Anda di halaman 1dari 1

Langkah-langkah Terapi Hypnoparenting

POSTED BY JULY - 30 - 2013 0 COMMENT

Ingin menguasai Hypnoparenting? hubungi 087782727274 atau 021 8632909 ( Bunda lusi -pakar
Hypnoparenting- )
Hypnoparenting sebagai teknik pola asuh bekerja langsung pada alam bawah sadar anak. Orang tua
dapat menerapkan pola asuh termasuk mendisiplinkan anak secara mudah tanpa paksaan.
Yang terjadi saat orang tua menggunakan teknik hypnoparenting adalah

komunikasi secara mental melalui alam bawah sadar anak.

kalimat-kalimat afirmatif yang disampaikan ketika anak sedang dalam kondisi rileks.

Tindakan dan tingkah laku balita masih sangat banyak dipengaruhi alam bawah sadarnya. Itu

sebabnya, ia begitu polos dan spontan, serta mudah di-program (diberi sugesti) oleh orang
tuanya.
Pikiran anak balita ibarat spons yang sangat mudah menyerap apa pun yang terdengar,

terlihat dan terasa.


Orang tua menanamkan sugesti melalui kalimat-kalimat afirmasi sesuai kebutuhan anaknya,

langsung ke alam bawah sadar sesuai sugesti tersebut.


Persiapan orang tua:

Paham sifat dan kebiasaan anaknya, sehingga tidak melakukan sugesti yang bertentangan

dengan sifat balita.


Bisa menyeleksi kata-kata yang akan diucapkan. Fokus pada kata-kata positif dan hindari

kata-kata negatif seperti nakal, bandel, susah, berisik, dan sebagainya.


Mampu intropeksi diri dan memberikan contoh baik pada anak.
Paham betul konsep dasar hypnoparenting. Tak sekedar tahu. Hindari tindakan tidak sepenuh

hati atau tidak rela.


Bekerja sama dengan anak mengenai cara menerapkan hypnopareting agar konsisten.
Setiap orang punya kesalahan. Orang tua harus menyadarinya agar tidak selalu menyalahkan

anak.
Ingat, yang bicara adalah bahasa batin. Anak tidak peduli orang tua bicara dalam bahasa apa,

tetapi saat orang tua meniatkan maksud pikirannya, itulah yang tertangkap. Janin bisa mengikuti
kata-kata ibunya, walau ibunya bicara dalam hati, tanpa suara.
Langkah-langkah:

Orang tua harus tenang dan rileks.

Cari saat paling tepat untuk melakukan penanaman sugesti pada anak, ketika balitadalam

kondisi yang rileks dan fokus. Misalnya, saat menyusui, saat anak sakit, saat bercerita, atau
saat balita sedang tidur.
Gunakan media pendukung untuk melakukan penanaman sugesti (jika dibutuhkan), misalnya

suara musik yang menenangkan, suara lembut ibu dan ayah, suara detak jam, dan sebagainya.
Lakukan kontak tubuh secara lembut, berulang dan monoton (dapat dilakukan saat ia

tertidur), seperti mengusap kepala atau dahi balita, mengusap punggungnya dengan lembut.
Mulailah bicara dengan niat menanamkan sugesti positif, gunakan kalimat afirmasi positif

seperti, Anak manis, mimpilah yang indah dan besok pagi, bangun segar, bersemangat dan
sehat.
Lakukan pengulangan secara konsisten, orang tua melakukan hal sama berulang-ulang,

hingga terlihat hasil yang diharapkan.


Hindari:

Membiarkan balita tertidur lelap di depan TV atau media lain yang hidup, terutama jika media

tersebut memiliki efek negatif. Anak akan memsuki kondisi alpha saat tertidur, sehingga apa yang
ia dengan dari luar dapat terprogram secara otomatis di alam bawah sadarnya.
Bertengkar atau saling melontarkan kalimat negatif di depan anak karena bisa tertanam di

jiwa bawah sadar anak, dan kemungkinan berakibat pada kesehatannya.


Melakukan kekerasan terhadap anak, karena ia akan dengan mudah memprogram kekerasan

tersebut di jiwa bawah sadarnya.


Menggunakan kata-kata negatif. Misalnya, Besok pagi kamu bangun dan tidak rewel, tetapi
ganti menjadi, Besok pagi kamu bangun dengan hati senang, ya Nak!

Anda mungkin juga menyukai