Anda di halaman 1dari 5

KRISIS TIROID

Definisi
Krisis Tiroid atau Thyroid storm suatu kondisi mengancam jiwa yang jarang terjadi ditandai
oleh manifestasi klinis tirotoksikosis yang parah, diatndai oleh dekompensasi satu atau lebih
sistem organ.
Tirotoksikosis sindrom klinik berupa hipermetabolisme akibat peningkatan kadar serum
free T4 dan atau free T3. Tirotoksikosis dapat terjadi tanpa hipertiroid.
Hipertiroid kondisi peningkatan kadar hormon tiroid yang disebabkan oleh peningkatan
biositesis dan sekresi kelenjar tiroid
Penyakit Grave- merupakan penyebab tersering hipertiroid, suatu penyakit autoimun ditandai
oleh adanya antibodi terhadap TSH.
Patofisiologi
Krisis Tiroid biasanya terjadi pada pasien dengan hipertirod yang belum terdiagnosis atau
pada pasien yang belum mendapatkan terapi yang adekuat. Hampir semua kasus diawali oleh
faktor pencetus dan onsetnya cepat. Faktor pencentus ini menyebabkan peningkatan freehormon yang mendadak, meningkatkan kadar iodotironin jaringan dan peningkatan respon
seluler terhadap hormon tiroid. Hormon tiroid meningkatkan ekspresi adrenoreseptor seluler
serta memodifikasi postreceptor pathway selanjutnya menyebabkan hipersensitifitas jaringan
terhadap katekolamin. Proses ini menyebabkan tirotoksikosis yang mengancam jiwa
Etiologi
Tiroksikosis dapat disebakan keadaan hipertiroid maupun tanpa hipertiroid
a. Tirotoksikosis yang disebabkan hipertiroid
1. Penyakit Grave
2. Toksik adenoma
3. Toksik struma multinoduler
4. Hipertiroid pada karsinoma tiroid
5. Hipertiroid familial non autoimun
6. Hipertiroid sporadik non autoimun
7. Adenoma hipofisis
8. Hipertiroid pada kehamilan
9. Hipersensitivitas familial terhadap hCG
10. Tumor trophoblast

11. Struma ovarii


12. Hipertiroid diinduksi oleh iodine
b. Tiroktoksikosis tanpa hipertiroid
1. Tiroiditis sub akut
2. Tiroiditis tersembunyi
3. Tiroiditis disebabkan obat- obatan
4. Hormon tiroid eksogen
Faktor- faktor pencetus krisis tiroid
1. Pembedahan
2. Trauma
3. Infark miokard
4. Tromboemboli paru
5. Ketoasidosis diabetes
6. Partus
7. Infeksi yang parah
8. Putus obat anti tiroid
9. Administrasi iodine berlebih (amiodarone, dan radio contrast dye)
10. Terapi radioiodine
11. Penggunaan pseudoephedrine dan salicylate
Diagnosis
Dikarenakan sulitnya melakukan pemeriksaan laboratorium dan radionuklir pada setting
IGD, diagnosis krisis tiroid didasarkan pada temuan klinis saja. Pada anamnesis perlu
ditanyakan 1) gejala tirotoksikosis dan riwayat hipertiroid 2) faktor- faktor pencetus yg
memperberat gejala.
Pemeriksaan Fisik
Krisis tiroid ditandai oleh 4 gejala klinis 1) disfungsi pengaturan

panas 2) disfungsi

kardiovaskuler 3) gejala pada susunan saraf pusat 4) disfungsi gastrointestinal hepar.


Gejala- gejala lain yang sering menyertai seperti dehidrasi disertai ketidakseimbangan
elektrolit, goiter, oftalmopati, tremor, hiperrefleksia, Plummers nail, hipertensi sitolik.
Untuk memudahkan diagnosis Krisis Tiroid, digunakan Kriteria Burch dan Wartofsky.

Kriteria diagnosis Krisis Tiroid (Burch Wartofsky, 1993)


disfungsi pengaturan panas
Disfungsi Kardiovaskuler
Suhu
99,0-99,9
5
Takikardia
100-109

(faranheit)

100-100,9

10

110-119

10

101-101,9

15

120-129

15

102-102,9

20

130-139

20

103-103,9

25

104,0
30
Efek pada susunan saraf pusat
0
Tidak ada
Agitasi
10
Delirium, psikosis,
20
letargi
Koma, kejang
30
Disfungsi gastrointestinal-hepar
0
Tidak ada
Diare, mual, muntah 10

nyeri perut
Ikterus tanpa sebab

140
Gagal jantung kongestif
Tidak ada
Ringan (edema kaki)
Sedang (ronki basal)
Berat (edema paru)

Fibrilasi atrium
Tidak ada
ada
Riwayat pencetus
Ada
Tidak ada

25

0
5
10
15

0
10
0

20
10
jelas
>45 highly suggestive, 25-44 suggestive of impending storm, <25 kemungkinan kecil
Pemeriksaan Laboratorium
Pada pemeriksaan laboratorium dapat dijumpai turunnya kadar TSH, tingginya kadar T3 dan
free T4. Pada pemeriksaan laboratorium lain dapat dijumpai hiperglikemia, hiperkalsemia,
hiperkolestrolemia, hipokalemia, leukositosis dan peningkatan fungsi hati, tetapi temuan ini
tidak spesifik.
Pemeriksaan radiologi
Pada pemeriksaan USG tiroid

dapat dijumpai gambaran Basedows disease atau goiter

noduler dengan tampakan hipereaktifitas color-Doppler.


Pemeriksaan Elektrokardiografi
Pada pemeriksaan EKG sering ditemukan sinus takikardia dan atrial fibrilasi.
Tata Laksana
Tata laksana krisis tiroid harus dimulai sedini mungkin ketika terdapat gejala klinis yang
khas. Kalau bisa pasien dirawat di Intensive Care Unit. Prinsip tata laksana krisis tiroid
1.
2.
3.
4.

Menurunkan kadar hormon tiroid dalam darah


Mengeblok efek perifer hormon tiroid dalam darah
Tata laksana supportive, untuk mengembalikan dekompensasi
Tata laksanafaktor pencetus

Langkah- langkah
1. Penanganan umum, berikan cairan rehidrasi dan koreksi elektrolit dengan NaCl atau
cairan lain, kalori (glukosa), vitamin, oksigen, kompres dingin
2. Mengoreksi Hipertirod,
memblok sintesis hormon yang baru, dan memblok konversi T4 menjadi T3.
a. Propylthiouracil (PTU) 500 -1000 mg po, dilanjutkan 250 mg tiap 4 jam
b. Methimazole 60 -80 mg/ hari po
Memblok pelepasan hormon dari kelenjar tiroid
a. Potassium iodida (SSKI) 5 tetes po tiap 6 jam
b. Solusio lugol 4-8 tetes po tiap 6-8 jam
3. Pemberian hidrokortison, memblok konversi T4 menjadi T3, profilaksis insufisiensi
adrenal relatif. 300 mg iv load, dilanjutkan 100 mg tiap 8 jam. Bisa diberikan
deksametason 2 mg iv tiap 6 jam.
4. Pemberian antipiretik, untuk menurunkan suhu (hipertermia), acetaminofen 325-650
mg po tiap 4-6 jam bila perlu.
5. Pemberian beta blocker, mengontrol gagal jantung kongestif denganmengontrol
denyut jantung, menurunkan cardiac output dan beban kerja jantung. Propanolol 6080 mg po tiap 4 jam. Atenolol 50-200 mg po tiap hari.
6. Mengobati faktor pencetus sesuai dengan penyebab. Infeksi diterapi dengan
antibiotik.

Daftar Pustaka
Bahn RS, et al. Hyperthyroism and Other Cause of Thyrotoxicosis: Management Guidelines
of the American Thyroid Association and American Association of Clinical Endocrinologists.
Thyroid 2011; 21: 593-646

Migneco A, et al. Management of thyrotoxic crisis. European review for Medical and
Pharmacological Sciences 2005; 9: 69-74.
Nayak B, Burman K. Thyrotoxicosis and Thyroid Storm. Endocrinol Metab Clin N AM 2006;
35: 663-686.

Anda mungkin juga menyukai