Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PENDAHULUAN TREPANASI

A. KONSEP DASAR TEORI


1. DEFINISI
Trepanasi adalah operasi untuk membuka tengkorak/tempurung kepala dengan maksud untuk
mengetahuai dan memperbaiki kerusakan otak.
Trepanasi /kraniotomi adalah suatu tindakan membuka tulang kepala yang bertujuan mencapai otak untuk
tindakan pembedahan (Mansjoer,2008).
2. ETIOLOGI
Epidural hematoma terletak diluar durameter tetapi di dalam rongga tengkorak dan cirinya
berbentuk bikonveks/menyerupai lensa cembung. Sering terletak didaerah temporal/temporopariental
yang disebabkan oleh robeknya arteri meningea media akibat retaknya tulang tengkorak. Gumpalan darah
yang terjadi dapat berasal dari pembuluh arteri , namun pada sepertiga kasus dapat terjadi akibat
pendarahan vena, karena tidak jarang EDH terjadi akibat robeknya sinus venosus terutama pada regio
parientoksipital dan for a posterior. Walaupun secara relatif pendarahan epidural jarang terjadi, namun
harus dipertimbangkan karena memerlukan tindakan diagnostik maupun operatif yang cepat.
Pendarahan epidural bila ditolong segera pada tahap dini, prognosisnya sangat baik karena
kerusakan langsung akibat penekanan gumpalan darah pada jaringan otak tidak berlangsung lama. Pada
pasien trauma, adanya trias klinis yaitu penurunan kesadaran, pupil anisokor dengan reflek cahaya
menurun dan kontralateral hemiparesis merupakan tanda adanya penekanan branstem oleh herniasi uncal
dimana sebagian besar disebabkan oleh adanya massa exstra aksial.
3.MANIFESTASI KLINIS
a. Perubahan penglihatan
b. Perubahan bicara
c. Perubahan sensorik
d. Perubahan motoric
e.Perubahan bowel/blader
f.Perubahan dalam pendengaran

4. INDIKASI OPERASI
Indikasi tindakan kraniotomi/pembedahan intracranial adalah sebagai berikut:
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.

Penurunan kesadaran
Adanya tanda herniasi
Adanya cedera sistemik yang memerlukan operasi emergensi
Pengangkutan jaringan abnormal baik tumor/kanker
Mengurangi tekanan intracranial
Mengevakuasi bekuan darah
Pendarahan
Peradangan dalam otak
Trauma pada tengkorak

5. PEMERIKSAAN PENUNJANG
a. Tomografi computer, untuk menunjukan lesi dan memperlihatkan derajat edema otak
sekitarnya, ukuran ventikel, dan perubahan posisi /pergeseran jaringan otak, hemoragik.
b. Pencitraan resonans magnetic (MRI), sama dengan CT Scan, dengan tambahan keuntungan
pemeriksaan lesi dipotong lain.
c. Sinar X, memdeteksi adanya perubahan struktur tulang, pergeseran struktur dari garis tengah
(karena pendarahan, edema), adanya fragmen tulang.
d. Gas darah arteri (GDA), mengetahui adanya masalah ventilasi/oksigenasi yang akan dan
meningkatan TIK.
6. PENATALAKSANAAN
a. Mengurangi edema serebral
b. Meredakan nyeri dan mencegah kejang
c. Memantau tekana intrakranial
7. KOMPLIKASI
Beberapa komplikasi yang dapat terjadi pada pasien pasca bedah kraniotomi adalah sebagai berikut:
a.
b.
c.
d.
e.

Peningkatan tekanan intracranial


Pendarahan dan syok hipovolemik
Ketidakseimbangan cairan dan elektrolit
Infeksi
Kejang

f. Edema serebral
g. Pendarahan subdural,epidural,intracerebral

B. KONSEP DASAR ASUHAN KEPERAWATAN


1. PENGKAJIAN
a. Airway

Periksa jalan nafas dari sumbatan benda asing (padat,cair) setelah dilakukan pembedahan akibat
pemberian anastesi.
b. Brething
- Kompresi pada batang otak akan mengakibatkan gangguan Irma jantung, sehinga terjadi
perubahan pada pola nafas, kedalam , frekuensi maupun iramanya.
- Perubahan pernafasan
- Inspeksi pergerakan dinding dada, penggunaan otot bantu pernafasan diafragma, refraksi sternal
efek anastesi yang berlebih, obstruksi.
c. Circulating
- Efek peningkatan tekanan intracranial terhadap tekanan darah bervariasi. Tekanan pada pusat
vasomotor akan meningkatkan transmisi rangsangan parasimpatik ke jantung yang akan mengakibatkan
denyut nadi menjadi lambat, merupakan tanda peningkatan tekanan intracranial.
- Membran mukosa warna dan kelembapan, turgor kulit dan balutan.
d. disability
-Kaji tingkat kesadaran pasien, tanda respon mata, respon motoric, tanda vital.
- Inspeksi respon terhadap rangsangan, masalah bicara, kesulitan menelan, kelemahan, perubahan
visual dan gelisah.
e. Exposure
Pemeriksaan fisik
-

Abdomen
Inspeksi tidak ada asites, palpasi hati teraba 2 jari dibawah iga, dan limpa tidak membesar,
perkusi bunyi redup, bising usus 14x/menit. Distraksi abdominal dan peristaltic usus adalah

pengkajian yang harus dilakukan pada gastro intestinal.


Ekstermitas
Mampu mengangkat tangan dan kaki. Kekuatan otot ekstermitas atas 5-5 bawah 5-5
Intergumen
Kulit keriput, pucat

f. B1 (Breathing)

- pola nafas, kecepatan, irama, kualitas


- bunyi nafas, vesikuler, bronchovesikuler
- bentuk dada
- sputum
- parameter pada ventilator
g. B2 (Bleeding)
- irama jantung
- distensi vena jugularis
- bunyi jantung
- tekanan darah
h. B3 (Brain)
- tingkat kesadaran
- GCS
I. B4 (Bladder)
- kateter urin
- urin
- distensi kandung kemih

j. B5 (Bowel)
- rongga mulut
- bising usus
- distensi abdomen

- mual, muntah
k. B6 (Bone)
- warna kulit, suhu, kelembapan,turgor kulit
- integritas kulit
- perlu dikaji adanya lesi dan decubitus
2.DIAGNOSA KEPERAWATAN
a. perubahan perfusi jaringan serebral
b. resiko tinggi terjadi infeksi
c. gangguan rasa nyaman nyeri
d. bersihan jalan nafas tidak efektif
e. perubahan pola nafas tidak efektif
f. perubahan body image
g. gangguan nutrisi kurang dari kebutuhan
3. INTERVENSI
a. Bersihan jalan nafas tidak efektif
NOC
TUJUAN : Px dapat bernafas secara spontan/ mandiri
KH : 1. Produksi sputum berkurang/ hilang
2. frekuensi pernafasan dalam rentang normal
NIC :
1.
2.
3.
4.
5.

Auskultasi suara nafas tambahan


Lakukan fleping fribasi
Lakukan suction sesuai kebutuhan
Berikan O2 sesuai kebutuhan
Nebulaizer sesuai kebutuhan

6. Lakukan fisioterapi dada jika perlu


b. Gangguan nutrisi kurang dari kebutuhan
NOC :
TUJUAN : kebutuhan nutrisi px dapat terpenuhi
KH : nutrisi adekuat
NIC :
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Kaji adanya alergi makanan


Monitor adanya penurunan BB
Monitor turgor kulit
Monitor intake nutrisi
Anjurkan banyak minum
Kolaborasi dengan ahli gizi untuk jumlah kalori dan nutrisi yang dibutuhkan oleh px.

DAFTAR PUSTAKA
Donges Marilyn E, Rencana Asuhan Keperawatan (Pedoman Untuk Perencanaan dan Pendokumentasian
Perawatan Pasien), Edisi 3, Penerbit Buku Kedokteran EGC, Tahun 2008
Mansjoer, Arif , 2008. Kapita Selekta Kedokteran Edisi 3 Jilid 1. Media Aescalaplus.

Anda mungkin juga menyukai