Cara Menghitung Kebutuhan Pipe Wall Thickness
Cara Menghitung Kebutuhan Pipe Wall Thickness
Setelah semua nilai di atas didapatkan, maka rumus menentukan wall thickness tadi dapat
digunakan.
Nilai yang didapatkan nanti adalah bersatuan Inch. Nilai tersebut kemudian dikonversikan ke
Millimeter dengan cara dikalikan 25,4.
Setelah mendapatkan nilai t, maka nilai C (corrosion allowance) bisa ditambahkan ke dalamnya
apabila material terpilih anda tadi adalah material yang dapat berkarat. Misalnya untuk A106
carbon steel, nilainya adalah 1/16 inch atau dikonversikan ke millimeter = 1.6mm.
Misalnya anda mendapatkan nilai t= 5.49mm, maka 5.49 + 1.6 = 7.06mm.
Setelah nilai t tersebut didapatkan maka perlu pula dimasukkan nilai toleransi kekeliruan dalam
proses manufaktur pipa, dapat diberikan 0.3mm.
Misalnya 7.06 + 0.3 = 7.36mm.
Setelah itu, anda dapat mencocokkan nilai t tersebut pada Tabel Dimensi Steel Pipe (seamless &
welded pipe) menurut ANSI B36.10, sesuaikan dengan standar pipa pabrikan yang ada tersebut.
Misalnya telah ditentukan tadi bahwa pipa anda adalah 12 inch, dengan t berdasarkan
perhitungan adalah 7.36mm. Pada tabel terdapat nilai wall thickness pabrikan adalah 6.35mm
(schedule 20), 8.38mm (schedule 30) dsb. Maka anda harus memilih Schedule 30, karena tidak
boleh kurang dari 7.36mm yang sesuai perhitungan.
Dengan demikian Pipa anda adalah:
Pipa NPS 12 Schedule 30 ASTM A106.