Anda di halaman 1dari 2

REFLEKSI KASUS

Bronkopneumonia
1. Rangkuman Kasus
Pasien bayi 1.5 tahun datang ke IGD RSPS, menurut ibunya, anaknya mengalami
demam mencapai 38.3c satu hari SMRS, disertai batuk pilek sejak 2 hri yll, kejang (-). Batuk
ngikil dari pagi sampai malam, senggrok2 dengan suara berubah seperti banyak dahak, parau.
Pasien tampak susah untuk bernapas, saat menarik napas tulang rusuk terlihat, cuping hidung
juga tampak bergerak, pola bernapas pasien tampak cepat dan dangkal. Dahak bisa keluar
berwarna kekunigan. Muntah (+) setelah batuk. Mengganggu tidur (+). Mulut terlihat pucat
membiru(-). Kaki tangan biru (-)
retraksi ringan di substernal. Riwayat tersedak (-), alergi (-), Asma (-), kejang (-), batuk (+),
pilek (+), muntah (-), BAB (+) normal biasa, BAK (+) normal biasa,. Pasien mau minum ASI
dan susu formula. ASI eksklusif diberikan sampai umur 7 bulan kemudian ditambah susu
formula. Bayi ini di diagnosis dengan bronkopneumonia.
2. Perasaan terhadap Pengalaman
Apa saja diagnosis banding batuk dan sesak nafas? Apa yang mendasari diagnosis
bronkopneumonia?
3. Evaluasi
Pada batuk dan sesak nafas diagnosis banding meliputi paru-paru dan jantung.
Diagnosis dtitegakkan dari anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang.
4. Analisis
Batuk atau kesulitan bernapas adala masalah yang sering terjadi pada anak.
Penyebabnya bervariasi, mulai dari penyakit ringan, yang dapatsembuh sendiri sampai
penyakit berat yang dapat mengancam jiwa.
Diagnosis Banding anak dengan sesak nafas dan batuk
PARU-PARU

JANTUNG

PNEUMONIA
BRONKIOLITIS
ASMA
EFUSI/EMPIEMA
TUBERKULOSIS (TB)
PERTUSIS
BENDA ASING

GAGAL JANTUNG
PENYAKIT JANTUNG BAWAA

Bronkopneumonia biasanya disebabkan oleh virus atau bekteria. Sebagian besar


episode yang serius disebabkan oleh bakteria. Biasanya sulit untuk menentukan
penyebab spesifik melalui gambaran klinis atau gambaran foto thorax. Penegakkan
diagnosisnya berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang.

5. Kesimpulan
Batuk atau kesulitan bernapas adala masalah yang sering terjadi pada anak.
Penegakkan diagnosisnya berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik, dan
pemeriksaan penunjang.
6. Daftar Pustaka
Rahajoe, N.N., Basir, D., Makmuri, Kartasasmita, C.B., 2005, Pedoman Nasional
Tuberkulosis Anak, Unit Koordinasi Pulmonologi Ikatan Dokter Anak Indonesia, Jakarta.
Staf Pengajar Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 1985,
Buku Kuliah 2 Ilmu Kesehatan Anak, Bagian Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran
Universitas Indonesia, Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai