Anda di halaman 1dari 5

Disusun Oleh :

Alya Syafira

(1606835752)

Anadyas Ratna Nurina

(1606829421)

Audika Vania Ardini

(1606872086)

Ayrell Raychan Anwar

(1606864404)

Fadhil Virgiawan

(1606838054)

Felicia Angelini Tarore

(1606826590)

Khoerul Hadi

(1606892043)

Muhammad Mifzan

(1606891394)

Muhammad Raditio Jati Utomo

(1606887895)

Ronald Atma Pisensa

(1606871953)

Sheila Erika Suredja

(1606824042)

Fakultas Hukum Universitas Indonesia

Depok
2016

DAFTAR ISI

1. Latar Belakang
Dalam hidup bermasyarakat, setiap orang tentu berinteraksi dengan orang lain. Setiap
interaksi atau hubungan yang terjadi dalam masyarakat perlu memiliki aturan. Aturan tersebut
perlu dibuat supaya hak dan kewajiban masing-masing orang tidak bertabrakan. Dengan
aturan tersebut, sangat diharapkan terciptanya keselarasan atau keseimbangan dalam hidup
bermasyarakat. Namun pada kenyataannya, aturan yang telah dibuat dan ditetapkan itupun
belum dapat menciptakan keteraturan. Setiap orang pasti pernah melakukan kesalahan, tidak
terkecuali anak-anak. Pengertian anak menurut Undang-undang Nomor 35 Tahun 2014
tentang Perlindungan Anak adalah sebagai berikut:
1) Anak adalah seseorang yang belum berusia 18 (delapan belas) tahun, termasuk anak
yang masih dalam kandungan.
2) Perlindungan anak adalah segala kegiatan untuk menjamin dan melindungi anak dan
hak-haknya agar dapat hidup, tumbuh berkembang, dan berpartisipasi, secara optimal
sesuai dengan harkat dan martabat kemanusiaan, serta mendapat perlindungan dari
kekerasan dan diskriminasi.
Sementara itu, Undang-undang No. 4 Tahun 1979 tentang Kesejahteraan Anak, dalam
ketentuan Pasal 1 ayat (2) merumuskan bahwa anak adalah seorang yang belum mencapai
usia 21 tahun dan belum pernah kawin. Dalam pasal tersebut,dapat disimpulkan bahwa anak
adalah orang yang belum dewasa karena umur yang belum mencukupi. Pada usia-usia yang
belum mencukupi, seseorang masih berada dalam kondisi labil dan dalam masa pencarian jati
diri. Oleh karena itu, anak sangat rentan dengan pengaruh negatif. Pengaruh negatif inilah
yang membuat anak melanggar aturan-aturan yang telah ditetapkan, baik secara sengaja
maupun secara tidak sengaja.
2. Pokok Permasalahan
Masalah yang akan menjadi fokus dalam kegiatan penelitian ini adalah bagaimana
pertanggungjawaban pidana anak di bawah umur dalam tindak pidana pembunuhan, jika
pelaku tindak pidana anak-anak bisa dijatuhi hukuman penjara, berapakah lama penjara yang
dijatuhkan kepadanya? Apakah seorang anak dapat dijatuhkan hukuman penjara seumur
hidup, atau bahkan dijatuhi hukuman mati?
3. Tujuan
i) Tujuan Umum
Yang menjadi alasan dilangsungkannya kegiatan penelitian ini adalah supaya
dapat diketahui bagaimanakah pertanggungjawaban yang diberikan pengadilan
untuk anak yang menjadi pelaku tindak pidana pembunuhan.
ii) Tujuan Khusus
Tujuan khusus dari kegiatan penelitian ini adalah sebagai bimbingan untuk para
orang tua ataupun wali agar dapat lebih berhati-hati dalam mendidik anak, supaya
tidak lagi ditemukan tindak pidana yang dilakukan oleh anak.

Pengolahan Data

Jadwal Kegiatan Penelitian

Penelitian akan dilakukan selama 12 minggu atau kurang lebih 3 bulan


Nama Kegiatan
1

Identifikasi
Masalah melalui
Studi Literatur
Pengumpulan
Data
Pengolahan Data
Analisis Data
Penulisan
Laporan
Diseminalisasi
Laporan
Finalisasi
Laporan
Seminar
Penerbitan Jurnal
dan Buku

Anggaran Biaya

Minggu ke6 7 8 9

Pelaksana Kegiatan
10

11

12
Tim Peneliti

Tim Peneliti
Tim Peneliti
Tim Peneliti
Tim Peneliti
Tim Peneliti
Tim Peneliti
Tim Peneliti
Tim Peneliti

Rekapitulasi Rencana Pengeluaran


N
o
1
2
3
4

Jenis

Jumlah

Bahan Habis Pakai


Honorarium
Perjalanan
Lain-lain
Total Pengeluaran

Rp1.500.000,00
Rp2.500.000,00
Rp1.750.000,00
Rp1.000.000,00
Rp6.750.000,00

Anda mungkin juga menyukai