REAKSI INTI
bertumbukan
sehingga terjadi pertukaran tenaga dan momentum (kadangkadang juga terjadi pertukaran muatan listrik, momentum sudut,
jumlah nukleon dan paritas).
Proses reaksi inti :
Partikel yang diam (di kerangka lab) dinamakan sasaran X, sedangkan partikel
yang bergerak a disebut proyektilnya dengan tenaga kinetik Ka.
Hasil reaksi adalah terbentuk inti residu Y yang bergerak dengan tenaga gerak
recoil KY dan satu atau lebih partikel yang dihasilkan (b 1,b2, ) dengan tenaga
kinetik Kb.
Untuk reaksi inti biner dapat ditulis :
a + X
Y + b + Q atau X (a,b) Y
931,5 MeV
massa inti
Q m x z x m e m a z a m e m y z y m e m b z b m e C 2
Q Mx Ma My Mb
931,5 MeV/U
massa atom
Karena :
Q = (M initial - M final) C2 atau
Q = M final - M initial
= (TY + Tb) (TX + Ta)
Q < 0, bernilai negatif, reaksi bersifat endoergik (endotermik).
Q < 0 terjadi bila :
Reaksi inti hanya terjadi di ruang hampa (P 10-5 Toor). Nilai tenaga ambang
ditentukan dengan nilai
, mx, ma
Y + b
, mx, ma dengan
rumus :
K ambang Q m X m a / m X , dapat dijelaskan sebagai berikut.
Dalam kerangka pusat massa C dari sistem (X,a) maupun (Y,b). Momentum
keseluruhan sistem lenyap sehingga :
ma
(tanda Kc di PM)
ma V ' a m X V ' X
ma
V ' a ............................................... (1)
mX
V 'X
V 'a V ' X
ma
V ' a atau
mX
m X ma
mX
V a V ' a
...............................................(2)
Atau sebaliknya
mX
V ' a
m X ma
V a ...............................................(3)
Bila
1
m aV a ' 2 m X V X ' 2
2
..................................(4)
V 'a
Kc '
1
2
ma V a
2
mX
.....................................(5)
m X ma
KL
Kc ' K L
mX
m X ma
Untuk reaksi endotermik tenaga kinetik sistem (T,b) di kerangka PM bernilai nol
sehingga perumusan tenaganya dapat ditulis :
Kambang + (ma + mx) C2 = (my + mb)C2
Kambang =
(m a m X ) C 2 - (m y m b )C 2
Q
Kambang = - Q
(PM)
Kc '
1
m aV a ' 2 m X V X ' 2
2
mX
1
m a
Va
2
m X ma
mX
1
ma
Va
2
m X ma
mX
1
ma
2
m X ma
m
m X a Va '
mX
2
a
mX
m X ma
1 2
Va ma m X
2
2
X
a
mX
m X ma
ma
Va
m X ma
Va
2
mX
1 2
Va
2
m X ma
Kc '
1
2
ma V a
2
mX
.....................................(5)
m X ma
KL
Tenaga kinetik ambang di kerangka lab :
Kambang (L) =
ma m X
Kambang
mX
Kambang (L) =
ma m X
(-Q) atau
mX
Kambang (L) =
ma m X
mX
1
2 ma m X
m aVa
2
mX
m
m X a
mX
1
2
ma m X
ma m X
Va
1
Va 2
2
= massa tereduksi
14
17
N 24H e 178O p atau bisa ditulis secara singkat N7 (He, p) O8
Pada tahap penyerapan terdiri dari tumbukan dua benda. Hal ini berarti
bhw jika zarah proyektil adalah nukleon tunggal, maka zarah tersebut
akan
berinteraksi dengan sebuah nukleon di dalam inti dan mampu menaikkan energi
nukleon ke tingkat energi lebih tinggi seperti pada gambar berikut:
dengan inti sasaran). Reaksi seperti ini dinamakan reaksi inti, sedang perubahan
yang terjadi disebut perubahan inti (nucleus transmutation).
Orang yang pertama kali tercatat melihat suatu reaksi inti (kadang disebut
reaksi nuklir) adalah Ernest Rutherford. Pada tahun 1919 ia mengamati bahwa
beberapa partikel
proton dipancarkan. Menyimpulkan bahwa inti nitrogen telah berubah menjadi inti
oksigen.
Misalkan kita melakukan percobaan reaksi inti dalam sebuah laboratorium
dengan cara menembakkan seberkas partikel a berenergi tinggi pada inti
sasaran X. Setelah reaksi inti terjadi kita mengamati inti baru Y dan sebuah
partikel b. Secara Simbolik, reaksi iinti ini kita tulis :
a+X
Y + b + Q.
Kb, dan sebelum reaksi sama dengan K a. Selisih antara energi kinetik sesudah
dan sebelum reaksi sama dengan energi reaksi Q. Dengan demikian kita peroleh
persamaan :
Q = K Y + K b - Ka
Pada reaksi eksoterm ,Q > 0 berarti energinya dilepas dan Q/c 2 adalah
selisih antara massa diam total awal dan akhir, dan ini tak lain adalah reaksi
peluruhan.
Fusi nuklir
kecil satu per sejuta dari 17 MeV yang dilepas oleh reaksi D-T seperti gambar di
samping.
Reaksi-reaksi fusi yang dikenal baik
Rantai-rantai reaksi di dalam astrofisika
Proses fusi paling penting di alam adalah yang terjadi di dalam bintang.
Meskipun tidak melibatkan reaksi kimia, tetapi seringkali fusi termonuklir di dalam
bintang disebut sebagai proses "pembakaran". Pada pembakaran hidrogen,
bahan bakar netto-nya adalah empat proton, dengan hasil netto satu partikel
alpha, pelepasan dua positron dan dua neutrino (yang mengubah dua proton
menjadi dua netron), dan energi. Ada dua jenis pembakaran hidrogen, yaitu
rantai proton-proton dan siklus CNO yang keberlangsungannya bergantung pada
massa bintang. Untuk bintang-bintang seukuran Matahari atau lebih kecil, reaksi
rantai proton-proton mendominasi, sementara untuk bintang bermassa lebih
besar siklus CNO yang mendominasi. Reaksi pembakaran lain seperti
pembakaran helium dan karbon juga terjadi bergantung terutama pada tahapan
evolusi bintang.
Reaksi-reaksi yang dapat terjadi di Bumi
Beberapa contoh reaksi fusi nuklir yang dapat dilangsungkan di
permukaan Bumi adalah sebagai berikut:
(1)
(2i)
(2ii)
(3)
(4)
(5)
(6i)
(6ii)
(6iii)
(7)
(8)
(9)
(10)
D
D
+T
+D
D
T
3
He
3
He
+
+
+
+
D
p
3
He
p
+
+
+
+
He
T
3
He
T
Li
Li
6
Li
11
B
6
He (3.5 MeV)
T
(1.01 MeV)
3
He (0.82 MeV)
4
He (3.6 MeV)
4
He
4
He
4
He
4
He (4.8 MeV)
4
He (0.5 MeV)
4
2 He +22.4 MeV
4
He (1.7 MeV)
4
2 He
3 4He + 8.7 MeV
+
n
+
p
+
n
+
p
+ 2 n
+ 2 p
+
p
+
D
+
n
+
+
(14.1 MeV)
(3.02 MeV)
(2.45 MeV)
(14.7 MeV)
+11.3 MeV
+12.9 MeV
50%
50%
He (2.3 MeV)
p
+ 16.9 MeV
sehingga neutron yang dihasilkan dapat tertahan dalam cuplikan itu. Jika
cuplikan terlampau kecil, netron akan keluar sehingga tidak terjadi reaksi rantai.
Pembelahan inti selalu menghasilkan energy kira-kira 200 MeV pada
setiap pembelahan inti. Energy yang dihasilkan pada pembelahan 235 gr
uranium-235 ekivalen dengan energy yang dihasilkan pada pembakaran 500 ton
batubara.
Pembelahan inti seperti inilah yang menyebabkan bencana di Hiroshima
dan Nagasaki, dan merenggut nyawa puluhan ribu orang. Sejak momen pertama
bom atom dijatuhkan di Hiroshima oleh Amerika Serikat dalam Perang Dunia II,
tahun 1945, dan setelahnya, diperkirakan 100.000 orang mati. Satu bom lagi
yang dijatuhkan Amerika di Nagasaki tiga hari setelah bencana di Hiroshima
menyebabkan kematian 40.000 orang tepat pada saat peledakan. Kekuatan
yang dilepaskan inti di samping menyebabkan kematian banyak orang, juga
menghancurkan area pemukiman yang luas, dan radiasinya menimbulkan
banyak penyimpangan genetik yang tidak bisa diperbaiki dan masalah psikologis
di pemukiman yang tersisa, yang kelak akan mempengaruhi generasi berikutnya.
H + 63Cu
n + 64Zn
63
Cu, dan
amati adanya neutron yang keluar dengan energi kinetik 16,85 MeV. Tentukan
energi kinetik 64Zn.
Jawab :
a. Massa atom bisa diperoleh dari tabel :
2
63
Q = [( 2,014 102 + 62,929 599) (1,008 665 + 63,929 145)] sma x 931,5
MeV/sma
= (0,5891 sma) x 931,5 MeV/sma = 5,487 MeV.
b. Diketahui KH = 12,00 meV, Kn = 16,85 MeV.
Energi kinetik Zn (KZn) bisa dihitung :
Q = Kn + KZn - KH
KZn = Q + KH Kn
= (5,487 + 12,00 -16,85) MeV
= 0,637 MeV.
2.Hitung nilai Q reaksi-reaksi berikut :
150
62
Sm (p, )
147
52
Pm
Jawab :
Q = [ 149, 917276 u + 1,007825 u ( 146,915108 u + 4,002603 u)] (931,5
Mev/u)
= 6,88 MeV.