Dengan adanya Undang-undang Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta ini
tentu diharapkan adanya perlindungan hukum bagi pemegang hak cipta benarbenar ditegakkan. Perlindungan terhadap kekayaan intelektual khususnya hak
cipta
merupakan
suatu
keharusan
bagi
tiap
negara
untuk
menjamin
Kejahatan hak cipta adalah salah satu jenis kejahatan yang tidak menghargai hasil
karya cipta orang lain dan memanfaatkan hasil ciptaan yang telah dilindungi oleh
undang-undang hak cipta untuk memperoleh keuntungan sendiri.
Salah satu bentuk kejahatan hak cipta yang marak saat ini adalah penjual
kaset bajakan yang merupakan hasil penggandaan suatu hasil karya cipta berupa
lagu ataupun film tanpa seizin pemegang hak cipta. Penulis membatasi maksud
dari kaset bajakan berupa kaset bajakan Video Compact Disc (VCD), dan Digital
Video Disc (DVD). Larangan penjual kaset bajakan diatur dalam pasal 114
Undang-undang Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta.
Menurut Pasal 114 Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak
Cipta yang berbunyi:
Setiap orang yang mengelola tempat perdagangan dalam segala bentuknya
yang dengan sengaja dan mengetahui membiarkan penjualan dan/atau
penggandaan barang hasil pelanggaran Hak Cipta dan/atau hak terkait
ditempat perdagangan yang dikelolanya sebagaimana dimaksud dalam
pasal 10, dipidana dengan pidana denda paling banyak Rp 100.000.000,00
(seratus juta rupiah).
Maraknya penjual kaset bajakan di Indonesia baik di pasar tradisional
maupun pusat perbelanjaan modern, pelakunya secara terang-terangan menjual
barang hasil pelanggaran hak cipta untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.
Lemahnya daya beli menjadikan masyarakat bersikap permisif terhadap
perdagangan barang-barang ilegal yang harganya jauh lebih murah dibandingkan
dengan barang asli, ini menjadikan seolah-olah masyarakat kurang mempedulikan
hak ekonomi dan hak moral yang dimiliki oleh pemegang hak cipta. Sementara
pengaruh dari Video Compact Disc (VCD) dan Digital Video Disc (DVD) bajakan
3
I.S.Susanto, Kriminologi, fakultas hukum universitas diponegoro, semarang,1995.
Hlm.1.
C. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas maka, identifikasi
masalah yang diangkat adalah sebagai berikut :
1. Apa yang menjadi faktor penyebab pelaku kejahatan hak cipta menjual kaset
bajakan di Kota Bengkulu ?
2. Bagaimana upaya aparat penegak hukum dan instansi terkait dalam
menanggulangi pelaku tindak pidana hak cipta penjual kaset bajakan di Kota
Bengkulu.
D. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan yang ingin dicapai melalui penelitian ini adalah :
a. Untuk mendeskripsikan faktor apa yang menyebabkan pelaku kejahatan
hak cipta menjual kaset bajakan di Kota Bengkulu?
b. Untuk mendeskripsikan bagaimana aparat penegak hukum dan instansi
terkait dalam menanggulangi penjual kaset bajakan di Kota Bengkulu.
2. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut :
a. Secara Teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan keilmuan di
bidang hukum pidana, khususnya berkaitan dengan tindak pidana hak
cipta.
b. Secara Praktis
1) Aparat Penegak Hukum dan Instansi terkait
Hasil penelitian ini diharapakan dapat menjadi instrument
evaluasi peranan aparat penegak hukum dan instansi terkait dalam
menanggulangi penjualan kaset bajakan.
2) Masyarakat
Penulis mengharapkan agar nantinya penelitian ini dapat
dijadikan pengetahuan bagi masyarakat atas pelanggaran hak cipta
4
Wikepedia pelanggaran hak cipta dimuat di dalam
https://id.wikipedia.org/wiki/Pelanggaran_hak_cipta diakses 25 November 2015.
adalah
seperangkat
Ibid, hlm. 1.
Nahrungschwerung
pengangguran
sebagai
hal
yang
menentukan.11
Pandangan bahwa faktor ekonomi sangat berpengaruh terhadap
kejahatan tidak dapat dipungkiri lagi, rasa ingin mengubah keadaan dan
mendapat kehidupan lebih layaklah yang menjadi penyebabanya.
Ibid,hlm.62.
10
Abintoro Prakoso, Kriminologi dan Hukum Pidana, Penerbit:Laksbang Grafika,
Yogyakarta, 2013, hlm.111-112.
11
10
5. Kaset Bajakan
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia kaset adalah wadah tertutup
untuk menyimpan film atau bahan yang peka cahaya. 13 Sedangkan, bajakan
adalah penggandaan hasil cipta orang lain tanpa sepengetahuan dan seizinnya.14
Berdasarkan pengertian di atas, penulis menyimpulkan kaset bajakan itu
adalah suatu wadah atau tempat untuk menyimpan film ataupun lagu yang
12
13
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia,
Penerbit: Balai Pustaka, Jakarta. 1997, hlm. 450.
14
11
dihasilkan dari penggandaan hasil cipta orang lain tanpa sepengetahuan dan
seizin pemilik hak cipta yang dimana barang tersebut merupakan tiruan.
Ciri-ciri kaset DVD dan VCD asli :
a. Pastinya ada logo hollogram asli di cover-nya, dan ada logo lunas
pajak.
b. Tercantum harga di depan cover kaset.
c. Ada pita pajak dari pemerintah.
d. Harga terbilang agak mahal berkisar lima puluh ribu rupiah
(Rp.50.000,00) ke atas.
e. Gambar lebih jernih dan bagus.
f. Ada subtitle Bahasa Indonesia.
g. Biasanya 1(satu) DVD/VCD hanya untuk satu film saja.
h. Ada juga DVD yang asli harganya terjangkau sekitar lima belas ribu
rupiah sampai tiga puluh ribu rupiah (Rp.15.000,00 Rp.30.000,00)
tapi tidak ditaruh di dalam box-set, melainkan ditaruhnya di plastik
(cirinya sama seperti yang disebutkan di atas).
Ciri-ciri kaset DVD dan VCD bajakan :
a. Harganya super murah berkisar lima ribu rupiah sampai sepuluh ribu
rupiah (Rp.5.000,00-Rp.10.000,00).
b. Satu DVD bisa berisi banyak film antara 6(enam) hingga
9(sembilan) film atau bahkan lebih.
c. Tidak ada hollogram-nya.
d. Kalau film-film baru biasanya kualitasnya kurang jernih atau
memuaskan karena mereka merekam di bioskop secara sembunyisembunyi.
e. Tidak ada pita pajak dari Pemerintah.
f. Subtittle untuk bahasa Indonesia terkadang tersedia kadang tidak ada,
kebanyakaan subtitle bahasa Inggris.15
F. Keaslian Penelitian
Penelitian penulis yang berjudul Tinjauan Kriminologi Terhadap
Maraknya Peredaran Kaset Bajakan Di Kota Bengkulu belum pernah
diangkat atau diteliti sebelumnya oleh peneliti lain. Berdasarkan hasil pencarian
15
Intan Kartika, Membedakan VCD dan DVD yang original dan bajakan,
diunduh tanggal 29 Mei 2015 dari
https;//intankartika03.wordpress.com/2013/02/19/membedakan-dvdvcd-yang-originaldengan-yang-bajakan/.
12
penulis yang merujuk pada skripsi, karya ilmiah, jurnal di perpustakaan Fakultas
Hukum Universitas Bengkulu maupun merujuk pada sumber di internet penulis
hanya menemukan beberapa judul yang berkaitan dengan judul penulis. Adapun
penelitian terdahulu yang mendekati kajian yang dibahas penulis adalah sebagai
berikut:
No.
1.
2.
Nama
Judul
Rumusan Masalah
Anggun Prima
L. Tobing
(B1A008054)
Fakultas Hukum
Universitas
Bengkulu
(2013)
13
faktor penyebab penjual kaset bajakan melakukan kejahatan hak cipta dan
upaya penanggulangannya. Penulis menggunakan bahan hukum termuktahir
yaitu Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta sedangkan
Anggun menggunakan Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2002 tentang Hak
Cipta, kedua Undang-undang tersebut memiliki perbedaaan yang sangat
substansial.
2. Suwandi (5107502846), Fakultas Hukum Universitas Panca Sakti Tegal, tahun
kelulusan 2010.
Dalam penelitian ini, Suwandi mengkaji bagaimana hukum positip Indonesia
dalam mengatur pelanggaran hak cipta dan bagaimana penangan penjualan
kaset VCD bajakan di Pasar Pagi Pemalang yang merupakan pelanggaran hak
cipta diwilayah hukum tersebut, suwandi lebih mengedepankan bagaimana
penegakan hukum terhadap penjual kaset VCD bajakan di Pasar Pagi
Pemalang. Sedangkan Penulis mengkaji tinjauan kriminologi terhadap penjual
kaset bajakan di Kota Bengkulu, yang dimana penulis membahas faktor
penyebab penjual kaset bajakan melakukan kejahatan hak cipta dan upaya
penanggulangannya. Selain itu bahan hukum yang digunakan berbeda, penulis
menggunakan bahan hukum termuktahir yaitu Undang-Undang Nomor 28
Tahun 2014 tentang Hak Cipta sedangkan Suwandi menggunakan UndangUndang Nomor 19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta, kedua Undang-undang
tersebut memiliki perbedaaan yang sangat substansial. Sehingga dapat
disimpulkan kajian Penulis dan Suwandi sangat berbeda.
Berdasarkan uraian di atas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa
penelitian yang penulis lakukan memiliki perbedaan dengan penelitian-penelitian
yang pernah ada atau dengan kata lain penelitian tentang Tinjauan Kriminologi
14
15
Dalam hal ini adapun masalah yang diteliti penulis adalah tentang kejahatan
hak cipta yaitu penjual kaset bajakan di Kota Bengkulu.
3. Populasi dan Sampel
a) Populasi
Populasi adalah keseluruhan atau himpunan obyek dengan ciri yang
sama.18 Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah seluruh penyidik
Kepolisian Polres Kota Bengkulu, seluruh pegawai negeri sipil Kantor
Wilayah Kementerian Hukum dan Ham Bengkulu, dan seluruh penjual kaset
bajakan di Kota Bengkulu.
b) Sampel
Sampel adalah himpunan bagian atau sebagian dari populasi.19 Guna
mendapatkan data untuk memecahkan permasalahan penelitian, digunakan
teknik purposive sampling. Maksudnya adalah penarikan sampel yang
bertujuan dilakukan dengan cara mengambil subyek yang didasarkan pada
tujuan tertentu, teknik ini biasanya dipilih karena alasan keterbatasan waktu,
tenaga, dan biaya sehingga tidak dapat mengambil sampel yang besar
jumlahnya dan jauh letaknya.20
Adapun yang menjadi sampel penulis adalah sebagai berikut :
1) 3 (tiga) Penyidik Polres Kota Bengkulu Unit Tindak Pidana Tertentu;
2) 1 (satu) Penyidik Pegawai Negeri Sipil Haki Kantor Wilayah
Kementerian Hukum dan Ham Bengkulu;
18
Bambang Sunggono, Metodologi Penelitian Hukum, Penerbit: PT. Raja Grafindo
Persada, Jakarta, 2012, hlm.118.
19
20
16
melainkan
bersumber
dari
data-data
yang
sudah
21
M.Abdi, (et al), Panduan Penulisan Tugas Akhir Untuk Sarjana Hukum (S1),
2014, hlm. 43.
22
17
23
138 .
Rosady Ruslan, Metode Penelitian, Penerbit : Rajawali Pers, Jakarta, 2010, hlm.
24
18
kepustakaan.
Penulis
telah
menyiapkan
beberapa
sumber
6. Pengolahan Data
Pengolahan data merupakan proses penelitian setelah data yang
diperlukan telah terkumpul. Pengolahan data pada umumnya dilakukan dengan
cara pemeriksaan, penandaan, rekonstruksi, dan sistematis data.25 Pengolahan
yang dimaksud adalah setelah data diperoleh baik data primer maupun data
sekunder kemudian data-data tersebut diolah sesuai dengan kebutuhan apa
yang menjadi pokok pembahasan dalam penelitian, yang kemudian data-data
tersebut diklasifikasikan sesuai dengan kegunaan dalam penulisan seperti
pengelompokan hasil wawancara atau jawaban. Tahapan pengolahan data yang
akan dilakukan penulis adalah dengan melakukan pemeriksaan terhadap data
yang telah dikumpulkan melalui studi dokumentasi maupun wawancara untuk
menjamin apakah sudah dapat dipertanggungjawabkan sesuai dengan
kenyataan di lapangan.
7. Analisis Data
Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis
kualitatif yaitu analisis data dengan mendeskripsikan ke dalam bentuk
pernyataan-pernyataan dengan cara berpikir induktif-deduktif atau sebaliknya.
Cara berpikir induktif adalah logica yang mengedepan untuk menemukan asas25
Abdulkadir Muhamad, Hukum dan Penelitian Hukum, Penerbit: PT. Citra
Bhakti, Bandung, 2004, hlm. 172.
19
asas umum (empirical uniform mities), berkaitan dengan penelitian data yang
didapatkan dari data primer disajikan melalui mengeneralisasikan data
selanjutnya digunakan cara berpikir deduktif yaitu suatu kegiatan untuk
menarik kesimpulan dari hasil kegiatan cara berpikir induktif sebelumnya.26
Berdasarkan paparan analisis tersebut selanjutnya disusun dan diuraikan
secara sistematis sehingga pada akhirnya diperoleh jawaban permasalahan
yang dibuat dalam bentuk skripsi. Selanjutnya data tersebut ditarik kesimpulan
melalui data yang bersifat khusus ke dalam data yang bersifat umum, serta
sebaliknya.
H. Sistematika Penulisan Skripsi
Sistematika penulisan merupakan uraian singkat tentang bagian-bagian
dari rencana penyusunan hasil penelitian yang terdiri dari bagian awal, isi, dan
akhir. Melalui proses penelitian tersebut diadakan analisa dan kontruksi terhadap
data yang telah dikumpulkan dan diolah. Adapun sistematika penulisan hukum ini
terdiri dari 5 bab, yaitu :
BAB I PENDAHULUAN
Judul Penelitian
Latar Belakang
Identifikasi Masalah
Tujuan Dan Manfaat Penelitian
Kerangka Pemikiran
Keaslian Penelitian
Metode Penelitian
1. Jenis Penelitian
2. Pendekatan Penelitian
3. Populasi dan Sampel
26
Burhan Ashosfa, Metode Penelitian Hukum, Penerbit: Rineka Cipta, Jakarta,
2007, hlm . 48.
20
4.
5.
6.
7.
8.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
BAB III
BAB IV
DALAM
MENANGGULANGI
TERHADAP
21
DAFTAR PUSTAKA
Buku:
Abdulkadir Muhamad, Hukum dan Penelitian Hukum, Penerbit: PT. Citra Bhakti,
Bandung, 2004.
Abintoro Prakoso, Kriminologi dan Hukum Pidana, Penerbit:Laksbang Grafika,
Yogyakarta, 2013.
Bambang Sunggono, Metodologi Penelitian Hukum, Penerbit: PT. Raja Grafindo
Persada, Jakarta, 2012.
Burhan Ashosfa, Metode Penelitian Hukum, Penerbit: Rineka Cipta, Jakarta,
2007.
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia,
Penerbit: Balai Pustaka, Jakarta. 1997.
I.S.Susanto, Kriminologi, fakultas hukum universitas diponegoro, semarang,1995.
M.Abdi, (et. all), Panduan Penulisan Tugas Akhir Untuk Sarjana Hukum (S1),
2014.
Rachmadi Usman, Hukum Hak atas Kekayaan Intelektual, Penerbit: P.T Alumni
Bandung, 2003.
Romli Atmasasmita, Teori dan Kapita Selekta Kriminologi, Penerbit : PT.Refika
Aditama, Bandung, 2007.
Ronny Hanitijio Soemitro, Metodologi Penelitian Hukum dan Jurimetri, Penerbit:
Ghalia Indonesia, Jakarta, 1990.
Rosady Ruslan, Metode Penelitian, Penerbit : Rajawali Pers, Jakarta, 2010.
22
Peraturan Perundang-Undangan:
Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta.
Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 tentang Perubahan Atas Undang-Undang
Nomor 19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara
Pidana.
Peraturan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia Nomor 26 Tahun 2011
tentang Penyelenggaraan Pendidikan dan Latihan Penyidik Pegawai
Negeri Sipil.
Internet :
Intan Kartika, Membedakan VCD dan DVD yang original dan bajakan,
diunduh
tanggal
29
Mei
2015
dari
https;//intankartika03.wordpress.com/2013/02/19/membedakan-dvdvcd-yangoriginal-dengan-yang-bajakan/.
Tempo/Yosep Arkian, Pabrik VCD Bajakan di Glodok Digerebek, diunduh
tanggal
29
Oktober
2015
dari
http://metro.tempo.co/read/news/2015/05/18/064667218/pabrik-vcd-bajakan-diglodok-digerebek
Wikepedia
pelanggaran
hak
cipta
https://id.wikipedia.org/wiki/Pelanggaran_hak_cipta.
dimuat
di
dalam
23