur
(NIC):dukung
penggunaan obat tidur
yang tidak
mengandung supresor
fase tidur REM
4. Evaluasi
a. Pola nafas klien efektif
b. Klien tidak mengalami injuri
c. Nyeri yang dirasakan klien berkurang
d. Klien mampu melakukan aktivitas sehari- hari
e. Klien tidak mengalami infeksi
f. Pemenuhan istirahat dan tidur klien terpenuhi
32
BAB III
TINJAUAN KASUS
Ny.A usia 58 tahun masuk ke rumah sakit dengan keluhan nyeri pada bagian perut
sebelah kiri. Klien datang melalui IGD pada jam 09.00 WIB tanggal 23 juli 2011.
Klien mengatakan bahwa nyeri yang dirasakan disertai mual sehingga tidak ada
nafsu makan,ini terlihat dengan BB pasien yang menurun sebanyak 2 kg.Klien
juga terlihat lemas dan mengalami kesulitan dalam beraktifitas.Klie mengatakan
nyeri nya seperti ditusuk-tusuk.Klien merasa nyeri sejak 3 hari yang lalu.
1. Pengkajian
a. Identitas Klien
1) Biodata
Nama
: Ny A
Umur
: 58 tahun
Alamat
: ds. suranenggala
Pekerjaan
: Petani
Agama
: Islam
Suku / Bangsa
: Jawa / Indonesia
Status
: Kawin
Tanggal pengkajian
: 25 juli 2011
Dx. Medis
: Ca Hepar
33
b. Identitas Penanggung
Nama
:Tn.B
Umur
:60 tahun
:Suami
Suku/Bangsa
:Jawa/Indonesia
Agama
:Islam
Pendidikan
:S1
Pekerjaan
:PNS
c. Keluhan utama
1) Klien merasa nyeri pada bagian perut sebelah kiri.
a) Riwayat masuk RS
b) Klien datang melalui IGD pada jam 09.00 WIB
tanggal 23 juli 2011 dengan keluhan nyeri di bagian
perut sebelah kiri dengan skala 4, disertai mual
sehingga tidak nafsu makan, lemas, klien mengatakan
nyeri nya seperti ditusuk-tusuk, klien merasa nyeri
sejak 3 hari yang lalu.
d. Riwayat kesehatan masa lalu
1) klien tidak pernah menderita penyakit tersebut.
e. Riwayat penyakit keluarga
1) Dari teluarga tidak ada yang menderita penyakit tersebut
34
2) Genogram
63
45
6
0
Keterangan :
58
2
5
= Laki-laki
= Perempuan
= Meninggal
= Klien
?
= Umur tidak diketahui
------ = Tinggal serumah
= Garis perkawinan
= Garis keturunan
1
9
f. Pemeriksaan fisik
1) Kepala
2)
Mata
3)
4)
5)
: tidak ada
35
c) Gigi
d) Lidah
rasa (manis,asam,asin,pahit)
6)
Leher
7)
Bahu
: simestris
8)
Dada
9)
Perut
g. Pemeriksaan penunjang
Jenis pemeriksaan
Glukosa
Kreanin
Kolesterol
Lipoprotein
Trigliserida
Asam urat
Merkaptopurin
Hasil
50 mg/dl
0,4 mg/dl
240 mg/dl
300 mg/dl
25 mg/dl
2,8 mg/dl
200 mg/24 jam
Nilai normal
70-110 mg/dl
0,5-1,5 mg/dl
<200 mg/dl
400-800 mg/dl
40-190 mg/dl
2,8-6,8 mg/dl
250-500 mg/24 jam
36
Albumin
3,0 g/dl
3,5-5,0 g/dl
h. Analisa Data
No
1
Do :
Data
-klien tampak
Etiologi
Fungsi hepar
Masalah
Nutrisi kurang dari
terganggu
kebutuhan
lemah
terganggu
Gangguan system
-klien anoreksia
pencernaan (mual)
-lila: <23,5 cm
Ds:
-klien
mengatakan
mual
bila
makan
2
Ds:
-klien mengatakan
limpa
rasa
nyaman nyeri
Gerakan peristaltis
-klien mengatakan
nyerinya seperti
Nyeri
37
ditusuk-tusuk
Do:
-klien terlihat
meringis menahan
sakit
-Klien tampak
lemah
-skala nyeri 4
-TTV
T: 140/90 mmHg
R: 30x/mnt
S: 36C
P: 92x/mnt
3
Ds:
Intoleransi aktifitas
-klien mengeluh
lemas tidak bisa
melakukan aktivitas
seperti biasanya
Ca. Hepar
Anoreksia
Mual
Do:
terlihat
38
dibantu
oleh
keluarganya dalam
kebutuhan
melakukan aktifitas
Kelemahan
Intoleransi aktivitas
2. Diagnosa Keperawatan
a.
b.
3. Intervensi Keperawatan
No
1
Dx
nutrisi
Tujuan
Intervensi
Rasional
kurang Setelah dilakukan 1. kaji kasus nutrisi 1. Untuk
klien
b.d
2.
anoreksia, keperawatan
mengetahui keadaan
Hidangkan
klien
mual, muntah
2.
Dengan
Ditandai dgn:
criteria:
memberikan makanan
Do :
-klien tidak
hangat
dalam
-klien tampak
mengeluh mual
porsi
39
kecil
nutrisi
lemah
-nafsu makan
sedikitdalam
-Klien tampak
klien meningkat
frekuensi sering
pucat
4. Kolaborasi
dapat
-BB pasien
pemberiananti
menurun 2kg
3.
menambah
Untuk
menghindarirasa
-klien anoreksia
mual
Ds:
4. mengurangi mual,
-klien
memenuhi kebutuhan,
mengatakan
membantudalam
kurang nafsu
proses pemyembuhan
makan
-terasa mual bila
makan
-lila: <23,5cm
2
nyeri tindakan
adanya keperawatan
pembesaran
pada
melakukan
1.
teknik
teknik dgn
nafas
relaksasi
dalam
mengurangi
relaksasi nyeri
hepar.
dgn kriteria :
Ditandai
-klien
skala nyeri
keadaan nyeri yg di
40
dengan:
sedikit nyaman
Ds:
-skala
-klien
berkurang
4.
mengatakan
menjadi 2
nyeri ngobrol
analgetik
intabilitas,traktur
bagian kiri
gastrointestital,nyeri
-klien
mengatakan
nyamanpada
nyerinya seperti
abdomen
ditusuk-tusuk
Do:
-klien
terlihat
meringis
menahan sakit
-Klien
tampak
lemah
-TTV
T:140/90 mmHg
R: 30x/mnt
S: 36C
P: 92x/mnt
41
Intoleransi
aktifitas
Setelah dilakukan
b.d tindakan
1.
kaji
aktivitas 1.mengetahui
klien
kebutuhan
aktivitas
kelemahan fisik
keperawatan
Ditandai dgn:
selama 1x24
Ds:
jam,aktifitas
-klien mengeluh
terpenuhi dgn
beraktivitas
criteria:
beraktivitas
melakukan
-klien Dapat
aktivitas seperti
melakukan
proses penyembuhan
biasanya
aktivitas sesuai
3. dgn bantuan
Do:
kemampuan
perawat/keluarga
-klien terlihat
tubuh.
aktivitas klien
lemas
-klien tidak
memiliki sedikit
-kliem terlihat
mengeluh
resiko injuri
dibantu oleh
lemah
2.
istirahat
yang
dalam
melakukan
aktifitas
4. Implementasi Keperawatan
Tanggal &
Implementasi
energy
cukup untuk
keluarganya
No
akan
Evaluasi
42
ringan
waktu
25-06-2011
T:
mendiskusikan
1.
makanan yg disukai
09:00 WIB
R:-klien menyukai nasi,sayur,
S:
bubur ayam
klien
mengatakan
makanan
nafsu
mual
makan
yang meningkat
disajikan RS
O: klien menghabiskan 1 porsi
T: menghidangkan makanan makanan yang disajikan
dalam porsi kecil dan hangat
R: klien hanya menghabiskan A: masalah belum teratasi
porsi makanan yg disediakan
P:
lanjutkan
intervensi
dgn
pemberian analgetik
T:
melakukan
hasil
kolaborasi:memberikan injeksi
obat mual
R: Klien mau diberikan obat
43
4:
dokterutk
26-6-2011
2.
teknik relaksasi nafas dalam
08:00 WIB
R: klien mengerti dan mau
melakukan
relaksasi
dalam
-skala nyeri 2
R:
ditusuk
mengganggu)
perhatian
banyak
keluarga
ngobrol
ataupun
kolaborasi
dgn
klien
mengatakan
mau
44
dokterutk
misalnya
alergi,
27-6-2011
3.
banyak beraktivitas
09:00 WIB
R: klien tampak tidur
S: -klien mengatakan lebih mudah
T:menyediakan waktu istirahat beraktivitas
yang cukup
karena
dibantu
keluarga
T:
membantu
klien
bertahap
dgn
45
bantuan
BAB IV
PENUTUP
A. Simpulan
Ca Hepar adalah Tumor ganas primer pada hati yang berasal dari
sel parenkim atau epitel saluran empedu atau metastase dari tumor
jaringan lainnya dan kanker hati terjadi apabila sel kanker berkembang
pada jaringan hati.. Merupakan tumor ganas nomor 2 diseluruh dunia,
diasia pasifik terutama Taiwan ,hepatoma menduduki tempat tertinggi dari
tomur-tomur ganas lainnya.
Ca Hepar disebabkan karena adanya infeksi hepatitis B kronis
apabila terjadi dalam jangka waktu lama. Hepatitis B adalah penyakit yang
disebabkan virus hepatitis B (VHB) yang menyerang hati
Penyakit ini adalah penyakit yang tidak mengenal umur. Selain itu,
masalah penyakit kanker hati ini sangat erat kaitannya dengan penyakit
hepatitis B dan hepatitis C
46
47
DAFTAR PUSTAKA
Baughman, C. Diane, Hackley, C. Joann. 2000. Keperawatan Medikal Bedah.
EGC: Jakarta
Corwin, J. Elizabeth. 2000. Patofisiologi. EGC: Jakarta
Muttaqin, Arif, Sari Kumala, 2011. Gangguan Gastroentestinal: Aplikasi
Asuhan Keperawatan Medikal Bedah. Salemba Medika: Jakarta
Wilkinson, Judith M. 2011. Buku Saku Diagnosa Keperawatan: diagnosis
NANDA, intervensi NIC, Kriteria Hasil NOC. Edisi 9. EGC: Jakarta
48