Anda di halaman 1dari 2

A.

TUJUAN
Setelah praktikum ini taruna diharapkan dapat:
1.
Mengetahui kegunaan radio transceiver.
2.
Memahami prinsip kerja dan karakteristik radio transceiver.
3.
Memahami cara penanganan troubleshooting sederhana kerusakan radio transceiver.
B. ALAT DAN BAHAN
Alat dan bahan yang dibutuhkan pada praktikum kali ini adalah:
1. PCB (Printed Circuit Board).
2. Solder
3. Timah
4. Bor
5. Osiloskop Digital
6. AVO-meter
7. Resistor 1k, 22k, 4k7, 100, 10k, 22, 470,
8. Kapasitor 10n, 220p,1n, 15p, 68p, 10uf, 82p, 330p, 470p,
9. Transistor C945, C1162,
10. RFC 100uH
11. X-Tal 3,5 MHz
12. Microphone
13. Trafo
14. Relay
15. Speaker
16. Kabel
17. Ferit 0,3mm - 8mm
C. TEORI DASAR
Radio transceiver adalah jenis komunikasi dua arah yang dapat mengirimkan dan
menerima sinyal pada satu frekuensi kerja, pada radio komunikasi transceiver (transceiver
dan receiver) terdapat transmitter (pemancar) dan perangkat penerima (receiver) dan
bekerjanya secara bergatian atau simultan (terus-menerus).

Gambar 1. Blok Diagram Radio Transceiver

D.

LANGKAH KERJA PRAKTIKUM

1. Lengkapi peralatan dan bahan praktikum yang akan digukanan, periksa terlebih
dahulu peralatan dan pastikan dalam keadaan bekerja.
2. Rangkailah rangkaian transceiver dengan benar seperti yang terdapat pada buku
manual dengan menghubungkan rangkaian VFO, rangkaian transceiver, rangkaian
microphone, rangkaian audio amplifier, trafo, relay, dan speaker.
3. Kenali bagian-bagian VFO.
4. Kenali bagian-bagian radio transmitter.
5. Kenali bagian-bagian radio receiver.
6. Sambungkan sumber tegangan DC melalui power supply ke rangkaian transceiver.
7. Atur receiver agar menemukan gelombang radio FM, atur transistor yang berwarna
merah, kuning, putih, dan hitam agar dapat menemukan gelombang radio FM.
8. Ukur frekuensi output VFO dengan oscilloscop digital agar menunjukkan nilai pada
1Mhz. Dan juga ukur transmitter tiap Tpnya, terdapat 6 TP yang harus diukur agar
menunjukkan nilai tegangan pada 12 VDC. Dan pada rangkaian output VFO kelompok
kami menunjukkan frekuensi pada 965,239 kHz.
9. Praktek selesai rangkaian sudah siap.

E. HASIL PRAKTEK
Setelah melakukan praktek ini kita dapat mengetahui fungsi dan bagian-bagian rangkaian
tranceiver dengan cara merangkai rangkaian dan menemukan troubleshooting pada
rangkaian tranceiver. Troubleshooting yang dialami pada praktek diantaranya kurangnya
ketelitian dalam penyolderan kaki-kaki komponen ke PCB dan juga mengalami
Troubleshooting pada relay yang tidak dapat bekerja dikarenakan tegangan DC tidak
masuk ke rangkaian VFO dan setelah dilakukan pemeriksaan akhirnya Relay tidak lagi
mengalami masalah dan di VFO mendapatkan tegangan sebesar 12 VDC.
F. KESIMPULAN
Radio transceiver adalah jenis komunikasi dua arah yang dapat mengirimkan dan
menerima sinyal pada satu frekuensi kerja, pada radio komunikasi transceiver (transceiver
dan receiver) terdapat transmitter (pemancar) dan perangkat penerima (receiver) dan
bekerjanya secara bergatian atau simultan (terus-menerus).
Radio komunikasi dua arah terbagi menjadi beberapa kelompok, yaitu:
1.
Radio Komunikasi dua arah half duplex.
2.
Radio komunikasi dua arah full duplex.
Pada Half duplex jenis komunikasi dua arah ini proses transmit (proses mengirimkan
sinyal) dan proses received (proses menerima sinyal) dilakukan secara bergantian dengan
menekan tombol transmit dan received. Sedangkan radio komunikasi dua arah full duplex
adalah radio komnikasi dimana proses pengirimkan (transmit) dan penerimaan (Received)
sinyal dilakukan secara terus menerus tanpa bergantian dengan menggunakan saluran
yang terpisah.

Anda mungkin juga menyukai