Pembentukan PPRS
Pembentukan PPRS
PERHIMPUNAN PEMILIK
DAN PENGHUNI SATUAN
RUMAH SUSUN (P3SRS)
Pasal 75
(1) Pelaku pembangunan wajib memfasilitasi terbentuknya PPPSRS paling lambat sebelum masa transisi
sebagaimana dimaksud pada Pasal 59 ayat (2) berakhir.
(2) Dalam hal PPPSRS telah terbentuk, pelaku pembangunan segera menyerahkan pengelolaan benda bersama,
bagian bersama, dan tanah bersama kepada PPPSRS.
(3) PPPSRS sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berkewajiban mengurus kepentingan para pemilik dan
penghuni yang berkaitan dengan pengelolaan kepemilikan benda bersama, bagian bersama, tanah bersama,
dan penghunian.
(4) PPPSRS sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat membentuk atau menunjuk pengelola.
Pasal 76
Tata cara mengurus kepentingan para pemilik dan penghuni yang bersangkutan dengan penghunian
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 75 diatur dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga PPPSRS.
Pasal 77
(1) Dalam hal PPPSRS memutuskan sesuatu yang berkaitan dengan kepemilikan dan pengelolaan rumah
susun, setiap anggota mempunyai hak yang sama dengan NPP.
(2) Dalam hal PPPSRS memutuskan sesuatu yang berkaitan dengan kepentingan penghunian rumah susun,
setiap anggota berhak memberikan satu suara.
Pasal 78
Ketentuan lebih lanjut mengenai PPPSRS sebagaimana dimaksud dalam Pasal 74, Pasal 75, Pasal 76, dan
Pasal 77 diatur dengan Peraturan Pemerintah.
I. LATAR BELAKANG
Rumah Susun perlu dikelola dengan baik agar tetap layak gungsi dan layak huni.
Pengelolaan Rumah Susun Milik merupakan tanggungjawab pemilik yang dalam hal ini
oleh Perhimpunan Pemilik dan Penghuni Sarusun yang selanjutnya disebut PPPSRS
Agar pembentukan PPPSRS dapat tercapai dengan baik perlu diatur dalam peraturan dan
disosialisasikan
Rumah Susun adalah bangunan gedung bertingkat yang dibangun dalam suatu lingkungan yang terbagi
dalam bagian-bagian yang distrukturkan secara fungsional, baik dalam arah horizontal maupun vertikal dan
merupakan satuan-satuan yang masing-masing dapat dimiliki dan digunakan secara terpisah, terutama untuk
tempat hunian yang dilengkapi dengan bagian bersama, benda bersama, dan tanah bersama.
Rumah Susun Umum adalah rumah susun yang diselenggarakan untuk memenuhi kebutuhan rumah bagi
masyarakat berpenghasilan rendah.
Rumah Susun Komersial adalah rumah susun yang diselenggarakan untuk mendapatkan keuntungan.
Masyarakat Berpenghasilan Rendah yang selanjutnya disebut MBR adalah masyarakat yang mempunyai
keterbatasan daya beli sehingga perlu mendapat dukungan pemerintah untuk memperoleh sarusun umum.
Satuan Rumah Susun yang selanjutnya disebut sarusun adalah unit rumah susun yang tujuan utamanya
digunakan secara terpisah dengan fungsi utama sebagai tempat hunian dan mempunyai sarana penghubung
ke jalan umum.
Nilai Perbandingan Proporsional yang selanjutnya disebut NPP adalah angka yang menunjukkan
perbandingan antara sarusun terhadap hak atas bagian bersama, benda bersama, dan tanah bersama yang
dihitung berdasarkan nilai sarusun yang bersangkutan terhadap jumlah nilai rumah susun secara keseluruhan
pada waktu pelaku pembangunan pertama kali memperhitungkan biaya pembangunannya secara
keseluruhan untuk menentukan harga jualnya.
Sertifikat Hak Milik Sarusun yang selanjutnya disebut SHM sarusun adalah tanda bukti kepemilikan atas
sarusun di atas tanah hak milik, hak guna bangunan atau hak pakai di atas tanah negara, serta hak guna
bangunan atau hak pakai di atas tanah hak pengelolaan.
Pelaku Pembangunan Rumah Susun yang selanjutnya disebut pelaku pembangunan adalah setiap orang
dan/atau pemerintah yang melakukan pembangunan perumahan dan permukiman.
Penghuni adalah orang yang menempati sarusun, baik sebagai pemilik maupun bukan pemilik.
Pengelola adalah suatu badan hukum yang bertugas untuk mengelola rumah susun.
Perwakilan Tower adalah pemilik atau penghuni yang dipilih untuk mewakili masing-masing Tower untuk
menyampaikan informasi terkait dengan penghunian atau pengelolaan kewarganya, atau menyampaikan
aspirasi warganya ke PPPSRS
Perhimpunan Pemilik dan Penghuni Sarusun yang selanjutnya disebut PPPSRS adalah badan hukum
yang beranggotakan para pemilik atau penghuni sarusun.
Musyawarah adalah kegiatan pertemuan seluruh anggota untuk mengambil keputusan secara mufakat.
Anggota PPPSRS adalah pemilik dan/atau penghuni yang memiliki surat kuasa untuk mewakili pemilik sesuai
ketentuan yang berlaku pada Anggaran Dasar dan/atau Anggaran Rumah Tangga PPPSRS yang
bersangkutan.
Pengurus adalah kumpulan orang yang ditunjuk dan diberi amanat oleh anggota PPPSRS untuk
menyelenggarakan dan mengelola PPPSRS
Kuorum adalah batas minimal kehadiran anggota dalam Musyawarah atau batas minimal persetujuan anggota
atas suatu keputusan dalam Musyawarah sesuai ketentuan yang berlaku pada Anggaran Dasar dan/atau
Anggaran Rumah Tangga PPRS yang bersangkutan sebagai syarat sahnya musyawarah.
Anggaran Rumah Tangga adalah aturan-aturan dasar tentang operasionalisasi penyelenggaraan organisasi
PPRS sebagai pelengkap anggaran dasar.
Tata Laksana Pembentukan adalah kegiatan penatalaksanaan pembentukan suatu unit lembaga atau organ
tertentu ke dalam suatu sistem yang disediakan atau dikembangkan.
Badan Pengelola adalah satuan tugas yang dibentuk atau ditunjuk oleh PPPSRS untuk melakukan kegiatan
pengelolaan rusunami.
Tanah Bersama adalah sebidang tanah hak atau tanah sewa untuk bangunan yang digunakan atas dasar
hak bersama secara tidak terpisah yang di atasnya berdiri rumah susun dan ditetapkan batasnya dalam
persyaratan izin bangunan.
Bagian Bersama adalah bagian rumah susun yang dimiliki secara tidak terpisah untuk pemakaian bersama
dalam kesatuan fungsi dengan satuan-satuan rumah susun.
Benda Bersama adalah benda yang bukan merupakan bagian rumah susun melainkan bagian yang dimiliki
bersama secara tidak terpisah untuk pemakaian bersama.
Pemerintah Pusat yang selanjutnya disebut Pemerintah adalah Presiden Republik Indonesia yang
memegang kekuasaan pemerintahan negara Republik Indonesia sebagaimana dimaksud dalam UndangUndang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
Pemerintah Daerah adalah gubernur, bupati atau walikota, dan perangkat daerah sebagai unsur
penyelenggara pemerintahan daerah.
Pembentukan PPPSRS;
Penyusunan AD - ART
Substansi AD-ART
7
b)
c)
Pelaku Pembangunan Rumah Susun pada Pembentukan PPPSRS Pertama Kali atau PPPSRS yang
terbentuk melakukan sosialisasi mengenai :
kepenghunian dan pengelolaan,
hak dan kewajiban penghuni dalam pembentukan PPPSRS.
Sosialisasi harus dilakukan pada saat Sarusun Milik mulai dipasarkan kepada calon pemilik
Pelaksanaan sosialisasi kepenghunian oleh Pelaku Pembangunan Rumah Susun dapat melibatkan
organisasi sosial kemasyarakatan atau organisasi profesional.
Musyawarah dibebankan kepada pelaku pembangunan Rumah Susun, atau dibebankan kepada pemilik
dan penghuni bila sudah terbentuk PPPSRS
c) Menyiapkan Materi Naskah-naskah yang akan dibahas dan diputuskan dalam Musyawarah, antara lain
konsep AD/ART .....
d) Menyusun Rancangan keputusan-keputusan musyawarah
e) Menyusun rencana kegiatan teknis penyelenggaraan musyawarah.
f) Mensosialisasikan jadual kegiatan musyawarah kepada seluruh pemilik dan/atau penghuni.
bidang Rumah Susun dapat menjadi peninjau pada musyawarah dan tidak memiliki hak suara,
tetapi memiliki hak bicara.
Minimal Sarjana S1
Merupakan Pemilik dan menghuni Satuan Rumah Susun yang dimilikinya
Memahami Manajemen
Bersedia dengan sungguh-sungguh menjalankan PPPSRS demi seluruh warga Rumah Susun
Menyampaikan Visi dan Misinya saat pelaksanaan Musyawarah
3. Pelaksanaan Musyawarah
a) Panitia musyawarah mengundang secara resmi seluruh pemilik dan penghuni yang memegang
4. Agenda Musyawarah
Membahas dan memutuskan :
Pemilihan pimpinan rapat;
Pengesahan tata tertib dan jadual acara musyawarah;
Persetujuan atas naskah akta pendirian dan AD/ART PPPSRS;
Pemilihan dan Ketua, Wakil Ketua, Sekretaris dan Bendahara PPPSRS
10
Pengambilan keputusan dalam musyawarah ditetapkan berdasarkan suara terbanyak (SATU NAMA
SATU SUARA)
Pengambilan keputusan dianggap sah jika disetujui oleh lebih dari setengah jumlah suara yang
ditetapkan.
b)
c)
11
Kuorum Musyawarah
PESERTA
MUSYAWARAH
50
%+
1
Tdk
Ditunda
2 x 60
Menit
50
%+
1
Ya
Dilaksanakan
Musyawarah
Tdk
Ya
Ditunda
Maksimal
30 hari
Ya
Dilaksanaka
n
Musyawarah
Dilaksanakan
Musyawarah
Tdk
50
%+
1
Ditunda
2 x 60
Menit
Tdk
50
%+
1
Ya
Dilaksanakan
Musyawarah
12
mukadimah;
ketentuan umum;
nama, tempat kedudukan, dan saat didirikan;
asas, maksud dan tujuan, serta tugas pokok;
status sebagai badan hukum;
keanggotaan;
kedaulatan dan hak suara;
hak dan kewajiban anggota;
susunan organisasi, persyaratan, wewenang dan kewajiban pengurus;
penunjukan, tugas, hak dan wewenang badan pengelola;
musyawarah dan rapat-rapat;
kuorum dan pengambilan keputusan;
keuangan;
perubahan anggaran dasar;
pembubaran PPPSRS; dan
peraturan peralihan.
Naskah anggaran rumah tangga berisi ketentuan-ketentuan teknis penyelenggaraan PPPRS, yang
merupakan penjabaran dari naskah pendirian dan/atau anggaran dasar, dan dapat disesuaikan dengan
kondisi yang ada
13
V. PENYELENGGARAAN PPPSRS
1. Organisasi PPPSRS
Susunan organisasi PPPSRS dirumuskan dalam Akta Pendirian, AD ART dan disahkan dalam
keputusan musyawarah, meliputi dewan pembina, dewan pengawas, dan dewan pengurus.
Dewan Pembina terdiri dari:
seorang ketua;
seorang sekretaris; dan
3 (tiga) anggota, dari unsur pemilik dan/atau penghuni, wakil instansi pemerintah, dan pelaku
pembangunan Rumah Susun.
b) Dewan Pengawas terdiri atas seorang ketua merangkap anggota dan 2 (dua) orang anggota berasal
dari pemilik dan/atau penghuni
a)
14
seksi pemeliharaan mengangani antara lain masalah pemeliharaan gedung, sistem utilitas, sistem
elektrikal, sistem transportasi gedung, dan kebersihan terkait dengan kelayakan layak huni dan layak
fungsi bangunan dan Lingkungan Rumah Susun;
seksi kependudukan menangani antara lain kependudukan dalam hal pembentukan RT/RW, hubungan
dengan pihak kelurahan/kecamatan, dan lain-lain;
seksi keamanan menangani antara lain keamanan dengan melakukan koordinasi dengan kepolisian
sektor setempat dalam rangka keamanan lingkungan;
seksi hubungan kelembagaan dan masyarakat menangani antara lain hubungan antar lembaga dan
masyarakat serta melayani informasi dari dan ke warga;
Tugas dan Fungsi seksi-seksi dalam PPPSRS dirumuskan secara tegas dalam anggaran dasar/anggaran
rumah tangga.
15
3. Pengesahan Akta Pendirian dan Anggaran Dasar serta Anggaran Rumah Tangga
Pengurusan pengesahan akta pendirian dan anggaran dasar serta anggaran rumah tangga PPPRS
dewan pengurus dapat menunjuk beberapa orang anggota untuk mewakili PPRS.
4. Pendaftaran PPPSRS
Pendaftaran PPPSRS sebagai badan hukum dilakukan oleh dewan pengurus dilakukan
selambat-lambatnya dalam waktu 1 (satu) bulan setelah selesainya pengesahan akta pendirian
dan anggaran dasar/anggaran rumah tangga.
Pendaftaran PPPSRS dapat dilakukan oleh dewan pengurus atau dikuasakan kepada Notaris.
Pelaksanaan program kerja sesuai dengan akta pendirian, anggaran dasar dan anggaran rumah
tangga, serta ketentuan-ketentuan lain yang dibuat PPPSRS dan yang ditetapkan dalam
musyawarah.
16
Dewan pengurus PPPSRS menyusun tata tertib dan aturan-aturan lain yang berkaitan dengan
kepemilikan dan penghunian.
Tata Tertib meliputi hak dan kewajiban serta larangan-larangan kepenghunian.
Tata Tertib harus dimintakan persetujuan kepada anggota PPPSRS.
5. Penyerahan Pengelolaan
Pelaku pembangunan Rumah Susun menyerahkan pengelolaan Rumah Susun yang telah dihuni
kepada dewan pengurus PPPSRS yang selanjutnya menjadi tanggungjawabnya selambatlambatnya 3 (tiga) bulan setelah terbentuknya PPPSRS atau 1 (satu) bulan setelah Rapat Umum
Dewan Pengurus
Pengelolaan Rusun menjadi tanggung jawab dewan pengurus PPPSRS setelah dilakukan
penyerahan pengelolaan dari pelaku pembangunan Rusun .
Biaya pengelolaan rusun setelah diserahkan menjadi tanggung jawab dewan pengurus PPPSRS.
17
Untuk keperluan pengurusan dan kepentingan bersama penghuni, dewan pengurus PPPRS menetapkan
bagian-bersama, benda-bersama, dan tanah bersama.
Dewan pengurus PPPSRS dapat melakukan penambahan, pengurangan dan penghapusan bagianbersama, benda-bersama, dan tanah bersama Rumah Susun sesuai keputusan Musyawarah.
18
VII. PENGELOLA
PPPSRS dapat membentuk (Unit Pengelola) atau menunjuk Badan Pengelola untuk melaksanakan
pengelolaan Rumah Susun
1. Unit Pengelola
a) Pembentukan Unit Pengelola
Badan pengelola dibentuk dan diberi tugas oleh dewan pengurus PPPSRS.
Badan pengelola bertanggung jawab kepada dewan pengurus PPPSRS dalam pelaksanaan
pengelolaan atas bagian-bersama, benda-bersama dan tanah-bersama.
Badan pengelola harus dilengkapi dengan unit organisasi atau seksi-seksi, personil dan peralatan
yang mampu untuk mengelola rusunami.
manager;
sekretaris / administrasi;
bendahara / pembukuan;
19
2. Badan Pengelola
a) Penunjukan Badan Pengelola
Badan Pengelola ditunjuk dan diberi tugas oleh Dewan Pengurus PPPSRS melalui proses
pelelangan.
Badan Pengelola yang ditunjuk bertanggung jawab kepada dewan pengurus PPPSRS dalam
pelaksanaan pengelolaan atas bagian-bersama, benda-bersama dan tanah-bersama.
Badan Pengelola yang ditunjuk harus berbadan hukum dan profesional dalam bidang pengelolaan.
Badan Pengelola melaksanakan tugas berdasarkan perjanjian kerjasama pengelolaan Rumah Susun
dengan Dewan Pengurus PPPSRS.
Perjanjian Kerjasama Pengelolaan Rusun tidak boleh merugikan kepentingan bersama pemilik dan/atau
penghuni.
20
3. Tugas Pengelola
Tugas Pengelola antara lain :
1.
2.
3.
4.
3.
4.
3.
4.
21
4. Hak Pengelola
Dalam menjalankan pengelolaan, Pengelola mempunyai hak, antara lain :
membuat tata tertib dan aturan lainnya yang berhubungan dengan pengelolaan Rusun sesuai dengan
22
5. Kewajiban Pengelola
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Melaksanakan seluruh kewajiban dalam pemenuhan hak penghuni sebagaimana tertuang dalam
perjanjian pengelolaan.
Melaksanakan perawatan, pemeliharan, perbaikan secara teratur terhadap seluruh elemen dan
komponen rusun sewa;
Mewujudkan lingkungan yang bersih, rapih dan teratur;
Menjaga situasi dan kondisi keamanan lingkungan dan menjalin kerjasama dengan aparat
keamanan;
Menanggapi permintaan/keluhan atas laporan yang disampaikan oleh penghuni, kemudian mencarikan
solusi yang terbaik;
Membuat dan menyerahkan laporan kegiatan dan keuangan pengelolaan sebagai
pertanggungjawaban kepada pemilik.
Memutuskan secara sepihak pemanfaatan layanan listrik, air minum tanpa pemberitahuan atau tegoran
terlebih dahulu;
Tidak menyampaikan informasi atau pendampingan akan hak penghuni;
Memungut biaya lain secara sepihak selain yang tercantum dalam perjanjian atau sudah disepakati dua
pihak;
Membangun atau menambah atau mengurangi struktur dan fungsi Rusun tanpa PPPSRS
Mengganggu kenyamanan penghuni;
23
1.
Monitoring dan evaluasi dilakukan oleh dewan pengurus PPPSRS secara berkala atas laporan yang
disusun oleh badan pengelola.
Hasil monitoring dan evaluasi menjadi dasar bagi dewan pengurus untuk melakukan pengembangan
program pengelolaan Rumah Susun
2. Pelaporan
Pelaporan yang dilakukan oleh badan pengelola meliputi hasil kerja, keuangan serta
24
LAMPIRAN
AGENDA PELAKSANAAN
MUSYAWARAH PEMILIHAN PENGURUS P3SRS
1.
2.
3.
4.
5.
8.
Catatan :
a)
b)
c)
Rapat Pembahasan dapat di dilakukan dengan Pembentukan Komisi dan Sub Komisi . Atau Pembacaan Hasil dari Komisi Komisi
(pabila dalam Persiapan Panitia Musyawarah telah melakukan Pembahasan dan telah dibagi dalam Komisi - Komisi , maka dalam
Rapat Musyawarah Perwakilan Ketua Komisi membacakan hasil pembahasan di Masing masing Komisi , sehingga tidak lagi
dilakukan pembahasan, hanya pembacaan )
Perlu dilakukan pendokumentasian jalannya acara Rapat
Segera mengumumkan seluruh hasil Musyawarah kepada Pemilik dan Penghuni
L2
sementara
5. Penjadualan Rencana Pelaksanaan Rapat Umum Tahunan (RUTA)
dalam rangka
pertanggungjawaban Kepengurusan dan Pengelolaan (Secepat-cepatnya 3 Bulan dan
selambat-lambatnya 6 Bulan setelah Tutup Buku atau secepat-cepatnya bulan Maret atau
selambat-lambatnya bulan Juni)
6. Pelaksanaan RUTA
7. Pelaksanaan Penyerahan Kepengurusan dan Pengelolaan kepada Pengurus PPPSRS
L3
L4
Terimakasih
31