Mekanika Tanah I
Mekanika Tanah I
, . ... ,...
'
_.tJL~~ ,
;r.o
11
, .
:..~a
ivers1ty Press
. .
ayah-ibu
isteri
anak-anakku
dan
tak lupa
untuk
kupersenzbahkan kepada
Bangsa dan Negaraku;
Indonesia
Juli 2002
'
KATA PENGANTAR
Dengan rahmat Allah SWT buku Mekanika Tanah 1 Edisi Ketiga ini dapat diterbitkan. Materi yang disampaikan masih tetap sama
sepcrti pada edisi pertama dan kedua, yaitu membahas mengenai berat
volume tanah dan hubungan-hubungannya, pemadatan, air tanah
permeabilitas dan rembesan, tegangan efektif dan kuat geser tanah.
Pada edisi ketiga ini satuan yang dipakai adalah satuan lntemasional
(SI). Buku ini walaupun isinya singkat namun penjelasan-penjelasan
disajikan secara rinci dan detail agar mahasiswa baik dari tingkat
Sarjana maupun Pasca Sarjana atau para praktisi dapat menguasai
Mekanika Tanah dengan baik. Kendala penulisan yang dihadapi masih
tetap sama seperti edisi yang dulu, yaitu pada terjemahan istilah-istilah
dalam Bahasa Inggris yang cocok dalam Bahasa Indonesia. ~Oleh
karena itu, untuk istilah yang sering dipakai dalam masalah Mekanika
Tanah diusahakan masih tetap ditulis dalam Bahasa lnggris .
Ucapan terima kasih ditujukan kepada Ir. Moh. Aprijanto W.,
Ir. Hery Awan Susanto, Sudarwanto dan semua fihak yang telah
membantu dalam pengetikan ulang naskah buku ini. Terima kasih atas
kritik dan saran serta tanggapan yang telah disampaikan kepada
penulis pada edisi pertama dan kedua. Buku ini terwujud berkat
dorongan semangat untuk menulis yang tak habis-habisnya diberikan
oleh isteri: Isminarti dan anak-anak Kamma, Egha dan Merlangen .
DAFTARISI
KATA PENGANTAR
................................ ............... .
vu
,.
1
2
20
20
25
30
32
34
34
35
43
44
46
46
48
48
49
54
55
59
BAB 11 PEMADATAN
73
73
75
'
XI
79
83
92
94
94
97
Alat-alat
Petnadat
.
.
1
6
2
Prosedur
Pernadatan
.
.
2
26
101
2.7 Kontrol 1\.epadatan di Lapangan .......... . ............. .
108
2.8 Penmdatan Tanah Organik ...... : ...)................... .
2.9 Petnudatan Dalmn (Deep Cotnpactton ................. . 110
116
2.10Perubahan Volurne Akibat Pengenlbangan Tanah .... ..
116
.2. 1O.l Ken1bang Susut Tanah Lernpung
126
..
2. 10.?- U]'i Penoen1banuan
:::::
c
2.10.3 Uji Indeks Ekspansi (Expansion Index Test.
128
...............................
.
Err)
2.10.4 Uji Tekanan Pengembangan ................... . 130
2.10.5 Variasi Potensi Pengembangan dengan
Tegangan Nounal .............................. .. 132
2.10.6 Proses Pembasahan ............................. . 134
2.10.7 Estimasi Potensi Pengembangan dari Uji
Laboratori urn ..................................... . 135
2.10.8 Analisis Kenaikan Muka Tanah akibat
Pengembangan ................................... . 136
BAB Ill AIR TANAH, PERMEABILITAS, DAN REMB~A
.
... ... .. ................. . 141
,
ii ..
Tin~~\ "ji~~; ;
g
Sumur Uj i .............. .
3.2.4.2 Uji Permeabilitas pada s~~~;M~~i~ ~
3.2.4.3 u ji Pe.rmeabilitas dengan Menggunakan
Lubang Bor .............................. .
3.2.4.4 Uji
Penneabilitas
Menggunakan
.Lubang Bor dengan Cara Tinggi Energi
Berubah-ubah (Variable-head) ........ .
3.2.4.5 Uj i Per tneabilitas dengan Penguk-uran
Kecepatan Rembesan
................. .
3.2.5 Hitungan Koefisien Penneabilitas secara
Teoretis
3.2.6 Hubungan P~nneabilitas dengan Angka Pori
Tanah Pasir
...... ,. ....... . . ... . .. . . .......... . . . ..
3.3 Rembesan
.. .. .. . ,. . . .. . . ... . . . . . . ...... . .. .. . . .. . . ....
3.3.1 Jaring Arus (Floli'-net) .......................... ..
3.3.2 Tekanan Rembesan ............... . ................ .
3.3.2.1 Pengaruh Tekanan A.ir terhadap
Stabilitas Tanah .......................... .
3.3.2.2 Teori Kondisi Mengapung (Quick-
...
'
156
161
1.64
168
168
174
177
178
179
180
184
186
192
196
197
141
142
................................ .
3.3.2.3 Keamanan Bangunan terhadap Bahaya
144
145
145
146
154
Piping
........... ....................... . . _Ql
3.3.2.4 Gay a Tekanan Air pada Stru.ktur ....... . -15
???
3.3.3 Kondisi Tanah Anisotropis ...................... . ........
3.3.4 Kondisi Tanah Berlapis ........................... .
3.3.4.1 Menghitung Debit Rembesan Tanah
Berlapis dengan Cara Jaring Arus ..... . ....25
154
condition)
199
Xll
XlJJ
230
sebagai Laptsan ung .
d Suuktur Bendungan ........... . 233
. ................. . 234
3.3.5 Rembesan pa a .
. ........ .. 235
3 3 5.1 Cara Duputt .. . . . . . . . ..
. .5 2 Cara Schaffernak ............ .
3
3
A casagrande .... 236
3.3.5.3 Cara
Garis Retnbesan secara
..
. . .... ... . . 241
3.3.5.4 Penggambaran
Grafts
~nd ungan
3.3.5.5 Debit Rembes~n pa a
..
250
Tanah Anisotropts
k
Keluar,
dan
M
3.3.5.6 Kondisi Aliran
asu ..
252
Kondisi Transfer
3.3.5.7 Cara Menggambar J aring Arus pa a
Struktur Bendungan Tanah ........ . .. . 252
256
3.3.6 Filter
5.4
d.B
5.5
5.6
5.7
259
4.1 Pengerttan
.... ... ... .. .. .. ... ...... .. .. .. ..... .
4.2 Tegangan Efektif pada Tanah Tak Jenuh . : :
4.3 Pengaruh Gaya Rembesan pada Tegangan Efektif
259
264
266
5.8
Tanah Pasir
.. ... ..... ... ...... ...,. ................
Kuat Geser Tanah Lernpung
. .. . ........ . ... .. ........ .
5.4.1 Kuat Geser Tanah Lempung pada Kondisi
Drained . ...... ...... .. . ... . ,. . . . . ... . .. . ..... ........
5.4.2 Kuat Geser Tanah Lempung pada Kondisi
Undrai11ed . ............ ..... . .... .. ............ ...... .
5.4.3 Koefisien Tekanan Pori (Pore Pressure
Coefficient) ............. . .............. ............. .
5 .4.4 Penggunaan Parameter Kuat Geser Tanah
Lempung ... .............. . ....... .......... ........ .
................... ....... .
Sensitivitas Tanah Lempung
Kuat Geser Tanah Tak Jenuh .......... . ............... .
Koefisien Tekanan Tanah Lateral Diam (Coefficient of
Lateral Earth Pressure at Rest) (Ko) ................. .
5.7. 1 NilaiKopadaTanahPasir ....................... .
5 .7.2 Nilai Ko pada Tanah Lempung ................ ..
Lintasan Tegangan (Stress Path) ...................... ..
DAFTAR ACUAN
283
5.1 Umum ............. ....... ..... ........ ' .... ... .. ... ...... . . 283
5.2 Uji Kuat Geser Tanah .. ... ....... .... . ... .. .. .. .... . ... . 288
5.2.1 Uji Geser Langsung (Direct Shear Test) . ... . .. 289
5.2.2 Uji Triaksial (Tria.xial Test) .. .. .. ..... .. .. ..... . 291
5.2.3 Uji Tekan Bebas ( Uncon.fined Compression
Test) ... ..... ........ .... ..... .. .... .... .. ... . . .. ... . 299
.......... . 301
5.2.4 Uji Geser 'Kipas (Vane Shear Test)
5.3 Kuat Geser Tanah Pasir
305
309
312
315
316
325
341
348
357
358
361
362
364
383
398
BABI
TANAH
1.1 UMUM
Unified
CIIJS
Systom
..
..
M~
eedaog
f-:t
paalf
2.0mrn
0.075
0.~20
0,001
0,005
lempong
lai\IIU
--l:-:------;;:;;;---_;__-'--
p111r ttdMQ~L~pa~lll'~hal~u:_
ASTM
2 .omrn
MIT
lampung koloidal
006~-~--~
0~,006::,__..:.:.
o,002
r---0,0006
o.e _-~-~
0.2
kssar
haiUI
~
clature
0,075
0,38
1,7mm
-~~~
~~ogj_~~~-~--~
2,()rrn 1,0
02
0.5
'
0 05
'
0'02
~rvat
kaw
knar
Mdaog
'*'"
haiUI kasar
1\akJs
Mo
0,002
0,006
0,0006
ha1 ue
w. -
0,0002 mm
halue
kow
halua
lcaw
wtume
be rat
t.mpung
L-~paa~r~--__1_--~IM\a
-u--:=01
0,0002 mm
aoc:long
haIus
lodang
(~
aanga\
halut
w.
v.
------------------------------------------------aJr
---------------------------------------------------------
v.
lempoog
IIIUIU
V,
(a)
Gambar 1.1 Klasifikasi butiran tanah mcnurut Unified Soil Classification System,
ASTM, MIT, dan i11temational Nomenclature.
Kebanyakan jenis tanah terdiri dari ban yak campuran a tau lebih
dari satu nmcam ukuran partikel. Tanah lempung belum tentu terdiri
dari partikellernpung saja, akan tetapi dapat bercampur dengan butirbutiran ukuran lanau maupun pasir dan mungkin juga terdapat
campuran bahan organik. Ukuran partikel tanah dapat bervariasi dari
lebih besar 100 mm sampai dengan lebih kecil dari 0,001 mm.
Gambar 1.1 menunjukkan batas interval ukuran butiran lempung,
lanau, pasir dan kerikil menurut Unified Soil Classification System,
ASTM, MIT dan International Nomenclature.
tanah dan
(b)
W= Ws+ Ww
dan
(1.2)
Yv = Yw + Va
dengan:
W5
Ww
Vs
Vw
Va
=
=
=
=
=
(1.3)
Berat udara ( Wa) dianggap sama dengan nol. Hubunganhubungan volun1e yang sering digunakan dalan1 mekanika tan~
adalah kadar air (w), angka pori (e). porositas (n). dan derajat
kejenuhan (S).
.. b dingan antara berat air ( Ww) dengan
Kadar air (w). ada~ah pt:l~ ant nah tersebut, dinyatakan dalam
.
d
t
da
,un
a
berat buttran pa a
c;
perscn.
(1.9)
<" )
H
'w
u(%) =
\V \
100
X
(1.4)
G = Y.,
.f
(1. 10)
Yw
dalan1 de.sitnal.
V,.
e=
.
V
(1.6)
Beratjenis (G5)
Macam tanah
(1.7)
dengan W = \V"' + \Vs + Wa (Wa =0). Bila ruang udara terisi oleh air
seluruhnya (Va == 0). maka tanah menjadi jenuh.
. Berat volume kering (yd), adalah perbandingan antara berat
butn~an (Ws) dengan volume total (V) tanah.
Yd-
2.65- 2,68
2,65- 2,,68
2.62- 2.68
2.58- 2.65
2.68 - 2. 75
Humus
1,37
1.25 - 1.80
Gambut
Kenkil
Pasir
I .anau anorgamk
Lempung organ1k
Lempung anorganik
(1.8)
\~ X
lOO
(1.11)
V\
I
I
Keadaan tanah
Tanah kcring
Tanah agak lcmbab
Tanah Icmbab
Tanah sangat lcmbab
Tanah basah
Tanah JCnuh air
Derajat kejenuhan S
(1.17)
0
> 0-0,25
0,26- 0,50
0,51-0,75
0,76- 0,99
Y' == Ysat- Yw
3
( l. j 8)
Macam Tanah
(1.12)
e=--
(1.13)
(%)
1-n
e
n=-1+ e
fl
46
34
40
30
66
75
(%)
0,85
0,51
0,67
0.43
1,90
3.00
32
19
25
16
70
no
Yd
(kN/rn3)
Yb
(kN/m3)
14,3
18.9
20.9
19,9
17,5
15,9
18.6
21,6
15.8
14.3
(1.14)
= YwCGs +e)
sat
( 1.15)
+e
D =
,d -
GsYw
l+e
(1.16)
emak -e
emak- emin
dengan
emak
emin
(1.19)
'
ngka
pon
e
A
Kemungktnan a
. maksirrzunz (emak).
ngka pori
suatu tanah disebut angka porz menuangkan pasir kering dengan
.
k n dengan cara
maksimum dttentu a
k dalam cetakan (nzould) yang telah
. .
t npa getaran e
ri berat pasir di dalam cetakan, emak dapat
hau-hatt. dengan a
diketahUI volumenya. Da k
ri minimum (efTUn) adalah kemungdihitung. S~cara sama, an;n a ~~apai oleh tanah. Nilai emm dapat
kinan kond1sl terpadat Y gt kan pasir kering yang diketahui
ditentukan dengan mkengge narg telah diketahui volumenya, dari sini
be t a ke dalam ceta an ya
.
. .
ke:u~a~ dihitung angka pori minimum: Pada tanah pasu dan kenkil,
'
density)
kerapatan re1att'f (re 1at 1ve
dtgunakan untuk menyatakan
.
.
nyata
dengan
batas-batas
makstmum
dan
ka
Pori
hubungan antara ang
.
gka
ponnya
Persamaan
(1.19)
dapat
dtnyatakan
nuntmum an an
.
.
dalam persamaan berat volume tanah, sebagat benkut:
D -= Yd(mak)
Yd
Yd(mmj
Yd
Yd(mak)
(1.24)
Yd(mm)
c-
Yd
( 1.25)
Yd(mak)
..,d ""
I
=
"Yd{tnln)
angka pori
DO
-.,.
(1.20)
kerapatan relatif
'Y4I(INII)
I
100
D, (%)
atau
e . = GsYw -1
nun
(1.21)
Yd(mak)
Rc-80
0
I
100
I
(1.22)
dalam Gambar1.3.
Hubungan antara kerapatan relatif dengan kepadatan relatif
adalah:
dmakeng~ Yd(mak)
(1.23)
Rc =
Ro
1- Dr( 1- R0
(1.26)
)
10
Re =80 + 0.2 Dr
])
(1.27)
Tanah
mempunyai
angka
pori
e
=
0
70
kadar
a
r
w20m
d
be
1
. .
.
' ,
m an
rat
Jents Gs = 2,65. HJtung n, yb, yd, dan S.
Penyelesaian:
(a) Porositas: n = e
0, 70
0 41
1 + e = 1 + 0,70 = '
(b) Berat volume basah:
Penyelesaian :
e =4,10/5,90 =0,69
69
(e) Porositas: n = e = 0,
= 0 41
1+ e 1+ 0,69
'
(f) Derajat kejenuhan: S = VwiVv
1,87
1+ 0.20
3
3
V. . = V- Vs= 10-5,90 =4,10 cm
1+0,70
16
3
Vs=
=
=5,90 cm
GsYw 2,71Xl
= (1 + w) Gs Yw = (1 + 0.2) 2,65 x 1
3
ws
yb
1+e
W
W-W
18-16
(a) Kadar air: w = "' =
s =
= 12,5%
Ws
Ws
16
3
kN/m )
Contoh soa/1.2:
Contoh 1.3:
Tanah pada kondisi n = 0,45, Gs = 2,68 dan w = 12%. Tentukan berat
3
air yang harus ditambahkan untuk 1 m tanah, supaya tanah menjadi
jenuh.
Penyelesaian:
e
11
12
13
68
2
(I+ w) G, y w = (I+ 0,12) X I = 1,65t /m.1 (16.18 kNtrn 3)
Yh
1+ e
(G ~ +c)y w
Y'a'
1+ e
air
1+ 0,8 2
_
__
__
---------_____
.....
----________
......... __
3
3
1
2
(2,68 + O.S ) =1,92t I rn ( 18,87 kN!tn )
_..,....
~ ....
.._,
,_
.... ...,.,
-----------......
______
__
____
_______
_
----------__________
_________
..._._
----~-----
1+ 0,82
_._._.
.___..,..
.....,...,..
yb = 1, 92 - 1, 65 = 0,27 ton
_
Y
sat
w.
v. = 1
Gambar CJ.J.
Penyelesaian:
Jadi, tanah ini mempunyai berat volume basah Yb = 2,14 tJrn3 (21
3
kN/m ) dan kadar air sebesar w = 17%.
B.enda uji dalam kondisi jenuh. Jadi, seluruh ruang pori terisi dengan
Contoh soall.S:
atr.
e
=VJVs= 0,45
Pada contoh benda uji asli (undisturbed sanzple), 0.027 n13 tanah yang
diperoleh dari lapangan mempunyai berat 51.6 kg. Berat kering tanah
= 42,25 kg. Berapakah berat volume apung (y') tanah ini, jika tanah
terendam di bawah Inuka air tanah? Diketahui berat jenis tanah
Gs = 2,70.
Penyelesaian:
Vs = WsfGs Yw = 42,25
1o- /(2. 7
3
..
l) = 0.0156 m3
14
J5
, - 0 98 t/mJ (9 ,6 1 kN!ln3).
Jadi, berat volunle apung tanah y - ,
Contoh soall. :
uh
yang
tan
3
h
Suatu contoh tana t.a Jen
b t vohnne basah 2 g/cm~ . Dengan
. k d . atr 20% dan era
.
men1punyat a at
.
G _ 2 7 dan berat volume atr !"v = 1
~ .
tanah ~ - ' '
Volume udara:
Va
= 0,6 - (Vw+ V5 )
d.
Derajat kejenuhan:
A ngka pori:
Penyelesaran :
Ww
w. = 0
udara
v.
-------------------------...-..-.--....-- - --a-
--------
~-------~---__,.....
----_,__
.
r
----~----- 81 - - - - -
----------~
~-----
----
----
---------------------
Ww = 0,2 gram
~---- - ------
~------------~--------- ----..-~
....._.;..t'..
.....
,...
......
:-:
...
.
,
......
;..;
.....
.......
.........
,,
..
,
.
..
.:.... ,
:.-'
..
....
,
..
r
..
.....:,.......\.,............
....... . .,
....
.:;.--:-'''.:--:
., , .
...........
.. ....,.. butl
.....,.:........
.... ' ..
ran
...
'.-" ....., ..........
.
...L.'\'
: .....
.....-..,..,...................
.;-,.....
.,.
,,...
.. ,. ..
..~ . ......_..,. -.., .... .......
~::
.~
"~
-~
\
t' .: ' ,1. :
~ -=~
~.
,.:;~
~
v.
.
-!.\
I ,, ''
I
'-~
r-,
I ,, ._
~-
Volume air:
Berat total,
Vw
W
1 + 0,23
0,60
= 2.05g/cm (19.62kN/m ~)
w. =
1 gram
,,, , ..
Contoh soall. 7:
~-
~
;
It
Gambar C1.2.
Penyelesaian:
Keadaan di lokasi pengambilan (lokasi ll): e2 = 1.2
Keadaan lokasi penimbunan (lokasi I): e1 = 0.8
Jika V1 adalah volume pada lokasi penimbunan dan V2 adalah volume
pada Iokasi pengambilan, maka :
V1/V2 = ( 1 + e t)!( 1 + e2)
16
17
\1 = \1 X
2.
1+ e2
1+ el
3
2
I
+
L
1
8333
m
15000X
=
1+ 0,8
V2 =- 200000x
lokasi
II
(pengarnbilan)
:::
disediakan pada
.
tanah
yang
harus
Jad1,
18333
Contoh soall.S:
h padat 200.000 tn3 dengan angka
merlukan tana
.
Proyek bendun?an Ine . dua lokasi yang memungk1nkan untuk
pori 0.60. Dan peta ~erhhat survai di kedua Jokasi, diperoleh data
pcngainbilan tanah tnl. Dan
sebagai berikut:
Lokasi pengambilan
I
11
0.90
1.65
Rp.3000,Rp.2500,-
Colltoh soall.9:
Buktikan:
(a) Persamaan (1.16)
(b) Persamaan (1.14)
(c) Persamaan (1.15)
Penyelesaian :
Penyelesaian:
1 + 0,60
= 331250 m3
Upah angkutan total = 331250 x Rp. 2500,- = Rp 828.125.000,Jad1, lokasi I lebih ekonomis, walaupun upah angkutan per m3 lebih
mahaJ.
3
n1
1+ 1,65
v.
udara
----------------------------------------------------------------------------
V.
V1 = 200000x
1 0 90
+ = 237500 m3
butiran
1+ 0,60
aJr
Gambar CJ.3.
w. = 0
Ww
wW8
wG..y. Va
18
19
GsYw +Ywe
Yb = Ysat =
l
+e
WsfV
Yw(Gs+e)
Ysat =
l +e
_
G
Vy
..
maka
Karena, Ws - s s "
GsYwVs - GsYw
Yd =
V - 1+ e
Contoh soall.l 0:
\V.s + U'w
'Yb = V =
= Gs(l + w)Yw
l+e
=
Ww =
Vw
Volume air:
= Se (karena Vs= 1)
YwYw = wWs =wGsYwVs
SVv
Berat air
atau
YwSe = wGsYwVs
dengan
Vs
Tanah pasir yang akan digunakan untuk urugan kembali (back fill)
mempunyai berat volume basah Yb = 19,62 kN/m3 dan kadar air w =
10%. Angka pori dalam keadaan paling tonggar (emak) = 0,64 dan
dalam keadaan paling padat (emin) = 0,39. Tentukan angka pori (e)
tanah urugan kembali dan kerapatan relatifnya (Dr). Diketahui tanab
urugan kembali mempunyai G~ = 2.65.
1, maka Se =wGs
Penyelesaian:
G5 (1+ W)Yw
Berat volume basah:
Yb =
1+ e
2,65 (1 + 0.1) 9.81
19,62 =
.
l+e
diperoleh
e = 0,46
emak - e
Dari
= 0,64-0,46 = 0, 72
Yb = Gs(l+Se/Gs)yw
l+e
=GsYw +ywSe
l+e
0,64-0,39
J adi, angka pori tanah urugan kembali: e = 0,46 dan kerapatan relatif:
Dr = 0,72.
20
1.3 MINERAL LEMPUNG
1.3.1 Susunan Tanah Lempung
.
.
k 1 kin1ia rnenghast lkan susunan
h aktbat rea s
.
.
k
Pelapu an tana
k 1 .d dengan diatneter butI ran lebth
kelompok partikel beruku~n bot o~neral lempung. Partikel lempung
kecil dari 0.002 nltn, yang tse u
lpunyai permukaan khusus,
1 mbaran yang tnen
berbentuk scpertt e
. st'fat sangat dipengaruhi oleh gayaletnpung rnempunyat
.
.
h
se mgga
T d t k'ra-kira
15 macam tnineral yang dtklast1
d'
gaya permukaan. er apa
.
. .
lempung (Kerr. 1959). Dt antaranya ter tn
1
fikastkan sebagat mtnera
. . .
. .
dari kelornpok-kelompok: montnzorillotllte, zllzte, k~ohnzte, dan po.lygorskite Terdapat pula kelompok yang lain, rrusalnya: chlorzte,
venniculite, dan halloysite.
Susunan kebanyakan tanah lempung terdiri dari silika tetrahedra
dan aluminium oktahedra (Gambar 1.4a). Silika dan aluminium
secara parsial dapat digantikan oleh ele1nen yang lain dalam kesatuannya. keadaan ini dikenal sebagai substitusi isomorf Kombinasi
susunan dari kesatuan dalam bentuk susunan lempeng simbol diperlihatkan dalam Gambar 1.4b. Bermacam-macam lempung terbentuk
oleh kombinasi tumpukan dari susunan lempeng dasarnya dengan
bentuk yang berbeda-beda.
Kao/inite merupakan mineral dari kelompok kaolin, terdiri-dari
susunan satu lembar silika tetrahedra dengan satu lembar aluminium
ok~~~edra. dengan satuan susunan setebal 7,2 A0 ( 1 angstrom (A0 ) =
10
m) (Gambarl.Sa). Kedua lembaran terikat bersama-sama,
sedemikian hingga ujung dari lembaran silika dan satu lapisan lembaran oktah~r? membentuk suatu lapisan tunggal. Dalam kombinasi
lembaran sthka dan alumi
kd
.
(G b
mum, e uanya tenkat oleh ikatan hidrogen
leb~hm dar. I.Sb ). Pada keadaan tertentu, partikel kaolinite mungk.in
an seratus tumpukan
k
. .
.
mineral ini stab"tl d
. .d yang su ar dtptsahkan. Karena ttu,
an atr tt ak dap t
k .
dapat menimbulkan k b
a masu dtantara lempengan (atr
em ang-susut d 1
lialloysite hampir sama den pa a se .s~tuannya).
berurutan lebih acak 1kat
gan kaoluute, tetapi kesatuan yang
. annya dan d
.
apat dtpisahkan oleh lapisan
21
tunggal molekul air. l!ka lapisan tunggal air menghiJang oleh karena
proses penguapan, mJneral ini akan berke1akuan la'tn Mak
+c
h 1
a, SJ 1.a t
t ana h berb uttr
a us .yang mengandung hallo
. .t e akan beru bah secara
.
.
. ys1
taJain Jtka tanah d1panasi sampai menghilangkan Japisa n t
1k I .
S'f
unega 1
mo e. u.r a1rnya
1 at khusus lain adalah bentuk part'Ikel
,
"'
"
'
d
..
nya menyerupa1 s1 tn er-sthnder memanjang, tidak seperti kaolinite yang berbentuk peiat-pelat.
.'
lembarll'l eJuminlum
alllka setrahedra
aluminium o4ctahedra
alumloJum
0 hldrokiU
eHikon
o okalgen
(a)
22
23
/ -~"'--..
~- ~
atumlnlum
eillka
aluminium
. aJuminlum
tlltka
elllka
Qumlnl~7
-I
I
I
/
/
OH
/
/
\
\
(I)
'
''
''
'\ \
\f'
II
------
'
I
I
I
I
(b)
1/.
@ tldtokll
'
\
\
Alufririum. b I 11.
(b)
t'k kt
ema 1 stru ur kaolinite (Lambe, 1953).
(b) Struktur atom kaolinite (Grim, 1959).
,'
I
I
I ,I
,
mVJJIUn
saa.
............
ker.teow kadang
24
25
ang
terdiri
dari
mineralY
eral
Iempung
b
h
k
mtn
dasamya terd tn an se ua
111 '1e adalah bentu
. .
k susunan
b
1
.
k
lompok
dlrte.
Bentu
'kat
diantara
dua
em
aran
1
mtnera e .
h d yang ten
. .
n aluminium okta e ra
kt hedra terdapat substttust
b
lem ara
lembaran o a
'
b
tetrahedra.
Dalam
.
d
besi
dan
dalam
lem
aran
'l'k
st t a
.
h
nesium an
,
. .
. . 'l'kon
oleh
alumJntum
(Gambar
Parsial alumintum ole1 mag
ubstttUSl Sl 1
h
tetrahedra terdapat pu a s . t bersama-sarna oleh ikatan lema tonl batan-lembarannya. Ikatan1 7) Lembaran-lembaran ten~a
d t dt antara etn
.
.
. .
ion kahum ya~g ter .apa +) lebih lemah daripada tkatan htdrogen
ikatan dengan ton kahum (K
_,
slllka
.
' K)
stlika
aluminium
silika
~- ,
\ K
.. _
ion kalium
siUka
10 A0
aluminium
sitika
-,
\ K I
.. .,
slUka
aluminium
sllika
I
K \
I
slllka
Gambar 1.7 Dtagram sk
k .
.
ematt struktur tllite (Lambe, 1953 ).
~ang ~en~ikat satuan kristal kaolinite, tapi sangat lebih kuat daripada
1katan JOntk yang .membentuk kristal montmorillonite. Susunan illite
tidak mudah mengembang oleh air di antara lembaran-lembarannya.
1.3.2 Pengaruh Air Pada Tanah Lempung
Air biasanya tidak banyak mempengaruhi kelakuan tanah non
kohesif (granuler). Sebagai contoh, kuat geser tanah pasi.r mendekati
sama pada kondisi kering maupun jenuh air. Tetapi, jika air berada
pada lapisan pasir yang tidak padat, beban dinamis seperti gempa
bumi dan getaran lainnya sangat mempengaruhi kuat gesemya.
Sebaliknya, tanah berbutir halus khususnya tanah Iempung akan
banyak dipengaruhi oleh air. Karena pada tanah berbutir halus, luas
pennukaan spesifik menjadi Iebih besar, variasi kadar air akan mempengaruhi plastisitas tanah. Distribusi ukuran butir tanah umumnya
bukan faktor yang mempengaruhi kelakuan tanah butiran halus.
Identifikasi tanah jenis ini dilakukan dengan mengadakan uji batasbatas Atterberg.
Partikel-partikel lempung mempunyai muatan listrik negatif.
Dalam suatu kristal yang ideal, muatan-muatan negatif dan positif
seimbang. Akan tetapi, akibat substitusi isomorf dan kontinuitas perpecahan susunannya, terjadi muatan negatif pada pennuk:aan partikel
lempung. Untuk mengimbangi muatan negatif tersebut, partikel
lempung menarik ion muatan positif (kation) dari garam yang ada di
dalam air pori. Hal ini disebut pertukaran ion-ion. Kation-kation dapa~
disusun dalam urutan kekuatan daya tarik-menariknya, sebagat
berikut:
+ CaCb
Ca(le~ung> + N.CI
26
27
letnpung didefinisikan
1
d I
k tton t,ula 1 .
.
ang
dinyatakan
a
am
K apas ltas pcrtukaran 'a. -ton
Y
1011
bagai junllah pertukaran
kering. Beberapa garam Juga
se. . k' t~n per l<X) grain lenlpung
kcring. Pada waktu air
mthe tva
. ..
artikel lcmpung
.
.
,_
P kation-katton
. dln anton-anton n1enga
terdapa t P'ld'l' pcnnukaan
.------.._okslgen
0()
Q~ 0 ()
. .~
,.:.
lempung
---.._...;.~
.~
..~.I
'I
o
hidrogen
kation
(b)
(a)
8- -
anion
.----,
. ..,.. ~
"'""";"",
'..eo:
.
Gambar 1.8 Kation dan anion pada partikel lempung.
. .......,. '.......
., ....,......'.....
. ............ ....
e . ::.: +
. .......
(1)
... .: .
~ennukaan
' I
/"katlon
.. 9::
. ..
...
'~
(2)
@(+)
e, :{
.....
., '
:1::\::
\=.!.::
(Gambar 1.10):
(1 ) Tarikan antara
(3)
1 I
28
29
molekul
air,
yaitu
dengan
h.1drogen da Iam
d
(3) Andil atom-atom
. en dalatn partikel Jempung an atom
ikatan hidrogen antaral oks\~kul air.
oksigen dalain moleku -mo
yang
berada
di
sekitar
partikel
.
'k secara elektns,
st
I .
Air yang tertan .
d (d0 ,~ble-/ayer water). 1 at p astts
1 san gan a
lempung, disebut atr ap.
k . t si dari Iapisan ganda. Ketebalan
dalah akibat e sts en
d' 1
tanah lempung a
. I k r zite dan nzonttnorillonlte tper lair lapisan ganda untuk knsta ao u
hatkan dalam Gambar 1.11.
,-llr 11raptn
llr
luiltal
.
. .. . .
.
..
,
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
. . . ....... . ........
... .. . .
. .. .. . . "
. . .
'
'
'
10 A
10 A
10 A
,.
'
'
200A
(b)
(I)
Gambar 1.12 Hubungan potenstal (elektrostatis, kimia dan sebaga.inya) dengan jarak
pet mukaan lempung.
Air lapisan. ganda pada bagian paling dalam yang sangat kuat
mele~t pada partkellempung, disebut air serapan (adsorbed water).
Pertahan hubungan mineral
I
1
'k
-rrunera
empung
dengan
air
serapan,
be
mem n an bentuk dasar dari
.
.
terikat satu sama 1 1
s~suna~
tanah. Ttap-tiap partikel sahng
atn, ewat lap1san a
. .
.
.k
tr serapan. Maka, adanya ton-ton
Yang berbeda mate 1
'
na organt bed k
.
.
akan berpengaruh besar d r'
a onsentrast, dan lain-latnnya
pa a st at tanah p
Iak
.arttkel lampung dapat to
30
31
'
'
padat
(b)
tanah granuler Kare . ' ~gat berpengaruh pada sifat -sifat tekntS
na ltu, dtperlukan
32
(a)
(b)
33
bilitas dalam arah paralel maupun arah tegak lurusnya. Selain itu,
posisi butiran relatif juga akan berpengaruh besar terhadap stabilitas,
penneabilitas dan karakteristik perubahan bentuknya, dan juga akan
berpengaruh pada distribusi tegangan di dalam lapisan tan ah. J arak
antara partikel juga mempengaruhi ikatan antar partikeJ tanah.
Susunan partikel dapat dibagi atas 2 macam (Rosenqv.ist, 1959),
yaitu: susunan terflokulasi (jlucculated) (hubungan tepi partikeJ yang
satu dengan pennukaan partikel yang lain) dan susunan terdispersi
(d ispersed) (hubungan permukaan partikel yang satu dengan
pennukaan yang lain) (Gambar 1.16). Sifat endapan Jempung akan
mempunyai lebih atau kurang susunan terflokuJasi, tergantung dari
1ingkungan di man a tanah tersebut berada.
Gambar 1.15 Tanah dengan kerapatan relatif yang sama, tapl susunan butirannya
berbeda (Leonard, 1978).
(s) Susunan
(b)
34
35
I ew~t satu .unit s~ringan .s~anpar. Berat tanah yang tinggal pada
mas1n~-~astng s~n.ngan d.tt1mbang, lalu persentase terhadap berat
kumuJatif tanah d1h1tung. ( ontoh nomor-nomor saringan dan diamete
lubang dari standar Amerika dapat dilihat dalam Tabel1.4.
r
Tabel 1.4 Saringan standar Amcrika
No. saringan
3
4
6
8
..
JO
(c) deformul ge11r
16
20
30
D1amcter lubang,
mm
No. saringan
6 35
4,75
3 35
2.36
2,00
1.18
0.85
0.60
40
50
60
70
0,42
0,30
0,25
100
140
0,15
0.106
0,075
0,053
Diameter lubang.
mm
200
270
0,21
dengan
=
=
v
Yw
39
l
s
da
1
a t "fdt'r l' dari C'Ullll)Ufatl uuttran 1d U
1 1\3 ar~
.
.
Untu k~ tana11 yan~ t
gabungan antara anali>is >atingan dan 'edimenta"t dapat dtgun~kan.
.D.
. an h~ast1 pe11onan
baran
kurva
YJlH~
diperolch.
tanah
berbuttr
kasar
1
~:::
...
.
.
.
digolongkan ebagai gradasi tlaik bila ndak ada k.elebthan buuran
pada embarang ukurannya dan tida.k ada yang k.uran~ pada u~ura~
butiran sedan~. n1utnnya tanah bcrg radasi baik Jtka d1stnbust
ukuran butirannya ter~ebar n1elua: ~pada uk.uran butirannya). Tanah
berbutir kasar di~an1barkan
seba~ai
herRradasi buruk. bila jutnlah
._
....
berat butiran ~ebagian ~~ ar n1engelon1pok di dalan1 batas interval
diameter butir yang setnpit (di ~ ebut gradasi seraganz). Tanah juga
te1 masuk bergradaj buruk. j ika butiran besar n1aupun kecil ad a. tapi
dengan pen1bagian butiran yang relatif rendah pada ukuran sedang
100
f\1
go \.
ao
c '-
"
-.gem
"'-'
........
11
"''
........... .
.... ......
............
I
I
gradasl'
I
. ~I
beilc
'\.
8
I
ii"'
I
I I
;"'o ""'f
I
I
\.
"
........
~~
il
I
O,t
10
'i
I
.I
11
.....
""
li
"10
0
-"'"
butuk I
I
~
gredatl
I
)~
~
20 I
I I
gradasi
70 I
1 '
", ~
I
I I
'
I
I
'
'
0,01
OU1iran (ITVTt)
Cu = Dt:rO
Dl,l
( 1.31)
(Gambar 1.19).
lotasi Dao didefinisikan ebagai lOo/o dari berat butiran total
.
J
:: sama.
sebagat
10
ukruran efekt1f (e_ffectile si::e).
Kemiringan dan bentuk
.
. .
.
n
digan1barkan oleh ~~ fi .
umum dan kurva dtstnbusl buura
1"oe 1Sten keserag
(
;
r.
n)
Ct, dan koefisien grad . (
. aman coefficzent of unrJonn.r.
menurut persamaan: ast coe.fficrenr of gradation). C,. yang dibenkan
(1.32)
Penyelesaian:
40
m D60 =8,5 mm
6
0
0
02
mm
DJo
=
,
m
'
Dw- '
'
41
Wa1aupun Cc > 1, tapi karena Cu sangat kecil, maka tanah ini benar
termasuk bergradasi buruk.
Dw
0,02
(D3o )
Cc=
Contoh soall.J2:
=
(Dw)(v 60 )
(0, 6) = 2,1
0,02x8,5
4 ,75
2,36
0 ,0
8,0
7,0
ll ,0
21,0
63,0
48,0
14,0
I, 18
0,60
0,30
0,2 1
0, 15
0,075
(b) Tanah B:
d'l'h d be k
Tanah ini mungkin bergradasi buruk kalau 1 1 at an ntu
kurvanya.
60
Cc=
(D3o)
= (0,04) = 0,076
(DlO) (D60) 0,021Xl
Diameter Jubang(mm)
0,02
0,006
0,002
leb1h kecil 0,002
2
I
(c) Tanah C:
Tanah ini termasuk tanah seragam (unifonn) kalau dilihat dari
bentuk kurvanya. D10 = 0 35 mm D _
mm
D61J ::::
0 ,80 mm.
'
' 30 - 0 ' 65
'
Cu = D&J
D10
Cc =
'
0
0
=0,80 - 2 29
0,35 - '
2
(D30)
= (0,65) 2
(DlO) (D60) 0,35x0,8Q = 1,51
Penyelesaian:
Diagram distribusi butiran ditunjuk.kan dalam Gambar C1.4. Dari
diagram tersebut diperoleh:
Dw
D3o
D(){)
=
=
=
0,15 mm
0,18 mm
0,26 mm
42
t=::
100
c::::
80
.
eo
I
i
l
43
~ ~~
c
'\.
10
==
,,
0,18
0
86
(DJO) (D 60) == 0,25 X 0,15 == ' < 1
(D30 )
eo
50
40
30
20
Suatu hal yang penting pada tanah berbutir halus adalah sifat
plastisitasnya. Plasti sitas disebabkan oleh adanya part.ikel mineral
lempung dalam tanah. Istilah plastisitas menggambarkan kemampuan
tanah dalam menyesuaikan perubahan bentuk pada volume yang
konstan tanpa retak-retak atau remuk.
_\.
'
10
().
10
0.01
0.1
0.001
~ butlrln (mm)
Gambar C1.4
batas susut
Diameter lubang
(mm)
% tinggal
batas plastis
batas cair
% lolos
4,75
2.36
I, 18
0.60
0,30
0,21
0,15
0,075
0,02
0,006
0,002
lebih kecil 0,002
Jumlah
Cu
0,0
8,0
7,0
11,0
21 ,0
63,0
48,0
14,0
0,0
4,6
4,0
6,3
12,0
36,0
27,4
8,0
100
95,4
91,4
85,1
73,1
37,1
9,7
1,7
2,0
1,0
0
0
1,1
0,6
0,6
175
--
100
plastis
ca1r
semi padat
penambahan
kadar air
=D60 =0,26 _
Dlo
padat
44
45
mengha
.
.
h
a
Pengurangan
kadar
air
I
.
tetap terpe t ar .
dengan kohest yang
h
olume tana .
k
silkan pengurangan v
berikan cara untu menggambarkan
Atterberg (191 ~), ~em h berbutir halus dengan mempertim.
. t st dan tana
batas-batas konsts en
. t ah Batas-batas tersebut adalah batas
kadar atr an
d
bangkan kan ~n~an
tis
(plastic
li1nit),
dan
batas
susut
1
cair (liquid fumt), bat~s: as batas-batas konsistensi untuk tanah
(shrinkige limit). Kedu 0 an
kohesif ditunjukkan dalam Gambar 1.20.
ifii
D 1
c n
grocMng tool
contoh tanah
contoh tanah
batas antara keadaan cair dan keadaan plastis, yaitu batas atas dan
daerah plastis.
. ..
Batas cair biasanya ditentukan dan UJl Casagrande (1948).
Gambar skematis dari alat penguk:ur batas cair dapat dilihat pada
Gambar 1.21a. Contoh tanah dimasukkan dalam cawan. Tinggi
contoh dalam cawan kira-kira 8 mm. Alat pembuat alur (grooving
tool) dikerukkan tepat di tengah-tengah cawan hingga menyentuh
dasamya. Kemudian, dengan alat penggetar, eawan di ketuk-ketukkan
pada landasan dengan tinggi jatuh 1 cm. Persentase kadar air yang
dibutuhkan untuk menutup celah sepanjang 12,7 mm pada dasar
eawan, sesudah 25 kali pukulan, didefinisikan sebagai batas cair tanah
tersebut.
Karen.a sulitnya mengatur kadar air pada waktu celah menutup
2
pa~a 5. kah pukulan, maka biasanya percobaan dilakukan beberapa
kah, yatt~ dengan kadar air yang berbeda dengan jumlah pukulan
15
~~ ~rkisar antar~ sampai 35. Kemudian, hubungan kadar airdau
JU a pukulan dt~ambarkan dalam grafik semi lo aritmik untuk
menentukan kadar a1r pada 25 k . k
g
1
a 1 pu ulan (Gambar 1.2lb).
peknakan karet
Kadar a ir(%)
!I
I
I
.
T
I
ii
25
46
- w2
lr = log(N 2 I N1)
Wt
dengan.
IF
w1
W2
aliran
k lan
= indeks
k dar air(%) pada NJ pu u
47
perubahan volume tanah. Percobaan batas susut dilaksanakan dalam
laboratorium dengan cawan porselin diameter 44,4 mm dengan tinggi
12,7 mm. Bagian dalam eawan dilapisi dengan pelumas dan diisi
dengan tanah jenuh sempuma. Kemudian dikeringkan dalam oven.
Volume ditentukan dengan mencelupkannya dengan air raksa. Batas
susut dinyatakan dalam persamaan:
a
d N2 pukulan
-- kadar air (%) pa a
.1 .
dan w2 dapat ditukarkan untuk
b
'k bahwa nt at WI
h
Per att an
..
pun
kemiringan
kurva
se
enamya
memperoleh nilai posttlfnya, wa1au
SL =
tg~
( 1.33)
dengan
negatif.
.. b
. Waterways Experinzent Station di
Dari banyak UJl atas-catr,
.
.
.
.
.
(
)
mengusulkan
persamaan
batas
eau:
1949
Vicksburg. Mtsstsstpt
'
N
m2
LL= W N 25
dengan
padat getaa
padat plasUs
jenis tanah)
I
1.7.2 Batas Plastis (Plastic Limit)
~L---+----__.-
SL
Pl
LL
Gambar 1.22 Variasi volume dan kadar air pada kedudukan bat as cair, bar as plastis.
dan batas susut.
48
49
me total tanah pa a
t berguna untuk 1 entl. 1 ast dan
Olu
v
~~sanga
1.8 AKTIVITAS
PI=LL-PL
PI
Si fat
Macam tanah
0
<7
7 -17
> 17
Non plastis
Plastisitas rendah
Plastisitas sedang
Plastisitas tinggi
Pasir
Lanau
Lempung berlanau
Lempung
Kohesi
Non kohesif
Kohesif sebagian
Kohesif
Kohesif
A= PI
1 f
air
= WN - PL U-PL-
WN -
PI
PL
( t.35)
(1.36)
50
51
1 : w = 28,15-24,20 X
24,20-15,30 lOO% - 44 ,38%
I
(.A - 7,2)
- 23,20- 20,89
- 20,89 - ] 5,20 X 100% = 40,60%
= 23,18 - 20,90 X
300
200
38
64
' %
20,90- 15,00 lOO% -
.., (A 0,9)
100
lcaellt'* (A 0,38)
;
0
20
40
eo
eo
100
I
'
'
:
Ii
it
'
'
'
II
'
"
II
f ja i
I
I
20
II
II
10
15
20
25
I ll
III
I I 1
:JI
!
5
I
III I ,
Contoh soal1.13:
I II!
I Il l
.1
II
'
1953).
'
I
I
I'
IJ
30
35
40
-'5 50
ji.ITIIah pukulan
Benda Uji
Jumlah pukulan
Berat tanah basah + cawan (g)
Berat tanah kering + cawan (g)
Berat cawan (g)
12
28,15
24,20
15,30
17
23,22
20,80
15,10
23
28
23,18
23,20
20,89
15,20
20,90
15,00
Hasil hitungan kadar air (w) dan jumlah pukulan digambarkan pada
diagram batas cair pada Gambar Cl.S. Dari gambar t.ersebut, pada 25
kali pukulan diperoleh kadar air 39%.
Jadi, batas cair .LL = 39%.
ut
tanah mem
d'
lapangan wN =38%.
punyat PL = 20 %, kadar a1r 1
Penyelesaian :
Contoh benda uji:
52
53
kadar air 20%, dikeringkan di bawah sinar matahari sampai mencapai
kadar air 3%. Dengan menganggap Jempung ini homogen dan
isotropis, tentukan tinggi kubus Jempung setelah kering (w = 3%).
Contoh soall.l4:
.
diperoleh data berat tanah
3 S
1
1. 1 boratonum,
d
.
baan batas susut a
volume 16,25 cm . ete ah
Dan perco an mula-mula == 47 g de~gan l 30 g Volume ditentukan
dalam caw
be atnya ttngga
k
gkan dalam oven, r . . . ke dalam air raksa. Atr ra sa
d.k
t enn
h kenng tnt
. .
dengan mencelupkan tan.a 1 h batas susut (SL) tanah tnt.
96
g
Httung
a
50
1
yang tumpah
'
Penyelesaian:
Karena batas susut adalah batas kadar air dimana tanah tidak mengaJami pengurangan volume lagi, maka tinggi kubus setelah kering
(pada w = 3%) akan diperhitungkan terhadap kadar air pada batas
susutnya, yaitu pada kadar air SL = 12% .
Kondisi sebelum dikeringkan:
'
Kadar air : w = 20%
Pe nyelesaian:
. . .. . .
... ... ........
.. . ..-.. ........
. . . ' . . . .. ...
'
tt'
......
. ..... .....
I
"
~ --
.. .
I
'.
..
.
..
..
.
.. .,.......
...
.
.
,.
,,....
-..
.
..
..
.
.
.
.
.
.
.
.
..
.
.
..
..
\ ~
..
.......
.
, .. .., .. . . . .
cawan
[~
t ... ...
I
"' '
"'
et
~. ~
r-,
'
Gambar C1.6.
= 0,65 m
m2
(16,25 -11,1)1
----~
30
1
x1m'
Volume padat: V =
1+ 0,54
=0,65 m'
. V= 0,54 xlm 3 =,
0 35 m 3
Volumearr:
..
wl
1+0,54
(1)
(2)
55
54
::0
12
Ws
Ww I Ws:: 0,12; Ww:: Vw Yw
0,12 x 2,7 Vs= 0,32 Vs
V
::0,12
.
.
v
21
Vs' w
G
Ws == s $ - '
V tetap.
d h dikenngkan, s
3
Kondisi sebelum dan ~esu a - 0 32 x 0.65 == 0,21 m
3
' V == 0 35- 0,21 = 0,14 m
Maka volutne atr:: Yw2.
v~ 1 - w2
'
3
Perubahan volutne atr - ~ - 1 - 0,14 ::: 0,86 m
Volume tanah setelah ken g -:- - (0 86) tt3 ::: 0,95 m.
w:::
'
litas, kompresi (penurunan), aliran air yang didasarkan pada kJasifikasi tanah sering menimbulkan kesalahan yang berarti (Lambe, 1979).
..
Kebanyakan klasifikasi tanah menggunakan indeks tipe penguJ1an yang sangat sederllana untuk memperoleh karakteristik tanah.
Karakteristik tersebut digunakan untuk menentukan kelompok kJasifikasi. Umumnya, klasifikasi tanah didasarkan atas ukuran partikel
yang diperoleh dari analisis saringan (dan uji sedimentasi) dan plastisitas.
Terdapat dua sistem k1asifikasi yang sering digunak.an, yaitu
Unified Soil Classification System dan AASHTO (American Association of State Highway and Transportation Officials). Sistem-sistem ini
menggunakan sifat-sifat indeks tanah yang sederhana seperti distribusi
ukuran butiran, batas cair dan indeks plastisitas. Klasifikasi tanah dari
Sistem Unified mula pertama diusulkan oleh Casagrande (1942),
kemudian direvisi oleh kelompok teknisi dari USBR (United State
Bureau of Reclamation). Dalam bentuk yang sekarang, sistem ini
ban yak digunakan oleh berbagai organisasi konsultan geoteknik.
56
57
. b0 ruk (poorly-graded)
gradast
.
.
1_ fasticitv)
~------.8
,m
% lolos
Nomcr saringan
100,0
93,2
81,0
61.5
4 (4.75 mm)
10 (2.0 trim)
40 (0.42 mm)
200 (0,075 mm)
'-..,)
0 .... ..
--
..."'
--
.12
-g
:;:
:l
.le
-ea
a.
"C
~
c:
Ill
"0
&
c:
.s
:l
CD
CV
"t:
.8
-...
.8
=
-...
.le
_,
_,
0
c:
"C
c:
CD
-.!.
ea
ftl
Cl.-
58
59
Ios
saringan
no.200.
J
ika
.
b f ran yang Io
.
. b
(c) Tentukan JUnllah ut . l kurang dan 5o/o, pertlm angkan
vang
lo
os
h'
C
d
C
ersentase
butt
ran
J
d
~ttgan tneng 1tung u an c
P
..
. 'b i buttran t; '
. .
.
sebagainya). b .
00
I
b'h
b
,cr lolos saringan no.2
e
1
esar .
( ) Jika persentase uttran yat e
e 12o/o. harus dilakukan uji batas-batas Atterberg. dengan tnenyingkirkan butiran tanah yang ting~al dalanl sa.n~gan ~o. 40.
~
d'.
dengan
menggunakan
dtagram
plasttsttas,
ditentuKemu tan.
""
SM
kan klasifikasinya (GM, GC, SM, SC, GM - GC atau
SC).
dengan
(1.37)
*" ._.,_..,.nr
I .,...,......,.....,..,.,.,.
.. -.us
...__
u - . w.
----- - -
. . . . . . .. ....., , ...
as a 5 M 11111!1,
5 IF 111111 tllrt 0.071
I U!ln I
lb (Gt. La --.
ftO.
el - ! 2'1
L.tllh cMrf
1~
~.a.m
..
JLIPtbW!U._Pl
--~ ...... S. Et
Ull ..
PI 111111 &t11
"' u J 1 I
argru"' 40
FE
...
aaftlll
I
1 1
!!!!.} ,. I
:r::-
a ..
... < 4
Ilia
c :
b.
..
(ouJ
Dl . .up,._A
llwl . . . . .
a WR
4 c ... < 7
....
,..
I
wGC
200 (0.076 , _,
N .
_.. ...,... er
jWII
,SI.-.:th (P\
8atl4...
III..,IJUftyel .. ; lll
r...Its...,
>7
Orwlllli
IN:Ic
Ore-..
"""
(4 <,.<7)
OI . . . . ..
ll:u1Uir
I SW I 1s , 1
- ..... , ....
I
I GC I
1
SM
P'adl5i
- ...
.... Uh
. .. . .,
..._
,. n ,
0\
,., 1 ,...
-"--
mallklft u
Ml-CL
Cl
Oi
DI._$111A
clEft - ell
a ....
4 < PI < 1
PI > 1
I
I sM-sc I
.1
c~w~e ....
(P'I>Tl
tiiNIII J\IWOOM
Dllt.... $1Jfe
A dlln ...,..
dl5ift ,..,
lf
ar dJ -
I
dWlPl,...
hdeclli...
dwtd!<4>1111
200 (1).075 ~
Oftle cllp:rtu
Pa
A 11w1 11
duntl
21e.
~---
F E
S.CII 1111'1PII
uh.n~~
I
f
A:ara s . '2'1
,.,et.1 "*,'_,
-....llulrzll
(1)~1'5
tMI I
. . . . .. .
4 (4,1'5 lift)
~.. ~ l
-.-.___ ll~
~ z - z -4 ( 4, 1'5:
u . ......
"
.................. ,..
- -- ~
-.&o.an -
.... ,.......
-.t t r 11 arz
a T'
~-
......, ._. .
I
I se
b . I?IUUIIc
C.4dlft 1 C~Cl
C.Dw'011
~-~./ (D,_ I
DD
Material granuler
(<35% lolos sanngan no. 200)
A-I
KJasifikasi kelompok
A-l-a
A-1-b
A-2
A-3
51 min
10 males
Tanab-tana.h lana.u-lempung
, >35% lolos sa.ringan no. 200;
A-2-4 A-2-5
A-2-6 A-2-7
35 males 35 nuks
35 maks 35 nuks
A -4
A-7
A-5
A-6
.i A-7-5/A-7-fJ
36min
36 min
3om1n
'
a
36 min
'
6maks
Np
0
40 maks 41 min
10 maks I0 maks
'
40 maks 4 I min
11 mtn 11 min
4maks
40 miks
to ma1s
41 min
40 maks
10 nuks
I I min
8 maks
12 m.:tks
16 maks
41 min
11 min
0\
"20 rnaks
umumnya
Pasir
halus
T3Ilah berlan:m
i
I
1
T3Ilah berlempung
Cataaaa:
K.elompot A-7 dibagi atas A-7-5 dan A-7-6 bergantung pada batas plastisnya (PL)
Uotuk PL > 30, Klasifikasinya A-7-5;
lJDtuk PL < 30, k.luifikasioya A-7-6.
Np DOIIplaatis
62
63
'Jai
indeks
kelotnpok
an
tanahnya.
Tanah
granuler
.l
B1 a nt
. .
etHrguna
.
. h
.
. n tanah granulet ) ang e A 2 tern1asuk tanah gt anuler (ku,
k
rupa a
. . , . buruk. Tana 11 .
.
bersih yang bergrada~ ..
no. 200). tetapt 01~sth tnei:gandung la~au
rano dari 35 o/o lolos saunga~l I d'klasifikastkan dart A -4 satnpat A,
e:h b buttr ha us t
'd
k
dan letnpung. Tan a er
p b daan keduanya dt asar an pada
o-lanau. t;l e
.
k
7, yaitu tanah letnpuno
dapat
dtgunakan
untu
mem25
1
r2:
Gantbar
b
A
batas-batas tter e ...,
(LL) dan indeks p asttsttas (PI)
t ra batas catr
:'1>
% lolos
100
75
65
33
18
~ .
1/
70
60
~
--Q..
;/
50
/
40
_, /
1
30
A.:a
v/
....
10
.....
/
A
10
~/
20
/
/
~
~
/
lr'
"
'
,,~~
'
30
A75
A-4
40
AS
so
...._
,'
I'
/
/
A7-fJ
//
/J
/I
eo
10
ao
90 100
batas cafr (LL)
Gambar 1.25 Batas-batas Atterberg untuk subkelompok A- 4 , A-5, A-6, dan A-7.
(4) Untuk kelompok tanah A-2-6 dan A-2-7, hanya bagian dari
64
65
.
kelompok yang digunakan:
persamaan mdeks
l5)(Pl - 10).
Gl::: 0,01 (F . . Gl (dalam Tabel 1.7, untuk tanah
(5) Tak ada batas atas ntla~
20)
berlempung A-7' Gl makstmum .
.stem AASHTO (Liu, 1967)
.
Unified dengan st
Tabell.Sa Pcrbandm~an ststem
.
.
ebanding dengan ststem AASHTO
Kelompok tanah yang s
Kelompok tanah
sistem Unified
Mungkin
A-1-a
GP
A-1-b
GM
A-1-b. A-2-4
A-2-5, A-2-7
A-2-6
GC
A-2-6, A-2-7
SW
A-1-b
SM
se
A-3, A-1-b
A-1-b, A-2-4
A-2-5, A-2-7
A-2-6, A-2-7
A-4, A-5
A-6, A-7-6
A-4, A-S
MH
A-7-5, A-S
A-7-6
A-7-5, A-S
Pt
A-6
A-2-4,
A-1-a
ML
CL
OL
CH
OH
..
Kemungkinan kecil
A-l-a
A-2-6, A-4
A-5
A-2-4, A-6
A-4, A-7-6
A-6, A-7-5
A-4
A-6, A-7-5
A-7-6
A-7-5
A-2-4, A-2-5,
A-2-6, A-2-7
A-3, A-2-4,
A-2-5, A-2-6
A-2-7
A-4, A-5,
A-6, A-7-5,
A-7-6, A-1-a
A-4, A-7-6,
A-7-5
A-3, A-2-4,
A-2-5, A-2-6,
A-2-7
A-2-4, A-2-5,
A-2-6, A-2-7
A-6, A-7-6
A-7-6, A-1-a
A-7-5
AASFITO
A-1-a
SP
Kclompok
tanah
Sangat mungkin
GW
Tabel l.8b Perbandingan sistcm AASJI/ 0 dengan si stem Unified (Liu, 1967)
A- l -a
A-1-b
GW,GP
SW, SP, GM, SM
SP
GM,SM
GM, SM
GC, se
GM, GC, SM, SC
ML,OL
OH, MH, ML, OL
CL
OH, MH
CH, CL
A-3
A-2-4
A-2-5
A-2-6
A-2-7
A-4
A-5
A-6
A-7-5
A-7-6
Mungkin
Kemungkinan kecil
SW, SP
GP
GM,SM
SW. GP
GW, GP, SW, SP
GW. GP, SW, SP
GW, GP, SW, SP
GW. GP, SW, SP
GM . GC
SM.GM
GC. GM, SM
GM, SM, GC, SC
OH, MH, GC, GM, SM
GC,SC
GM,SM
CL, SM, SC
ML. OL. SC
ML, OL. CH
ML, OL, SC
Contoh soall.l6:
Analisis saringan dan plastisitas pada 2 contoh tanah ditunjukkan
seperti pada tabel berikut ini.
No. Saringan
4
10
40
100
200
LL
PL
PI
Tanah 1 (% lolos)
Tanah 2 (% lolos)
100
96
92
87
78
61
89
41
8
5
21
15
Nonplastis
A-7-6
A-7-6
Penyelesaian:
Gambarkan kurva distribusi butiran untuk kedua contoh tanah ini
(Gambar Cl.7).
66
67
b
't
SP
SM
atau
SW
SM
bergantung
pada
nt
at
u dan Cc1
stm o , yat u .
nya. Dari grafik distribusi butiran dtpcroleh D60 = 0, 73 tnm, D3o =
0,34 mm, D 10 =0,15 nun.
100
' "'
10
........
'\.
70
""
~"
I'
150
"
1\
\.
140
30
\.
20
1'\.
" '\.
-" ......
10
'\..
~
10
0,1
ulcur-.,
(~)
bulhn (mm)
Koefisien keseragaman:
Koefisien gradasi:
2
0,6
0,2
0,06
0,02
0,002
JOO
34
24
20
14
95
72
60
41
34
19
rI'
0.01
Gambar Cl.7.
Cc =
1\
Cu
#eo
........,;
80
Tanah terrnasuk bergradasi baik, jika ('< diantara 1 dan 3, dan Cu > 6.
K,arcna tanah ini tidak masuk kriteria tersebut, maka tanah tennasuk
SP SM dengan gradasi buruk. Karena butiran ha Jus berupa lanau
(nonpJastis), maka tanah termasuk SM.
(D30)
= (0,34) 2
(DIO)(D60) 0,15x0,73 == 1,06 > 1
0.001
Penyelesaian:
Penyelesaian dengan menggunakan kurva distribusi butiran sangat
tepat. Tapi, ada satu cara pendekatan kasar yaitu dengan membagibagi kelompok butirannya (Capper dan Cassie, 1980). Dari klasifikasi
butiran menurut MIT:
(a) Tanah P
68
69
3
.
_ Yb ::: l.70 == 1.4t I m (13,73kN I m3 )
Berat volun1e kenng : Yd - 1+ w 1+0.21
. _ G~ Yw diperoleh
Dan Yd - 1+e
_ 2.65 x 1 _ 1= 0,89
e- 1.40
atau
0.89 =O 47
.
1+ e 1+ 0.89
.1
k 00 dan porositas yang diperoleh, dapat diketahui
Dan nt at ang a P
.
.
.
bahwa tanah p dalan1 kondisi sangat ttdak padat. Oleh karena ttu, kuat
geser dan tahanan terhadap deformasi sangat rendah.
e _
n=
-
(b) Tanah Q
:
:
:
:
5%
54%
22%
19%
:;::
100%
(100- 95) =
(95- 41) =
(41-19) =
(19-0)
Total
19,62 3
,
+
1 0 23 -15,95 kN I m
2,68xl
e = 1.63 - 1= 0,64
0,64
n = 1+ 0,64 = 0,39
Kandungan udara =
'
= 0.02 = 2%
Contoh soal1.18:
LL
PI
Klasifikasi
A
B
42%
31 %
GW
CL
70
71
Penyelesawn.
(a) Tanah A
.
.
tapi dengan batas ca1r (LL) dtbawah
(c
)
T h B adalah lempung
~
d h 1 1
ana
1
h
lastisitas
yang
leblh
ren
a
agL
empung
50% Untuk mempero e P
Contoh soa/1.19:
Berapakah nilai perkiraan batas cair (LL) yang diharapkan pad a tanah
X dan Y. Kemudian. j ika drain ase alam sangat penting dalam
pelaksanaan teknis proyek, tanah mana yang lebih cocok untuk itu?
Diketahui data tanah X dan Y sebagai berikut:
Tanah
LL
?
')
Contoh soal1.20:
Dua jenis tanah kohesif diuji menurut standar uji batas plastis clan
batas cair. Batas plastis dari tanah X adalah 22% dan tanah Y adalah
32%. Jelaskan tanah-tanah ini dan berikan kemungkinan klasifikasinya. Jika benda uji Y mempunyai kadar air asli lapangan 60% dan
kandungan lempung 25 %, bagaimana pula dengan indeks cair dan
aktivitasnya? Kesimpulan apa yang dapat diperoleh dari nilai terakhir
ini? Tabel di bawah ini menunjukkan basil yang diperoleh dari uji
batas cair.
Kadar air (w)
Jumlah pukulan
Tanah Y
TanahX
7
9
0,52
0,49
0,47
PI
Klasifikasi Unified_
14
21 %
42%
SP
16
19
21
28
30
0,35
0,33
31
0,66
34
0.32
38
45
0,62
0.60
CH
Penyelasaian:
Tanah X adalah pasir her d .
5
dalam klasifikas1 D . gra asJ buruk, terlihat da1am huruf P dan
ra1nase p 101 ,
.
1 pun
pasti lah merupakan kesalahan. Atau, jika nilai PI benar, maka pasti
ada part1kel lempung di da1am tanah, walaupun disebutkan bahwa
tanah adalah SP. Pengecekan lebih Ianjut harus dilakukan untuk
menentukan apakah tanah tersebut dapat diklasifikasikan sebagai se
atau rL.
. kastr
akan sangat batk, wa au
catr a an no! dan indeks plastisitas PI== 211
0,78
0.75
0.73
72
Penyelesaian:
BABII
PEMADATAN
:
I
,...
:
.
'i
_,
eo
2.1 UMUM
IJ
'
'
20
15
10
20
25
30
35
40
45 50
jumlah pukutln
Gambar C1.8
(a) Tanah X:
PI = LL - PL = (37 - 22)% = 15%.
PI = 15% dan LL = 37%. Dari diagram plastisitas Tabel 1.6,
tanah adalah lempung anorganik dengan plastisitas rendah (CL).
(b) Tanah Y:
PI= (69- 32)% =37%.
Karena !'I = 37% dan LL == 69%, maka tanah adalah lempung
anorgantk dengan plastisitas tinggi (CH).
PL - 60%-32%
PI 37%
== 0,76
PI 37%
A=
=
= 148
c 25% '
=
WN -
74
. 1
111 dan JCflt. '
kembang-susut tergantt g . .1" akan 1netnpunyat kecendcrungan
. 1110ntmorrl1Olll t.
.
d.
.
contoh, lernpung
. :.rubahan voluanc dtban ang dengan
t
"":.sar
terhadap
pc
.
b'l'
b
yang Ie 1 1 tJV
dlt 111enl(Jllltyat pennea 1 Has yano
. /' Lcrnpung pa .
.
to
lenlpung ~no uute: . t'dak dlpat dipadatkan dengan batk pada waktu
111 1 1
rcndah dan tatu~h ) ~ ,kc:J a dcngan tanah letnpung yang sangat
sun gat basah (lcnu11 c
,, . .
.
1
tanah padat per volum
a saat pemadatan berat buttrai
.
e satuan
be
'
kadar au sama dengan
Juga rtambah. Misalnya, pada saat
Wt, maka berat
1
.
vo ume basah (yb) menjadt:
75
Yh = Y2
Berat volurne kering (yd) pada kadar air tersebut:
Yd(w = wl) = Ycl(w =0 ) + f1yct
Pada kadar air lebih besar dari kadar air tertcntu yaitu w =
k
d
.
.
,
w2
( saat a ar ?r optnnum) kcnaikan kadar air justru mengurangi berat
volurne kcnn~~~a. l.Ial in.i karcna, air Jnengisi rongga pori yang
sebcltunnya dusr o1eh butuan padat. Kadar air saat berat volume
kcring tncncapai maksimun1 (Ydrnak) disebut kadar air optinuun (wopr).
Berat volume basah {Yb)
But1ran padat
Air
Yd(w ... o)
Butiran padat
76
77
ering
maksimumnya.
. be t volume k
untuk mencapal ra
. ('\/ ) dengan berat volume basah
t
terten u
volume kenng ,d
Hubungan berat
k dalam persamaan :
. ) d'nyata an
(yb) dan kadar atr (w , 1
(2.1)
Yb
yd=l+W
adatan
bergantung
pada
Jems
Pem
h
k ring setela
Berat volume e
diberikan oleh alat penumbuknya.
tanah, kadar air, dan usaha
pat dinilai dari penguji~n standar
Karakteristik kepadata~ tana u~ Proctor. Prinsip pengujiannya
Iaboratorium yang disebut J
y:n:
3 (G
4
b
)
Tanah
di
dalam
nzould
dtpadatkan
2
2
9 44 x 10 m
am ar . .
.
. .
d~ngan penumbuk yang beratnya 2,5 kg dengan tlnggi Jat~h 30,5. cm
(1ft). Tanah dipadatkan dalam tiga lapis~ dengan tl~p l~pts~
ditumbuk 25 kali pukulan. Di dalam UJl Proctor d1modtfikast
(modified Proctor), mould yang digunakan rnasih tetap s~ma, .h.anya
berat penumbuknya diganti dengan yang 4,54 kg dengan tlnggt Jatuh
penumbuk 45,72 cm. Pada pengujian ini, tanah di dalam mould
ditumbuk dalam 5 lapisan.
'0
..!;
C)
c
:
CD
E
::J
'Yd(mak)
I
I
I
'I
I
I
sitinder
I
I
Gambar 2.3 Kurva hubungan kadar air dan berat volume kering.
penumbuk 2,5 kG
78
Ysav
79
(2.2a)
G5 Yw
== 1+ wG s
.
- 1) dan e::: wGl, maka:
Karena saat tanah Jenuh (S(2.2b)
Gs Yw
Ysav = 1+ e
(2.3)
'Yd (g/cm )
1.6
1-----+,--4-+...lp....ll,--~~-----11"------1
garia optimum,_..~
rongga udar8
'f
nol
I
I
Proctor
atandar Proctor
I
I
10
15
20
80
81
18,50L--
Lanau b rpas1r
Type A
Bentuk lonceng
L--------.w
Tipe B
Satu dan setengah puncak
L--------+w
Le pung berlanau
17,50 L-1---1--~
Tipe D
Bentuk aneh
Ttpe C
Puncak dobel
1s,so L
5
15
20
Gambar 2.5 Kurva hasil uji pemadatan pada berbagru jenis tanah (ASTM D-69&).
L-------+w
25
L--------+w
Gambar 2.6 Berbagai bentuk kurva pemadatan (Lee dan Suedkamp, 1972).
dengan
Nb NI -w H V --
(2.4)
82
83
Tabcl 2.1 Hitungan cnergi pcmadatan
E-
=12375 ft-lb/ft
(592.5 kJ/m\
Gambar 2.7
Energi pcmadatan
(Nb)
(ft-lb/ft3)
1
2
20
9900
25
12375
30
50
14850
(1/30)
d
ditJerlihatkan
hastl
UJt pema atan tanah
berubah. Pada Gamba r 27
.
lcmpung bcrpas i r dengan 1110111d dari standard. Proct ~r .. Ju mlah lap1san
pada saat pcmadatan di dalam mould sama, ya1tu ~ lapisa~, akan tetap~
jumlah pukulan pada tiap lapisan d1bcdakan, ya1tu a~t~Ia 20 sampa1
50 kali pukulan. Besamya energi pemadatan dthttung dengan
n1enggunakan Pcrsamaan (2.4) dan hasilnya diperlihatkan dalam
Tabel2.1.
4
Cat atan I ft-lb/ft
24750
=47,99 J/m:l
Kedua hal tersebut berlaku untuk hampir semua jenis tanah. Namun
harus diperhatikan bahwa derajat kepadatan tidak secara langsung
proporsional dengan energi pem~datan.
Kurva nomer
1 20 pukulan per lapis
2 25 pukulan por lapis
3 30 pukulan per lapis
19 t----t--~--+- 4 50 pukulan por lapis
I
I
I
Tanah lempung berpaslr
~~~~~~_L~~~
12
1-4
18 10
18
18
20
22
24
(Das, 1994).
.
nergt pemadatan pada hasil
.
J>Cmadatan lcmpung berpastr
86
8.
87
/
@
pemadatan basah atau
contoh benda u11 terganggu
/
,.._~-
....... ......
.....
- -- -
-- -
~-
--
88
89
12 r--:r--r--r-.,---.--,---r--_
,--~--r--c~---.--1
..... ~
,.WIQ op~m~m- ---
10
-r---,
I
I
I
I
I
I
I
3
(a) Kuat
Lnt'OnlcJda
C7J-
me~.t~hn
10 ~
yw1g
25% regrngtn)
m.tiP kwtw
peu:adatln
dengan gaan
2
ge (lek8Mn
20
18
22
24
I
pernlldmn ltatll
10
0~----~------~---~'~----~------L-----~
22
20
I 11
14
12
18
1
I
pemldlteo atdl
1
7
7
(b)
I
""'"'"
11
1.75
I
I
I
I
12
14
16
18
20
22
2<4
26
1,70
112
108
......
1
12
12
14
18
14
18
11
20
22
18
Gambar 2 11 p
Kadar air, w {%)
Gambar 2.12 Kuat. geser sebagai fungsi usaha pemadatan clan kadar air (Sud dan
Chan, 1959).
90
91
'
Tabel 2.2 Perbandingan sifat tanah pada pemadatan kering optimum dan basah
optimum (Lambe, 1958)
100
Sifat
- 75
E
Su sunan:
(a) Susunan butiran
(b) Kekurangan air
:tl.
a:
25
(c) Si fat pcrmanen
0
120
Gs = 2,72
~-
Permeabilitasnya :
(a) Ukuran besamya
(b) S1fat permanen
115
110
c
j 105
(b) Kecepatan
~:l
-~
100
~~0~----~----~--------~--~
15
Catatan.
Penumbuk 10 lbs
nnggi jatuh 18.
{Proctor dimodifikasQ
20
\1---v
o--
Kuat geser :
(a) Selama pelaksanaan : .
Tak terdrainase (undrained)
Terdratnase (drained)
(b) Sesudah penjenuhan:
Tak terdrainase (undrained)
25
kadar air (0/o)
55 pukulan per lapis
Terdrainase (drained)
Perbandingan
Kering optimum lebih acak.
Kering optimum lebih kekurangan air,
akibatnya lebih mcnyerap air, lebih mudah
mcngembang, mempunyai tekanan pon
lebih rendah .
Kcring optimum lebih scnsitif untuk
berubah.
Kering optimum Iebih lolos air.
Penneabilitas kering optimum terkurangi
lebih ban yak oleh penyerapan.
Basah optimum lebih mudah mampat dalam
interval tekanan yang lebih rendah, kering
optimum dalam interval tekanan tinggi.
Konsolidasi pada kering optimum lebih
cepat
92
n1pulan dari pengaruh kadar air
kest
rupakan
.
f
.
timbunan .. Tabel 2. 2 1ne
timum terhadap beberapa SJ at tekntsnya
kering opttnlutn dan basah op .
(Latnbe, 1958).
f
k.
.k. f t-51'fat teknisnya. Oleh katena ttu, SI at te nts
dan n1etnpcrbat t st a
.
d
d b
.
t' g diperhatikan ttdak hanya ka ar atr an erat
un1bunan sangat pen tn
'
.
volunle kcringnya. Prosedur pelaksanaan dt lapangan pada umumnya,
ditcrangkan di ba\vah ini.
Percobaan di laboratorium dilaksanakan pada c~ntoh tanah
yang diatnbil dari borrow-n1aterial (lokasi pengam?llan . bahan
tin1bunan), untuk ditentukan sifat-sifat tanah yang akan d1paka1 dalam
perencanaan. Sesudah bangunan dari tanah (tanggul, jalan, dan
sebagainya) direncanakan, spesifikasi dibuat. Pengujian untuk kontrol
pen1adatan di lapangan dispesifikasikan dan hasilnya menjadi standar
untuk pengontrolan proyek. Terdapat dua kategori spesifikasi untuk
pekerjaan tanah :
93
berbeda. Anggaplah kurva A mewakili kurva pemadatan yang
diperoleh dari alat pemadat yang telah ada. Kemudian untuk
tncmperoleh, misalnya 90% dari kepadatan maksimal (Ydmak), kadar air
tanah yang akan dipadatkan harus diantara kadar air w 1 dan w 2
Rentang kadar air dari w I satnpai lv2. ini diperoleh dengan menarik
garis horisontal 90% kali Ydm.1k pada kurva A. Jika kadar air tanah
yang akan dipadatkan melampaui rcntang kadar air w 1 sampai w 2,
maka sangat sulit memperoleh hasil kepadatan yang diinginkan. Pada
kondisi ini tanah harus dikeringkan dulu sebelum dipadatkan. Usaha
yang paling ekonomis adalah bila kadar air pada w3 . Pad a kadar air w 3
ini usaha pemadatan untuk tercapainya 90% dari kepadatan
maksimum yang diinginkan paling kecil (hasil pemadatan diwakili
oleh kurva C). Umumnya pemadatan di lapangan dilakukan dengan
sedikit meninggikan usaha pema4atan sehingga hasilnya seperti kuva
B. Jadi, rentang kadar air untuk pemadatan di lapangan yang paling
baik adalah diantara kadar air optimum (wopr) kurva A dan w3.
'
---+wf"}
94
95
( lr ' su1e OJ (
1
pada sisi kenng optnnun. . t ,. d 111 JlOtensi kernbang susut Juga
.. ' 'lbthtas
'
.
.
.
"
.
~~nM
' ' JU . ' . k . t k llrovck pckcrjaan tanah yang besar scpcrtt
1111 banyak dtp,t ,11 un u
bendungan tanah.
k tak d
.
awah rodanya, dengan tekanan
on ~a .a tanah sekJtar 380 kPa dan dapat digunakan hampir untuk
s{pemua Je~Js .tanah. Penggilas pneumatik atau penggilas roda karet
neunJat1c trre roller) (Gamb .
..
..
2
ar
total area yang tcrtutu
16.) dapat mcnggtlas 80% dafl
01
P eh rodanya dan tekanan ban dapat
96
97
.
ilas roda halus, penggilas roda ka
.
kP Sepettt pengg
.f d . b
ret
mencapat 700 a.
ranuler dan kohest pa a ttm unan jala
dapat digunakan pada tanah g
n
bendungan.
raya atau petnbangunan . b yak dipakai adalah penggilas kak
, ng pahng an
.
1
Saat tnt ) a
) (Gambar 2.17). Sepertt tercennin dalarn
11
kambing (sheeps foot r~ el k . dengan tonjolan-tonjolan atau kak'
namanya pada drum dtleng apt
I
.
b' )
telapak11ya berbentuk bulat atau persegi. Luas
kak1 (kam tng yang
.
2
h
r
..
Penggilas berkak.
.
roller (Gambar 2.18). ;a~e~njo~ yang lain adalah tamping fool
~nab yang tertutup roda t pk nggtlas ini, 40% dari luas keseluruhan
dtantara 14<)()
ene
an Tek
k'
ar
sampai 84(XJ kP . anan kontak pada tanah ber tS
"a bergant ung pada ukuran roda dan
pengis~an air pada drum. Kaki yang dilengkapi engsel dapat bekerja
sebagat alat peremas tanah. Alat ini sangat baik untuk memadatkan
tanah-tanah berbutir halus .
Tipe alat pemadat yang lain, adalah mesin penggilas grid (mesh
atau grid roller) yang dapat memadatkan sampai 40% area dengan
tekanan pada roda 1400 sampai 6200 kPa. Alat ini sangat ideal untuk
memadatkan tanah-tanah berbatu, kerikil dan pasir. Dengan kecepatan
yang relatif tinggi, tanah digetarkan. dipecah dan ditumbuk.
Beberapa alat pemadat roda halus dan roda kaki kambing
dilengkapi dengan alat penggetar sehingga semakin efisien bila
digunakan untuk memadatkan tanah granuler. Terdapat pula mesin
pemadat kecil dengan landasan yang berbentuk pelat bergetar. Alat ini
digunakan pada lokasi-lokasi sempit di mana mesin pemadat yang
besar tidak dapat digunakan.
98
99
but termasuk:
.
k Variabei-variabel terse t ukuran, rentang fr~kuensi.
dipadat an.
.
adat" bera ,
.
be k
K kteristik mestn pem
wal ukuran buttran, ntu dan
(1)
ara . "k tanah: kepadatan a '
(2) Karaktenstt
.
.
kadar air.
. ml h lintasan mestn penggtlas, tebal
( 3) Prosedur pelaksanaan: JU ak nsi operasi vibrator, kecepatan
.
lapisan yang d"tpadatkan, fre ue
lintasan.
pengaruhi tingkat tekanan dan
. pemadat mem
I
Karakteristik mestn
.
"k Selain itu, kepadatan awa tanah
kedalamail pengaruh gaya dma: engaruh pada hasil kepadatan
sebelum dipadatkan sangat
rp
akhimya.
-___,.-__,..---r=~--,1.78
110~
0,75 mU/jam
100
1.84
1,5
1.52
1.40
aol-----------.1.28
-1=
-g
z (ft)
2 J---_
C1:l
3 t--
2.00
1,5
1.80
G>
'
....__~
21intasan
't)
(ft) ,
3~
c:
_..,
Slintasan
+--- . --+---1
lo.....
Q)
.)1:.
E
::J
40 10
-0
>
eo
10
.. . . . ,
ID
to
100
Kerapatan relatif (Or)
1CID
101
JO
,.
K~rapatan retatif (Or}
,.
C1:l
Q)
1.10
2,25
-r-
!.
....__~
C)
0.75 mltljam
2,25
-~
--
110
,..
1 .
110
100 ::---~-~---.L--.t..._-..J1.80
0
12
18
2 ~---;
z (ft) 12
31--
z (ft)
Cl
3 ,._~
20
Jumlah lintasan
5 .,__...
(d) 45 hritaMn
~-
.
Gambar 2.20 Pengaruh jumlah hntasan
terh adap ketebalan tanah yang dipadatbn
(D' Appolonia, dkk., 1969).
100
101
so
10
eo
-- -E
c:
CO
Ji 1
.,
ta
"0
c:
so
eo
10
~2
c:
IQ
-.
ta
~
3
"0
ta
"0
(a)
Hubungan o, dan
kedalaman untuk
6
lapi1San yang tebat pada
5 kati lintasan
'
El>
- - Kerapatan
relat1f
mm1mum iJin
=75%
........
,
,
'
(b)
pemadat.
(b)
18 in.
-- '
....
c:
eo
0 ..---~-_,..--.,..-----"\
ao
so
a an
d'1
Penentuan tebal la .
kepadat
ptsan yang memenuhi
an tertentu (Dr =?S%).
. kat
syarat ung
102
103
--_ .,
-o
3185 an"
(1 Qll)
-40
--
Penyelesaian :
136.5 mm
Corong
--
~1esmm::j
j.--171 mm
- --
0,0042
6,57
x 3,54 =0,0023 m
P\al daw
(a)
2018
Yb =
1+ w
1 +0.20
(b)
V= W
yb
=11893 mrn3
24x 10003
...
t.,.t, : .:.: ~
,...
O.t.l1or
, ....
Ws
Gs Yw
20 x 1000
=7463 mm 3
2,68 X 1000 X 1000
(c)
= 4000/4430 = 0.90
106
107
Contoh soa/2.3:
.
h bungan berat volume kering, untuk
(a) Bukttkan persa~aakn . u han S sebagai fungsi dari kadar air,
sembarang derajat eJenu . '
.
berat jenis, dan berat volume atr, adalah.
SYw-
Gs Yw
Yd=l+G 5 w/S
G~ Y w
l + Gsw/S
(terbukti)
G.f
- wyd = O
Syd
A = Va = Vv- Vw
V
Vv + Vs
G5 (1-A)Yw
1+ ":Gs
(4)
Penyelesaian:
(5)
s = Vw
(1)
Vv
yd
wG5 +A
e=-....:...,.._-
= WsN = W/1)
(6)
1-A
(7)
Karena
Vw -- W"fd
'Yw
(2)
Substitusi Persamaan (6) ke (7),
Yd
___;_=-YwGs
S=
wyd
Yw(l-yd /GsYw)
(3)
Diperoleh,
G5 (1- A)Yw
'Yd = 1+ wG s
(terbukti)
108
109
t
se
organik sebatknya dak dtpakat
C d'definisikan
oleh F ran krIn dkk .,
organik (Organic. Content), 0 , 1
1973) sebagai benkut:
dari 105 sampai 400
OC =
(2.5)
1015
o Campuran,
kenng oven
Campuran,
kering udara
Contoh natural,
kering oven
100
---
~
.)
us
........
15
e
Q)
CXI
..._..
C)
't:
Cl)
...e
a0
Q)
to
14
E
;:J
-0
....>
31
c
cQ)
.X
CD
-z
"'E
->
::J
0
Q)
13
11
...._,
30
;:
~
E
::J
-aE.
10
\
~
0
'
-CO 20
~
12
CO
"0
\
\
\
\
11
Kering udara
15
10
15
20
28
'
10.22
30
Kering
10
oven
15
10
Kandungan organik (%)
20
Gambar 2.24 Vanasi kadar air optimum terhadaP kadar organik (Franklin. 1973).
110
111
3,5
3,0
..
0
'
()
'
'
2,0
'
1,5
Contoh asli
o Campu "an _ keri ~g oven
CamPt ran _ keri iO udara
10
1
'
0, 5
10
15
20
25
Mesin
penggerak
. Pompa
aJr
Gambar 2.25 Vanas1 kuat tekan bebas (qu) pada contoh yang diPadatkan dengan
kadar organik tertentu (Franklm dkk., 1973).
Pipa
pengg
tung
Bagian A:
Unit
S1linder material
dipadatkan yang
dimasukkan dari
penggetar
permuk.aan
Baaian 8:
SDinder material
padat dari hasil
pemadatan
vbroflot.
tanah untuk
mengisi
kehilangan
volume tanah
saat dipadatkan.
112
113
t f
I
' l
Jarak vibrof/ot
----....... ....
..
~'
'
I
\
' ,..,
\
\
(Gambar 2.27):
otan air
1. Vibrotlot (vibrating unit) diturunkan dengan bantuan sempr
di bagian bawahnya.
an
2 Akibat berat sendiri vibroflot ditambah dengan semprotan atr Y g
. menyebabkan kondisi pembuburan (quick condition) tanah, maka
tercipta lubang yang dapat dimasuki oleh vibroflot.
3. Tanah granuler (pasir) dimasukkan dari atas lubang (permuk~an
tanah). Air dari pintu penyemprot bawah dipindahkan ke bagtan
penyemprot atas vibrojlot. Air ini mendorong tanah urug (pasir) ke
bawah lubang.
.,.-+J -.....
\
I
, ,
-,- I
I
'
f\
I
1\
;
\
"
... ,
;"'
' ,
'
-........ ..
,... ,
\1
;J
'r
;
'...,,
1'
,
......
"
-,....
11
',
}\
,.. -?--,
,\
'
\1
11I
.1\
'
"',
I \
,"'
\
\\
' . . .. _____..."
'
, - ,... . ._
I
'
1
\,1
' ,
1\
\
' ..
1\
....
__ ___...,
\I
I.
,,
,I
111
1(
\
;
11
1
''/.
,,~
,"'
\
\\
'i
I I
-, I , ,
1'
,--: ..
',
'
11
, ,
\
' \;
'I
I
I
I
' \I
\ 1
,,
,
I
,'
-....'
, .,.,-
Zone pengaruh
tiap pemadatan
....
,...
,
'
I
'\
'
' ...
.. ___...... ....
I
/
I
I
100
--
Kenk11l ~~ ~~
, """'-
10
(/!.
-.~2
c:
(I)
Cl.
20
0 1LO-L-5-...J2L-~1.~0~0.5::-
0.002 O.oct
I14
] 15
bcra
a
p,l
a
..
1
, 'broflot berkurang, karena it
dengan ukuran butu an Y
kerikil untuk ini keccpatan pcnetrast vt
u
k'.
. . d' t'dak ckonomis hcrhubung pckcrJaan pemadatan
rnung tn nlenJa 1 1
mcnjadi lan1a.
,
.
h'
.
'b
k
butt'r
tanah
urug
sangat
tncmpengaru
1 hastl
.
1) tstn ust u uran
.nt'sikan
angka
kecocokan
(S
)
dcfl
N
kepadatan tanah. Brown (1977) n1cn . .
untuk tanah urug yang digunakan sebagat bcnkut:
1 011
(2.6)
0- 10
10-20
20-30
30-50
>50
k
M
.
us menai turunkan alat pada urugan setinggi 30
ke arah lateral dan vertikal oleh akb ctm. atenal granuler memadat
getaran.
I a pengaruh berat vibroflot dan
b. Pemadatan Dinamik
. Pemadatan dinamik adalah suatu cara pemadatan dengan
menJatuhkan be?an berat .secara berulang-ulang di pennukaan tanah.
Berat ?eban dar~ 8 sampa1 35 ton, dan tinggi jatuh bervariasi dari 7,5
sampat 30 m. Ttngkat kepadatan yang dapat dicapai bergantung pada
beberapa faktor, seperti:
dengan:
wh =
117
116
dala~nan akibat tumbukan
k
t
rnbahan
e
I
h
k
I
. . 11 ini terjadt saat a .
b kan a\val. Jum a pu u an
energt Jenu
Es
- 0.1 25
Dr = 31.2 + OJ9Es
.
(2.8)
(2.9)
dengan D dalarn 1neter dan EBdalan1 t.m.
-*'-
Lempung berlanau
4
ro
~
ro
::J
"'
::J
Cl)
'
'
0
12
~~--~~~~20~~n~~~
14
18
11
Kadar air (%)
a
c:
Gambar 2.30 Susut aksial pada lempung berlanau (Seed dan Chan. 1959).
, I
: ... It
dar
,.t:li daD
S.s1d
120
121
.
d
tanah
dengan
susunan
teratur
danpa a
'
Potenst
Pengembangan
Persen
pengembangan
(%)
koloid
(akibat tekanan (< O,OOlmm)
6,9 kPa)
(%)
Sangat tingg1
>30
>28
Tinggi
20-30
20-31
Sedang
10-20
13-23
Rendah
< 10
<IS
Indeks
plastisitas
Batas
susut SL
Batas
cair LL
PI(%)
(%)
(%)
~1.8
> 35
25-41
15-28
< 18
> 11
7-12
10-16
< 15
>63
50-63
39-50
< 39
..._
.. ...I
tSedang
Saogat tlnggi
Rendah 1
1 Tinggl 1
1
I
I
a; 1,6
a.
E
Q)
I
1
I
I
I
Cl
I
I
c:
.,--1
I
I
I
I
I
I
Q)
Potensi
Persen lolos
pengembangan
sanngan
no.200
Sangat tinggi
>95
Tinggi
60-95
Sedang
30-6()
Rendah
< 30
1988
Batas
cair (LL)
> 60
40-60
30-40
<30
~
12
Q)
N-SPT
>30
20-30
10-20
<10
-0:J
Kemungkinan
ekspansi (%)
> 10
3-10
l-5
<I
.....> 1,0
(collapse}
Tekanan
pengem-
Q)
(I)
bangan (kPa~
>1000
250- tOOO
150-250
50
EJc:spansi
Kerusakan
o,a L--L._..L.-_.J-~_~...-.-:::--~--:;~
0
20
40
60
80
100
122
123
merupa an
k. 'ta pada tanah campuran pastr-lempung yang
0 002 mm) dan a ttvt s
< '
. 1, adatan maksimum standar Proctor dan
dipadatkan sampat 1\.ep
6 9 kP
dibiarkan mengembang pada tekanan terbagt rata '
a.
a
S = potensi pengembangan
4
Rendah
.
.
.
.
.
.
_
~----:~=-=
.
o~--~~----~----~~~1.5:"~
6"
20
40
eo
c = persen f
k. k
ra SJ u uran lempung
Tabel 2.6 Aktivitas beberapa mineral (Skempton, J953 dan Mitchell, 1976)
Mtneral
Aktivitas (A)
Na-montmorillonite
Ca-montmorillonite
Illtte
Kaolmite
Halloystte (dehydrated)
Halloystte (hydrated)
Attapulgite
Allophane
Mica (muscovite)
Calcite
4-7
I ,5
0,5-1 ,3
0,3 - 0,5
0,5
0,1
0,5- 1,2
0.5- 1,2
0,2
0,2
Quartz
Sangat tlnggl
eo
(2.11)
Gambar 2.34 Diagram kl fik
1
A= PI
(2.10)
dengan:
S = potensi pengembangan (persen pengembangan aksial
akibat tekanan 6,9 kPa)
C = persen fraksi lempung (persen berat)
A = aktivitas = ~(Pl)lllC
L..5
"n1p1ns antnrn
dl"ngan K = '.6 x 10 .
(-.L)
PerMn tra :W
_l__m..;;,.,
~u_t_
ck_'.:...
P_m_'t~---------- ~~''l\'-'l.~t p\'Jl!!l'tnban~tm. S \ C(
Rcnd.1h
0 - 1.5
tdnng
- .., Tmggt
."' - -."'
ru1gnt hnggt
RanJ_anathnrn
dun
at
,.111 1 ~3 ,,
'
\
_
.
.. .
11
.
. . ~ .:- ~ ..nun st'I 'rU pada Se ~d dkk. ~ 196-).
.
.
Kore 1a tnyu d1dasurkan ad- 111. 1 k , . ..
.
. .
ngentbnnon
d
p
d
e
~
Sll,\lll (.._,/znnka~t inde.\). aki\'lt~lS
pe
.. . . 11 nn per" nt ht' fl11k--. k
~
( I) didefini~ 1kn 11 ,. . b .
st u urun k'tnpung. Jrulrks susur
.., " ") ug ll ~r ~d .
.
..
~
tanah. lndek su~tli 1111:. . kk . tdn antdnt bat~ls l'at r dnn but~ts plu. tt~
.. '"' -~ ""OUilJU an l b
. .
. . ~
lernpung rnenurut be . .
. lll ung 1n luu 'r pndu JlCrscn fruk~t
. .
nntn a (hhu- G
.
aktnrtas pen~embanl?an ~ (
l
antbar 2....l5). l)alant hul uu.
well act'
,. ) d'tdehnt
- . 1kan
.
nay
s ,haunt:
1
SA= A(S/ )
( ... .14)
Gnnthur .....J5 ~if1 t ''!Ui lSi indek.. , ...u.., ut ( 1) d... ngnn persen frolk 1 lempun
l .
67
44
(2.15n)
(_.l5b)
~llnh
sanng,tn
llL).40~ kt' dnlun1 silind r yuug dii"'i air dengan ~olun1e 100
"'
.. ""'
.....
l'tn-. dan di~unnti v~un1
s 1ut k ein1bangan telah terjndi.
1 cllgctnbangan l el,as did ~finisik,tn sebagai (Holt" dan Gibbs. 1956):
>..!
130
131
r::::
tO
C)
tO
.c
E
Q)
C)
r::::
8_0
r::::
ea
c:
Pembebanan setelah
pembasahan selesai
Tekanan
pengembangan
,\t-------~~--
Awal
Akhir Oenuh}
.
pengembangan dengan pelepasan beban pada ak}ltr
------
Tekanan
pengembangan
C)
Kedudukan
tegangan
Pembasahan
r::::
tO
C)
Q)
0:::
pengembangan
dengan
menggunakan
132
l33
0 tensi pengem
2.10.5 Vanas P
. si menurut besamya tegangan
an bervana
.
.- k
P tensi pengembang .
B'la tanah dt de kat pet rnu aan, atau
o
':"' 1 tanah. 1
k
1yang bckerJa da am
.
maka tanah a an mengembang
norma
beban nngant
h
d'be
h dibebani dengan
terletak di bawa atau 1 bani
besar daripada tanah yang tu hal ini harus dipertimbangkan
e
besar Karena 1 ,
dengan beban yang
. an tanah.
dalam analisis pengembang
peroleh hubungan tersebut adalah
untuk n1em
Salah satu _cara h tak terganggu (undisturbed) pada beberapa
dengan mengambtl conto . duji potensi pengembangannya. Uji
kedalaman dan masing-mkastng (!constant volume swell, CVS) telah
d
..
l yo/unze onstan
b
pengern angal
Stronlan ( 1976). Prose ur pengujtan
dilakukan oleh 1ohnson dan
.
adalah sebagai berik'llt (Gambar 2.40).
.
~~~h
yang
lain
yaitu
uji
overburden pengembangan
dinzodifikasi (nzodified Slvell overburden, MSO) (Johnson dan
c:
-c:~
0>
c:
CO
.0
01
c:
CO
~tl
Cl>
0>
Pelepasan beban
Pembebanan
c:
01
Cl>
c:
c..
8.
c:
c:
~
al 0
2'
lr
0>
c:
Pembasahan
c:
0>
Cl>
0:::
Tegangan
d1 tempat (a)
Tekanan
pengembangan
-------- -----------------Tegangan .
di tempat (cr)
------------Tekanan
pengennbangan,cr.
(os)
Gambar 2 40 H 1
1976).
asJ
UJI
SUOp1111
134
135
.
tambahkan
b gan se Iesa J'
.
.
h kembah
(c) Sesudah pengem an
5ampat tana
berangsur-angsur
ada volume
I ya) Tekanan P
(volume awa n
g ditentukan.
tekanan pengembangan ya~erangsur-angs ur
.
at
(d) Lepaskan beban secara
.
tekanan
overburden
dt
temp
.
kurang dan
so
1976)
merekomendasikan
uji
M
(
dan Stroman
Johnson
n bila tekanan overburden dapat
digunakan dalam P.erdanca~~~VS hila bel urn dapat diketahui dengan
diketahui dengan pastt, an UJI
t
b
erse ut
Regangan yang diukur dalam pengujtan-pengujtan
.
settap
tegangan
adalah regangan po ten S i pengembangan (Ew) untuk
..
.
norma1nya. PerIu dl.perhatikan bahwa pengujtan dtlakukan
,
.
.pada
tinjauan tegangan total (cr) bukan tegangan efektif (cr ). Jadt hastl~~a
harus digunakan dalam analisis tegangan . total, bukan. anahsts
tegangan efektif. Kerniringan kurva yang dtgambarkan dtny.a~kan
oleh koejis;en ekspansi, Ce (Coefficient of expansion), yang ntlamya
bervariasi bergantung pada tegangannya.
pasti
s-s
=
1-S
(J
(2.17)
dengan:
136
137
ah nkibat pengcanhangan
'mhangan
!tnah
akibat
peng~.:,;
Kenaikan t
persatnaan:
dinyatakan olch
Ow
(2.18)
= "rv//iE" i
'-"1
dengan:
.
.
,
I
'lki
bat
peng0nlbangan
.
k .
(')\\' = kenukan tuna 1 '
'
.
.
da
laptsan
c-1
1
1
(Xi= koeftsien pctnbasa 1,111 p,
.
k
//1 = tchtl lapisan ke-i
'
~
.
JCtH!l'tnbangan
pada
laptsan
e-t
c . - reoangan
potc nst 1 '"
- c . . ,:
"'"' -
lapisan.
yat~g
!IJ~Is,
s~p~rtl p~da
Oerajat kejenuhan
100%
Kadar air
L:
ro
c:
c:
CV
CV
.lC
,:,
11nggi energi
hidrostatrk nega1if
E
....
8.
.s::
ro
~
CV
.c
-"0
Awal
c:
ro
CV
-g
Penjenuhan
138
139
.
d
r"J.
at
S
J
00%
pad
a
permukaan
.
stk'Hl c u
d. Pilihan 4: Dtasu~ ' ada derajat kcjenuhan alam pada dasar
tanah, dan berkur,lng P
dari zone aktif. . k
.,.ctra grafts pada Gatnbar 2.42.
..
d 3 d'perhhat
-an se '
.
.
1
Pthhan 2 an
k setiap lapisan dan JUtnlahkan dengan
6 Hitung kenaikan tanah untu .
.
menggunakan Persantaan (2.18)
Colltoh soa/2.4:
.
lm pada kedalatnan 0,5 m. Beban fondasi
1
Fondast ukuran n1 x
.
.
0 kN/ 2 ...
.b
k
b
ban
terbagi
rata
dt
dasar
fondast
14
m
(
tckan).
me ngak1 at an c
_ , .
.
Tanah di bawah fondasi bcrupa letnpung eksp,tnstf dengan ~eraJat
kejenuhan saat dilakukan pengujian S = : 25%. Ta~1ah tnempunyat berat
volume 17 kNlin3, dengan kedalatnan zone akttf pengembangan 3,5
rn. Hasil uji pcngetnbangan di lab~rat.oriu~n diperlihat~an dalam
Gantbar C2.2b. Bila dari hitungan dtstnbust tegangan akibat beban
fondasi pada kedalaman tertentu, diperlihatkan dalatn Tabel C2.1,
tentukan kenaikan permukaan tanah akibat pengembangan.
Tabel C2.1 Distribusi tekanan akibat beban fondast
Kedalaman dari muka lanah (m)
~O'v (kN/m2)
. .
0,625
140
0,875
130
...,,
--
1.25
1,75
71
40
- __ .! __ - ' :._
~-
----~q~=~1~~~k~Pa~--~------
--------- ---------------
Lempung ekspa~sif: - - - - - -
s = 25%; Y= 17 kNim3
----- ----- --- --- ... ___ _
Gambar C2.2a.
0,50
2,5
19
20
~
~
cu
ro
en
c:
E
OJ
10
Cl
c:
IV
0"
'
j
10
:50
ICX
Gambar C2.2b.
PetZyelesaian:
Dianggap derajat kejenuhan sesudah pembasahan bervariasi dari
100% di pennukaan tanah dan S = 25% di dasar zone aktif. Telah
diketahui kedalan1an dasar fondasi 0,50 m, sehingga hitungan
kenaikan tegangan dimulai dari kedalaman tersebut (Tabel C2.2a dan
2.2b). Dalam soal inL hitungan distribusi tegangan akibat beban
fondasi sudah diketahui. Apabila belum diketahui. maka harus
dihitung lebih dulu dengan menggunakan teori Boussinesq yang dapat
dipelajari dalam Buku Mekanika Tanah Il (Hary Christady
Hardiyatmo).
Tabel C2.2a.
2 @ 0,25 m
...
2@ 0,50
-1,0 m
---- --
100
111 (cm)
o.so- 0.75
25
0,75 - 1,00
1.00- 1.50
1.50-2,00
2.00-300
25
50
50
100
z1 (m)
0,12
0.32
0.75
I,25
2.00
O'v
2
(kN/m )
II
15
21
30
42
flO'v
(kNim 2)
140
130
71
40
19
Ov(lotal)
(kN/m2)
151
145
92
70
61
140
s:
t a dasar on
.
k
dengan zr = Jara an ar
Tabel C2.2b.
Kedalaman
(m)
0,50 - 0,75
0.75- I,00
1,00- 1.50
1,50 -2,00
2,00-300
25
25
50
50
100
wi (%)
So(%)
2,0
2,1
3.0
3,5
3.8
25
25
25
25
25
(%)
90
80
70
50
30
Ow1 (cm)
0,87
0,73
0,60
0,33
0,07
0,43
0,38
0,90
0,58
0,27
...
BAB Ill
142
143
3 11 Tckanan kapile.r
.
.
. at tinlbul karena adanya tankan lapisan
Tekanan kaptler ?ap K .adian ini disebabkan oleh adan
.
.
d.
nukaan
atr.
eJ
b
b
d
'f
Ya
trpts 1 pen
. . material yang er e a SI atnya Pad
. . dua Jents
a
perten1uan antara
k . discbabkan perbedaan gaya tarik anta
.
t k.an pennu aan
ra
pnnstpnya, an
da bidang singgung pertetnuan dua ma~erial Yan
n1olek.ul-n1.olekul paK . d' an tarikan permukaan dapat d1lihat da~
1
berbeda stfatnya.. . eJa pada pipa kaptler
d'
1
k
yang tee up an dalarn
percobaan laboratonum
.
.
.
b . Ket111ggian a1r dalam ptpa kaptler akan lebth tmggi
beJana enst atr.
. d 1 agi air daia1n bejana (Gambar 3.1a ). Pennukaan air
dar1pa a tnb
d' d'
.
dalan1 cairan membentuk sudut a. terhadap tn tng ptpa kapiler.
Tekanan pada permukaan air dalam pipa dan tekanan pad~ permukaan
air pada bejana akan sama dengan tekana.n atmosfer. T1dak adanya
gaya Iuar yang mencegah air dalam ptpa dalam kedudukannya
menunjukkan bahwa suatu gaya tarik bekerja pada lapisan tipis d;
permukaan air dalam pipa kapiler.
Bila he = tinggi air dalam pipa kapiler, r = radius pipa, Yvr =
berat volume air dan tekanan atmosfer diambil sebagai bidang
referensi (yaitu tekanan udara sama dengan nol), maka dapat dibentu~
persamaan gaya vertikal pada puncak kolom air sebagai berikut:
r
Patm
---
T 2n r cos a + unr
=0
+
(b)
muka tanah
..
; .,
., t
,t,_.
,1;
..
(3.1)
'
, e J,,.
'
..-~
~mM)
~ ... ~
ZCJrMI . . ~.h
,.,~.
......
' '\
. ... .. ~. .:,.,;__/ ..
~ ...&.r ~~.Ao.
. ..........
.. ~ ,.: .. :
:,.
'ZIOf""....
.,.
jerU\
.. .....;..."'.:..muka
. lllr Wlah
..
.. . ..... .. .. .....
-2T cos a
---or---~
Pa1m
-z
..
(d)
(3.2)
'\
Gambar 3.1 Analogi tekanan air kapiler dalam lapisan tanah dan kedudu.kannya
he = 2T cos a
(3.3)
'Ywr
144
145
.
3.1.2 Peogaru
.
. tanah tertank ke atas tnelebih'
k ptler atr
.
1
Akibat tekanan a. . . h sebenamya bukan ststem pipa
h Pon-pon tana
I . .
P
'
.
. ll aturated). Terzaght dan Peck ( 1948)
. h sebaatan (partra v s
.
Jenu
t:
h b an "pendekatan antara lzc(mJk) dan dtameter
menyarankan u ung
butiran, sebagai berikut:
he=
h Tekanan Kapilcr
(3.4)
(rrun)
eD10
Kond1s1 longgar
Pasir kasar
Pas1r sedang
Pasir halus
Lanau
Lcmpung
0,03-0,12
0,12-0,50
0.30-2,00
1,50- 10,0
m
m
m
m
Kondis1 padat
0,04-0,15
0,35-1,10
0,40- 3,50
2.50- 12,0
m
m
m
> tOm
3.2 PERMEABILIT AS
Penneabllitas
didefinisikan
sebagai
s
fat
bah
be
1
.
.
an rpon yang
m~mungktnkan ~ltran rembesan dari cairan yang berupa air atau
mtnyak mengahr .lewat rongga pori. Pori-pori tanah sating
berhub~ngan. a~~ara satu d~nga~ yang lainnya. sehingga air dapat
meng~hr dan tttt~ dengan t1nggt energi tinggi ke titik dengan tinggi
energ1 yang Iebth rendah. Untuk tanah. penneabilitas dilukiskan
sebagai sifat tanah yang mengalirkan air melalui rongga pori tanah.
Di dalam tanah, sifat aliran mungkin laminer atau turbulen.
Tahanan terhadap aliran bergantung pada jenis tanah~ ukllran butiran,
bentuk butiran, rapat massa, serta bentuk geometri rongga pori.
Temperatur juga sangat mempengaruhi tahanan aliran (kekentalan dan
tegangan pennukaan). Walaupun secara teoritis. semua jenis tanah
lebih atau kurang mempunyai rongga pori~ dalam praktek, istilah
mudah meloloskan air (penneable) dimaksudkan untuk tanah yang
memang benar-benar mempunyai sifat meloloskan air. Sebaliknya,
tanah disebut kedap air (impemzeable), bila tanah tersebut mempunyai
kemampuan meloloskan air yang sangat kecil.
3.2.1 Garis Aliran
J46
.
biasanya diukur terhadap tek
' . m ).. Tekanan au pon
1apH o e
dua 1ap1s
tanah yang bcrpermeabilitas rendah.
an
besa t k
1
.,
_~
.
.
r e anan au pon,
/(: orenta Bernoullt dapat
diterapkan
Menu
rut
Bern
11'
.
..
.
ou 1, tznggz energ1
total (total head) pada suatu ttt'tk A dapat dinyatakan oleh persamaan:
h=
Yw
Yw
Yw
v2
+
2g
+z
(3.7)
dcngan:
P = Ywh
147
..
(3.6)
h
plyw -p
-vi2g V
--Yw
-g
-z
+z
(3.8)
Yw
Untuk menghitung debit rembesan lewat tanah pada kondisi
tertentu. ditinjau kondisi tanah seperti dalam Gambar 3.3. Luas
potongan melintang tanah sebesar A, dengan debit rembesan q.
148
149
___.J.---
.-.. ..s---;
elevasi (z) diambil positif bila titik yang ditinjau terletak di atas
bidang referensi (datum)(seperti pada Gambar 3.3), dan negatif bila
di bawahnya. Jarak vertikal antara elevasi piezometer di A dan B,
disebut tinggi energi hidrolik (hyd~aulic lzead), yaitu !1h.
Jika kecepatan aliran air da.lam tanah nol, semua ketinggian air
dalan1 pipa piezometer akan menunjukkan elevasi yang sama dan
berimpit dengan pennukaan horisontal air tanah. Bila terdapat aliran
air tanah, ketinggian air da'lam pipa piezometer akan berkurang
dengan jarak alirannya .
- - - ---r--
A .
tanah
. ...
---+--
Hukunt Darcy
,z,.
= kf
(3.12)
dengan:
l
= gradien hidrolik
k = koefisien pet rneabilitas (cm/det)
v
Yw
Pa . _
i
.. B
(3.9)
q = kiA
Y"
(3.10)
(3.13)
dengan lzA dan ha berturut-turut adalah tinggi energi tekanan pad a titik
A dan B. Gradien lzidrolik (hydraulic gradient) (i), didefinisikan
sebagai:
(3.14)
dengan:
6./z
1= .L
.,;;;;
(3.11)
2
(cm ).
koefisien absolut
tanah
3
Pw = rapat masssa air (g/cm )
154
155
n:eluap
"
------
.. .. ....
.. . . .. .
'
head)
Pengujian ini cocok untuk jenis tanah granular. Prinsip
pengujian dapat dilihat dalam Gambar 3.5. Tanah benda uji
diletakkan di dalam silinder. Pada gambar tersebut tinggi energi hilang
adalah h. Aliran air lewat tanah diatur. Banyaknya air yang keluar
ditampung di dalam gelas ukuran. Waktu pengumpulan air dicatat.
Data pengamatan yang diperoleh, kemudian disubstitusikan ke dalam
persamaan Darcy:
k= QL
hAt
(3.22a)
: :..i ..:
. ..
.
:
.. 9 ...
.. B
tuas A
. . .
'
Q = qt =kiAt
dengan A adalah penampang benda uji dan Q adalah volume air dalam
gel~s ukuran. K~ena i = h/L, dengan L adalah panjang benda uji atau
p~nJang pengahran, maka Q = k(h/L)At. Dari persamaan ini,
dtperoleh:
Penyelesaian :
2
Luas tampang benda uji =lAx 7t x 7,3 = 41,9 cm . Berat vo ume atr
== 1 g/cm3 Dari persamaan koefisien penneabilitas diperoleh :
!58
159
Penyelesaiiln :
.. .. . .. .. .
:.~ ;.:. 0
~
+.
... ..
'
k = 2,303X
aL
At
h1
log I
t2
6xl7
150
072
m/d
t
= 2 303 x
log
== 0,
c
e
'
I0,73xl00
70
dengan
. ... T
tinggi ener;l
hlang -
Scm
1Jnggt energl
hUang total =- h
te~~
ht
1 Unggl
hifq-
h:a
Gambar C3.1.
(1)
h2
Untuk tanah 2, persamaan kecepatan air: v., = k.,-
- - [.,-
(2)
Peyelesaian:
v2
k2
atau
h
-=-
(3)
16 J
160
11
= 26,35
kl
(4)
Untuk aliran lewat dua Japisan tanah ' t -_ 2,5 mentt. = 150 detik
Karena debit rembesan tewat dua lapisan tanah sama (pada luas
penampang pengaliran A yang sama), maka:
q =VI A= V2 A
Sehingga, VJ = " 2 =V:: Jadi, Persanlaan(4) menjadi:
100
kz 2,303 x
Jo
'
20 150
15
(cm/det)
atau
L
k ._
= 790,53
l (h i +h , )= II + lz
Vz
kl k 2
kz
11
12
+ __..;:._
kl
k2
790,53 = 26,35 + k2
kz
lt
kl
12
+k2
(5)
(6)
Persam~~n (6) n:erupakan persamaan untuk menghitung koefisien
penneab~l~tas ekivalen, dari 2 lapisan tanah yang berbeda
h1
h2
Koefisien penneabilitas tanah .le.mpung dari 10- sampai 10cm/det dapat ditentukan dalam sebuahfalling head penneanzeter yang
direncanakan khusus dari percobaan konsolidasi. Pada alat ini. luas
benda uji dibuat besar. Untuk menghindari penggunaan pipa yang
tinggi, tinggi tekanan dapat dibuat dengan jalan pemberian tekanan
udara. Skema alat ini ditunjukkan dalam Gambar 3.7.
Penentuan koefisien penneabilitas diperoleh dari persamaan
konsolidasi sebagai berikut :
(3.23)
20x5
100
IS
dengan :
162
1.63
Substitusi dari Persamaan (3.23) sampai (3.25), menghasiJkan
buret
peluapan
clncln tempat
contoh tanah
Benda uji setebal 2,74 cm diletakkan di antara batu tembus air pada
alat konsolidometer. Pada pengujian dihasilkan derajat penurunan
konsolidasi 50% (t50 ) tercapai dalam 12 menit. Hitung koefisien
konsolidasi dari benda uji. Dianggap bahwa benda uji pada tekanan .P1
2
= 1,473 kg/cm mempunyai angka pori e1 = 0,585. Pada akhir
2
pengujian dengan tekanan p 2 = 2,946 kg/cm , angka pori ez = 0,499.
koefisien konsolidasi
t = waktu pengaliran
T\' = faktor waktu
H = panjang rata-rata lintasan drainase
Penyelesaian:
!:le
1lcr(l +e)
(3.24)
dengan:
(3.27)
Cv
(3.26)
0, 198y w !l.eH 2
k=----t so !l.cr (1 + e)
tariah .
!l.eH 2
t!l.cr(l+e)
w
penyangga
. cOritoh
= Tv y
(3.25)
= 0,198 X 1(0,584 X 10
Karena kondisi drainase air dari contoh benda uji adalah drainase ke
arah atas dan bawah, maka H = 2,74/2 =1,37 cm.
167
wakm(t)
L
.,.,.. .
I I .. I
111
61
'J
air
-i
6(1') _
.., ___
B.
x=L.
uji cl&
AmiJil
I
I ~ !
(33-lb)
dlhkiri
t.
OtJ claa tib,
~3.11
c.to6 stllll3.S :
.
I>aJam
168
1
Untuk tanah jcnnh airS= ,
( 102- i)l Hl = 2k (5 + h,)/(0,42
X 1)
ty
(I)
Keadaan 2:
(202- 122)/12 = 2k (50+ hc)/(0,42 X J)
(2)
dan
---- -
k = 0.054 ctn/det.
--
dy
d.-1
ri
1 ro l'k
1 a sutnuran dtsebut
JllrtJll
pengaruh kerucut penurwum (radius of influence (if the depressioll
cone).
Aliran
air
ke
dalam
su
.
d'
,
na
mur mcrupakan alir1n gravitas1 una '
.
rnu ka atr tanah n1engal t :>k
'
'
d
. . .
aJnt c <tnan atrnosfer. Debit pemotnpaan pa a
kon d 1s1 a1tran yang telah stab'l1 d' .
lllyatakan olch persatnaan Darcy:
I
IY
-- .-
-~-
'o
R
= vA = kiA =k (dyld.x) A
(rn /det)
dengan:
170
171
A= 21t xy
kurva penu
Bila ken_nn~gan
. . dalam sun1ur:
persamaan debit atr yang rnasuk ke
(3.34b)
q = k(dyldx) 2n .'J'
_
k-
.
d tegrasi diperoleh:
,
Dengan pe.nlisahan vanabel an tn
,2
)I
q J_.:! d:r
vdv=~
~
2nk ,, X
.,
.,
r
r
maka
=ro. 2 -
R = 3000 S .V k ( m )
dengan
atau
:!
ln2 =
h, )
r,
2,~03q z log2
n(h:! - h1
(3.33)
r1
Bila X] =ro dan X2 =R! dan untuk )'1 =h dan Y2 =H, maka
H
ydy = q
2nk
R=
c~{Hk(t) In}
(m)
(3.37a)
dengan:
Rdx
r0 X
k c -H -t n --
atau
q r.
lz 2 -h1 = nk ln-=r,
n(h2
(3.36)
(3.32)
2q
(3.35)
'n
k=
R
Jog-
,,.. -h- =
In.
nk ro
2,303q
(3.34a)
174
175
Penyelesawn :
2,303q
1t(2/l -
m.'lk
.,
).~ lll3k
(\
! 1--l J-~r-----~
I
, 8.1:-;.:~-f-:.tf-fe:-==--..:}r"!~lS..,-=r-----:
I
lo !!_
r
- -----*J=,---
IJ
q=
2,3031,1g (R/r0 )
aumur r>enQamtt
...
m3 /del
'
.
'
.
.
.
.
t--r....:..---. , . ..,, . . ..,.. .' .
, . .
.H
r
.
'
fl
'
~~--~
'.
I
.... ,..
.,
'
= 174,25 m I jam
' ,,
(3.38)
dx
{Iy
Lcrtutup
pada
= q -:: k dy
A 2nxT
rb:.
qtb.:
c: ,._,;,;,_ _
2nk'l'x
dcngan:
q
"
dy
i
"
.
11 - h
k=
c:.
J:J( dx
2nk.T ,,. x
- ln 2rrJ.T r0
q
Jn R
2nT( 11 - h) r 0
(3.39)
(3.40)
176
177
akan diperoleh :
.t2.4.3 Uji Permeabililas dengan MIIIIIIIUI/u,n Lllbang Bor
(3.4la)
s.
7'11'
ioa
(I) 1'>
)(o
S
(3.4lb)
1- 2
(3.41c)
s,)
z:
jarak
dari
sumur
uji
ke
sumur
pemenksaan
"~
,., 3.9:
...._
___
anesi
bila
diketahui
penurunan
makstmum
m
:.,_..IUI
amatan
3,0 m dan teballapisan lolos air = 6,0 m. Dan peng
blbwa jari-jari lingkaran pengaruh penurunan R 150
cliuji, diperoleh nilai k O,OOS m/det.
t
--
178
179
B
konstan, diukur. esar
dari percobaan ana ogt elektris
kembangkan
1
d
persamaan yang
sebagai berikut:
(3.42)
q
----
- - - -
-y--
k =__:=--2,75dlz
ht
dengan:
0 < 1,5 m
(3.43)
sebuah
lubang
bor
d
)
yang
Cara
kedua,
.
.
.
engan ptpa caszng
ddubang1 pada bag1an bawahnya sepanjang L (bisa dengan pipa atau
I
'
I
I
I
I
(a)
+d +
L>4d
(b.L.!
+d
Gambar 3.14 Uj1 penneabtlitas dengan lubang bor, (a) dan (b)
~ariable head.
lapangan
Cara
101 mehputJ
1
be
dari pengujian kecepatan rem san
k A d
B
1
r)
pada
dua
t1t1
,
an
penggalian lubang tanpa ptpa tna -pz .
. k B
(Gambar 3.15), dimana aliran rembesan berJalan dan A e .
I I
--.--..,A
-----
r------
t..,.._,. __
-------- - -
.. __ .
---+-'-+---------
mtJka 8 r...
tall&h
r~n rnt,tn :
11
~
\l
n~nn
t. , m I nt:uk\11 m k
l
u~.
..
lu.1~
kt'lili n , b.t..,nh
)I h
11
~ p .\H\l\ t ml 's.m.
. ' 'd l'k (i) ditentu"tn dari p rl e l.nut nut~a air tng
d
Jf3 lt ll .I ll I ) l
'
.
) > d l l!
\
\...,
b
d Ull r
1 dil'\'\',i dt'l\ 11\l\ )nt ,\k_ :\J l !\ l\ l1 ),\t\,.1 I
I
tetap p~d n Ul-"'lng 01
::
k. I'
~
dimusukknn hnhnn w \1111. \\ .tktu pt't.ialnn tn hah.tn '" tnu~ dnt: A e )
di ntut. Ke epntnn re tnbt'. an lihitun~ d.tri l nnj .ut~ i \JJ dtbllJ t dcn~nn
,vnktu. t 1 njutn~\\ 1 H\'sitn~ t.ut.th l\npat htt'ntuk.an tal!nn pt'h.'l'b.mn
laborutoriun;. Nilai "lxfisicn 1t'rtne.tl ilitas llhitung d 'ngnn
.4
l.lpHl
f'\
...'
per.. mnaun:
{ "lh... .,Hll
""
k = s
'
... 0)
q y'A
~
dengan:
Ra
...
.4b)
a l!uu kl'll V!lt l.ln , hul utu.. Hl nnt 1111 nmng pl ri d, p.tt di.1nggap
~ b.t ~.li
~.llu rnn . vn n
'I
' ( lumt
~~~~_,.,;;-=
IU ..lS
r nnuk:n.m
(.. ~la)
182
183
i = M l!,L., = ST
~ D.L
L1
(3.53)
atau
S=T
(3.54)
=-=- T
n IlL n
Vs
(3.55)
v. =
Gambar 3.16 Aliran air di dalam tanah.
n2
Yw S -
CsJ.L (Sv)2
Yw
zn
c.IJ. T(s.,r
dengan Vs adalah kecepatan air Jewat rongga pori. Bila akan dihitung
kecepatan air lewat Juas kotor dari penampang tanah :
Ywn
V=
(3.56)
Cs1J.(Sv)2 T 2
(3.57)
(3.52)
maka,
Gradien hidrolik (i) yang digunakan dalam persamaan ini,
adalah gradien mikroskopis. Faktor S dalam Persamaan (3.52) adalah
gradien mikroskopis untuk aliran lewat tanah. Dari Gambar 3.16, i ==
4h I~ dan S = Ah /MJ, maka
_ SvV _
S s-
Vs
SvV =
(l-n)V
Sv
(1-n)
{3.58)
184
185
k1
k2
3
1
Yw
e
I
- CsCSs)2 T2 Jl l +e
(e1) /(1 + e 1)
3
(e 2 ) /(l+e2 )
(3.64)
d
B~~erapa hubungan . yang lain dari persamaan koefisien
permeabthtas dan angka pon telah diusul kan, antara lain:
(3.59)
k ==-e1+ e
(3.65)
(3.60)
(3.66)
(3.61 )
Yw
Tabel 3.5 Koefisten permeabilitas pasir seragam Madison, dari uji consran-head: D10
=0,2 mm
maka,
1
e
K=
., , - C5(S5)-r- l +e
Nomor
pengUJlan
(3.62)
1
2
3
4
5
6
7
8
9
e-'
k:w
(mm/det)
0.797
0.704
0.606
0.804
0.688
0.6 17
0,755
0,687
0.582
0.504
0,394
0,303
0,539
0.356
0.286
0,490
0.436
0.275
l+e
0.282
0.205
0.139
0.228
0.193
0,144
0.245
0,192
0,125
'
0.353
0.291
0,229
0.358
0.280
0-".)
J"'0-'...._, .)0.280
0.214
0.635
0.496
0.367
0.646
0.473
0.381
0.570
0.472
0.339
"
k ==-l +e
atau
piri
A. Hasen (1911). mengusulkan persaolaan em
koefisien petmeabilitas,
(3.67)
k = lOO(D wt
.
.
k an dian1eter efekttf buur
h
dengan k dalam cm/detik dan D1o adala u ~r
..,
(3.63)
untuk
186
187
)
diper?le~
da:i
hasil
pengujian
.
67
0 3
tanah dalam cm. Persamaa. ( h bervanast clan 0, 1 ke 3 mm dan
fektt
f
tan
a
k
d
. . pastr
pada a~.gka pori. (e). sama
Telah diketahui per rneabthtas
. .. dengan
0,85 adalah 0.05 cm/det. Hitung penneabthtas pasu llll, Jika angka
porinya menjadi 0,45.
dy dz +
Vz
dx dy
Penyelesaian:
')
")
dx
3.3 REMBESAN
dz
berikut:
v x =kix =- k oh
Ox
v =ki =-k oh
z
oz
(3.69)
(3.70)
l_____~~~~----------~x
Gambar 3.17 Rembesan di dalam tanah.
188
Ov, + Ovt =O
189
(3.7!)
- 80
5x
oz
O.:r
dalan1 dua
k
olun1e elen1en beru a ~ persamaan
dimensi. Akan tetapt. Jl a '
kontinuitas menjadi :
ov
ov
~x +
=
o.;t o:
8\'
dxdvdz = -
ot
(3.72)
potensial.
oe = v_ =-k 8/z
o:
o.:
o0 = v
8z
(3.73)
(3.74)
8x
(3.77b)
d..:t + Vx dz
Jika fungsi 0 (x,z) diberikan suatu nilai konstan 0t, maka d0 = O, dan
8z
v_
- =
~
8x
(3.78)
vx
0 (x,z) = 0 1
(3.75)
e (x,z) =- kh(x,z) + c
(3.77a)
88 88
- ., + ., =0
Ox.. 0: ..
8z
=- k oh
x
=-
'-' '-
8e = v .= - k oh
Ox
.\
ox
=- k Blz
=V
(3.76)
. dkengan c adalah kontant~. Jadi, jika fungsi e(x,z) diberikan suatu nilai
onstan e,, akan menunJukkan k
d
. . .
.
Jika fungsi 8(x ) d'be .k
. ~rv_a . engan ntlat ttngg1 h 1 konstan.
,Z
1 rt an ntlat-ntlat 8
9 8
d
oya
suatu kurva akan terbentuk
. . 1, 2, 3,.... an seterus '
(tapi dengan nilai yan be~;::an tmgg~ energi total (h) yang konsta~
demikian disebut gan g k'
a _pada tlap kurvanya). Kurva bentuk
' .
' s e lpotenslal.
Selanjutnya, ditinjau fun . k
.
aliran, dan dibentuk oleh
gsi edua 0(x,z) yang disebut fungst
llq =
0t
0 2(
80 dt+ 80 dz)
dx
= 02 - 01
d:.
190
191
_.-r-
...
..-
--\
'\
_.;...--
.....
.~..... .
...... t~..\
'
~-
\
"'\
\
Jadi aliran lewat saluran antara dua garis aliran adalah konstan.
Deferensial total dari fungsi e(x,z) adalah:
Gambar 3.19 Garis aliran dan garis ekipotensial.
oe
oe
d8=
dx+ dz
ox
8z
Vx
Vz
V s COS
V 5 Sill
Selanjutnya,
dz
vx
=-v_...
dx
(3.79)
88 88 Ox 88 8.:
-=
+-8/ &x 81 8.: 8/
~
. 2
-- l's
dan
80
80 Ox 80 8.:
ob=8xob+8~5b
'
.
(sin
a)
+
l's
cosa
=-Vs SIO a
=Vs
192
193
Jadi,
o0
se
-=ob ot
atau secara pendekatan,
p
~0
~a
-=-
a r
(3.80)
rr----r-l .,..._ _ u
'
3.3.1 Jaring Arus (Flow-net)
.
.
m
aJ
sama
antara
sembarang
dua
gans
ekipotens1al berdekatan.
Bila, perpotongan garis 1
d
k
.
gka
a ran an garis ekipotensial berbentu
bu~ur
san r (~1= l1b) U t k
d ri
-- (3.80) maka n u sembarang bujur sangkar, a
A0=A9
'
dan karena ~0
t:,.q = k t:Jz
(3.81)
l=-
/::,.1
(3.82)
dengan:
h = beda tinggi energi antara garis eJdpote?sial awal dan akhir
Nd = j umlah penurunan dari garis ekipotensJal
arus
dalam
struktur
Hitungan rembesan dengan cara Janng
. . .
bangunan air (Gambar 3.21), dapat dijelaskan sebagai benkut JnJ.
194
195
L\q
f'..
"
. . .
..
,,
''
'
I
''
'
''
lz1
-lz.,
- (bl Xl)=k
/1
=k
lz3
-,4 (b Xl)-
h -/z
2
12
(3.83)
= b,
12 = b2
13 = b3
dan seterusnya.
I11
h2 =h2 -lz3
lz
= lz3 - /z4 = = lllz = Nd
(3.84)
- ... ...
l,
(b Xl)
2
d.
rus gambarkan sebagai bujur sangkar, ,
!lq = k lz
Nd
(3.85)
. Jika terdapat N1 Iajur aliran, debit rembesan (q) per satuan lebar
dan struktur dinyatakan oleh :
(3.86)
196
197
dapat dtgam ar a
Janng
arus
.
lebar dari elemen Janng-arus harus
ini nilai banding panJang dan
'
.
konstan.
b1
. . . ;. =
b2
/1
/2
b3 _
- ..... .
=n
(3. 87)
/3
aring
arus
sembarang
elemen
jaring
arus
.
Pada penggambaran J
'
.
k
b
_
f.
Untuk
J. aring arus segtempat, untu satu
.
harus memenu h1 ; - n ,.
.
.
ahran,
dp = Ywdh dA
(3.89)
oleh:
&j
= k &z n
=k (lzlNd) n
N1
Nd
(3.88)
dp
- =
dV
dp
dAdL
Y .. dhdA
=---
dAdL
(3.90)
(3.91 )
:24
198
199
(3.92)
- '+D
Yer - y
le tanah tcrapung. .
.
dengan Y' adalah
berat
volun
't'k
plda
gans
ahran,
dua
vektor
D
..
barang tt t '
Yang miring.
.
..
aliran
vcttikal,
berat
volume
1
.
'k
3
di
tnana
m
a
1
Pada tltt
'
efektifnya adalah:
(3.93)
Yer = y'- D
atau
Wi - DJ,
=0
(3.95)
dcngan ic adalah gradien hidrolik kritis pada keseimbangan gaya
diatas. Bcsarnya berat tanah terendam air, adalah:
W =y'= (l - n)(G.\ - l)Yw
(3.96)
..
dengan:
'
-y'
Gs
e
Yw
-v'
Gambar 3.24 Pcngaruh gay a rembcsan tcrhadap bcrat volume efektif tanah
11
D=yw~
(3.94)
'
Y
lc
y'
=Yw
(3.97)
8181
.
=Yw l e
.
.
maka
Bila kecepatan aliran melampui kecepata1,1 knt~s.. arti
= porositas
= berat jenis tanah
= angka pori
= berat volume air
jc
=0
(3.98)
G,. - 1
=--
('
1+ e
.
h'd rk
.
. 'kan sebagai gradten ro
Gradien hidrolik kTitis dadefintst
200
201
k 30
Gs -1 _ 2.65 -1 = l
.
-
c -
1+ e
1+ 0.65
bahaya
mengapung
harus
dipenuhi
:
d
Dalam perancangan terha ap
. < i,.
1SF
(3.99)
ll
=k 20 X 20
ll30
= 0,2
Penyelesailln :
(3.100)
G -1
i=
= l ;L=3m
L
l+e
M
2,65-1
M= 1+ 0,75 x3 = 2,83 m (y'xtebaJ lapisan pasir)
= kiA = k(!:Jz/L)l
210
211
tengah
kc
'
a
1
d
1
turap pad a jarak kira-ktra _se
dimensi 61n x 3m x m, a a ah
.
.
nstna
dengan
101
tanah. Pada contoh
P
bahayakan.
daerah piping yang paling menl '
Gradien hidrolik:
.
~hnA
lnA =
LnA
. 1,e
m (ftllf)
= 4,50 =0,45 m
fill
10
BA
em
1,80 m
10
. ..." . .. ...
e e
. .,....... .. .
..
i =i
('
BA
5
= 0,4
=
0,30
1,50
I
I
1
9
'
= i = y' =
-l
c
Yw
I
0
kplllf1 lkediP ..
'
Ie
I
=0 90
i = 18,64-9,81 =0 90
c
9,81
'
atau
"
Gambar CJ.S.
Penyelesaian:
aros
terakhtr
Ditinjau titik P di tengah elemen Janng
tu rap).
dengm
(hydratilk
Selanjamya.
he=
ho=
.,-.... _
215
214
2
= 1 1 X 2 + 4 X 1 - 12,47
2
= 13:53 t/n1 (132,73 kN/m2)
Contoh soal3.16:
Jaring arus untuk hitungan rembe"an di bawah turap diperlihatkan
Berat Yolume tanah jenuh tanah adalah 2 tfml
pada Gambar
(19.62 kN!tn3) tentukan tegangan efckttf pada titik A dan B.
Pada titik B.
c.,.6.
lln
2
kN/m )
.-m
sm
m
11 m
12
.. . ... .
.
. . . .. .
..., ... .......
.. .. . . .
..." ,.
"
6 m
.. ..
-----
---
.
....
. .. -.. . .,. ...
Penyelesaian. ..
m.
kN/m3)
=9.81 kN/m
Gambar C3.6.
rt#
'apisan
2
)
..
Perhatikan: Yw = 1 tlm
'* .
6Ysat +lyw- Us
216
217
et_IUNU
"~ta)
=9,81
Penyelesaian :
.
7 I
.,. .
'
.,
(a)
Debit renbesan q =
= 10 X 10_. X 1()()0 ll
. lebar bendung
(b) Gradiea b.HIJI
.. .. . . . ' ..
...
"-
10
.
Selisih tingat
9
218
219
.
. . ng titik A sampai F, pada dasar
(c) Tinggi energt tekanan sepandp Gambar C3.7. Karena titik A
..
k
d Pat dilihat pa a
be d
. a aris ektpotenstal, ma a penurunan
n u.nga~ a
Titik
A
c
D
35
-17., m-lOm x 10.5
' =8,67 m
l lA-
E
F
.am
I.
------------------~
{kN/m2)
8,67
8,19
7,24
6,76
5,81
5,33
.
.
.
kk
selisih
elevasi
antara
tnuka
air
hulu
dengan
Ntlat 12 n1 n1enunJu an
k k h'l
titik yang ditinjau. dan perkalian 10 x 3.5/1~, 5 meny~ta an e. l angan
energt h'd
httungan ddakukan
ttngg
1 ro l'k
1 dt' titik tersebut SelanJutnya,
~
secara tabel. sebagai berikut (Yw= 9,81 kNJm):
(m)
Panjang:
10
a.s.m
OR - L -
2m
Penyelesaian:
\.
tlnp
\
\
9,4
'
'3,5
I
I
I
I'
01:
10 x 1o-
cmld8t 30 m
q = kh
N1
= 2,5><10
JVd
(a) Gamber )a ring arus
I
1.17
.I
1,11
6,76
5,&1
5,33m
_5
4.8
x4,515
Gambar C3.7.
221
220
Skala
--y---h
5m
4,5 m
9 10 11
12 3
..
.,
Penyelesainn:
Pada titik 4.
Di bagian belakang turap :
hb
7a
Urn_ Uh
Gambar C3.8.
Titik
":'
h-z
(m)
(m)
(m)
0.30
2
3
0,60.
0,90
1.20
I ,50
I ,80
2,10
2,25
5
6
7
7a
-1 ,80
-1 ,80
-1 ,80
-2,20
-2,50
-2,50
-2 50
'
-2,50
2,10
2,40
2,70
3,40
4,00
4,30
4,60
4,75
= r~(h- z)
(kN/m2)
20,60
23,54
26,49
33,35
39,24
42,18
45.13
46,60
-.
-----
_..... ...,
.,...,
..
...
D - - - - 1 .....
'"'
----~
4-~ . .
1.5
W' .
Contoh soal3.19:
. :.
......
0.9
222
hb
Titik
(m)
(m)
3
4
5
6
7
223
hm
u = (hb- hm)y,w
CkNtm2)
(m)
k 82h
4,58
4,16
3,91
3,74
3,32
2,48
2,06
0
-5,00
-8.00
- 10.5
-14,3
-16.5
-1 7.5
0
0
0
0,30
1,01
1,22
2,06
44,93
40,81
38,36
33,75
22,66
12,36
00,00
Ox
k 02h _:
2 + Z
2 - 0
f>z
(3.109)
2
f> h
(k z I kx )Ox
f> 2h
Oz
=0
(3.110)
8 h
--- =
(k z I kx )Ox
(3.107)
(3.108)
Dari
8 h
Oxt
'
(3.111)
8 /z
Oxt
8 h
f>z
=0
(3.112)
(3.113)
225
224
~ersamaan
G~mbar
rembcs:~
s~mbu-x
(b) Tentukan,
lwr!Jntlllll
v, = -k' 6h = - k, Oh
,oxt
d'l k k
amsotrop s, a u an dengan cara seba ai be .
a ondisi tanah
(a) Untuk penggambaran potongan gmeli nkut:
sembarang skala vertikal.
ntang struktur, gunakan
ox
dengan
oh
-=
(c), gambarkan
Jadi,
q =h k X k z Nf
Nd
(3 .114)
k'= k X
J.3.4 Kondisi
1~anah
Berlapis
Jaring Arus
j_ .___ _ _ _...-J
\~~-----6x-----~~'
(b) Sl01a aaJI
6Z
Cara
226
227
.
. 1 Pada Gambar 3. 31, flit adalah ting .
adalah garis-garis ektpotensta ekipotensial yang berdekat g,
h'l
d.
tara dua gan 5
an
energt t ang l an .
6q = k1
[1
--..-;,c____
(3.115)
(3.116b)
b 1 = AC cos 81 = AC sin Ut
(3.116c)
b2 = AC cos 82 = AC sin U2
(3.116d)
atau
(3.117)
Dengan cara yang sama,
1/tg 82= tg
u2
(3.118)
k,_
tg 8 2
~=
1
1 l:t
I
I
tanah 1
I
I
a,
I
I
I
--1
tg a
tg a .
I
I
I
I
I
I
I tanah 2 I .b2 - - 49
I
I
I
I
1
J aring arus untuk tanah yang tidak homogen, dapat digambarkan dengan menggunakan Persamaan (3.119). Untuk selanjutnya,
pertimbangan berikut ini mungkin sangat penting untuk digunakan
dalam penggambaran jaring arus pada kondisi tanah berlapis.
(a) Jika k 1 > k2 , maka dapat digambarkan elemen jaring arus bujur
sangkar pada lapisan 1. Ini berarti bahwa It= b., maka ktlk2 = bJ!
h. J adi jaring arus dalam lapisan 2 akan berupa segiempat dengan
nilai banding lebar dan panjangnya = kdk2 (Gambar 3.32a).
(b) Jika k1< k2 , maka dapat digambarkan jaring arus bujur sangkar
pada lapisan 1, yaitu dengan It = b1 Dari Persam~an (3.119),
kdk2 = bz/12 Maka elemen jaring arus dalam laptsat:t 2 akan
segiempat (Gambar 3.32b).
Contoh penggambaran jaring arus untuk struktur. ben~ungan
yang terletak pada 2 kondisi lapisan tanah berbeda, dtperlihatkan
dalam Gambar 3.33.
2
Nilai k = 4 x 10-2 mm/det sedang k2 = 2 x 10- mmldet, maka:
1
(3.119)
I
I
I
(3.116a)
k.
I
IA
I
I
e'll
urut
adalah
panjang
dan
lebar
dari
elemen
t
berturut
kl - b:_/12
k2
b1 /11
b'lf 12
~I
I
atau
I
df--.-.
.. II
6/t
b1 = k2 I b2
I
,
1 k2 . :
k1 _ 4x10k2 - 2xl0- 2
_.,
--
228
Oambarkan
Gtunber
jika diketabu k,
,
,,
11.0 m
>
S.S2. Vmasi jaring arus pada batas lapisan deogan le
230
231
pl..,
.
.
.
tanah
dencran
tebal
H1
dan
H
2 )'ang
o . . dua 1apisan
e
.
''
Jti~Jau - .
mleabilitas nlastng-Inasing kl dan kl
mpunvat koehsten pe
.1 .
A1e1lganggap Sebagal
nle .
I .
terse but dinggap sebagat apisan tunggal
(Gambar 3.34). Dua aptsan
.. ~
dengan tebal H1 + H~.
I .;
""'
.
..
..-.....
.
.
-
.
.
..
'..
.....
,
'
......
..
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
................
..... ......... ......................
Ht
...
lepi.san 1
k1
(3.120a)
=VtA = vzA
Vz= kziz = kztll = kzzi2
lapisan 2
le,
ekiv~l:~
Jadi.
Gambar 3.~ Kondisi tanah berlapts.
= Nz1 + Mz2
atau
= k. l.
Karena,
qx = (Ht + .H2) kxix
'1 '1
k:1
k:2
Maka,
I
h
Diperoleh koefisien permeabilitas eki 1
va en ara x:
H + H.
k = H,+H2
'1
HI H.
---=-+ -
'
A :1
'
1\ :2
(3.120b)
232
233
.
.
g lal)isan tanah isotropis, yait.u lapisan tan h
51 11
. .,
.
.a
B 11a ntasJng-tna
Pe11yelesaian
(3. l2la)
3
3x
l,4
x
10-4
+
4
x
l
x
lo+
Sx
OS
x
Jo-2
-6
6
=
,
+ x 5,l x 10
3+4+5 + 6
3
= 1,64x 10- rn I det.
Io m/det.
3
18
=--------~------~-------------------6
2
3
4
3 I (1,4 X 10- ) + 4 I (1X 10 - ) + 5 I (0.5 X 10- ) + 6/(5,1 x 10- )
10- rn!det.
------------------~
~
3m
.
5
------------~--~+L
6m
Gamhar C3.11
3.3.5.1 Clltw
melintang sebuah
.
AB adalah garis
yattu
sesarnya rembesaD per satuan lebar arab tept lurus
yang diberikan oteb Darcy, adalah q kiA. Dupun
(1863),
bahwa gradien hidrolik (i)
e 1
pamukaan freatis dan besamya
dengan
: ""1111 ya yaitu i =d7Jdx. Maka,
q=k
dz
dx
Untuk
Scbaffetnak (1917)
.nerupakan
AB
kemiringan hilir ptrla
persatuan panjaftJ
mernperbatikan
(3.122)
(3.122)
237
236
.
(t
a)(da
cos
a)
Y2 (H2 _ 0 2 sin a) = a stn a g
(3.124)
0,3(AO)
2d
a=
2cosa
'I
diperoleh1
..,
a=---
cosa
-----:--,...,
. -
I . .
(3.125)
sm a
I
I
.. 1.
. 'I
I
I
q = ka sin a tg a
'
l . . ..
d-
cos- a
d -------4--t
(3.126)
Gambar 3.37 Penyesuaian jarak d pada cara Casagrande.
dz
ds
d-
<- =
ds
sin a; A = BF x 1 = a sin a
Maka
.,
dq = k-- ~ = ka sin- a
ds
atau
H
.. d~
.........
.<
a.sin a.ds
(3.127)
d kurva A'BC.
.
dtmana
s adalah panJang an
) kan menghasilkan
Penyelesaian dari Persamaan (3.1 28 a
(3.128)
239
238
q = ka s1n a
0.3(AO)
f 1
I
I
I
l
H
dz
dx
.. I
... . I
garis freatis
l
I
(3.133)
A'
~---- d - - - - ~--1
.....
0
a- -2as+
. 2
sm
(3.129)
(3.130)
s ---
. '-a
sm
a = J (d +H )
.
.
.
---tl
~....,...~
Diperoleh;
.-: ~---~
a=s-
_---.......,......""='
------=-~-
H2
IA,
H
J
2
- ~(d - H 2 ctg 2a)
(3.132)
20
40
10
1010
(derejat)
d
diperlihatkan pada
Tampang melintang sebuah b_en ungan
b h bendungan dalam
be
yang Iewat tu u
.
.
C3.12. H1tung
debtt
rem san
ffi ak (c) Casag1ande.
3
m /hari, dengan cara: (a) Dupuit, (b) Scha em '
240
(tl)
q = t (HI2 -Hz2)
2d
H, = 35 m dan H2 = 0 m
0,.3 I
(c)
c.a
d = 136,5
1CJI5 31,5 ..
10,0m
Dari
I
lA' 1.2 X
I
q = la
-15,0 10.0
3.3.5.4
FR 2p; FV p
FS t : SR 61
V
(b)
wa ...
246
(I)
(2)
(3)
( 4)
(5)
247
1
1
.
1
e
d
tgn
ke
arah
at
as.
1
1
11
lt;
z2 - 4 p 2
x=--~
4p
(6)
(7)
dcngan p
=f (d
+z
) -
Parabola. dihubungkan
dengan titik B, dengan meng1ngat
.
pertcn1uan gans parabola dengan garis AB harus tegak 1urus.
BF = 0,30 x 68 = 20,4 m
l'enyelesainn :
~(88.4
+ 34
) - 88,4
=3,16 m= CD
")
x= ~--(6.32)~
&m
I
'E
..l 16 m,.,
1
- ----+-----...!- ---1
t
12.64
Gambar C~t13.
Ne= 3;Nd=l6
== k h Nr/Nd =0,4 X 10'3 X 3600 X 24 X 34 X 3/16 X 210
= UJ l/<4 +8 )'-d}=
2
(53,2 +12 ) -
x=
z - 1,8
jup uatut
252
253
< 90"
~73-.::.-~horizontal
Q
k,
c-
{b)
(a)
< 90"
~--
(g),. __
(~
(d)
1
1
be d k
e anan antara dua garis ekipotensta
k~ e ata~
sama, maka dapal ditentukan
penurunan
e apotenstanya (Nd). Lalu dihitung nilai flh = h!No.
al '""
27r:t' (h)
a 1 -
Ql
= 27r:t' - at v)
11t
a,
= a2
v)
CaJ
(i)
Gambar 3.44 Kondisi aliran rembesan pada bendungan (A. Cisagrande, 1937).
255
254
N,
2,33
~ = 10
a
-------------
,'
I
,
'
I
tekanan
__ ___Ah_
,,.....__-f' ----t__
- - - - - - Ah
. Ah
--------
,__
---~b
ll.h
~~~~-I
n
yang
. . bel
-eo a. art persamaa
.
tel a h d tpe1aJan se umnya:
~h
&h
NI
q = h kk
x z N
&h
drainlli
kl - b2/l2
k2 bl/1.1
257
256
___
______
_
dh
--...._
"k;:~~---------~~
-'fih
---------.
~)
pori-por~
ltp'ean
yang dllndungi
Filter
3.3.6 Filter
Bila air rembesan mengalir dari lapisan berbutir lebih halus
menuju lapisan yang lebih kasar. kemungkinan terangkutnya butiran
lebih halus lolos melev.'ati bahan yang lebih kasar tersebut dapa~
terjadi. Pada \Vaktu yang lama, proses ini dapat menyumbat ruang p_on
di dalam bahan kasamya, atau juga, dapat terjadi piping pada bagtan
butiran hal usnya.
.
Erosi butiran ini mengakibatkan turunnya tahanan aliran atr
dan naiknya gradien hidrolik. Bila kecepatan aliran membesar akibat
dari pengurangan tahanan aliran yang berangsur-angsur turun, akan
terjadi erosi butiran yang lebih besar Iagi, sehingga membentuk pipapipa di dalam tanah yang dapat mengakibatkan keruntuhan pada
bendungan.
.
Contohnya, jika bahan timbunan yang berupa batuan dan
bendungan berhubungan Jangsung dengan bagian bahan bendungan
yang berbutir halus, maka air fembesan akan dapat mengangkut
o..
berikut ini.
.
. .
d'
kuran diameter
. ntlat ban tng u
Untuk memenuht knten~ pzplng,
. kali ukuran diameter
D15 filter harus tidak lebih dan empat atau luna
Ds5 dari tanah yang dilindungi, atau,
Dtsr
Dsss
4 sampai 5
.l.ttaS
bahan
filter
b
I<riteria selanjutnya, untuk meyakinkan penoea 1
258
mernpunyai ketnampuan drainase yang cukup tinggi, uk~ran butiran
D 1s dari tanah filter harus lcbih dari 4 atau 5 ukuran buttran D1s dari
tanah yang dilindungi.
IJAB IV
~~r ~ 4 sampai 5
Dl~s
TEGANGAN J12FEKTIF
4.1 PJ~NGERTIAN
.Bila tanah rn~ngalami tekanan yang diakibatkan oleh beban,
scpcrt beban fondas1, maka angka pori tanah akan berkurang. se1am
261
260
ata~
I
~---
1---------:t:--p------1
(a)
Gambar4.1
{b)
tega
.Terzagh i ( 192 3). memberi kan pnnstp
bekerja pada segumpal tanah. Prinsip te
n~an efektif yang
pada tanah yang jenuh sempuma, yaitu : gangan efektlf hanya berlaku
(1) Tegangan. not mal total (er) pada su at u b'd
I ang di d 1
tanah, ya1tu
. tegangan akibat berat
tanah total terma .akam massa
ruang pon, per
satuan
1uas,
yang
arahn
su
alf
dalam
.
.
ya tegak Iurus
(2) Tekanan pon (u). d1sebut juga de
er=a'+u
(4.1)
(4.2)
262
263
1
dt.berikan
oleh
persatnaan:
1
T egangan nonna I r.0_ '
t-
p
cr=A
(4.3)
(4.4)
-=
a tau
}:P'
-=
+u
(4.5)
LP'
cr = cr' + 1-
ll
Ac
[(
(4.8)
(4.9)
cr = cr' + u
(4.6a)
cr ' =cr-u
(4.6b)
Tekanan air pori beketja ke segala arah sama besar dan akan
bekerja pada seluruh bidang permukaan butiran, tapi dianggap tidak
mengubah volurne butiran. Kesalahan anggapan bidang kontak atau
bidang singgung antar butiran, sangat kecil, hingga dapat diabaikan.
Harus din1engerti bah\\'a cr' tidak memberikan tegangan kontak yang
benar antara dua butiran. Tegangan kontak antara dua butiran, dalam
kenyataannya adalah sangat lebih tinggi yaitu P 'IAc, dengan Ac adalah
l~as kont~k ~ntara butiran. Pada butiran mineral Iempung, mungkin
tJCiak tefjadt kontak Jangsung, akibat partikel Iempung yang
t~rselubung oleh lapisan air serapan (adsorbed water). Dalam hal ini
dtanggap bahwa gaya antar partikel dapat diteruskan lewat kekentalan
yang tinggi dari air serapan yang mengelilingi butiran. Bila dilihal
pada gaya-gaya y~ng terjadi diantara butiran, gaya vettikaJ total atau
be~an P _dapat d1pandan~ sebagai jumJah dari gaya kontak anta:
buttran dJtambah gaya htdrostatis (A _ Ac)u di dalam rongga port
(Gambar 4 -lb). Karena tegangan netral hanya dapat bekerja pada
cr'
= cr - ( 1 -a) u
(4.10)
dengan a adalah luas kontak an tar partikel per satuan luas kotor tanah.
Untuk meninjau tegangan efektif akibat berat tanah yang ada di
ata~nya, ditinjau suatu massa tanah yang berada dalam bidang
honzontal dan dengan muka air tanah di permukaan tanah tersebut
(Gambar 4.2). Tegangan vertikal total (crv), yaitu tegangan nounal
pada bidang horizontal pada kedalaman z sama dengan berat seluruh
material (padat + air) per satuan luas:
Ov
= Ysat Z
(4.11)
dengan z adalah kedalaman yang ditinjau dan Ysat adalah berat volume
tanah jenuh. Tekanan air pori pada sembarang kedalaman akan berupa
tekanan hidrostatis, karena ruang pori di antara butiran sating
berhubungan. Karena itu, pada kedalaman z, tekanan air pori (u)
adalah:
u =YwZ
(4.12)
264
--------P
265
'
'
' ,'
----~-------.
Ill
z adalab
--
(4.13)
-=
(4.14)
<)
;a..-.raaC
......_-.!
~
266
4.3 PENGARUH GA YA REl\tBESAN PADA 1,EGANGAN
EFEKTIF
Hldrostati:l
r_~____,
Ah
: ,
Tanah .. :
y.- . .
"' .
A :
:.
'
Tanah
l .. .
.'
...
..
dh
:.
..
/11'\'
KIIUI (b)
KeiUI (a)
Tegangan
total:
.....
'-'
a= htYw + ZYsat
Tegangan efektif:
Tegangan efektif:
(J
' = cr - u = zysat -
cr ' =cr-u
karena y'
ZYw
=Ysat- Yw,
maka
atau
cr' = zy'
cr ' = zy ' -
A Lv,,
LlJ'
rw
(4.16)
P~da kas_us (b), tidak ada gaya rembesan (fih = 0) atau tekanan air
= ZYsat + h1Yw
(hl + Zffw
(4.17)
= ZYsat + h1Yw
u=O
_6
269
Tegangan
efek.iif:
'""
""'"
I
I
am
L___.- J ____ J : . .
ikarena
7 m
..
dengan Ysat adalah bt')rnt Y 1\nn" tanah j enuh. "':'" adalah bcmt volume
air. dan i adalah berat ,. lutne n1 ung. 1 crH!an n1en1perhatik n
Persantaan 4.18 terlihat bah" a hila aliran air ke ba\vah. nmka
tegangan efek:tif bertan1bah.
.
.. . .
.
. . . . . . .. .. .. .
.
.
..
..
...
.
.
.
. .. - . .
.
.
- . . . . . . " .. . .. . ..
p .
: .
.
.
0 ' .. .
, .
~ O. . . 0 . .u .
...
'
'Cl .
.. r
Pasr
{)
. .- o
.
A
.. .
..
o
,.,..
. . . u.
. . .. . .
= 18 15
o . . O . O .
. .
Gantbar C4.1.
Lapisan tanah lenlpUng tebal -; Tll terlet.lk J i atJS lapi... 311 tanah r.l~ 1r
tebal 4 n1 (Gantbar C4.l). DJlatn [api -an pJSir terdapat telanan
arte -is etinggi " n1. Kalau len1pung n1en1pun. ai be rat volun1e Jl'nuh
3
Ysa = 19.6_ k1 "'/1n dan dianggap dalan1 keadaan jenuh seluruhnya.
hitung tegangan efek1if di titik P. dan hitung pula kedalan1an galian
mak intunt pada tanah lentpung sehingga terhindar dari bahaya tanah
mengapung (lz__eal'e). Diketahui pula berat volunh~ jenuh tanah pJsir }'_
= 1 _J 5 ~ lfn1~.
~1Lalnvu
.
k.edulan1an ...2alian = H
P~n~urangan
...
.......
Penyelesaian:
Tegan~an :fek1if di titik P (pada dasar lempung terdapat
(lztYsat)~ -Jry\\
= Hys.Jl = H
~alian
19.6_ = 19.6_ H
1
"'
Tekanan tanah setebal 7 n1 = /z 1 x Ys:tt = 7 x 19.6- = 137.34 k1 /mPada kondisi krit1s. rekanan art"'~i- = tekanan lapisan lempung tersisa.
~1aka dapar dibentuk per:a1naan ~ bagai l>erik~t :
--
8 \. Q.\.: l --
h Yw
CJp =
I . . .
I .' . . le.'llPUOQ Je~'l
...
-" Ill
Pada titik P:
bahaya
tanah
272
273
Tegangan:
O'B
b b b
k
, arena tambahan
tekanan aki at e an a .an satna dengan tambahan tekanan au
. pon. (~u
::: /lcr'). Untuk menghJtung besamya tambahan te
d' . .
.c kt'f
d k
gangan, tttnjau
tegangan e.e 1 pa a, htt ,. A. Telah ~ihitung tegangan efektif pada
titik A mula-mula .lcrA ) = 76,18 kN/m
. Setelah penurunan m k .
.
u a atr
sedalam 3 meter, b t a aptsan kenkil yang tidak terendam air d'
r k 'f d' . .
tanggap
kering, tegangan e.e t1 1 t1ttk A:
115.42 + (6 x 15,70)
=209,62 kN/nl
Tegangan efektif:
O'D '
O'B- liB
')
D..crA'
1lBtotal
= 76,18 + (4
9,81 + 19,14)
2
134,56 kN/m
.,
111,52+(10x9,8l+l9,14)
.,
= 228,76 kN/m-
b'h
t k nan air pori (excess
1
Pada waktu jangka panjang kele an e ~
sama dengan
tekanan
atr
pon
1111
pore pressure) nol. Pada. keadaan , . sebesar unggt
muka air
tekanan hidrostatis, yattu tekanan atr
tanahnya. Karena itu,
=llB(nwaiJ + !la'
dengan llrr ad~] a~ t~mbahan tegangan oleh lapisan kerikil dari kond~s~
terendam menJadJ
t1dak terendam Jad1, da1am Jang
. ka pen dek kondtSI
.
277
276
ruh tekanan kapilcr, sehingga air terisap ke
Jenuh. Hal n11 karena _ren:::;,_a
B . t olutne jcnuh letnpung:
atas n1elebihi ketinggtan atr tanah. er,l '
G._ +e
Ysat =
+e
= 0
= 0
Penyelesaian :
Lempung:
Titik B:
2
'Yb =
0 kN/m
.,
yw
l+e
3
4
0
= 2,7(1 + ) 9.81 = 17.66 kN/m
1+ 1.1
Berat lapisan lempung yang tidak tergali untuk fondasi per satuan
luas:
Titik C:
crc = 5Ysat+ 4yd= (5
uc = 5yw = 5
,_
2
CJc- CJc- uc = 159,12-49,05 = 110.07 kN/m
Titik D:
CJn
2
l()yw
=
10
X
9,81
=
98.1
kN/m
uo =
cro'=
Oo-
1 =6
.
...,
G 5 (1 + w)
X 'Yb X
278
279
Contoh soal 4.5:
Profil tanah seperti yan~ terlihat pada Gambar C4.6. Tanah pasir
3
dengan berat volu1ne kenng Yd = 17,66 kN/m dan berat volume jenuh
3
""', sat ::: 19 ~62 kN/m Tan ab lempung dengan
berat volume basah , , o =
.
3
3
15,70 kN/m dan Ysat = 17,46 kN/m . Akibat hujan, air menggenang
setinggi 1 m di atas pennukaan tanah pasir. Hitung tegangan total dan
tegangan afektif pada titik A, B, dan C, sebelum dan sesudah hujan.
Fondasl:
2
q = 150kNfm
2m
J.
'V._
lempung:
G.
am
2,7
= 40%
fl
= 1,1
:c
K = 3 x 10-e mldet
A
Penyelesaiatl :
Gambar C4.5.
= 105.96 kN
1 m
2m
150.0 kN
255.96 = 2.61
98,1
sm
-+-~-----
sm
2m
....,_
______
Gan+ar C4.6.
281
280
abi
1
itasnya
yang
kecil,
dalam
e
karena penn '
Untuk tanah len1pung, .
. . 11,UJ. an hanya tneresap pad a bagian
. kirakan atr
.
.
d
waktu )'ang pendek tper
. d 1 11 hal ini berat volumenya dapat
Jadt a at
.
kecil dari lapisan .atasnya.
'
tottl
dan
tegangan
efektif
adalah
. teganoan
. '
o
dianggap tetap. Hitungan
sebagai berikut :
Contolz soal4.6:
Diketahui tanah dalam kondisi terendam air seperti ditunjukkan
dalarn Gambar C4.7: Kondisi permuk~an. air ditunjukkan datam
anlbar tersebut. Kedudukan permukaan arr dt dalam bejana dianggap
tegangan total, tekanan air pori dan tegangan
efektif pada ttttk-ttttk A, B dan C.
~onstan. Te~t~ka~.
= (2
Di B: os
pe 11yelesaian:
X Yd)pasrr +
(5
X Yb)leJT1>ung
(Tanah lempung di atas nluka air tanah dianggap tak jenuh air)
Di C:
Oc
oc'
.~
= 227,24 kN/m2
.,
h.
=207,62 kN/m..
= 2 Ysat + l
OA
2 X 19 ' 62 + 1 X 9,81
vrw --
ttt
T
h.l
.,
=49.05 kN/m-
Yap&tJ.Jta.
c/laJiebnti
..,
0A
(JA- U
Di B : Os = ( 1 Yw)air + (2 Ysat)pasrr + (5
(aJ
(b)
(c)
'Yb)lef11>ung
..,
Gambar C4.7 .
17,46
= 240,97 kN/m
ac
karena
idak
mengalir
. d 1
kedudukan t
Kondisi (a). atr a a~
. piezometer sama.
kedudukan muka air di dalam ptpa-ptpa
282
Tckanan air
Tcgangan cfcktir
Titik
Kcdalarnan dari
pcrmukaan air dalam
bcjana
Trgru1gan total
(cr)
pori (u)
(cr')
A
IJ
,, + hl
ht + z
h tYw + h2YStlt
(ht+fll)Yw
/z2y'
.;:y '
h,
htYw
(/l,+:)y.....
htYw
h,y\\ + Z'Ys:t
BABV
A
lJ
Tcgangan total
Kcdalaman dari
(cr)
pcnnukaan air dalam
bcjana
+ "2
"] + :::
hty,, + h2Ys:u
1z ,y,\ + 1:(sat
h,
lz,y\\
h,
5.1 UMUM
Tcgangan
(u)
ctcktif (cr')
(/It+hl + ~h)Yw
(h,+ z + ;z)Yw
lztYw
h2y' -6hy..,..
ry ' - try. .
0
'
-r;
A
B
Kedalaman dari
Tcgangan total
pcnnukaan air dalam
(cr)
bejana
hJ + h2
lzt + z
"
hly\\' + hlYsut
htYw + t'fsat
lztYw
( cr')
(h,+h2 -~h)Yw
(ht+ Z- i~)Yw
htYw
h2y' +.L\hy\1
, .
7.'( + l::(w
{5.1)
dengan -r; adalah tegangan geser pada saat terjadinya keruntuhan at?~
kegagalan (failure). dan a adalah tegangan normal pada saat kon.dtst
tersebut. Garis kegagalan yang didefinisikan dalam Persamaan (!).}),
adalah kurva yang ditunjukkan dalam Gambar 5.1.
.
Kuat geser tanah adalah gaya perlawanan yang dtlakukan oleh
butir-butir tanah terhadap desakan atau tarikan. Dengan dasar
pengertian ini, bila tanah n1enga 1an1t pem bebanan akan
. . ditahanholeh:
d
pada
JCfllS tana
an
( 1) Kohesi tanah yang bergantung
.
.
.
.
k
t
a dari teaangan norma1yang
kepadatannya, tetapt ttda tergan unb
b
= f(a)
(5.2)
't
= c + (J tg <p
284
285
T :::
f(a)
-.,.""" .,.--
;.,.; ..
..,..,
.,. .....
--<
-
". T
=C
0'
_.,.,.
a ---
tg 0
-r
(5.3)
't
L---------------------------~0'
dengan:
= c+(cr - u) tg<p'
dengan:
c = kohesi tanah efektif (kN/m2)
a'
Y2 (cr 1'
(5.4)
cr 3' ) sin 28
(5.5)
e =
45 + q>"/2
Dari Gambar 5.2 hubungan antara tegangan utama efektif saat
keruntuhan dan parameter kuat geser juga dapat dipero~eh. Besamya
nilai parameter kuat geser, dapat ditentukan dart persamaan-
persamaan:
.
Stn<p'=
(5.7)
~(cr,~-cr"')
(5.8)
287
286
,
a,
t (crJ' -
= 45
+ 0'12
(5.9)
dengan a' dan a ' adalah parameter modifikasi dari kuat gesemya.
Pararneter c' dan q>' diperoleh dari persamaan:
<p' == arc sin (tg a')
a,
a'
c =-cos <p'
(5.10)
lf-~~---------------a~3-----t_~o~;--~~------------;a1r,------------a
j__
T-
-f...//
'~
45 '\
/~s
(rr3)
(CT~)
! (a~ +
2
normal)
adalah
solidasi
k
(
d
Tanah nortnally cotlsolidate ter on
.
.
beb
pada
waktu
sekarang
.
tanah di mana tegangan efektt f yang me m ant
.
garia aelubUng
kegagetan
titik tegangan
/.,
(5.11)
0'3)
289
288
(preeonsolidation pressure)
tebnan maksimum yang pemah dialami oleh tanah tersebut.
overcoiiSolidotion (ovuconsolidation ratio _
(}(2.)
nilai banding antara tekanan prakonsolidasi den ~
overbtuden efektif yang ada sekarang. Jadi, hila OCR
dalam koodisi nonnally consolidated, dan bi la OCR > 1, tanah
ISI.
;a:'
toodisi overconsolidaled.
Isailah-istilah yang berhubungan dengan konsolidasi tanah akan
dalam bab konsolidasi (buku Mekanika Tanah ll).
..._
.(
..
;,.j
y-
,;
5.2.1Uji
ldlillta:il.
Kllllaeser
.U lr tan
lo
~t..-il
Diagram skeanatis
pada
.,
.., r
291
290
pelat
gayanonnal
'
apat tabatkan.
contoh tanah
Pada benda uji yang kering. kedua batu tembus air (porous)
tidak diperlukan. Selama pengujian. perpindahan (M) akibat gaya
geser dari setengah bagian atau kotak geser dan perubahan tebal (Mz)
benda uji dicatat.
Alat uji geser langsung dapat berbentuk bujur sangkar. Kotak
2
pengujian dapat bervariasi dari yang luasnya 100 x 100 mm
sarnpai 300 x 300 mnl. Kotak geser dengan ukuran yang besar
digunakan untuk uji tanah dengan butiran yang berdiameter lebih
besar.
Terdapat beberapa batasan atau kekurangan dalam uji geser
langsung . antara lain:
(1) Tanah benda uji dipaksa untuk mengalami keruntuhan (failure)
pada bidang yang telah ditentukan sebelumnya.
(2) Distribusi tegangan pada bidang kegagalan tidak unifonn.
(3) Tekanan air pori tidak dapat diukur.
(4) Deformasi yang diterapkan pada benda uji hanya terbatas pada
gerakan maksimum sebesar al.at geser langsung dapat digerakkan.
(5) Po1a te~an~an pada kenyataannya adalah sangat kompleks dan
arah dan b1dang-bidang tegangan utama berotasi ketika regangan
geser ditambah.
(6) Drainase tidak dapat dikontrol, kecuali hanya dapat ditentukan
kecepatan penggeserannya.
(7) Luas bidang kontak. antara tanah di kedua setengah bagian kota~
geser berkurang kettka pengujian berlangsung. Koreksi mengenat
d G
d
.
a pa a ambar
55.
Pada
pengujJan
Jnt,
apat
dtgunakan
tanah
be
da
.
.
.
.
n ~t ~gan
diameter kJra-kira 3,81 c.m. dan t1ng~1 7,62 cm. Benda uji dimasukkan
dalam
selubung
karet
t1p1s
dan
dtletakkan
ke
dalam
tab
k
.
.
.. .
ung aca.
B 1 asanya~ ruang dt dalam tabung dns1 dengan air atau udara. Benda uji
dilekan oleh tegangan seI (03), yang berasal dari tekanan cairan di
dalam tabung. Udara kadang-kadang dapat digunakan sebagai media
untuk penerapan tega~gan .selnya (tegangan kekang atau confining
pressure). Alat pengujJan d1hubungkan dengan pengatur drainase ke
dalam maupun ke luar dari benda uji. Untuk menghasilkan kegagalan
geser pada benda uji, gaya aksial dikerjakan melalui bagian atas benda
UJ l.
didllam
de ajat
di
baJik
dari
diJihit pada
(f) dai basil uji
uu
w-ss
cu
crao-.......
tlil
ujiyaag
Jadi,
(5.13}
>400
200 - 400
lOO - 200
50 - lOO
25 <
50
25
residu yaug
ini berarti bahwa
baDY cocok
taDib
(4) Proses pengujian baras
tanah
tegangan total dan
pengujian berlangsunc. Jib
pengujian terlalu
akan tnenambab
geser yang lebih tinggi. W
sampai 15 JJJGDit.
5.2.4 Uji Geler Klpa
Uji geser kipas dapat
undrained baik di
jenuh yang tidak retak-retak. :'>,. . -...
dari jenis tanah tetSet:iUL
lempung lunak, yang kUat
anpadawaktu
meyakinkan jib
Alat penglljian
dengan 4 plat yaag
ujung dari batangl
atau trapesiu11,.
kipas san aa
-:r." ;11
Diameter
IGpas da.
bawah
303
302
peralatan
tertentu,
sampai
lempung
tergeser
akibat
rotasi
d
.
.
an
1
2o
tpasnya.
Kecepatan
rotasi
harus
dalam
mterva
6
sampai
J
k
menit. Jika diinginkan. hubungan antara tenaga puntiran dan r 1
dicatat selama pengujian. Untuk bentuk kipas cmpat
panJang seperti pada Gambar 5.9, kuat gcscr undrained d gJ
ditentukan dari persamaan:
apat
~c~
dap~t
pc~;:s
su
(5 14)
=-----~
t\
Of
,,
,, ,
''~
I
1
,,'
,l,
8
;
dengan
Su = Cu = kohesi/kuat geser undrained
k .
.
T = puntiran ptd
a saat
~gagalan. d = lebar seluruh k1pas dan h = tinggi kipas. Kuat
bmsanya ditentukan pada interval kedalaman yang dianggap
pf'(
z (ft)
I
1
12
,"
I
I
... ......'\
.....
... ....
........
p , "])
18
I
I
"
,, ,>
, '
\ I
24
batang baja
~ -'~
.......,
,,
/ , ,'
,
,
,,
,,
(q' ,.,,
torsI
'~
d..,
pentfn~.cr
I
I
'
'l{
'
\
30
,, ' ......
,> ,.,,:.
~:""
,, '
I
~
/,'
kipas baja
'
',,
'
... ...
40.6 ~--"--~
... ...
'
' ' '' )
fI
o Tillkl
loon.-
~ci
llbor*fU'I'I
'
~10~000--~,~~~~~i.i~;--:;
2'
Gamb_~r
I
l---d--1
Gamhar 5.9 Alat uji gcser kipas.
5.10 Hubungan kedalaman dan kuat geser undrained dari bcrbagai tipc
pengujtan (Arman dkk . 1975).
307
306
l
Ij
padat
,
,
''
II
//
,'l
Tm
'
/ /
.,..-<-
.J
-"""'t::::::t:---
Tm
. 'or""
'.._
"'-.,
eedang
~---
tldak padat
perpfndahan horizontal aL
yang sar,
(4) Untuk tanah pasir tidak pad at
' volume be nda UJ1 berangsu
berkurang pada suatu nilai tertentu d k
.
r-angsur
konstan.
an emudJan mendekati
perplndahan horizontal li 1-
tldak padat
( 1). Pada tanah. pasir pad at dan sed ang, tegangan geser bertambah
oleh . perp1 ndahan
. flL, pada suatu nila1. yang
. ak1bat geser
maks1mum
. . yang mendekati konstan
. . -rm dan berk urang ke nJiai
'tt pada perpind h
,
k'b
paanda nlaJ
kons
. .
. a an a 1 at geser yang besar. Tegangan
y g
tan (-r1) Jni meliupakan tegangan geser batas (ultimit).
Pada
pasir
padat,
butiran
berhubungan
sal
.
, , .
,
, , .
mg mengunct satu
sama
. la1n dan rap<lt.
. . . Sebelum kegagalan geser terJ ad'1, hubungan yang
sahng
mengunc1 101 menambah perlawanan
gesek pada b'd
,
1 ang geser.
Setelah ~egangan punc~k tercapa1 pada nilai t::.L yang rendah, tingkat
pcnguncJan antar buttrn~a turun dan tegangan geser selanjutnya
berkurang. Pengurangan ttngkat penguncian antar butir menghasilkan
penambahan volume contoh benda uji selama geseran berlangsung.
Kadang-kadang benda uji menjadi cukup mengembang sehingga
meluap dari tempatnya. Pada kondisi ini tegangan geser menjadi
konstan, yaitu pada nilai tegangan batasnya. Derajat hubungan sating
mengunci antar butir akan sangat besar pada tanah-tanah pasir yang
bergradasi baik dengan bcntuk butiran yang hersudut. Dalam keadaan
ini, pasir akan mempunyai kuat geser yang tinggi. Pada p11sir yang
tidak padat, derajat penguncian antar butir kecil, sehingga kenaikan
tegangan geser secara berangsur-angsur akan menghasilkan suatu nilai
yang menuju nilai tegangan batas, dengan tidak ada nilai tegangan
geser puncak. Tiap kenaikan tegangan geser, akan diikuti oleh
pengurangan volume benda uji. Pada tegangan vertikal ~an teganga~
sel yang sama, nilai tegangan geser batas dan angka pon unt~~ pastr
tidak padat dan tanah pasir padat mendekati sama. Benda .uJI tanah
pasir dikatakan pada nilai banding pori kritis, jika tercapa keadaan
volume benda uji yang tetap tak berubah pada proses penggeseran.
n drained relevan
Pada tanah pasir hanya kuat geser dan penguJta
'
.
.
'
. . ku
tn' (c' - O) pada mastngd tgunakan dalam praktek. N1 1a at geser 't'
masing kondisi pasir diperlihatkan pada Tabel 5.2.
308
309
Macam
Plsir bulat, seragam
gradasi baik. bentuk bersudut
berpastr
Pasir berlanau
Tidak padat
Padat
27
33
35
27 -30
35
45
50
30-34
sotd 5.1:
Uji geser langsung dilaksanakan untuk menentukan kuat geser tanah
pasir bersih yang dipadatkan. Pada pengujian ini dipakai ukuran kotak
2
250 x 250 mm dan data berikut diperoleh setelah pengujiannya:
normal (kN)
geser puncak (kN)
geser residu (kN)
10,00
9,80
6,23
5,00
4,90
3,04
11,25
11,00
6,86
kuat geser tanah pasir tersebut hila dalam kondisi padat dan
rega,;.
a=
0,0625
= 80kN/m
80,0
78,4
48,6
..
210
cr...,.n')
160,0
156,8
99,7
penggambaran ....,
pengujian,
lingkaran Mobr
unr
311
310
as---
atau
- - - - : Padat,
,_ _ _ : longgar
+
I
I
regangan,
(a 1 '+a 3 ')
'
'
1---!:;~~af:__-:;o---'-'..:-:.:-.:::----,.
6crt
't
= v' tg q>
I
I
selubung kegagalan
seeungguhnya
I
I
\,
regangan,
(a)
(B)
Ill
~~
---//~~~'
"t
6 = 45'+ lf/2
=a' tg <p
!.
(b)
20
(bJ
(5.16)
313
312
d' rhatikan hahv~'a garis selubung yang
Akan tetap1, per1u tpe
.
.
.
d G b 51 ~3 hanyalah 111erupakan gans pendekatan
.
.
dJbenkan ~a a ant ar . 1-ny,a akan berupa kurva (lengkung). Sudu~
karena gan s yang sesunggu 1
.
gesek batas cp, dapat ditentukan dari persanwan:
. (cru '-cr3 ')
<p, =arc san
,
')
(cr" +cr 3
(5.17)
+
J'\
)'aitu
teganoan
yang
terj
adi
pad
a
regangan
,
_
0
den oan O"tt - 0"3
yan; besar (saat tegangan geser konstan pada penggeseran).
Untuk jenis tanah yang sama. sudut gesek dala.m (<p) .yang
ditentukan dari uji triaksial. sedikit lebih rendah <?.o - _3o) .danpada
yang diperoleh dari uji geser langsung. Dal~m ~Jl tnakstal: ~ada
tegangan sel (tegangan kekang) yang sangat t1ngg1 beberapa buttran
tanah mun 2 kin remuk. Pada kondisi ini garnbar grafiknya akan berupa
Iengk-ung. Akan tetapi. biasanya. dalam praktek kondisi ter~ebut tidak
akan pemah terjadi, walaupun kondisi regangan besar. J tka karena
beberapa alasan, pengembangan volume pasir padat dicegah pada
tegangan cukup besar, maka butiran-butiran tanah akan pecah,
hasilnya merupakan fenomena geser pada volu~e konstan.
I'T
LJ.V(o
a pon (e) Ka
angka pon akan berpengaruh pada kerapatan. Pad ..
rena
. ks' 1 b' l
k
.
. a UJI geser langsung
rnaupun tna ta , 1 a ang a pon rendah atau kerapat an re1at1'f tmggt
. .
'
kuat geser (sudut gesek dalam) akan tinggi pula.
Pengaruh
angka
pori
atau
kerapatan
relatif
be
t
k
b
.
.
' n u utnan
distribusl ukuran buttran dan ukuran partikel pada sudut
kd 1 '
.
d. .
lk
gese a am
tanah pastr yang t_st~p~ _an ol~h Casagrande (1936J diperlihatkan
dalam Tabel 5.3. N tlat-nila1nya d1peroleh dari uji triaksial pada benda
uji jenuh dengan besar tegangan sel sedan g.
Jika dua macam tanah pasir mempunyai kerapatan relatif (Dr)
yang sama, tetapi gradasinya berlainan, pasir yang bergradasi Iebih
baik akan mempunyai sudut gesek dalam (<p) yang lebih besar. Ukuran
butiran, untuk pasir dengan angka pori yang sama tak kelihatan
banyak berpengaruh besar pada sudut gesek dalamnya. Jadi, pasir
halus dan pasir kasar pada angka pori yang sama akan mungk.in
mempunyai sudut gesek dalam yang sama (Casagrande, 1936).
Parameter yang tak disebutkan pada Tabel 5.3 adalah kekasaran
permukaan butiran. Karena faktor ini sulit diukur. Pada umurnnya,
semakin kasar pennukaan butiran, semakin besar pula sudut. gesek
dalamnya. Telah terbukti pula bahwa pasir basah mempunya1 sudut
gesek dalam 1o sampai 2 lebih rendah daripada pasir kering.
. .
faktor lain, yaitu pengaruh tegangan utama te~ga?. (cr2) Nthunilai sudut gesek yang dibicarakan di atas adalah hastl..UJ 1. ge~r tangsung dan uji triaksial , di mana cr3 = az. Terdapat alat UJI tn~I~ yan~
.
.
.
.
.
ak
.
1
be
k
k
b
s
d't
mana
dengan
alat
tni
dapa
1atn, yattu UJI tn sta
ntu u u ,
.
. . .
t gah pada ststem tegangan
dtvanastkan penerapan tegangan utama en
d
k
yang bekerja. Ladd dkk. ( 1977) telah ~enyelidiki b_ah~a sl:;;t
dal~m tanah pasir tidak pad_at yang di~roleh dananuJ~f roleh dari
leb1h besar 2 sampai 4 dan sudut gesek ~alam y g k~alam dari
.. .
.
d t 01tat sudut gese
UJt tnaksial. Untuk pasu yang pa a '
. o Faktor tegangan yang
9
penguj ian piane strain lebih besar 4o sampat.
aruh terhadap
pemah dialami oleh tanah pasir tidak begltU berpempengngaruhi pada
ngat me
sudut gesek dalam. Akan tetapl, sa ts dan Leonard, 1978).
kelakuannya terhadap penurunan (Lambrec
;,:n
315
314
--J{ondisi
Kerapatan
relatif
Nilai SPT
(Dr)
(N)
< 0,2
0,2-0.4
0,4 - 0.6
0.6 - 0,8
> 0,8
(cp)
< 4
< 20
4-10
l0-30
30-50
> 50
< 300
20-40
40-120
120-200
> 200
30-35
35-40
40-45
>45
Catatan: Semua sudut gesek dalam (<p) diambil dari uji triakstaL hanya nomor 8 dari
.
.
. tanah lempung akibat
dan pon-pon
.
danpada kecepatan air untuk lolos
.
k 1 b"1h air pon (excess
pembebanan. Keadaan ini mentmbulkan e e an
..
316
317
eabt"lt"
tas
tan(th.
Karena
ta
h
akan sangat tergantung d an perm
na
lempung berpenneabilitas sangat rendah, sedangkan tanah pasir
tinggi, kecepatan berk-urangnya tekanan air p~ri akan lebih cepat
terjadi pada tanah pasir. Jadi, untuk tanah pa.str, peruba~an volume
akibat penghamburan tekanan air pori akan lebth cepat danpada tanah
U3
Uc
lempung.
-- 0
----~
IJ..a
IJ..af
- - ~ ID7nllly
1-----,,-, a3 + Aa..: a 1
U3
,
I
'
r,~----~~-~-~----- ~~
I
,
,'
I
(a)
I
(b)
,..,,
.,...#
321
320
AC
(5.18)
atau
1
+
sin
tn
2c
cos
cp
't' + --~
v\
.
0"1 =
1 - sin cp 1- stn <P
I'T
t
h
.
.
n ana lempung tak
tergantung dan seJarah
tegangannya
dahulu
d
.
d
.
(5.19)
Mlubung kegagllen
lempung llOIIIIM'y OOIJIOidifld
ll'ubw1g
rc
.L
0\
0u~
~~~~'------~----------------~------a
,
m' = a3' + 6aua
03
nonnaJJy
------~------~~~ted
I
I
eAB = e, untuk lempung 1
overconsolidsred
1
"t
= C + cr' tg
= cr' tg
epee
e'
..,""
""
I
I
I
't(rsd)
(5.20)
= a tg <putt
q>~e
---....
't
(5.21)
normally consolidated
I
I
I
0utt
dcngan
= arc sin
A
+ uOult
323
322
30 .--.--.-~,__..................
(kN/m2)
20 t---r----t---1~...... ~....
,..,5.2:
Gs
10
20
30
o.' %7~
).
nor anal (or') dan tegangan geser ('tr) pada saat
19 3
9=45 +.!=45+ ' =
= ~ (Ot'- q;')ga
= t3kNIW
ganu
. I
n ' '
!.
teJ111gan
mayer
tegangan utama minor efektif
329
328
sefubung keg.agatan
tegangan efoktlf
't
=Ccu + a tg fpctl
=cr' tg cp
aelubung kegagalan
tegangan total
T =a
tg <pcu
.... B
I
I
Ccu
"'
'
Gambar 5.23 Basil uji triaksial pada lcmpung normally consolidated pada kondisi
consolidated undrained.
't
tg Q)cu
(5.22)
dengan
Ccu
+ 0 tg Q)cu
(5.23)
Tegangan sel
(kN/m2)
Tegangan deviator
100
410
520
720
980
200
400
600
2
(kN/m )
untuk
(a) Gambarkan garis selubung kegagalan
{I )dif.
tinjauan tegangan total dan tegangan e e
-65
-10
80
180
333
332
Penyelesaian:
T(kWmi
300~--r---~--.---r-~
(p'
= 28,5
(a)
300
a'
Contoh 5.6:
(b)
o~--~100~~~~~300~-~~~000~~000~~7~00
112 ( 01' + 03') (kN/m2)
Gambar CS.S.
0,01
0,02
cr. -a'
(kN/m2)
140
240
(kN/m2)
50
80
/::J/1
'1
0,08
370
92
0.04
310
90
0,12
410
86
se
lama
pori
A,
atr
Gambarkan vanas1 dari koefisien tekanan
penggeseran.
o 3 (kN/m 2)
2
Ot (kN/m )
03' (kN/m2)
0 1' (kN/m2)
Vl(al - o 3) (kN/m2)
Y2 (O'J' + O'J')(kN/m2)
150
340
70
260
95
165
300
640
150
490
170
320
450
950
230
730
250
480
. . . uh maka 8 =
h dalam kondisl Jen ,
Nilai 01 = (cr 1 _ cr3) + cr3 Karena tana . .
dengan men.~
I. Kenaikan tekanan air pori dthJtung
Penyelesaian:
persamaan:
l:lu =A 6.a atau A= ~u/~a
337
336
Tegangan utama total saat runtuh:
0)
= ( 0}
03
- 03)(
+ 03
03
+ cr3) f
2
dan
(cri - cr3) f
dan
kN/m2
kN/m2
kN/m2
kN/m2
kN/m2
kN/m2
kN/m2
320
200
218
98
260
158
60
630
400
430
200
515
315
] 15
960
600
660
300
780
480
180
. l!ji triaksial ~engan c~ra unconsolidated undrained (tak terkonsohdast-tak terdratnase ), d1gunakan untuk menentu kan kuat ge ser
tanah lempung pada kondisi as1inya (di dalam tanah), di mana angka
.
an an au port J1ka
..
.
seluruh benda
UJJ dan tanah yang sama ' seiumlah
UJ..1 unconso I'd
J
z ated
undrained.
dllakukan
dengan
tegangan
sel
yang
berbeda.
ak
_
.k
. ... .
.
an meng
hasd an nt 1a1-n1 1at tegangan devtator (cr1 - a 3) yang sama, pada saat
keruntuhan.
Uji unconsolidated undrained dan uji undrained dari bagian
pengujian consolidated undrained (tahap pengujian setelah
konsolidasi penuh diizinkan dengan jalan penerapan tegangan sel)
dikerjakan dengan cepat, dan dapat puJa dilakukan pengukuran
tekanan air pori. B iasanya keruntuhan dihasi1kan dalam periode 5- 15
menit. Tiap pengujian diJaksanakan sampai tercapai nilai tegangan
deviator maksimum atau regangan teJah melampaui regangan aksial
(ax.ial strain) sampai sebesar 20%.
Seperti telah disebutkan, dalam uji unconsolidated undrained,
drainase tidak diizinkan selama proses pengujian. Pertama..teg~gan
sel (cr3) diterapkan, setelah itu tegangan deviator (~o) dtker.Jakan
sampai contoh tanah runtuh. Dalam pengujian ini:
tegangan utama mayor total = cr3 + /lcrr =<11
tegangan utama minor total = <13
nsolidated undrained,
(L\0() )'llll
B1la tanah Jenuh, UJI unco
menghasilkan tegangan deviator pada sat kerun~
.
praktis sama, seolah-olah mengabaikan tegan~~ :;.. pns
bentuk selubung kegagalan tegangan total
kual get#
horizontal atau <p = 0 (Gambar 5.25). Persamaan .
kondisi undrained dapat dinyatakan dalam persamaan
.-a
353
352
Dalam Gan1bar 5.33, terlihat bahwa nilai batas atas dan bawah
k'llmpulan kurvanya tidak berbeda jauh. Karena itu. nilai rata-rata
dapat digunakan untuk mengestitnasi kuat geser undra;ncd tanah
lempung overconsolidated.
Bjerrun1 dan Simon (1960) juga n1cnyarankan hubungan antara
culp' dan indeks cair (Ll) untuk letnpung laut Non"'egia, seper1i yang
terlihat dalarn Gan1bar 5....,4. Keadaan 1nengapung untuk tanah
lempung terjadi pada indeks cair yang sangat tinggi. Karena itu,
Jempung Nor\vegia ini n1c1npunyai nilai banding cufp' kira-kira 0,1
sampai 0, 15. Kenurngkinan akan diperoleh perbedaan nilai cufp ,
tergantung dari 1nacan1 pengujian yang dilakukan, seperti dari uji
triaksial, geser kipas atau geser langsung.
Kerusakan
contoh
bend
a
UJ.
i
(sample
d
.
1
1
1
.
s ur'Jance) JUga
mcrnpengaruht
kuat
geser
tanah
lempung
K
t'ksangat
.
e 1 a tanah ]em
diambJI dengan tabung contoh di dalam tanah 1
pung
k I b"h
' empung akan
mendenta
e
e
1 an tekanan dan regangan terutam d' 1 k .
.
. .
.
.
a I o as1 sekttar
dmd1ng tabung. ..Aktbat. dan
. gesekan
.
.antara dinding tabung cantoh dan
tanah,
benda
UJI
menJadt
la1n
dan
kondisi
aslinya
Hal
1
. .
.
am yang
terJadt pada \Vaktu perstapan benda uji seperti: pelepasan dari tabung
pemotongan maupun waktu penc~~akan, juga merupakan faktor yan~
menyebabkan kerusakan benda UJI. Lempung plastisitas rendah dan
lempung dengan sensitivitas rendah sangat mudah mengalami
kerusakan contoh benda uji. Pada lempung sensitivitas tinggi.
kemungkinan kerusakan contoh benda uji lebih rendah.
t.
tanah 1 eampaJ 5 - -
0,4
....
,-----....-----r------.~--
0,3
p (C.,Ip'~
Cufp'
(C.)p'~
0,2
0,1
oL-~--~----~----~~--~
1 1~----2~--L--~L-~~~~
~
10
cU'(U)
OCR
Cu 1P (ne)
s--.
355
354
Terdapat juga faktor lain yang sangat tnempengaruhi k_uat geser
lempung. yaitu bah\va kuat geser tanah lempung adalah an1sot~opis.
Artinya kuat gesemya tidak sarna ke segala arah, tergantung dan arah
mana beban bekerja (Hvorslev, 1960). Sifat ini sangat penting, karena
untuk analisis stabilitas, variasi kuat geser dengan arah yang
mengikuti arah pennukaan bidang longsor akan sangat mempengaruhi
hitungan faktor aman.
.....
'' "'
..
"
. : : .:....
____\7 ................... ~
~L--=:::.:!:::!...__"..:::::~~:i:-:ti
::~:;;-~ ~ PI'U\Nn~--
(a) Kondisi penurunan muka air dengan cepat pada bendungan.
,.-----~
tahlp 11 ',,
tahlp I
batkan konsolidasi
aki
g dapat meng
. d (UJdd 1971).
nsolidated undraur~
361
360
cli
0'1 -0'3
daD q = --=----2
ini~ garis Kr (yaitu garis selubung kegagalan
p clan q)
sudut sebesar a dengan
Dari
5.38, dapat dilihat:
(5.35)
"=tga
(5.36)
digunakan.
5.1 KOEFISIE
TEKANAN
(COEFFICIENT OF LA
REST) (Ko)
Pada cairan, tekanan ,._
sama besar. Pada tanah, tekanan
dengan tekanan vertikal. Nilai
tekanan vertikal disebut koefisien tebaa
: 1 ,
(4.15)), dapat
efektif Bishop
-+X("-a-llw)
~.
)+lla
(5.37)
(5.38)
.
'
'
'
.
t,.
*
48~
0.7
o.e
~o.a&
0.6
'~"
0.4
367
366
0.7
18
0
0.1
0.5
0.4
0,20
0,205
2
,
'
I 1I
72
223
99
oo I
t......--"""'
0,80
0,355
Pe11yelesaian:
0,40
0,26
0.8
Ko
diperoleh:
Cu
0
0
= 45 kN!tn ;
2
<llu
= 14,5.
0.3
0.2
200~------~~------~--~---r------~
0.1
"'(kN/m~ J..------4-----Ht.----t---~
o~~--~~~~~~--~~--._~~
10
20 30 40 50
eo
10 Ill
so
100 110
Gamhar SA2 Hubungan Ko dan indeks plastisitas yang diperoleh dari uji
laboratonum (Massarsch, I 979).
100
371
370
penyelesaian:
Penyelesaia11:
(a) Dari penggarnbaran lingkaran I\1ohr (Gan1bar CS.ll), garis
selubung kegagalan rnemberikan sudut gcsek dalarn Q>u = oo dan
2
Cu = 70 kN/rn
2
(b) Dari hasil uji geser langsung Inen1berikan cd =40 kN/m dan cpd ==
600 , - . - - - - , - - - - , - - - . - -__
.,..___
1:
(kN/m
400
....
200
''
'
o-"\
200
0d=40
0
0
(kN/rrr")
400
600
' BOO
1000
1200
2
a (kN/m )
0u 0
100
Gambar CS.l2.
100
200
300
500
400
a (kNim1
Gantbar CS.ll.
Contoh soal5.12:
Uji
triaksial
kondisi
undrained
dengan
pembacaan
t
k
.
.
pada 1
d.
e anan an pon
empung yang tpadatkan, menghasilkan data sebagai berikut:
890- 95 = 795
350- 95
=255
70
300
-30
350
890
95
. d
. k 1 pada kondisi undraUtt
Bend a UJ. i pasir diuJ i dengan alat tna sta k.N/m' dan Ot 'I03' -- 3' 7
150
dengan. tegangan sel yang sama
sebesar
.
. bul saat keruntuhan 414 =70
Kel eb than tekanan air port yang ttm
2
kN/m Tentukan:
373
372
(a) Besamya tegangan utan1a 1nayor efektif OH'
0
(b) Besantya tegangan deviator saat kerut~t~han (O t - J)r
..
(c) Besarnya sudut gesek dalmn untuk tnlJauan tegangan totaL Jlka
diketahui <p' = 35
(d) Besamya sudut bidang runtuh er.
500
t
(kNirrr>
r-------,------,-__--r--:"'-I
300
Penyelesaian:
(a) dan (b).
100
Secara analitis:
Sin <Protal
(j I
(j 3
01
+ (J 3
2!6
=
= 0,42 atau
(296 + 70 + 150)
24
79
<Ptotal =
,
600
800
Gambar C5.13 .
Contoh soal5.14:
400
o, a' (kN!m')
200
Penyelesaian:
,
.
.
.
1 d 850 men1adi 950 kN/m,
Hastl dan kenatkan tegangan se an .
'J
"adi 490
tekanan air pori naik dari nilai tekanan bahknya, ~ ~nJ . . .
2
375
374
2
660 kN/m
=flu/flo 1 =(660 -
=ABIB
490)/585 =0,29
Contolz soa/5.15:
1000 2
j C1(kN/m
,-----r---r----=:::::===:r-----,
I
800
300
120
2.5
500
150
720
150
7,5
920
120
15,0
20
10.0
1250
1200
1050
-60
10
80
600
400
200
Gambar C5.14a.
Penyelesaian:
(%)
2
flu 1 (kN/m )
(Aat)
AB
A
2
(kN/m )
2,5
30
200
0,15
0,38
5
30
420
7,5
0
620
0,07
0,18
10
20
15
-40 -110 -180
750
950
900
-0,05 -0,12 -0,19
-0,13 -0,30 -047
'
0,4
0,2
0,0
0
10
15
20
Reg~,.n(')
-0,2
-- -
-0,4
-0,6
Gambar cs.t4b.
25
377
-76
Contoh soal5.16:
Sejun1Iah contoh benda uji tanah lanau. 1nasing-nu1 ing dengan berat
165 gran1 dan kadar air _om. dipadatkan ke dalarn silinder cetakan
yang n1e1npunyai volurne "'~7 rnl. Berat jeni tanah Gs = 2,65. Bend a uji
ken1udian diuji dalan1 alat triak ial. yang tnenghasilkan data sebagai
berikut:
----- ,
.....
Tegangnn
..,el (a.~}
(k
/m)
Pcrubahan
'olume sclruna
kon olidasi
ml
PcJUbahnn
,olumc .)elama
p 'ngo-ec;er.m
-.;: c- ml
3.1
Uw (k\iru2)
1.4
:60
140
-103
126
-117
-131
Penyeksaian:
(a) Kedua garis selubung kegagalan digatnbarkan dalan1 Gantbar
cs.ts.
Y2 (a, -
140
210
280
03)
Y2 (cr, + cr3)- Ua
140
Y2 (cr 1 + cr3)- Uw
383
505
537
294
''
200
400
600
'
,
\
'
\\
800
a - u. (kN/m )
Cl
Gambar CS.IS.
420
...
'
(kN/m*)
1.5
200
l,l
0.9
2.0
140
.... 10
2 0
0'1 - 03
'
ll 0 (kN/m)
'
'\
691
0,76
0,79
0,82
SOA>
8'1
-
88
90
Berat butiran
-- 137,5/2,65
Volun1e butiran
Volurne saat kegagalan = 87-2
Volun1e rongga pori -- 85-51,9
33,1/51,9
Angka pori e
. ...-G/e
51,9 ml
85 ml
33,1 ml
0,638
0,2 X 2,65/0,638 : 83'1
dalam
di-plot
Hasil dari hitungan-hitungan
Gambar 5.16b.
381
380
u =BA (~cr 1
~a3 ),
dengan B = 1
200
510 500
Tanah X
300
t--~
L\u
100
6
8
10
Regangan aksial (%)
Gambar CS.17b.
500
6a dag t::.u
(kN/m )
400
1,0
Tanah Y
0,8
Tanah Y
. A
0 ~--~--~--~--~--~--~--~--~
0
16
0,6
Tanah X
0,4 .,_
24
32
Regangan aksial (%)
Gambar C5.17a.
100
200
300
G
400
as (kN/m '
Gambar cs.t7c.
383
'
382
Contoh soal5.18:
Pada uji geser langsung (direct shear test) pada tanah pasir, dikerjakan
tegangan nonnal 200 kN/m 2 Pada saat kegagalan, tegangan normal
2
2
masih tetap 200 kN!tn dan tegangan gescmya 110 kN/m . Kalau
diketahui koefisien tekanan tanah diam K0 = 0.5. garnbarkan lingkaran
Mohr untuk kondisi awal dan saat kcgagalan, dan ketnudian tentukan:
(a) tegangan-tegangan utama pada saat kegagalan.
(b) kedudukan dari bidang kegagalan.
Penyelesaian:
Kondisi awal ditunjukkan oleh lingkaran kecil A. Karet;a Ko = 0,5,
tegangan lateral a\val (cr3 ) adalah 0.5 x 200 = 100 kNIIn-. Tegangan
2
nonnal dicegah konstan pada 200 kN/m selama pengujian dan
2
tegangan geser saat kegagalan 110 kN/m Titik-titik ini akan terletak
pada garis seJubung kegagalan. Maka itu~ gambarkan titik F pada
koordinat (200.11 0). Kemudian, untuk menggambarkan garis
selubung kegagalan, tariklah garis yang melalui titik asal dan lewat
titik F. Garis ini adalah garis selubung kegagalan. Nilai sudut gesek
dalam tanah. dapat ditentukan dengan mengukur besamya sudut yang
dibentuk oleh garis selubung kegagalan ini dengan sumbu horizontal,
atau dengan menghitungnya dari
<p =arc tg (110/200) = 28,81 o
'T
(kN/m")
200
100
0
0
100
135
200
300
386
400
o (kN/m')
Gambar C5.18.
= Y2 (cr1 + cr3)
q = Y2 (cr 1 - cr3)
(5.43)
(5.44)
d'be
k
urutan
kedudukan
dilihat dalam Gambar 5.43a. D1 stnt t n an
bah
tegangan-tegangan selama pengujian berjalan dengan ~1 bertam_ .
}'
uii
triaks1al
kompt~Sl.
k
1
sedang cr3 konstan yang terjadi da Iam se a 'J
"ki akan
Akan tetapi diagram dengan banyak lingkaran yang de~ ~igam
membingun~kan, khususnya jika hasil dari beberapa penguJtaD
bar pada satu diagram yang sama.
384
385
q
6. aa
Aa1
Ao 1
Ao3
- Aa1
>0
!J.aa < 0
A
450
CT
r----:!J.:-=a~,~
- =:!J.~a~------ P
(a)
'
6 a1 0
6aa < 0
--
1-----------P
(b)
Y2 (cri + cr3)- u
h (at'+ a3 ~)
A a,> 0
Aa3 '"' 0
K< 1
(5.45)
p
(5.46)
K>t
386
_ <J3r '
-
Osr
'
(5.47)
387
gan
normal
Dari
Gambar 5 .4 5 , d apat d 1 entuk persamaan sebagai berikut
tg a =
BC
--~
oc:
(o 1r'- o 3r')/2
= --~-(crtr'+cr3r ') /2
(5.48)
dengan crtr' dan cr3r' adalah tegangan utama pada saat kegagalan.
Selanjutnya,
s t. n <p -= DC
')/2
=_(cr.,_'- _,o.;;,.__
OC
3,
(5.49)
tg a= s1n q>
(5.50)
(a)
+
.......
.. .
O't
..J , ..
-t.
. : . . T
. :- .
0'
(b)
q'
kondisi JcegagaJan.
pad
Gambar 5.45 Lintasan tegangan
a
389
388
~(at -cr3)
- = ..:........::..--~
P ~(al + cr3)
l - cr 3 / cr 1
-l + cr 3 / cr 1
1- K
=--
(5.54)
1+ K
p'
(5.51)
dengan
a' =
+ a' tg q>'
(5.52)
.
tegangan efektif
Untuk lingkaran Mohr dalam . un~auan
(Gambar 5.47), koordinat titik E dapat dibenkan oleh persamaan,
a
'cr
~
'
1
. -q ,_
-
a'
c'=-cos cp'
(5.53)
_,
a 1'(1 - K0 )
(5.56)
')
(Sj7)
393
392
Sedlmentasl dan
koneolida&J
1.-)<,--
pengambflan contoh
dl lapangan
',,
''
0
L.::::::::..--------/--7 !1,'
'
Uv
p'
0
p'
AC :: kompresi Aksial
, ev bcr1ambah ""I I
LE pcrpanjangan lateral, CJv totap m~ ... eap
AE c: perpa
'"urang
nJangan akslal, o... be~urang , tetap
LC kompresi lateral
, Clv letap; Clll ~h
Gambar 5.49 Lintasan tcgangan sclama scdimcntasi dan akibat pcngambilan contoh
bcnda uji. pada Jcmpung normally consolidntrd, dcngan Kn < 1.
Kt (pcrpanjangan)
-q
Gambar 5.50 Lintasan tcgangan se lama pembcbanan drained pada lcmpung normally
consolrdated dan pasir (Lambc, 1967).
tlntasan tegangan
efekttf (ESP)
OL_--~~--------__...--------------;~~
b
aksial kondisi undraintd dari
Gambar 5.51 Lintasan tcgangan sclama pcmbe anan
lcmpung normally consolidated.
t"!an
cfektifnya.
394
395
q
lintasan tegangan total
d"l
k
k
l
0~--~~------------------;~p;.'
600
0
70
136
150
Ko > 1
260
280
330
334 (runtuh)
Gambar 5.52 Lintasan tegangan selama komprcst aksial dari Iempung overconsolidared.
194
261
297
Penyelesaian
linit.n t~
(j3 '
= (j3- u
(kN/m2)
(ESP)
,;'
/
/
oa'
''
llntaun tegangan
total (TSP)
''
Ot
p,p'
600
530
464
406
339
303
(j I'
(kN/m-)
'
600
680
724
686
669
637
p'
600
605
594
546
504
470
q =~ (a1 ;- a3')
(kN/m)
0.00
75
130
140
165
167
. . . . . . . . . . . . ._~(PI)
!!!!.
,...,~
~-
Tae~Nr~Mft~r._..,.,
........
_._, ...............u.Udlt*
..
organ
l.allub--~
Pulr (S). luttrln klltar lanng
te.td (Q)...,... . . .
..... .-..aos.-
..
"' ..........
..........
. ....,._, no.
.............
UJ,.. .....
............ ~;
"-
200(0,07IIMI)
~~o. ..........
.. ....
..
-
c....
-*'11ft
no. 200 (0,015 """'
r..... u.-PL
p1ll1 Wlln I.,JJit
_..tnganno.40
......
........
.......
..........
..
.
"
.... ....... -r.:~lllul
Adlldall'lll
PIell
fll<4
4CPI<7
011
.GM-GC
................
C.
Cc
'.,.11 ow
Ant8513
an a-n
DlllaaglftiA
GC
Kl,.ng dllt 5~
k!Mituntglft
110. 200 (0.075 ....,
Antlla 5-1~
llwii.W.IIft
umgan
01 ba\Wh Qlril"
Chd811
bale
o..
SW
SP
buNfr
la~Mdnr
Mempun~ liftbol
Lakukan LL din PL
pada blltiran II'Jdllt
doll .. (SW.SM)
~~na. 40
Dlb.wah
'
A din dMrah
Padll
I.-'*
dl98fft
dlam'.::l .......
.........
PI <4
4 <PI <7
SM
SM-SC
DiltalgartiA
din dllilh
OL
se
dlaQ11m
elM cllgralft
1-utlllat (PI > 7)
piatliltn
kemungldnM LL
dan Plpadl
tanatt -: cwen
**clgram ~
~~-~PI> 1
:4 <PI< r
.-
~ma,bau,
patltitat
dirt
\1 .ttilitn
Olltattaltt A
C.~4-1cCcc3
PadadllfU
IAnarvan
ML
Oi
Cl
MLCl
~~
OH
MH
0\