Cetakan
Layout Isi
DesainSampul
: Pertama, Tahun2012
: MH.@rsyad
: Ridwan Syahran
KATA PENGANTAR
Kita panjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
karunia Nya kepada seluruh umat Nya.karena hanya dengan ridhlo dan tuntunan Nya
Buku dengan judul Strategi manajemen dan model Bisnis dapat di selesaikan
dengan baik. Tujuan penulisan buku ini dimaksudkan untuk membantu para
Mahasiswa strata 1 maupun strata 2 atau Program Pasca Sarjana, serta kalangan
praktisi dan masyarakat umum yang ingin memperdalam ilmu manajemen strategi dan
aplikasi model model bisnis yang tantangannya semakin hari semakin kompleks dan
terus berubah.
Disadari sepenuhnya bahwa penulisan buku ini masih banyak kekurangannya,
namun penulis yakin buku ini dapat menjadi embrio untuk peningkatan perbaikan
penulisan buku manajemen strategi serta menggambarkan model model bisnis yang
dapat di aplikasikan saat ini dan di masa masa yang akan datang. Di dalam buku ini
secara ringkas di susun tentang pengertian strategi, manajemen strategi, aplikasi
manajemen strategi di perusahaan, posisi strategi, ketepatan posisi strategi, pengertian
model model bisnis, apalikasi model model bisnis.Pilihan topic tersebut sangat
bermanfaat bagi pembaca baik dari kalangan para mahasiswa maupun praktisi serta
dapat diaplikasikan oleh para stakeholder.
Besar harapan penulis bahwa
DAFTAR ISI
Kata Pengantar
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
BAB I
PENGERTIAN STRATEGI
1
2
3
5
MANAJEMEN STRATEGI
2.1.
Pengertian Manajemen strategi
2.2.
Pemahaman manajemen strategi..........................
2.3.
Proses Perencanaan Strategi................................
9
9
10
STRATEGI IMPERATIVE
3.1.
Bagaimana organisasi mendefinisikan strategi....
3.2.
Keuntungan bagi para wirausahawan..................
16
26
26
29
31
31
32
50
55
56
57
58
59
1. Konsep strategi..................................................
2. Definisi strategi.....................
BAB II
BAB III
BAB IV
BAB V
BAB VI
BAB VII
BAB VIII
i
ii
iv
v
60
61
62
76
77
78
80
82
88
89
ii
8.4.
BAB IX
BAB X
BAB XII
BAB XIII
BAB XIV
BAB XV
99
101
104
120
123
124
BAB XI
98
127
128
140
141
143
144
147
148
149
156
156
157
157
158
159
160
161
SYSTEM BISNIS
14.1. Sistim Bisnis...........................................
14.2. Dinamika Sistem Bisnis................
169
169
170
172
173
DAFTAR PUSTAKA
BIBLIOGRAFI
iii
DAFTAR
Tabel
TABEL
Judul
Halaman
37
39
40
41
45
51
QSPM
55
77
112
10
115
11
Responsibility Chart
177
iv
DAFTAR GAMBAR
Gambar
Judul
Halaman
15
R & D HR
17
Strategi imperative
27
Perilaku Imperative
28
Matriks TOWS
37
Matriks SPACE
41
Matriks BCG
43
45
Matriks IE
47
10
Contoh Matriks IE
47
11
49
12
Position Strategy
54
13
62
14
77
15
Strategi Navigasi
83
16
147
17
169
BAB I
STRATEGI
1. Pengertian Strategi
1.1.
Strategi banyak dibicarakan orang, namun masih banyak orang yang belum tahu apa itu
sebenarnya strategi dan bagaimana mempraktekkan untuk kepentingan bisnis. Strategi
merujuk pada pemikiran masa depanorganisasi , mau di bawa ke mana dan bagaimana
membawa sumberdaya
berartimencapai masa depan seperti yang diharapkan. Strategi menyangkut banyak halhal
yang harus dipahami, karena berkaitan denganperencanaan (plan),process (strategic
management); position, pattern(strategic position);perspective, prosedure (strategic
navigation); play, ploy (strategic tactics).
Untukmembahas lebih jauh tentang pengertian strategi, terlebih dahulu sebelumnyaperlu
diketahui terminology kata strategi yang berawal dari bahasa Yunani dan dihubungkan
dengan kegiatan militer. Di dalam Chambers Twentieth CenturyDictionary istilah umum
strategi didefinisikan sebagai seni pelaksanaan suatu kampanye dan mengerahkan
angkatan perang".Di dalam terminologi militer awalnya dikaitkankan dengan tactics,
ilmu pengetahuan atau seni yang mengarah pada kehadiran musuh';stratagems,'
merencanakan menipu musuh untuk memperoleh suatu keuntungan' dan logistics, seni
pergerakan dan persediaan pasukan;
menyangkut detil
hilang.Catatan untuk diperhatikan bahwa di dalam permainan catur yang bagus sasarannya
adalah bukan untuk mengalahkan lawan dengan menghabiskan keping catur melainkan
mematikan lawan dalam posisi lawan masih banyakkeping catur yang lain.
Istilah strategi dan taktik saat ini sudah diimpor kedalam dunia bisnis dan organisasi yang
ingin merebut posisi persaingan di pasar, dengan melakukan penetrasi pasar. Namun
strategi dan taktik yang dilakukandi dalam berperang bahkan masih mempertahankan
sebagian dari arti konotasi asli mereka, yang memiliki sifat negative seperti membunuh,
mematikan, melumpuhkan musuh dan lain lain padahal bertentangan dengan prinsip bisnis
yang fair dan penuh kepercayaan serta kejujuran.The 'Enemy' atau istilah musuh di dalam
bisnis kini sudah bergeser keistilah partner atau persaingan (competition). Bahkan yang
perlu dikemukakan sekarang ini jarang bisnis menggunakan istilah persaingan
(competition) di dalam menyebutkan bisnis dalam bidang yang sama, mereka lebih suka
menyebut bekerjasama dan bersaing (co-opetition), cooperation sekaligus melakukan
competition. Sedangkan istilah strategi secara komersial dihubungkan dengan penyebaran
sumber daya,dan mengepungpebisnis yang lain (bisnis lain yang sama) , memimpin garis
batas untuk kemandirian bisnis di dalam pasar persaingan global, serta melakukan
persekutuan strategis (strategicalliances)untuk memenangkan persaingan. Dengan
demikian istilah strategi selalu berevolusi dari
2) Definisi
Strategi didefinisikan dengan menyesuaikanpersyaratan kerja, di dalampraktek lebih
cenderung dikaitkan dengan mengimplementasikan dan
memunculkan
dari
tujuanuntuk
berarti
proses
pembuatan
strategi,di
dalam
penyusunannya
organisasi, dengan demikian tata cara perumusan dan penyusunan berdasarkan aturan
yang baku atau menggunakan standard operating prosedur (SOP). Penyusunan
strategi rasionalitas
selalu berubah sehingga tuntutan rasional dikedepankan dan tidak selalu berdasarkan
aturan yang ketat(rigid), tata cara pembuatannya tidak mengikuti aturan baku, namun
menyesuaikan tuntutan perubahan. Kedua duanya dapat dibenarkan di dalam
praktek.Masing masing memiliki kelebihan dan kekurangan.Praktek perencanaan
strategis selalu menggabungkan tuntutan formalitas dan ketentuan rasionalitas.James
selanjutnya di dalam jangka menengah tetap eksis karena mampu menciptakan pasar
dan mampu bersaing di pasar. Oleh karena itu dalam kondisi perusahaan dewasa dan
matang, perusahaan membuat langkah langkah untuk masa depan. Dan di dalam
jangka panjang mampu memenuhi dan menciptakan tuntutan kebutuhan para
pelangganya.Oleh karena itu pada saat perusahaan tumbuh sebelum pertumbuhannya
mendatar atau mengalami kejenuhan, diperlukan riset dan pengembangan (R&D),
sebagai langkah kreasi dan inovasi untuk meluncurkan produk baru didalam bentuk
diferensiasi atau diversifikasi produk baru.Kunci ini semua sebenarnya adalah
kemampuan sumberdaya manusia di semua posisi dan lini untuk menciptakan nilai
dan menambah nilai, serta manfaat dari setiap aktivitas yang dikerjakan.
Perusahaan untuk meraih keberhasilan bisnis melakukan evaluasi dan
menyeleksi
berbagai
tindakan
strategi.Tindakan
evaluasi
dituntut
untuk
6
BAB II
MANAJEMEN STRATEGI
2.1.Pengertian Manajemen Strategi
Manajemen strategi secara keseluruhan adalah isu isu strategis atau jangka panjang
yang dapat ditangani dan diatur secara sistematis. Manajemen strategi terdiri dari tiga
tahapan urutan logis: 1). analisis fakta atau analisa yang berkenaan dengan persiapan;
2) pilihan dan generasi pilihan; serta 3). implementasi.
Menurut Burnes (dalam Walker, 1992 p 68-89), manajemen strategisberkaitan erat
dan teristimewa berhubungan dengan:
Ruang lingkup dari suatu aktivitas organisasisecara lengkap, mencakup
tujuan perusahaan dan batasan-batasan organisasi
Aktivitas aktivitas organisasi yang mempertemukan dengan lingkungannya di
mana organisasiberoperasi
Memastikan bahwa struktur
internal, prosedur
aktivitas
aktivitas organisasi
melalui kemampuan
tingkat
di mana sumber
daya yang ada cukup untuk mengambil keuntungan dan dapat menyajikan
peluang atau menghindari ancaman di dalam lingkungan organisasi
Organisasi dapat melakukan akuisisi, penjualan kembali dan realokasi sumber
daya
Organisasi mampu menterjemahkan
dinamika
manajemen
keseluruhan arah yang di ambil dan untuk dikerjakan. Secara ringkas menjalankan
suatu disiplin dengan
segera diwujudkan.
Visi organisasi
El Namaki menyarankan terdapat empat alasan mengapa membuat keputusan
bisnis, hal ini berkenaan dengan pencarian untuk mengembangkan visi corporate,
agar bisa dicapai:
1. Keinginan untuk mengendalikan tujuan organisasi (A desire to control an
organizational destiny.)
Keinginan untuk mengendalikan tujuan organisasi dapat dilakukan bila seluruh warga
organisasi memahami visi organisasi. Pimpinan eksekutif memahami visi organisasi,
9
pasar -
industri, sehingga perusahaan tidak terlena pada keberhasilan masa lalu dari produk
yang sudah ada; semakin besar kemampuan organisasi untuk menciptakan produk
baru maka akan dengan mudah mempengaruhi tujuan perusahaan. Penciptaan produk
baru akan mempermudah perusahaan melakukan kontrol terhadap sumber daya yang
dimiliki dan bagaimana memanfaatkan setiap potensi yang dimilikinya. Manajemen
mengambil langkah langkah, bagaimana mengubah kelemahan organisasi menjadi
kekuatan dan bagaimana mengubah ancaman organisasi menjadi peluang.
Hal
reaksi
terhadap
kecenderungan
pesaing.Strategi
yang
pandangan jangka
dilaksanakan. Permintaan yang terus menerus suatu saat akan mengalami kejenuhan
untuk itu bisnis harus segera merubah haluan dengan memunculkan produk atau
layanan baru sehingga kejenuhan dapat segera dapat diatasi dan akan terjadi
pemulihan dan peningkatan terhadap permintaan (Rising demands). Oleh karena itu
dengan mudahbisnis akanmampu memvisualisasikan organisasi dalam jangka
panjang, karena di dalam jangka panjang sumberdaya manusia sangat menginginkan
dapat mengakomodasi pasar.Artinya manajemen mampu melakukan berbagai langkah
langkah strategis dan alternatif di dalam memulihkan permintaan yang terus tumbuh.
Dengan demikian apabila perusahaan mengalami pertumbuhan dan returs yang flats
dengan segera dapat pulih kembali dan mendapatkan keuntungan kembali melalui
peluncuran produk baru serta mampu mempertahankan keunggulan kompetitif yang
berkelanjutan (sustainable competitive advantage).
4. Keinginan untuk merubah budaya perusahaan (A desire to change corporate
culture.)
Budaya terbentuk karena perilaku atau kebiasaan kebiasaan yang terjadi di
dalam organisasi yang dilakukan secara berulang ulang.Suatu keinginan merubah
budayacorporate, dapat dilakukan oleh perusahaan melalui contoh nyata dari orang
orang kunci.Oleh karena itu pimpinan perusahaan (top manajemen) dapat
memberikan contoh atau suri tauladan dalam berperilaku yang sesuai dengan
keinginannya untuk membentuk budaya baru.Misalnya kedisiplinan dapat di bentuk
melalui pimpinan yang bekerja dengan memberi contoh pada saat masuk kerja dan
pulangkerja tepat waktu, lampu yang tidak bermanfaat di matikan, selesai membuka
kran air dimatikan dan lain lain. Hal hal kecil dan sederhana dapat dimulai dari para
pimpinan dan ditularkan keseluruh warga organisasi.Suatu cerita atau visi
inovatifyang ditunjukkan melalui perilaku nyata dan keteladan para pemimin dengan
menetapkan
parameter
standard
menjadi
jalan
perusahaan
untuk
berubah
Dari ke 4 hal di atas masing masing dapat menjadi alasan mengadopsi visi
corporate, bagaimana perusahaan melihat
refleksihubungan
eselon puncak
berdasarkan pada nilai nilai yang ditetapkan dari pimpinan puncak, konsistensi,
tanggung jawab, ketulusan, kejujuran, keadilan dan komitmen mereka yang
menguntungkan terhadap karyawan serta perusahaan, dan bertanggung jawab
menyampaikan visi agar setiap sumberdaya dari top manajemen sampai pekerja
paling bawah dapat menjalankan tugas, berdasarkan visi tersebut.
Visi perusahaan berpedoman pada beberapa petunjuk berikut:
Visi menyediakan susunan strategiberdasarkansuara-suara disekeliling perusahaan
oleh karena itu manajemen perlu mengadopsi suara suara disekitar corporate serta
menyesuaikan
diri
terhadap
kondisi-kondisi berikut
diantaranya:
bagi
seluruh
sumberdaya
organisasi
sebagai
sesuatu
yang
12
Menjadi jauh tetapi dekat, dalam kaitan dengan komitmen organisasi dan
rentang waktu
Visi dapat dicapai walaupun di dalam kenyataannya untuk mewujudkannya
adalah jauh, tetapi dapat menjadi dekat karena seluruh komponen organisasi
berupaya untuk mewujudkannya. Semua ini karena dilandasi adanya
komitment seluruh sumberdaya manusia dalam organisasi melalui rentang
waktu yang sudah ditentukan sebelumnya.Walaupun visi adalah jauh namun di
dalam pelaksanaannya
perusahaan
13
mana
kegiatandan
tingkat
tinggi
Biasanya sunks costs adalah biaya biaya yang dikeluarkan namun tidak dicatat
di dalam pembukuan perusahaan. Sunks costs adalah akses perusahaan untuk
mendapatkan berbagai macam kegiatan yang menguntungkan bisnis.
Aktiva strategi memiliki jejaring yang kuat, karena pengaruh jaringan yang
kuat menjadi fakta riil di mana perusahaan mendapatkan berbagai kegiatan
yang menguntungkan bisnis. Bahkan produk dapatdigunakan secara meluas
dengan memanfaatkan jejaring menggunakan dan memanfaatkan seperti
penggunaan computer atau internet (MS windows, phone network).
keuntungan
kompetitif
berkelanjutan
(Sustainable
competitive
advantage). Perusahaan yang bagus selalu memanfaatkan asset yang dimiliki untuk
meraih hasil bisnis sehingga asset bertambah banyak.
3. Mengambil keunggulan terdapatnya adanya peluang (To take advantage
of opportunities (environment, industry, market))
Untuk memperoleh keunggulan keunggulan dari adanya peluangdapat
di
identifikasi dari (lingkungan, industri, pasar).Kapan pun perusahaan atau bisnis dapat
membentuk dunia yang diinginkan.Melalui lingkungannya perusahaan mampu
menentukan posisi dimana perusahaan berada. Melalui posisi yang telah diketahui
perusahaan dapat mengidentifikasi perusahaan berada di atas atau leading, sama pada
rata rata industry atau di bawah industry.Posisi yang berhasil diidentifikasi menjadi
celah untuk merebut atau meraih pasar industry yang lain. Pemahaman pasar secara
menyeluruh menjadi focus bagaimana perusahaan meraih keunggulan. Oleh karena itu
di dalam bisnis perlu dibicarakan lebih
implimentasi
TOWS Analysis
Strategic Choice
Strategic Implementation
- designing stucure
- designing control syste
- matching strategy, structure,
control
Managing Change
Gambar 1. : Proses manajemen strategi
Misi dan tujuan dapat di kerjakan dengan benar apabila perusahaan
menganalisis factor internal sehingga diketahui kekuatan dan kelemahannya. Selain
itu juga menganalisis factor eksternal yaitu dimana peluang dan ancamannya. Dengan
memanfaatkan analisis threat, opportunity, weaknesess and strength (TOWS) yaitu
perpaduan antara factor internal dan factor eksternal akan diketahui positioning
perusahaan. Penentuan posisi perusahaan akan menjadi pilihan strategi (strategic
choice), apakah perusahaan akan menerapkan strategi pada tingkat fungsional, strategi
tingkat business, strategi global atau strategi tingkat corporate. Selanjutnya baru
ditentukan strategi implementasinya dengan membuat rancangan strukturnya,
merancang system pengendaliannya, serta mencocokkan antara strategi, struktur dan
pengendaliannya.Pada saat tersebut perusahaan mampu memanage perubahan
organisasi atau perusahaan. Oleh karena itu perlu lebih lanjut memahami proses
perencanaan manajemen strategi.
c) Proses Perencanaan Manajemen Strategi
15
apakah sama atau sejajar, di bawah atau di atas dengan rata rata industri,
menunjukkan pemahaman utuh tentang perusahaannya. Strategi posisi menjadi
kekuatan organisasi danpenengah di antara lingkungannya, sebagai contoh, cara yang
ditempuh oleh suatu organisasi untuk mencari dan memelihara keunggulannya di atas
para pesaingnya. Melalui posisi ini dapat dicari celah celah yang bisa menggeser
posisi dan peran industri yang lain menjadi peran perusahaan kita.
4. Strategy sebagai perspektive (Strategy as a perspective):
Strategi sebagai perspektifyaitu melihatsesuatu secara lebih dalam (mata
batin) - sebuah jalan yangberurat berakar merasakan posisi organisasi di dalam
dunianya. Perspektif yang diinginkan strategi adalah membuat kultur, karakter dan
ideologiyang menjadi acuan organisasi untuk mempengaruhi anggota organisasi dan
cara memandang dunia bisnis. Perspektive merupakan pandangan yang sangat jauh
dan berada dalam benak para pebisnis yang harus dijalankan dan ditempuh untuk
mewujudkan impian impiannya. Melalui perspektive ini dapat diwujudkan di dalam
16
dunia bisnis nyata, melalui tujuan, sasaran dan aksi nyata seluruh warga organisasi,
sehingga membentuk aktivitas warga yang berkelanjutan melalui nilai nilai yang
diprogramkan oleh bisnis yang menciptakan nilai, nilai tambah, kepercayaan
konsumen , maupun kemanfaatannya bagi masyarakat luas.
2.2.Strategi Fungsional
Strategi pada tingkat fungsional, diarahkan untuk memperbaiki efektivitas
dari basic operations di dalam perusahaan seperti di dalam marketing, manajemen
material, research and development dan sumberdaya manusia.
Di dalam membentuk strategi pada tingkat fungsional ini, para ahli strategi
melakukan tiga hal:
1. Membuat berbagai pilihan strategi. Manajemen harus memutuskan pelanggan dan
pasar mana yang akan dipilih, produk atau jasa yang ditawarkan, dan
bagaimana cara menerapkan sumber dayanya.
2. Memenangkan "suara" yang terbesar untuk merumuskan strategi.
Keberadaan ahli strategi
membujuk sebagian dari mereka (terutama setiap orang, para penyalur, dan
pelanggan)
berdasarkanspirit,
imajinasi
dan
kebebasan
yang
menyebabkannya.
3. Membangun kapasitas organisasi. Organisasi harus mengembangkan
"strategi IQ" sedemikian rupa sehingga orang dapat berpikir dan bertindak
sewajarnya seperti memimpin kearah masa depan yang mampu menjadi
terapi kejut.
Di dalam strategi fungsional adalah bagaimana perusahaan melakukan aktivitasnya
dan mendapatkan keuntungan atau keunggulan perusahaan. Penggunaan operasi
tingkatan
fungsional
untuk
mencapai:Keunggulan
efisiensi(Superior
R& D
HR
Gambar 2: R & D HR
Efisiensi
Produksi
(Production
efficiency):
Untuk
menciptakan
efisiensi
ketersediaan bahan baku, upah yang lebih murah, serta biaya operasi yang lebih
hemat. Skala ekonomi yang besar akan terdapat bermacam macam penghematan
yang lain dibandingkan bila belanja dalam jumlah yang sedikit, seperti ongkos
transport lebih murah, biaya tenaga kerja menjadi lebih murah, pekerjaan yang
lebih cepat dan lain lain. Efisiensi yang diperoleh karena pembelian jumlah besar
18
tidak terkena biaya inflasi atau kenaikan harga dan penghematan waktu.
2.Efek pembelajaran (learning effects)
Melalui efek pembelajaran akan di dapatkan spesialisasi serta kecerdasan baru karena
operasi dilakukan secara ber ulang ulang, dengan demikiandapat diketemukan cara
kerja yang semakin efisien. Di dalam pembelajaran operasi yang berulangulang
akan di ketemukan keterampilan atau skills baru yang sebelumnya belum pernah
dilakukan atau cara cara dan system baru yang berbeda dengan system yang lama
dan cara
cara ini tidak dimiliki oleh perusahaan lain yang tidak mau
terhadap economies of
scale
(Mengeluarkan
semua biaya
sebelumnya
sehingga
menjadi
semakin
cepat
penyelesaian
pekerjaannya.
20
terhadap
diseconomies
pembeli
untuk
membeli
barang
yang
dimaksud.
Manajemen
barang semakin di minati oleh pelanggannya dan terjadinya iklan yang tidak disengaja
dari mulut ke mulut.Hal yang tidak kalah penting adalah jaminan purna jual atau after
sales service.
Contoh:
1). Menggunakan harga agresif, periklanan, promosi untuk memenangkan
internal economies of scale/ learning effects
2). Menurunkan tingkat hilangnya pelanggan
21
tingkat
penyeberangan
pelanggan
dengan
5%
dapat
meningkatkan profit per pelanggan di mana saja mencapai dari 25 85%, prosentase
savings bergantung pada hubungan peningkatan biaya dan rata rata peningkatan sales
per pelanggan setiap tahunnya.
a) Materials Management (Just-in-Time) and Efficiency
Material management strategy: Mendapatkan material untuk menciptakan efisiensi
produksi, sering melibatkan program JIT.
Di Negara maju (baca Jepang) manajemen material sudah menjadi kebutuhan mutlak
karena melalui pemahaman manajemen material yang profesional tidak ada barang
atau bahan yang tersisa (waste), bahkan bahan yang di gunakan dari bahan bahu,
barang setengah jadi, sampai barang jadi dan pemasarannya selalu tepat waktu, karena
sudah diperhitungkan secara tepat. Perhitungan yang akurat terhadap material dari
bahan mentah sampai barang jadi menjadikan hasil produksi menjadi efisien dan
biasanya hal tersebut dapat di lakukan dengan model manajemen tepat waktu (Justin- Time).
Contoh:
terdapat penambahan hal hal baru atau fitur baru. Strategi pengembangan produk baru
akan menciptakan efisiensi bagi perusahaan secara keseluruhan karena produk lama
sudah mengalami kejenuhan atau mengalami penurunan profit atau returns. Dengan
diluncurkan produk baru maka akan diperoleh returns dari produk baru tersebut. Di
dalam daur kehidupan produk perusahaan akan mengalami pertumbuhan kembali
seperti dari start up, growth, saturation and decline. Adanya launching produk baru
maka akan kembali start up, growth, saturation dan growth kembali, atau tidak harus
mengalami penurunan bahkan bisa tercipta lompatan pertumbuhan(quantum leap),
lebih lebih bila mau memadukan dengan proses rekayasa bisnis (Bisnis process
reengeneering).
Contoh:
proses inovasi
23
enlargement);atau
memperkaya
pekerjaannya
(job
melakukan penataan
26
BAB III
STRATEGI IMPERATIVE
3.1.
kita atau apakah yang menjadi tujuan dan keberadaan organisasi kita keseluruhan.
Beberapa penulis manajemen strategi menyarankanvisi dibuat yang lebih nyata
dengan meletakkan dengan kata kata yang terarah secara langsung dan tertuju sesuai
keinginan pemimpin organisasi yang visionair.Pernyataan visi menjawab pertanyaan
ingin menjadi apakah bisnis kita?. Atau bisnis kita dimasa depan akan seperti apa
dan kapan bisa diwujudkan? Kapan bisa sampai?. Gambar 3 di bawah adalah strategi
mendesak yang harus di lakukan oleh setiap organisasi.
ENVIRONMENTAL SCANNING
Evaluation
& Control
MISSION
Strategy
Formulation
VISION
Strategy
Implementation
mengikuti ciri ciri organisasi dengan mempertimbangkan: pelanggan, produk dan jasa, lokasi,
teknologi, philosopi, konsep diri, berhubungan dengan image publik, berhubungan dengan
kehidupan,berhubungan dengan karyawan. Alasan David bahwa pernyataan misi seharusnya:
1. Mendefinisikan apakah organisasi kita berbeda dari organisasi yang lain
2. Batasan yang cukup bagi organisasi kita untuk meniadakan beberapa spekulasi dan untuk
menciptakan pertumbuhanorganisasi yang cukup besar
3. Membedakan organisasi kita dalam hal tertentu berbeda dari organisasi yang lain
28
4. Menyajikan kerangka kerja untuk mengevaluasi kedua-duanya misi dan ciri organisasi
saat ini danaktivitas masa depan
5. Dinyatakan dalam kata kata yang
memperluaspemahaman
organisasisepanjang masa.
David mengutip kerja awal King and Cleland (1979) atas pertimbangan tertentu untuk
statemen misi organisasi mempunyai tujuan sebagai berikut:
1. Untuk memastikan kebulatan suara di dalam tujuan organisasi
2. Untuk menyediakan suatu basis pengalokasian sumber daya organisasi
3. Untuk menetapkan suatu suara umum atau iklim organisasi
4. Untuk dijadikan acuan bagi setiap individu mengidentifikasi arah dan tujuan organisasi;
dan membatasi mereka yang
tidak
aktivitas organisasi
5. Untuk memudahkan menterjemahkan sasaran hasil dan menterjemahkan tujuan ke dalam
sasaran
mendesak
untuk alternatif strategi dapat dilihat pada Gambar 3 di bawah. Di Gambar 3 dapat dijelaskan
bahwa setiap perilaku dapat dijadikan rujukan untuk menciptakan alternatif strategi. Di
dalam Gambar 4 diperlihatkan
Experimentation
Risk Taking
Project Management
Team Work
Reengeneering
Total Quality
Responsiveness to customer
Problem solving
Quality Standard
Repititive works
Low Cost
Efficient production
Lower Labor Costs
Part Time/Shift Works
Minimum Benefits
29
mengatur dan
menggeser waktu kerja. Namun dapat juga dilakukan dengan cara mengulang mengulang
pekerjaan dan mengefisienkan atau meminimumkan atau memanfaatkan manfaat. Dan biaya
yang rendah dapat juga dilakukan dengan cara melakukan rekayasa. Rekaya proses bisnis
menjadi keharusan bagi perusahaan yang menginginkan terjadi perubahan bisnis secara
signifikan.
3.3.
menciptakan alternatif strategi yang paling baik bagi kegiatan usahanya. Perilaku
imperatif memberikan peluang bagi setiap tenaga kerja untuk memikirkan yang
terbaik, yang paling efisien dan efektif untuk menyelesaikan pekerjaanya. Perilaku ini
akan bertumpu pada
30
manajemen agar di hasilkan bisnis seperti yang diinginkan. Dengan demikian perilaku
imperatif akan mampu menciptakan keunggulan fungsional, seperti halnya:
31
BAB IV
ANALISIS DAN PILIHAN STRATEGI
4.1.
alternatif terbaik bagi perusahaan dalam rangka mencapai misi dan tujuannya. Di
dalam analisis strategi, perusahaan melakukan analisis dengan menggunakan berbagai
alternative strategi sehingga bisnis yang dijalankan mampu menghasilkan strategi
yang tepat; di dalam jangka pendekmendatangkan returns, di dalam jangka menengah
mampu menciptakan produk dan jasa yang sesuai dengan kebutuhan pelanggan dan
dalam jangka panjang mampu menciptakan peluang peluang baru untuk menciptakan
pasar baru.
Analisis strategi yang tepat dapat menjadi pilihan strategi bisnis, namun di
dalampraktek memilih strategi diperlukan beberapa tahapan:
Tahap 1disebut tahap masukan (input stage) denganmerumuskan kerangka Matriks
EFE (Evaluation Factor External), matrik EFI (Evaluation Factor Internal) dan
matrik profile kompetitif (CPM/Competitive profile matrix). Tahap 1 meringkas
informasi masukan dasar yang diperlukan untuk merumuskan strategi.
Tahap 2 disebut tahap Pencocokan (matching stage), focus pada upaya menghasilkan
strategi alternatif yang dapat dijalankan (feasible) dengan memadukan faktor eksternal
dan internal. Teknik tahap 2 terdiri dari matrik Threats-Opportunities-WeaknessesStrenght (TOWS), matrix Strategy Position and Action Evaluation (SPACE), Matrix
BCG (Boston Consulting Group), Matrix internal-external (IE), Matrix Grand
Strategy (strategi Induk).
Tahap 3 disebut tahap keputusan (decision stage), menggunakan satu macam teknik,
yaitu Quantitative Strategy planning Matrix (QSPM). QSPM menggunakan informasi
masukan dari tahap I untuk secara objektif mengevaluasi strategi alternatif dapat
dijalankan yang diidentifikasi dalam tahap 2. QSPM Mengungkap daya tarik relatif
dari strategi alternatif dan karena itu menjadi dasar objektif untuk memilih strategi
spesifik.
Tahap 1 adalah tahap masukan dengan membuat matriks EFE, EFI dan CPM.
Informasi yang diperoleh menjadi informasi masukan untuk matriks tahap
pencocokan dan keputusan. Keputusan keputusan kecil dalam matriks masukan
32
sedangkan bobot
di
dasarkan pada rata rata industri. Hal yang perlu diperhatikan baik peluang
ataupun ancaman dapat memperoleh peringkat 1, 2, 3, atau 4. Tergantung pada
peluang besar berarti nilai peringkat tinggi, peluang kecil berarti peluang
peringkat rendah. Ancaman tinggi berarti bobot tinggi, dan ancaman rendah
berarti bobot rendah.
4). Kalikan bobot faktor dengan peringkat untuk menentukan nilai yang di bobot.
5). Jumlahkan nilai yang dibobot untuk setiap variabel untuk menentukan nilai
bobot total bagi organisasi.
Berapapun jumlah peluang dan ancaman utama yang dimasukan dalam
matriks EFE, total nilai yang dibobot tertinggi untuk suatu organisasi adalah 4,0
dan terendah 1,0. Rata rata nilai yang dibobot adalah 2,5. Jumlah nilai yang
dibobot sama dengan 4,0 menunjukkan bahwa suatu organisasi memberi respon
yang sangat bagus terhadap peluang dan ancaman terhadap industrinya. Dengan
kata lain strategi perusahaan efektif memanfaatkan peluang yang ada dan
meminimalkan potensi pengaruh negatif dari ancaman eksternal. Jumlah nilai
yang dibobot 1,0 menunjukkan bahwa strategi perusahaan tidak efektif
memanfaatkan peluang atau tidak mampu meminimalkan potensi untuk
menghindari ancaman tersebut.
34
Contoh:
Matriks EFE untuk Perusahaan rokok sampoerna dapat di lihat dalam Tabel 1.
Perhatikan
bahwa
Pemerintah
dianggap
sebagai
faktor
penting
yang
mempengaruhi industri ini, seperti ditunjukkan dengan bobot 0,2. Dalam hal ini
sampoerna tidak menjalankan strategi secara efektif memanfaatkan peluang,
seperti ditunjukkan dalam peringkat 1. Total yang di bobot 2,1 menunjukkan
bahwa sampoerna di bawah rata rata dalam usahanya menjalankan strategi yang
memanfaatkan peluang eksternal atau menghindari ancaman eksternal. Perlu
diperhatikan bahwa pemahaman menyeluruh mengenai faktor faktor yang dipakai
dalam Matriks EFE lebih penting ketimbang memberi bobot dan menilai.
Tabel 1. Contoh Matriks EFE Untuk Perusahaan Rokok Sampoerna
Faktor Eksternal Kunci
Bobot
Peringkat
Peluang
1. Pasar global secara
praktis belum digarap
2. Permintaan
naik
karena
larangan
merokok
ditempat
umum
3. Pertumbuhan Iklan
4. Pelopor diskon rokok
5. Kampanye
berhenti
merokok
sehingga
pengguna beralih
Ancaman
1. Peraturan
yang
merugikan
2. Pembatasan
kuota
tembakau
3. Kosentrasi pasar di
pulau jawa
4. Pemaparan media yang
buruk
5. Pemerintahan
JUMLAH
Sumber: data sekunder , di olah
Nilai Yang
dibobot
0.15
0.15
0.05
0.15
0.05
0.15
0.10
1
4
3
0.05
0.60
0.30
0.10
0.20
0.05
0.15
0.05
0.10
0.10
0.20
0.20
1.00
0.20
2.10
Tabel 1 di atas hanya sebagai ilustrasi baik angka atau nama perusahaan sebagai
contoh matriks EFE tidak menggambarkan data asli dari perusahaan sebenarnya.
2) Internal Factor Evaluation Matix (IFE)
IFE adalah alat perumusan strategi untuk meringkas dan mengevaluasi
kekuatan dan kelemahan utama dalam berbagai bidang fungsional dalam suatu
bidang usaha. Matriks ini menjadi landasan mengidentifikasi dan mengevaluasi
hubungan di antara bidang bidang ini. Matrik IFE dikembangkan dalam langkah
langkah sebagai berikut:
35
1). Tulis faktor internal utama. Gunakan 10 sampai 20 faktor internal terpenting,
termasuk kekuatan atau kelemahannya. Usahakan spesifik mungkin, gunakan
persentase, rasio, dan angka perbandingan.
2). Berikat bobot kisaran 0.0 (tidak penting) sampai 1.0 (terpenting) pada setiap
faktor. Bobot yang diberikan pada suatu faktor menunjukkan seberapa penting
faktor yang menunjang keberhasilan perusahaan dalam industri yang digeluti,
baik kekuatan atau kelemahan internal, faktor yang dianggap punya pengaruh
besar terhadap kinerja organisasi di beri bobot tinggi. Jumlah bobot
keseluruhan sama dengan 1.0.
3). Berikan peringkat 1 samapi 4 pada setiap faktor untuk menunjukkan apakah
faktor
merupakan
(peringkat=2),
kelemahan
kekuatan
kecil
besar
(peringkat=1),
(peringkat=3),
atau
kelemahan
kecil
kekuatan
besar
36
patungan. Jumlah yang dibobot 2,75 menunjukkan hotel di atas rata-rata dalam
kekuatan internal seluruhnya.
Tabel 2. Contoh Matriks IFE Hotel Nusa Dua Bali
Faktor faktor internal utama
Bobot
Kekuatan internal
1. Hotel terbesar di Pulau
0.05
Dewata
2. Tingkat hunian kamar >
0.10
95%
3. Arus kas bebas meningkat
0.05
4. Memiliki Nusa Dua Strip
0.15
5. Tim manajemen kuat
0.05
6. Buffet di sebagain besar
0.05
fasilitas
7. Fasilitas gratis minimal
0.05
8. Perencanaan jangka panjang
0.05
9. Reputasi international
0.05
10. rasio keungan
0.05
Kelemahan
1. Sebagian besar property di
Pulau Dewata
2. Diversifikasi kecil
3. Reputasi keluarga kecil
4. Properti milik perorangan
5. Rugi usaha Patungan
Jumlah
Sumber: Data sekunder, diolah
Nilai
0.20
0.40
3
4
3
3
0.15
0.60
0.15
0.15
3
4
3
3
0.15
0.20
0.15
0.15
0.05
0.05
0.05
0.05
0.10
0.10
2
2
1
1
0.10
0.10
0.10
0.10
1,00
2,75
Tabel 2 di atas hanya sebagai ilustrasi baik angka atau nama perusahaan sebagai
contoh matriks IFE tidak menggambarkan data asli dari perusahaan sebenarnya.
3) Competitive Profile Matrix (CPM)
Matriks CPM mengidentifikasi pesaing utama perusahaan serta kekuatan dan
kelemahanya terkait dengan contoh posisi strategis perusahaan. Bobot dan total
nilai yang dibobot dalam CPM dan EFE mempunyai arti yang sama. Bedanya
faktor faktor keberhasilan kritis di CPM mencakup isu eksternal dan internal.
Peringkatnya merujuk pada kekuatan dan kelemahan, 4 = kekuatan besar, 3 =
kekuatan kecil, 2 = kelemahan kecil dan 1 = kelemahan besar. Perbedaan EFE
dan CPM: 1) faktor keberhasilan kritis CPM lebih luas, tidak mencakup data
spesifik atau faktual, fokusnya pada isu internal. Faktor keberhasilan kritis CPM
pemeringkatan dan total nilai di bobot untuk perusahaan pesaing dibadingkan
dengan sampel. Analisis perbandingan memberi informasi strategis internal
penting.
Contoh: matriks persaingan di lihat Tabel 3.
Di dalam contoh iklan ekspansi global merupakan keberhasilan kritis paling
penting seperti ditunjukkan dengan bobot 2,0. Mutu produk Avon dan LOreal
37
sangat tinggi terbukti dengan peringkat 4; posisi keuangan LOreal baik seperti
ditunjukkan dengan peringkat 3; Procter & Gamble merupakan perusahaan paling
lemah secara keseluruhan dengan total nilai yang dibobot 2,0.
Angka angka yang terdapat dalam Tabel 3 hanya mengungkapkan kekuatan
relatif dari perusahaan tetapi keakuratan yang tersirat hanyalah ilusi. Tujuannya
bukanlah untuk memperoleh angka tetapi untuk mencerna dan menilai informasi
dengan cara yang bermakna sehingga membantu dalam pembuatan keputusan.
Tabel 3. Contoh Matriks Profil Persaingan
Faktor
Penentu
Avon
Keberhasilan
Bobot
Peringkat
Iklan
0.20
1
Mutu Produk
0.10
4
Daya Saing Harga
0.10
3
Manajemen
0.10
4
Posisi Keuangan
0.15
4
Loyalitas Pelanggan
0.10
4
Ekspansi Global
0.20
4
Pangsa Pasar
0.05
1
Jumlah
1.00
Sumber: data sekunder, diolah
LOreal
Nilai
0.20
0.40
0.30
0.40
0.60
0.40
0.80
0.05
Peringkat
4
4
3
3
3
4
2
4
3.15
Nilai
0.80
0.40
0.30
0.30
0.45
0.40
0.40
0.20
Procter &
Gambler
Peringkat
3
3
4
3
3
2
2
3
3.25
Nilai
0.60
0.30
0.40
0.30
0.45
0.20
0.40
0.15
2,80
Analysis TOWS
Faktor Internal
Faktor Eksternal
Opportunity (O)
Threats (T)
Strenght (S)
Weakness (W)
SO Strategies
Menggunakan
kekuatan
untuk
mengambil
keuntungan adanya peluang
ST Strategies
Menggunakan
kekuatan
untuk menghindari ancaman
WO Strategies
Mengeluarkan kelemahan
untuk
mengambil
keuntungan adanya peluang
WT Strategies
Meminimkan
kelemahan
untuk menghindari ancaman
Matriks
Threats-Opportunities-weakness-Strenghts
(TOWS)
merupakan
Opportunities), strategi ST (Strenghts-Threats), dan strategi WT (Weakness Threats). Mencocokan faktor faktor eksternal dan internal kunci merupakan
bagian yang sangat sulit dalam mengembangkan Matriks TOWS dan memerlukan
penilaian yang baik - dan karena biasanya tidak ada sekumpulan kecocokan yang
paling baik. Perhatikan dalam Tabel 4 bahwa strategi pertama, kedua, ketiga dan
keempat masing masing adalah strategi SO, WO, ST, dan WT. Misalkan sebuah
perusahaan dengan modal kerja berlebih (kekuatan internal) dapat memanfaatkan
tingkat pertumbuhan tahunan sebesar 20% dalam industri telepon seluler (peluang
eksternal) dengan membeli Cellphone, Inc., perusahaan industri telpon seluler.
Contoh ini menggambarkan pencocokan satu lawan satu yang sederhana. Dalam
kenyataanya hubungan eksternal dan internal lebih kompleks sehingga diperlukan
lebih banyak perbandingan dalam proses pencocokan untuk setiap strategi yang
dibuat.
Tabel 4. Mencocokan Faktor Kunci Eksternal dan Internal untuk MerumuskanStrategi alternatif
No Faktor Internal Kunci
Faktor Eksternal Kunci
Strategi Yang dihasilkan
1.
Kapasitas modal kerja berlebih + 20% pertumbuhan tahunan = Membeli cellphone
(kekuatan internal)
dalam industri telepon seluler
(peluang eksternal)
2.
Kapasitas tidak mencukupi + Keluarnya dua pesaing asing =
Menjalankan
integrasi
(kelemahan internal)
utama dari industri (peluang horizontal
dgn
membeli
eksternal)
fasilitas pesaing.
3.
Keahlian litbang kuat (kekuatan + Menurunnya jumlah orang = Mengembangkan produk
internal)
dewasa
muda
(ancaman baru untuk orang dewasa yang
eksternal)
lebih tua.
4.
Semangat karyawan rendah + Aktivitas serikat buruh kuat = Mengembangkan paket
(kelemahan internal)
(ancaman eksternal)
tunjangan baru bagi karyawan
Sumber: data primer, diolah
mengendalikan jumlah dan waktu injeksi bahan bakar dalam mesin mobil
(peluang), tetapi pabrik suku cadang tidak mempunyai teknologi untuk
menghasilkan alat tersebut (kelemahan). Salah satu kemungkinan Strategi WO
adalah membeli teknologi dengan membentuk usaha patungan yang mempunyai
kompetensi bidang itu. Strategi WO alternatif mempekerjakan dan melatih orang
untuk memiliki kemampuan teknis yang diperlukan.
Strategi ST atau strategi kekuatan-ancaman menggunakan kekuatan perusahaan
untuk menghindari atau mengurangi dampak eksternal.(Cari: Kahara Bodas, Free
Port, Newmont, CEPU)
Strategi WT atau strategi kelemahan ancaman merupakan taktik defensif yang
diarahkan untuk mengurangi kelemahan internal dan menghindari ancaman
eksternal. Posisi perusahaan dalam kondisi ini adalah bahaya agar dapat
perusahaan harus berjuang untuk bertahan, melakukan merger, rasionalisasi,
menyatakan pailit atau memilih likuidasi.
Secara ringkas dapat dijelaskan bahwa:
-
40
Stability) dan dua dan kekuatan industri (IS- Industry Strenght). Keempat faktor
merupakan penentu paling penting dari posisi strategis organisasi secara keseluruhan. 4
Matriks SPACE harus disesuaikan dengan organisasi tertentu yang sedang dipelajari
dan didasarkan informasi nyata sebanyak mungkin. Langkah yang diperlukan untuk
mengembangkan Matriks SPACE adalah sebagai berikut:
1. Pilih kumpulan variable untuk menetapkan kekuatan keuangan (FS), Keunggulan
kompetitif (CA), stabilitas lingkungan (ES) dan Kekuatan industri (IS).
2. Beri nilai dari +1 terburuk sampai +6 terbaik dari masing masing variable yang
menyusun dimensi FS dan IS. Beri nilai mulai dari 1 terbaik sampai 6 terburuk dari
masing masing variable yang menyusun dimensi ES dan CA. Pada sumbu FS dan
CA, buatlah perbandingan dengan para pesaing, sedangkan pada sumbu IS dan ES,
buatlah perbandingan dengan Industri.
3.
Menghitung nilai rata rata FS, CA, IS dan ES dengan menjumlahkan nilai nilai yang
diberikan pada variable dari masing masing dimensi dan membagi dengan jumlah
variable yang disertakan dalam setiap dimensi.
4. Menggambarkan nilai rata rata FS, IS, ES dan CA pada sumbu yang tepat dalam
matriks SPACE.
5. Tambahkan dua nilai rata rata pada sumbu X dan gambarkan titik resultan nya pada
sumbu X. Tambahkan dua nilai rata rata pada sumbu Y dan gambarkan titik
resultannya pada sumbu Y. gambarkan perpotongan absis dan ordinatnya sebagai titik
XY.
6. Gambarlah vector arah dari matriks SPACE, dengan membuat garis antara titik O
(perpotongan sumbu X dan Y) ke titik perpotongan yang baru. Vektor ini
mengungkapkan tipe strategi yang direkomendasikan untuk organisasi: agresif,
kompetitif, defensif atau konservatif.
Vektor arah yang berkaitan dengan profile menyarankan tipe strategi untuk dijalankan:
agresif, konservatif, defensif atau kompetitif. Lihat Gambar 5 di bawah. Bila vector penunjuk
berada di kuadran agresif (kuadran kanan atas) dari matriks SPACE, organisasi berada dalam
posisi yang baik sekali menggunakan kekuatan internalnya untuk (1) memanfaatlkan peluang
eksternal, (2) mengatasi kelemahan internal, (3) menghindari ancaman eksternal. Oleh karena
itu penetrasi pasar, pengembangan pasar, pengembangan produk, integrasi kebelakang,
integrasi kedepan, integrasi horizontal, atau strategi kombinasi dari semua dapat dijalankan
tergantung lingkungan spesifik yang di hadapi perusahaan.
41
Agresif
+6
+5
+4
+3
+2
+1
CA
-6 -5
-4
-3 -2
-1
+1
+2
+3
+4
+5 +6
-1
IS
-2
-3
-4
-5
-6
Defensif
ES
Bersaing
Sumber: H. Howe, R. Mason, dan K. Dickel, Strategic management and Business Policy :
Methodoligical Aprroach
Vektor arah terdapat dalam kuadran konservatif (kuadran kiri atas) dari matriks
SPACE menyiratkan tetap dekat dengan kompetisi, jangan mengambil resiko
berlebihan. Strategi konservatif yang sering digunakan termasuk penetrasi pasar,
pengembangan pasar, pengembangan produk, dan diversifikasi kosentrik.
Vektor arah terletak dikiri bawah atau kuadran defensif dari Matriks SPACE
yang menyarankan bahwa perusahaan harus memfokuskan pada perbaikan kelemahan
internal dan menghindari ancaman eksternal. Strategi defensif termasuk rasionalisasi,
divestasi, likuidasi, dan diversifikasi kosentrik.
Vektor arah terletak di kanan bawah atau kuadran kompetitif dari Matriks
SPACE menunjukkan strategi kompetitif. Strategi Kompetitif termasuk integrasi
kebelakang,
ke
depan,
horizontal,
penetrasi
pasar,
pengembangan
pasar,
42
Identifikasi Perusahaan
1.
2.
1,0
1,0
3,0
4,0
9,0
3.
Peringkat
4,0
2,0
4,0
10,0
4,0
5,0
4,0
13,0
4.
2,0
5,0
2,0
9,0
5.
KESIMPULAN
Rata rata ES : 13.0:3 = 4.33
Rata Rata IS : +10.0:3= 3.33
Rata rata CA : 9.0 :3 = 3.00
Rata Rata FS : +9.0 :4 = 2.25
Koordinat vector arah Sumbu x: -3.00 + (+3,33) = +0.33
Sumbu y:-4.33 + (+2.2.5) = 2.08
3) BCG Matrix
PadaMatriks Group Konsultan Boston (Boston Consulting Group BCG). Divisi
otonomi pusat laba suatu organisasi menyusun portfolio bisnis. Kalau divisi
perusahaan bersaing dalam industri yang berbeda, strategi terpisah sering harus
dikembangkan untuk setiap bisnis. Matriks Boston Consulting Group (BCG) dan
matriks Internal-Eksternal (IE) didesain secara khusus untuk memperkuat usaha
perusahaan multidivisi dalam merumuskan strategi. Matriks BCG secara grafik
menggambarkan perbedaan antara divisi dalam arti posisi pangsa pasar relatif dan
kecepatan pertumbuhan industri dari masing masing divisi dan divisi relatif
terhadap seluruh divisi yang lain dalam organisasi. Posisi pangsa pasar relatif
didefinisikan
terhadap pangsa pasar yang dipegang oleh perusahaan pesaing terbesar dalam
industri tersebut.
Posisi pangsa pasar relatif diungkapkan pada sumbu x dari Matriks BCG. Titik
tengah dari sumbu x biasanya ditetapkan untuk nilai 0.50; artinya sesuai dengan
43
suatu divisi yang mempunyai pangsa pasar setengah dari perusahaan pelopor
dalam industri. Sumbu y menggambarkan kecepatan pertumbuhan industri dalam
penjualan, dan diukur dalam prosentase. Persentase kecepatan pertumbuhan pada
sumbu y dapat dinilai dari 20 sampai + 20%, dengan nilai 0.0 pada tengah
tengah. Rentang angka pada sumbu x dan sumbu y sering dipakai, tetapi nilai yang
lain dapat ditetapkan kalau memang dianggap tepat untuk organisasi tertentu.
Contoh matriks BCG diberikan dalam Gambar 7. masing masing lingkaran
menggambarkan definisi terpisah. Ukuran lingkaran berkaitan dengan proporsi
penghasilan perusahaan yang dihasilkan oleh divisi tersebut dan potongan kue
menunjukkan proporsi laba perusahaan yang dihasilkan oleh divisi tadi. Divisi
yang terletak dalam kuadran I matriks BCG disebut Tanda Tanya, di kuadran II
disebut Bintang, kuadran III disebut Sapi Perah dan kuadran IV disebut Anjing.
Gambar 7. Matriks BCG
Posisi pangsa pasar relatif
Tinggi
1,0
0,5
Sedang
Rendah
0,0
T +20
Bintang
II
Tanda Tanya
Sapi Perah
III
Anjing
IV
R -20
Tanda Tanya Divisi dalam Kuadran I mempunyai posisi pangsa pasar relatif
rendah tetapi bersaing dalam industri dengan pertumbuhan tinggi. Umumnya
kebutuhan keuangan perusahaan ini tinggi tetapi hasil tunainya rendah. Bisnis ini
disebut Tanda Tanya, karena organisasi harus memutuskan apakah harus
44
Sedang
0,5
Rendah
0,0
T +20
-39 %
-20 %
2
3
S
-8 %
-2%
5
-31%
4
R -20
disebut matriks
46
kontribusi
divisi,
dan
potongan kue
mengungkapkan persentase kontribusi laba dari setiap divisi baik pada matriks
BCG maupun IE.
Perbedaan penting antara matriks BCG dan matriks IE. Pertama sumbunya
berbeda. Di samping itu matriks IE memerlukan
mengenai divisi daripada matriks BCG. Lebih lanjut, implikasi strategis dari
setiap matriks berbeda. Karena alasan ini banyak perencana strategi di perusahaan
perusahaan multidivisional, sering mengembangkan keduanya: Matriks BCG dan
matriks IE dalam merumuskan strategi strategi alternatif. Praktik yang umum
adalah membuat matriks matriks proyeksi untuk mencerminkan pengharapan di
masa depan. Analisis sebelum dan sesudahnya ini meramalkan akibat dari
keputusan strategis pada portfolio divisi organisasi.
Matriks IE didasarkan pada dua dimensi kunci total IFE yang diberi bobot pada
sumbu x dan total nilai EFE yang diberi bobot pada sumbu y. Total nilai yang
dibobot dari setiap divisi dapat disusun Matriks II pada tingkat korporasi. Pada
sumbu x matriks x, total nilai yang dibobot dari 1,0 sampai 1,99 menunjukkan
posisi internal yang lemah; nilai 2,0 sampai 2,99 dianggap sedang; sedangkan
nilai 3,0 sampai 4,0 dianggap kuat. Demikian pula pada sumbu y, total nilai
EFE yang diberi bobot dari 1,0 sampai 2,99 dianggap rendah, nilai 2,0 sampai
2,99 dianggap sedang, nilai 3,0 sampai 4,0 dianggap tinggi.
Matriks IE dapat dibagi menjadi tiga bagian utama yang mempunyai banyak
dampak strategis berbeda. Pertama divisi yang masuk dalam sel I,II, atau IV
dapat disebut tumbuh dan membangun. Strategi
intensif
(penetrasi pasar,
47
Rata-rata 2,0-2,99
3,0
II
Lemah 1,0-1,99
2,0
III
VI
VIII
IX
Gambar 9: matrik IE
1
4,0
Tinggi
3,0 4,0
Rata-rata
2,0 2,99
2
50%
Lemah
1,0 1,99
25%
3,0
3
Sedang
2,0 2,99
20%
5%
2,0
Rendah
1,0 1,99
1, 0
48
laba total, maka lingkarannya mempunyai potongan kue persentase terbesar. Lihat
Tabel 6. Contoh perhitungan pada setiap devisi
No
Devisi
% penjualan
Laba
% laba
Penjualan
($)
100
50
Nilai
IFE
3,6
Nilai
EFE
3,2
25,0
10
200
50,0
25
2,1
3,5
50
12,5
20
3,1
2,1
50
12,5
1,8
2,5
Jumlah
400
100,0
20
100
Perusahaan di kuadran II perlu menilai pendekatan pasar yang digunakan saat ini
dengan serius. Meskipun industri mereka tumbuh mereka tidak biasa bersaing
dengan efektif dan mereka perlu menentukan mengapa pendekatan yang
dipergunakan perusahaan saat ini tidak efektif dan bagaimana harus diubah untuk
meningkatkan daya saing perusahaan. Karena perusahaan di kuadran I berada di
dalam industri yang tumbuh cepat, suatu strategi intensif (berlawanan dengan
strategi integrative atau diversifikasi) biasanya merupakan pilihan pertama yang
harus dipertimbangkan. Namun jika perusahaan kekurangan kompetensi pembeda
atau keunggulan kompetitif, integrasi horizontal sering merupakan alternatif yang
dikehendaki. Sebagai upaya terakhir, disvestiture atau likuidasi juga harus
dipertimbangkan. Divestiture dapat menyediakan dana yang diperlukan untuk
mengakuisisi bisnis lain atau membeli kembali saham saham dari pasar saham.
Organisasi yang di kuadran III, bersaing dalam industri yang tumbuh lambat dan
mempunyai posisi bersaing yang lemah. Perusahaan tersebut harus membuat
perubahan drastis dengan cepat untuk menghindari kemerosotan lebih lanjut dan
kemungkinan likuidasi. Lihat Gambar 11.
Gambar 11. Matriks Strategi Besar
PERTUMBUHAN PASAR YANG CEPAT
Kuadran II
Kuadran I
1.Perkembangan pasar
1. Perkembangan pasar
2.Penetrasi pasar
2. Penetrasi pasar
3.Pengembangan produk
3. Pengembangan produk
4.Integrasi horizontal
4. Integrasi ke depan
5.Disvestiture
5. Integrasi ke belakang
6.Likuidasi
6. Integrasi horizontal
7. Diversifikasi kosentrasi
Posisi
Bersaing
Lemah
Posisi
Bersaing
Kuat
Kuadran III
1. Rasionalisasi
Kuadran IV
1. Diversifikasi konsentris
2. Diversifikasi kosentris
2. Diversifikasi horizontal
3. Diversifikasi horizontal
3. Diversifikasi konglomerat
4. Diversifikasi konglomerat 4. Usaha patungan
5. Divestiture
6. Likuidasi
PERTUMBUHAN PASAR YANG LAMBAT
Sumber: Roland Christensen, Norman Berg, dan Malcolm Salter, Policy Formulation and
Administration (Homewood II): Richard D. Irwin, 1976: 16-18.
50
51
Tarik. AS = Atracttive Score , TAS = Total attractive Score dan jumlah total nilai
daya tarik. Berikut adalah langkah mengembangkan QSPM:
Langkah1.
Buatlah
daftar
peluang/ancaman
eksternal
kunci
dan
tarik
relatif
dari
masing
masing
strategi
alternatif,
dengan
Langkah 6. Hitunglah jumlah Total Nilai Daya Tarik. Jumlah Total nilai daya Tarik
di masing masing kolom strategi QSPM. Jumlah Total Nilai daya Tarik (STAS)
mengungkapkan strategi yang paling menarik dalam masing masing rangkaian
alternatif.
Semakin tinggi nilainya menunjukkan semakin menarik strategi tersebut, dengan
mempertimbangkan semua faktor kritis eksternal dan internal yang berkaitan yang
dapat mempengaruhi keputusan strategis. Besarnya perbedaan di antara jumlah
total Nilai daya tarik dalam suatu rangkaian strategi strategi alternatif
menunjukkan tingkat relatif dikehendakinya suatu strategi daripada yang lainnya.
Tabel 7. QSPM Untuk Perusahaan Campbell Soup Strategi Strategi Alternatif
No
Faktor-faktor kunci
Bobot
Usaha Patungan
di Eropa
AS
TAS
Peluang Peluang
1.
2.
3.
4.
5.
1.
2.
3.
4.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Usaha patungan di
Asia
AS
TAS
0,10
0,15
0,10
0,15
0,05
4
4
2
3
-
0,40
0,60
0,20
0,45
-
2
3
4
4
-
0,20
0,45
0,40
0,60
-
0,10
0,30
0,40
0,05
0,10
0,15
1
4
4
0,40
0,60
1
2
0,10
0,30
0,10
0,10
0,10
0,05
4
4
4
0,40
0,20
0,40
0,20
2
3
0,20
0,15
0.05
0,15
0,45
0,60
0,05
0,05
0.15
0.15
0,05
2
4
-
0,30
0,60
-
4
3
-
0,60
0,45
-
1,0
5,30
4.65
Kelemahan-kelemahan
1.
2.
3.
4.
5.
53
Sifat positif dari QSPM adalah rangkaian strategi ini dapat diperiksa secara
berurutan atau bersamaan. Misalnya strategi tingkat perusahaan dapat dievaluasi lebih
dahulu, diikuti dengan strategi tingkat divisi, kemudian strategi tingkat fungsional.
Tidak ada batas untuk jumlah strategi yang dapat dievaluasi atau jumlah rangkaian
strategi yang dapat diperiksa sekaligus menggunakan QSPM.
Sifat positip lain mengharuskan perencana strategi memadukan faktor eksternal
dan internal terkait dalam proses keputusan. Mengembangkan QSPM membuat
kemungkinan kecil faktor kunci terabaikan atau diberi bobot secara tidak sesuai.
QSPM menarik perhatian akan pentingnya hubungan-hubungan yang mempengaruhi
keputusan keputusan strategis. Walaupun mengembangkan QSPM memerlukan
sejumlah keputusan subjektif, membuat beberapa keputusan strategis kecil sepanjang
proses akan meningkatkan kemungkinan keputusan strategis akhir adalah yang terbaik
untuk organisasi. QSPM dapat disesuaikan untuk digunakan oleh organisasi kecil dan
besar, yang mencari laba dan nirlaba, serta praktis dapat diterapkan pada tipe
organisasi apapun. Suatu QSPM terutama dapat meningkatkan mutu pilihan strategis
dalam perusahaan multinasional karena banyak faktor kunci dan strategi dapat
dipertimbangkan sekaligus. Konsep ini juga diterapkan secara sukses oleh sejumlah
bisnis kecil.
QSPM bukan tanpa beberapa keterbatasan: Pertama, proses selalu memerlukan
penilaian intuitif dan asumsi yang diperhitungkan. Memberi peringkat dan nilai daya
tarik mengharuskan keputusan subjektif, namun prosesnya harus menggunakan
informasi objektif. Diskusi di antara perencana strategi, manajer dan karyawan dalam
seluruh proses perumusan strategi, termasuk pengembangan QSPM, bersifat
konstruktif dan memperbaiki keputusan strategis yang lalu.
Diskusi konstruktif
selama analisis dan pilihan strategi dapat semata mata karena perbedaan interpretasi
informasi dan opini yang berbeda. Keterbatasan lain QSPM adalah konsep ini hanya
dapat sebaik prasyarat informasi dan analisis pencocokan yang menjadi landasannya.
Secara ringkas di dalam bisnis kita mengenal position strategy, navigation
strategy:
Bisnis harus memiliki performance yang bagus untuk dinamika pasar dan
industri.
qu
Niche
NICHE
Kekuatan kekuatan
dan
Kelemahan Internal
BAB V
55
yang harus
dipertimbangkan dalam memilih salah satu dari alternatif strategi adalah potensi
untuk berbagai biaya dan pengetahuan organisasi, yaitu biaya penelitian dan
pengembangan, biaya tenaga kerja, beban pajak, biaya energi dan biaya
pengangkutan.
Produsen biasanya berhasil menekankan biaya dalam sebuah industri jika pasar
terdiri dari banyak pembeli yang peka terhadap perubahan harga, jika tidak terlalu
peka banyak cara untuk melakukan diferensiasi produk yaitu jika pembeli tidak
terlalu peduli mengenai perbedaan antar-merek, atau jika ada banyak permintaan dari
banyak pembeli. Yang terpenting bagi perusahaan adalah memberikan harga yang
lebih rendah di bandingkan dengan pesaing kemudian menguasai pangsa pasar dan
penjualan, serta dapat mengeluarkan pesaing sepenuhnya dari pasar.
Contoh strategi keunggulan biaya yang sukses biasanya terbukti dari perusahaan yang
menjalankan efisiensi tinggi, biaya overhead (listrik, air, dll) rendah, kebocoron kecil,
tidak toleran terhadap pemborosan, penyaringan ketat terhadap permintaan anggaran,
rentang kendali lebar, penghargaan dikaitkan dengan pengurangan biaya, dan
partisipisai karyawan luas terhadap usaha pengendalian biaya. Resiko terhadap
penetapan strategi keunggulan biaya terjadi apabila: Pertama pesaing mungkin meniru
strategi ini, sehingga laba keseluruhan industri menurun. Kedua terobosan teknologi
dalam industri membuat strategi ini tidak efektif. Ketiga minat pembeli berubah ke
barang subtitusi di samping harga yang rendah. Contoh : Mc Donalds, KFC. Crown,
Cork & Seal (pennies, plants),
(plants, logistics).
57
tidak terlalu
diminati oleh pelanggan dibandingkan dengan tingginya harga. Ketika hal ini terjadi
strategi keunggulan biaya mudah digunakan untuk mengalahkan strategi diferensiasi.
Risiko lain melakukan strategi diferensiasi adalah pesaing mungkin dengan cepat
meniru fitur yang membedakan tersebut. Jadi perusahaan harus menemukan sumber
keunikan yang dapat bertahan lama yang tidak mudah ditiru dengan cepat dan murah
oleh perusahaan pesaing.
Ada sejumlah syarat organisasi umum yang harus dipenuhi agar strategi
diferensiasi berhasil dilaksanakan, termasuk di antaranya adalah koordinasi yang
kuat di antara fungsi penelitian pengembangan dan pemasaran serta fasilitas yang
cukup baik agar menarik ilmuwan dan orang kreatif terlibat di dalamnya. Perusahaan
yang melakukan strategi diferensiasi BMW, Ralp Lauren.
Quality (Mercedes),
58
59
BAB VI
PENGEMBANGAN STRATEGI POSISI
Ketika pasar saat ini tidak jenuh dengan produk atau jasa tertentu.
Ketika angka penggunaan oleh para pelanggan saat ini dapat ditingkatkan secara
signifikan.
Ketika pangsa pasar para pesaing utama sedang merosot sedangkan total
penjualan industri sedang meningkat.
60
Ketika korelasi antara penjualan dalam rupiah/dolar dan biaya pemasaran dalam
rupiah/dolar secara histories tinggi.
pasar cepat dan tinggi walupun posisi bersaing masih lemah, namun lebih baik lagi
pada saat perusahaan memiliki posisi bersaing kuat. Strategi ini dilakukan pada posisi
perusahaan pertama kali meluncurkan produk baru atau mencari segmen pasar baru
walaupun dalam posisi bersaing lemah namun memiliki peluang dengan adanya
pertumbuhan pasar yang tinggi. Strategi penetrasi pasar juga sering dilakukan oleh
perusahaan yang memiliki keunggulan karena posisi persaingan yang kuat serta pasar
masih merespons dengan pertumbuhan yang cukup pesat.
2.4.Pengembangan Pasar Baru (Develop New Markets)
Memperkenalkan produk atau jasa yang sudah ada ke wilayah geografi baru,
menjadi pilihan bagi banyak industry di dunia. Contoh Perusahaan Afrika Selatan
PLC mencoba mengakuisisi Miller Brewing Company seharga 5 miliar dolar.
Pengembangan pasar (market development) terdiri dari upaya memperkenalkan
produk atau jasa yang ada kewilayah geografis baru. Iklim pengembangan pasar
internasional terus menjadi semakin kondusif. Di banyak industri seperti
berkembangnya pelayanan Internet, akan sangat sulit apabila perusahaan hanya
mempertahankan keunggulan kompetitif jika mengandalkan pasar domestik. Coca
Cola Company meluncurkan produk minuman olahraga terbarunya, Powerade,
ketujuh negara Eropa, bersaing dengan produk PepsiCo, Gatorade. Produk minuman
olahraga nomor tiga dan empat di Eropa adalah Aquarius yang diproduksi oleh Coca
Cola company. Coca Cola yakin bahwa orang Eropa berusia 13 sampai 29 tahun, yang
merupakan target pasar Powerade, menjadikan olah raga sebagai bagian dari
kehidupan mereka sehari hari. Coca
meningkatlkan energi dan daya tahan seseorang selama olahraga. Kemajuan teknologi
informasi menjadi peluang baru untuk pengembangan pasar baru. Tetapi kemajuan
teknologi informasi sering kali menjadi pengganggu (disruptive technology) bagi
industry yang tidak mampu dengan cepat menyesuaikan dengan kenajuan teknologi
tersebut.
Enam hal yang biasa dijadikan patokan kapan strategi pengembangan pasar
dapat ditetapkan secara efektif, yaitu: (Ansoff, I, 1957)
61
Ketika ada saluran saluran distribusi baru yang dapat diandalkan, murah, dan
bermutu baik.
perusahaan yang ingin bersaing di pasar global. Kemajuan teknologi informasi dan
kemampuan sumberdaya manusia menjadi acuan utama untuk pengembangan pasar
baru yang semakin cepat dan murah. Kendala jarak dan komunikasi bukan lagi
menjadi criteria untuk bersaing di dalam strategi pengembangan pasar baru.
Cunningham (1986) mengidentifikasi lima strategi yang digunakan oleh perusahaan
untuk masuk ke pasar luar negeri baru:
i)
Strategi inovasi teknik - produk yang dirasakan unggulan dan dapat dibuktikan
iv)
v)
utama perangkat lunak yang dapat di pegang dengan tangan. Microsoft bermitra
dengan sejumlah produsen perangkat komputer, seperti Compaq, yang berkomitment
untuk memasarkan perangkat lunak PC 2002 pada produk produk mereka.Katalog
masih dianggap oleh para pemasar sebagai cara yang paling murah untuk
meluncurkan produk eceran pakaian baru, mengelola risiko, dan menguji pasar
baru.Talbots, pengecer pakaian formal formal wanita, baru-baru ini masuk ke dalam
pasar pakaian pria. Talbots menargetkan pria sebagai langkah yang konsisten dengan
demografi perempuannya saat ini, yaitu wanita berusia 35 tahun atau lebih yang
berorientasi karier. Jika lini pakaian pria Talbots berkinerja baik dalam katalog 2002,
maka perusahaan tersebut membuka toko-toko pengecer pakaian pria-nya sendiri
tahun 2003. Talbot mempunyai 762 toko di seluruh negeri.
Lima hal yang biasa di jadikanpedoman kapan sebaiknya menerapkan strategi
pengembangan produk secara efektif yaitu: (Khurana, A; Rosenthal, S.R.; 1998)
-
Ketika para pesaing utama menawarkan produk dengan mutu lebih baik dan
harga yang sebanding.
63
Faktor Eksternal
Sosial, politik,
peraturan, dan
pertimbangan
masyarakat
Daya tarik
industry,
dinamika industry
dan kondisi
persaingan
Peluang dan
ancaman lain
seperti tehknologi
baru
Faktor Internal
Kekuatan dan
kelemahan
perusahaan dan
posisi pasar
persaingan
Ambisi,
philosophi, dan
prinsip prinsip
etika dari kunci
eksekutif
Membagi visi,
nilai nilai dan
budaya
perusahaan
64
antara kekuatan tersebut secara signifikan mempengaruhi semua produk, jasa, pasar
dan organisasi di dunia.
Perubahan pada kekuatan eksternal dapat menimbulkan perubahan dalam
permintaan konsumen terhadap produk dan jasa, baik untuk industri maupun
konsumen. Kekuatan kekuatan eksternal mempengaruhi jenis produk yang dibuat,
strategi penempatan (positioning) dan segmentasi pasar, jenis jasa yang ditawarkan,
dan pilihan bisnis untuk diakuisisi atau dijual. Kekuatan kekuatan eksternal
mempengaruhi pemasok maupun distributor secara langsung. Mengidentifikasi dan
mengevaluasi peluang dan ancaman memungkinkan organisasi membuat misi yang
jelas, merancang strategi untuk mencapai tujuan tujuan jangka panjang dan membuat
kebijakan untuk mencapai sasaran tahunan. Kekuatan tersebut dapat diuraikan sebagai
berikut:
1.
Kekuatan Ekonomi
Faktor ekonomi mempunyai dampak langsung terhadap potensi daya tarik
strategi. Misal jika suku bunga naik dana yang dibutuhkan untuk penambahan
modal menjadi sangat mahal atau tidak tersedia. Jika suku bunga naik
penghasilan diskresioner (diskresionary income) turun, dan permintaan akan
barang barang yang bukan pokok (diskresionary goods) juga turun. Ketika harga
harga saham meningkat keinginan untuk membeli saham sebagai sumber modal
untuk pengembangan pasar naik. Juga ketika pasar meningkat, kekayaan
konsumen dan bisnis meningkat.
Tren dalam nilai dolar membawa dampak berarti dan beragam terhadap
perubahan di berbagailokasi dan industri. Misalnya industri farmasi, pariwisata,
hiburan, kendaraan bermotor, dirgantara, dan produk kehutanan akan
memperoleh keuntungan besar jika dolar jatuh terhadap yen dan euro. Nilai Dolar
yang inggi atau kuat membuat barang barang Amerika lebih mahal di pasar pasar
luar negeri. Jika nilai dolar jatuh perusahaan berorientasi pariwisata akan
memperoleh keuntungan, karena orang AS tidak terlalu banyak berpergian ke
luar negeri ketika nilai dolar rendah. Sebaliknya banyak wisatawan asing yang
berkunjung ke AS.Nilai dolar yang rendah berarti lebih sedikit impor dan lebih
banyak ekspor, hal tersebut membantu daya saing perusahaan perusahaan AS di
pasar AS.
Deregulasi industri di seluruh dunia bertujuan untuk mengekang inflasi di setiap
negara. Deregulasi industri di industri utilitas dan telekomunikasi, misalnya telah
65
membuat tarif listrik dan telepon di seluruh dunia turun. Deregulasi energi
membantu mengendalikan inflasi. Merger dan aliansi lintas batas di seluruh dunia
juga meningkatkan daya saing di berbagai industri, sehingga menurunkan harga
dan mengurangi tekanan inflasi di setiap negara.
2.
3.
Kekuatan Teknologi
Perubahan dan penemuan teknologi revolusioner mempunyai dampak
signifikan terhadap banyak organisasi. Kemajuan superkunduktor menaikkan
daya listrik pada produk perlatan listrik mengurangi resistensi atau tahanan
terhadap arus listrik, menyebabkan terjadinya revolusioner operasi bisnis,
terutama industri transportasi, kebutuhan umum (gas, air dll), perawatan
kesehatan dan listrik serta komputer. Internet berperan sebagai mesin ekonomi
nasional bahkan global yang memacu produktivitas yaitu faktor penting dalam
kemampuan negara untuk dapat meningkatkan standard hidup. Internet
membantu banyak perusahaan menghemat milliaran biaya distribusi dan
transaksi dengan penjualan langsung sampai system swalayan. Internet
mengubah sifat peluang dan ancaman dengan mengubah daur hidup produk,
menambah
kecepatan
distribusi,
menciptakan produk,
dan
jasa
baru,
Kekuatan Persaingan
Persaingan di hampir semua industri digambarkan sangat ketat dan tajam.
Terdapat tujuh karakteristik perusahaan yang paling kompetitif: (1) Pangsa pasar
(2) Memahami dan mengingat dengan tepat bisnis yang ditekuni (3) lakukan
perbaikan terus menerus baik terhadap produk atau perusahaan ( 4) Lakukan
67
inovasi (5) Akuisisi (6) Membuat pembedaan (7) Kualitas. Agar lebih paham
tentang kekuatan persaingan dianjurkan membaca buku analisis persaingan
model lima kekuatan milik Porter.
b) Faktor internal
Mengidentifikasi dan mengevaluasi kekuatan dan kelemahan perusahaan di
bidang fungsional, termasuk manajemen pemasaran, keuangan / akuntansi,
produksi/operasi, penelitian dan pengembangan, dan system informasi manajemen.
Kekuatan dan kelemahan internal bersama peluang / ancaman eksternal dan
pernyataan misi yang jelas merupakan landasan untuk menetapkan sasaran dan
strategi. Sasaran dan strategi ditetapkan dengan maksud memanfaatkan kekuatan
internal dan mengatasi kelemahannya.
Kekuatan Internal Utama:
Kekuatan suatu perusahaan yang tidak mudah ditandingi atau ditiru oleh pesaing
disebut kompetensi pembeda (distinctive competencies). Membangun keunggulan
kompetitif
memerlukan
pemanfaatan
kompetensi
pembeda.
Misalnya
3M
cara
pandang,
berpikir
(Edgar;Shein,1985)Kebiasaan kebiasaan
dan
merasa
yang
benar.
mendasar kekuatan dan kelemahan fungsi utama dalam bisnis. Produk budaya
termasuk nilai-nilai, keyakinan, upacara, ritual, seremonial, mitos, cerita,
legenda, hikayat, bahasa, metafora, symbol. Produk atau dimensi ini merupakan
pijakan yang dapat dipakai oleh perencana strategi untuk mempengaruhi dan
mengarahkan aktivitas perumusan, pelaksanaan dan evaluasi strategi. Budaya
organisasi hampir sama dengan kepribadian individual dalam arti tidak ada
organisasi yang mempunyai budaya yang sama dan tidak ada individu yang
mempunyai kepribadian yang sama. Budaya dan kepribadian biasanya bertahan
lama dan bersifat hangat, agresif, bersahabat, terbuka, inovatif, konservatif,
liberal, kasar atau menyenangkan. Budaya adalah suatu aspek organisasi yang
tidak lagi dapat dianggap sebagai sesuatu yang sudah pasti benar karena dalam
melakukan audit manajemen strategi internal budaya dan strategi harus sejalan.
(John Lorsch; 1986).
Proses manajemen strategis biasanya terjadi dalam konteks budaya tertentu
di sebuah organisasi. Lorch melihat bahwa para eksekutif di perusahaan yang
sukses biasanya secara emosional terikat dengan budaya perusahaan. Dia
menyimpulkan budaya dapat menghambat manajemen strategis dalam dua cara
yang mendasar. Pertama, manajer sering tidak melihat pentingnya mengubah
kondisi eksternal karena mereka dibutakan oleh keyakinan yang amat kuat.
Kedua, ketika budaya tertentu berhasil di masa lalu respon yang lazim adalah
mempertahankannya di masa depan, bahkan ketika terjadi perubahan strategis
besar-besaran.
Budaya suatu organisasi harus mendukung komitmen kolektif dari anggota
anggotanya untuk mencapai tujuan bersama. Budaya organisasi harus biasa
memupuk kompetensi dan antusiasme di antara manajer dan karyawan. Budaya
organisasi secara signifikan mempengaruhi keputusan bisnis. Bila strategi dapat
memanfaatkan kekuatan budaya, seperti etos kerja atau keyakinan etika yang
tinggi, maka manajemen dapat mengimplementasikan perubahan dengan mulus
dan mudah. Tantangan manajemen strategis dewasa ini adalah membawa
perubahan dalam budaya organisasi dan cara berpikir setiap individu yang
diperlukan untuk mendukung perumusan, pelaksanan dan evaluasi strategi.
2.
Manajemen
Fungsi manajemen terdiri dari lima aktivitas dasar: perencanaan,
pengorganisasian, memotivasi, penyusunan staf, dan pengawasan.
69
Perencanaan adalah arah yang diinginkan dan tindakan yang sudah di gariskan
dalam organisasi (Craft, James A. 1988). Satu hal yang pasti bagi masa depan
organisasi adalah perubahan, dan perencanaan penting untuk menjembatani
masa kini dan masa depan yang memperbesar kemungkinan untuk mencapai
hasil yang diinginkan. Perencanaan adalah proses yang dengannya seseorang
dapat menentukan apakah akan mencoba melakukan suatu tugas atau tidak,
mencoba yang paling efektif untuk mencapai tujuan yang diinginkan, dan
bersiap siap untuk mengatasi kesulitan kesulitan yang tidak terduga dengan
sumberdaya yang ada. Perencanaan merupakan awal dari proses yang
dengannya seseorang atau suatu bisnis dapat mengubah mimpi menjadi
kenyataan. Perencanaan membantu seseorang agar tidak terjebak untuk bekerja
keras namun hasilnya sedikit.
Perencanaan memungkinkan perusahaan mengumpulkan semua sumber
daya yang diperlukan dan melaksanakan tugas tugas dengan cara yang paling
efisien. Perencanaan memungkinkan perusahaan menghemat sumberdayanya
sendiri, menghindari pemborosan sumber daya ekologis, mendapatkan
keuntungan yang
mudah
memahaminya
dan
mau
memberikan
komitmennya.
70
dengan baik memotivasi manajer dan karyawan yang mau melihat organisasinya
sukses. Sumberdaya dapat dialokasikan lebih efektif dan digunakan lebih efisien
dalam perusahan yang terorganisasi dengan baik ketimbang dalam perusahaan
yang kurang terorganisasi. Fungsi Pengorganisasian dalam manjemen terbagi
menjadi tiga aktivitas yang berurutan: membagi-bagi tugas menjadi pekerjaan
yang lebih sempit (spesialisasi) mengagabungkan pekerjaan untu membentuk
departemen (departementalisasi), dan mendelegasikan wewenang.
Memotivasi adalah dorongan yang sangat kuat untuk melakukan suatu
tindakan. Motivasi internal merupakan dorongan yang kuat seseorang
melakukan aktivitas yang dimaksud. Motivasi eksternal dorongan dari luar yang
begitu kuat yang menyebabkan seseorang mau melakuan tindakan tertentu.
Motivasi dapat didefinisikan sebagai suatu proses mempengaruhi orang untuk
mencapai sasaran tertentu. Lebih lanjut lihat pada:
http://www.usask.ca/education/coursework/802papers/Frith/Motivation.PDF
Motivasi merupakan alasan mengapa ada orang yang bekerja keras dan yang
lain tidak. Sasaran, strategi, dan kebijakan kemungkinan besar tidak akan
terlaksanan dengan baik bila karyawan dan manajer tidak termotivasi untuk
melaksanakan strategi setelah dirumuskan. Fungsi pemotivasian dari manajemen
mencakup paling sedikit empat aspek utama, yaitu kepemimpinan, dinamika
kelompok, komunikasi, dan perubahan organisasi.
71
menjadi
agent
perubahan,
partner
strategi
dan
andvocate.
sesungguhnya
dengan
standar
prestasi
yang
Pemasaran
Pemasaran dapat digambarkan sebagai proses menetapkan, mengantisipasi,
menciptakan serta memenuhi kebutuhan dan keinginan pelanggan akan produk
atau jasa. Terdapat tujuh fungsi pemasaran: (1) analisis pelanggan, (2) menjual
72
produk atau Jasa, (3) merencanakan produk atau jasa, (4) menetapkan harga, (5)
distribusi, (6) riset pemasaran, dan (7) analisis Peluang. 16
Analisis Pelanggan adalah meneliti dan mengevaluasi kebutuhan, kemauan,
serta keinginan pelanggan dengan melibatkan sejumlah kegiatan seperti survei
pelanggan, analisis informasi konsumen, evaluasi strategi posisi pasar,
mengembangkan profil pelanggan, dan menetapkan strategi segmentasi pasar
yang optimal. Menjual Produk / Jasa meliputi aktivitas pemasangan iklan,
promosi penjualan, pemberitaan atau hubungan masyarakat, penjualan tatap
muka, manajemen tenaga penjualan, hubungan pelanggan, dan hubungan
dengan dealer. Perencanaan Produk atau jasa mencakup kegiatan pemasaran,
menentukan posisi produk dan merek, memberikan garansi, pembuatan
kemasan, menetapkan pilihan produk, fitur produk, gaya produk, dan mutu
produk, menghapus produk lama, dan memberikan pelayanan kepada pelanggan.
Menetapkan Harga, ada lima pihak utama yang berkepentingan (stakeholders)
yang mempengaruhi keputusan penentuan harga, yaitu konsumen, pemerintah,
pemasok, distributor dan pesaing. Distribusi mencakup pergudangan, saluran
dan cakupan distribusi, lokasi ritel, wilayah penjualan, tingkat dan lokasi
persediaan, alat transpotasi, perdagangan besar (Wholesaling) dan perdagangan
eceran (Retailing). Berbagai badan pemasaran berfungsi sebagai perantara:
seperti pedagang besar, pengecer, pialang, fasilitator, agen, pedagang atau hanya
distributor. Riset pemasaran berperan penting, karena melalui riset pasar kan
menyebabkan keunggulan hasil bisnis. Riset pemasaran adalah mengumpulkan,
mencatat dan menganalisis secara sistimatis data mengenai masalah yang
berkaitan dengan pemasaran barang dan jasa. Perusahaan menjadikan fungsi
pemasaran sebagai ujung tombak untuk meraih posisi bisnis dan keberhasilan
usaha. Perusahaan yang berhasil adalah perusahaan yang mampu memasarkan
produk produk serta jasanya secara signifikan. Karena hasil pemasaran akan
berpengaruh besar terhadap kinerja keuangan.
4.
Keuangan/ Akuntasi
Kondisi keuangan sering dianggap satu-satunya barometer terbaik dalam
melihat posisi pesaing dan daya tarik keseluruhan perusahaan bagi investor.
Menentukan kekuatan dan kelemahan keuangan organisasi sangat penting agar
dapat merumuskan strategi yang efektif. Likuiditas, solvabilitas, modal kerja,
keuntungan, pemanfaatan harta, arus kas, dan modal saham dapat mengurangi
73
berbagai hambatan sejumlah hal yang dianggap tidakfeasible atau tidak dapat
dilaksanakan.
Fungsi keuangan / Akuntasi, menurut James Van Horne, Fungsi keuangan
/akuntansi terdiri dari tiga keputusan: Keputusan Investasi, keputusan keuangan,
keputusan deviden.19Penggunaan analisis rasio keuangan adalah metode yang
paling banyak dipakai untuk menetapkan kekuatan dan kelemahan organisasi
dalam bidang investasi, keuangan dan deviden. Karena bidang-bidang
fungsional bisnis demikian erat berkaitan, maka rasio keuangan menandakan
kekuatan dan kelemahan dalam manajemen, aktivitas pemasaran produksi,
litbang, dan system informasi manajemen. Keputusan investasi juga disebut
penganggaran modal (capital budgeting) adalah alokasi dan realokasi modal dan
sumber daya untuk proyek produk, asset, dan divisi suatu organisasi. Keputusan
keuangan berkaitan dengan menentukan struktur modal terbaik untuk
perusahaan, termasuk meneliti berbagai metode yang dapat meningkatkan modal
(misalnya dengan menerbitkan saham, meningkatkan utang, menjual asset, atau
menggunakan kombinasi utang, menjual asset atau menggunakan kombinasi
beberapa pendekatan ini). Keputusan dividen berkaitan dengan masalah seperti
persentase penghasilan yang dibayarkan kepada pemegang saham, stabilitas
dividen yang dibayarkan dalam periode tertentu dan pembelian kembali atau
penerbitan saham.
Produksi/Operasi
Fungsi produksi/operasi dari suatu usaha terdiri dari semua aktivitas yang
mengubah masukan menjadi barang dan jasa. Manajemen produksi/ operasi
berkaitan dengan input, transformasi, dan output yang berbeda antar-industri dan
pasar. Operasi manufaktur mentransformasi atau mengubah masukan seperti
bahan baku, tenaga kerja, modal dan mesin, dan fasilitas barang jadi barang dan
jasa.
Tabel
13
Roger
Schroeder
menyatakan
bahwa
manajemen
74
produksi/operasi terdiri dari lima fungsi atau bidang keputusan, yaitu proses,
kapasitas, sediaan, tenaga kerja dan mutu.
Tabel 8. Fungsi-fungsi dasar Manajemen Produksi
FUNGSI
URAIAN
1. Proses
2. Kapasitas
3. Sediaan
4.Tenaga kerja
5.Mutu
dalam
merumuskan
strategi.
Kurangnya
perhatian
tersebut
77
BAB VII
POSISI STRATEGI MENUNTUT KETEPATAN
7.1.
produk / jasa serta perusahaannya. Pelaksanan strategi tergantung banyak hal, visi
menjadi pemicu yang dapat dijadikan pedoman untuk menentukan skala prioritas. Di
dalam pelaksanaan strategi kemampuan mendeteksi masalah masalah mendesak oleh
pimpinan dan segenap jajaran perusahaan dari tingkat atas sampai level terbawah
akan menjadi penentu keberhasilan pilihan strategi. Perilaku imperatif ditujukan pada
problem solving yang memiliki nilai yang urgent dan penting, serta menumbuh
kembangkan kebulatan strategi yang siap untuk diimplementasikan. Strategi imperatif
memiliki keterkaitan dengan masalah manajemen baik di pemasaran, keuangan/
akuntansi, penelitian dan pengembangan, system informasi manajemen. Untuk itu
strategi yang diterapkan perlu selalu dilakukan evaluasi ulang hal ini menjadi bagian
penting pengawasan strategi.
Ketepatan strategi secara ringkas merujuk padaKetepatan yang ditunjukkan
celah (niches) yang disajikan perusahaan dan cara cara produk atau jasa diposisikan
(ditempatkan) apakah produk berada pada posisi sebagai cash cow, posisi bintang
(star), posisi dog atau posisi question mark. Posisi ini dengan mudah akan membantu
manajemen perusahaan mengembangkan produk pada posisi yang dikehendaki.Tetapi
ketepatan ini juga menunjukkan kemampuan mengintegrasikan tiap tiap bagian dari
struktur internal perusahaan.Posisi perusahaan yang baik adalah seni bagi manajemen
untuk menyajikan celah yang lebih baik dari yang lainnya. Celah menjadi jurus jitu
bagi perusahaan untuk mengembangkan kemampuannya agar mampu sejajar dan
bahkan leading di banding perusahaan pesaing. Celah yang di dapatkan akan lebih
78
bermanfaat jika di kaitkan dengan konsep rantai nilai dari perusahaan. Karena dengan
konsep rantai nilai perusahaan akan memiliki jejaring yang kuat yang dapat memback up atau memiliki dukungan kuat untuk tetap eksis di wilayahnya.Kondisi
ketepatan strategi ini pada hakekatnya menunjukan kemapanan rantai nilai bagi
perusahaan untuk memperoleh keunggulan yang dapat dipertahankan bahkan
keunggulan kompetitif bagi perusahaan yang tidak bisa ditiru atau tidak bisa di
dahului oleh perusahaan pesaing. Gambar 11 Menunjukkan rantai nilai yang harus
dilihat secara menyeluruh agar diperoleh posisi yang tepat bagi perusahaan, sehingga
perusahaan memperoleh margin seperti yang diinginkan. Semakin besar jejaring yang
dikembangkan oleh perusahaan menunjukkan konsep rantai nilai berjalan dengan
lebih baik dan hal tersebut menunjukkan bahwa perusahaan bisa bersaing dengan rata
rata industri sejenis. Konsep ini perlu didukung oleh semua organ di dalam organisasi,
karena keterkaitan ini adalah upaya nyata perusahaan mampu mengembangkan dan
menumbuhkembangkan profit margin yang realistis di tengah tengah keterbatasan
sumberdaya yang dimiliki oleh perusahaan.
7.2.
Inbound
Logistics
Operations
Outbound
Logistics
After
Sales
Service
M1
Human Resources
Margin
M2
Technology
Infrastructure
Procurement
sendiri. Dengan demikian biaya relative menjadi mahal dan profit margin menjadi
relative terbatas. Selanjutnya perhatikan dengan margin (M2).Di mana di dalam
konsep rantai nilai semua aktivitas yang berseberangan di padukan mulai dari
sumberdaya manusianya, teknologi, infrastruktur bahkan di dalam procurement
semua di lakukan oleh jejaring yang lain dengan demikian perusahaan mampu meraih
margin M2 yang lebih besar. Margin yang relative besar karena manajemen mampu
memadukan sumberdaya yang dimiliki dengan jejaring dari luar sehingga
menimbulkan sinergi yang saling menguntungkan dampaknya adalah profit margin
yang relative besar.
Dukungan strategi dapat memaksimalkan
perusahaan dengan mengkaitkan mereka
strategi secara penuh tanpa keraguan, oleh karena itu keberlanjutan usaha mampu
bertahan lama dan secara nyata akan melipat gandakan keuntungan.
Kekuatan rantai
sinergi
yang
meningkatkan
optimisme
perusahaan,
bahkan
action dari
internal yang
mendesak
perusahaan
(crucially)
dan
fungsinya
menggambarkan
keterampilan
unik
satu dengan lain. Untuk itu jangan sampai aktivitas yang berkaitan saling menunggu
atau tertunda akibat kesalahan dari bidang yang satu, yang menyebabkan bidang yang
lain tidak mampu bekerja secara maksimal. Memetakan aktivitas yang saling
berhubungan menjadi hal yang penting untuk diantisipasi serta bagaimana
menyelesaikan problem problem dimaksud tanpa harus menunggu aktivitas yang lain.
Dengan demikian pemikiran kreatif dan inovatif dengan memiliki pemikiran
alternative mampu menyelesaikan bermacam macam persoalan yang muncul
dilapangan. Terganggunya suatu system akibat dari aktivitas yang saling berhubungan
ternyata terdapat permasalahan
Kemampuan
pola atau system yang sudah berjalan. Kemampuan ini harus di miliki semua
sumberdaya manusia di dalam organisasi. Mengintegrasikan sumberdaya manusia
81
dengan strategi perusahaan menjadi hal yang sangat penting dan mendesak untuk di
kedepankan. Strategi sumberdaya manusia dan strategi perusahaan menjadi kesatuan
yang utuh dan tidak bisa dipisahkan; dimulai dari system rekruitmen, orientasi,
penempatan, pelatihan pengembangan, promosi, pemindahan tugas sampai pemutusan
kerja. Kompensasi dan system imbalan menjadi peran yang sangat dominan
untukmemotivasi dan mengarahkan sumberdaya manusia sebagai salah satu strategi
perusahaan meraih hasil bisnis. Strategi sumberdaya manusia dan strategi perusahaan
sejogjanya berbanding lurus agar diperoleh hasil yang maksimal dan tujuan individu
dan tujuan organisasi segera terwujud.
7.4. Kurva Pengalaman
Di dalam organisasi pengalaman menjadi sumber energy bagi bisnis, untuk itu
pengalaman yang dimiliki baik pengalaman yang bagus maupun yang buruk menjadi
catatan sejarah bisnis. Pengalaman dapat dijadikan acuan untuk pengambilan
keputusan sebagai berikut:
-
untuk melangkah. Keberanian melakukan tindakan untuk meraih hasil bisnis yang
maksimal menjadi tujuan utama. Di dalam menjalankan aktivitas, kegiatan masa lalu
dijadikan pelajaran atau pengalaman. Keberhasilan masa lalu belum tentu bisa
diterapkan untuk keberhasilan masa kini, karena lingkungan eksternal sudah berubah
lebih cepat. Untuk mengimbangi perubahan eksternal sumberdaya internal dituntut
beradaptasi untuk belajar lebih cepat dari perubahan eksternalnya. Kemajuan
teknologi informasi dan kompetensi sumberdaya manusia menjadi tumpuan untuk
kemajuan bisnis dimasa depan. Pengalaman pengalaman masa yang lalu menjadi
sumber terakhir dari keunggulan bisnis. Oleh karena itu tuntutan pendidikan formal,
tuntutan training and development, promosi, rotasi, mutasi, demosi di dasarkan pada
pengalaman pengalaman bisnis yang pernah dilakukan oleh bisnis di masa lalu.
-
Pengalaman
pengetahuan
dapat
dijadikanPelumas
tersembunyi
yang
bisnis,
karena
pengalamanadalah
memandu peningkatan
produktivitas,
Perusahaan sukses
secara
nilai
perusahaan secara
keseluruhan. Hal ini sangat penting bagaimana perusahaan memiliki jejaring agar
mampu mem back up perusahaan meraih hasil bisnis.
menggambarkan rantai nilai bagian bagian yang menjadi sisi kekuatan dan bagian
mana yang menjadi sisi kelemahan di dalam rantaijangan sampai dilupangan. Dengan
memahami konsep rantai nilai sudah
barang
tentu
bisnis
akan
mampu
83
84
Competitive Edge
Strategic Window
Positions.
Leading to temporary
LaunchExploitation
Counterattack
Time
Garis horisontal adalah garis waktu atau perjalanan bisnis dan garis vertikal adalah
garis persaingan. Sisi waktu pertama kali di mulai dari peluncuran produk perusahaan
yang mampu menciptakan pertumbuhan namun strategi ini pada titik tertentu akan
mengalami kejenuhan
sehingga pertumbuhannya
menjadi
flat
dan
margin
keuntngannya tetap. Strategi di dalam bisnis ini secara keseluruhan menjadi strategi
pintu (window), karena bisnis dieksploitasi besar besaran sekalipun juga sudah tidak
mungkin menjadi bertambah besar bahkan mungkin sekali terjadi penurunan. Untuk
itu bisnis yang cepat berubah dengan melakukan research and development sangat
penting. Karena hal ini masih dimungkinkan bisnis berkembang lebih lanjut.
Keterlambatan menyikapi ini bisnis akan tergerus oleh perubahan yang demikian
cepat (rapid change erodes), terlambat memahami posisi bisnis (potitioning), dan
hilang kesempatan menjadi leading, dengan demikian bisnis hanya terjadi sesaat tidak
berkelanjutan, dan melalui research and developmentdimungkinkan memunculkan
peluang peluang baru.Melihat pada Gambar 14 tersebut menunjukkan bahwa strategi
navigasi bergantung pada waktu. Pada Gambar di atas ditunjukkan bahwa garis
vertical sebagai sisi keunggulan, sedang sisi horizontal dengan dimensi waktu. Pada
sisi horizontal pada saat peluncuran posisi produk akan meningkat dengan pesat,
sedangkan pada saat eksploitasi akan berada pada posisi stabil, sedangkan pada saat
serangan balik posisi produk akan berbalik mulai menurun. Posisi ini akan sedikit
demi sedikit terkikis oleh kecepatan semacam arus sungai yang sangat deras dengan
85
Seperti di jelaskan di bab sebelumnya visi ibarat kereta dengan jalur kereta yang
sudah ada. Untuk itu perjalanan kereta dari satu stasiun ke stasiun berikutnya sudah
ditetapkan jadwal dan jalurnya. Setiap lokomotif memiliki gerbong dan gerbong
tersebut harus mengikuti lokomotif di depannya. Kapan loko berjalan, berhenti, atau
lansir semua sudah ada ketentuannya. Perjalanan loko seperti perusahaan selalu maju
kedepan dari satu keberhasilan ke keberhasilan berikutnya. Dari satu stasiun ke
stasiun berikutnya. Visi sebagai pedoman sesuai jalur yang ditentukan agar tidak
terjadi penyimpangan. Lambat atau cepatnya
86
Tujuan adalah atau kemungkinan jalan jalan yang akan dilalui atau di capai di
masa yang akan datang. Kemungkinan ini menjadi titik titik keberhasilan sesuai
keinginan visi perusahaan, oleh karena itu visi membutuhkan ambisi yang harus terus
disempurnakan dengan demikian semakin panjang perjalanan yang harus ditempuh
karena melakukan penyesuaian penyesuaian di lapangan. Berbagai ambisi yang
diinginkan perusahaan di dalam menempuh visi adalah sebagai berikut:
-
penjualan yang signifikan. Promosi memang tidak memberikan hasil secara langsung
namun mampu memberikan dampak tidak langsung bagi bisnis. Bisnis yang berhasil
tidak akan terlepas dari unsur promosi yang berkelanjutan. Promosi melalui media
cetak, radio, televisi, internet bahkan dari mulut ke mulut sangat manjur untuk meraih
keberhasilan bisnis. Promosi tidak boleh ada jeda waktu, karena dengan jeda waktu
akan hilang moment tertentu dan dimanfaatkan oleh para pebisnis lainnya. Dengan
demikian pebisnis yang berhasil biaya promosi selalu meningkat namun hasil yang
diraihpun juga akan bertambah pesat.
-
dengan berpikir dan bertindak kreatif dan inovatif akan selalu saja ada jalan jalan
yang meringankan beban manajemen untuk mewujudkan visi. Oleh karena itu sudah
sepantasnya manajemen mendorong semua warga organisasi bertindak kreatif dan
inovatif menciptakan efisiensi dan inovatif dengan berbagai rangsangan dan insentif.
Keberhasilan mengguggah sumberdaya manusia dalam organisasi akan menjadikan
semua
sumberdaya
manusia
termotivasi
untuk
menggunakan
bakat
dan
87
keterampilannya meraih hasil bisnis. Hasil setiap sumberdaya manusia dan hasil
bisnis dalam organisasi bisa berbanding lurus namun bisa juga seperti lompatan
lompatan keberhasilan. Dengan demikian keberhasilan sumberdaya manusia perlu
diimbangi dengan insentif atau reward yang cukup untuk pemicu keberhasilan
berikutnya.
-
promosi. Promosi tidak boleh ada jeda waktu karena promosi di dalam jangka pendek
untuk meningkatkan penjualan yang pada dasarnya menghasilkan return yang cukup.
Di dalam jangka menengah mampu menciptakan peluang peluang pasar yang selalu
di kenal dan di cari pelanggan. Dan pada jangka panjang mampu menciptakan pasar
bagi produk produk baru yang terus menerus di update atau di launching oleh
perusahaan. Oleh karena itu menjadi sangat jelas bahwa promosi memberikan efek
tidak langsung bagi keberhasilan bisnis.
-
konsumen bahwa semua keinginan dan kebutuhan konsumen dapat di penuhi dan
dapat di capai melalui perusahaannya. Kemampuan mempromosikan dengan tepat dan
benar di yakini bahwa semua potensi yang ada di perusahaan dapat memberikan hasil
yang maksimal. Perlu di perhatikan bahwa bisnis bukan hanya sekedar meraih profit
maksimal namun bagaimana memaksimalkan asset yang dimiliki menjadi berlipat dan
terus menerus berkembang.
-
Hal yang harus dipikirkan di dalam berbisnis adalah bahwa mereka yang mampu
meraih hasil bisnis secara maksimal adalah bisnis yang berani meningkatkan motivasi
bagi para karyawannya. Oleh karena itu motivasi internal dan eksternal adalah dasar
bisnis berjalan dengan baik. Untuk itu memotivasi, mengarahkan, memimpin,
memberikan contoh adalah unsur unsur yang sangat penting bagi manajemen untuk
menumbuhkan kinerja karyawan sehingga bisnis menjadi semakin berhasil. Karyawan
akan bekerja secara maksimal dengan satu harapan bahwa mereka akan mendapatkan
tambahan penghasilan yang layak. Manajemen yang memahami kondisi ini tentu saja
akan selalu meningkatkan kesejahteraan karyawan melalui pemberian reward yang
cukup baik berwujud material maupun immaterial.
88
melalui ROI maupun ROA perusahaan. Namun di dalam perjalanan waktu perusahaan
melakukan ekspansi yang sering dilakukan dengan menambah hutang. Yang menjadi
persoalan adalah bila hutang yang di gunakan adalah hutang jangka pendek atau
jangka menengah namun untuk membiayai modal jangka panjang sehingga dapat
dipastikan usaha akan mengalami gangguan yang cukup berarti. Untuk itu manajemen
perlu kemampuan atau komitment mengembangkan perusahaan dengan benar.
- KomitmenPlus untuk mengembangkannya
Komitmen manajemen untuk mengembangkan perusahaan menjadi hal yang
penting, namun harus dipikirkan bagaimana mengembangkan perusahaan tersebut.
Hutang menjadi salah satu alternatif untuk pengembangan perusahaan, namun sangat
disayangkan apabila terjadi kesalahan di dalam memanage hutang
yang
mengakibatkan bisnis rugi bahkan macet. Untuk itu di dalam mengembangkan bisnis
kompetensi manajerial menjadi sangat signifikan agar hasil yang diperoleh bukan
sekedar asset semu tetapi menjadi asset riil yang memang menjadi asset perusahaan
atau sebagai asset inti.
- Asset adalah sumber dari nilai masa depan
Asset adalah sumber dan potensi penghasilan bagi perusahaan, untuk itu asset harus
difungsikan secara maksimal. Manajemen yang mampu memanfaatkan asset sebagai
sumber daya perusahaan akan memaksimalkan semua asset yang dimiliki; seperti
hanya asset:
89
Cost/ quality
Perusahaan perlu memikirkan bagaimana menciptakan operasi agar mampu
melakukan penghematan penghematan di segala sisi sehingga tercipta cost
yang minimal. Di sisi lain biaya yang minimal bukan berarti kualitasnya
90
berkurang namun tetap dijaga agar kualitas tetap bahkan bisa meningkat. Cara
cara yang dilakukan untuk itu adalah melakukan inovasi dan kreativitas agar
tidak kalah dengan para pesaingnya.Contoh: Melihat dan mencari Rute dan
Pertumbuhan yang lebih baik dengan melakukan pengalaman pembelajaran
yang berulang ulang, serta melalui perbaikan skala ekonomi.
-
Timing/Know-How
Waktu menjadi pertimbangan utama di dalam memasarkan produk karena
perusahaan yang baik akan mencari moment moment tertentu agar produk
produknya di kenal masyarakat atau pelanggan. Karena pelanggan berusaha
mencari barang atau jasa berdasarkan brand image atau merk dengan demikian
pertimbangan utama pelanggan adalah merk yang sudah dikenal atau yang bisa
di percaya. Pertimbangan keterampilan, kecakapan teknikatau know how
menjadi prioritas pertama dengan demikian kreativitas dan inovasi menjadi hal
mendasar untuk meningkatkan pertumbuhan bisnis perusahaan, apalagi
konsumen yang kritis selalu mengkaitkan produk dan jasa yang sesuai dengan
tuntutan kenyamanan, keamanan serta selera. Oleh karena itu setiap peluncuran
produk baru selalu berkaitan dengan uniform perusahaan yang menjadi brand
image atau merk perusahaan.
Penghalang masuk
Kemampuan perusahaan untuk mengidentifikasi variabel variabel yang mampu
menciptakan halangan masuk bagi perusahaan menjadi pertimbangan tersendiri
untuk mempertahankan penjualannya. Halangan masuk dapat diciptakan
melalui pendirian pabrik pabrik baru, kecanggihan logistik yang akurat dan
tepat waktu bahkan mampu menjangkau ke pemasaran global.
Mengembangkan asset
Cara yang biasa yang di pakai adalah mengakuisisi perusahaan perusahaan
kecil dengan megambil alih asset assetnya. Atau bagaimana perusahaan kecil
menjadi mati karena tidak mampu bersaing dalam hal harga. Harga jual produk
yang di buat sedemikian rupa yang menyebabkan produk pesaing menjadi tidak
mampu bersaing karena harga jual produk lebih murah di banding produk
pesaing.
91
itu"(pemasaran mendesak)
Hal yang sangat mendesak adalah bagaimana suatu produk dan jasa
yang
92
terdapat
halangan
berpartisipasi
yang
(regulartory mendesak)
Peraturan pemerintah dan undang undang yang berkaitan dengan bisnis perlu
diperhatikan. Karena Peraturan yang diberlakukan akan selalu disesuaikan
dengan tuntutan persyaratan bisnis global. Keberanian untuk selalu mengikuti
aturan perdagangan dan bisnis yang baru sangat dibutuhkan.
-
Menanam
modal
dalam
lingkungan
yang
mendukung
kemampuan
beradaptasi di masa depan, seperti implementasi dan konsepsi yang tidak khusus
dan atau
(infrastruktur perusahaan)
Bisnis unggul adalah bisnis yang menciptakan keunggulan bisnis melalui sesuatu
yang berbeda, unik dan langka. Untuk itu sudah menjadi tuntutan bahwa
perusahaan atau bisnis selalu mengadaptasi kebutuhan pelanggan secara eksternal
dan mengimplementasikan konsep konsep yang tidak biasa dan unique.
Keberhasilan menerapkan ini, bisnis akan unggul dan menjadi bertambah maju.
- Strategi nasional mendesak
Di indonesia strategi yang sangat mendesak di dalam berbisnis adalah bagaimana
mengembangkan semua potensi masyarakat agar mampu merealisasikan bakat
yang dimiliki mampu melalui pemberdayaan masyarakat sehingga diperoleh
bisnis yang unggul. Banyak potensi kreatif dan inovatif yang terhenti karena
tidak ada arahan dan bimbingan. Mereka yang berhasil adalah mereka yang ulet
dan tahan terhadap situasi. Untuk itu sudah saatnya negara mewadahai semua
potensi yang dimiliki untuk menciptakan akselerasi pertumbuhan bisnis secara
signifikan. Bakat, kreasi, dan inovasi saja belum cukup namun diperlukan
berbagai stakeholders dalam hal ini pemerintah sebagai fasilitator pertumbuhan
bisnis di indonesia.
1) Tujuan Industri
Perusahaan bersaing selalu memperhatikan posisiperusahaan pada saat ini.
Keberadaan posisi perusahaan secara tepat mampu memuluskan jalan bagi perusahaan
untuk bergerak dan bekerja pada jalur yang benar (on the track). Perusahaan secara
93
internal mengetahui secara persis kekuatan yang dimiliki serta kelemahan kelemahan
yang berhasil didentifikasi. Menggunakan kekuatan yang dimiliki perusahaan
mengeliminir kelemahan kelemahannya. Secara eksternal perusahaan mampu
mengidentifikasi peluang peluang baru yang dimungkinkan untuk di kembangkan,
serta mengatasi ancaman yang nantinya bakal merugikan yang mengganggu atau
menghambat kemajuan perusahaan.
Menciptakan dan melindungi suatu posisi, adalah jalan utama atau jalan lurus menuju
ke tujuan. Posisi yang tepat mengijinkan suatu perusahaan memperoleh keuntungan
dan memelihara keunggulan kompetitif melebihi saat ini dan saingannya di masa yang
akan datang.
menangkap nilai. Ruang yang di buat merupakan celah (niche) yang dibuat oleh
masing masing industri untuk mengawali mereka memajukan bisnis dan bersaing di
dalam bisnis tersebut. Nilai yang dibuat terus dikembangan dalam rajutan nilai nilai
yang membentuk rantai nilai (value of chain). Konsep rantai nilai akan selalu
mengembangkan celah celah yang memungkinkan perusahaan masuk di dalamnya
dan memainkan perannya. Celah yang dibuat ibarat kue yang harus terus diperebutkan
bukan hanya di pertahankan namun harus tetap dikembangkan menggeser atau
mencari celah yang lain yang mampu untuk dimasuki agar kue semakin hari semakin
membesar. Untuk itu konsep rantai nilai , jejaring, dan serta pengembangkan profit
margin menjadi andalan bagi setiap bisnis di dalam industri.
Industri yang besar tidak bisa langsung besar begitu saja. Bisnis tersebut
meraihnya melalui tahap tahapan, mampu melalui tahapan daur kehidupan produk dan
fase fase daur kehidupan perusahaan. Kondisi kritis yang terjadi menjadi acuan
(benchmark) dengan melihat posisi perusahaan yang sudah mapan mengapa mereka
bisa eksis dan mengapa yang lain mengalami kegagalan. Untuk itu tahap tahap
perkembangan perusahaan menjadi fase penting di dalam suatu industri. Industri
mempunyai struktur, sejarah, jalan peluru dan dinamika persaingan- yang dibentuk
secara makro-kondisi lingkungan-yang merupakan satu kesatuan yang berhubungan
dengan pendatang baru yang di sukai. Kemampuan perusahaan menganalisis secara
tetap posisi perusahaan saat ini serta posisi para pesaingnya akan dengan mudah
memapaki jalannya perusahaan berkembang seperti yang diinginkan di dalam bisnis.
3) Struktur Industri
Hubungan yang terdapat di dalam suatu industri tidak terlepas dari masyarakat/
people, pemerintah / power serta pemilik perusahaan / owner,s. Masyarakat adalah
pelanggan dan pemerintah yang mengatur serta pemilik perusahaan adalah pemilik
modal. Struktur dari pusat industri terletak pada hubungan kekuasaan yang
menggambarkan interaksi di dalam industri. Semakin kuat pemilik modal berinteraksi
dengan pusat kekuasaan akan semakin mudah perusahaan memiliki jaringan dan relasi
untuk memperkuat struktur di dalam industri. Dengan demikian akan mudah
perusahaan bersaing dan bahkan memonopoli suatu usaha. Peluang seperti ini akan
menjadi usaha atau bisnis yang tidak fair karena campur tangan pemerintah untuk
meraih keberasilan bisnis. Daya tarik kekuasaan yang terlibat di dalam bisnis
95
menyebabkan struktur industri menjadi tidak sehat dan rapuh. Struktur yang sehat di
dalam industri harus dijalankan secara fair dan adil dan jujur. Yang menjadi
permasalahan adalah siapa yang mampu menjamin bisnis dapat berjalan adil dan
jujur. Bisnis sangat terkait dengan kekuasaan pemegang kebijakan (policy) sebagai
decision maker. Untuk itu sudah bukan rahasia jika industri besar sebagian besar
dekat dengan para penguasa.
Lingkungan yang berubah selalu diadaptasi oleh bisnis sebagai peluang
eksternal. Di dalam proses demokrasi bisnis selalu mendekati mereka yang akan
berkuasa. Perubahan Struktur industri sebagai perubahan lingkungan dan sebagaimana
halnya hubungan kekuasaan di dalam perubahan industri akan selalu berjalan terus.
Titik tumpu industri yang rapuh selalu pada kedekatan dengan penguasa. Sedangkan
titik tumpu industri yang kuat adalah pada proses bisnis itu sendiri dan bersaing secara
sehat dengan konsolidasi internal yang kuat. Kekuatan menganalisis kondisi internal
akan menyebabkan bisnis mampu mengantisipasi perubahan lingkungan eksternal
termasuk makro ekonomi, sosial ,budaya dan politik. Perubahan kebijakan dan
kekuasaan tidak akan berpengaruh signifikan terhadap perkembangan bisnis yang
kuat. Sebaliknya akan menjadi mala petaka bagi bisnis yang rapuh (resistence).
Suatu alat klasik untuk menguraikan struktur industri adalah Model lima Kekuatan
Porters. Kekuatan untuk menganalisis persaingan di dalam industri menggunakan
lima kekuatan Porter. Lima kekuatan tersebut meliputi kekuatan supply, kekuatan
demand, kekuatan barang substitusi, kekuatan barang komplementer dan kekuatan
pendatang baru.
4) Proses Disain Strategi
Perancangan Strategi dari perusahaan yang sukses menekankan kelurusan
pengembangan dan meluruskan pilihan pelanggan, menangkap nilai, pembedaan,
pengendalian strategis, dan lingkup dari aktivitas. Di dalam bisnis semakin hari
perusahaan tidak bisa hanya menawarkan produk secara umum yang mampu melayani
semua pelanggan. Kondisi demikian dapat di benarkan di masa yang lalu. Pada masa
kini hal demikian menjadi sulit karena persaingan semakin ketat. Untuk itu peran
research and development dan inteljen pasar menjadi sangat penting. Research and
development untuk mengetahui kebutuhan masyarakat serta target maket yang harus
dilayani. Konsumen semakin spesific dan branding minded. Konsumen lebih percaya
96
pada produk produk yang berkualitas dan memiliki merk bagi konsumen kelas
menengah ke atas. Konsumen spesific semakin besar jumlahnya karena seiring
dengan peningkatan daya beli masyarakat. Konsumen kelas menengah keatas berpikir
kearah privacy, kemudahan, keamanan, layanan serta reputasi. Mereka tidak ingin
disibukkan dengan hal hal sepele yang menyebabkan kehabisan waktu dan dana.
Konsumen kelas menengah keatas memilih kualitas dan merk yang menjadi acuannya.
Pada konsumen kelas menengah seiring dengan daya beli yang masih terbatas mereka
bukan memilih merk yang utama namun pilihannya pada harga. Dengan demikian
harga premium, harga diskon menjadi acuannya. Harga yang terjangkaumenjadi acuan
utama dan merk masih menjadi acuan mereka kedua. Mereka masih rela menunggu
dan antri hanya untuk mendapatkan diskon atau produk yang diinginkan. Dengan
demikian strategi ini menjadi peran inteljen marketing untuk menangkap peluang
peluang bagi konsumen kelas yang dimaksud. Sedangkan konsumen kelas bawah
tidak peduli sama sekali dengan merk, yang penting harga beli terjangkau. Oleh
karena itu bisnis akan selalu bermain berdasarkan target market yang di sesuaikan
dengan target sasaran pasarnya.
Disain besar menggabungkan pengetahuan hebat dengan imajinasi dan
penemuan kembali berlanjut (continuous reinvention). Perusahaan besar selalu
menggabungkan merk dengan desain desain baru yang
berdasarkan jenis, type bahkan serienya. Tujuan mereka adalah meraih target market
yang tepat seperti dibutuhkan pasar atau pelanggannya. Kemampuan menciptakan
produk yang disesuaikan dengan daya beli pasar akan menjadi acuan bagi setiap
produk yang terus berkembang. Contoh property ada yang melayani kelas atas, kelas
menengah mapun kelas bawah. Kemudian mobil berkelas, mobil premium serta mobil
niaga. Hal tersebut menunjukkan desain desain baru selalu bermunculan dengan
melakukan penemuan penemuan kembali produk yang sudah ada namun didesain
disesuaikan dengan kebutuhan konsumen saat ini. Bahkan kelas bawah pun sekarang
juga di layani dengan desain desain yang semakin kompetitif, seperti HP china dengan
merk quarty, CSL, blueberry, esia, smart dan seterusnya.
Perusahaan perusahaan yang berhasil sudah terbiasa dengan fokus pada tujuan
atau penciptaan nilai nilai bagi pelanggan. Dengan demikian produk yang
dikembangkan adalah produk yang bernilai tambah walaupun harga tinggi, harga
menengah maupun harga rendah/bawah. Selain itu perusahaan membatasi jumlah
jumlah produknya hanya pada pelanggan yang benar benar membutuhkan sehingga
97
produk yang ditawarkan terbatas baik serie, type maupun harga yang di jualnya.
Tujuan ini semua adalah bagaimana perusahaan merebut posisi di antara pesaing
pesaing mereka di dalam industri. Tujuannya adalah untuk mempertahankan laba
yang sudah di dapatkan agar terus bertambah dan tidak tergerus oleh para pesaing
yang melakukan aktivitas dengan cara yang sama. Bahkan perusahaan perusahaan
yang mempertahankan keunggulan selalu bekerjasama dengan perusahaan yang lain
dengan memberikan merk produk seperti yang diinginkan. Untuk itu perusahaan saat
ini sudah bersaing dengan cara cara yang cerdas dengan memanfaatkan perusahaan
pesaing, membeli produk dan menjual berdasarkan merk yang telah disepakati.
Contoh flexy, daihatsu xenia dll. Perusahaan sukses memusatkan pada nilai ( tujuan),
pada pembatasan dan mengantisipasi prioritas menawarkan pada pelanggan, pada
penemuan kembali bisnis posisi mereka di industri, pada perlindungan arus laba dari
erosi, pada penyelenggaraan aktivitas yang dapat mereka lakukan terbaik dan pada
pengembangan partnerships.
5) Strategi Navigasi Bisnis
Menemukan titik lepas strategi (Find loose bricks)
Perusahaan di dalam bersaing menjalankan strategi dengan melepaskan
perusahaan yang ada di luar wilayah mereka dengan memberikan kebebasan di dalam
menjalankan kebijakan di luar wilayah dimaksud. Hal ini di dasari dengan minimnya
hasil yang di dapatkan di luar wilayah tersebut dengan demikian target yang di
berikan adalah merebut pasar walau sedikit tingkat keuntungannya. Hal ini dilakukan
untuk menjadi penjaga garis terdepan agar pelanggan baru dapat diraih dan sedikit
demi sedikit diketemukan pelanggan yang loyal berdasarkan loyalitas terhadap merk.
Tidak ada sedikitpun celah celah yang bisa dimasuki karena pemain lain sudah
terlebih dahulu mendominasi contoh (honda). Untuk itu strategi yang digunakan
adalah memainkan peran strategi berdasarkan kemampuannya untuk merebut pasar
sasaran, walupun harga jual honda pada saat itu cukup tinggi.
Oleh Karena itu memancang wilayah luar yang
ikatan dengan perusahaan industry yang sudah ada adalah salah satu cara untuk
meraih profit serta menancapkan brand di dalam suatu wilayah. Karena bila bekerja
sendiri tentu akan kalah bersaing dengan industry yang sudah ada namun dengan
bersama sama dengan industry yang lain menjadikan perusahaan lain dengan mudah
masuk di dalamnya.
Strategi perikatan yang dikembangkan oleh Xerox adalah salah satu strategi
menghalangi masuk bagi canon. Satu tahapan penghalang masuk bagi (Canon)
(Sidestep barriers to entry (Canon)) adalah penerpanan strategi perikatan dengan
model FSMA (Full service maintenance agreement) oleh Xerox yaitu perjajinan
pemeliharaan secara total bagi konsumen xerox. Dengan masuknya produk yang
dimiliki akan dengan mudah konsumen percaya akhirnya bisa menguasai pasar dan
membangun perusahaan sendiri dan mengembangkan produk produk yang diinginkan
sesuai kebutuhan konsumen. Contoh yang lain adalah sepeda merk tossa, yang
akhirnya juga memasarkan produk angkutan barang dengan merk tossa.
Bekerja sama (Collaborate)
Bekerjasama adalah strategi yang sangat menentukan pada saat ini, karena
dengan bekerjasama perusahaan akan mendapatkan biaya yang lebih murah
bekerjasama dapat di lakukan degan berbagai cara
BAB VIII
TEORI DAN PENGEMBANGAN MODEL BISNIS
Aktivitas
analysis. 2).
Amit
2001
&
Zott,
Chesbrough &
Rosenbloom,
2002
Magretta, 2002
Morris
2005
et
al.,
Johnson et al.,
2008
CasadesusMasanell
Ricart, 2010
Teece, 2010
&
Definition
The business model is an architecture of the
product, service and information flows,
including a description of the various
business actors and their roles; a description
of the potential benefits for the various
business actors; a description of the sources
of revenues (p.2)
The business model depicts the content,
structure, and governance of transactions
designed so as to create value through the
exploitations of business opportunities
(p.5.11).
The business model is the heuristic that
connects technical potential with the
realization of economic value (p. 529)
Business model are stories that explain how
enterprises work. A good business model
answers Peter Druckers,s age old questions:
Who is the customer? And what does the
customer value? It also answers the
fundamental questions every manager musk
ask: How do make money in this business?
What is the underlying economic logic that
explains how we can deliver value to
customers at an appropriate cost? (p.4)
A business model is a Concise
representation of how an interrelated set of
decision variables in the areas of venture
strategy, architecture, and economics are
addressed to create sustainable competitive
advantage in defined markets (p.727). (.)
it has six fundamental components: value
proposition,
customer,
internal
processes/competencies, external potioning,
economic model , and personal /investor
factors
Business models consist of four
interlocking elements, that, taken together,
create and deliver value (p.52). These are:
customer value proposition, profit formula,
key resources, and key processes.
A Business model is (.) a reflection of the
firm realized strategy (p. 195).
Catatan definisi
Hedman & Kalling, 2003
Definisi model ini lebih jauh memunculkan model bisnis yang terutama mencoba
mempekerjakan (employed)yang ditujukan untuk menjelaskan tiga phenomena: 1)
e-business dan menggunakan teknologi informasi di dalam organisasi; 2). Issu issu
102
strategi,
firm
performance; dan 3). Innovasi dan manajemen teknologi. Untuk itu prinsip
prinsip organisasi perlu untuk di tinjau kembali.
8.3. Model Bisnis Untuk E- Bisnis
E - Business berarti doing business electronically.
internet-based
business,
e-commerce,
e-markets,
Penekanannya pada
and
Internet-based
business. Hal ini berarti bisnis yang dilakukan secara exclusive melalui internet (e.g
Priceline.com) sebagaimana bisnis yang mengeksploitasi secara potensial penggunaan
internet sebagai pelengkap terhadap perusahaan yang beroperasi secara tradisional,
sebagaimana halnya seperti bisnis berbasis campuran dan satu bunyi (such as clickand mortar based business). Serupa dengan yang lainnya ( e.g., Maha Devan,
2000) kita mempertimbangkan sebagaimana bisnis hanya terhadap bisnis yang
melakukan transaksi komersial dengan partners bisnis dan para pembeli, dengan
demikian mengeluarkanwebsites
yang
melulu
membuat
menggunakan
serta
menciptakan
arsitektur transaksi dan mekanisme pertukaran yang tidak konvensional (Amit & Zott,
2001), dan aksentuasi kemungkinan untuk merancang batasan barurentang bentuk
bentuk organisasi (Daft & Lewin, 1993; Dunbar & Starbuck, 2006). Sesungguhnya,
pengembangan ini terbuka horizon baru untuk merancang model model bisnis
perusahaan yang memiliki kemampuan secara fundamental perubahan cara
perusahaan berorganisasi dan menggunakan di dalam pertukaran ekonomi, keduaduanya melawan batasan perusahaan dan industry (Mendelson, 2000). Sesuai terhadap
Brynjolfsson and Hit (2004), demikian meliputi cara cara yang mana perusahaan
berinteraksi dengan suppliers seperti halnya pelanggan.
Internet adalah prinsip pemicu membedah ketertarikan model model bisnis dan
konsekuensi mendesak yang muncul dari literature yang mana memecahkan kembali
103
disekitar topic model bisnis (e.g. see Ghaziani & Ventresca, 2005; Magretta, 2002;
Yip, 2004). Shafer et al. (2005) mereview 12 definisi di dalam memantapkan
publikasi selama periode 1998-2000, menemukan bahwa 8 yang dihubungkan
terhadap e-business. Di dalam mereview literature memastikan terdapat 49 konsep
kerja, yang berkaitan dengan model bisnis yang didefinisikan tidak secara langsung
atau yang berarti komponen komponen model bisnis, hampir seperempat dari kerja
adalah dihubungkan terhadap e-business.
aspek berbeda dari model bisnis baru dari cara cara perusahaan mengeksploitasi
merekonfigurasi rantai penawaran contoh mengintegrasikan kembali atau memecah
kembali rantai nilai ( e.g. value chain dis-intermediation or re-integration) terhadap
penghasilan baru yang dikumpulkan daribiaya berlangganan dan pembayaran dari
pelanggan, iklan, penghasilan sponsor dari perusahaan lainnya, komisi dan
pembayaran transaksi dari penyedia layanan dan lain lain ( subscription costand fees
from the customers, advertising and revenues sponsoring from the others companies,
commission and transaction fees from services provider, etc.). Menurut, penelitian
model model e bisnis dapat di organize disekitar dua lairan yang saling
melengkapi(two
complementary
streams).
Pertama
aliran
tujuan
untuk
revenues). Weill and Vitale (2001) menggambarkan 8 yang sering disebut atomic
model model bisnis, masing masing yang menggambarkan sebuah cara yang berbeda
dari melakukan elektronik bisnis. E- bisnis berinisiatif yang dapat direpresentasikan
oleh model model atomic murni atau gabungan mereka.
menyediakan terhadap satu atau banyak manusia atau perusahaan ), sifat yang
menawarkan ( informasi, layanan, atau produk) system harga (system fee, price list,
atau mekanisme dinamika harga), tingkat dari kebiasaan (customization) (content
customized vs mass), dan pengendalian ekonomi (dari pengorganisasian diri sendiri
terhadap hirarki).
Components
dari
model
e-bisnis
menyediakan
typology
daftar
dan
Mahadevan, 2000
Customer selection
Value Capture
Differentiation and strategic
control
Scope
105
Author(s) Year
Afuah
2001
&
Tucci,
Applegate, 2001
Rappa, 2001
Osterwalders, 2004
Bonaccorsi et al.,
2006
Brousseau
Penard, 2006
&
Sustainability
Revenue stream
Cost structure
Valaue chain positioning
Value propotition
Customer segments
Partners network
Delivery channel
Revenue stream
Products and services delivery
Customers
Costs structure
Income
Costs
Revenue Stream
Sustainable income generation
Goods and services production and exchanges
Scope
Price
Connected Activities
Implementation
Capabilities
Sustainability
Mission
Goals; Vision; Value propotition
structure;
Actors and governance; Focus
Processes;
Customer
orientation;
Coordination
mechanism
Revenues;
Source of revenues; Business
logic
Concept:
Market opportunity; product and
service offered; competitive
dynamic; strategy for capturing a
dominant position; Strategic
options for evolving the business
Capabilities:
People and partners; organization
and culture; Operating model;
Marketing
sales
model;
Management model; Business
developing model; Infrastructure
model
Value:
Benefits returned to stakeholders;
Benefits returned to the firm;
Market share and performance;
Brand and reputation; Financial
performance
Relationship
Value configuration
Capability
Cost structure
Pricing strategies
Relationships
(demand
supply)
Network externalities
Source: Zott, Amit, Massa, 2010; the business model, theoretical roots, recent developments, and
future research; working paper; IESE Business School- University of Navarra.
106
and
mekanisme penciptaan nilai, yang mana dengan pikiran sehatbahwa jejaring di dalam
konsep nilai adalah mencipta nilailebiholeh perusahaan (a plethora) dari partners,
untuk pengguna multiple. Disini berarti mendefinisikan kembali nilai yang menarik
perhatian dari para sarjana manajemen, dengan menggunakan konsep model bisnis di
mana mereka berusaha untuk menjelaskan penciptaan nilai di dalam jejaring pasar
(e.g., Zott & Amit, 2009). Bagaimanapun di dalam menjelaskan penciptaan nilai,
konsep dari model bisnis tidak hanya di gunakan di dalam konteks e-bisnis. Sellos
and Mair (2007), untuk contohnya , mempelajari mekanisme penciptaan nilai di
dalam konteks kemiskinan yang mendalam (of deep poverty).
Mereka membuat
konsep model bisnis sebagai A set of capabilities that is configured to enable value
creation consistent with either economic or social strategic objectives (Sellos and
Mair; 53). Sebuah penataan kemampuan yang mengkonfigurasikan terhadap
kemampuan penciptaan nilai yang konsisten bukan hanya secara ekonomi namun
tujuan strategi sosial. Dengan demikian penciptaan nilai dapat merujuk terhadap
bentuk bentuk berbeda dari nilai (Kasus ini social vs ekonomi).
Mekanisme penciptaan nilai sering melampaui nilai yang dapat direalisasikan
melalui inovasi Schumpeter (Schumpeterian innovation), Melakukan konfigurasi
kembali dari rantai (the(re-)configuration of the chain) (Porter, 1985), formasi dari
jaringan strategic diantara perusahaan, atau mengeksploitasi dari kompetensi inti
spesifik perusahaan. Di dalam e-business, seperti Amit dan Zott (2001) mengamati,
the locus dari penciptaan nilai, dan dengan demikian ketepatan unit analysis, rentang
batasan dari industry dan perusahaan. Pengarang menyimpulkan bahwa kerangka
kerja yang terlebih dahulu digunakan di dalam mengisolasi tidak cukup ditujukan
pada pertanyaan tentang total penciptaan nilai. Berdasarkan pada sampel dari 150
perusahaan, mereka tertuju pada 4 potensial sumber penciptaan nilai: 1). Novelty
(Schumpeterian types of innovation in design of the business model. 2). Lock in
(Business model features which incentivize the focal firm,s customers and strategic
107
nilai dapat
mengembangkan model model bisnis baru. Satu dari karakteristik utama model
model bisnis baru adalah bahwa kedua duannya terjadinya penciptaan nilai dan
menangkap nilai di dalam jaringan nilai, yang mana dapat meliputi suppliers, partners,
saluran distribusi, dan koalisi yang memperluas sumber sumber perusahaan.
Model bisnis dan kinerja perusahaan.
berkosentrasi pada aktivitas perusahaan dengan
dari
rentang transaksi.
Di dalam pandangan mereka, esensi utama dari assosiasi di antara rancangan model
bisnis dan kinerja perusahaan dapat di analisis oleh pada dua effek yang berbeda:
potensi penciptaan nilai total dari rancangan model bisnis dan
kemampuan
perusahaan yang dapat disusun (orchestrated) : efisiensi dan novelty. Di dalam kerja
empiric mereka, Zott dan Amit melihat model bisnis sebagai variable independen, dan
dikaitkan terhadap kinerja perusahaan, yang dimoderati oleh lingkungan. Di dalam
studi empiric yang lain pada kinerja perusahaan model bisnis telah di perlakukan
sebagai variable kontingen (has been employed as a contingent variable). Palzelt,
knyphausen- Aufsep, and Nikol (2008) memperkenalkan model model bisnis sebagai
sebuah variable moderating yang mempengaruhi komposisi team top management dan
kinerja organisasi. Serupa , Zott dan Amitt (2008) mengantarkan kemungkinan effek
contingent dari model bisnis di dalam memediasi diantara strategy pasar produk dan
kinerja perusahaan. Akar dari pelajaran ini theory kontingensi dengan pertanyaan :
bagaimana
kerja
109
berpusat pada novelty bersama sama dengan awal masuknya ke dalam pasar yang
memiliki pengaruh positif pada kinerja.
Studi yang lain pada implikasi kinerja dari rancangan model bisnis datang dari
konsultan dan praktek bisnis. Linder dan Cantrell (2001), dari Institute Accenture
untuk
komentar pada
sebagaimana halnya penelitian secondaru yang extensive pada peran dari model
bisnis di dalam keberhasilan perusahaan. Menurut penelitian , keberhasilan pilihan
perusahaan pada model bisnis yang effektif dapat mengeksekusi secara bagus , atau
mengubah ketekadan model bisnismereka sebagai ancaman persaingan (competition
threatens).
Konsultan pada Layanan Bisnis Global IBM, Menginterview 765 perusahaan
dan pemimpin sector public di dunia, menemukan bahwa perusahaan perusahan yang
keluar dari Pembuat (performers) keuangannya meletakkan dua kali lebih banyak
menekankan pada model innovasi seperti dibawah pembuat keuangan (performers).
Berjalannya sebuah tahapan lebih lanjut, Giesen dan Colleagues (Giesen, Berman,
Bell, & Blitz, 2007), juga dari IBM, melihat (looked) pada hubungan innovasi model
bisnis dan kinerja perusahaan. Mereka mengidentifikasi tiga tipe dari innovasi model
bisnis, yaitu di namakan model model industry ( inovasi di dalam industry rantai
nilai), model model revenue ( innovations bagaimana perusahaan menghasilkan
nilai), dan model model enterprise (innovasi di dalam peran struktur dari sebuah
permainan enterprise baru atau keberadaan rantai nilai). Mereka melaporkan dua
kunci penemuan: 1) masing masing type dari inovasi model bisnis yang menghasilkan
keberhasilan dan 2) inovasi model enterprise yang memfokuskan pada partnerships
dan kolaborasi eksternal adalah sangat efektif di dalam perusahaan yang sudah tua
atau lama sebagai pembanding perusahaan lainnya yang masih muda.
Strategi dan model bisnis. Model bisnis memperluas ide sentral pada strategi
bisnis dan model bisnis yang dijalankan dihubungkan dengan tradisi secara teori.
Banyak hal yang didiskusikan awal tentang hubungan diantara strategi dan model
bisnis yang telah di pecahkan kembali (revolved) di sekitar pertanyaan dari perluasan
konsep yang mana mereka
Pandangan ini
memunculkan consensus yang tumbuh dari model bisnis dan strategi pasar produk
yang sesungguhnya dikonsepsikan secara berbeda. Para sarjana bermaksud(contend),
untuk contohnya, bahwa model bisnis dapat menjadi sumber keunggulan bersaing
110
yang berbeda dari posisi pasar produk perusahaan (Christensen, 2001). Perusahaan
yang ditujukan bahwa beberapa pelanggan membutuhkan dan menentukan strategi
pasar produk yang bekerja selanjutnya dengan model model bisnis yang berbeda,
rancangan model bisnis dan strategi pasar produk adalah melengkapi, bukan
substitutes (Zott & Amit, 2008).
Dua factor utama yang membedakan kelihatannya ditangkap menjadi perhatian
para sarjana. Pertama adalah menekankan pada strategi pada persaingan, pada saat
lebih lanjut memfokuskan model bisnis pada kerjasama, partnership, dan gabungan
penciptaan nilai (Magretta, 2002). Umumnya strategi bisnis dari perusahaan lebih
berhubungan dengan menangkap nilai dan keunggulan bersaing dari pada model
bisnis yang menggabungkan dengan menciptakan nilai mengingat untuk penciptaan
nilaiberhubungan berkelanjutan di dalam persyaratan dari menciptakan nilai total (in
terms dari total value created) dengan
penghargaan
adalah
mencipta nilai untuk semua stakeholders model bisnis (perusahaan yang memiliki
focus pada (focal firm) Customers, suppliers, dan partners pertukaran yang lainnya).
Di dalam hal ini model bisnis adalah batas atas untuk nilai yang dapat di tangkap oleh
perusahaan yang memiliki focus (captured by the focal firm) (Brandenburger &
Stuart, 1996).
Strategi pasar produk berbeda dari model bisnis di dalam model ini fokusnya
pada posisi perusahaan yang berhadap hadapan dengan pesaing (vis a vis rival) model
bisnis mereka (Zott & Amit, 2008) dan model bisnis ini menekankan pada bagaimana
menangkap nilai dan keberlanjutan model bisnis ini (Chesbrough & Rosenbloom,
2002). Model bisnis ini bagaimana organisasi bisnis dapat bekerja lebih baik dari
pada pesaing (rivals) mereka yang memiliki prinsi prinsip dengan memeluk perbedaan
(by embracing principles of differentiation) (Magretta, 2002). Peran utama yang
dihadapi dari strategi pasar produk adalah penentu keunggulan bersaing (The prima
facie role of product market strategy is the pursuit of competitive
advantage)
peran
nilai (Chesbrough dan Rosenbloom, 2002; Mansfield & Fourie, 2004). Melihat dari
kacamata dari nilai yang diciptakan, model bisnis ini berpusat pada pelanggan
(Mansfield & Fourie), tetapi pada saat yang sama model bisnis menyoroti arsitektur
jejaring dari pola pola penciptaan nilai (Amit & Zott, 2001). Model model bisnis
berpusat pada pola pola dari pertukaran ekonomi perusahaan dengan badan badan
external (parties) di dalam model bisnis tersebut di tujukan pada ( its addressable )
factor dan pasar product (Zott & Amit, 2008), dan model bisnis ini garis besar (it
outlines) rincian utama dari nilai proposition perusahaan untuk model model bisnis
stakeholder yang bervariasi (its various stakeholders)
perusahaan
pelanggan model bisnis (its customers) (Seddon, Lewis, Freeman & Shanks, 2004).
Meskipun menyoroti konsep berbeda di antara model bisnis dan teristimewa
aspek aspek dari strategi perusahaan, para sarjana baru baru ini telah menekankan
bahwa model bisnis dapat memainkan sebuah peran penting dari strategi. Menurut
Richardson (2008), model model bisnis menekankan pada bagaimana aktivitas dari
perusahaan bekerja bersama untuk mengeksekusi strategi model bisnis (its strategy),
dengan demikian menjembatani formulasi dan implementasi strategi. Shafer et al.
(2005) menggunakan ungkapan (metaphor) dari konstruksi dari kebiasaan dirumah.
Di dalam ilustrasi ini konsul arsitek dengan pemilik rumah masa yang akan datang
terhadap bagaimana mereka memfvisikan rumah masa depan (envision the future
home) dan menciptakan rancangan untuk memenuhi visi tersebut(that vision).
Menurut
Casadesus-Masanell and Ricart (2010), yang mana pandangan model bisnis seperti
merefleksikan dari perusahaan yang merealisasikan strategi dan seperti yang dilihat
Teece (who sees) the business model seperti merefleksikan management hipothesis
tentang apa yang diinginkan pelanggan, dan bagaimana sebuah an enterprise dapat
mempertemukan dengan kebutuhan terbaik dan mendapatkan
pembayaran dari
pekerjaan tersebut (best meet those needs, and get paid for doing so) (2007: 1329).
Strategy dan model bisnis dapat juga membedakan di dalam persyaratan asumsi
tentang pernyataan pengetahuan yang dipegang oleh perusahaan dan stakeholders
112
mereka (terms of the assumtions about the state of knowledge held by the firm and its
stakeholders). Chesbrough & Rosenbloom (2002) tertuju pada (propose that) model
model bisnis yang secara eksplisit diasumsikan dibatasi atau merubah informasi dan
pengetahuan (explicitly assume limited or distorted information and knowledge),
mengingat strategies adalah membangun sebuah analisis dan perbaikan di dalam
pengetahuan, mengingat asumsi keberadaan dari informasi yang berlimpah dapat
diandalkan untuk di transformasikan kedalam pengetahuan.
Ringkasan literatur pada model model bisnis di dalam lapangan strategy. Di
dalam literatur strategi, penelitian model model bisnis telah di pecahkan kembali (has
revolved) terutama disekitar tiga aspek: 1). Sifat jejaring dari penciptaan nilai, 2).
Hubungan di antara model model bisnis dan kinerja perusahaan, dan 3). Perbedaan
antara model bisnis dan konsep strategi lainnya. Sejak para sarjana secara umum
berminat di dalam aktivitas sebuah perusahaan (sebagaimana disini menolong
menjelaskan, untuk contohnya, bagaimana sebuah perusahaan membedakan diri
mereka sendiri dari pesaing mereka ), hal ini tidak mengejutkan bahwa banyak model
bisnis
sedikit apakah sebuah model bisnis atau bukan. Pertama model bisnis tidak dapat
melibatkan mekanisme linier untuk penciptaan nilai dari suppliers kepada perusahaan
terhadap pelanggannya. Penciptaan nilai melalui model bisnis melalui keterlibatan
yang lebih kompleks, penataan antar hubungan dari hubungan pertukaran dan
aktivitas di antara pemain ganda. Kedua model bisnis adalah tidak sama seperti
strategi pasar produk (i.e. model bisnis bukan merujuk terhadap positioning
perusahaan di dalam pasar pasar produk berdasarkan perbedaan atau kepemimpinan
biaya di dalam aktivitas tertentu), tanpa strategy corporate (i.e., model bisnis bukan
menggambarkan atau prescribe area dari bisnis yang mana sebuah perusahaan
menjadi aktif). Ketiga, model bisnis tidak dapat dikurangi terhadap persoalan
persoalan yang berhubungan dengan
model bisnis dapat menjadi sumber keunggulan bersaing, seperti model bisnisyang
113
sebuah
keberadaan produk,
dalam basis teknologi dari sebuah produk (i.e., memupuk teknologi berlawanan
technology cross fertilization) dapat membukakan sub sub ruang baru (can open up
new subspaces) di dalam keberadaan ruang fungsional dan kinerja teknik, yang
mana menuntut model bisnis baru jika potensi nilai ekonomi dari teknologi baru
telah di tangkap (is to be captured). Dia secara konsep berakar dari model bisnis di
dalam kerja dari Chesbrough dan Rosenbloom (2002) dan definisi model bisnis
secara logika dan activities menciptakan dan ketepatan nilai ekonomi. Di dalam dua
dari tiga kasus dia menguji, perusahaan yang berkemampuan untuk menciptakan
nilai ekonomi yang secara substansial merubah model bisnis; ketiga perusahaan, yang
tidak mampu
seterusnya.
Model model bisnis tidak hanya dapatmembawa konsekwensi untuk innovasi
teknologi, mereka dapat juga dibentuk olehnya. Calia, Guerrini, and Moura (2007)
menunjukkan bagaimana jejaring inovasi teknologi dapat menyediakan kebutuhan
sumberdaya yang diperlukan
Mereka
menghadirkan hasil dari sebuah studi kasus dari sebuah perusahaan teknologi di
dalam industry aluminium, menemukan bahwa pengaruh inovasi teknologi, pada
model tersebut hasil dari usaha kolaboratif di dalam jaringan partners teknologi,
mungkin tidak
terbatas pada
minyak fossil ekonomi untuk teknik kebersihan ekonomo (a clean tech economy), hal
ini dengan alasan (argued) yang di dalamnya secara luas banyak
perubahan
konsisten dengan tesis utama dari literature manajemen teknologilama, i.e. paradigm
115
teknologi baru menuntut ketepatan model model bisnis agar supaya kedua duanya
menciptakan nilai untuk pelanggan dan menangkap bagian dari nilai.
Secara khusus, ketika innovasi teknologi adalah penting, inovasi teknologi
mungkin untuk mencukupi menjamin perusahaan, hidup terus dengan(it might to
suffice to guarantee firms, survival) dua alasan. Pertama, teknologi tidak semata mata
melekat nilai(per se has no inherent value) (Chesbrough, 2007a; 2007b). Pola pola
Model model bisnis bahkan untuk tujuan teknologiesumum, yang mana tujuan lisensi
perusahaan
pendek yaitu bahkan teknologi besar tidak dapat lama (longer) berdasarkan pada
pendapatan keuntungan yang memuaskan sebelum mereka menjadi komoditas.
Model bisnis yang lebih baik akan berirama sebuah idea yang baik atau teknologi
(will beat a better idea or technology) (Chesbrough, 2007a).
Innovasi model Bisnis.
keterbukaan innovasi.
Keterbukaan
innovasi
berdasarkan pada sisi luar(outsiders) seperti sebuah sumber dari idea idea dan berarti
untuk mengkomersialisasikan mereka. Inovasi dapat memimpin (It can lead) terhadap
model model bisnis baru (Chesbrough, 2003, 2010). Untuk contohnya, dari titik
pandang tempat tempat khusus (focal) perusahaan, innovasi external dapat diorganisir
seperti sebuah kolaborative masyarakat atau seperti
Lakhani, 2009).
kembali menyatakan (in turn imply) sebuah konfigurasi model bisnis berbeda; di
116
atau layanan,
dengan sedikit
serupa
untuk
membuka
inovasi
adalah
kerjasama
informasi) dan pengetahuan (Miles, Miles, & Snow, 2006:2). Walaupun pengarang
tidak secara eksplisit mendefinisikan model bisnis, mereka menggunakannya di dalam
menunjukkan (employ it in referring) terhadap proses organisasi dan usaha usaha
kolaborasi eksternal bahwa artikulasi type ini dari bermain jejaring (network play).
Kerjasama Kewirausahaan dengan demikian melibatkan inovasi model bisnis.
Bagaimanapun, sebagai pengarang titik keluar (point out), kolaborasi adalah lebih
lebih kompleks daripada kerjasama dan permintaan, dimana hasil akhir (outcomes)
yang diinginkan adalah relative jelas dan distribusi dari hasil (distribution dari return)
yang akan datang dapat di negosiasikan.
hasil
berjalan (incumbent firms). Di sana ada sebuah peningkatan consensus bahwa inovasi
model bisnis adalah kunci terhadap kinerja perusahaan. Sebagaimana hasilnya, adalah
sebuah nomor penting (an important number) dari focus para sarjana pada issu yang
dihubungkan terhadap pemulihan model bisnis dan innovasi perusahaan incumbent
(.e.g., Chesbrough, 2007a; Demil & Lecoq 2010; IBM Global Business Servicess,
2006; Ireland, Hitt, Camp, & Sexton 2001; Johnson, Christensen, & Kagermann,
2008; Sosna, Trevinyo Rodriguez & Velamuri, 2010). Mempertimbangkan pada isu
isu yang dihubungkan terhadap
sebagai sebuah pemetaan mental, yang memediasi jalan jalan idea bisnis adalah
dirasakan oleh informasi yang disaring sebagai sesuatu yang berharga atau tidak.
Proses filtering didalam sebuah
kebijakan tentang kerja dunia dan bagaimana perusahaan bersaing di dunia ini. Logika
dominan dapat berindak sebagai sebuah filter pada informasi, mencegah para manajer
(preventing managers) melihat peluang peluang (seeing opportunities) ( menggerakan
kembali kemungkinan kemungkinan tertentu dari pertimbangan serious) ketika
mereka jatuh keluar dari logika yang muncul, perusahan perusahaan mendorong ke
dalam jebakan logika dominan ( Chesbrough, 2003).
Bouchiki and Kimberly (2003) telah menunjukkan phenomena serupa sebagai
jebakan identitas. Didalam pandangan ini identitas organisasi dapat menjadi sebuah
jebakan pada saat mereka logika domain menjadi batasan ( it so constrain) pilihan
strategi bahwa organisasi tidak dapat mengahadapi secara efektif perubahan ling
kungan. Berusaha untuk berubah adalah konflik dengan identitas inti ini adalah sering
118
menyarankan
teknologies yang mana kerja tidak cocok di dalam (do not fit in) model bisnis saat ini.
Bagaimana manajer mengatasi halangan ini? Mereka dapat, sebagai contoh ,
memetakan costruct dari model bisnis, agar supaya menjadi jelas proses yang digaris
bawahi mereka; pemetaan mereka menjadi sebuah sumber experimen terhadap
alternatif alternatif pertimbangan (chesbrough, 2010). Di dalam sebuah nada
berhubungan (related vein), beberapa sarjana bermaksud bahwa mengambil model
bisnis bentuk melalui sebuah proses dari experimentation (McGrath, 2010). Hayashi
(2009) mencatat bahwa perusahaan membutuhkan untuk bereksperimen agar supaya
menemukan model bisnis yang benar. Mereka membutuhkan sebuah culture yang
mendorong menginvestigasi sejumlah pertanyaan terhadap karyawan Apakah jika
(what if).
Proses dari penemuan model model bisnis baru mungkin berbeda
untuk
memformulasikan
architecture perusahaan). Tujuan pengarang memproses tiga tahap dari analisis untuk
menolong manajer di dalam pengetahuan organisasi intensif memperbaiki model
bisnis mereka.
119
memlihkan model bisnis. Agar supaya mengatasi kekakuan bahwa model model
bisnis perusahaan telah mapan. Doz dan Kosonen (2010) bertujuan bahwa perusahaan
membuat lebih cerdas (agile), yang mana dapat dicapai dengan mengembangkan tiga
meta capabilities: strategic sensitivity, leadership unity, and resources flexibility.
Mereka menunjuk point terhadap kepentingan dari team manajemen puncak (TMT)
terhadap capaian komitmen kolektif untuk
terhadap perbuatan yang mengandung resiko ke dalam model model bisnis baru dan
abad masa lalu (on old ones). Dengan nada yang serupa , Smith, Binns and Tushman
mwenyoroti
bagaimana
manajemen
effektif
dari
model
bisnis
yang
model bisnis (BMI). Untuk mencapai, mereka beralasan, mereka menyarankan bahwa
saling berjanji (mutual engagement) dan keadilan organisasi (organizational justice)
adalah dibutuhkan. MBI menyarankan seharusnya tidak hanya (should not only)
mempertimbangkan aspek struktur dari organisasi formal (Typically activity sets),
tetapi seharusnya terfokus pada dinamika rasional pada tingkat organisasi informal.
Beberapa sarjana telah berusaha untuk mengembangkan typology untuk BMI.
Giesen et al. (2007) bertujuan bahwa BMI dapat dikelompokkan kedalam tiga
kelompok: 1) innovasi model industry, terdiri dari inovasi dari rantai nilai industry
dengan menggerakkan ke dalam industry industry baru, mendefinisikan kembali
keberadaan industry, atau menciptakan satu kesauan baru; 2). Inovasi model
penghasilan, yang mana mewakili innovasi di dalam cara cara yang dihasilkan, untuk
contohnya melalui mengkonfigurasi kembali dari campuran nilai layanan produk atau
model model harga baru; dan 3) inovasi model enterprise, merubah peran sebuah
perusahaan yang bermain di dalam rantai nilai, yang mana dapat melibatkan
perubahan yang dapat memperluas enterprise dan jejaring dengan karyawan,
suppliers, customers, dan lainnya, meliputi kapabilitas atau asset configurations.
Ringkasan literature pada model model bisnis dan manajemen teknologi. Di
dalam lapangan manajemen teknologi dan manajemen innovasi, model bisnis adalah
terutama melihat sebagi mekanisme yang menghubungkan perusahaan (innovasi)
120
teknologi ke pada kebutuhan pelanggan, dan atau sumber sumber perusahaan yang
lain ( e.g., technologies). The bisnis model adalah konsep yang ditempatkan antara
input sumberdaya perusahaan dan outcomes pasar, dan mewujudkan
tanpa
mengurangi arsitektur keuangan dan organisasi dari bisnis ( embodied nothing less
than the organizational and financial architecture of the business) (Teece,
2010:173). Model bisnis, menurut lebih banyak ahli fungsi, perspetifnya berpusat
pada perusahaan (firm-centric perspective), pemenuhan teknologi (complement
technology), keterbukaan inovasi (open innovation), dan kerjasama kewirausahaan
(collaborative entrepreneurship), tetapi disini ( i.e., teknologi, open innovation, atau
collaborative entrepreuneur) adalah tidak memerlukan bagian utama dari model
bisnis. Tidak juga adalah input sumberdaya tanpa persaingan di dalam output bagian
pasar dari konsep model bisnis.
inovasi.
121
BAB IX
MODEL-MODEL BISNIS
9.1. Model Bisnis
memiliki
para
generasi penerus berikutnya. Pergantian generasi ini adalah kondisi alamiah yang
wajar, menyangkut bermacam macam peremajaan dari berbagai hal yang ada di dalam
perusahaan dengan tetap menanamkan visi berdasarkan strategi organisasi yang
dirancang dalam jangka panjang. Peremajaan harus dijalankan sejogjanya tanpa
menimbulkan gejolak atau turbulunce, melainkan berdasarkan penataan manajemen
konflik yang dapat dikelola secara wajar.
Kemajuan SDM perusahaan yang dilakukan secara linier dapat diiringi dengan
tingkat keterampilan dan pengetahuan sumber daya manusia yang cukup signifikan.
Berbagai pelatihan dan pendidikan dilakukan untuk menjawab tantangan perubahan,
karena kemajuan teknologi, informasi. Disisi lain melakukan kemitraan, kerjasama,
serta berbagai terobosan baru dapat dilakukan para eksekutif untuk meredam gejolak
eksternal yang semakin mengglobal. Dengan demikian secara tidak langsung
perusahaan memiliki penyangga (buffer) terhadap kemungkinan terjadinya gejolak.
Semua itu bisa dijalankan dengan melibatkan berbagai komponen sumberdaya yang
ada di dalam perusahaan. Tujuannya di dalam jangka panjang adalah perusahaan tetap
survival , dan dengan melakukan berbagai evaluasi strategi, serta melakukan strategi
baru yang dapat menunjang perkembangan dan pertumbuhan perusahaan. Perusahaan
dapat melakukan divestasi, akuisisi, merger, serta strategi intens lain yang dapat
mempertahankan serta meningkatkan kemampuan perusahaan menjawab tantangan
global. Upaya upaya ini merupakan tuntutan agar kemajuan faktor internal lebih cepat
124
matrik SPACE,
Strategi Matrik IE dan Strategi Besar atau Grand Strategy. Serta Tahap akhir adalah
melakukan keputusan atau sering disebut tahap keputusan dengan melakukan tahapan
matrik QSPM. Pada tahapan ini harus disesuaikan dengan budaya baru yang dibentuk
untuk memperkuat strategi yang menjadi keputusan final.
Pilihan strategi ini adalah politik strategi para eksekutif untuk menentukan masa
depan bisnis perusahaan. Pada pelaksanaan strategi pilihan, harus dicermati berbagai
hal yang dapat mengganggu jalannya pertumbuhan perusahaan. Hal hal yang harus
diperhatikan meliputi tujuan tahunan, kebijakan pimpinan puncak dan para pelaksana,
cara mengelola konflik, pencocokan struktur dan strategi, karena di dalamnya
menyangkut struktur fungsional, divisional, unit bisnis. Selain itu harus terus menerus
melakukan flexibilitas organisasi
reengenering. Hal lain yang menjadi titik sentral permasalahan yang sering timbul
dalam bisnis adalah hubungan kinerja dan upah, resistensi terhadap perubahan,
lingkungan hidup, serta masalah masalah kepemilikan saham, keseimbangan kerja
dengan kehidupan rumah. Tantangan di atas adalah tatangan yang harus di jawab
manajemen untuk memaksimalkan tingkat kesejahteraan bagi pihak pihak yang
berkepentingan. Tujuan jangka panjang adalah memaksimumkan kesejahteraan dan
125
bergantung pada pihak lain. RRT bertahun tahun menutup diri dengan politik tirai
bambu (lebih kurang 30 tahun), dengan ketekunan, keuletan dengan kerja keras,
menanamkan visi, misi serta menjalankannya untuk kepentingan rakyatnya yang
mencapai 1,5 miliar berusaha menggali manajemen sesuai budayanya sendiri. Setelah
membuka diri RRT telah membuka mata dunia bahwa RRT adalah negara bisnis
raksasa yang patut diperhitungkan. Bandingkan dengan Indonesia yang selalu
menggantungkan pinjaman dan bantuan dari negara negara donor, Indonesia menjadi
negara pengutang terbesar dan negara konsumtif yang luar biasa. Politik Swadesi
yang dicanangkan presiden RI I, berdiri diatas kaki sendiri, tidak dilanjutkan akibat
politik orde baru yang diteruskan para pemimpin RI yang lain sampai saat ini. Tutup
lubang gali lubang adalah hal yang biasa dalam anggaran belanja negara. Kamuflase
kemewahan dan kekuatan adalah hal yang dominan di negeri ini. Krisis demi krisis
terus berlanjut tanpa mampu pemerintah dan rakyat berbuat banyak.
RI telah
menjauhkan jarak yang dalam antara pemerintah dan rakyat. Berbagai peritiwa dan
kejadian alam menjadi gejala gejala yang harus dicermati, agar para pimpinan
pemerintah (pusat dan daerah) untuk segera membenahi diri, cermin bagi bangsa
dimana letak kelemahan bangsa ini?.
Hal yang patut di jadikan pedoman adalah strategi berdasarkan jatidiri bangsa
dengan memperhatikan visi, misi (Implementasikan Pembukaan UUD 45, alinea 1-4).
Pancasila dijadikan antisipasi, imaginasi, pandangan mendalam serta eksekusi.
Tahapan yang akan dicapai perlu dirumuskan sebagai strategi planning, pelaksanaan ,
evaluasi dan kontrol. Perhatikan konsep Demings PDCA (Plan, Do, CHECK, and
Action). Tahapan dibangun dengan memperhatikan urutan prioritas bagi kepentingan
rakyat, misal pendidikan, kesehatan, kesejahteraan social, pertanian, industri.
Berbagai alternatif dapat di jalankan dengan memperhatikan kepentingan leverage
effect untuk meminimalkan terjadinya penyimpangan. Tahapan GBHN beberapa
waktu yang lalu bisa dijadi acuan, namun disertai kontrol untuk mencapai hasil
maksimal, focus utama adalah peningkatan kesejahteraan rakyat (Social welfare),
yang menjadi pertanyaan utama adalah mampukah para perencana strategi
merumuskan strategi yang tepat bagi bangsa yang majemuk ini? Mampukah bangsa
ini keluar dari berbagai kesulitan yang menghimpit?. Kesimpulan dari uraian diatas
adalah bangsa Indonesia di dalam membangun Negara perlu bertumpu pada jati diri
128
bangsa, jangan meniru atau mencontoh Negara yang memiliki latar belakang dan
budaya yang berbeda dengan bangsa kita. Jadikan identitas, integritas dan karakter
bangsa sebagai landasan utama untuk mewujudkan impian yang tertuang dalam
pembukaan UUD 45.
9.4.Membangun kesejahteraan (Build wealth)
By efficiently (profitably) transforming inputs into something that customers value
enough to pay for again and again and again
Melalui efisiensi (kemampuan menciptakan profit) mampu mengubah input
kedalam sesuatu bahwa pelanggan cukup untuk membayarnilai kembali, kembali
dan kembali.
Membangun kesejahteraan dimulai dari penciptaan efisiensi disegala bidang dan
segala lini. Perusahaan melakukan efisiensi, BUMN melakukan efisiensi, Swasta
melakukan efisiensi, Pemerintah melakukan efisiensi, bahkan masyarakat pun
menciptakan efisiensi. Penciptaan efiensi akan mampu meningkatkan savings yang
pada tahapan selanjutnya dapat dijadikan modal atau investasi awal untuk
menciptakan lapangan kerja baru diberbagai bidang dan sector. Penciptaan lapangan
kerja akan meningkatkan income masyarakat pada gilirannya menciptakan daya beli
masyarakat, selanjutnya akan memberikan leverage effect bagi tumbuhnya dan
berkembangnya supply and demand. Peningkatan pendapatan disertai tumbuh dan
berkembangnya produk barang dan jasa dengan berbagai jenis, variasi, diversifikasi
dan diferensiasi menciptakan penawaran yang kompetitif. Masyarakat dapat memilih
aneka kebutuhan sesuai pilihan, dengan demikian permintaan menjadi variatif,
akumulatif sesuai kebutuhan. Produk dan jasa semakin unik, kompetitif,
variatif
disesuaikan dengan permintaan. Peluang ini harus dimanfaatkan seluas luasnya oleh
para pelaku bisnis untuk menciptakan berbagai strategi baru yang dapat
dikembangkan
serta
diimplementasikan
untuk
meningkatkan
pertumbuhan.
prestise yang menimbulkan selera bagi para konsumen untuk mencoba dan membeli.
Daya saing ini harus dijadikan peluang bagi para pelaku bisnis untuk menciptakan
berbagai produk derivatif dengan memanfaatkan
terobosan yang menambah deretan berbagai peluang usaha yang menjadi celah yang
menentukan (determining a niche) pada gilirannya dapat menambah kemakmuran
bagi bangsa. Kemajuan informasi dan teknologi dapat dimanfaatkan untuk
menciptakan barang dan jasa semakin bernilai; nilai tambah (value added) barang dan
jasa akan memberikan kontribusi bagi perubahan harga yang pada tahapan selanjutnya
menambah profit menjadi maksimum. Kemajuan informasi dan teknologi juga
menciptakan efisiensi di bidang keuangan, pemasaran, produksi, distribusi,
sumberdaya manusia akhirnya menambah deretan berbagai peluang usaha untuk
penciptaan lapangan kerja baru. Kemajuan ini akan menciptakan kekayaan dan
kemakmuran bagi stakeholder serta shareholder serta menimbulkan daya tarik di
dalam industri lain untuk masuk di dalam persaingan. Kemakmuran akan dapat
dirasakan oleh masyarakat yang mampu membeli berbagai kebutuhan pokok dari
kebutuhan primer, sekunder dan tersier tanpa ada rasa kawatir masyarakat akan
mengalami kerugian akibat pembelian produk tersebut. Konsumen merasa puas dan
nyaman di dalam menikmati produk yang telah dikonsumsi atau dibeli. Serta
konsumen akan membeli produk dengan membayar barang dengan harga yang lebih
karena merasa puas dengan produk atau jasa yang diberikan tersebut. Dengan
demikian kunci strategi bagi kemakmuran adalah kualitas produk, kualitas layanan,
serta kepercayaan konsumen terhadap produk barang dan jasa yang dibeli. Satu kata
yang tepat untuk strategi menciptakan kemakmuran bagi segenap lapisan adalah
kejujuran.
9.5.Mendorong Pertumbuhan (By Supporting Growth)
Pertumbuhan perusahaan dapat didorong melalui akumulasi modal yang didapat dari
sumber sumber internal perusahaan; misal penciptaan efisiensi, efektivitas capaian,
tabungan, profit, penjualan asset, divestasi saham. Selain itu dapat didorong melalui
sumber eksternal, namun sumber eksternal harus dilakukan dengan memperhatikan
asset yang dimiliki agar daya dorong ini memberi benefits yang besar serta tidak
terjebak dengan hutang yang menjadi beban bagi perusahaan. Sumber eksternal hanya
sebagai stimulus atau rangsangan agar para pengusaha dan pebisnis memperhitungkan
130
pembuat
aturan.
Kepentingan
kepentingan
ini
menimbulkan
penyimpangan yang tidak sepadan dengan hasil yang diperoleh. Pada akhirnya faktor
eksternal yang semestinya menjadi tumpuan dan landasan untuk menciptakan daya
dorong dan sinergi, sebaliknya justru menyebabkan erosi di berbagai lini, sehingga
menimbulkan kemunduran perusahaan, pemerintah yang pada akhirnya menjadi
beban dan menambah beban berat masyarakat. Masyarakat menanggung akibat karena
kebijakan eksternal yang dilakukan tanpa memperhitungkan segala resiko yang
ditimbulkan. Contoh strategi eksternal yang menimbulkan beban bagi masyarakat
adalah likwidasi berbagai bank, kasus BLBI, kenaikan tarif listrik melebihi tarif rata
rata ASEAN, kasus lain menyangkut mega proyek seperti Newmont Minahasa,
Freeport. Kebijakan kebijakan lain yang kurang kondusif bagi kepentingan kemajuan
masyarakat bangsa dan negara misalnya import beras, gula, pupuk, serta kebijakan
impor paha ayam, import garam dan lain lain.
Daya
dorong
kepentingan baik
pertumbuhan
harus
diciptakan
berdasar
keseimbangan
Kunci utama daya dorong pertumbuhan adalah kepercayaan (trust). Masyarakat yang
percaya, karyawan yang percaya, pimpinan yang percaya, serta para pelaksana dan
eksekutif yang percaya akan memberikan tingkat produktivitas yang memadai.
Tingkat produktivitas akan menciptakan dan menumbuhkan para entrepreneur dan
memperbanyak innovator innovator baru. Dengan demikian akan tercipta berbagai
kreativitas serta strategi baru di dalam bidang manajemen, produksi, pemasaran,
keuangan, sumberdaya manusia, dengan memanfaatkan teknologi informasi. Tercipta
berbagai peluang serta berbagai celah karena kemampuan para pelaksana menciptakan
improvisasi untuk memperbaiki produktivitas. Daya upaya para karyawan, pemimpin,
eksekutif untuk menumbuh kembangkan dan menciptakan daya dorong pertumbuhan
akhirnya akan menimbulkan rantai nilai bagi industri. Kepercayaan akan menjadi hal
dominan apabila para pimpinan mengakui keberhasilan yang diciptakan para
karyawan, buruh, pimpinan, eksekutif dengan memberikan reward yang menimbulkan
stimulus untuk bekerja lebih dari kerja standard. Penghargaan menjadi dominan,
masyarakat yang mampu menghargai hasil karyanya akan meningkatkan nilai dan
kebanggan bagi bangsa dan negara. Dengan demikian harga diri dan martabat bangsa
akan terjujung tinggi melalui karya karya anak bangsa yang mendapat penghargaan
karena prestasi kerjanya. Kapan kita menghargai kemajuan hasil karya anak bangsa?
Contoh mobil esemka dll.
9.6.Menciptakan Kesejahteraan(Capture Wealth)
Menciptakan kesejahteraan adalah memanfaatkan peluang dan kesempatan bagi setiap
pribadi manusia untuk
menggunakannya untuk dapat menciptakan produk dan jasa yang memiliki nilai yang
bermakna bagi dirinya, bagi orang lain, dan dapat memberikan kepuasan bagi para
pelakunya untuk memperoleh hasil yang dapat dinikmati selain itu dapat
meningkatkan kehidupannya yang lebih bermakna bagi dirinya dan bagi orang lain.
Konontasi ini berarti memberi kebebasan setiap manusia untuk memperoleh
penghidupan yang layak, tanpa adanya tekanan baik tanpa ataupun karena dorongan
pihak lain, berarti memperbaiki nilai kehidupan dimulai dari dalam dirinya untuk
berbuat dan bekerja sehingga berguna bagi diri pribadi atau masyarakat lainnya.
Mengutip artikel A Prasetyantoko Kompas, 4 April 2006 Buruh dan Realitas Dunia
Usaha, dengan merilis East Asia Update, dalam subjudul Solid Asia New Challenges,
132
yang menarik di Indonesia ditulis: Indonesia currently has one of the least businessfriendly environments in the region... Menunjukan buruknya dayatarik investasi di
Indonesi akibat kebijakan perburuhan, yang kurang kondusif. Teori-teori ekonomi
yang berkembang mulai bergeser pada pendekatan neo Keynesian. Pengakuan adanya
system informasi yang tidak seimbang dan adanya biaya dalam setiap transaksi
ekonomi dan adanya hubungan tidak harmonis semakin menjadi kenyataan. Dunia
yang fleksibel dan liberal justru semakin tidak memperoleh justifikasi teoritis.
pembangunan,
indeks
pendidikan,
harapan hidup,
adalah
upaya
indeks
untuk
pertumbuhan,
menggapai
indeks
keberhasilan
berdasarkan data statistik. Di sisi lain penurunan kualitas nilai nilai kehidupan
133
masuknya
teknologi yang sulit terbendung. Nilai nilai kebaikan dan kebenaran berubah menjadi
nilai perbaikan dan pembenaran. Baik dan buruk terabaikan, bahkan menjadi
kamuflase yang terang terangan mengalahkan etika dan sopan santun bermasyarakat.
Ego sektoral, ego individual sarat dengan berbagai kepentingan menjadi sulit
terbendung, semua menjadi hal lumrah dan wajar dan sudah tidak menjadi rahasia
lagi. Kekerasan demi kekerasan, pemerasan, perampokan, pencurian, penodongan,
penjambretan merajalela, karena sulitnya beban yang dihadapi. Kebudayaan instan
menjadikan manusia bekeinginan mendapatkan hasil sebesar besarnya dengan
pengorbanan yang sekecil kecilnya. Prinsip ekonomi melenceng dan menyimpang
jauh, karena prinsip dan hukum ekonomi menjelaskan bahwa dengan pengorbanan
yang kecil untuk memperoleh hasil tertentu, atau dengan pengorbanan tertentu untuk
memperoleh hasil sebesar besarnya menjadi tidak signifikan lagi. Pertanyaannya
mampukah pemerintah, para pelaku bisnis dan industri mengalihkan sedikit profit
untuk didistribusikan kepada rakyat yang kelaparan, rakyat yang benar benar
membutuhkan kebutuhan dasar mereka, Kebutuhan minimal atau kebutuhan hidup
minimal menjadi relevan untuk meredam gejolak yang mengarah pada kondisi yang
semakin sulit dan kritis bahkan mengarah pada kondisi yang turbulunce. Kebutuhan
hidup minimal adalah prasyarat utama masyarakat untuk mampu bekerja dan menata
kehidupannya untuk meningkatkan taraf kehidupannya ke kondisi ang lebih baik.
Kebutuhan papan, sandang, kesehatan, pendidikan adalah kebutuhan dasar yang harus
disediakan oleh pemerintah. Pemerintah dengan
yang miskin dapat diperkecil. Serta jurang pemisah antara yang kaya dan yang miskin
harus dikurangi. Konsep lain adalah pemerataan pendapatan, pemerataan usaha,
pemerataan aktivitas, kepemilikan saham, serta pembagian profit untuk menciptakan
jalur jalur kesejahteraan masyarakat serta karyawan. Pemerintah harus mampu
menciptakan merit system yang wajar serta akuntabel, baik dikalangan eksekutif,
legeslatif, yudikatif demikian pula terhadap kebijakan upah buruh dan karyawan.
Harapan yang ditanamkan adalah keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia tanpa
kecuali. Tumpang tindih kebijakan karena berbagai badan baru harus dievaluasi,
karena banyaknya lembaga yang baru menunjukkan indikasi kearah kegagalan
berbagai badan yang diciptakan pemerintah. Contoh nyata banyak departemen yang
melakukan aktivitas dengan tujuan yang sama namun keberhasilannya patut
diragukan. KPK vs Kejaksaan Agung, Komisi Yudicial vs Mahkamah Agung, LIPI vs
BPPT vs Menristek. Lembaga lembaga yang dimaksud akan menciptakan inefisiensi.
Banyaknya departemen dan menteri yang tugasnya hampir sama menunjukkan
besarnya anggaran yang akan diciptakan sehingga menambah beban bagi anggaran.
Padahal anggaran anggaran tersebut dapat dimanfaatkan untuk menciptakan stimulus
bagi pemberdayaan rakyat miskin, rakyat dibawah garis kemiskinan, rakyat yang
masih membutuhkan uluran tangan. Lebih utama adalah penciptaan lapangan kerja
dengan konsep kerja massal untuk menanggulangi lingkungan akibat perilaku instans.
Perbaikan saluran irigasi, pembenahan sungai, penanaman hutan gundul, pemanfatan
lahan lahan kosong untuk memperkuat struktur dan pemulihan kesuburan tanah,
pembatasan lahan lahan pegunungan untuk perumahan. Pencegahan terjadinya illegal
logging dengan memberdayakan masyarakat sekitar sebagai tenaga pengawas dengan
honor bulanan, pembatasan terhadap kepemilikan kapal kapal pukat penjaring ikan,
namun harus memperkuat garis pantai dan laut dengan melibatkan para nelayan.
Perubahan dan terobosan harus dijalankan untuk mengubah strategi yang telah nyata
nyata gagal bahkan menunjukan tanda tanda terjadinya erosi disegala lini. Menambah
dan menciptakan kekuatan dan serta memperkuat pertahanan di lautan untuk
menunjukkan bahwa Indonesia adalah negara maritim, angkatan udara sebagai
pengawal kemampuan maritim, sedangkan angkatan darat berdiri paling depan untuk
membentengi daerah daerah rawan konflik dengan demikian terjadinya illegal fishing,
illegal sand, illegal logging dapat ditanggulangi, termasuk pencurian kekayaan alam
yang terjadi di wilayah kedaulatan republik Indonesia. Kerjasama dan investasi baru
benar benar dikaji untuk kemaslahatan umat, kemaslahatan masyarakat dan dievaluasi
135
setiap lima tahun disesuaikan perubahan social politik. Pemerintahan yang tegas
dengan aturan, tegas menegakkan keadilan, tertib dalam administrasi, tertib dan
konsisten dalam perilaku akan meningkatkan kewibawaan pemerintah. Presiden,
berserta para pembantunya
masyarakat yang menjunjung tinggi nilai nilai kebersamaan, keterbukaan, etika, tata
krama, sopan santun. Para legeslatif yang dipilih oleh rakyat harus berani
mengevaluasi diri tidak hanya berlomba lomba dan bermain main dengan anggaran
yang nyata nyata untuk kepentingan rakyat, namun malah jauh dari kepentingan
rakyat. Trade mark DPR tukang stempel yang masih melekat harus dihindarkan.
Rangkap jabatan dalam berbagai bidang harus dihilangkan, dari tingkat yang tetinggi
sampai terrendah untuk menunjukkan perilaku mulia bagi masyarakat yang bangsa.
Rangkap jabatan adalah indikasi awal akan syaratnya berbagai kepentingan yang akan
dengan mudah untuk melakukan penyimpangan. Jabatan partai harus terpisah dengan
jabatan eksekutif, legeslatif, yudikatif. Tidak ada rangkap jabatan
menunjukkan
perilaku bersih, perilaku yang menunjukkan etos kerja yang sungguh sunguh untuk
kemaslahatan. Dengan demikian anggaran untuk para pelaku rangkap jabatan dapat
digunakan untuk kepentingan masyarakat yang membutuhkan. Masih banyak saudara
saudara kita yang membutuhkan uluran tangan, mulai dari anak yang terlantar, anak
anak yang tidak memiliki orang tua akibat tsunami, korban kekerasan, anak anak
cacat, orang orang yang belum memiliki kesempatan memperoleh pekerjaan , karena
terbatasnya kesempatan adalah contoh contoh nyata yang kita hadapi. Penempatan
kembali masyarakat
yang
jembatan, di pinggir pinggir sungai di kanan kiri gedung tinggi, serta diemper emper
gedung atau pingir jalan adalah kewajiban pemerintah untuk mendeteksi sejak dini.
Penempatan rumah dan tempat tinggal yang tidak sesuai dengan kepemilikan, yang
bukan menjadi hak milik harus ditangani secara hati hati, namun harus dicarikan
solusi dengan menempatkan pada tempat tempat yang sesuai peruntukkannya. Disini
diperlukan leadership yang kuat yang mampu memipin dengan nurani, dengan moral,
menekankan aspek keadilan dan kesejahteraan social. Hal hal inilah yang menjadi
jalur penciptaan kesejahteraan bagi rakyat miskin bagi pihak pihak yang
berkepentingan untuk memperkuat struktur sumberdaya manusia. Uluran tangan
disertai
cara cara yang mendidik, bukan cara memberi ikan, karena akan
terhadap kinerja individu dan jerih payah karyawan. Pekerja harus mendapatkan
penghargan yang pantas dan layak sebagai perangsang untuk meningkatkan
produktivitas. Posisi strategi yang ingin diraih di dalam bisnis harus melibatkan
137
semua orang di dalam aktivitas kerja, sehingga arah kedepan dapat dituju dan dapat
dicapai tanpa adanya rintangan dan hambatan yang
termasuk prasarana dan sarana harus
selalu di
besar.Berbagai perangkat
hedonisme, bermewah mewah tanpa kerja keras sudah menjadi hal yang wajar.
Kelompok masyarakat yang tidak mau bersusah payah tanpa usaha menjadikan
sumberdaya
manusia
Indonesia
lemah.
Sederetan
konotasi
negatif
bisa
dinterpretasikan karena tanpa kerja keras dengan gaji kecil namun memiliki kekayaan
yang luar biasa besar sehingga isu yang muncul adalah suap, mafia peradilan, black
market, jual beli ijasah (gelar), pungli, jual beli jabatan, plagiat, bahkan pemberian
gelar gelar kepangkatan, termasuk dalam pemilihan anggota anggota legeslatif,
eksekutif, judikatif, PNS, Polri, TNI, bahkan tidak kalah maraknya penempatan job
job basah dengan cara membeli sudah tidak asing lagi. Bahkan lebih parah lagi untuk
menggolkan suatu aturan pun sudah diatur dengan mekanisme yang hanya diketahui
oleh para pelaku tanpa bisa dibuktikan. Kalau ditelusuri lebih lanjut semua terjadi
karena adanya supply and demand dan semua terjadi karena praktek semacam ini
hanya diketahui oleh kalangan terbatas (face to face). Para pelaku yang terlibat
seperti sudah saling memahami maksud dan tujuannya tanpa perlu penjelasan lebih
lanjut. Pemberantasan sulit dilakukan dan sulit dijalankan, karena tidak ada instansi
dan individu yang steril terhadap kasus kasus tersebut. Karena sudah menjadi rantai
nilai (value of chain) bila mengacu pendapat Porter (1985), namun dalam konotasi
negatif. Pengaruh social yang sangat besar ini sulit untuk dilacak dan sulit untuk
diperbaiki. Pesan moral dan pesan agama tidak mampu lagi membendung budaya
yang lemah, tanpa jerih payah dan berusaha. Philosophi jawa Jerbasuki mawa bea
menjadi bergeser kearah Jerbasuki suka sama suka, asal aku bisa, berakit rakit
kehulu, berenang renang kemudian atau bersakit sakit dahulu, bersenang senang
kemudian, berubah bersenang senang dahulu, bersakit sakit kemudian, hal ini
adalah profile atau gambaran makro Indonesia saat ini. Daya saing lemah, daya juang
kurang, kerja keras terbatas bagi kalangan buruh-tani-nelayan- pedagang asongan,
pedagang kaki lima, tidak layak untuk dibanggakan. Cercaan dan kehinaan martabat
bangsa dan negara menjadi bahan ejekan dan pelecehan negara negara lain karena
negara powerlessness (Pemberian temporary visa bagi 42 imigran asal papua oleh
Australia, Pelecehan gambar karikatur Presiden RI oleh kartunis Australia). Ketidak
berdayaan akibat dari hutang yang selalu di perbaharui tanpa penambahan signifikan
terhadap efisiensi, efektivitas, produktivitas. Sedikitnya barang dan jasa yang
memiliki nilai tambah tinggi, karena produk barang dan jasa tidak memiliki standard
nasional (SNI), internasional (ISO)) akhirnya barang tidak dapat dijual ke negara
lain. Import lebih besar eksport adalah kecenderungan yang terjadi diantara neraca
139
perdagangan Indonesia dan negara negara lain sehingga defisit neraca perdagangan
menyebabkan negara terus menjadi negara pengutang terbesar di dunia. Data data
statistik menunjukkan Eksport lebih besar Import, menunjukkan data yang sangat
baik,
selama
tidak
dibuat
sedemikian
rupa
(rekayasa)
sebagai
bentuk
sekarang kondisi wajar mencapai rata rata di atas Rp 10.000,-; Beras semula Rp 500
sampai Rp 1000, menjadi Rp 2500,- sampai Rp Rp 3500,- sekarang harga rata rata
diatas Rp 4000,- sekarang di atas Rp 7.500,-. Gula pasir dulu harga Rp 1500,- sampai
2000,- berubah menjadi Rp 3000,- sampai Rp 4000,- sekarang diatas Rp 11.000,-, ini
adalah contoh contoh berbagai komponen barang kebutuhan pokok).
Apakah yang bisa dipelajari dari kejadian tersebut menunjukkan kurangnya
pengakuan , nilai nilai serta penghargaan terhadap jerih payah , serta kurang nya
pemerintah mendorong dari tingkat individu pengusaha dan industri bersaing dengan
menciptakan iklim yang kondusif. Bentuk bentuk penghargaan dan pengakuan dari
hal hal yang sederhana harus diberikan dari tingkatan level terrendah sampai tingkatan
tertinggi. Bentuk bentuk penghargaan ini sebagai daya rangsang serta daya dorong
pemerintah untuk memperbaiki kondisi yang sudah amat parah. Dengan demikian
rakyat akan mencintai produk produk buatan dan ciptaan karya karya anak bangsa
sendiri. Perhatian terhadap penghargaan jangan hanya sebatas kamuflase kata kata
melainkan dilakukan dengan tindakan kongkrit seperti kenaikan gaji, kenaikan
pangkat, kenaikan jabatan, promosi dan seterusnya. Pemerintah seharusnya tidak
segan segan memberikan penghargaan yang layak kepada masyarakat yang benar
benar mampu menciptakan prestasi apapun wujudnya sebagai bentuk reward yang
140
memang pantas diberikan, baik terhadap pencinta lingkungan, flora, fauna, penemuan
penemuan baru, termasuk penemuan karya karya ilmiah serta ilmu dan pengetahuan,
produk serta jasa baru. Perhatian yang terus menerus akan menjadi promosi yang
efektif untuk meningkatkan brand Image negara Indonesia yang kita cintai.
Kesempatan ini harus dimanfaatkan oleh segenap pemimpin di negeri ini mulai dari
structural tertinggi sampai tersendah, dari instansi pemerintahan, swasta maupun
kelompok kelompok atau lembaga lembaga social kemasyarakatan yang semestinya
harus didukung oleh aparat teknis terkait. Dengan demikian keberhasilan bangsa
dalam meningkatkan kesejahteraan adalah besarnya pengakuan masyarakat terhadap
adanya penghargaan. Strategi pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang
diterapkan perlu mengacu pada grand strategi dibidang pendidikan, pertahanan,
keamanan, kesehatan , infrastruktur, tidak hanya bertumpu pada ekonomi, social
ataupun politik. Dengan demikian ego sektoral harus dihapus, ilmuwan dapat bekerja
sesuai bidang dan bakatnya dimanapun berada dengan tetap memperhatikan tingkat
kesjahteraan. Tidak cukup hanya dengan dibuatnya UU Guru dan Dosen, tanpa ada
komitmen
tentang
anggaran
yang
memadai
untuk
meningkatkan
dan
141
BAB X
MODEL MODEL BISNIS EFEKTIVE
MENUNTUT PILIHAN TEGAS
right place. Profesional akan bekerja menurut standard kerja berdasar acuan pemilik.
Syarat keberhasilan ditentukan oleh performance, bukan berdasar asal bapak senang,
famili atau keluarga.
Masyarakat
Tingginya biaya (sunk costs), biaya yang dianggarkan namun tidak dikeluarkan,
sangat bermanfaat untuk mengantisipasi kemungkinan resiko terburuk bila terjadi
perubahan pemerintahan, bencana, dan lain lain. Biaya ini adalah biaya yang harus
144
dikeluarkan pada saat di perlukan atau saat kondisi kritis, sehingga dapat menjadi
benteng terakhir bila terjadi krisis yang berkelanjutan.
Dengan demikian dapat dipastikan bahwa modal keuangan, modal social, modal
intelektual akan mempengaruhi aliran kas. Biaya-biaya yang sudah diprediksi secara
dini justru akan menciptakan system yang kondusif bagi perusahaan. Dampaknya
meningkatkan kesejahteraan pekerja dan keluarganya menjadi lebih baik, kehidupan
menjadi baik, timbulnya pengaruh jiwa wirausaha, pengaruh social akan menciptakan
budaya baru yang relatif kondusif terhadap usaha. Kesimpulan akhir modal financial
akan menciptakan tingkat kesejahteraan lingkungan yang berdampak social bagi
masyarakat sekitar dan dapat di jadikan benchmark bagi perusahaan lain. Oleh karena
itu akan timbul persaingan yang sehat antar perusahaan sehingga akan menciptakan
clan clan usaha yang kondusif untuk bersaing secara kompetitif untuk menumbuhkan
tingkat kesejahteraan yang cukup bagi masyarakat sekitar.
10.3.Strategi Mencapai Kesejahteraan Yang Dipersoalkan Stakeholders,
Persoalan Bagi Stakeholders. (About The Strategy That Will Deliver The
Wealth That Matters To The Stakeholders That Matter).
Strategi yang akan digunakan untuk menciptakan kesejahteraan harus
dirancang
secara
dini.
Strategi
ini
harus
dimulai
dari
dalam
strategist
bahwa
perusahaan yang mampu bertahan dan tetap survival adalah perusahaan yang market
based happiness oriented atau lebih dikenal dengan market strategy blue ocean, tidak
hanya berorientasi profit melainkan berorientasi pada kebahagiaan masyarakat sekitar.
Masyarakat akan mencintai pelayanan yang sesuai keinginan konsumen. Keinginan
pelanggan yang selalu dituruti seperti layaknya milik sendiri akan menjadikan usaha
digemari dan diakui keberadaannya. Konsumen akan tertarik untuk memilih sendiri
produk atau jasa berdasarkan keinginan dan selera konsumen. Konsumen rela
membayar lebih mahal dari harga produk atau jasa yang diberikan karena pelayanan
yang sangat luar biasa. Contoh produk produk yang berselera tinggi yang selalu
berdasarkan keinginan konsumen adalah mobil jaguar, mercy yang memang
dirancang hanya untuk kalangan terbatas. Contoh nyata adalah RS yang memberikan
fasilitas berdasarkan permintaan pasien, seperti siapa DR,Perawat, fasilitas kamar,
makanan ataupun layanan lain sesuai yang diminta pasien. Contoh lain PT yang
145
menyediakan fasilitas lengkap termasuk keinginan tatap muka dengan dosen berdasar
keinginan pilihan mahasiswa, baik jadwal kuliah ataupun jadwal konsultasi,
komitmen dan negosiasi, serta berbagai hardware ataupun software yang tersedia,
berdasarkan keinginan mahasiswa akan menjadikan daya tarik bagi konsumen untuk
membayar lebih dengan tingkat pelayanan yang luar biasa. Contoh lain adalah
kemudahan nasabah perbankan untuk menggunakan berbagai fasilitas yang tersedia
untuk bertransaksi, tidak hanya transaksi konvensional melainkan melaui elektronik
banking, baik ketika berada di mobil, dipesawat di rumah adalah bentuk bentuk
pelayanan untuk
membahagiakan dan
memudahkan
bagi
para
konsumen.
shareholders
146
menanamkan strategi organisasi, visi yang sama yang dapat dijalankan bagi
kepentingan para stakeholders. Kemampuan membentuk sruktur yang berorientasi
pada happiness oriented para pelanggannya
menciptakan
keunggulan
kompetitif
berkelanjutan
(sustainable
competitive
struktur sering diulang ketika organisasi tumbuh dan mengubah strategi dalam kurun
waktu lama ( Strategy and Structur, MIT Press, 1962). Tidak ada satupun struktur
yang optimal untuk suatu strategi tertentu atau jenis tertentu. Contoh Perusahaan
konsumsi cenderung membagi bentuk struktur divisi. Perusahaan kecil cenderung
struktur
fungsional
(sentralistik).
Perusahaan
skala
menengah
cenderung
(menempatkan
orang
sesuai
dengan
kompensasinya
sambil
nasib buruh/
karyawan, karena buruh akan mudah di PHK tanpa meperoleh hak haknya. Fasilitas
147
kesejahteraan dihilangkan , dana pensiun dihilangkan, cuti besar, serta lebih banyak
kesempatan bagi tenaga kerja asing, adalah nuansa draft yang akan diajukan bagi
revisi UU Ketenaga kerjaan.
Sebaliknya rekayasa ulang atau (reengenering) menaruh perhatian yang lebih
besar pada kesejahteraan karyawan dan pelanggan daripada pemegang saham.
Rekayasa sering disebut manajemen proses, inovasi proses, atau proses merancang
ulang terdiri dari penyusunan ulang atau perancangan ulang kerja, pekerjaan, dan
berbagai proses dengan tujuan memperbaiki biaya, mutu, pelayanan, dan kecepatan.
Restrukturisasi akan dijalankan ketika berbagai rasio tampak dibawah kinerja pesaing
dapat
dilakukan
melalui
berbagai
usaha
pembandingan
(Benchmarking).
Dasar dilakukannya
148
BAB XI
MODEL BISNIS DI MULAI DARI STRATEGI
11.1.Model Bisnis
Untuk memulai suatu model bisnis apapun harus dimulai dilakukan dengan strategi.
Strategi awal pelaksanaan mulai dari pemikiran Michael Porter dengan menggunakan
analisis TOWS serta 5 kekuatan strategi. 5 kekuatan strategi di mulai dari model 5
kekuatan Porter. Porters five forces model, lihat gambar 16di bawah.
Threat From
New Entrant
Buyer,s
Power
Supplieris
Power
Threat from
Subtitutes
Power of other
stakeholders
149
11.2.Analisis Porter
Pendekatan Strategi ini didasarkan pada tiga elemen: lingkungan eksternal, perilaku
perusahaan, dan hasil pasar yang didapat perusahaan di dalam mengimplementasikan
strategi. Perusahaan yang memperoleh posisi kesuksesan pasar, dilihat hasil dua
faktor: lingkungan industri dan posisi di dalam pasar perusahaan. Lingkungan
industry menjadi daya tarik industri, pertama bergantung saling ketergantungan dari
lima kekuatan: kompetitor, pendatang baru, barang substitusi, permintaan dan
suppliers.
Kedua -
lingkungan industri.
Strategi diferensiasi
Focus strategy. Perusahaan mengikuti satu dari kedua strategi sebelumnya, tetapi
difokuskan pada segmen pasar terbatas. Fokus biaya jika
perusahaan
fokus differentiasi
diferensiasi.
Porter mengenalkan proses strategy lebih jauh menjelaskan konsep rantai nilai untuk
mendapatkan keunggulan kompetitif:
Competitive Advantage hasil kemampuan perusahaan membentuk
aktivitas yang dituntut pada biaya kolektif terendah dari pesaing, atau
perusahaan diijinkan mengatur dengan harga premium membentuk
150
aktivitas di dalam cara yang unik menciptakan nilai bagi pembeli (Porter
1991: 102).
Dengan kata lain perusahaan meningkatkan strategi dengan cara yang
dikonfigurasikan dikaitkan dengan banyaknya aktivitas di dalam rantai nilai relatif
terhadap kompetitor. Rantai nilai perusahaan dihubungkan dengan rantai nilai masing
masing perusahaan di antara tempat rantai produksi.
Pendekatan Model lingkungan dan analisis Porter di lingkungan industri
dibatasi peluang, resiko, sumberdaya, dan biaya perusahaan yang diperhitungkan.
Lingkungan eksternal memelihara peran sentral,
hanya satu dari tiga opsi strategi yang didentifikasi, membuat model kurang rigid.
Porter menerapkan teori micro ekonomi, dengan strategi focus sebagai sesuatu
kekuatan, harga dan profits. Strategi besar atau strategi luas untuk perusahaan besar
seperti strategi kepemimpinan biaya (cost leadership) dan strategi deferensiasi.
Sedangkan strategi sempit yaitu untuk usaha kecil dan menengah dengan menerapkan
strategi fokus pada biaya, atau strategi fokus pada diferensiasi. Dengan pemikiran
demikian memperkuat kekuatan, berarti perusahaan lebih banyak membatasi
kemampuan industri terhadap penataan harga. Kuatnya kekuatan perusahaan pesaing
berarti menciptakan ancaman karena mereka dapat mengurangi profits.Sedangkan
lemahnya kekuatan pesaing adalah peluang karena memberikan kesempatan bagi
perusahaan peluang untuk mendapatkan profit terbesar.
11.3.Pola Hubungan Perusahaan dan Industri
Pola pola kekuatan dan kelemahan keduanya mendefinisikan hubungan
kekuatan industri dan kegiatan perusahaan, yaitu meliputi:
1) Halangan Masuk
151
Industri yang keras menghalangi masuknya pendatang baru, tetapi juga sering menjadi
daya tarik bagi pendatang walau nilai yang dapat di bagi sedikit sekali.Halangan
masuk membuat pendatang baru bekerja lebih keras untuk bermain. Halangan masuk
terjadi karena terdapatnya beberapa hal, seperti:
memiliki kedudukan atau posisi yang kuat atau pemegang kuasa. Oleh karena
itu bagi pendatang baru yang akan ikut bermain tentu harus berani untuk
melakukan berbagai praktek negoisasi atau kebijakan untuk mendekati mereka
pengambil keputusan dalam hal ini adalah para penguasa. Bergaining adalah
salah satu alat yang mengakibatkan pendatang baru memiliki sedikit celah
untuk ikut bermain di dalamnya. Di dalam hal ini mengakibatkan biaya masuk
untuk ikut bermain di dalam industry menjadi tinggi.
Skala ekonomi
skala efisiensi minimum dari produksi
Pendatang baru bermain dalam jumlah produksi minimal, karena mereka tentu akan
bertindak hati hati dan tentunya tidak mau menanggung resiko terlalu besar.
Untuk itu tindakan yang diambil adalah mencari celah yang mampu dimasuki
152
Kurve pengalaman
Halangan masuk juga dapat di atasi dengan kurve pengalaman yang telah
dimiliki oleh industry. Melalui pengalaman yang sudah pernah di alami oleh
perusahaan, maka akan diketahui apa yang menjadi kebutuhan para pelanggan,
serta apa yang menjadi minat pelanggan untuk membeli suatu produk. Untuk
itu pengalaman bisnis yang dilakukan dapat dijadikan acuan agar bisnis dapat
tumbuh dan berkembang lebih cepat. Hal ini penting untuk mengatasi
halangan masuk.
a) Licenses Or Patents
153
Di dalam berbisnis yang menjadi halangan masuk biasanya adalah produk atau barang
yang ditawarkan sudah berlisensi atau belum. Adanya linsensi akan memudahkan
bisnis masuk di dalam industry sebaliknya ketidakadaan lisensi juga akan menjadi
hambatan untuk masuknya produk ke dalam suatu industry.
b) Cost Of Exit.
Biaya yang dikeluarkan biasanya berkaitan dengan uang pelicin (greese money ) atau
biaya biaya lain yang tidak kelihatan atau biaya diskresi. Biaya ini biasanya adalah
biaya biaya yang digunakan untuk memudahkan urusan di dalam memasuki suatu
industry. Keberanian menggunakan biaya yang tidak diduga sudah dapat dipastikan
akan memudahkan masuk dalam industry.
c) Subtitutes
Industri dengan produk substitusi dalam jumlah kecil lebih banyak daya tariknya,
dibandingkan produk yangjumlah barang subtitusinyalebih banyak. Barang substitusi
sering menyediakan jalan yang efektif untukorang orang kaya baru. Ancaman barang
substitusi biasanya menjadi ancaman yang paling lemah dari pada menjadi ancaman
yang kuat- kecuali ada permintaan tinggi atau perubahan cepat, ketika penyelundup
(interlopers) mungkin melihat peluang untuk memasarkan produk substitusi.
2) Kekuatan Pembeli
Kekuatan pembeli memiliki ciri dengan daya tarik industri yang tidak diorganisir,
apalagi bila jumlah pelanggan kecil, dengan sedikit pembelian dan kekuatan
negosiasi.Kekuatan pembelimenyebabkan keuntungan, ketika:
-
Jumlah pembeli realtif besar, relatif lebih besar terhadap penjual (superstores).
3) Kekuatan Supplier
Kekuatan supplier menjadi ciri daya tarik industri kecil dan suppliers yang tidak
diorganisir, akan memudahkan perusahaan untuk masuk.Supplier memperoleh
kekuatan ketika: mereka besar, relatif terhadap pembeli, sehingga sulit untuk di geser.
154
4) Rivalry
Daya tarik industri dikontrol oleh monopolies atau oligopoly yang wajar (gentlemanly
oligopolies).
-
Pada segi yang lain, lebih banyak pemain dan lebih banyak kecocokan yang
sama, menutup perkiraan industry di dalam persaingan sempurna dan profits
minimum.
serikat kerja,
kreditor, dan kelompok konsultan, bahkan bila terjadi hambatan dalam industry.
Persaingan berkurang ketika pemerintah atau stakeholdersmembatasi akses terhadap
industri- dan sehingga persaingan, terbatas. Hal yang menjadi perhatian di dalam
industry meliputi hal hal berikut:
1. Gambaran dari lanskap (Describe the landscape):
Menggambarklan landasan seperti yang diungkapkan Porter ditambah adanya
peluang dan ancaman.Dengan demikian menggambarkan pandangan/ landasan: dari
pemikiran Porter di tambah terdapatnya Peluang Ancaman. Termasuk Lingkungan,
industri dan tren yang relevan.
2. Menggambarkan pesaing (Paint in competitors):
Menggambarkan keadaan pesaing: yang meliputi tabel persaingan, pemetaan
persepsi. Apakah yang dibutuhkan untuk bermain di dalam bisnis? Bagaimana kerja
pesaing di dalam bersaing ? Apakah peluang peluang yang ada?
3. Mengidentifikasi Kekuatan dan kelemahan (Identify strengths &
weaknesses)
Mengidentifikasi Kekuatan dan Kelemahan berdasarkan Visi, Keterampilan
dan inti teknologi.
sama. Dengan kata lain tidak terdapat keunggulan kompetitif yang mungkin di dalam
perspektif ini. Semua perusahaan
industri menerima
peluang dan mengadopsi strategi yang sama, mendapatkan hasil yang sama.Hasil
berbeda
yang
terus
berubah.
3). Strategi kompetensi menciptakan pola berbeda dan menyebarkan keterampilan
sumberdaya menolong perusahaan mengejar untuk mencapai tujuan dan sasaran.
157
BAB XII
MODEL BISNIS MEMBANGUN KEKAYAAN
12.1. Model Bisnis Membangun Kekayaan (Business Models Enclose Wealth)
Model model bisnis membangun kesejahteraan. Untuk itu model bisnis selalu
berusaha bagaimana membangun bisnis yang terus maju dan menciptakan
kesejahteraan. Di dalam bisnis yang dibutuhkan pertama kali tentu adalah membuat
system bisnis berjalan sesuai track atau jalur yang diinginkan. Jalur tersebut berkaitan
dengan system operasi, system pemasaran, system keuangan agar berjalan dengan
benar. Selanjutnya diperlukan orang orang yang compactible yang memiliki wawasan
bisnis untuk meraih hasil bisnis secara signifikan. Dengan demikian yang dibutuhkan
adalah orang orang yang memiliki komptensi di dalam menjalankan bisnis serta
mampu melakukan pekerjaan secara professional.
Model bisnis yang dikehendaki tentunya di mulai dari pimpinan yang mampu
membangun
memperhatikan aspek manusia yaitu manusia yang sejahtera, karena dengan karyawan
yang terpenuhi semua kebutuhannya maka akan bekerja secara maksimal, karyawan
menjadi professional, serta memikirkan celah untuk menyelesaikan problem bisnis,
dengan celah tersebut ditujukan untuk meraih keuntungan bisnis. Celah bisnis yang
diidentifikasi mampu menyusun
melakukan penetrasi pasar yang sudah diketahui untuk terus menggeser para pesaing
untuk merebut posisi pasar yang bisa di raih.
12.2.Mengidentifikasi StakeholdersYang Perlu Dilayani (Identify Stakeholders
You Must Serve)
Mengidentifikasi pihak pihak yang berkepentingan yang harus di layani baik
terhadap pemilik, keluarga, pekerja, masyarakat. Untuk membangun kesejahteraan
perlu mengidentifikasi pihak pihak yang memiliki keterkaitan dan kepentingan
dengan bisnis. Pihak pihak yang berkepentingan terhadap bisnis adalah pemilik bisnis,
keluarga, para pekerja dan masyarakat. Para pemilik harus memberi pelayanan secara
baik kepada semua yang memiliki kepentingan bisnis. Pemilik bisnis memastikan
berjalannya bisnis seperti visi dan misi yang sudah di tetapkan bersama. Visi dan misi
158
layak
dan
diperhatikan
secara
maksimal
termasuk
kesehatannya,
159
161
BAB XIII
IMPLIKASI FUNGSIONAL MODEL BISNIS
13.1. Marketing and Sales, Finance
Implikasi Bisnis tidak hanya berimplikasi kedalam namun juga berimplikasi
keluar. Implikasi kedalam dapat dijelaskan seperti implikasi terhadap pemasaran,
penjualan, keuangan bahkan juga terhadap sumberdaya manusianya. Karena implikasi
ini lebih bergantung dari operasi perusahaan. Semakin baik operasi bisnis berarti
semakin bagus perusahaan bekerja akan semakin bagus implikasinya bagi masing
masing peran fungsi manajemen bisnis. Di dalam pemasaran akan berdampak pada
penjualan dan selanjutnya berdampak pada meningkatnya cash in flow perusahaan.
Implikasi bisnis dapat difokuskan pada:
Pertama: Marketing & Sales
Minggu pertama adalah penjualan dan pemasaran. Penjualan berarti bisnis
mampu melakukan penjualan terhadap barang dan jasa yang dilakukan oleh personil
penjual untuk mendapatkan cash in flow perusahaan. Semakin banyak produk atau
jasa yang terjual berarti perusahaan baik di dalam kinerjanya. Kinerja penjualan yang
baik tidak semata mata hasil dari penjualan namun karena dampak dari kinerja
pemasaran secara menyeluruh. Pemasaran meliputi kinerja 4 P yaitu produk, place,
price dan promotion. Berarti di dalam pemasaran yang terpenting adalah bagaimana
perusahaan memiliki produk yang berkualitas, dibutuhkan para pelanggan dan sesuai
dengan selera pelanggan. Namun yang tidak kalah penting harga terjangkau serta
sesuai dengan daya beli calon pelanggan atau para pelanggan. Demikian pula di dalam
bisnis tempat produk atau jasa di mana jual beli di lakukan harus mudah dijangkau
dan mudah di datangi konsumen atau pelanggan, karena tempat yang strategis tentu
akan memudahkan konsumen berdatangan. Artinya pelanggan tidak kesulitan untuk
menemukan tempat di mana konsumen mendapatkan barang dan jasa yang
bersangkutan. Selain itu jangan dilupakan bahwa perusahaan juga melakukan promosi
atau penyebar luasan produk atau jasa yang ditawarkan agar di ketahui khalayak
melalui media, iklan, brosur, catalog, radio, TV akan memudahkan perusahaan
memperkenalkan produk produknya serta jasa perusahaan kepada pelanggan atau
calon pelanggannya. Dan barang mudah dingat oleh calon pelanggan.
Ke dua : Things Financial
162
meningkat dan kinerja keuangan bertambah besar. Hasil penjualan yang besar akan
menciptakan profit yang bertambah besar. Hal yang harus disadari bahwa bisnis di
dalam bekerja selalu berhubungan dengan posisi keuangan artinya bagaimana bisnis
di atur sedemikian rupa agar cash in flow selalu lebih besar dari cash out flownya.
Profit adalah keuntungan karena selisih penjualan dan pokok produksinya dan hasil
temporary yang bisa naik dan bisa turun, untuk itu kewajiban manajemen agar bisnis
yang di jalankan mampu meraih profit secara kontinyu.
Ketiga : Miscellaneous thoughts on people, management, governance and operations
Setelah posisi keuangan membaik pada saat ini perlu memikirkan hal hal yang
lain seperti tenaga kerja atau manusia yang terlibat dalam bisnis. Bisnis di mulai dari
pengenalan terhadap perusahaan dengan produknya dan pertumbuhannya. Pada saat
seperti ini jangan dilupakan bahwa perusahaan perlu memikirkan bagaimana
memperbaiki manajemennya. Manajemen yang baik selalu memikirkan tenaga
kerjanya, karena hasil yang di dapat juga berasal dari tenaga kerja yang dimiliki.
Sudah sepantasnya karyawan kesejahteraannya diperhatikan. Operasi perusahaan
perlu dipikirkan agar terdapat tata kelola perusahaan yang baik. Dengan tata kelola
yang baik akan mampu di buat anggaran yang sesuai dengan kebutuhan operasi
perusahaan setiap tahun anggaran. Atau yang lebih tepat adalah membangun system
yang terbaik. System yang terbaik diawali dari kepemimpinan yang mampu
menciptakan system yang transparan, accountable serta responsibilty. Dengan
transparansi semua tenaga kerja akan percaya terhadap manajemen, dan melalui
accountabilitas semua yang dilakukan dapat terukur, serta responsibility berarti semua
yang diserahi tugas dan tanggung jawab dapat mempertanggungjawabkan tugas dan
mandatnya secara benar.
13.2. People, Management And Governance
Implikasi
perusahaan dengan baik. Sumber Daya Manusia atau Tenaga kerja yang mendapat
perhatian dengan benar dan baik dari manajemen tentu akan mampu bekerja secara
maksimal. Tenaga kerja dapat melakukan perbaikan terus menerus atau continous
improvement. Tenaga kerja mampu menciptakan efisiensi, efektivitas kerja serta
163
produktivitas kerja. Melalui perbaikan terus menerus mampu menciptakan nilai bagi
bisnis yang bersangkutan. Saat ini SDM tidak hanya dituntut sekedar menciptakan
nilai namun sudah mengarah pada rekayasa bisnis yaitu menciptakan nilai tambah.
Dengan demikian bukan hanya sekedar perbaikan berkelanjutan namun menuju pada
discontinues change atau lompatan lompatan kemajuan atau quantum leap. Lompatan
ini untuk mempercepat keuntungan serta asset bisnis. Manajemen selalu memikirkan
cara cara yang tepat untuk menciptakan pertumbuhan yang semakin signifikan. Untuk
itu kepemimpinan di dalam perusahaan diarahkan pada leadership from every body
but nothing leadership from the top. Dan ini semua dapat di lakukan jika pemimpin
bisnis memiliki care dan awareness terhadap potensi seluruh potensi sumberdaaya
bisnis serta memiliki tata kelola yang baik bagi perusahaan.
Employees, managers, stakeholders
Implikasi yang lain adalah karyawan semakin produktif, semakin bekerja
dengan penuh kesadaran melalui seluruh potensi yang dimilikinya. Managers
memaksimalkan perannya melalui orientasi pada hasil produksi serta orientasi pada
manusia. Dengan demikian peran leadership akan tumbuh dan berkembang secara
maksimal. Karyawan memiliki power sehingga setiap saat bisa di daya gunakan
melalui empowerment. Hal demikian akan semakin memperkuat peran stakeholders
untuk memajukan potensi bisnis yang dimilikinya.
More important even than cash
Effectiveness, pleasantness
Hal yang lebih penting adalah bisnis bekerja secara efektif dan menyenangkan,
sehingga akan melebihi uang kas. Berjalannya bisnis dengan baik dan kegiatan
dilaksanakan secara efektif bahkan sangat menyenangkan dan mengesankan, akan
menciptakan produktivitas bagi tenaga kerja yang dimiliki. Tenaga kerja akan mampu
berkreasi dan berinovasi secara terus menerus untuk menciptakan keunggulan
bersaing yang berkelanjutan. Uang kas menjadi hal penting namun hal yang lebih
penting adalah setiap orang bekerja secara maksimal bekerja dengan efektif dan penuh
semangat untuk meraih hasil yang maksimal, dan berdaya guna.
Most difficult resource to find, to keep and to manage
Bisnis selalu memikirkan bagaimana menyelesaikan atau menemukan problem
problem sulit yang di hadapi perusahaan. Semakin banyak sumberdaya yang sulit
diketemukan, kemudian hal hal yang sulit segera dapat di tangkap dan dipelihara
selanjutnya dimanage, berarti bisnis memiliki kesempatan dan peluang untuk terus
164
maju menjawab tantangan yang dihadapi kondisi eksternal. Kondisi ini akan
menjadikan perusahaan memiliki keunikan yang sulit ditiru dan tidak mudah di
duplikasi, sebagai factor keunggulan bersaing perusahaan. Bisnis yang sukses adalah
bisnis yang memiliki kemampuan R &D untuk menjawab problem kebutuhan
masyarakat di masyarakat atau creating market tomorrowbut not only competing
market to day. Dengan demikian bisnis yang sukses adalah bisnis yang mampu
menemukan kebutuhan kebutuhan produk atau pasar yang disukai oleh masyarakat.
13.3. Tanggung jawab Manajemen (Management responsibilities)
a) Vision
Tanggung jawab manajemen adalah perusahaan yang mampu mengembangkan
visi perusahaan dan menjabarkan ke dalam misi yang harus diwujudkan. Visi misi
perlu di sosialisasikan dari pucuk pimpinan sampai ke karyawan paling bawah.Visi
adalah pandangan yang jauh kedepan yang mampu mewujudkan tujuan dan sasaran
sasaran perusahaan yang akan dicapai serta membentuk pribadi karyawan yang
memiliki
integritas
serta
mampu
mewujudkan
visi
organisasi
(Blends
maju dan berkembang. Hal demikian menjadi strategi utama karena pada
mampu mengukur tujuan tujuan yang akan dicapainya, mampu menetapkan sasaran
sasarannya, serta mampu menetapkan target target realistis yang sesuai dengan
kondisi riil perusahaan.
c) Resource development
Sumberdaya yang dimiliki perusahaan meliputi elemen atau unsure 6 ms (man,
money, material, methods, machine dan market). Namun untuk pengembangan
sumberdaya manusia unsur man yang pertama perlu diidentifikasi lebih lanjut agar
memiliki 4 ms berikutnya untuk kemajuan bisnis serta integritas pribadi yang
dibutuhkan bagi perusahaan. 4 Ms tersebut adalah MIS (Management information
system), MOT (manage of time), Managerial Skills dan Morale. 4 Ms tersebut
menyangkut kemampuan sumberdaya memiliki informasi yang cukup, memiliki
disiplin yang tinggi, memiliki kemampuan ketrampilan manajemen yang benar serta
morale yang baik. Kondisi ini jarang diungkapkan oleh perusahaan apalagi
sumberdaya manusia yang ada di pemerintahan. Akibat kelalaian mengidentifikasi 4
Ms ini tentunya banyak permasalahan yang akan muncul. Pengembangan sumberdaya
dapat di kembangkan melalui alat alat yang akan dipakai. Banyak cara untuk
mewujudkan potensi sumberdaya menjadi maksimal salah satunya adalah melalui
potensi sumberdaya manusia. The right man in the right place and the right job on
time, menjadi prioritas. System yang baik perlu diimbangi dengan morale yang baik
dan benar. Karena tidak ada kemajuan dari bisnis bila karyawan yang dimiliki tidak
memiliki kejujuran dan tidak bisa dipercaya. Bisnis adalah kepercayaan disini dituntut
sumberdaya manusia yang bisa dipercaya serta mampu menjalankan bisnis dengan
benar. Untuk itu sumberdaya manusia yang baik dapat dilakukan melalui pendidikan.
Pendidikan bukan hanya mencetak tenaga kerja yang cerdas secara intelektual ,
namun cerdas secara emosional dan cerdas secara spiritual, sehingga diperoleh
sumberdaya manusia yang penuh wisdom bagi setiap sumberdaya manusia yang
terlibat di dalamnya.
d) Systems
System di dalam model bisnis perlu diciptakan secara effisien atauproses yang
efektif. System yang baik akan bekerja tanpa harus berdasarkan perintah atau di
komando. Dengan system yang berjalan dengan baik dan familier berarti tidak ada
lagi kesulitan untuk meningkatkan efisiensi dari segala sisi, karena secara otomatis
bisnis berjalan dengan sendirinya. Dengan demikian untuk lebih memadukan antar
166
sub system tinggal mencocokkan diantara sub sub system yang sesuai, sehingga
terjadi keunggulan bersaing berkelanjutan. System menjadi tumpuan bagi pebisnis
karena berjalannya system yang baik menunjukkan awal dari keberhasilan bisnis
untuk terus maju dan berkembang.
e) Relationships
Hubungan baik sangat diperlukan karena keterhubungan yang lebih baik dengan
berbagai jejaring yang telah terbentuk, mampu menciptakan keunggulan bisnis.
Jangan sampai hubungan bisnis dengan relasi terputus kalau perlu di kembangkan
lebih lanjut untuk meraih hasil yang maksimal. Hubungan adalah salah satu fungsi
bagaimana bisnis bisa berkembang , bagaimana bisnis memaksimalkan potensinya
serta bagaimana memanfaatkan jejaring untuk mendukung dan memback up bisnis
yang dijalankan. Kesalahan di dalam berbisnis adalah tidak pernah me-maintain
jejaring, sehingga pada saat kritis tidak ada yang mampu memberikan dukungan.
f) Staff development
Pengembangan bisnis dapat dilakukan jika staff dikembangkan. Untuk itu
diperlukan pengembangan staff terus menerus untuk memberdayakan semua potensi
staff agar mampu meraih hasil maksimal. Bagaimanapun staff memiliki peran yang
sangat strategis bagi kemajuan bisnis. Pengembangan bisnis adalah pengembangan
sumberdaya manusia melalui penempatan staff yang sesuai. Untuk itu hasil dari
pengembangan staff adalah
meningkatnya
kompetensi
seluruh sumberdaya
bertanggung jawab. Bagan tanggung jawab menjadi hal mendesak bagi bisnis yang
ingin maju. Secara lengkap bagan dapat dibuat sebagai berikut:
Tabel 10. Responsibility chart
Decision
Types of
Approve
Participation Responsible
Consult
Informed
Sumber: data primer, di olah
CEO
Roles Involved
Oper
Sales
Fin
yang
diserahi
tanggung
jawab
harus
mengambil
inisiatif,
169
tanggung jawab lebih. Orang orang kunci yang berani mengambil resiko bisnis, bukan
hanya meniru tetapi berani mengambil inisiatif serta berani untuk berbuat dan
bertindak untuk masa depan bisnis. Orang orang kunci ini perlu di berikan tempat dan
diperhatikan saran maupun masukkannya. Oleh karena itu dibutuhkan hal hal sebagai
berikut:
Nama dan pengalaman dari orang yang bersangkutan perlu terus dimunculkan dan di
arsipkan tersendiri. Kemudian catatan ringkas mereka menjadi bahan rujukan untuk
masukan masukan bagi pengembangan bisnis mereka.
system rekrutment yang biasanya terdapat pesanan. Untuk itu perencanaan perekrutan
diperlukan sesuai dengan master plan perusahaan secara menyeluruh. Jangan sampai
mengambil orang orang yang tidak sesuai dengan bisnis yang diinginkan masuk, dan
justeru menghancurkan bisnis. Hal inibisa terjadi karena kesalahan anggota di dalam
pengambilan keputusan bukan untuk kebersamaan namun hanya kepentingan semata
mata.
peran orang orang kunci menjadi sangat dibutuhkan untuk masa depan bisnis. Untuk
170
itu system perekrutan diharapkan bebas dari kepentingan dan ditujukan untuk
kemajuan dan masa depan bisnis. Hal yang sangat penting di dalam perekrutan adalah
orang orang yang memiliki kompetensi dan professional tetapi bebas dari pengaruh
orang dalam.
171
BAB XIV
SYSTEM BISNIS
Managerial Pressures
informasi yang harus terus menerus disesuaikan oleh bisnis. Di samping itu tuntutan
dan tekanan keluarga tentang
berkembang dan terutama keluarga yang tidak memahami bisnis secara tepat namun
ikut terlibat di dalam kepemilikan bisnis, karena disini justeru akan menjadi
penghalang pertumbuhan bisnis. Dan tekanan lain dari pihak pihak yang
berkepentingan terutama dari supplier dari pelanggan dari pihak perbankan dan lain
lain yang semuanya memiliki andil dan keterlibatan di dalam memajukan bisnis.
14.2.Dinamika Sistem Bisnis (Business Systems Dynamics)
Bisnis berjalan menuju pada dinamika bisnisnya sendiri sendiri, dan tidak ada
bisnis yang berjalan sama persis, karena masing masing berjalan seperti memiliki
logikanya sendiri dan mereka memiliki garis dasarnya secara sendiri. Seperti hal nya
pemilik yang menuntut adanya kesejahteraan atau mampu memelihara dan
menciptakan kesejahteraannya. Setiap pemilik menghendaki tingkat kesejahteraan
mereka terjamin dan itu bisa terwujud jika mereka memiliki usaha yang terus
berkembang dan hasilnya meningkat terus menerus. Keluarga dan pihak yang
berkepentingnan menginginkan hubungan yang baik dengan siapapun tanpa ada
gejolak dan konflik yang menyebabkan bisnis tidak berjalan atau macet. Mereka tidak
menginginkan terjadinya stagnan melainkan bisnis terus tumbuh dan berkembang.
Karyawan demo atau unjuk rasa menyebabkan kerugian, lebih lebih bila terjadi moral
hazard untuk itu perlu di lakukan pendekatan agar hasilnya tidak terjadi dead lock
antara buruh dan manajemen. Karyawan bekerja secara efektif dan produktif dan
bisnis semakin berkembang dan maksimal. Disisi yang lain manajemen menginginkan
berjalannya usaha tetap efisien dan asset terus berkembang, manajemen menetapkan
target capaian sesuai kemampuan untuk meningkatkan keberhasilannya. Bisnis yang
berhasil dan efektif di tandai dengan tingkat penjualan
keuntungan yang terus berkembang dan jumlah asset yang terus tumbuh dan
berkembang. Selain itu kemampuan mendapatkan keuntungan kontinyu menjadi ciri
keberhasilan dari manajemen.
Di dalam berbisnis Masing masing memiliki pandangan waktu sendiri
sendiri(Each has its own time horizon). Para pemilik memiliki cara pandang yang
berbeda namun di dalam jangka pendek tentu berupaya agar kehidupan kerja atau
bisnis merekaberjalan dan yang terpenting adalah mendapatkan keuntungan terus
menerus.Di dalam jangka menengah terus tumbuh dan berkembang serta mampu
173
meningkatkan pertumbuhannya. Dan untuk jangka panjang adalah target yang harus
dicapai berdasarkan visi, misi dan tujuan yang di kehendaki. Tentu saja bisnis harus
bekerja secara maksimal berdasarkan hasil yang bisa diukur dengan ukuran moneter.
Pandangan dari pihak keluarga dan pihak yang berkepentingan adalah hasil yang
berkelanjutan dan bisa di wariskan bagi
174
BAB XV
PERAN TATA KELOLA BISNIS
15.1.Definisi Tata Kelola (Governance Defines The Circles And The Relationships)
Tatakelola dalam bisnis adalah usaha usaha sadar yang dilakukan oleh
manajemen agar berjalannya bisnis seperti yang dikehendaki, yaitu meraih
keuntungan dan terus mampu menumbuhkembangkan asset yang dimiliki. Untuk itu
harus dipahami peran masing masing pihak yang berkepentingan, siapa yang
mengambil keputusan di dalam peran tersebut. Dan peran masing masing tidak
overlapping atau tumpang tindih karena peran yang tumpang tindih menunjukkan
manajemen yang berjalan secara tidak effektif.
Peran pemilik adalah mengarahkan jalannya
tujuan, sasaran dan target yang dicanangkan yang harus dicapai. Mereka tidak bisa
mencampuri secara detail urusan manajemen namun memberi arah secara umum dan
berhak menegur atau mengarahkan manajemen agar berjalannya kegiatan seperti yang
dikehendaki pemilik. Peran karyawan kunci menjadi sangat signifikan karena maju
mundurnya perusahaan atau bisnis tidak bisa dilepaskan dari orang orang kunci yang
dimaksud mereka tahu apa yang akan dikerjakan sehingga bisnis terus berjalan tanpa
halangan yang berarti. Pelanggan kunci harus terus menerus di berikan perhatian dan
appresiasi karena mereka yang mampu menginformasikan tentang bisnis kita secara
benar serta mampu memantapkan bisnis kita. Mereka menjadi corong dari mulut ke
mulut terhadap pelanggan yang lain. Anggota keluarga perlu memberikan dukungan
secara penuh agar usaha yang dijalankan menjadi bertambah baik, kekurangan kecil
bisa di eliminir melalui keluarga yang mampu memberikan penjelasan tentang bisnis
yang dijalankan dengan benar dan dapat di percaya. Bisnis dapat berjalan seperti
yang diinginkan pemilik apabila melibatkan orang orang yang netral, untuk itu peran
penasihat bisinis menjadi sangat menentukan. Untuk meraih hasil bisnis yang
maksimal maka peran penasihat yang berpengalaman mampu memberikan arahan
secara benar dan objektif untuk jalannya bisnis dimasa yang akan datang. Penasihat
bisnis yang professional di perlukan untuk memaksimalkan kinerja bisnis, karena
melalui orang orang luar yang independent maka bisnis dapat diidentifikasi secara
jernih dan bagaimana memutuskan bisnis ke depan yang lebih baik, tanpa ada
kepentingan.
175
direktur. Melibatkan seluruh team manajemen, manajer, keluarga atau pihak yang
berkepentingan, dewan penasihat serta pertemuan pertemuan para pemegang saham.
Di dalam periode putaran kepemimpinan hal yang perlu mendapatkan perhatian
adalah apakah berjalannya bisnis sudah sesuai dengan jalur yang dikehendaki
berdasarkan visi, misi, tujuan, dan sasarannya. Apakah target target yang ditetapkan
dapat dicapai dan dimana letak kekurangannya dan dimana yang belum mampu
direalisasikan. Sedangkan kelemahan kelemahan yang muncul perlu di benahi dan
diperbaiki serta hal yang menjadi kekuatan segera di jadikan titik tumpu untuk
keberhasilan bisnis dimasa yang akan datang. Penentuan celah atau ceruk bisnis
adalah awal bisnis untuk melangkah melakukan langkah langkah penetrasi agar bisnis
mampu merebut posisi pasar. Kemajuan bisnis akan tercermin dari rencana strategi,
implementasi strategi serta evaluasi dari strategi secara tepat.
Lingkup atau ruang lingkup pengambilan keputusan dari masing masing
keputusan yang diambil berawal dari top manajemen dan terus berjenjang sesuai
hirarki ke tingkat terbawah. Masing masing bertanggung jawab berdasarkan periode
putaran yang berlaku yang menjadi tanggung jawabnya. Hal ini dimaksudkan apa bila
terjadi permasalahan atau konflik bisa diselesaikan diantara pihak pihak yang
berkepentingantanpa menimbulkan permasalahan berikutnya. Lingkup batasan kerja
dan tanggung jawab menjadi pengawal bagaimana manajemen berkerja secara
sistematis. Periode ini menjadi batasan waktu untuk mengetahui hasil kerja masing
masing manajemen dan jajarannya.
15.2.Struktur Tata Kelola (Governance Structures)
Struktur dan tata kelola bisnis meliputi arah, persetujuan, dukungan dan struktur
legal. Arah atau direction berdasarkan visi yang telah di buat yang harus di break
down kedalam misi dan tujuan, sasaran, serta di lakukan action plan yang ditindak
lanjuti oleh masing masing fungsi manajemen. Masing masing fungsi manajemen
menjalankan action plan perlu menciptakan nilai- nilai yang bermanfaat atau
memiliki nilai tambah. Hal ini disesuaikan dengan peran, fungsi yang terdapat di
dalam bisnis dibidang operasi, pemasaran, sumberdaya manusia, keuangan serta tugas
masing masing personil di masing masing fungsi tersebut. Kegiatan yang tidak
176
memiliki ukuran atau tanpa nilai tambah berarti kegiatan adalah vakum atau tidak ada
kemajuan. Demikian pula masing masing peran dan fungsi harus diirigi dengan tekad,
komitmen dan loyalitas dimulai dari pimpinan dalam setiap action plannya sehingga
membentuk perilaku yang berbudaya selanjutnya menjadi budaya organisasi.
Untuk meraih itu semua visi yang tadinya hanya diucapkan di dalam kata kata
perlu di formalkan dan disosialisasikan kepada setiap warga organisasi, sehingga tidak
ada hari tanpa memiliki nilai tambah. Nilai tambah menjadi hal yang penting karena
nilai tambah adalah perbaikan terus menerus dari suatu perusahaan. Hal ini untuk
menjaga budaya perusahaan. Budaya yang harus diciptakan untuk berjalannya
organisasi secara efisien secara efektif dan produktif tanpa harus diperintah melainkan
melalui care pada seluruh warga organisasi, dan menimbulkan awareness untuk selalu
meningkatkan kepedulian terhadap lingkungan kerjanya.
Berjalannya bisnis adalah melibatkan komitmen bersama dan dengan pihak luar
memerlukan persetujuan atau agreements bersama. Bahkan sekarang sudah menjadi
hal yang wajar dilakukannya kegiatan kegiatan yang bersifat kontrak, perjanjian
berdsasarkan hukum ataupun charters. Oleh karena itu di dalam bisnis peran jejaring
memang diperlukan sebagai bentuk dukungan dari berbagai pihak, baik itu sebagai
fasilitator, advisors atau bahkan model model dari bisnis itu sendiri.
15.3.Struktur Legal (Legal Structures)
Struktur hukum di dalam bisnis berkaitan dengan berjalannya bisnis dan
berhentinya tata kelola bisnis. Berhentinya bisnis seperti bila terjadi hutang dan
implikasi dari hutang hutang yang dimaksud. Penjualan Perseroan terbatas, selesainya
kerjasama, korporasi, kerjasama dengan stakeholder, ESOPS, Joint venture, serta
kerjasama dengan masyarakat. Untuk itu perlu retrukturisasi dari bisnis agar bisnis
menjadi terdepan dan leading dalam segala hal.
Contoh tata kelola. Perusahaan dengan ikatan keluarga yang dibuat diantara 3 orang
anak. Pemilik mendorong suksesi kepemilikan karena ingin berpensiun. Kedua
anaknya membeli bisnis tanpa membeli tanahnya dari seorang ayah. CEO di dalam
training diputuskan 50% bertambah dan manajer penjualan diputuskan 50% berkurang
Dewan direktur, perlu melakukan rapat untuk memutuskan hal tersebut. Keluarga
disatu sisi membutuhkan meletakkan sisi bisnis; seperti graphic artist sebagai unsure
promosi, pemilik bersama melalui CEO di dalam training dan menyajikan bisnis
utama dan mempresentasikan hal yang menjadi kebijakan yang akan diambil.
177
Kebutuhan manajemen baru adalah kembali ke aliansi ke dalam alat alat berbasis web
baru dan ke bisnis baru.Seksi tata kelola tentunya akan mengubah stakeholder kunci
dan bagaimana mereka memperhitungkan secara cermat bisnis tersebut. Disini
dibutuhkan struktur hukum yang syah. Orang orang kunci perlu melakukan
persetujuan dan
mampu
membagi tanggung
jawab serta
mendistribusikan
organisasinya, namun pada dasarnya organisasi apapun memiliki basis dasar yang
sama. Berjalannya bisnis yang utama bertumpu pada unsure manusianya yaitu
sumberdaya manusia yang memiliki kompetensi serta professional namun juga
memiliki moral. Tanpa kedua hal tersebut bisnis tidakj akan berjalan dengan baik
unsure unsure yang lain hanya sebagai penunjang dan akselerasi percepatan
tumbuhnya bisnis.
179
DAFTAR PUSTAKA
Verna Allee, Reconfiguring the Value Network, The Journal of Business Strategy,
21 (4), PP 36-39.
Y. Allarie And M. Firirotu,(Spring, 1985)How to Implement Radical Strategies in
Large Organizations, Sloan Management Review 26, No.3: 19.
Walker,W. James (1992), Human Resources Strategy. McGraw Hill International,
Management Organization Series.
William Guth and Ian Macmillan,(July- August 1986), Strategy Implementation
Versus Middle Management Self-Interest, Strategic Management Journal 7,
No.4:321
Wright, Patrict M., And Gary C. Mc Mahan(1992): Theoretical Perspectives for
Strategic Human Resources Management Journal of Management 18; no 2:
195-320.
Zott, Amit, Massa, (2010);
The business model, theoretical roots, recent
developments, and future research; working paper; IESE Business SchoolUniversity of Navarra.
http://www.businessdictionary.com/definition/market-penetration.html#ixzz1N8jwI1Fb
http://www.usask.ca/education/coursework/802papers/Frith/Motivation.PDF
182
BIBLIOGRAFI
1. Nama Lengkap
No
Pangkat dan
Jabatan
Gol. Ruang
Penggajian
Berlaku
terhitung
Mulai tgl
1.
Calon PNS
III/A
25-10-1986
2.
PNS Penata
Muda / Ass
Ahli Madya
Penata Muda /
Ass Ahli
III/A
30-05-1987
III/A
31-03-1992
Penata Muda
Tk.I/Ass Ahli
Penata /Lektor
Muda
Penata
TkI/Lektor
Madya
Penata Tk.
I/Lektor Madya
Penata Tk I/
Lektor Kepala
III/B
07-08-1995
III/C
01-09-1996
III/D
01-10-1998
III/D
01-04-1999
III/D
30-04-2002
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
1.
No
1
1.
2.
3.
4.
Pembina/Lektor IV/A
Kepala
IV/B
Pembina
TKI/Lektor
Kepala
Riwayat jabatan struktural
Jabatan
Waktu
Struktural
2
3
Dosen Wali
1 September
1984 s/d
Kepala Biro
Pengabdian
pada
Masyarakat
Pembantu
Dekan I
Pembantu
Dekan III
Keterangan
28-12-2006
1-04-2010
Institusi
4
Untag
Semarang
Fakultas
Ekonomi
Untag
Semarang
Fakultas
Ekonomi
Untag
Semarang
Fakultas
Ekonomi
Untag
Semarang
SK No
110/K/36.04/Kop.VI/X/1986
(25 OKTOBER 1986)
SK No
080/K/36.02/Kop.VI/V/1987
( 1 JUNI 1987)
SK No
077/K/36.07/Kop.VI/III/1992
(31 MARET 1992)
SK/Kp06.1/Kp/1995
(07 AGUSTUS 1995)
SK/072/KP06.1/Kp6/1996
(31 AGUSTUS 1996)
127/006.1/KP6/1998
(1 OKTOBER 1998)
SK/ 055/006.1/KP/1999
(1 APRIL 1999)
SK No :
32836/A2.III.1/KP/2002
(30 APRIL 2002)
SK No; 63267/A2.7/KP/2006
28 DESEMBER 2006
SK No:40316/A4.5/KP/2010
1 April 2010
Keterangan
5
SK Yayasan No
120/SK/Yay/VIII/87
(11 Agustus 1987)
SK Yayasan No
122/SK/Yay/VIII/85
(15 Agustus 1985)
SK Yayasan No 168/SK/
Yay/V111/88
(1 Agustus 1988)
SK Yayasan No
017/II/1999
(3 April 1999).
b
5.
Ketua
LP3SDM
Untag
Semarang
6.
Senat
Universitas
Untag
Semarang
7.
Untag
Semarang
8.
Untag
Semarang
SK Rektor No
2.121/D.09.05/SK/XI/2006
(8 Nopember 2006) s/d 3
Juni 2008 SK No:
2.494/SK/G.09.01/VI/2008
SK Rektor No
2.238/SK/G.26.01/IV/2007
(7 April 2007)
SK Rektor No
2.433/D.09.05/SK/I/2008
(19 Januari 2008)
SK Rektor No
2.015.A/SK/G.26.01/I/2012
(20 Januari 2012)
Nama
1
1.
2.
3.
4.
5.
Kedudukan/
Peranan
2
Seminar
Nasional
Peran Negara
dan rakyat
dalam
demokrasi
Seminar
Nasional
Peran SDM
dalam
Kompetensi
Global
Penelitian
Tindakan
Kelas Bagi
Tenaga Guru
Bulan/
Tahun
Penyelengg
ara
4
Lama
Kegiatan
Tim Perumus
26 Mei
2011
1 hari
Untag
Semarang
Pembicara
2011
UWH
Semarang
2010
2 Hari
23
September
2010
1 Hari
Hotel
Semesta Jl
Wachid
Hasyim 1617
Semarang
Kampus FE
Untag
Semarang
20 Mei
2010
1 Hari
Penanggung
Jawab dan
Pembicara
Pembicara
Kompetensi
SDM dalam
persaingan Era
Global untuk
menumbuhkan
Jiwa
Wirausaha
Nara Sumber
Seminar
Nasional
Budaya
Ekonomi
Tempat
Hotel
Semesta JL.
KH Wachid
Hasyim 16c
6.
dalam
Memperkuat
Asean
Community
2015
Seminar Pasar
Tradisional vs
Pasar Modern
17
Semarang
Nara Sumber
19
Nopember
2009
1 hari
Narasumber
dan
Pendampingan
Peserta
17/18/Mei/2
008
DPD PPCI
18
/Des/2007
FISIP
UNTAG
2 hari
1 hari
FISIP
UNTAG
10/Des/200
7
DPD PPCI
1 hari
Vina House
Semarang
13/Peb/200
7
PDAM
TIRTA
MOEDAL
06/Mei/200
6
HIMAMAS
TER-UB
23/Peb/200
6
UNIBRAW
1 hari
PDAM
Kota
Semarang
1 hari
UNIBRAW,
Malang
7.
Sarasehan
Pilgub 2008
8.
Seminar
Good
Governance &
Good
Corporate
Narasumber
Seminar
Menciptakan
Kemandirian
Penca
Peserta
Lokakarya
Kiat
Peningkatan
Kinerja
PDAM
Peserta
Seminar
Nasional
Statistika 2006
9.
10.
11.
1hari
Peserta
Seminar
Nasional
Pemberantasan
Korupsi
Peserta
14
1 hari
13.
Seminar
/Peb/2006
Manajemen
PT Berbasis
Kualitas
III.
KETERANGAN ORGANISASI
1. Semasa mengikuti pendidikan S1 di Perguruan Tinggi
No
Nama
Kedudukan
Dari Tahun
Tempat
Organisasi
dalam
s/d Tahun
Organisasi
1
2
3
4
5
1.
PKK
Ketua
1980-1983
Muktiharjo
Remaja
I
2.
IPSI
Peserta
1979-1983
UNDIP
12.
Fakulktas
Ekonomi
Universitas
17 Agustus
1945
Semarang
Hotel Wina
Bandungan
UNIBRAW,
Malang
FE
UNIBRAW,
Malang
Nama
Pimpinan
organisasi
6
Prihatin
Tiyanto PH
Triselo
d
Dari Tahun
s/d
Tahun
4
1989-2002
2010
Tempat
5
Semarang
Jakarta
Nama
pimpinan
organisasi
6
Dr. Suwito.
Bima
Hermastho
IV.
a.
No
5.
6
7.
8.
System
DBS (Development Bussiness
Service)
( Dinas Koperasi Kota
Semarang)
Pelatihan mitra binaan perum
pegadaian se Kanwil XII
Semarang
Improve Your Business
(Pengembangan Gagasan dan
Identifikasi Peluang Bisnis)
(BKPMD- Jateng)
Performance Appraisal
Senin 27
Desember
2010
26
Nopember
2010
UMKM Perum
Pegadaian
Usaha Mikro dan
Kecil
15.00 s/d
16.30
16-17 juni
2010
Staff Perum
Perhutani Unit I
Jawa Tengah
Mitra Binaan
Perum Perhutani
Unit I Jawa
Tengah
Staff Outsourcing
Pencatat Meter
PLN
Mitra Binaan PT
Jasa Marga
Persero
24 Jam
9.
7 agustus
2010
10.
6 , 7,8 ,9
april 2010
11.
2009
1 hari
28 maret Pelaku
Usaha
2011
Mikro kecil dan
Menegah
2010
FMC
2010
KBM
Agroforestry
Perum
Perhutani Unit I
Jawa Tengah
1 hari
24 Jam
4x 8 Jam
4 Bulan
Lama kegiatan
5
1 Hari
15-16 Oktober
2010
12-13 Nopember
2010
30 Hari
September 2010