tubuh.
Pmbuangan
pembuangan
dapat
sisa-sisa
melalui
kandung
urine
kemih
dan
bila
utama
yaitu:
sampai
nilai
ambang,
yaitu
timbul
(refleks
kandung
tegangan
di
dindingnya
yang
kemudian
refleks
saraf
berkemih)
yang
kemih
secara
meningkat
mencetuskan
yang
disebut
berusaha
progresif
diatas
langkah
kedua
refleks
miksi
mengosongkan
kandung
bisa
juga
dihambat
atau
mengalami
atau
ditimbulkan
keadaan
berisiko
oleh
dimana
mengalami
pusat
seorang
disfungsi
B. PATOFISIOLOGI
urine.
Pada
berkurang,
demikian
usia
juga
mempengaruhi
lanjut,
wanita
jumlah
volum
hamil
bladder
sehingga
dimana
sebagian
masyarakat
hanya
hanya
bisa
berkemih
di
toilet
dan
pelvis
untuk
berkontraksi.
Jika
ada
hormon
(ADH)
untuk
anastesi
menurunkan
filtrasi
dan
anti
hipertensi
urin.
10. Pemriksaan diagnostik
Intravenus pyelogram dimana
sebelum
prosedur
untuk
glomerulus
urin,
menimbulkan
pasien
mengurangi
dibatasi
output
anti
retensi
intak
urine.
urine
untuk
dalam
bladder
dan
mengosongkan
kandung
kemih.
untuk
mengontrol
inkontinensia :
pertama, stress
terjadi
pada
ekskresi
urine.
inkontinensia
saat
tekanan
yaitu
Ada
stress
intra-abdomen
jnis
yang
meningkat
yang
akibat
infeksi
saluran
diakibatkan
kemih
menahan
karena
bagian
kemih
bawah
(mengompol)
ketidakmampuan
untuk
cairan
yang
frekuensi
meningkat,
berkemih
biasanya
terjadi
tanpa
pada
pada
dan
infeksi
struktur uretra.
4. Polyuria : produksi
kesulitan
saluran
urine
dalam
kemih,
melebihi
berkemih
trauma
normal,
dan
tanpa
ml/24
jam),
olyguria
(urine
berkisar
100-500
ml/24
jam).
KONSEP RETENSI URINE
A. DEFINISI
Retensi urine adalah suatu keadaan penumpukan urine di
kandung
kemih
dan
tidak
mempunyai
kemampuan
untuk
adalah
kesulitan
fesika
miksi
karena
kegagalan
urine
dari
urinaria
B. ETIOLOGI
Penyebab
dari
pembesaran
infeksi,
retensi
urine
kelenjar
prostat,
kalkulus),
trauma,
antara
kelainan
lain
uretra
melahirkan
atau
diabetes,
(
tumor,
gangguan
dan
menyebabkan
kontraksi
parkinson).
retensi
kandung
urine
kemih
C. PATOFISIOLOGI
Beberapa
baik
atau
pengobatan
dengan
peningkatan
dapat
menghambat
resistensi
penuh.
karena
Berbeda
urin
dengan
sedikit
kronis,
demi
tidak
sedikit
ada
rasa
tertimbun.
kandung
disertai
rasa
kemih
nyeri,
penuh,
dan
terjadi
keadaan
tiba-tiba,
ini
termasuk
urin
tanpa
rasa
yang
bertahap.
Hal
ini
dapat
disebabkan
karena
Bisa
kencing
sedikit
tapi
bukan
karena
sulit
memulai
mengosongkan
berkemih
kandung
(hesitancy),
kemih
dengan
tidak
sempurna
dapat
(tidak
G. PENATALAKSANAAN MEDIS
1. Kateterisasi urethra.
2. Dilatasi urethra dengan boudy.
3. Drainase suprapubik
H. KOMPLIKASI
1. Urolitiasis atau nefrolitiasis
2. Pielonefritis
3. Hydronefrosis
4. Pendarahan
5. Ekstravasasi urine
dengan
bahan
akibat
kandung
kemih
dari
peregangan
dengan
predisposisi
edema
lainnya
atau
trauma
trigonum.
dari
dasar
Faktor-faktor
dari
retensio
ekstraksi
vakum,
urine
epidural
pervaginam
9-14
spontan,
pasien;
disfungsi
setelah
kandung
kelahiran
kemih
menggunakan
terjadi
akibat
detrusor-sphincter
sempurna
yang
dari
dengan
kemudian
dissinergis
relaksasi
uretra
menyebabkan
nyeri
antara
otot
yang
tidak
dan
edema.
setelah
sectio
cesaria
biasanya
akibat
dari
uretra
yang
yaitu
pengosongan
diotak
kandung
dan
sakral.
kemih
akibat
Terjadinya
dari
adanya
gangguan
gangguan
yang
berlebihan.
penyebab
akut
dan
penyebab
akut
lebih
permanen
khususnya
kronik
dari
banyak
gangguan
Dalam
hal
retensi
terjadi
pada
otot
ini
terdapat
urine.
Pada
kerusakan
yang
detrusor,
atau
akibat
sekunder
epidural
trauma
dari
akibat
episiotomi
mengosongkan
kandung
kemihnya
dengan
edema
obstetri,
peregangan
pelvik,
khususnya
dan
atau
narkotik,
hematoma
abdominal,
kemih
pembedahan
obat-obat
pelvik,
atau
kandung
tindakan
anestesi,
saraf
trauma
nyeri
pada
insisi
pasien
manuver
atau
yang
Valsalva.