Anda di halaman 1dari 4

CASE ANALYSIS

NAMA PASIEN

Ny. N

TANGGAL

26 April 2016

DX MEDIS

Post SC indikasi partus tak maju

RUANG

Nifas Mawar

PROBLEM
DS:
P: nyeri bertambah
bila digunakan untuk
beraktifitas dan batuk,
berkurang
saat
istirahat
Q: klien mengatakan
nyeri seperti teririsiris R:pada daerah
supra pubik /bagian
bawah perut
S: Skala nyeri 7
T: +/- 5 menit
DO:
Luka insisi pada
abdoment
Tidak
terjadi
edema
Tidak ada keluaran
luka
Tidak
terjadi
kemerahan pada
luka jahitan
Tidak
terjadi
ekimosis

HYPOTESIS
Nyeri
akut
berhubungan
dengan agen
cedera fisik
(post op SC)

MECANISM
SC
(tranperitoinalis
profunda)

Pasca opertif

Trauma jaringan

MORE INFO
Pemeriksaan
Laborat: darah
rutin (Hb, Ht,
Lekosit,
Trombosit) post
SC
- Perdarahan post
partum/SC
pervaginam
- Jenis
anestesi
yang digunakan
- Efek anestesi
- Observasi flatus
dan peristaltic
usus
-

DONT KNOW
1 Aestesi yang
digunakan
lebih
sering
spinal, kenapa?
2 Apakah sekali
Caesar
akan
selalu Caesar?
3 Berapa
minimal waktu
untuk
hamil
lagi?

LEARNING ISSUE
Anestesi spinal lebih
aman daari pada anestesi
yang lain karena general
anestesi
akan
menyebabkan distress
pernafasan pada janin.
Sedngkan anestesi local
dikhawatirkan psikis ibu
tidak cukup kuat. Jdi
anestesi spinallah yang
lebih dianjurkan kecuali
ada masalah lain.

Discontinuitas
jaringan

Yang dianut adalah


Once a cesarean not
always a cesarean
kecuali pada panggul
sempit atau disproposi
segala pelvic

Nyeri

Dianjurkan jangan hamil


selama lebih kurang satu
tahun dengan memakai
kontrasepsi

PROBLEM SOLVING
NOC:
Pain control
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama
3x24 jam diharapkan nyeri dapat dikontrol
kriteria hasil:
Mampu mengontrol nyeri (tahu
penyebab nyeri, mampu menggunakan
tehnik
nonfarmakologi
untuk
mengurangi nyeri, mencari bantuan)
Melaporkan bahwa nyeri berkurang
dengan menggunakan manajemen nyeri
Mampu mengenali nyeri (skala,
intensitas, frekuensi dan tanda nyeri)
Menyatakan rasa nyaman setelah nyeri
berkurang
Tidak mengalami gangguan tidur

NIC:
Pain Management
Lakukan pengkajian nyeri secara
komprehensif
termasuk
lokasi,
karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas
dan factor presipitasi.
Observasi reaksi non verbal dari

Kerapatan
jahitan baik

ketidaknyamanan
Bantu pasien dan keluarga untuk
mencari dan menemukan dukungan
Kontrol lingkungan yang dapat
mempengaruhi nyeri, seperti suhu
ruangan, pencahayaan, dan kebisingan
Kurangi factor presipitasi nyeri
Kaji tipe dan sumber nyeri untuk
menentukan intervensi
Ajarkan teknik non farmakologi: nafas
dalam, relaksasi, distraksi, kompres
hangat/dingin
Berikan analgetik untuk mengurangi
nyeri
........................................
Tingkatkan istirahat
Berikan informasi tetang nyeri seperti
penyebab nyeri, berapa lama nyeri akan
berkurang,
dan
antisipsi
ketidaknyamanan dari prosedur
Monitor vital sign sebelum dan sesudah
pemberian analgesic pertama kali

INDIKASI

Disproporsi sefalopelvik, Palsenta previa, Gawat janin, Pernah SC sebelumnya, Kelainan letak janin, Hipertensi, Rupture uteri mengancam, Partus lama, Partus tak maju
Ketidakmampuan ibu mengejan

SC (tranperitonialis profunda)
Pasca operatif

Cemas

Post partum
Adaptasi fisiologis

Trauma jaringan
Luluka bekas insisi

Efek anestesi
Proses laktasi

Diskontinuitas jaringan Invasi


mikroorganisme

Nyeri

Supresi SSP

Medulla oblongata
Mempengaruhi tonus uteri
Isapan bayi

Gangguan pada pons


Respon mual muntah
Resti infeksi

Adaptasi psikologis

Taking in

Taking hold

Le

Penerimaan peran baru


Stimulasi Hip. Posterior

Atonia uteri
Stimulasi Hip.anterior

Perubahan peran
Sekresi oksitosin

Pola napas tak efektif


Resti
Cemas
Resti kekurangan volume cairan danperdarahan
elektrolit
Sekresi prolaktin
Stimulasi duktus alveoli Kelj. Mamae

Menghambat sekresi oksi


Putting inverted

Produksi ASI

Pressure the ejection of breas

Menghambat saluran air susu


ASI keluar terhambat

Ineffective breast fee

Anda mungkin juga menyukai