Anda di halaman 1dari 4

ANALISA SISTEM INSTRUMENTASI

DIGITAL TO ANALOG CONVENTER


Asyifatun Sholihah#1, Ahmad Khafid S#2, Prisma Megantoro#3, Nur Fitri A #4
#

Metrologi dan Instrumentasi , Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta 55281 INDONESIA


1
asyifatunsholihah@gmail.com, 3prisma.megantoro@giz.de

DAC (Digital to Analog Conventer) adalah perangkat untuk mengkonversi sinyal masukan dalam bentuk digital
menjadi sinyal keluaran dalam bentuk analog (tegangan). Tegangan keluaran yang dihasilkan DAC sebanding
dengan nilai digital yang masuk ke dalam DAC. DAC banyak digunakan sebagai rangkaian pengendali (driver) yang
membutuhkan input analog; seperti motor AC maupun DC, tingkat kecerahan pada lampu, Pemanas (Heater) dan
sebagainya.
Tujuaan dari adanya praktikum ini adalah memahami prinsip kerja dari DAC dan konversi bilangan biner ke
analog.
Kesimpulan dari praktikum ini yaitu DAC merupakan sebuah piranti yang digunakan untuk mengubah sebuah
masukan digital yang umumnya dalam bentuk biner menjadi masukan atau sinyal analog yang biasanya
dalam bentuk tegangan listrik.
Keywords DAC, IC 0808
A. Pendahuluan
Operasi internal sistem digital selalu menggunakan
biner atau beberapa tipe kode biner, begitu pula segala
input atau masukan kedalam sistem digital harus pula
dalam format biner sebelam diproses dalam rangkaian
digital, demikian pula halnya pada keluaran (output)
sebagai hasil proses dari rangkaian digital juga dalam
bentuk biner. Oleh karena kebutuhan sistem pengendali
digital adalah menggunakan transduser analog pada sisi
input atau masukan dan penggerak analog pada sisi
output atau keluaran. DAC adalah perangkat untuk
mengkonversi sinyal masukan dalam bentuk digital
menjadi sinyal keluaran dalam bentuk analog
(tegangan). Tegangan keluaran yang dihasilkan DAC
sebanding dengan nilai digital yang masuk ke dalam
DAC
Praktikum Analisa Sistem Instrumentasi yang
berjudul Digital to Analog Converter ini dilakukan di
laboratorium metrologi 118 Sekolah Vokasi, praktikum
ini dimulai dengan merancang skema percobaan yang
terlebih dahulu diinstrusikan oleh instruktur yang bisa
dilihat pada skema. Praktikum ini menggunakan IC
ADC 0808.
Hasil dari praktikum ini adalah membandingkan
tegangan keluar dengan tegangan masukan karena
prinsip dari DAC yaitu tegangan keluaran sama dengan
tegangan masukan.
B. Tinjauan Pustaka
DAC0808 merupakan salah satu contoh konverter
D/A (Digital to Analog). IC ini tidak mahal dan
digunakan secara luas dalam beberapa aplikasi, D/A ini

menerapkan metode tangga R-2R 8 bit yang dilengkapi


dengan sumber arus acuan dan delapan buah transistor
saklar untuk mengarahkan arus biner. Suatu tegangan
dan hambatan eksternal dipergunakan untuk mengatur
arus acuan pada nilai yang lazim berlaku yaitu 2 mA.
DAC0808 mempunyai waktu pemantapan 150ns dan
ketelitian relatif . Pin 1 tidak dipakai ( NC singkatan
dari no connection). Pin 2 adalah penghubung ke
ground. Pin 3 (VEE) harus dipasang pada -12V. Pin 4
adalah saluran balik dari ground, yang sifatnya sebagai
output pembalik. Pin 5 s/d 12 merukan 8 bit masukan
data. Pin 13 (VCC) harus dipasang pada catu daya
+5V. Pin 14 dihubungkan dengan catu daya positif
melalui hambatan R14, dan pin 15 dihubungkan ke
ground melalui hambatan R15. Akhirnya sebuah
kapasitor antar pin 16 dan pin 13 berfungsi untuk
memberi kompensasi frekuensi bagi IC ini. (Iqbal,
2015)
C. Dasar Teori
DAC adalah salah satu komponen elektronika yang
cukup ampuh untuk pengaturan sebuah sistem berbasis
digital, dengan kemampuan mengubah dari data digital
ke tegangan analog, tegangan keluaran yang dihasilkan
DAC sebanding dengan nilai digital yang masuk ke
dalam DAC. Pengubahan besaran analog ke digital
ditentukan oleh besar tegangan input maksimum yang
diukur dalam Volt, sedang nilai konversi digitalnya juga
bebas ditentukan hal ini tergantung berapa bit yang
digunakan untuk mengkonversinya. Begitu pula untuk
pengubah digital ke analog juga sama dan hasil
konversi tergantung pula pada besar tegangan
referensinya.

Metode yang sering digunakan dalam rangkaian


terpadu (IC) DAC adalah rangkaian tangga R/2R.
Rangkaian itu hanya menggunakan dua nilai resistor.
Rangkaian tersebut, yang dirancang dalam formasi
tangga, merupakan cara cerdas untuk membentuk
rangkaian pembagi arus yang terbobot biner. Salah satu
penerapa metodr tangga R/2R adalah IC 0808, pada
DAC jenis R-2R Ladder pemasangan nilai resistor pada
input-input nya adalah R-2R, jadi jika nilai R= 1k,
maka 2R nya dipasang 2k. Pemasangan nilai resistor
yang seperti itu adalah untuk mendapatkan Vout yang
linier (kenaikan per stepnya tetap).

Skema gambar tersebut merupakan skema metode


R/2R dengan menggunakan 2 resistor yaitu R1 dan R2.
Nilai R1= 1k, maka nilai R2 adalah 2k. Pemasangan
nilai resistor yang seperti itu adalah untuk mendapatkan
Vout yang linier (kenaikan per stepnya tetap).
Setelah membuat rangkaian seperti pada skema
langkah selanjutnya adalah meentukan nilai tegangan
analog yang diinginkan dimulai dari 0,5 V hingga 5 V
dengan range 0,5 V. Kemudian dikonversikan nilai
tegangan analog tersebut menjadi bilangan ADC 8 bit
255
dengan rumus =
, setelah itu
5
dikonversikan kembali nilai ADC tersebut menjadi
bilangan biner 8 bit. Dan catat nilai tegangan keluaran
yang terbaca pada multimeter heles dan catat nilai
tersebut pada tabel hasil pengamatan.

E. Hasil
Dari praktikum yang telah dilakukan diperoleh
hasil sebagai berikut :

Gambar1.1 Konfigurasi pin IC DAC 0808


D. Pelaksanaan Penelitian
Telah dilakukan praktikum berjudul Digital to
Analog Conventer praktikum ini dilakukan hari
selasa 22 Maret 2016 di Laboratorium Metrologi 118.
Pada praktikum ini yang pertama disiapkan adalah alat
dan bahan. Alat dan bahan yang digunakan adalah
power supply, LM 358, Resistor 1 k, Resistor 2K, IC
0808, multimeter heles, project board, kabel jumper,
dan kabel probe.
Setelah alat dan bahan disiapkan hal yang dilakukan
berikutnya adalah membuat skema seperti pada contoh
di dalam modul.

Gambar 1.2 Skema Percobaan

1.3 Tabel Hasil Pengamatan


.
Pada tabel hasil pengamatan pratikum DAC (digital
to analog) menggunakan input berupa data digital (yang
dikonversikan menjadi data analog. Untuk melihat
benar atau tidaknya hasil dari pratikum (output data
analog secara praktek), maka harus dibandingkan
dengan besaran lain yang menjadi acuan (output data
analog secara teori). Pada rangkaian DAC terdapat satu
set catudaya dengan Vreff sebesar 5V. Pratikan
menginput data digital dengan variasi 10 data dengan
range 0,5 V, sehingga didapatkan output data analog
sebanyak 10 data juga. Untuk melihat korelasi antara
input (data digital dalam biner) dan output (data analog
dalam bentuk bilangan), maka harus diubah atau
dikonversi data digital sebagai input ke dalam bentuk
desimalnya.
Nilai tegangan masukan telah ditentukan dengan
interval 0,5 V, kemudian nilai tegangan masukan
tersebut dikonversi menjadi desimal adc dengan
255
menggunakan rumus =
. Dari hasil
5
perhitungan tersebut kita bisa menentukan nilai biner
dari setiap tegangan masukan, dari nilai biner itu kita
bisa merangkai resistor apa saja yang pada posisi 1 atau
posisi 0. Posisi 1 jika switch dihubungkan dengan
supply 5V dan 0 jika dihubungkan dengan

ground/dilepas. Kemudian akan muncul nilai tegangan


keluaran pada multimeter, nilai tegangan keluaran pada
DAC seharusnya akan sama dengan nilai tegangan
masukannya.
Dari nilai tegangan keluaran pada hasil diatas
nilai selisih dengan tegangan masukannya tidak lebih
dari 1 dalam artian nilainya masih mendekati dengan
nilai tegangan masukannya hanya saja banyak faktor
yang mempengaruhi nilai tegangan keluaran tidak sama
dengan tegangan masukannya.
Faktor atau kendala pada praktikum kali ini
adalah rangkaian yang tidak menancap atau menyatu
dengan baik di project board yang menyebabkan nilai
yang terbaca pada multimeter tidak akurat, dan ketika
rangkaian tersebut tersenggol atau tersentuh maka
nilainya akan berubah dengan sangat drastis. Kemudian
faktor lainnya adalah komponen yang sudah tidak layak
digunakan seperti kabel penghubung yang sudah tidak
berfungsi dan power supply yang nilai tegangannya
tidak terbaca serta multimeter yang sudah rusak
menyebabkan kualitas data yang didapat tidak terlalu
baik.
F. Kesimpulan
Dari praktikum yang telah dilakukan kita bisa
menyimpulkan bahwa:
1.

2.

Digital To Analog Converter (DAC) adalah


pengubah kode/ bilangan digital menjadi tegangan
keluaran analog.
Prinsip kerja dari DAC merupakan kumpulan
beberapa saklar yang diberi masukan paralel. Dari
saklar itu kemudian akan diperoleh keluaran
analog dari bit-bit masukan yang berupa nilai 1
atau 0. Tidak semua masukan akan dilanjutkan,
yang dilewatkan hanya yang dihubungkan oleh
saklar saja.

G. Referensi

1.

2.

3.

4.

Noname. (2012). Rekayasa Instrumentasi:


Digital to Analog Converter (DAC).
http://avtr-eng-d
24.blogspot.co.id/2012/01/digital-to-analogconverter-dac.html. Diakses pada tanggal 02
April 2016.
Iqbal. (2015). DAC (Digital to Analog
Converter).elektro.umk.ac.id/1qbal/si/praktek
/js_06.pdf. Diakses pada tanggal 25 Maret
2016.
Anindya. (2012). ADC DAN DAC.
https://sekaranindya.wordpress.com/2012/12/0
8/adc-dan-dac/. Diakses pada tanggal 25 Maret
2016.
Diaz, Rizqi. (2012). Digital To Analog
Converter
(DAC).
http://rizqidiaz.blogspot.co.id/2012/05/digitalto-analog-converter-dac.html. Diakses pada
tanggal 25 Maret 2016.

Lampiran

Anda mungkin juga menyukai