Abstrak
Proses pengkajian merupakan tahap awal dari proses keperawatan yang dilakukan secara sistematis
dengan mengumpulkan data individu secara komperhensif terkait aspek biologis, psikologis, sosial,
maupun spiritual. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pelaksanaan proses pengkajian
keperawatan di ruang rawat inap terpadu RSUP H. Adam malik medan. Penelitian ini menggunakan
pendekatan studi fenomenologi. Partisispan pada penelitian ini sebanyak lima partisipan dan dipilih
dengan metode purposive sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner
data demografi, observasi, dan wawancara mendalam serta direkam dengan menggunakan alat
perekam. Analisa data dilakukan dengan metode Colaizzi. Hasil penelitian dikelompokkan menjadi
empat kategori yaitu faktor pendorong pelaksanaan pengkajian, metode pengumpulan data dalam
pengkajian, manfaat melakukan pengkajian, dan faktor penghambat pelaksanaan proses pengkajian.
Mengingat pentingnya pengkajian maka direkomendasikan agar perawat mendapat pelatihan
keterampilan melakukan pengkajian keperawatan yang komperhensif dan berkesinambungan.
pengkajian
terhadap
kebutuhan
tersebut. Dan sering sekali hanya
berfokus hanya pada pengkajian
tanda-tanda vital dan pengkajian fisik.
Padahal pengkajian merupakan kunci
membuat keputusan klinis, mengetahui
keadaan pasien, serta masalah pasien
(Potter & Perry, 2005).
Fenomena
pelaksanaan
pengkajian yang tidak komperhensif di
rumah sakit merupakan hal yang menarik
perhatian peneliti untuk mengetahui lebih
dalam mengenai pelaksanaan proses
pengkajian keperawatan di Ruang Rawat
Inap Terpadu RSUP H. Adam Malik
Medan. Pertanyaan dalam penelitian ini
adalah bagaimanakah pelaksanaan proses
pengkajian keperawatan di Ruang Rawat
Inap Terpadu RSUP H. Adam Malik
Medan. Tujuan penelitian ini adalah untuk
mengetahui
pelaksanaan
proses
pengkajian keperawatan di Ruang Rawat
Inap Terpadu RSUP H. Adam Malik
Medan.
METODE
Peneliti menggunakan pendekatan
studi fenomenologi untuk menggali lebih
dalam proses pelaksanaan pengkajian
keperawatan di ruang rawat inap.
Penelitian ini dilaksanakan di
Ruang rawat Inap Terpadu RSUP H.
Adam Malik Medan pada bulan Januari
2012 sampai April 2012. Pemilihan
partisipan
menggunakan
purposive
sampling yaitu partisipan diambil dari
sebagian perawat pelaksana di Ruang
rawat Inap Terpadu RSUP H. Adam malik
Medan yang belatar pendidikan S1
keperawatan dan telah memiliki masa
kerja lebih dari dua tahun setelah
mendapat S1 keperawatan. Jumlah
partisipan sebanyak lima partisispan yang
terdiri dari tiga partisipan dari Rindu A
dan dua partisispan dari Rindu B.
Peneliti adalah instrumen kunci
pada penelitian ini dan
untuk
memaksimalkan
pengumpulan
data,
digunakan (1) Kuesioner Data Demografi
yang meliputi umur, jenis kelamin, agama,
suku, lama masa kerja, dan status
perkawinan, (2) Panduan wawancara
berupa pertanyaan yang akan diajukan
oleh peneliti. Panduan wawancara dibuat
oleh peneliti sendiri. Hal-hal yang akan
ditanyakan berupa pengalaman dalam
melakukan
proses
keperawatan,
pengalaman dalam melakukan pengkajian
pada pasien baru masuk dan pasien yang
telah dirawat lebih dari dua hari, hal yang
menghambat perawat dalam mengkaji
pasien dan hal yang dirasakan pasien jika
telah melakukan pengkajian keperawatan,
dan hambatan dalam melaksanakan proses
pengkajian keperawatan, (3) Lembar
observasi. Hal yang dilihat adalah
pelaksanaan
proses
pengkajian
keperawatan menurut 11 pola fungsi
kesehatan Gordon.
Pengolahan data dilaksanakan
mulai dengan mendengar hasil wawancara
berulang-ulang,
membuat
transkrip
wawancara, membaca dan meninjau
transkrip serta menarik pernyataan yang
signifikan, mengelompokkan pernyataan
yang signifikan, dan mengatur makna
53
mendokumentasian
informasi
Pembahasan
Faktor
pendorong
perawat
melakukan
proses
pengkajian
keperawatan antara lain: tahap proses
keperawatan yang harus dijalankan dan
prosedur tetap rumah sakit dalam
menerima pasien baru. Melakukan
pengkajian adalah proses pertama yang
dilakukan sebelum dapat melakukan
asuhan keperawatan pada pasien (AlfaroLeFevre, 1994).
Metode pengumpulan data yang
dilakukan perawat berdasarkan hasil
wawancara
peneliti
antara
lain
mengobservasi pasien secara langsung,
melihat catatan dari IGD, mewawancarai
pasien dan keluarganya, dan memeriksa
fisik pasien dari kepala sampai ujung kaki
(Kozier et al., 2004). Dengan pelaksanaan
proses pengkajian keperawatan, perawat
mendapatkan beberapa manfaat antara
lain: perawat merasa puas telah dapat
melaksanakan tugasnya (Syaiin, 2008),
bertambahnya
pengetahuan
dan
pengalaman perawat (Kozier et al., 2004),
diketahuinya masalah yang terjadi pada
pasien
sehingga
dapat
ditentukan
diagnosanya, serta dapat dievaluasinya
asuhan keperawatan yang telah dilakukan
(Kozier et al., 2004; Sand-Jecklin et al.,
2010).
Hasil wawancara dengan para
informan didapatkan bahwa faktor yang
menghambat
pelaksanaan
proses
pengkajian keperawatan antara lain:
kurangnya
kemampuan
perawat
mengumpulkan data pengkajian yang
komperhensif, kurang motivasi diri, beban
kerja yang tinggi (Martini, 2007).
dan
0
5
56
DAFTAR RUJUKAN
Alfaro-LeFevre, R. (1994). Applying
Nursing Process : a step by step
guide. J.B Lippincott
Haryanto.
(2007).
Konsep
dasar
keperawatan dengan pemetaan
konsep (concept mapping).
Jakarta: Salemba Medika
Barbara
et.al.
(2004).
Fundamentals
of
nursing:
Conepts, Process, and Practice.
Seventh Edition. New Jersey:
PEARSON
57