signifikan berisiko membahayakan pasien bila digunakan dengan salah atau pengelolaan yang
kurang tepat.
Di Indonesia, pada Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 58 Tahun 2014. Tentang Standar
Pelayanan Kefarmasian di Rumah Sakit mengharuskan rumah sakit untuk mengembangakan
kebijakan pengelolan obat untuk meningkatkan keamanan khususnya obat yang perlu
diwaspadai (high-alert medications). Obat ini sering menyababkan kesalahan serius (sentinel
event) dan dapat menyababkan reaksi obat yang tidak diinginkan (ROTD).
Berdasarkan study yang dilakukan oleh Institute for Safe Medication Practices (ISMP) di US,
obat yang paling sering menyebabkan ROTD dan sentinel event adalah insulin, opium dan
narkotik, injeksi potassium chloride (phospate) concentrate, intravenous anticoagulants
(heparin) dan sodium chloride solution lebih besar dari 0,9%. Berikut adalah ketagori dan
spesifikasi obat yang termasuk ke dalam high alert medication.
List of High Alert Medication in Acute Care Setting
SPESIFIKASI OBAT
KATEGORI/KELAS OBAT
adrenergic agonists, IV (e.g., EPINEPHrine,
EPINEPHrine, subcutaneous
phenylephrine, norepinephrine)
adrenergic antagonists, IV (e.g., propranolol,
epoprostenol (Flolan), IV
metoprolol, labetalol)
anesthetic agents, general, inhaled and IV
(e.g., propofol, ketamine)
insulin U-500 (special emphasis)
to
bring
attention
to
the
IV
(e.g.,
lidocaine,
amiodarone)
antithrombotic agents, including:
anticoagulants (e.g., warfarin, low molecular
weight heparin, IV unfractionated heparin)
form of insulin
magnesium
methotrexate,
sulfate
oral,
injection
non-oncologic
use
Factor
Xa
apixaban,
inhibitors
dabigatran
inhibitors
(e.g.,
rivaroxaban)
(e.g.,
fondaparinux,
direct
thrombin
argatroban,
etexilate)
bivalirudin,
thrombolytics
alteplase,
reteplase,
glycoprotein
IIb/IIIa
(e.g.,
tenecteplase)
inhibitors
(e.g.,
eptifibatide)
cardioplegic solutions
opium tincture
oxytocin, IV
milrinone)
liposomal forms of drugs (e.g., liposomal
amphotericin B) and conventional counterparts
(e.g., amphotericin B desoxycholate)
moderate
sedation
agents,
IV
(e.g.,
dexmedetomidine, midazolam)
moderate sedation agents, oral, for children
(e.g.chloral hydrate)
narcotics/opioids
IV Transdermal oral (including liquid
concentrates, immediate and sustainedrelease formulations)
neuromuscular
blocking
agents
(e.g.,
injection,
hypertonic,
Dengan adanya daftar obat di atas, diharapkan bisa mengurangi kesalahan dalam pemberian
high alert medications. Pemberian high-alert medications harus teliti. Hal-hal yang dilakukan
untuk meningkatkan keamanan high alert medications adalah Farmasi harus melakukan
pengecekan ganda (double check) terhadap semua high alert medications sebelum diberikan
kepada pasien. Selain itu, persiapan dan penyimpanannya pun harus jelas. High alert
medications harus disimpan di pos perawat di dalam troli atau kabinet yang terkunci dan diberi
label yang jelas.