Alfabet Ibrani
Alfabet Ibrani
Huruf
Semit
Kuno :
Ibrani kuno melihat dunia mereka berbeda dari yang kita lakukan
dalam kita abad 21.Setiap huruf yang digunakan untuk membentuk
sebuah kata adalah sebuah kalimat dalam dirinya sendiri. Dengan
mempelajari kata-kata melalui huruf, yang lebih penuh makna
Ibrani dapat dilihat.
Makna tiap huruf Ibrani adalah sebagai berikut :
Alef (gambar kepala sapi ternak)
Beth (rumah)
Gimmel (kaki)
Daleth (pintu)
He (dia menunjuk)
Waw (pasak)
Zayin (cangkul)
Kheth (dinding)
Teth (keranjang)
Yod (tangan)
Kaf (telapak tangan)
Lamed (tongkat)
Mem (air)
Nun (benih)
Samekh (duri)
Ayin (mata)
Pe (mulut)
Tsadi (sisi/ samping)
Qof (matahari setengah/ terbit)
Resh (kepala)
Shin (gigi)
Thaw (tanda target)
Alef & Mem
Kata ini juga dimulai dengan alef
yang berarti kuat Huruf kedua adalah
mem berarti air. Kata ini berarti air
yang kuat. Orang ibrani membuat lem
dengan merebus kulit binatang dalam
air. Seperti kulit rusak cairan kental
yang lengket yang terbentuk pada
permukaan air. Cairan kental ini telah
dihapus dan digunakan sebagai agen
pengikat air yang kuat. Kata ini berarti orang yang mengikat bersama-sama
keluarga IBU (EM/AME).
10 Hukum TUHAN
BAGIAN KEDUA
Syalom Alekhem
Para pembaca dipersilahkan mengadakan pembacaan karangan ini dengan rela hati, dan
penuh minat, lagi pula menaruh kemurahan hati, andai kami sendiri, walaupun sedapatdapatnya mengusahakan terjemahannya, kurang teliti menyalin beberapa kalimat. Sebab
segala sesuatu tidak sama daya dan artinya kalau dibaca dalam bahasa aslinya, yaitu
Ibrani, atau diterjemahkan ke dalam bahasa lain, dan tidak saja karangan ini saja, tetapi
juga Kitab Taurat sendiri, Kitab Para Nabi dan kitab-kitab lain itu tidak kecil
perbedaannya, apabila orang membaca dalam bahasa aslinya.
Kutipan dari Pengantar Yesus bin Sirakh, yang menyinggung proses penerjemahan buku
tersebut ke dalam bahasa Yunani. Sekaligus dinyatakan manfaat membaca Alkitab dalam
bahasa aslinya, karena setiap terjemahan walaupun seteliti mungkin tidak dapat
mengungkapkan segala sesuatu yang ada dalam aslinya tanpa perbedaan apapun.
Alkitab (Tanakh) aslinya ditulis dalam bahasa Ibrani dan Aram (Ezra 4:8-6:18; 7:12-26,
Yeremia 10:11, Daniel 2:4-7:28). Dalam Bahasa Ibrani, kedua bahasa ini disebut Ivrith (
) atau Yehudit/Bahasa Yehuda ( Raja-Raja 18:26) dan Aramith/Bahasa Aram (
Daniel 2:4)
Dalam Alfabet Ibrani-1 telah dibahas secara singkat. Dibagian ini akan ditunjukkan daftar
perkembangan huruf Ibrani :
Huruf Semit kuno telah berkembang bentuknya menjadi lebih sederhana dan dipakai
secara luas untuk bahasa-bahasa Kanaan, Ibrani, Aram, Moab, Edom, dan sekitarnya.
Saat ini huruf ini bisasa disebut Paleo Hebrew. Dalam huruf inilah Taurat ditulis dan
sistem penulisan ini dipakai sampai zaman pembuangan.
====================================
We Shalom Alekhem
BAGIAN KETIGA
Syalom Alekhem
Para pembaca dipersilahkan mengadakan pembacaan karangan ini
dengan rela hati, dan penuh minat, lagi pula menaruh kemurahan
hati, andai kami sendiri, walaupun sedapat-dapatnya mengusahakan
terjemahannya, kurang teliti menyalin beberapa kalimat. Sebab
segala sesuatu tidak sama daya dan artinya kalau dibaca dalam
bahasa aslinya, yaitu Ibrani, atau diterjemahkan ke dalam bahasa
lain, dan tidak saja karangan ini saja, tetapi juga Kitab Taurat
sendiri, Kitab Para Nabi dan kitab-kitab lain itu tidak kecil
perbedaannya, apabila orang membaca dalam bahasa aslinya.
Kutipan dari Pengantar Yesus bin Sirakh, yang menyinggung proses
penerjemahan buku tersebut ke dalam bahasa Yunani. Sekaligus dinyatakan manfaat
membaca Alkitab dalam bahasa aslinya, karena setiap terjemahan walaupun seteliti
mungkin tidak dapat mengungkapkan segala sesuatu yang ada dalam aslinya tanpa
perbedaan apapun.
Alkitab (Tanakh) aslinya ditulis dalam bahasa Ibrani dan Aram (Ezra 4:8-6:18; 7:12-26,
Yeremia 10:11, Daniel 2:4-7:28). Dalam Bahasa Ibrani, kedua bahasa ini disebut Ivrith (
) atau Yehudit/Bahasa Yehuda ( Raja-Raja 18:26) dan Aramith/Bahasa Aram (
Daniel 2:4).
Selama 2.500 tahun, bahasa Ibrani hanya dipakai untuk mempelajari Alkitab dan Mishnah
(teks susunan para Ravi Talmud) saja, karena bahasa yang digunakan adalah Bahasa
Ibrani. Bisa dikatakan bahasa ini pada mula-mula merupakan bahasa liturgis saja
(meskipun sebenarnya sudah digunakan oleh bangsa-bangsa Timur Tengah seperti
Kanaan, Phunisia, Amori, dan Yebus). Tetapi pada akhir abad ke-19 dan permulaan abad
ke-20, bahasa ini lahir kembali menjadi sebuah bahasa sejati dengan para penuturnya.
Berikut daftar dan pembahasan singkat Huruf Ibrani yang lazim dipakai oleh para Juru
Tulis Alkitab Ibrani. Transliterasi yang digunakan adalah transliterasi yang sederhana saja
(bukan ejaan
ilmiah yang
menggunakan
huruf latin
lengkap atau
ejaan Inggris).
Semua huruf Ibrani adalah huruf mati semua
(konsonan saja dan tanpa vokal) yang ditulis dari
kanan ke kiri seperti huruf Arab.
Contoh :
Latin
Ibrani
Sykr
Lmym
Pada mulanya Alkitab Ibrani ditulis dalam huruf mati saja dan tanpa jarak antar kata
(spasi). Huruf yang hanya terdiri dari konsonan saja sangat sulit dibaca apalagi tidak ada
garis pemisahnya.
Contoh :
ShLWM membacanya Shalom
LHYM membacanya Elohim
DNY membacanya Adonai
ShMYM membacanya Shamayim
Kejadian 1:1 dalam Bahasa Indonesia apabila ditulis seperti cara tulis Alkitab Ibrani akan
menjadi seperti ini:
PDMLNYLLHMNCPTKNLNGTDNBM
Sangat sulit dibaca kan???, dan bila diberi akan spasi menjadi :
PD MLNY LLH MNCPTKN LNGT DN BM
yang akan dibaca : PaDa MuLaNYa ALLaH MeNCiPTaKaN LaNGiT DaN BuMi
Bagi pembaca Indonesia masalah menyisipkan VOKAL diantara KONSONAN mungkin
hal ini agak mudah, namun bila tidak benar-benar menguasai bahasa Indonesia dengan
baik, maka hal ini akan sangat sulit sekali. Demikian juga dalam teks asli Ibrani yang
tidak dipisah spasi dan hanya terdiri dari huruf mati saja tanpa adanya vokal. Memang
dahulu orang-orang sangat terlatih dalam Bahasa Ibraninya sehingga mereka mudah saja
dalam membacanya. Namun hal itu tidak berlaku bagi mereka yang tidak mengerti
bahasa Ibrani, jangankan memahami, membaca saja sudah sangat kesulitan, apalagi saat
Bahasa Ibrani terdesak dengan bahasa-bahasa lain yang lebih dominan dipakai
masyarakat luas sebagai bahasa pergaulan di Palestina Kuno seiring pergantian penguasa
(Yunani, Aram, Latin, dll).
Namun kita perlu bersyukur sebab berkat kerja keras para Masora (Ahli Kitab), Alkitab
Ibrani di rapikan dengan memberi jarak antar kata dan menambahi dengan tanda yang
menandai pengucapan vokal. Perkembangan dari kasus ini dijelaskan di bawah ini :
Dalam perkembangannya huruf yang hanya terdiri dari konsonan saja sangat sulit dibaca,
karena satu tulisan bisa dibaca menjadi beberapa kata, misalnya ( )dapat dibaca Yom
(hari) atau Yam(laut) namun seperti solusi dalam bahasa Aram yang menggunakan
konsonan yang lemah bunyinya untuk menggantikan vokal, bahasa Ibrani juga demikian.
Daftar huruf-huruf yang dipakai adalah sebagai berikut :
Ada 3 sistem tanda vokal yang dipakai dalam penulisan Kitab Suci Ibrani, namun yang
akhirnya mendominasi dan paling banyak dipakai adalah sistem Tiberian. Tanda-tanda
tersebut adalah sebagai berikut :
Berikut ini pembahasan singkat tentang tanda ucapan vokal (niqqud) dari Tiberias
tersebut :
Catatan :
Semua
tanda
berada tepat
di bawah
huruf , ,,
kecuali
Kholem (o
panjang)
yang ada di atas kiri huruf ,, pada huruf setengah persegi
atau hanya memiliki satu tiang saja, tanda vokal berada tepat
di bawah tiangnya , ,,
Khusus kaf final ( )penempatan tandanya yaitu : ( )Kha
( )Ka ( )Kh (Mati)
Tanda ( ) memiliki dua pengucakan yaitu A panjang dan O
(seperti dalam kata polos). Namun lebih sering sebagai A
panjang. Dalam suku kata tertutup (yang berakhir dengan huruf mati atau huruf yang
tidak dibunyikan) tidak pernah mendapat vokal panjang. Sehingga qamets diucapkan
sebagai qamets-khatuf dalam suku kata tertutup yang tidak mendapat tekanan
(bandingkan dalam bahasa Jawa, hanacaraka, meskipun tertulis a, namun dibaca seperti
huruf O dalam kata polos).
Contoh :
= dibaca Qorban bukan Qareban karena suku kata tertutup tidak pernah mendapat
vokal panjang, jadi diucapkan sebagai vokal pendek (O bukan A).
================
TANDA MAQQEF ( ) / hubung berguna untuk menghubungkan 2 kata atau lebih dan
dalam pengucapannya kata tersebut menjadi satu kata, jadi tekanan kata ada pada suku
kata terakhir, dan kata yang depan tidak mendapat penekanan dalam pengucapan karena
kata yang digabung dianggap sebagai satu kata, namun tanda hubung ini tidak boleh
digunakan untuk memisahkan kata di akhir baris seperti dalam bahasa Indonesia.
Contoh :
Dalam bahasa Ibrani Modern, tanda maqqef sering ditempatkan ditengah kata seperti
dalam huruf latin.
===========================
VOKAL HOMOGEN
Ada dua jenis tulisan dalam bahasa Ibrani, yaitu tulisan lengkap dan tidak lengkap.
Tulisan lengkap apabila terdiri dari tanda vokal dan huruf mati yang memandai bunyi
vokal (konsonan yang menandai vokal inilah yang disebut vokal homogen), sedangkan
tulisan tidak lengkap apabila tanda vokal tidak bersama dengan vokal homogennya.
Contoh :
Huruf Waw ( ) homogen dengan tanda vokal O dan U.
Huruf Yod ( ) homogen dengan tanda vokal I dan E.
Dalam kasus ini huruf Waw atau Yod tidak dianggap sebagai vokal, tetapi membisu
sambil memperpanjang bunyi pada vokal homogennya.
Contoh :
= Me (Bukan Mey)
= Me (Bukan Mey)
= Mi (Bukan Miy)
= Mo (Bukan Mow)
= Mu (Bukan Muw)
Tetapi :
= May (Bukan Ma)
= May (Bukan Ma)
= Moy (Bukan Mo)
= Miw (Bukan Mi)
= Mew (Bukan Me)
Pengecualian :
Susunan huruf ( ) meskipun tertulis...ayw namun tetap diucapkan sebagai...aw.
Contoh :
= Yadaw
========================
TANDA SHEWA ( ) :
Shewa bersuara e (pada kata Perangko)
Shewa dibawah huruf pertama selalu bersuara.
( ) Dibaca Periskila bulan Priskila
Shewa dibawah huruf bertitik tengah selalu bersuara. ( ) Dibaca saattero
Shewa dibelakang huruf vokal panjang selalu bersuara. ( ) Dibaca remelan
bukanremlan karena di depannya ada vokal panjang ()
Di bawah huruf yang sama dengan huruf dibelakangnya selalu bersuara. ()
dibaca halelu(bukan hallu)
Shewa tidak bersuara
Dibawah huruf tidak bertitik tengah atau dibelakang vokal pendek ( ) Dibaca
saanro
Shewa di huruf paling belakang selalu tidak bersuara. (
) Lamekh
Dalam huruf selain Kaf Final ( )atau bila ada 2 shewa berturut-turut di belakang, shewa
biasanya tidak ditulis, kecuali kalau ada 2 shewa di belakang secara berturut-turut.
Bila ada dua shewa berturut-turut dibelakang kata maka keduanya tidak bersuara. ( )
Qatalt
Bila ada dua shewa berturut-turut di tengah kata maka shewa yang depan tidak
bersuara dan shewa yang belakang bersuara. ( ) Qatalthenah (he dibelakang tanpa
titik tengah tidak diucapkan).
Huruf tenggorokan (heakhrea) tidak pernah mendapat shewa biasa tetapi shewa
gabungan dan diucapkan sangat pendek (lihat juga dalam daftar tanda vokal diatas).
Tanda-tanda ini hanya muncul dalam huruf tenggorokan.
==============================
DAGESH ( ) Berupa Titik Di Tengah Huruf ( )
Dagesh qal ( , atau , sering juga disebut sebagai Dagesh Lene =
dagesh lemah, atau dengan kata lain titik lemah yang menentang titik kuat pada
bagian berikutnya).
Dagesh sebagai titik pengeras hanya dimiliki 6 huruf begahkefath (singkatan dari beth,
gimmel, daleth, kaf, pe dan thaw). Apabila huruf begahkefath mendapat titik pengeras di
dalamnya, maka huruf itu akan diucapkan secara keras V menjadi B. Namun saat ini
hanya 3 huruf saja yang mengalami perubahan bunyi saat mendapat dagesh yaitu beth (V
& B), kaf (K & KH) dan pe (F & P), lihat keterangan diatas tentang 6 huruf begadkefat.
Di huruf begahkefath, dagesh dipakai di awal kata apabila kata sebelumnya berakhir
dengan suku kata tertutup (huruf mati).
= beth di kata kedua berdagesh karena kata sebelumnya berakhir dengan huruf
mati.
Namun bila berakhir dengan suku kata terbuka (vokal /huruf hidup /konsonan yang
berfungsi sebagai vokal) maka huruf begahkefath tidak mendapat dagesh.
= Thaw tidak berdages karena kata sebelumnya berakhir dengan vokal
homogen.
Contoh Lain :
= Bekhayil
= Lo Vekhayil
Pengecualian :
= Adonay Gadol
Huruf Gimmel tetap berdagesh karena didahului konsonan/ vokal yang tidak homogen.
Dagesh Hazaq ( , titik kuat yaitu dagesh dobel, atau , sering
disebut sebagai dagesh forte) dapat ditempatkan di hampir semua huruf, ini
menunjukkan rangkap (dua kali lipat).
Dagesh sebagai titik penduakalian / pendobel huruf. Saat huruf Ibrani seharusnya dobel
tidak ditulis 2 kali namun hanya satu kali saja dan diberi titik tengah yang artinya huruf
ini didobelkan. Dapat dipakai dalam semua huruf termasuk huruf begahkefath kecuali
dalam huruf tenggorokan dan Resh (heakhrea singkatan dari he, alef, kheth, resh dan
ayin). Contoh :
Massa
Cara membedakan dagesh dalam huruf begahkefath apakah berfungsi sebagai titik
pengeras atau sebagai titik penduakalian.
Titik pengeras tidak pernah didahului oleh vokal atau shewa yang bersuara. ()
diucapkansambas bukan sambbas dan bukan juga samvvas.
Titik penduakalian tidak pernah terdapat di awal kata. ( ) diucapkan bara bukan
bbaradan bukan juga vvara.
Bila dibelakang vokal ada huruf begahkefath dengan dagesh, berarti huruf
tersebut diduakalikan sekaligus dikeraskan, karena tidak mungkin huruf yang lembut
(v, kh, f) didobelkan. ( ) diucapkan sabbas bukan savvas dan bukan juga sabas.
========================
TANDA MAPPIQ ( ) PADA HURUF HE
v Huruf He ( )diakhir kata apabila bertanda titik ( )diucapkan h apabila tidak
bertanda titik ( )maka tidak diucapkan dan hanya menandai bahwa kata tersebut berakhir
dengan vokal panjang ( / /) . Meski tidak diucapkan namun harus tetap dituliskan dalam
trasliterasi.
Contoh :
= Galah
= Goleh
= Goleh
= Galoh
harus dibaca Malka
harus dibaca Malkah
===========
Huruf waw yang berdagesh ( )memiliki banyak ucapan, bisa berupa vokal U
panjang atau bisa dobel w (WW) atau bisa juga huruf o bila bertitik diatasnya ().
Perlu diperhatikan dengan baik jangan sampai tertukar baik antara huruf U dan WW
ataupun antara huruf O denganOW atau dengan ucapan WO.
= Lowweh
= Luh
= Loh
= Lowwah
= Loweh
===============
Bahasa Ibrani diucapkan dengan tekanan pada suku kata terakhir. Namun dalam
kasus segolata (ada dua vokal e berturut-turut, maka tekanan kata pada suku kata
kedua dari belakang). Misal : Melekh (raja), Khesed (kasih setia).
Tanda meteg ( ) menandai tekanan sampingan dalam sebuah kata Ibrani, namun
tekanan utama tetap pada suku kata terakhir atau kedua dari belakang, ditempatkan di
sebelah kiri tanda vokal. Contoh : ( = )Kal + Addim karena terhubung dengan
garis maqqef maka dianggap 1 kata jadi diucapkan kol-adim (Qamets yang mewakili
a panjang menjadi Qamets-Khatuf karena penekanan pada suku kata terakhir). Tapi
bila diberi tekanan (tanda meteq) ( )akan dibaca Kal-addim. Contoh lain :
dibaca Khokhmah bukan Khakhemah, tapi bila terdapat tanda meteg ( ) maka
diucapkan Khakhemah.
Titik (sof pasuf = ) selalu diikuti silluq ( ) () . Bentuk silluq = bentuk
meteg.
Titik Koma ( = atnakh) ()
Koma ( = zaqef qaton) ( )
v TANDA RAFE ( ) adalah sebuah tanda garis kecil diatas konsonan untuk menandai
huruf begadkefath yang tidak berdagesh (kebalikan dari dagesh) ( ), juga untuk
menandai huruf alef dalam kasus khusus ( ), juga dipakai dalam huruf he ( )di akhir
kata yang tidak diucapkan. Namun Hal ini tidak lagi ditemukan dalam bahasa Ibrani,
tetapi masih mungkin kadang-kadang terlihat dalam bahasa Yiddish dan Ladino. Dalam
kebanyakan cetakan Alkitab Ibrani tanda ini tidak dicantumkan, meski beberapa masih
mencantumkan.
v Tanda khusus yang hanya dipakai dalam Ibrani Yiddish ( ) , dobel waw, dobel yod,
waw yod dan yod-yod-patakh. Dipakai sebagai simbol khusus dan sebagai singkatan
nama TUHAN (YHWH) dan dalam kasus lain (YAH YAHWEH disingkat YY).
v KETIV dan QERE. Dalam naskah yang suci, huruf yang tertulis tidak boleh diubah
sama sekali meskipun terjadi kesalahan penulisan. Dalam kasus ini, kata dimana terjadi
kesalahan penulisan, diberi tanda lingkaran masora / lingkaran kecil diatasnya yang
menandakan ada bacaan yang benar di pinggir halaman atau disampingnya. Teks yang
tertulis disebut ketiv (tertulis) dan bacaan yang benar di pinggir disebut qere (terbaca)
Contoh : Mazmur 5 : 9
tidak dapat berada dalam huruf selain huruf tenggorokan, sehingga di bawah huruf yod
menjadi shewa saja ( ) . Namun apabila kata sebelum atau sesudah nama TUHAN
(YHWH) adalah ADONAY, maka nama TUHAN (YHWH) diucapkan ELOHIM. Misal :
Tidak diucapkan Adonay Adonay, tetapi Adonay Elohim. Sehingga nama TUHAN
(YHWH) dalam penulisannya menjadi :
atau
Karena ditambahkan tanda vokal dalam kata Elohim.
v Tapi nama TUHAN (YHWH) tertulis singkat ( = )YAH, tidak dibaca ADONAI atau
ELOHIM tetapi tetap YAH, contoh : ( = ) halelu-Yah bukan halelu-ADONAI.
v Namun qere tetap ini sering dilupakan oleh sarjana Kristen yang membaca apa
adanya vokal-vokal dalam nama TUHAN (YHWH) dengan ucapan YEHOWAH dan
YEHOWIH sehingga muncul istilah Jehovah (Inggris), Yehuwah (Jawa), Jahowa (Batak).
Sesuatu kesalahan yang seharusnya tidak boleh terjadi, mengingat kesalahan ini sangat
fatal karena menyangkut nama TUHAN (YHWH).
v Khusus kata Yerusalem meskipun tertulis (
= ) Yerusyalami namun orang biasanya
mengucapkannya sebagai Yerusyalayim (
) , inilah alasannya kenapa dalam naskah
Alkitab Ibrani tertulis Yerusyalami. Namun dalam bagian Kitab yang tertulis dalam
Bahasa Aram misalnya Daniel 5:2 yang tertulis
( Yerusyelem) tetap diucapkan
sebagaimana mestinya.
v Dalam kasus-kasus tertentu apabila patakh
( ) di akhir kata didahului huruf tenggorokan, karena mendapat tekanan dalam
pengucapan, maka patakh akan maju dan mendahului huruf tenggorokan itu dalam
pengucapannya. (disebut furtive patakh)
dibaca ruakh (roh) bukan rukha
dibaca masyiakh (mesias) bukan masyikha
dibaca mizbeakh (mesbah) bukan mizbekha
v Untuk penulisan huruf-huruf yang tidak ada dalam Huruf Ibrani Standar, dipakai
gabungan huruf :
= Obaja (ovadyah) Obaja 1:1
= Sefaca (syefatyah) 2 Samuel 3:4
Namun ada pula yang memakai geresh disamping huruf vokal. Dalam tanda melodi
berbentuk ( ), namun hanya dipakai untuk bahasa Inggris dan Arab.
========================================
We Shalom Alekhem
BAGIAN KEEMPAT
ANGKA IBRANI
Waw
6
Nun
50
Qof
100
Samekh
60
Resh
200 +
Jumlah
666
===================================
https://webcopas.wordpress.com/2011/01/17/alfabet-ibrani/