Anda di halaman 1dari 8

J.Tek.

Ling

Edisi Khusus

Hal. 58 - 65

Jakarta, Juli 2006

ISSN 1441 318X

PERHITUNGAN EFISIENSI BOILER PADA INDUSTRI


INDUSTRI TEPUNG TERIGU
Widiatmini Sih Winanti dan Teguh Prayudi
Peneliti di Pusat Teknologi Lingkungan
Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi
Abstract
Boiler is an enclosed vessel that consume significant amount of fuel for
heating water to become heated water or steam. The hot water or steam
under pressure is then usable for transferring the heat to a process. Water
is a useful and inexpensive medium for transferring heat to process. One
of the methods for fuel consumption efficiency in boiler operation is
maintain the steam production efficiency always in high performance,
therefore can utilize the energy input as much as possible to produce
steam. Boiler efficiency calculation can be calculated using direct method
and indirect method. Each method has its advantage and disadvantage.
The results of calculation can be used as guidance for industry to improve
the boiler performance to become more efficient, that can reduce fuel
consumption and production cost. The result of boiler efficiency
calculation in flour industry is 69.6%. This result show that the boiler
performance is under good efficiency standard for boiler 85%.
Key words: Boiler, efficiency, direct methods, indirect methods.
1.

PENDAHULUAN

Boiler adalah bejana tertutup


dimana panas pembakaran dialirkan ke
air sampai terbentuk air panas atau
steam. Air panas atau steam pada
tekanan tertentu kemudian digunakan
untuk mengalirkan panas ke suatu
proses. Air adalah media yang berguna
dan murah untuk mengalirkan panas ke
suatu proses. Jika air dididihkan sampai
menjadi steam, volume nya akan
meningkat
sekitar
1.600
kali,
menghasilkan tenaga yang menyerupai
bubuk mesiu yang mudah meledak,
sehingga boiler merupakan peralatan
yang harus dikelola dan dijaga dengan
sangat baik.

58

Sistem boiler terdiri dari : sistem air


umpan, sistem steam dan sistem bahan
bakar. Sistem air umpan menyediakan air
untuk boiler secara otomatis sesuai
dengan kebutuhan steam. Berbagai kran
disediakan untuk keperluan perawatan
dan
perbaikan.
Sistem
steam
mengumpulkan dan mengontrol produksi
steam dalam boiler. Steam dialirkan
melalui sistem pemipaan ke titik
pengguna. Pada keseluruhan sistem,
tekanan steam diatur menggunakan kran
dan dipantau dengan alat pemantau
tekanan. Sistem bahan bakar adalah
semua peralatan yang digunakan untuk
menyediakan
bahan
bakar
untuk
menghasilkan panas yang dibutuhkan.
Peralatan yang diperlukan pada sistem
bahan bakar tergantung pada jenis bahan
bakar yang digunakan pada sistem.(1)

Winanti.W,S dan T, Prayudi: 2006

Salah
satu
cara
untuk
mengefisienkan
penggunaan
bahan
bakar pada boiler adalah dengan
menjaga supaya efisiensi pembakaran
bahan bakar pada boiler tetap tinggi.

2.2

Pada water tube boiler, air umpan


boiler mengalir melalui pipa-pipa masuk
kedalam drum. Air yang tersirkulasi
dipanaskan
oleh
gas
pembakar
membentuk steam pada daerah uap
dalam drum. Boiler ini dipilih jika
kebutuhan steam dan tekanan steam
sangat tinggi seperti pada kasus boiler
untuk pembangkit tenaga.

Gas buang
Steam ke
Proses
Cerobong

Ec
on
iz

Economizer
m

Deaerato
r
Pompa

2.3
BOILER

Pemisah
Blow down

BO
IL

Sumber air

Bahan
bakar
Umpan bahan
kimia

Pelunakan
air

Gambar 1. Diagram skematis Sistim


Boiler
2.

Ciri-ciri dari packaged boilers adalah:


Kecilnya ruang pembakaran dan
tingginya panas yang dilepas
menghasilkan penguapan yang lebih
cepat.
Dirancang dengan transfer panas,
penguapan, transfer panas konveksi
dan tingkat efisiensi panas yang
tinggi.
Diklasifikasikan berdasarkan jumlah
pass, yang paling umum adalah unit
tiga pass.

JENIS BOILER

Berbagai
jenis
boiler
yang
digunakan dalam industri adalah: Fire
tube boiler, Water tube boiler, Paket
boiler, Fluidized bed combustion boiler,
Atmospheric fluidized bed combustion
boiler,
Pressurized
fluidized
bed
combustion boiler, Circulating fluidized
bed combustion boiler, Stoker fired boiler,
Pulverized fuel boiler, Boiler pemanas
limbah (Waste heat boiler) dan and
Pemanas fluida termis (1)
2.1

Paket Boiler

Disebut boiler paket sebab sudah


tersedia sebagai paket yang lengkap.
Pada saat dikirim ke pabrik, hanya
memerlukan pipa steam, pipa air, suplai
bahan bakar dan sambungan listrik untuk
dapat beroperasi. Paket boiler biasanya
merupakan tipe shell and tube dengan
rancangan fire tube dengan transfer
panas baik radiasi maupun konveksi
yang tinggi.

BU
Burner
RN

Water Tube Boiler

2.4. Boiler
Pembakaran
Fluidized Bed (FBC)

Fire Tube Boiler

dengan

Pembakaran dengan fluidized bed


(FBC) memiliki kelebihan dibanding sistim
pembakaran yang konvensional karena
rancangan boiler yang kompak, fleksibel
terhadap
bahan
bakar,
efisiensi
pembakaran
yang
tinggi
dan
berkurangnya
emisi
polutan
yang
merugikan seperti SOx dan NOx. Dapat
digunakan bahan bakar batubara kualitas
rendah, limbah industri dan komersial,

Pada fire tube boiler, gas panas


melewati pipa-pipa dan air umpan boiler
ada didalam shell untuk dirubah menjadi
steam. Fire tube boilers biasanya
digunakan untuk kapasitas steam yang
relative kecil dengan tekanan steam
rendah sampai sedang.

Perhitungan Efisiensi Boiler......J. Tek. Ling. PTL-BPPT. Edisi khusus: 58-65

59

sekam padi, bagas & limbah pertanian


lainnya. Kisaran suhu operasinya cukup
luas antara 840oC 950 oC dengan
kapasitas antara 0.5 T/jam sampai lebih
dari 100 T/jam.

membakar berbagai kualitas batubara,


respon yang cepat terhadap perubahan
beban muatan, penggunaan suhu udara
pemanas awal yang tinggi dll.
2.7

To

Boiler Limbah Panas

Boiler ini beroperasi dengan


memanfaatkan limbah panas yang
tersedia dalam pabrik, seperti gas panas
dari berbagai proses, gas buang dari
turbin gas dan mesin diesel.
3.

PENGKAJIAN EFISIENSI BOILER

Oi

Pengkajian
efisiensi
boiler
dilakukan untuk mengevaluasi Kinerja
boiler

Gambar 2. Jenis Paket Boiler 3 Pass,


bahan bakar minyak

3.1

2.5

Beberapa
faktor
yang
mempengaruhi kinerja boiler adalah:

Stoker Fired Boilers

Stokers diklasifikasikan menurut


metode pengumpanan bahan bakar ke
tungku dan oleh jenis grate nya.
Klasifikasi utamanya adalah spreader
stoker dan chain-gate atau traveling-gate
stoker. Jenisnya antara lain Spreader
stokers dan chain-grate atau travelinggrate stoker
2.6

Pulverized Fuel Boiler

Kebanyakan
boiler
stasiun
pembangkit tenaga yang berbahan bakar
batubara menggunakan batubara halus,
dan banyak boiler pipa air di industri yang
lebih besar juga menggunakan batubara
yang halus. Teknologi ini berkembang
dengan baik dan diseluruh dunia terdapat
ribuan unit dan lebih dari 90 persen
kapasitas
pembakaran
batubara
merupakan jenis ini.
Sistim
keuntungan

60

Evaluasi Kinerja Boiler

ini
memiliki
banyak
seperti
kemampuan

Efisiensi boiler
Rasio penguapan/ evaporation ratio
Pengerakan
pada
permukaan
transfer panas
Perawatan yang kurang baik
Kualitas dan kandungan air bahan
bakar

Uji efisiensi boiler dapat membantu


dalam
menemukan
penyimpangan
efisiensi boiler dari efisiensi terbaik dan
target area permasalahan untuk tindakan
perbaikan.
a.

Neraca Panas

Proses pembakaran dalam boiler


dapat digambarkan dalam bentuk
diagram alir energi, seperti terlihat pada
gambar 2.
Neraca
panas
merupakan
keseimbangan energi total yang masuk
boiler terhadap yang meninggalkan boiler
dalam bentuk yang berbeda. Gambar 3.

Winanti.W,S dan T, Prayudi: 2006

berikut memberikan gambaran berbagai


kehilangan
yang
terjadi
untuk
pembangkitan steam.

b.

c.

Efisiensi Boiler

Efisiensi termis boiler adalah energi


panas masuk yang digunakan secara
efektif untuk menghasilkan steam

Stoch
St berlebih
Udara
Exc
G terbakar
iomet
Tidak
ac
Un
a ess
bur

Metode langsung dalam


menentukan fisiensi boiler(1)

Dikenal juga sebagai metode


input-output karena metode ini hanya
memerlukan keluaran/output (steam) dan
panas masuk/input (bahan bakar) untuk
evaluasi efisiensi. Efisiensi ini dapat
dievaluasi
dengan
menggunakan
persamaan:

Gas buang
Stokiometrik

BAHAN
BAKAR
FUE
MASUK

Metode Tidak Langsung: efisiensi


merupakan
perbedaan
antara
kehilangan dan energi yang masuk.

ST
STEAM
EA
KELUAR

Efisiensi Boiler () = Panas masu k x 100....(1)


Panas keluar

Abu dan
bagian
bahan
bakar
yang tidak
terbakar

Konvek
si

Q x (hg - hf)
Efisiensi Boiler () =

.
Gambar
3. Diagram neraca -energi
(2)
boiler

Dimana
hg Entalpi steam jenuh dalam
kkal/kg steam
hf Entalpi air umpan dalam
kkal/kg air

12.7 %Kehilangan panas karena gas


8.1 % buang kering
Kehilangan panas karena

1.7 % steam dalam gas buang

100 %
BOILER
Bahan
bakar

x 100....(2)
q x GCV

0.3 %
2.4 %
1.0 %
73.8 %

Kehilangan panas karena


kandungan air dalam bhn bakar
Kehilangan panas karena
kandungan air dalam udara
Kehilangan panas karena
bahan yang tidak terbakar
dalam residu
Kehilangan panas karena
radiasi dan kehilangan yang
tidak terhitung

Panas dalam Steam

Gambar 4. Berbagai kehilangan pada


produksi stem(1)
Ada dua metode pengkajian efisiensi
boiler:

Parameter yang dipantau untuk


perhitungan efisiensi boiler dengan
metode langsung adalah:
Jumlah steam yang dihasilkan per jam
(Q) dalam kg/jam
Jumlah bahan bakar yang digunakan
per jam (q) dalam kg/jam
Tekanan kerja (dalam kg/cm2(g)) dan
suhu lewat panas (oC), jika ada
Suhu air umpan (oC)
Jenis bahan bakar dan nilai panas
kotor bahan bakar (GCV) dalam
kkal/kg bahan bakar
Keuntungan metode langsung

Metode Langsung: energi yang


terkandung
dalam
steam
dibandingkan dengan energi yang
terkandung dalam bahan bakar
boiler.

Efisiensi
boiler
dapat
segera
dievaluasi
Memerlukan sedikit parameter untuk
perhitungan

Perhitungan Efisiensi Boiler......J. Tek. Ling. PTL-BPPT. Edisi khusus: 58-65

61

Memerlukan sedikit instrumen untuk


pemantauan
Mudah
membandingkan
rasio
penguapan dengan data benchmark

Kerugian metode langsung

Tidak memberikan petunjuk kepada


operator tentang penyebab dari
efisiensi masing-masing sistim
Tidak
menghitung
berbagai
kehilangan pada berbagai tingkat
efisiensi

3.1.4 Metode tidak langsung dalam


menentukan efisiensi boiler(3)(4)
Standar acuan untuk Uji Boiler di
Tempat dengan menggunakan metode
tidak langsung adalah British Standard,
BS 845:1987 dan USA Standard ASME
PTC-4-1 Power Test Code Steam
Generating Units.

Data yang diperlukan untuk


perhitungan efisiensi boiler secara tidak
langsung adalah:
Analisis ultimate bahan bakar (H2, O2,
S, C, kadar air, kadar abu)
Persentase O2 atau CO2 dalam gas
buang
Suhu gas buang dalam oC (Tf)
Suhu ambien (Ta) dan kelembaban
udara dalam kg/kg udara kering
GCV bahan bakar dalam kkal/kg
Persentase bahan yang dapat
terbakar dalam abu (untuk bahan
bakar padat)
GCV abu dalam kkal/kg (untuk bahan
bakar padat)
Prosedur perhitungan efisiensi
boiler metode tidak langsung adalah
sebagai berikut:
Tahap 1: Menghitung kebutuhan udara
teoritis

Metode tidak langsung juga dikenal


dengan metode kehilangan panas.
Efisiensi
dapat
dihitung
dengan
mengurangkan bagian kehilangan panas
dari 100 sebagai berikut:

= [(11,43 x C) + {34,5 x (H2 O2/8)} +


(4,32 x S)]/100 kg/kg bahan bakar ....(4)

Efisiensi boiler (n) = 100 - (i + ii + iii + iv +


v + vi + vii) ............................................(3)

persen O2 x 100
= -------------------- ...................(5)
(21 persen O2)

Dimana kehilangan yang terjadi dalam


boiler adalah kehilangan panas yang
diakibatkan oleh:
i. Gas cerobong yang kering
ii. Penguapan air yang terbentuk karena
H2 dalam bahan bakar
iii. Penguapan kadar air dalam bahan
bakar
iv. Adanya kadar air dalam udara
pembakaran
v. Bahan bakar yang tidak terbakar
dalam abu terbang/ fly ash
vi. Bahan bakar yang tidak terbakar
dalam abu bawah/ bottom ash
vii. Radiasi dan kehilangan lain yang tidak
terhitung
62

Tahap 2: Menghitung persen kelebihan


udara yang dipasok (EA)

Tahap 3: Menghitung massa udara


sebenarnya yang dipasok/ kg bahan
bakar (AAS)
= {1 + EA/100} x udara teoritis .............(6)
Tahap 4: Memperkirakan
kehilangan panas
i.

seluruh

Persentase kehilangan panas yang


diakibatkan oeh gas buang yang
kering
= m x Cp x (Tf-Ta) x 100
---------------------------- ...............(7)
GCV bahan bakar

Winanti.W,S dan T, Prayudi: 2006

Total abu/ Kg bahan bakar x GCV abu bwh x 100


= --------------------------------------------------------------- (12)
GCV bahan bakar

m = (massa has il pembakaran kering /


kg bahan bakar) + (massa N2
dalam bahan bakar pada basis 1
kg) + (massa N2 dalam massa
udara pasokan yang sebenarnya).
Cp = Panas jenis gas buang (0,23
kkal/kg )

vii. Persen kehilangan panas karena


radiasi dan kehilangan lain yang tidak
terhitung
Tahap 5: Menghitung efisiensi boiler dan
rasio penguapan boiler

ii. Persen kehilangan panas karena


penguapan air yang terbentuk karena
adanya H2 dalam bahan bakar

Dihitung juga rasio penguapan yaitu


kilogram steam yang dihasilkan per
kilogram bahan bakar yang digunakan.

9 x H2 {584+Cp (Tf-Ta)} x 100


=---------------------------------------- ....(8)
GCV bahan bakar

Keuntungan metode tidak langsung

Dimana,H2 = persen H2 dalam 1 kg


bahan bakar
Cp = panas jenis steam lewat
jenuh/superheated
steam
(0,45
kkal/kg)

iii. Persen kehilangan panas karena


penguapan kadar air dalam bahan
bakar

Kerugian metode tidak langsung

M{584+ Cp (Tf-Ta)} x 100


= ------------------------------- .........(9)
GCV bahan bakar
Dimana, M persen kadar air dalam 1
kg bahan bakar
iv. Persen kehilangan panas
kadar air dalam udara

Dapat diketahui neraca bahan dan


energi yang lengkap untuk setiap
aliran, yang dapat memudahkan
dalam mengidentifikasi opsi-opsi
untuk meningkatkan efisiensi boiler.

4.

Perlu waktu lama


Memerlukan fasilitas
lengkap untuk analisis

laboratorium

METODOLOGI PENELITIAN

Metodologi
pengkajian
boiler
dilakukan dengan melakukan pengukuran
lapangan secara langsung, data analisis
laboratorium dan/atau pengambilan data
operasi boiler, baik data harian,
mingguan maupun bulanan.

karena

AAS x kelembaban x Cp (T f -T a)} x 100

= ------------------------------------------(10)
GCV bahan bakar

Data-data
tersebut
kemudian
dipakai untuk melakukan perhitungan
efisiensi boiler, baik secara langsung
maupun tidak langsung menggunakan
persamaa-persamaan tersebut diatas.

v. Persen kehilangan panas karena


bahan bakar yang tidak terbakar
dalam abu terbang/ fly ash
Total abu /kg bahan bakar x GCV abu x 100
=---------------------------------------------------------- .......(11)
GCV bahan bakar

Kemudian dilakukan analisis hasil


perhitungan untuk menentukan kinerja
boiler
dan
untuk
memberikan
rekomendasi untuk perbaikan kinerja
boiler.

vi. Persen kehilangan panas karena


bahan bakar yang tidak terbakar
dalam abu bawah/ bottom ash

Perhitungan Efisiensi Boiler......J. Tek. Ling. PTL-BPPT. Edisi khusus: 58-65

63

5.

HASIL DAN PEMBAHASAN

a.

Perhitungan Efisiensi
Secara Langsung

Boiler

Hasil kehilangan panas


masing dihitung menggunakan:

Data dan pengukuran yang


didapatkan adalah: tekanan steam 10
kg/cm2, kapasitas produksi steam 39.800
kg/jam dan jumlah air umpan boiler 3.683
kg/jam. Dari data tekanan steam, dapat
diketahui entalpi steam jenuh (hg ) dan
entalpi air (Hf) dari table steam.
Efisiensi boiler dapat dihitung
menggunakan persamaan (2) berikut:
Q x (hg hf)
Efisiensi Boiler (?) =

x 100 %

q x GCV
39.800 x (663 85)
Efisiensi (?) =

Jumlah udara berlebih (pers.4) = 62 %


Jumlah udara aktual umpan boiler =
22,4 kg udara/ kg bahan bakar.

x 100 %
3.403 x 10.000

masing-

Pers. (7). Kehilangan panas karena


gas kering cerobong = 11,7%
Pers. (8). Kehilangan panas karena H2
dalam bahan bakar = 7,36 %
Pers. (9). Kehilangan karena air dalam
bahan bakar = 6,82 %
Pers. (10). Kehilangan panas karena
air dalam udara = 0,53 %
Kehilangan panas radiasi = 2%
Total kehilangan panas = 28,41%
Efisiens i boiler hasil perhitungan tidak
langsung
= 100 28,41 = 71,59%

Efisiensi Boiler (?) = 67,6%


b.

Perhitungan Efisiensi
Secara Tidak Langsung

Boiler

Data lebih lengkap yang didapat


dari hasil kajian adalah sebagai berikut:

Analisis ultimate minyak bakar


C : 84 persen
H2 : 12 persen
S : 3,0 persen
O2 : 1,0 persen

GCV Minyak bakar: 10.000 kkal/kg


Persentase Oksigen: 8 persen
Persentase CO2: 9 persen
Suhu gas buang (Tf): 247 0C
Suhu ambien (Ta): 30 0C
Kelembaban udara: 0,024 kg/kg
udara kering (5)

Dengan menggunakan persamaan (3)


sampai
dengan
persamaan
(12)
dilakukan perhitungan efisiensi boiler
secara tidak langsung dan didapatkan
hasil perhitungan sebagai berikut:
Pers. (3) Kebutuhan udara teoritis =
13,82 kg udara/ kg bahan bakar

64

Rasio penguapan:
=10.000 x 0,7159/ (663-85)
= 12,38
6.

KESIMPULAN

Dari hasil perhitungan diatas


terlihat bahwa efisiensi boiler berada
dibawah standar kinerja yang baik 85%,
demikian pula rasio penguapannya
dibawah standar rasio penguapan yang
diharapkan untuk bahan bakar minyak
solar yaitu 13.
7.

SARAN

Beberapa
saran
untuk
meningkatkan efficiency pembakaran
adalah sebagai berikut:
Perlu dilakukan pengkajian lebih lanjut
pada gas buang cerobong untuk
menentukan udara berlebih yang tepat
untuk kesempurnaan pembakaran
Pemantauan suhu cerobong untuk
dapat diturunkan suhunya dengan
perawatan dan pembersihan yang
baik dari jelaga yang terbentuk,
Pengecekan pada burner untuk
kesempurnaan pembak aran.

Winanti.W,S dan T, Prayudi: 2006

Pemanfaatan kembali kondensat


untuk meningkatkan suhu umpan dan
efisiensi air dan bahan bakar.
Memanfaatkan blowdown/ kondensat
untuk
memanaskan
udara
pembakaran.

2.

Winanti, W.S., 2006,


Boiler dan Pemanas Fluida Termis,
Pelatihan Produksi Bersih untuk
Efisiensi Energi, BPP Teknologi.
3.
British Standard, BS
845:1987
4.
USA Standard ASME
PTC-4-1 Power Test Code Steam
Generating Units.
5.
Perry, R.H, Green, D.,
1984, Perrys Chemical Engineers
Handbook, hal. 12-5, 6th Ed., Mc.
Graw Hill International Editions.

DAFTAR PUSTAKA
1. Uited Nation Environmental Program
(UNEP), Boiler and Thermic Fluid
Heater, Energy Efficiency Guide for
Industry in Asia, www.energy
efficiencyasia.org.

Perhitungan Efisiensi Boiler......J. Tek. Ling. PTL-BPPT. Edisi khusus: 58-65

65

Anda mungkin juga menyukai