Nomor
Perihal
Lampiran
: ./RSUD/IV/2016
: Permohonan Kredensial
: 1 Berkas
KepadaYth :
Direktur RSUD Bitung
Di Tempat
Dengan hormat,
Dengan ini, kami mengajukan permohonan Surat Penugasan Klinis dan
Rincian Kewenangan Klinis sebagai staf medis RumahSakit.
Demikianlah
permohonan
ini
kami
sampaikan.
Atas
perhatiaannya
diucapkan terimakasih.
Keterangan :
* Coret yang tidak perlu
* Berkas yang dilampirkan : fotokopi STR, SIP, Foto copy Ijasah terakhir dan
Ijasah Spesialis, CV dan Pas foto 4 X 6 ( 1 Lembar)
Nomor
Perihal
Lampiran
: ./RSUD/IV/2016
: Permohonan Rekredensial
: 1 (Berkas)
KepadaYth :
Ketua Komite Medik
Di Tempat
Dengan hormat,
Sesuai Permohonan dari :
Nama : dr Herman Adriansjah, SpPD
Untuk dapat dilakukan kredensial sehubungan dengan tugasnya sebagai Dokter
Spesialis Penyakit Dalam Di Rumah Sakit Umum Daerah Bitung dan setelah kami
mengevaluasi Permohonan yang bersangkutan,maka dengan ini kami mohon
kiranya yang bersangkutan dapat dilakukan kredensial.
Demikian, atas perhtian disampaikanterimakasih..
Nomor
Perihal
Lampiran
: ./
/RSUD/IV/2016
: Jawab hasil Rekredensial
: 1 (Berkas)
KepadaYth :
Direktur RSUD Bitung
Di Tempat,Dengan Hormat,
Mengenai Permohonan Direktur No.//./Iv/2016,tertanggal 23 April
2016, tentang permohonan Rekredensial dan pemberian kewenangan klinis
atas nama dr Herman Adriansjah,SpPD, telah kami evaluasi kompetensi,
perilaku
etis
bersangkutan,
dan
kelengkapan
maka
dengan
berkas
ini
kami
berkas
permohonan
merekomendasikan
yang
untuk
dr.
Adriansjah,SpPD
Herman
SURAT KEPUTUSAN
DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BITUNG
Nomor : /SK-Dir/IV/2015
TENTANG
SURAT PENUGASAN KLINIS DAN RINCIAN KEWENANGAN KLINIS
PADA
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BITUNG
Mengingat:a.
b.
c.
d.
e.
g.
h.
MEMUTUSKAN
Menetapka
n
Pertama
Kedua
Ketiga
Keempat
Bitung
PADA TANGGAL : 23
April 2016
Direktur
RSUD Bitung
dr.Jeaneste
Watuna,MM.Kes
Lampiran
Nomor
Tanggal
: dr Herman Adriansjah,SpPd
Kualifikasi
JENIS PELAYANAN
MANDIRI
DENGAN
KETERANGA
SUPERVIS
Nasal)
- Tindakan Anestesi Umum, inhalasi dan
Intravena
- Anestesia bedah digestif
- Anestesia bedah urologi
- Anestesia bedah Ortopedi
- Anestesia bedah Kebidanan/ ginekologi
- Anestesia bedah THT
- Anestesia bedah mata
- Anestesia bedah gigi dan mulut
- Anestesia pediatrik umur > 1 tahun
- Anestesia untuk prosedur diagnostik
endoskopi, MRI, CT Scan
- Blok subaraknoid dengan/ tampa
kateter
- Blok epidural lumbal thorakal
dengan / tampa kateter.
- Blok kombinasi spinal epidural
- Blok kaudal dengan atau tampa kateter
- Pengangulangan nyari pasca bedah
Penyakit / masalah kesehatan /
prosedur yang komplek namu tidak
ada penyakit primer penyerta yang
mengancam nyawa ( status fisisk ASA
1 dan 2)
- Anestesia bedah syaraf
- Anesthesia bedah non jantung dengan
kelainan jantung
- Anestesia
dengan
tehnik
khusus
(misalnya teknik hipotensi)
- Anestesia pediatrik umur < 1 tahun
- Anestesia intra vena total
- Blok saraf perifer ekstremitas atas
(Blok pleksus brakhialis dan cabangcabangnnya
- Blok saraf perifer untuk batang tubuh
(misal
blok
paravetebral,
blok
ilioinguinal, blok iliohipogastrik, blok
transversus,
abdominalplane,
blok
rektus abdominalis)
- Blok saraf wajah dan kepala (misal blok
scalp blok saraf tepi cabang Ganglion
Gasseri)
- Blok servikal supervisial
- Blok
mata
(misal
periorbital,
retroorbital, subtenon)
- Blok intravena
- Perioperatif medicine pada pasien
dengan comorbid, coexiting disease
dan pada pasien dengan penyakit kritis
- Intubasi dengan pipa double lumen
(Endobronchial Intubation)
- Dificult airway management baik
dengan menggunakan ETT, berbagai
tipe LMA, videolaringoskopi,