KELOMPOK I
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyusun dan menyelesaikan
makalah yang berjudul Hutan Hujan Tropika Dataran Rendah guna memenuhi
tugas mata kuliah Pengantar Ilmu Kehutanan.
Rasa hormat dan terima kasih kamisampaikan kepada bapak Syamsuddin
Millang, selaku dosen pembimbing pada mata kuliah Pengantar Ilmu Kehutanan yang
telah memberikan ilmu-ilmu pengantar sehingga memudahkan penulis dalam
menyusun makalah ini.
Kami menyadari masih banyak kekurangan yang perlu diperbaiki dalam
makalah ini, oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran dari pembaca yang
sifatnya membangun agar kami dapat menyusun makalah yang lebih baik lagi.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat dan menambah wawasan pembaca.
Makassar,
Oktober 2014
Kelompok I
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
1.2. Rumusan Masalah
1.3. Tujuan
BAB II PEMBAHASAN
2.1. Struktur Pelapisan Hutan Hujan Tropis Dataran Rendah
2.2. Potensi Flora
2.3. Potensi Fauna
BAB III PENUTUP
3.1. Kesimpulan
3.2. Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
a.
Latar Belakang
Hutan
Hutan merupakan masyarakat tumbuh-tumbuhan yang dikuasai oleh
pohon-pohon yang menempati suatu tempat dimana terdapat hubungan
timbal balik antara tumbuhan tersebut dengan lingkungannya. Pepohonan
yang tinggi sebagai komponen dasar dari hutan memegang peranan penting
dalam menjaga kesuburan tanah dengan menghasilkan seresah sebagai
sumber hara penting bagi vegetasi hutan (Ewise, 1990). Hutan memberi
pengaruh pada sumber alam yang lain. Pengaruh ini melalui 3 faktor
lingkungan yang saling berhubungan, yaitu : iklim, tanah dan pengadaan air
di berbagai wilayah, misalnya di wilayah pertanian. Pada saat ini daerah
hutan tropik yang terbesar dan masih cukup baik di Asia Tenggara, terutama
di Indonesia dijumpai di pulau Sumatera, Kaimantan, Sulawesi dan Irian
Jaya (Soeriaatmadja, 1981).
Hutan alami merupakan penyimpan karbon (C) tertinggi bila
dibandingkan dengan sistem penggunaan lahan pertanian, dikarenakan
keragaman pohon yang tinggi (Hairiah dan Rahayu, 2007). Hutan-hutan
Indonesia menyimpan jumlah karbon yang sangat besar. Menurut FAO,
jumlah total vegetasi hutan Indonesia meningkat lebih dari 14 miliar ton
biomassa, jauh lebih tinggi daripada negara-negara lain di Asia dan setara
dengan 20% biomassa di seluruh hutan tropis di Afrika. Jumlah biomassa ini
secara kasar menyimpan 3,5 milliar ton karbon (FWI, 2003).
Menurut Daniel et al. (1992) menyatakan bahwa hutan memiliki
beberapa fungsi bagi kehidupan manusia antara lain: (1) pengembangan dan
penyediaan atmosfir yang baik dengan komponen oksigen yang stabil, (2)
produksi bahan bakar fosil (batubara), (3) pengembangan dan proteksi
lapisan tanah, (4) produksi air bersih dan proteksi daerah aliran sungai
terhadap erosi, (5) penyediaan habitat dan makanan untuk binatang,
serangga, ikan, dan burung, (6) penyediaan material bangunan, bahan bakar
dan hasil hutan, (7) manfaat penting lainnya seperti nilai estetis, rekreasi,
kondisi alam asli, dan taman. Semua manfaat tersebut kecuali produksi
bahan bakar fosil, berhubungan dengan pengolahan hutan.
b. Pohon
Pohon merupakan organisme yang kompleks. Dari hasil pembiakan
vegetatif atau dari sel telur yang telah dibuahi yang kemudian tumbuh
menjadi emberio yang terselubung dalam suatu biji yang mungil, pohon
tumbuh menjadi suatu organisme terbesar yang hidup di alam. Untuk
keperluan inventarisasi, pohon dibedakan menjadi stadium seedling,
sapling, pole, dan pohon dewasa. Wyatt-Smith (1963) dalam Soerianegara
& Indrawan (1998) membedakan sebagai berikut :
1) Seedling (semai) yaitu permudaan mulai
kecambah
sampai
setinggi 1,5 m.
2) Sapling ( pacing, sapihan )yaitu permudaan yang tingginya 1,5m dan
lebih sampai pohonpohon muda yang berdiameter kurang dari 10 cm.
3) Pole (tiang) yaitu pohon-pohon muda yang berdiameter 10-35 cm.
4) Pohon dewasa yaitu pohon yang berdiameter lebih dari 35 cm yang
diukur 1,3 meter dari permukaan tanah.
Menurut Sutarno & Soedarsono (1997), pohon hutan merupakan
tumbuhan yang berperawakan pohon, batangnya tunggal berkayu, tegak dan
biasanya beberapa meter dari tanah tidak bercabang, mempunyai tajuk
dengan percabangan dan daun seperti kepala. Pohon mendominasi hutan
tropis, bentuk kehidupan pohon berpengaruh pada fisiognomi umum,
produksi dasar dan lingkaran keseluruhan dari komunitas. Banyak ciri-ciri
pohon tropis berbeda. dengan pohon pada daerah lain mengingat ciri-ciri
tertentu seperti percabangan, daun-daunan, buah-buahan dan sistem
perakaran ( Longman & Jenik, 1987).
Rumusan Masalah
Bagaimanakah Hutan Hujan Tropika Dataran Rendah itu ?
Apa saja Flora dan Fauna yang ada di dalamnya ?
1.3.
Tujuan
Penulisan Makalah ini bertujuan untukmengetahui lebih jauh mengenai Hutan
Hujan Tropika Dataran Rendah, dimana di dalamnya terdapat keanekaragaman
Flora dan Fauna baik yang endemic maupun langka .
BAB II
PEMBAHASAN
1. Stratum A, yaitu lapisan tajuk ( kanopi ) hutan paling atas yang dibentuk
oleh pepohonan yang tingginya lebih dari 30 m. Pada umumnya tajuk pohon
pada stratum tersebut lebar, tidak bersentuhan ke arah horizontal dengan
tajuk pohon lainnya dalam stratum yang sama, sehingga stratum tajuk itu
perawan
memiliki
sungai-sungai
yang
lebar
serta
panjang
lain,
yang
disebut
sebagai
suatu
komunitas
tumbuh-tumbuhan
juga mengatakan bahwa hutan alam tropis yang masih utuh mempunyai jumlah
spesies tumbuhan yang sangat banyak. Hutan di Kalimantan mempunyai lebih
dari 40.000 spesies tumbuhan, dan merupakan hutan yang paling kaya spesiesnya
di dunia. Di antara 40.000 spesies tersebut, terdapat lebih dari 4.000 spesies
tumbuhan yang termasuk golongan pepohonan besar dan penting. Di dalam
setiap hektar hutan tropis tersebut mengandung 320 pohon yang berukuran garis
tengah lebih dari 10 cm. Di samping itu, di hutan hujan tropis Indonesia telah
banyak dikenali ratusan spesies rotan, spesies pohon tengkawang, spesies
anggrek hutan, dan beberapa spesies umbi-umbian sebagai sumber makanan dan
obat-obatan. Di hutan hujan bawah pulau Sumatera, Kalimantan, banyak terdapat
spesies pohon anggota famili Dipterocarpaceae terutama anggota genus Shorea,
Dipterocarpus, Hopea, Vatica, Dryobalanops, dan Cotylelobium. Dengan
demikian hutan hujan bawah disebut juga hutan Dipterocarps. Selain spesies
pohon anggota famili Dipterocarpaceae tersebut juga terdapat spesies pohon lain
dari anggota famili Lauraceae, Myrtaceae, Myristicaceae, dan Ebenaceae, serta
pohon-pohon anggota genus Agathis, Koompasia dan Dyera Pada ekosistem
hutan hujan bawah di Jawa dan Nusa Tenggara terdapat spesies pohon anggota
genus Altingia, Bischofia, Castanopsis, Ficus, dan Gossampinus, serta spesiesspesies pohon dari famili Leguminosae (Arief, 1994).
Selanjutnya Arief (1994) mengatakan bahwa ekosistem hutan hujan bawah
di Sulawesi, Maluku, dan Irian, merupakan hutan campuran yang didominasi
oleh spesies pohon Palaquium spp, Pometia pinnata, Intsia spp, Diospyros spp,
Koordersiodendron pinnatum, dan Canarium spp. Spesies-spesies tumbuhan
merambat yang banyak dijumpai di hutan hujan bawah adalah anggota famili
Apocynaceae, Araceae, dan berbagai spesies rotan (Calamus spp). Pada
ekosistem hutan hujan tengah yang terdapat di sebagian Indonesia Timur, Aceh
dan sumatera Utara didominasi oleh genus Quercus, Castanopsis, Nothofagus,
dan spesies pohon anggota famili Magnoliaceae. Di beberapa daerah, tipe
ekosistem hutan hujan tengah agak khas. Misalnya di Aceh dan Sumatera Utara
terdapat spesies pohon Pinus mercusii, di Jawa Tengah terdapat spesies pohon
imbricatus,
sedangkan
spesies
pohon
anggota
famili
1. (Amorphophallus tittanum)
Raflesia Arnoldi
wujud proses evolusi, interaksi yang kompleks dan teratur dari komponen
tanah, iklim (terutama cahaya, curah hujan dan suhu), udara dan organisme
termasuk
sosio-budaya
manusia
untuk
mendukung
kehidupan
Nama Famili
Fabaceae
Euphorbiaceae
Lauraceae
Rubiaceae
Poaceae
Zingiberaceae
Moraceae
Myrtaceae
Annonaceae
Asteraceae
Apocynaceae
Cucurbitaceae
Piperaceae
Menispermaceae
Melastomataceae
Arecaceae
Verbenaceae
Rutaceae
Acanthaceae
Sterculiaceae
Myristicaceae
Rhizophoraceae
Famili lainnya (181 famili)
Jumlah spesies
110
94
77
72
55
49
46
45
43
40
39
34
30
30
26
25
23
23
22
21
21
20
< 20
Binatang satu ini terlihat seperti persilangan antara zebra dan antelop,
dan bahkan hampir menyerupai unicorn. Okapi hidup relatif dekat
dengan jerapah, makhluk yang sulit dipahami ini menghuni hutan
hujan Afrika Tengah. Mereka menghabiskan sebagian besar waktu
mereka untuk merumput daun, tunas, rumput, pakis dan buah. Dengan
lidah yang sangat panjang lincah dan lengket, mereka dapat
menjangkau dedaunan dan buah yang berada di pohon yang tinggi,.
Lidah mereka begitu terampil mampu mencuci kelopak mata dan
telinga yang mereka sendiri.
Amazon River dolphin atau Boto adalah salah satu dari lima spesies
lumba-lumba yang hidup di sungai, dan itu adalah yang terbesar di
dunia. Lumba-lumba ini menempati air keruh dari Amazon dan
Orinoco cekungan dari Amerika Selatan. Mereka juga sering
ditemukan berenang antara pohon-pohon di hutan banjir. Spesies ini
juga sering disebut sebagai lumba-lumba merah muda, karena rona
merah muda yang sesekali muncul pada kulitnya.
4. Katak Kaca (Hyperolius Leuctaenius)
Jika kalian melihat species satu ini, anda seperti sedang melihat
binatang yang terkena sinar x. Ini luar biasa Katak kaca, ditemukan di
adalah beruang berkacamata di Amerika Selatan), dan merupakan satusatunya beruang yang hidup hampir secara eksklusif di pohon-pohon.
Beruang itu mendapatkan namanya dari khas oranye berbentuk U
menandai di bagian dada.
8. Anaconda (Eunictus Murinus)
Siamang adalah kera hitam berbulu asli hutan Asia Tenggara. Mereka
adalah spesies terbesar dari siamang di dunia. Mereka sangat khas
karena mereka memiliki tenggorokan kantong seperti balon, yang
mereka gunakan untuk membuat panggilan yang keras dan kencang.
Panggilan mereka tersebut adalah tanda untuk menetapkan batas-batas
teritorial antara kelompok-kelompok saingan.
10. Mata Mata
gepeng. Flaps kulit juga tampak menjuntai dari leher dan kepala,
hampir seperti daun basah. Bahkan, bentuk aneh dari mata mata itu
diyakini menyerupai sepotong kulit kayu, sehingga mereka mudah
melakukan kamuflase untuk menghindari para pemangsa.
B. HEWAN LANGKA
1. Nasar Raja (Sarcoramphus papa)
sebagai
mammalia.
Habitat
babirusa
banyak
ditemukan di hutan hujan tropis. Hewan ini gemar melahap buahbuahan dan tumbuhan, seperti mangga, jamur dan dedaunan. Mereka
hanya berburu makanan pada malam hari untuk menghindari beberapa
binatang buas yang sering menyerang.
daerah
setempat
beserta
Departemen Kehutanan
memasukan
dalam
subfamili, Ailuropinae.
Kuskus
Julang
Sulawesi
Ekor
Putih
atau
Kangkareng
Sulawesi
Enggang Klihingan atau Enggang Konde atau Julang Jambul Abuabu atau Burung Arau atau Burung Belukar (Anorrhinus galeritus)
Julang Emas atau Julang Mas atau Enggang Musim atau Enggang
Gunung (Rhyticeros undulatus)
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Hutan hujan tropika merupakan vegetasi yang paling kaya, baik
dalam arti jumlah jenis makhluk hidup yang membentuknya, maupun dalam
tingginya nilai sumberdaya lahan (tanah , air , cahaya matahari ) yang
dimilikinya. Hutan Hujan Tropis adalah hutan yang selalu basah atau lembap,
yang dapat ditemui di wilayah sekitar khatulistiwa, Hutan dataran rendah ini
didominasi oleh pepohonan besar yang membentuk tajuk berlapis-lapis
(layering), sekurang-kurangnya tinggi tajuk teratas rata-rata adalah 45 m
(paling tinggi dibandingkan rata-rata hutan lainnya), rapat, dan hijau
sepanjang tahun. Terdiri dari 50 persen jenis hewan dan tumbuhan di dunia.
Selain itu hutan hujan tropis memiliki kemampuan yang baik dalam
hal menyerap dan menyimpan air, sehingga dapat dijadikan sebagai
penyangga untuk menjaga lingkungan dari kekeringan dan banjir.
B. Saran
Adapun saran kami sebagai penulis dalam pembahasan makalah ini yaitu, agar
kita sebagai mahasiswa generasi penerus bangsa dapat memanfaatkan dengan
sebaik-baiknya kekayaan alam yang ada, khususnya hutan hujan tropis dataran
rendah yang menjadi tempat hidupnya berbagai macam jenis flora dan fauna.
DAFTAR PUSTAKA
Struktur
Hutan
Hujan
Tropis
dalam http://ekologi-
Karakteristik
Hutan
Hujan
Tropis
dalam http://irwantoforester