Anda di halaman 1dari 17

KELOMPOK 2

SEMINAR ANALISIS JURNAL

ANALISIS TERAPI MUSIK UNTUK


MENURUNKAN SKALA NYERI PADA PASIEN
POST OPERASI APENDIKTOMI
DI RUANG SUDIRMAN
RSUD KANJURUHAN KABUPATEN MALANG
ANGGOTA KELOMPOK

Miftahul Annisa (2331061010)


Dhea Talapesi (2331061001)
Jini Nurhayati (2331061011)
Afidatur Rohmah(2331061002)
Zayyda A. (2331061015)
Lila Damayanti (2331061003)
Evina Dhea H. (2331061018)
Riris Nofiati (2331061004)

Dina Dwi Fransisca (2331061006)


LATAR BELAKANG

World Health Organisation (WHO) (2010) menyatakan kejadian apendisitis di dunia


cukup tinggi. Angka kematian akibat apendisitis mencapai 21.000 jiwa, populasi
laki-laki 11.000 jiwa dan 10.000 jiwa pada perempuan. Sebanyak 596.132 orang
(3,36%) di Indonesia dilaporkan menderita apendisitis pada tahun 2016, dan
mengalami peningkatan menjadi 621.435 (3,35%) pada tahun 2017 (Kemenkes,
2017).
Hasil wawancara dengan salah satu perawat di Ruang Sudirman didapatkan bahwa
hanya terapi farmakologis yang diterapkan pada ruangan tersebut.
DEFINISI ETIOLOGI
Apendisitis adalah peradangan akibat Apendisitis akut merupakan
infeksi pada usus buntu atau umbai Infeksi bakteria Berbaga hal
cacing. Infeksi ini bisa mengakibatkan menjadi faktor penyebabnya
peradangan akut sehingga memerlukan yaitu sumbatan lumen apendiks
tindakan bedah segera untuk mencegah yang menjadi faktor pencetus
komplikasi yang umumnya berbahaya disamping hyperplasia jaringan
limfe, batu feses, tumor apendiks,
dan cacing askaris dapat juga
menyebabkan sumbatan.
KLASIFIKASI MANIFESTASI KLINIS
Apendisitis akut : radang mendadak di • Nyeri atau perasaan tidak enak sekitar umbilikus diikuti
umbai cacing yang memberikan tanda, anoreksia, nausea dan muntah, berlangsung lebih dari 1
disertai maupun tidak disertai rangsangan atau 2 hari.
peritoneum lokal. • Dalam beberapa jam nyeri bergeser ke nyeri pindah ke
kanan bawah dan menunjukkan tanda rangsangan
Apendisitis rekurens : jika ada riwayat
peritoneum lokal di titik Mc. Burney, nyeri rangsangan
nyeri berulang di perut bagian kanan bawah
peritoneum tidak langsung, nyeri pada kuadran kanan
yang mendorong dilakukannya
bawah saat kuadran kiri bawah ditekan, nyeri pada
apendiktomi.
kuadran kanan bawah bila peritoneum bergerak seperti
Apendisitis kronis : memiliki semua gejala nafas dalam, berjalan, batuk, dan mengedan, nafsu
riwayat nyeri perut kanan bawah lebih dari makan menurun, demam yang tidak terlalu tinggi,
dua minggu (sumbatan di lumen aoendiks biasanya terdapat konstipasi, tetapi terkadang terjadi
diare.
PEMERIKSAAN
KOMPLIKASI PENUNJANG

- Perforasi - Laboratorium (jumlah sel darah


- Peritonitis merah)
- Pemeriksaan Diagnostik Radiologi
(foto colon menunjukkan adanya
batu feses pada katup)
● Terapi Farmakologi
PENATALAKSA ● Terapi Non Farmakologi

NAAN
TERAPI TERAPI NON
FARMAKOLOGI FARMAKOLOGI
- Sebelum operasi Tata cara pemberian terapi
. Observasi 12 Dalam 8-12 jam Musik
tanda dan gejala apendisitis - Berbaringlah dengan posisi
. Beri antibiotik nyaman, harus sedikit lebih
- Operasi lambat, 50-70 ketukan/menit,
. Operasi/pembedahan untuk gunakan irama yang tenang
mengangkat apendiks yaitu - Dengarkan minimal 30 menit
apendiktomi setiap hari sampai semua rasa
- Sesudah operasi sakit yang dikeluhkan hilang
. observasi tanda-tanda vital untuk sepenuhnya dan tidak kembali
mengetahui terjadinya lagi.
perdarahan di dalam, - Jika diputar saat rasa sakit
hipertermia, syok atau gangguan muncul, maka rasa sakit akan
pernafasan berkurang atau bahkan hilang
sepenuhnya
TINJAUAN PENELITIAN TERDAHULU

- Penelitian yang dilakukan oleh Maslin Rundulemo, 2019 dengan judul


Efektivitas Terapi Musik Terhadap Penurunan Nyeri Pada Pasien Post Operasi
menunjukkan ada pengaruh terapi musik terhadap penurunan nyeri
pasien post operasi

- Penelitian yang dilakukan oleh Alfin Rulian Huda, et.al, 2022 dengan judul
Penerapan Kombinasi Terapi Nafas Dalam Dan Musik Klasik Dalam
Mengurangi Nyeri Akut Post Operasi Appendicitis Di Ruang Bima RSUD
Jombang menunjukkan musik klasik dapat menurunkan intensitas nyeri
pada pasien post operasi appendicitis
- Penelitian yang dilakukan oleh Andreas Setyono, 2021 dengan judul
Penerapan Terapi Musik Untuk Menurunkan Tingkat Nyeri Pada Pasien
Post Operasu Di RS Paru Dr. Ario Wirawan Salatiga menunjukkan
penurunan skala nyeri yang digambarkan dari setiap responden
yaitu antara 1,2 sampai 1,8. Ada perbedaan respon nyeri sebelum
dan setelah diberikan terapi musik pada pasien post operasi

-Penelitian yang dilakukan oleh Kristina Everentia Ngasu, 2021 dengan


judul Pengaruh Terapi Musik terhadap Penurunan Intensitas Nyeri pada
Pasien Post Operasi menunjukkan bahwa terapi music mempengaruhi
perubahan intensitas nyeri pada pasien post operasi
TINJAUAN KASUS
IDENTITAS PASIEN RIWAYAT KESEHATAN KLIEN

• Nama : Tn. T • Keluhan Utama : Klien mengatakan nyeri


• Usia : 57 tahun perut dibagain kanan bawah
• Jenis kelamin : Laki - laki • Riwayat Penyakit Utama : Pasien
• Alamat : Jambangan Dampit mengatakan nyeri perut dibagian kanan
• Status : Kawin bawah sejak 3 hari yang lalu, nyeri diuluh
• Tanggal masuk RS : hati menjalar ke kanan bawah, pasien
• No RM : 06 – 11 – 2023 mengalami mual muntah, pasien juga
• Diagnosa medis : Apendisitis Akut mengatakan jika tidak tahu kalau mempunyai
penyakit ini
• Riwayat Penyakit Keluarga :Tidak ada
Riwayat Kesehatan keluarga
• Keadaan Umum : Pasien Tampak Lemah
TANDA-TANDA VITAL

• Suhu : 36,2°c

• Nadi : 73x/menit

• Tekana darah : 129/87 mmHg

• Respirasi : 20x/menit PEMERIKSAAN


NEUROLOGI

• Tingkat kesadaran / GCS : 4, 5, 6


PEMBAHASAN

• Nyeri pasca bedah merupakan satu dari masalah-masalah keluhan pasien tersering di
rumah sakit. Nyeri post operasi sebagai konsekuensi pembedahan yang tidak dapat
dihindari

• Appendicitis adalah peradangan yang terjadi pada appendiks vermiformis akibat adanya
infeksi pada appendiks atau umbai cacing
• Penelitian yang dilakukan oleh Alfin Rulian Huda 2022 menunjukan dengan musik
dapat menurunkan nyeri post operasi appendicitis . Terapi nafas dalam dilakukan
selama 15 menit dengan jeda 1 menit. Sedangkan terapi musik klasik dilakukan
selama 10 menit dengan jeda waktu sesuai dengan kebutuhan pada pasien.

• Penelitian yang dilakukan oleh Andreas Setyono, 2021 menunjukkan operasi


appendictomy, pada hari pertama sebelum pemberian terapi musik, responden
menunjukkan skala nyeri 7, termasuk tingkat nyeri berat, setelah diberikan terapi
musik selama 15 menit dengan pilihan musik instrumentalia piano, responden
menunjukkan skala nyeri 6, yang berarti ada penurunan, meskipun hanya 1

• Penelitian yang dilakukan Arif & Sari, 2018 menunjukkan penurunan skala nyeri
dari intensitas berat menjadi sedang dan ringan. Terapi musik merupakan salah
satu penatalaksanaan nyeri dengan metode non farmakologis, yang mampu
mempengaruhi persepsi dengan cara mendistraksi
SARAN
1. Bagi RSUD Kanjuruhan
Disarankan kepada pelayanan kesehatan agar menjadikan terapi musik menjadi
alternatif kombinasi pengobatan di masa yang akan datang untuk penggunaan
musik sebagai terapi kesehatan.

2. Bagi Pasien
Pemilihan terapi musik dapat disesuaikan dengan musik favorit pasien.
Disarankan kepada keluarga pasien dapat melakukan terapi musik secara
mandiri dan rutin dengan tujuan rasa nyeri yang dialami berkurang.
SIMPULAN

Berdasarkan dari hasil analisis dan pembahasan yang telah dikemukakan dapat disimpulkan bahwa
analisis jurnal beberapa peneliti membuktikan adanya perbedaan skala nyeri pada pasien post operasi
sebelum dan sesudah diberikan terapi musik.
Thanks You

ITKM WCH 2024

CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo, and includes icons
by Flaticon, and infographics & images by Freepik

Anda mungkin juga menyukai