Anda di halaman 1dari 8

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Sistem reproduksi pada tumbuhan terdiri dari reproduksi seksual
(Generatif) dan reproduksi aseksual (vegetatif). Pada reproduksi seksual atau
generatif terjadi persatuan dua macam gamet dari dua individu yang berbeda
jenis kelaminnya, sehingga terjadi percampuran materi genetik yang
memungkinkan terbentuknya individu baru dengan sifat baru (Suyitno,2007).
Sistem reproduksi seksual (generatif) dilakukan oleh tumbuhan berbiji
atau yang biasa disebut dengan Spermatophyta. Tumbuhan berbiji ini
diklasifikasikan ke dalam 2 kelompok, yaitu gimnospermae (tumbuhan berbiji
terbuka) dan angiospermae (tumbuhan berbiji tertutup). Hal ini diliat dari ada
atau tidak adanya kotiledon pada biji tumbuhan tersebut.Perkembangbiakan
secara genaratif terjadi jika benang sari menempel di atas kepala putik.
Benangsari merupakan alat kelamin jantan pada bunga,sedangkan kepala putik
merupakan alat kelamin betina pada bunga.Penyerbukan dapat dibantu oleh
angin,air,serangga dan tangan manusia (Campbell,2003).
Pertumbuhan secara vegetative adalah Pertumbuhan makhluk hidup tanpa
melalui proses perkawinan. Pertumbuhan ini ditandai dengan tidak adanya
proses pebuahan, dalam artian bahwa pertumbuhannya hanya melibatkan satu
induk saja.Pertumbuhan secara vegetative menghasilkan individu yang
memiliki sifat-sifat sama seperti induknya. Salah satu segi terpenting makhluk
hidup ialah kemampuannya mengembangkan jenisnya. Bagi setiap organisme,
ada saatnya manakala kekuatan untuk metabolisme, pertumbuhan dan daya
tanggapnya tidak memadai untuk mempertahankan organisasi yang rumit
terhadap kekuatan-kekuatan lain. Serangan oleh pemangsa, parasit, kelaparan,
perubahan-perubahan yang merugikan dalam lingkungan atau semata-mata
proses yang kurang tepat penanamannya yaitu menua yang berakibat matinya
organisme (Gembong,2009).

Pada dasarnya setiap tumbuhan mampu tumbuh secara maksimal apabila


syarat-syarat yang diperlukan oleh tumbuhan tersebut terpenuhi. Hal inilah
yang menyebabkan tumbuhan menghuni areal atau daerah distribusi tertentu
saja. Distribusi tumbuhan ini dipengaruhi oleh factor perantara pemencaran
biji yaitu organism lain. Untuk mempertahan jenisnya, tumbuhan melakukan
proses reproduksi, sedangkan untuk mempeluas daerahnya (melakukan
persebaran), tumbuhan melakukan dispersal atau pemencaran/penyebaran alat
reproduksinya (buah/biji) (Gembong,2009).
Untuk kepentingan penyebaran keturunannya, tanaman telah melakukan
mekanisme alami dengan membentuk struktur morfologis tertentu maupun
melangsungkan proses-proses tertentu pada bijinya. Secara umum pemencaran
benih atau biji dapat terjadi dengan atau tanpa bantuan. Biji dalam jumlah
besar dihasilkan oleh kebanyakan spesies dan biasanya disebarkan hingga
jarak yang cukup jauh, akan tetapi sebagian kecil saja yang dapat tumbuh
menjadi tumbuhan dewasa. Bagi banyak tumbuhan, penyebaran biji pada
awalnya merupakan suatu keuntungan untuk keberhasilan dari sebuah spesies
(Campbell,2003).
1.2 Rumusan Masalah
1.2.1 Apa yang dimaksud reproduksi aseksual (vegetatif) ?
1.2.2 Apa yang dimaksud reproduksi seksual (generatif) ?
1.2.3 Apa yang dimaksud pemencaran biji ?
1.3 Tujuan Masalah
1.3.1 Untuk mengetahui reproduksi aseksual (vegetatif) pada tumbuhan
1.3.2 Untuk mengetahui reproduksi seksual (generatif) pada tumbuhan
1.3.3 Untuk mengetahui pemencaran biji

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pertumbuhan Vegetatif
2.1.1 Pengertian Pertumbuhan Vegetatif

Pertumbuhan Vegetatif adalaah cara pertumbuhan makhluk hidup secara aseksual


(tanpa adanya peleburan sel kelamin jantan dan sel betina). Pertumbuhan vegetatif
dibagi menjadi dua yaitu pertumbuhan aseksual alami seperti pembentukan spora
yang dimulai dari pembelahan sel pada bagian tertentu dari tumbuhan, seperti lumut
dan tumbuhan paku. Fragmentasi berarti melepaskan sebagian dari
tubuhnya untuk tumbuh menjadi individu baru. Reproduksi aseksual
buatan seperti, menyetek, mencangkok dan merunduk yang merupakan
cara pembiakan yang melibatkan satu individu tumbuhan. Menurut
(Aryulina,2003) Pertumbuhan secara vegetative adalah Pertumbuhan
makhluk hidup tanpa melalui proses perkawinan. Pertumbuhan ini
ditandai tidak adanya proses pebuahan atau pertumbuhannya hanya
melibatkan satu induk saja. Pertumbuhan vegetative dibagi menjadi dua
yaitu vegetative alami dan vegetative buatan.
A. Vegetative alami adalah perkembangbiakan makhluk hidup tanpa
bantuan manusiadalam artian terjadi secara alami, contohya sporal,
umbi akar, geragih, membelahdiri, umbi batang, umbi lapis.
B. Vegetative buatan adalah perkembangbiakan yang terjadi ditandai
dengan

adanya

campur

tangan

manusia

dalam

proses

perkembangbiakannya. Contohya cangkok, stek, okulasi,merunduk.


2.1.2

Bagian-Bagian Organ Vegetatif


Menurut (Suyitno,2007) organ vegetatif dapat dibagi dalam 2
bagian:
A. Yang berada di atas tanah (batang pokok, dahan, ranting, daun)
berada di dalam lingkungan yang penuh dengan udara dan lembap,
serta sinar matahari dan suhuudara yang tidak konstan.
B. Bagian yang berada di dalam tanah, perakaran yang tumbuhnya ke

bawah atau kedalam tanah dan menghindari matahari.


2.2 Pertumbuhan Generatif
2.2.1 Pengertian Pertumbuhan Generatif
Reproduksi generatif adalah terjadinya individu baru didahului
dengan peleburan antara gamet jantan dan betina atau melalui suatu
perkawinan. Oleh karena itu, individu baru sebagai hasil perkawinan
memiliki sifat yang berasal dari perpaduan kedua induknya. Reproduksi

generatif pada tumbuhan dapat berlangsung melalui beberapa cara,


antara lain : konjugasi, isogami, anisogami dan pembuahan
(Cambell,2003).
a. Konjugasi
Konjugasi adalah pertemuan atau persatuan antara dua
individu yang belum dapat dibedakan jenis kelaminnya, namun
keduanya memiliki dua sifat atau muatan yang berbeda.
b. Isogami dan anisogami
Isogami adalah peleburan dua gamet/sel kelamin jantan dan
betina yang memiliki ukuran sama. Sedangkan anisogami
merupakan peleburan dua gamet jantan dan betina yang berukuran
tidak sama. Jadi, perbedaan antara keduanya hanya terletak pada
sama tidaknya ukuran gamet.
c. Pembuahan
Peristiwa pembuahan pada tumbuh-tumbuhan didahului
oleh adanya penyerbukan terlebih dahulu, yaitu jatuhnya serbuk
sari pada kepala putik. Hal ini terjadi pada tumbuhan
angiospermae. Sedang pada gymnospermae penyerbukan adalah
sampainya serbuk sari pada tetas penyerbukan (Campbell,2003).
2.2.2

Penyerbukan gymnospermae
Pembuahan pada gymnospermae dikenal dengan pembuahan
tunggal. Terjadinya pembuahan diawali dengan proses penyerbukan,
yakni sampainya serbuk sari pada tetes penyerbukan. Serbuk sari terdiri
atas dua sel, yaitu sel vegetatif dan sel generatif. Serbuk sari yang
berada di dalam ruang serbuk sari membentuk buluh serbuk sari, yang
kemudian bergerak menuju ke ruang arkegonium. Pada gymnospermae
dijumpai adanya alat kelamin betina yang disebut makrosporofil
berukuran lebih besar. Sedangkan alat kelamin jantan disebut
mikrosporofil, berukuran lebih kecil. Masing-masing alat kelamin
tersusun

dalam

satu

tubuh

(Campbell,2003).
2.2.3

Pembuahan pada angiospermae

buah

yang

disebut

strobilus

Pembuahan pada angiospermae dikenal sebagai pembuahan


ganda. Sebelum terjadi pembuahan didahului dengan adanya
penyerbukan, yaitu jatuhnya serbuk sari pada kepala putik. Setelah
terjadi penyerbukan, maka serbuk sari membentuk buluh serbuk
sari yang memiliki tiga inti. Terdiri dari dua inti generatif dan satu
inti vegetatif yang kemudian mati. Bakal biji mengandung delapan
inti terdiri atas tiga inti, terletak dekat dinding disebut antipoda,
yang terdiri atas tiga inti terletak dekat mikrofil, disebut ovum
(tengah) dan sinergid (kiri kanan). Selanjutnya inti generatif
tersebut yang satu membuahi ovum dan kemudian berkembang
menjadi embrio, sedangkan inti generatif yang satu lagi membuahi
inti kandung lembaga sekunder membentuk endospermae yang
merupakan cadangan makanan bagi individu baru yang terbentuk.
Menurut (Gembong,2009). Perkembangbiakan generatif adalah
proses

memperbanyak

keturunan

yangdilakukan

dengan

menggunakan sel-sel kelamin, yaitu sel kelamin jantan dan


selkelamin betina. Perkembangbiakan generatif pada tumbuhan
melalui proses penyerbukan dan pembuahan. Alat kelamin
tumbuhan pada umumnya terletak pada bagian bunga.
2.3 Pemencaran Pada Biji
Suatu tumbuhan hidup tidak dapat tumbuh dengan sendirinya di
sembarang tempat, tetapi hanya menghuni tempat-tempat tertentu saja di mana
tumbuhan tersebut dapat tumbuh dan berkembang biak dengan baik. Hal
inilah yang menyebabkan tumbuhan menghuni areal atau daerah distribusi
tertentu saja. Distribusi tumbuhan ini dipengaruhi oleh factor perantara
pemencaran biji yaitu organism lain (Jumar,2000).
Untuk mempertahankan jenisnya, tumbuhan melakukan proses reproduksi,
sedangkan untuk mempeluas daerahnya (melakukan persebaran), tumbuhan
melakukan

dispersal

atau

pemencaran/penyebaran

alat

reproduksinya

(buah/biji). Untuk kepentingan penyebaran keturunannya, tanaman telah

melakukan mekanisme alami dengan membentuk struktur morfologis tertentu


maupun melangsungkan proses-proses tertentu pada bijinya (Jumar,2000).
Secara umum pemencaran benih atau biji dapat terjadi dengan atau tanpa
bantuan. Biji dalam jumlah besar dihasilkan oleh kebanyakan spesies dan
biasanya disebarkan hingga jarak yang cukup jauh, akan tetapi sebagian kecil
saja yang dapat tumbuh menjadi tumbuhan dewasa (Jumar,2000).
2.3.1

Konsep Alat Penyebaran Benih atau Biji


Penyebaran biji akan membantu mengatasi persaingan antar
kecambah, mengusahakan pemakaian tempat yang tepat dan pendudukan
daerah baru, selain itu juga mengusahakan genotype baru untuk mencari
kondisi lingkungan yang tepat. Penyebaran biji hingga ke jarak yang jauh
untuk beberapa jenis tumbuhan tidaklah menguntungkan. Tumbuhan
jenis ini bila tumbuh pada lingkungan yang dikelilingi oleh keadaan yang
tidak menguntungkan. Penyebaran biji dapat diklasifikasikan dalam dua
kriteria, yaitu sebagai:
1. Penyebar biji, misalnya binatang, angin, dan air.
2. Struktur dan bentuk alat penyebaran, misalnya kering atau berair,
bersayap atau tidak (Gulland,2000).
Biji sejati merupakan sebuah ovul matang, atau dapat pula
merupakan sebuah ovul matang di dalam ovari yang matang atau
bagian dari buah yang dalam perkembangan selanjutnya akan
berhubungan erat dengan bagian-bagian yang lain.Unit penyebaran
biji dapat digolongkan ke dalam tiga kelompok, yaitu :
1. Unit penyebaran sederhana merupakan sebuah biji sejati yang
dihasilkan oleh buah dan disebarkan sebagai unit tunggal.
2. Unit penyebaran pertengahan merupakan unit biji disertai sebagian
dari buah.Contohschizocarp (wortel), dan multiple fruit (Beta sp.)
3. Unit penyebaran kompleks merupakan buah yang hanya
mempunyai satu biji dan biji ini tidak dapat dipisahkan dari
buahnya. Contoh: jagung, padi, gandum, dan bunga matahari.

2.3.2

Pemencaran Benih Berdasarkan Perantara Pemencarannya


Berdasarkan perantara pemencarannya maka pemencaran benih
dapat dibedakan menjadi beberapa klasifikasi yaitu:
1. Anemokori
6

Anemokori adalah pemencaran biji dengan bantuan angin.


Hembusan angin dapat membawa spora atau biji pergi meninggalkan
induknya untuk menemukan daerah baru yang cocok dan sesuai
dengan habitat sebelumnya, untuk tumbuh menjadi tumbuhan baru.
2. Hidrokori
Setiap jenis benih yang ringan berkemungkinan untuk dipencarkan
oleh air secara efektif sampai batas kemampuannya untuk
mengapung

dan

mempertahankan

daya

untuk

berkecambah.

Persyaratan utama dalam pemencaran oleh air adalah daya apung


yang cukup dan impermeabilitas bagi air.
3. Antropokori
Antropokori merupakan pemencaran dengan perantara manusia.
Tumbuhan yang memencar dengan cara ini dapat menyebar pada area
yang sangat luas. Pemencaran ini dapat dibedakan sebagai menjadi :
a. Pemencaran secara sengaja
Pemencaran tumbuhan terjadi sesuai dengan kepentingan manusia
terhadap tumbuhan tersebut. Contohnya kopi dan kelapa sawit.
b. Pemencaran secara tidak sengaja
Pemencaran ini terjadi karena tanpa sengaja terbawa, misalnya biji
rumput-rumputan yang menempel dan terbawa ke tempat lain.
Pemencaran seperti ini disebut eksozoik.
4. Zookori
Zookori adalah pemencaran dengan bantuan hewan. Pemencaran
oleh binatang biasa terjadi pada buah-buah yang memiliki bagianbagian yang banyak mengandung gula atau bahan makanan lainnya.
5. Ornitokori
Pemencaran ini terjadi dengan perantara burung. Biasanya biji
tanaman ini tidak dapat dicerna dan akan keluar berwama kotoran
burung.
6. Kiropterokori
Kiropterokori merupakan pemencaran dengan perantara kelelawar
(codot dan kalong).
7. Entomokori
Pemencaran ini

dilakukan

dengan

perantaraan

serangga.

Pemencaran ini biasanya terjadi pada tumbuhan yang bijinya kecil


dan mengandung lemak sehingga menarik serangga.
8. Mammokori
7

Pemencaran ini melalui bantuan hewan menyusui selain manusia.


Cara penyebaran dengan bantuan mamalia ini dapat tejadi melalui
feses/kotoran hewan yang memakan tumbuhan tersebut.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.1.1 Reproduksi Vegetatif adalaah cara pertumbuhan makhluk hidup secara aseksual
(tanpa adanya peleburan sel kelamin jantan dan sel betina). Pertumbuhan vegetatif
dibagi menjadi dua yaitu pertumbuhan aseksual alami seperti pembentukan spora
yang dimulai dari pembelahan sel pada bagian tertentu dari tumbuhan, seperti
3.1.2

lumut dan tumbuhan paku.


Reproduksi generatif adalah terjadinya individu baru didahului
dengan peleburan antara gamet jantan dan betina atau melalui suatu
perkawinan. Oleh karena itu, individu baru sebagai hasil perkawinan

3.1.3

memiliki sifat yang berasal dari perpaduan kedua induknya.


Untuk mempertahankan jenisnya, tumbuhan melakukan proses
reproduksi, sedangkan untuk mempeluas daerahnya (melakukan
persebaran),

tumbuhan

pemencaran/penyebaran

alat

melakukan

dispersal

reproduksinya

(buah/biji).

atau
Untuk

kepentingan penyebaran keturunannya, tanaman telah melakukan


mekanisme alami dengan membentuk struktur morfologis tertentu
maupun melangsungkan proses-proses tertentu pada bijinya.
3.2 Saran
Dalam Reproduksi aseksual dan seksual pada tumbuhan dan pemencaran
biji dilakukan untuk memperoleh hasil dari reproduksi yang unggul
dengan cara penyerbukan. Untuk hasil yang lebih unggul dan
menguntungkan

proses

reproduksi

ini

lebih

ditekankan

dalam

pemanfaatanya untuk lingkungan dan dalam melestarikan keturunan.

Anda mungkin juga menyukai