BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tetralogi of Fallot (TOF) merupakan penyakit jantung sianotik yang paling banyak
ditemukan, dimana Tetralogi of Fallot menempati urutan keempat penyakit jantung bawaan pada
anak setelah defek septum ventrikel,defek septum atrium dan duktus arteriosus persisten, atau
lebih kurang 10-15 % dari seluruh penyakit jantung bawaan, diantara penyakit jantung bawaan
sianotik Tetralogi of Fallot merupakan 2/3 nya. Tetralogi of Fallot merupakan penyakit jantung
bawaan yang paling sering ditemukan yang ditandai dengan sianosis sentral akibat adanya pirau
kanan ke kiri.
Di RSU Dr. Soetomo sebagian besar pasien Tetralogi of Fallot didapat diatas 5 tahun dan
prevalensi menurun setelah berumur 10 tahun. Dari banyaknya kasus kelainan jantung serta
kegawatan yang ditimbulkan akibat kelainan jantung bawaan ini, maka sebagai seorang perawat
dituntut untuk mampu mengenali tanda kegawatan dan mampu memberikan asuhan
keperawatan yang tepat.
B. Pengertian
Tetralogi of Fallot (TOF) adalah kelainan jantung dengan gangguan sianosis yang
ditandai dengan kombinasi 4 hal yang abnormal meliputi defek septum ventrikel, stenosis
pulmonal, overriding aorta, dan hipertrofi ventrikel kanan.
Komponen yang paling penting dalam menentukan derajat beratnya penyakit adalah
stenosis pulmonal dari sangat ringan sampai berat. Stenosis pulmonal bersifat progresif , makin
lama makin berat.
C. Etiologi
Pada sebagian besar kasus, penyebab penyakit jantung bawaan tidak diketahui secara pasti
diduga karena adanya faktor endogen dan eksogen. Faktor faktor tersebut antara lain :
1. Faktor endogen
a. Berbagai jenis penyakit genetik : kelainan kromosom
b. Anak yang lahir sebelumnya menderita penyakit jantung bawaan
c. Adanya penyakit tertentu dalam keluarga seperti diabetes melitus, hipertensi, penyakit
jantung atau kelainan bawaan
2. Faktor eksogen
a. Riwayat kehamilan ibu : sebelumnya ikut program KB oral atau suntik,minum obat-obatan tanpa
resep dokter, (thalidmide, dextroamphetamine, aminopterin, amethopterin, jamu)
b. Ibu menderita penyakit infeksi : rubella
c. Pajanan terhadap sinar -X
Para ahli berpendapat bahwa penyebab endogen dan eksogen tersebut jarang terpisah
menyebabkan penyakit jantung bawaan. Diperkirakan lebih dari 90% kasus penyebab
adalah multifaktor. Apapun sebabnya, pajanan terhadap faktor penyebab harus ada sebelum akhir
bulan kedua kehamilan , oleh karena pada minggu ke delapan kehamilan pembentukan jantung
janin sudah selesai.
D. Pemeriksaan diagnostik
1. Pemeriksaan laboratorium
Ditemukan adanya peningkatan hemoglobin dan hematokrit (Ht) akibat saturasi oksigen yang
rendah. Pada umumnya hemoglobin dipertahankan 16-18 gr/dl dan hematokrit antara 50-65 %.
Nilai BGA menunjukkan peningkatan tekanan parsial karbondioksida (PCO2), penurunan
tekanan parsial oksigen (PO2) dan penurunan pH. Pasien dengan Hn dan Ht normal atau
rendah mungkin menderita defisiensi besi.
2. Radiologis
Sinar X pada thoraks menunjukkan penurunan aliran darah pulmonal, tidak ada pembesaran
jantung . gambaran khas jantung tampak apeks jantung terangkat sehingga seperti sepatu.
3. Elektrokardiogram
Pada EKG sumbu QRS hampir selalu berdeviasi ke kanan. Tampak pula hipertrofi ventrikel
kanan. Pada anak besar dijumpai P pulmonal
4. Ekokardiografi
Memperlihatkan dilatasi aorta, overriding aorta dengan dilatasi ventrikel kanan, penurunan
ukuran arteri pulmonalis & penurunan aliran darah ke paru-paru
5. Kateterisasi
Diperlukan sebelum tindakan pembedahan untuk mengetahui defek septum ventrikel multiple,
mendeteksi kelainan arteri koronari dan mendeteksi stenosis pulmonal perifer. Mendeteksi
adanya penurunan saturasi oksigen, peningkatan tekanan ventrikel kanan, dengan tekanan
pulmonalis normal atau rendah.
E.Komplikasi
1. Trombosis pulmonal
2. CVA trombosis
3. Abses otak
4. Anemia
5. Perdarahan relative
BAB II
KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN TEORITIS
A. PENGKAJIAN
a.
Identitas Klien
b. Riwayat Penyakit
1. Riwayat kesehatan
2. Riwayat kesehatan masa lalu
3. Riwayat keluarga
4. Riwayat kehamilan
Ditanyakan sesuai dengan yang terdapat pada etiologi (faktor endogen dan eksogen yang
mempengaruhi).
5. Riwayat tumbuh
Biasanya anak cendrung mengalami keterlambatan pertumbuhan karena fatiq selama makan dan
peningkatan kebutuhan kalori sebagai akibat dari kondisi penyakit.
6. Riwayat psikososial/ perkembangan
a) Kemungkinan mengalami masalah perkembangan
Pola kebiasaan
d. Pemeriksaan fisik
a) Pada awal bayi baru lahir biasanya belum ditemukan sianotik,bayi tampak biru setelah tumbuh.
b) Clubbing finger tampak setelah usia 6 bulan.
c)
d) Anak akan sering Squatting (jongkok) setelah anak dapat berjalan, setelah berjalan beberapa
lama anak akan berjongkok dalam beberapa waktu sebelum ia berjalan kembali.
e) Pada auskultasi terdengar bising sistolik yang keras didaerah pulmonal yang semakin melemah
dengan bertambahnya derajat obstruksi
f)
g)
Bentuk dada bayi masih normal, namun pada anak yang lebih besar tampak menonjol akibat
pelebaran ventrikel kanan
Regimen pengobatan
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Setelah pengumpulan data, menganalisa data dan menentukan diagnosa keperawatan yang
tepat sesuai dengan data yang ditemukan, kemudian direncanakan membuat prioritas diagnosa
keperawatan, membuat kriteria hasil, dan intervensi keperawatan.
1. Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan penurunan alian darah ke pulmonal.
2. Penurunan kardiak output berhubungan dengan sirkulasi yang tidak efektif sekunder dengan
adanya malformasi jantung.
3. Gangguan perfusi jaringan berhubungan dengan penurunan sirkulasi (anoxia kronis , serangan
sianotik akut).
4. Gangguan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan fatiq selama makan dan
peningkatan kebutuhan kalori,penurunan nafsu makan.
5. Gangguan pertumbuhan dan perkembangan berhubungan dengan tidak adekuatnya suplai
oksigen dan zat nutrisi ke jaringan.
6. Intoleransi aktifitas berhubungan dengan ketidakseimbangan suplai dan kebutuhan oksigen.
7.
Koping keluarga tidak efektif berhubungan dengan kurang pengetahuan klg tentang
diagnosis/prognosis penyakit anak.
8. Risti gangguan perfusi jaringan serebral berhubungan dengan peningkatan tekanan intrakranial
sekunder abses otak, CVA thrombosis.
C. Perencanaan Keperawatan
N
Diagnosa
Keperawatan
Kriteria Hasil
Rencana Tindakan
Paraf
Penurunan kardiac
Tujuan :
output
Anak dapat
berhubungan
mempertahankan
dengan sirkulasi
adekuat.
sekunder dengan
Kriteria hasil :
pada
adanya malformasi
Tanda-tanda vital
jantung
dan
memungkinkan
Mandiri:
Rasional
1.
Mandiri:
Kaji
kedua
ekstremitas
tiduran
dan
catat
jika
denyut
dalam,sianosis,
secara
gelisah/letargi ,
memungkinkan terjadinya
takikardi,mur-mur
Pasien komposmentis
Akral hangat
tiba-tiba
akan
syok
3.
4.
bingung
dan
mempengaruhi
5.
disorientasi.
keseimbangan
5.
Monitor intake dan output
kesadaran.
Intake
keseimbangan
secara adekuat.
dan
tingkat
output
adekuat
asam
basa
terpenuhi.
6.
Otot-otot
relaksasi
dan
6.
Sediakan waktu istirahat
vasodilatasi akibat peningkatan
yang cukup bagi anak dan
saraf parasimpatis.
dampingi anak pada saat
7. Kafein meningkatkan produksi
melakukan aktivitas.
7.
Sajikan
makanan
8.
Kolaborasi
pemberian
obat-
9.
Kolaborasi
oksigen.
komplikasi
Balance
cairan
mempengaruhi
keseimbangan asam basa.
lain.
akan
kadar
2.
Intoleransi
Tujuan :
Mandiri
aktivitas
Anak
berhubungan
peningkatan
dengan
kemampuan
dalam darah
ketidakseimbanga
melakukan
aktivitas selama
kebutuhan oksigen
irama
menunjukan
dalam
batas
2.
angina.
Kriteria hasil :
dan
nadi
dan
banyak
Mandiri
terlebih dahulu.
3.
tidak
ngeden pada
sesuai umur.
saat
3. Karena jika ngeden saat buang air
besar
dapat
mengakibatkan
Anak mau
berpartisipasi dalam
4.
4. Jelaskan pada pasien tentang
Anak mencapai
peningkatan toleransi
Tunjukan
tentang
berkurang.
bahwa
aktivitas
melebihi
kemandirian
anak
tahapan.
pada
batas.
pasien
5.
tanda-tanda fisik
mandiri
dan
tidak
3.
Gangguan nutrisi
Tujuan :
kurang dari
kebutuhan tubuh
berhubungan
cairan dapat
setiap pagi tanpa diaper pada badan normal sesuai dengan usia
dengan fatiq
dipertahankan sesuai
waktu
peningkatan
normal dan
dokumentasikan.
kebutuhan
pertumbuhan normal. 2.
kalori,penurunan
Kreteria hasil :
secara akurat.
Anak menunjukkan 3.
Peningkatan toleransi
makan.
Anak dapat
bermain).
nafsu makan
Mandiri
1.
penambahan BB sesuai
dengan umur.
menghabiskan porsi
4.
Mandiri
yang
sama
dan
Berikan perawatan
2.
mulut
ada.
distress
yang
dapat
7.
berikan
formula
yang
mangandung
kalori
tinggi
yang
disesuaikan
kebutuhan.
9.
dengan
8. Menggantikan asupan nutrisi yang
telah hilang sehingga menjadi
untuk
memenuhi
jika memungkinkan.
kebutuhan tubuh.
9. Agar tidak meningkatkan tekanan
10. Bila ditemukan tanda anemia
darah dan menjaga sirkulasi darah.
kolaborasi
pemeriksaan
10. Anemia menunjukkan nutrisi
laboratorium
kurang karena sedikitnya darah
yang
mengerdakan
seluruh tubuh.
nutrisi
ke
D. IMPLEMENTASI
Merupakan langkah keempat dalam tahap proses keperawatan dengan melaksanakan
berbagai strategi keperawatan (tindakan keperawatan) yang telah direncanakan dalam rencanan
tindakan keperawatan. (Aziz Alimul, 2009)
E. EVALUASI
1. Intake dan output adekuat.
2. Ibu pasien tahu tanda-tanda aktivitas fisik yang melebihi batas.
3. Nafsu makan anak meningkat setelah dilakukan perawatan mulut.
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN TK DENGAN TETRALOGI OF FALLOT
(TOF)
DIRUANG RATNA RS. SANGGLAH DENPASAR
TANGGAL 6 10 APRIL 2012
1) Pengkajian Keperawatan
Pengkajian diambil : 6 April 2012 jam : 10.00
Tgl. MRS
: 5 April 2012
Ruangan/kelas
: Ratna/I
No. kamar
: 2B
Data Dasar
A. Identitas Pasien
Nama Pasien
: TK
Jenis Kelamin
: Perempuan
Usia
: 18 Bulan
Status Perkawinan
: Belum
Agama
: Hindu
Suku Bangsa
: Indonesia
Pendidikan
: Belum
Pekerjaan
:-
Alamat
Diagnose medis
: Tetralogi of Fallot
: K.T
Jenis Kelamin
: Laki - laki
Usia
: 27 tahun
Status Perkawinan
: Kawin
Agama
: Hindu
Suku Bangsa
: Indonesia
Pendidikan
: S1
Pekerjaan
: PNS
Alamat
C. Riwayat Kesehatan
1. Riwayat kesehatan sekarang
Keluhan utama : sianosis ( kulit Nampak kebiruan ), napas dangkal, mudah kelelahan,
2. Riwayat kesehatan masa lalu
Ibu klien mengatakan, klien sebelumnya belum pernah mengalami penyakit seperti ini.
3. Riwayat keluarga
Adanya penyakit tertentu dalam keluarga, yaitu ibu klien menderita hipertensi dan saat hamil
sering mengkonsumsi obat obatan tanpa resep dokter.
D. Data Bio Psiko Sosial Spiritual
a. Bernafas
Ibu klien mengatakan bahwa, klien mengalami kesulitan bernafas. Klien mengalami dispnea dan
kadang-kadang mengalami apnea.
b. Makan dan Minum
- Makan
Sebelum masuk rumah sakit ibu klien mengatakan, klien tidak nafsu makan, yang biasanya 1
porsi anak anak penuh tiga kali sehari menjadi porsi tiga kali sehari.
- Minum
Klien biasanya minum 5 6 gelas/hari masing masing 100 cc. Sekarang klien hanya bisa
minum 3 gelas dan akan segera mual setelah minum minuman yang agak dingin.
c. Eleminasi BAB/BAK
Keluarga mengatakan, BAB klien di rumah maupun di Rumah Sakit satu kali, sedangkan BAK
klien normal, tidak ada gangguan.
d. Aktivitas
Ibu klien mengatakan, aktivitas klien berkurang, karena klien sering mengalami kelelahan dan
sering mengalami sesak dalam bernafas.
e. Rekreasi
Ibu klien juga mengatakan, saat diajak jalan jalan bersama keluarga setelah berjalan 20-50
meter, klien akan berjongkok dalam beberapa waktu, sebelum klien berjalan kembali.
f. Istirahat tidur
Klien terbiasa tidur 2 3 jam pada siang hari dan di malam hari tidur jam 20.30 6.00. Pasien
sering terbangun di malam hari karena mengalami kesulitan dalam bernafas.
g. Kebersihan diri
Saat pengkajian kondisi klien bersih karena selalu dibantu ibunya untuk mandi dan klien sudah
bisa berpakaian dan gosok gigi sendiri.
h. Suhu tubuh
Menurut ibu klien suhu tubuh klien setelah sakit tidak menentu, sebelum dibawa ke rumah sakit
suhu tubuh normal, tapi saat pengkajian ibu klien mengeluh suhu tubuh klien panas.
i. Rasa nyaman
Klien merasa kurang nyaman, ketika merasakan susah bernafas.
j. Rasa aman
Klien selalu merasa tenang saat bersama dan jika selalu dekat dengan kedua orang tuanya.
k. Belajar
Keluarga klien mengatakan, belum bisa belajar secara efektif karena masih kecil, apalagi belajar
tentang penyakit yang sedang dialami.
l. Prestasi
Klien belum bersekolah, dan belum mempunyai prestasi dibidang akademik.
m. Interaksi sosial
Hubungan sosial klien dengan orang tuanya sangat baik dan menurut ibumya hubungan klien
dengan teman sebayanya, klien juga tidak rewel dengan perawat.
n. Ibadah
Keluarga sering mengajak klien beribadah ke wihara dan khususnya pada hari raya keagamaan.
E. Pengkajian Pisik
a. Kesadaran Umum
1. Kesadaran : CM ( Compos Mentis )
2. Kebersihan : cukup bersih
3. Pergerakan : agak terbatas karena, terpasang infuse pada extrimitas kanan atas
4. Postur : tegak agak kurus
5. Status gizi : baik
b. Sistem penglihatan
: sawo mateng
: normal
h. Turgor kulit
: normal
i. Kepala
: bentuk normal, UUB tertutup, ketombe dan rambut rontok tidak ada.
j. Hidung
: bentuk normal, secret tidak ada, gerakan cuping hidung tidak ada,
leher positif.
l. Persyarafan
: normal
m. Alat kelamin
n. Anus
- BB = 10 kg
F. Analisis data
ANALISIS DATA PASIEN TK DENGAN TETRALOGI OF FALLOT
DIRUANG RATNA RS. SANGGLAH DENPASAR
TANGGAL 6 11 APRIL 2012
No. Hari,
Data
Tanggal,
1.
subjektif
dan
Masalah
Objektif
Keperawatan
Jam
Senin, DS : ibu klien mengatakan, klien- Klien tidak terlihat tersengal Gangguan
6/4/2012,
jam
sulit bernafas.
8.00
- Klien
tidak
mengalami
sianosis
suplai
oksigen
ke
jaringan berkurang
Senin,
2.
- Klien
tidak
klien
Penurunan
mengalami kardiac
sianosis.
- Klien tidak pucat
- Klien tidak terlihat lemah
output
jam
8.00
3.
makan
dengan
menghabiskan
Senin,
porsi
Gangguan
nutrisi kurang
tidak
dari
makan
kebutuhan
tubuh
6/4/2012,
jam
8.00
:
DS : orang tua klien mengaku tidak
tahu cara mengangani penyakit
anaknya.
Koping
keluarga tidak
efektif.
G. Analisis Masalah
1. P = Gangguan pertukaran gas
E = ketidakseimbangan perfusi ventrikel
S = klien terlihat tersengal sengal, saturasi O2 manurun dan sianosis
Proses : Gangguan pertukaran gas ini disebabkan karena penurunan aliran darah ke
pulmonal. Pada klien dengan tetralogi of fallot akan mengalami stenosis arteri pulmonal
sehingga aliran darah ke pulmonal tidak bisa mengalir sepenuhnya sehingga hanya sedikit
darah yang mengalir ke paru-paru dan mengalami pertukaran gas.
Akibat : jika hal ini tidak diatasi, maka biru-biru pada tubuh klien akan semakin banyak
dan suplai oksigen ke jaringan akan terganggu
2. P = Gangguan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
E = Fatiq selama makan dan peningkatan kebutuhan kalori karena nafsu makan
berkurang
S = berat badan kurang dari normal
Proses : Karena klien mengalami fatiq saat makan, maka sedikit mendapat asupan
makanan. Jika hal tersebut terus terjadi, nafsu makannya menjadi berkurang dan asupan
energi tidak terpenuhi.
Akibat : jika tidak di tangann, klien akan mengalami malnutrisi
2) Diagnosis Keperawatan
1. Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan ketidakseimbangan perfusi ventrikel yang
ditandai dengan klien terlihat tersengal sengal, saturasi O2 manurun dan sianosis.
2. Gangguan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan fatiq selama makan
dan peningkatan kebutuhan kalori, penurunan nafsu makan yang ditandai dengan berat
badan kurang dari normal.
3) INTERVENSI
RENCANA KEPERAWATAN PADA PASIEN T. K DENGAN TETRALOGI OF FALLOT
DI RUANG RATNA RS. SANGGLAH DENPASAR
TANGGAL 11 APRIL 2012
No.
1.
Hari/tgl/pukul
Rabu, 11
April 2012
Pukul 08.00
Diagnosa
Keperawatan
Gangguan
pertukaran gas
berhubungan
dengan
ketidakseimbanga
n perfusi ventrikel
yang ditandai
dengan klien
Rencana Tujuan
Mandiri
1. Observasi terhadap tanda 1. Dari data tanda
asuhan
keperawatan 2 x 24
padat
jam diharapkan
melalui
gangguan
pertukaran gas
untuk
sengal, saturasi O2
manurun dan
vital normal :
sianosis.
Paraf
Rasional
dapat diatasi
Kriteria hasil :
- Tanda-tanda
terlihat tersengal
Rencana Tindakan
RR:23-35 x/menit
- Saturasi O2
kembali normal
- Warna kebiruan
2.
Observasi
warna
kulit,
pada klien.
pasien
observasi
menentukan
kepada
pasien.
2. Untuk menentukan
tindakan lebih lanjut
jika
dari
sianosis
tersebut
4.
keluarga
tentang
diharapkan
dapat mempermudah
pentingnya
aliran darah.
waktu istirahat yang cukup bagi 4. Agar keluarga atau
anak dan pentingnya dampingan orang
tua
pasien
pentingnya
waktu
anak
dan
pentingnya
Kolaborasi
dampingan keluarga
5. Kolaborasi pemberian terapi
atau orang tua pada
oksigen dengan benar. Missal,
saat anak melakukan
dengan masal, masker atau
aktivitas
masker venture.
5.
Tujuan terapi
oksigen
adalah
kebutuhan
oksige
oksigen
dengan
2.
Rabu, 11
Gangguan
April 2012
Pukul 08.00
kurang
kebutuhan
berhubungan
dengan
dari asuhan
tubuh keperawatan
selama 2 x 24 jam,
fatiq diharapkan
Mandiri
1. Observasi berat badan pasien
1. Untuk mengetahui
dan menentukan
harian.
asupan makanan
sesuai kebutuhan
kurang dari
nutrisi
2. Buat ketententuan berat badan 2. Memberi catatan
minimum dan kebutuhan nutrisi lanjut penurunan dan
harian.
makan
yang dengan
Kriteria Hasil :
ditandai
dengan
- Berat badan klien
berat badan kurang
ada pada batas
dari normal.
normal sesuai
dengan umur
- klien terlihat
atau
peningkatan
berat
berat
badan
yang
akurat.
Juga
untuk
menurunkan
obsesi
tentang
penurunan.
3. Berat badan
lemah
menunjukkan kondisi
- Toleransi makan
Klien menurun
akurat
nutrisi anak.
4. Untuk mencegah
dengan tidak
kelebihan dan
menghabiskan
sering.
kekurangan nutrisi
anak.
5. Memaksimalkan
Ajarkan
makanan
pasien
yang
memilih
mengandung
kalori.
pemenuhan nutrisi
agar terpenuhi.
6. Agar pasien
memahami dan
mengerti pentingnya
pemilihan makanan
yang mengandung
ke
ahli
gizi
dalam
kalori dalam
pemenuhan
kebutuhan nutrisi.
7. Pemberian terapi
nutrisi oleh ahli gizi
dapat meningkatkan
asupan setiap harinya
dalam pemenuhan
kebutuhan nutrisi.
4) IMPLEMENTASI
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN PADA PASIEN T. K DENGAN TETRALOGI OF FALLOT
DI RUANG RATNA RS. SANGGLAH DENPASAR
TANGGAL 11 APRIL 2012
No
1
Hari/tgl/
pukul
Rabu, 11
No.Diagnosa
Pelaksanaan
Keperawatan
1
1.
April 2012
Pukul
08.15 wita
08.45 wita
2.
Paraf
Evaluasi Respon
40 x/menit.
mukosa, dan kuku, catat adanya sianosis membran mukosa lembap, kuku pasien
09.15 wita
10.45 wita
2
2
1
12.15
1
12.20
1
12.30
berwarna
merah
muda
dan
tidak
terdapat sianosis.
3. Mengobservasi berat badan pasien.
3. BB pasien 10 kg
4. Menganjurkan keluarga pasien untuk
4. Ibu pasien mengatakan mengerti dan
memilih makanan yang mengandung kalori
mau melakukannya.
untuk pasien.
5. Memberikan posisi knee chest pada 5. Pasien terlihat nyaman.
klien.
6. Orang tua pasien tampak
6. Memberikan informasi kepada keluarga
mendampingi anaknya saat beraktifitas.
tentang pentingnya waktu istirahat yang
cukup bagi anak dan pentingnya dampingan
keluarga atau orang tua pada saat anak
melakukan aktivitas.
7. Kolaborasi pemberian terapi oksigen
5) EVALUASI KEPERAWATAN
EVALUASI KEPERAWATAN PASIEN TK DENGAN TETRALOGI OF FALLOT
DIRUANG RATNA RS. SANGGLAH DENPASAR
TANGGAL 12 April 2012
No.
Hari,
tanggal,
Evaluasi
diagnosa pukul,
kep.
I
Kamis,
S:
Ibu lkien mengatakan bahwa, saat bernafas klien sudah terasa lebih lega atau
12/4/2012,
jam : 08.00
O : klien terlihat bernafas dengan normal dan tidak terlihat tersengal sengal
yaitu 30x/mnt, Saturasi O2 klien ada pada batas normal, Warna kebiruan yang
timbul pada tubuh mulai berkurang
A : tujuan 1,2, dan 3 tercapai. Masalah gangguan pertukaran gas teratasi (tujuan
tercapai sepenuhnya).
P:
II
Kamis,
12/4/2012,
jam : 08.00
klien bertambah
A : tujuan 1,2, dan 3 tercapai, masalah gangguan pemenuhan nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh teratasi (tujuan tercapai sepenuhnya).
Paraf
1996.
Kardiologi
anak
Nadas,
Gadjah
Mada
Ununiversity
yogyakarta,Indonesia
Sudigdo & Bambang.1994,Buku Ajar kardiologi Anak,Jakarta,IDAI
Sharon,Ennis Axton (1993), Pediatric care plans,Cumming Publishig Company,California
Whaley and Wong, 1995, Essential of Pediatric Nursing,Cv.Mosby Company,Toronto
Press,