Anda di halaman 1dari 8

DIREKTUR

RSUD KANJURUHAN
KEPANJEN

PELAYANAN GAWAT DARURAT

MERUJUK PASIEN

PEMKAB MALANG
RSUD
KANJURUHAN
KEPANJEN
SPO
Pengertian

No. Dok.

Tgl. Berlaku

No. Revisi

Dr. LINA JULIANTY, SpM,MM


Hal NIP. 19580707 198603 2 011

Rujukan adalah penyerahan tanggung jawab penanganan/perawatan/tindakan


medis pada pasien ke unit/institusi lain yang memiliki sumber daya yang lebih

Tujuan

tinggi baik antar unit dalam Rumah Sakit maupun dengan institusi atau RS lain.
Agar pasien yang memerlukan tindakan atau pemeriksaan yang tidak ada di
RSUD Kanjuruhan Kepanjen dapat ditangani seesuai standar dan peraturan

Kebijakan

yang berlaku dan tidak memperberat/memperburuk kondisi pasien.


1. Perawat pendamping pasien adalah perawat yang telah mendapatkan
pelatihan BLS/BCLS.
2. Indikasi rujukan ke RS lain :
a. Tidak ada tempat kosong untuk rawat inap.
b. Atas saran dokter spesialis/konsulen
c. Kasus tidak mampu ditangani di RSUD Kanjuruhan Kepanjen.
-

Invasive Cardiologi

CT Scan

Cangkok organ

d. Atas permintaan pasien dan keluarga


3. Syarat-syarat Rujukan :
a.

Persetujuan keluarga penderita

b.

Surat rujukan dari dokter

c.

Penderita dibuat stabil dulu

d.

Didampingi perawat yang membawa alat dan obat bantuan Hidup


Dasar ( oksigen,infus,ambubag,dan lain-lain )

Prosedur

e.

Memakai ambulance

f.

Menghubungi Rumah Sakit yang akan dituju terlebih dahulu

dengan cara memakai telepon atau radiomedik.


1. Pasien yang akan dirujuk harus distabilkan terlebih dahulu keadaan
umumnya (Airway, Breathing, Circulation)
2. Dokter mengontak RS yang dituju (melalui telepon / radiomedik) untuk :
a.Mendiskusikan indikasi rujukan
b.Menginformasikan kondisi pasien

3. Dokter membuat surat rujukan rangkap dua yang berisi :


a.

Identitas pasien (nama, umur, jenis kelamin, alamat)

b.

Diagnosa

c.

Keadaan pasien

d.

Tindakan dan terapi yang telah diberikan

4. Petugas membuatkan rincian tindakan yang diserahkan ke kasir untuk


diselesaikan pembayarannya oleh keluarga pasien.
5. Pastikan kesiapan tempat/alat/dokter ahli di RS yang dituju.
6. Perawat jaga mempersiapkan pasien.
7. Sopir ambulance :
a. Sopir ambulance menyiapkan dan check up kelengkapan kendaraan,
SIM, STNK, dan alat-alat kelengkapan ambulance emergency.
b. Dalam perjalanan harus perlu koordinasi dengan perawat pendamping
mengenai keadaan penderita selama perjalanan.
4. Perawat Pendamping :
a. Melakukan observasi dan mencatat pada kertas observasi tentang
waktu pencatatan, tensi, nadi, pernapasan, temperatur,produksi urine
dari pasien.
b. Mengatur atau mengganti cairan infus sesuai perintah dokter pengirim.
c. Memberi Injeksi / oxygen sesuai perintah dokter pengirim.
d. Melaporkan keadaan pasien melalui sopir ambulance ke radio medik
baik pada dokter pengirim maupun kepada RS yang dituju.
e. Menyerahkan pasien kepada rumah sakit yang dituju lengkap dengan
data observasi diperjalanan dan surat rujukan. Penyerahan pasien di
tempat penerimaan pasien dibantu petugas Rumah Sakit yang di tuju.
f.

Menjelaskan kepada keluarga pasien tentang selesainya pengiriman


pasien.

8. Untuk pasien yang dirujuk atas permintaan sendiri, dapat menggunakan


ambulance RS dengan didampingi oleh perawat pendamping dengan
dikenakan biaya sesuai ketentuan, atau menggunakan kendaraan pribadi
tanpa didampingi oleh perawat pendamping dan semua tindakan infasif
Unit Terkait

(pemasangan infus, kateter) dilepas.


IGD
IRNA

PELAYANAN GAWAT DARURAT

WADIR PELAYANAN
RSUD KANJURUHAN

PEMKAB MALANG

PENGGUNAAN TELEPON

RSUD

IGD UMUM DAN BEDAH

KEPANJEN

KANJURUHAN
KEPANJEN
SPO
Pengertian
Tujuan
Kebijakan
Prosedur

No Dok

Tgl Berlaku

No Revisi

Hal

Dr.HARRY HARTANTO, MM
NIP 140 216 160

Adalah tata cara yang mengatur penggunaan pesawat telepon di IGD


Agar komonikasi di IGD kedalam maupun keluar rumah sakit berjalan lancar.
Kegiatan komonikasi berjalan lancar sesuai prosedur tetap
A. Telepon ke dalam rumah sakit
1. Angkat handle telepon, pastikan terdengar nada sambung.
2. Tekan nomor sesuai nomor yang akan dihubungi.
3. Setiap membuka atau menerima telepon awali dengan salam pembuka
dengan kata-kata yang sopan, sampaikan pula identitas dan ruang
tempat asal menelpon.
4. Batasi pembicaraan sesuai keperluan dan dengan bahasa yang baik
serta bertanggung jawab.
5. Setelah selesai letakkan handle telepon dan pastikan pada tempat yang
semestinya.
B. Telepon keluar

1. Untuk telepon ke area lokal awali dengan no 1 atau 808 dan lanjutkan
dengan nomor telepon yang akan dihubungi.
2. Langkah selanjutnya sama dengan A no 3 s/d 5
C.Telepon Interlokal/ HP
1. Diawali dengan menekan kode wilayan yang akan dituju kemudian
nomor

yang

dituju,tunjukan

identitas,

ruangan

tempat

menelpon(IGD).tujuan yang akan dihubungi dan tak lupa keperluannya,


hal ini untuk mencegah penggunaan telepon diluar kepentingan dinas.
2. Letakan handle telepon pada tempatnya, dan tunggu ditempat sampai
adanya nada dering atau informasi lebih lanjut dari operator sentral
telepon.
Unit Terkait

3. Langkah selanjutnya sama dengan poin A no 3 s/ d 5


PAT
PELAYANAN GAWAT DARURAT

WADIR PELAYANAN
RSUD KANJURUHAN
KEPANJEN

PEMKAB MALANG

PEMELIHARAAN

RSUD

ALAT KOMONIKASI

KANJURUHAN
KEPANJEN
SPO

No Dok

Tgl Berlaku

No Revisi

Hal

Dr.HARRY HARTANTO, MM
NIP 140 216 160

Pengertian

Adalah tata cara dan langkah-langkah yang mengatur tata laksana

Tujuan
Kebijakan
Prosedur

pemeliharaan alt komonikasi di IGD RSUD Kanjuruhan Kepanjen.


Agar alat komonikasi di IGD RSUDKanjuruhan Kepanjen siap pakai.
Alat komonikasi terpelihara dengan baik
1. Dalam serah terima tugas,operator harus check up keadaanalat ( baik
kebersihan, kekurangan maupun kerusakan yang ada ) setiap alih tugas
2. Harus segara melapor ke IPS jika ada kerusakan/kelainan alat komonikasi
untuk diadakan perbaikan.
3. Jika ada kejadian luar biasa mengenai kerusakan alat komonikasi harus
segara melapor kepada kepala instalasi Gawat Darurat.

Unit Terkait

4. Menjaga kebersihan alat-alat setiap pergantian jaga.


IPS

PELAYANAN GAWAT DARURAT

WADIR PELAYANAN
RSUD KANJURUHAN
KEPANJEN

PEMKAB MALANG

OPERATOR RADIO

RSUD

KOMONIKASI

KANJURUHAN
KEPANJEN
SPO

Pengertian
Tujuan
Kebijakan
Prosedur

No Dok

Tgl Berlaku

No Revisi

Hal

Dr.HARRY HARTANTO, MM
NIP 140 216 160

Prosedur yang mengatur petugas alat komonikasi


Komonikasi di IGD berjalan lancar
Proses komonikasi kedalam dan keluar rumah sakit berjalan lancar
1. Petugas operator harus selalu berada di tempat, dalam menjalakan tugas.
2. Setiap memberikan/memulai pelayanan komonikasi harus dengan kata-kata
sopan,jelas dan bertanggung jawab.
3. Petugas operator dalam memberikan pelayanan komonikasi harus
membatasi keenangan dalam bats-batas yang diketahui, untuk masalahmasalah pelayanan medis maupun kedinasan segara berkonsultasi dengan
ketua tim/dokter yang terkait.
4. Operator yang berhalangan tugas, kewenagngan dilimpahkan kepada
operator lain/petugas tim IGD dan selanjutnya dilaporkan ke bagian umum.
5. Membuat laporan rutin dalam tugas untuk melaporkan kepada kepala

Unit Terkait

instalasi.
Rawat Inap
Poliklinik

PELAYANAN GAWAT DARURAT

WADIR PELAYANAN
RSUD KANJURUHAN
KEPANJEN

PEMKAB MALANG

KOMONIKASI DENGAN

RSUD

RADIO MEDIK

KANJURUHAN
KEPANJEN
SPO

Pengertian
Tujuan
Kebijakan
Prosedur

No Dok

Tgl Berlaku

No Revisi

Hal

Dr.HARRY HARTANTO, MM
NIP 140 216 160

Tata cara berbicara pada pembicaraan melalui radio komonikasi.


Memberikan pedoman pelaksanaan dilapangan
Kebijakan tentang pembicaraan informasi
1. Pastikan Chenel/kanal tidak terpakai
2. Posisikan mikrofon kira-kira 2-3 cm didepan mulut kita agar pembicaraan
kita dapat didengar dengan jelas.
3. Panggil nama panggilan lawan bicara (LB) diikuti nama panggilan sendiri
sambiol menekan tombol PTT mike, segara lepas PTT mike bila selesai
mamanggil. tunggu jawaban LB 4-5 detik. ulangi panggilan bila belum ada
jawaban.
4. Prioritas berita sebutkan sesudah nama panggilan LB dan nama sendiri
dipancarkan guna mengetahui prioritas berita.
5. Panggilan ulangan 3-4 panggilan tidak dijawab,berarti LB tidak diudara.
atau ulangi beberapa saat kemudian untuk memberi kesempatan pemakai
lain menggunakan frekuensi.
6. Bacxa pesan yang akan disampaikan bila ada jawaban dari LB. sebaiknya
bila pesan/ pancaran telah selesai dan kita menghendaki jawaban dari LB
ucapan kataGANTI pada pesan agar LB tahu bahwa pesan telah selesai
saat itu dan kita siap menerima jawaban dari LB.
7. Rja huruf atau kata bilangan yang hampir sama bunyinya. untuk kata/huruf

yang hampir sama bunyinya misalnya: b-d-p-e-v-p.


8. Kalimat sesingkat mungkin yang telah dimengerti oleh semua agar chenelchenel dapat dipakai secara efisien untuk semua anggota jaringan.
Tegaskan pada akhir pembicaraan, sebutkan apakah kita akan stand by : tetap
Unit Terkait

monitor chenel tersebut. atau off/turn berhenti bekerja/radio off


Rawat Inap
Poliklinik

contoh :
Kepanjen A : Malang, kepanjen hubungan
Malang B : Masuk, selamat siang
A : Menjawab berita KLB tadi pagi -/-(spasi sambil melepas push
to taik) telah dikirim tim lapangan terdiri 5 orang -/berangkat dari kepanjen jam 09.00 diperkirakan tiba jam
09.30 langsung ke RSSA malangGANTI.
B : Di mengerti, tim 5 orang perkiraan tiba jam 09.30
A : Selanjutnya Kepanjen stand by
B : Silahkan stand by.
Unit terkait

: Operator

Anda mungkin juga menyukai