Anda di halaman 1dari 14

Tugas Pengantar Psikologi I

YOUNG ADULTHOOD (DEWASA MUDA)


D
I
S
U
S
U
N
Oleh: Kelompok 6
Ayu Mora Lestari Siregar (151301012)
Handi Bangun (151301058)
Kinanti Prasasti Marpaung (151301052)
Muhammad Hasbi Prayoga Lubis (15130104)
Sharah Tamiara Siallagan (15130102)
Shella (151301076)
Sherly Roselliny Kencana (151301088)
Dosen Pembimbing: Indri Kemala Nasution, M.Psi, Psikolog

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


FAKULTAS PSIKOLOGI
T.A 2015/2016

KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa karena atas
rahmat dan petunjuknya sehingga makalah mengenai dewasa muda ini dapat diselesaikan
sebagaimana harusnya meskipun dalam bentuk yang sederhana dan masih terdapat
kekurangan yang masih memerlukan perbaikan seperlunya. Kami menyadari bahwa
penyelesaian makalah ini tidak dapat kami selesaikan sepenuhnya tanpa dukungan dan saran
dari berbagai pihak. Oleh karena itu patutlah kiranya kami sampaikan ucapan terima kasih
kepada semua pihak yang telah ikut membantu, yaitu teman-teman dari kelompok 6 dan
kepada dosen pembimbing mata kuliah Pengantar Psikologi I materi Psikologi
Perkembangan, ibu Indri Kemala Nasution, M.Psi, Psikolog. Makalah mengenai dewasa
muda ini merupakan hasil penelusuran penulis dari berbagai daftar pustaka guna keperluan
atas kebutuhan materi perkuliahan mahasiswa. Semoga apa yang ada di dalamnya dapat
bermanfaat khususnya bagi para mahasiswa yang mengambil mata kuliah Pengantar
Psikologi I dan apa yang menjadi kekurangannya dapat diperbaiki di waktu yang akan
datang. Amin.

Medan, 15 September 2015


Penulis

Kelompok 6

DAFTAR ISI
Kata Pengantar...........................................................................................................................1
Daftar Isi.....................................................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................3
1.1 Latar Belakang..................................................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................................4
2.1 Pengertian Dewasa Muda.................................................................................................4
2.2 Ciri-ciri Dewasa Muda.....................................................................................................4
2.3 Ranah Dewasa Muda........................................................................................................5
BAB III PENUTUP..............................................................................................................10
3.1 Kesimpulan....................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................11

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dewasa adalah pribadi yang bukan lagi anak-anak dan telah menjadi pria atau wanita
yang seutuhnya. Setelah mengalami masa kanak-kanak dan remaja yang panjang, seorang
individu akan mengalami masa di mana ia telah menyelesaikan pertumbuhannya dan
mengharuskan dirinya untuk terjun ke dalam masyarakat bersama dengan orang dewasa
lainnya. Dibandingkan dengan masa-masa sebelumnya, masa dewasa adalah waktu yang
paling lama dalam rentang kehidupan.
Masa dewasa biasanya dimulai dari usia 20 tahun hingga kurang lebih 40 tahun dan
biasanya ditandai dengan selesainya pertumbuhan pubertas, serta organ kelamin anak telah
berkembang dan mampu untuk bereproduksi. Pada masa dewasa, individu akan mengalami
perubahan fisik dan psikologis tertentu bersamaan dengan masalah-masalah penyesuaian diri
dan harapan-harapan terhadap perubahan tersebut. Beberapa psikolog menyatakan bahwa
jenjang dewasa sesorang ditandai dengan adanya indikator internal yaitu kemandirian, selfcontrol, dan tanggung jawab pribadi (Shanhan, Porfeli, Mortimer, 2005). Pada masa ini,
dewasa muda ditandai dengan beberapa hal yang harus dilalui, misalnya seperti hidup
mandiri, kuliah, menikah dan punya anak, dan waktunya bervariasi (tidak semua orang
memiliki waktu dan kondisi yang sama). Karena itu, beberapa ahli perkembangan
menyatakan bahwa periode waktu dari masa remaja akhir hingga pertengahan atau akhir
umur 20 tahun dapat dikatakan sebagai masa dewasa muda di mana masa ini tidak dapat
dikatakan sebagai remaja lagi, namun telah menjadi pribadi yang dewasa seutuhnya (Arnett,
2000, 2004;Furstenderg Et Al. , 2005).

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Dewasa Muda
Dewasa muda adalah suatu kondisi pada manusia di mana seseorang telah mengakhiri
masa remaja dan memasuki jenjang dewasa awal. Ini berarti manusia telah mengalami
pertumbuhan dan perkembangan pada dirinya. Masa dewasa muda adalah masa pencarian
kemantapan dan masa reproduktif yaitu suatu masa yang penuh dengan masalah dan
ketegangan emosional, periode isolasi sosial, periode komitmen, dan masa ketergantungan,
perubahan nilai-nilai, kreativitas dan penyesuaian diri pada pola hidup yang baru. Kisaran
usia dewasa muda adalah 20 tahun sampai 40 tahun. Biasanya, dewasa muda telah
menyelesaikan tahap-tahap pendidikan sampai ke jenjang universitas, kemudian mereka
mulai memasuki dunia karier. Masa ini adalah masa di mana kita menghadapi saat bermain,
dunia kerja, dan percintaan. Selain itu, dewasa muda juga sudah mulai membentuk kehidupan
rumah tangga dengan pasangan hidupnya yang telah mereka bina pada masa remaja. Menjadi
dewasa itu bukanlah titik akhir dari perkembangan manusia.
2.2 Ciri-ciri Dewasa Muda
1. Masa pengaturan (Settled Down).
Pada masa ini, seseorang akan mencoba-coba sebelum ia menentukan mana yang sesuai,
cocok, dan memberi kepuasan jangka panjang kepada dirinya.
2. Masa usia produktif.
Pada masa ini, adalah saat yang tepat untuk manusia menentukan pasangan hidup,
menikah, dan bereproduksi.
3. Masa bermasalah.
Dewasa muda adalah masa di mana manusia menghadapi berbagai masalah kehidupan. Di
sinilah manusia menghadapi permasalahannya dengan peran mandiri yang ada dalam dirinya.
4. Masa ketegangan emosional.
Pada usia 20 tahun, manusia akan mengalami emosi yang tidak stabil, atau dapat
dikatakan labil. Manusia akan resah mengenai pekerjaannya dan posisi barunya sebagai
bagian inti dari keluarga yang dibangunnya. Masa ini adalah masa di mana emosi manusia
sungguh bergelora dan membara. Kemudian pada usia 30 tahun manusia akan dapat
mengendalikan emosinya dan menstabilkan pikirannya.

5. Masa keterasingan sosial.


Adanya hasrat ingin bersaing dalam berbagai hal menimbulkan keterasingan sosial pada
manusia. Kegiatan sosial manusia menjadi terbatas karena pekerjaan dan keluarga. Hubungan
dengan teman sebaya juga menjadi renggang karena hasrat untuk menjadi yang terdepan
dalam berkarier.
6. Masa komitmen.
Manusia akan membentuk sebuah komitmen, rencana hidup, dan tanggung jawab untuk
dirinya sendiri.
7. Masa ketergantungan.
Pada awal masa dewasa muda hingga akhir usia 20 tahun, manusia masih bergantung
kepada orang tuanya atau organisasi tempatnya bernaung.
8. Masa perubahan nilai.
Nilai-nilai yang dianut manusia semasa remajanya akan mengalami perubahan seiring
beranjaknya manusia menjadi dewasa. Misalnya pada nilai egosentrisme yang pada masa
dewasa akan berubah menjadi nilai kebersamaan.
9. Masa penyesuaian diri dengan hidup baru.
Pada masa ini manusia telah memiliki peran ganda sebagai orang tua dan seorang pekerja.
Sehingga ia harus bertanggung jawab lebih kepada dirinya sendiri dan orang-orang di
sekitarnya.
10. Masa kreatif.
Pada masa ini manusia bebas untuk berkegiatan dan mengimplementasikan jati dirinya.
Namun kreativitas tergantung kepada minat, potensi, dan kesempatan seseorang. Menurut Dr.
Harold Shyrock dari Amerika Serikat, terdapat lima faktor yang menunjukkan khas
kedewasaan seseorang, yaitu ciri fisik, kemampuan mental, pertumbuhan sosial, emosi,
pertumbuhan spritual, dan moral.
2.3 Ranah Dewasa Muda
1. Perkembangan fisik.
Pertumbuhan fisik manusia telah melambat pada masa dewasa muda, akan tetapi,
perkembangan yang terjadi berpusat kepada berat badan, kecepatan, dan ketahanan fisik
manusia yang semakin baik. Pada masa ini, kesehatan, energi, kekuatan, ketahanan, sensorik
dan motorik manusia berada pada puncak diri manusia. Fungsi indera penglihatan manusia
mengalami peningkatan yang tajam di usia 20 tahun sampai 40 tahun. Sedangkan indera

perasa, penciuman, sensitivitas terhadap rasa sakit dan temperatur umumnya tidak terlihat
sampai

setidaknya umur 40 tahun. Lalu, pendengaran pada nada tinggi mengalami sedikit penurunan
fungsi. Pada masa dewasa muda, manusia akan lebih memperhatikan kecantikan fisiknya.
Sehingga banyak kaula muda yang menerapkan sistem diet pada dirinya agar berat badannya
ideal. Akan tetapi ada juga beberapa manusia yang mengalami obesitas pada dirinya.
Aktivitas manusia pada dewasa muda mengalami peningkatan pesat, sehingga waktu istirahat
manusia juga berkurang. Namun dengan adanya gaya hidup yang sehat yang kini menjadi
trend maka kurangnya istirahat dapat diatasi dengan berolahraga yang cukup, makan dan
minum segala yang menyehatkan. Jenjang dewasa muda membuat manusia dapat memilih
untuk menjalani hidupnya dengan cara yang sehat dan tidak sehat. Sebagian manusia dewasa
muda terjerumus ke dalam pola hidup yang tidak sehat dengan adanya godaan rokok, alkohol,
narkoba, dan lain sebagainya.
2. Perkembangan kognitif.
Cara berpikir manusia dewasa muda berbeda dengan saat ia masih remaja. Manusia dapat
menyelesaikan permasalahan yang abstrak dengan cara berpikir yang reflektif (introspeksi
diri) dan melalui pemikiran yang formal, yaitu penggabungan antara logika dan emosi dan
pengalaman nyata dalam memecahkan masalah yang ambigu. Pada proses penerimaan
informasi manusia dewasa muda terbagi menjadi fokus, memori, dan pemikiran. Melalui segi
fokus, kemampuan manusia dewasa muda sedang berada pada puncaknya jika dibandingkan
dengan masa dewasa tua. Contohnya keberadaan tugas multitasking yang mudah dapat
diselesaikan dengan baik oleh semua tingkat kedewasaan yang ada. Akan tetapi, jika tugasnya
sulit, maka dewasa muda lebih efektif dalam mengerjakannya. Melalui segi memori, dewasa
muda lebih unggul dalam hal mengingat sesuatu dibandingkan dengan tingkat kedewasaan
yang lainnya. Kemudian melalui segi pemikiran, dewasa muda lebih kritis dalam membuat
keputusan dan menyelesaikan permasalahan. Sedangkan pada masa dewasa tua, manusia
menjadi lebih bijak dalam membuat keputusan dan menyelesaikan permasalahan berdasarkan
pengalaman pribadinya masing-masing.

Pada kecerdasan emosional, manusia dewasa muda dapat mengenal dan memahami
emosinya sendiri dan juga emosi orang lain. Manusia menjadi lebih peka. Di masa dewasa
muda, manusia dapat melihat dengan jelas permainan emosi dan pengaruhnya terharap orang
lain. Pada perkembangan kognitif, jenjang perkuliahan adalah bagian yang paling penting
dalam hidup manusia. Pada masa perkuliahan, manusia dapat menemukan bakat
terpendamnya, meningkatkan moralnya, dan membuat jalinan hubungan yang erat antarmanusia dalam ruang lingkup organisasi. Manusia menjadi memiliki perubahan pada respon
terhadap:

Kurikulum.
Menawarkan penglihatan dan pemikiran baru terhadap manusia dewasa muda dalam

menghadapi permasalahan yang ada di sekitarnya

Tantangan.
Manusia menjadi memiliki tantangan tersendiri dalam menghadapi ruang lingkup baru

pada jenjang pertemanan dan berorganisasi.

Akulturasi.
Manusia dewasa muda memiliki toleransi yang tinggi terhadap teman-temannya yang

berbeda budaya dan kebiasaan sehari-harinya sehingga manusia dapat menerima akulturasi
budaya dengan baik.
Selanjutnya dalam perkembangan kognitif, hal yan terpenting dalam hidup manusia
setelah mengalami jenjang perkuliahan adalah dunia kerja. Manusia yang bekerja dituntut
untuk menjadi juri bagi dirinya sendiri dalam memecahkan berbagai persoalan yang ada.
Kemudian menjadikan dirinya sebagai panutan dari orang banyak agar dapat menjadi pekerja
yang terbaik di tempatnya bekerja.
3. Perkembangan Psikososial.
a. Pertemanan
Ikatan pertemanan manusia dewasa muda cenderung berpusat di perkerjaan dan aktifitas
institusi, sebagai wadah untuk berbagi motivasi dan saran yang dimiliki. Beberapa hubungan
pertemanan dewasa muda dapat menjadi sangat intim dan sportif, akan tetapi terdapat juga
konflik-konflik yang membuat hubungan menjadi renggang. Dalam hubungan pertemanan,
terdapat beberapa kelompok yang memiliki ketertarikan, visi, dan misi yang sama. Namun
sebagiannya hanya berdasarkan ketertarikan yang sama saja seperti hobi yang sama. Ada
hubungan pertemanan yang berlangsun hingga seumur hidup, ada juga hubungan yang hanya
8

berlangsung sekejap saja. Hubungan pertemanan antara teman akrab cenderung lebih
bertahan lama dari pada hubungan percintaan. Beberapa manusia yang masih sendiri lebih
bergantung kepada temannya daripada manusia yang memiliki pasangan hidupnya untuk
memenuhi kebutuhan sosialnya.
Jumlah waktu yang dihabiskan bersama teman akan menurun pada usia pertengahan
dewasa muda dikarenakan adanya konflik internal dan keluarga. Akan tetapi, bagaimanapun

pertemanan itu penting untuk seluruh manusia, terutama pada masa dewasa muda karena
orang yang memiliki banyak teman akan cenderung untuk bersikap lebih baik. Memiliki
teman akan membuat manusia merasa lebih baik mengenai dirinya sendiri ataupun mengenai
kemampuan mereka untuk berteman. Wanita pada umumnya lebih intim dalam hubungan
pertemanan daripada laki-laki. Banyak manusia yang berpendapat bahwa hubungan
pertemanan dengan wanita lebih mudah daripada dengan laki-laki, karena wanita lebih sering
memuji satu sama lain dan berbagi tentang informasi pribadi dengan mudahnya.
b. Cinta.
Kebanyakan manusia cenderung lebih tertarik kepada percintaan dirinya sendiri daripada
percintaannya orang lain. Cinta menjadi sesuatu yang rumit untuk dijalani manusia dewasa
muda karena pada dewasa muda, manusia akan mulai mencari cinta yang serius atau dengan
kata lain manusia akan fokus mencari pasangan hidupnya. Cinta untuk sebagian manusia
merupakan sebuah adiksi. Namun untuk sebagian lainnya cinta hanyalah sebuah imajinasi.
Percintaan dapat memunculkan seorang pemenang dan seorang penerima kekalahan, akan
tetapi, manusia dewasa muda akan lebih bersemangat dan berusaha keras agar dapat menjadi
seorang pemenang mengingat usia dewasa muda adalah masa di mana manusia akan menikah
dan bereproduksi dengan seharusnya.
c. Seksualitas.
Pada percobaan di Amerika Serikat, ditemukan empat perbedaan di antara selera seksual
pria dan wanita:
1. Laki-laki cenderung lebih memperlihatkan hasrat seksual dibandingkan wanita.
2. Laki-laiki mencari kepuasan seksual dengan cara yang kasar di mana wanita lebih
menyukai aktifitas seksual yang intim dan berkomitmen.
3. Laki-laki lebih agresif daripada wantia.
4. Seksualitas wanita cenderung lebih dipengaruhi oleh budaya, sosial, dan situasi.
Hasil percobaan di atas sebagian banyak menunjukkan seksualitas manusia dewasa muda
pada umumnya.

10

d. Pernikahan.
Manusia dewasa muda cenderung melakukan pernikahan pada usianya ketika mereka
telah menemukan pasangan hidupnya. Saat manusia dewasa muda memiliki kematangan
fisiologis, mereka akan siap melakukan tugas reproduksi, asalkan mereka memenuhi
persyaratan yang sah, dengan kata lainnya adalah melakukan pernikahan. Usia, pendidikan,
pekerjaan, atau suku bangsa tertentu menjadi syarat tertentu pasangan hidupnya kelak.
Sehingga ketika prasyarat terpenuhi maka pernikahan yang terjadi tidak akan berujung pada
perceraian atau pernikahan
yang tidak bahagia. Pernikahan dewasa muda menjadi impian setiap manusia dalam rencana
hidupnya.

11

BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dewasa adalah pribadi yang bukan lagi anak-anak dan telah menjadi pria atau wanita
yang seutuhnya. Dewasa adalah pribadi yang bukan lagi anak-anak dan telah menjadi pria
atau wanita yang seutuhnya. Dewasa muda adalah suatu kondisi pada manusia di mana
seseorang telah mengakhiri masa remaja dan memasuki jenjang dewasa awal. Ini berarti
manusia telah mengalami pertumbuhan dan perkembangan pada dirinya. Masa dewasa muda
adalah masa pencarian kemantapan dan masa reproduktif yaitu suatu masa yang penuh
dengan masalah dan ketegangan emosional, periode isolasi sosial, periode komitmen, dan
masa ketergantungan, perubahan nilai-nilai, kreativitas dan penyesuaian diri pada pola hidup
yang baru. Kisaran usia dewasa muda adalah 20 tahun sampai 40 tahun. Pada masa dewasa
muda, manusia akan lebih memperhatikan kecantikan fisiknya. Sehingga banyak kaula muda
yang menerapkan sistem diet pada dirinya agar berat badannya ideal. Cara berpikir manusia
dewasa muda berbeda dengan saat ia masih remaja. Manusia dapat menyelesaikan
permasalahan yang abstrak dengan cara berpikir yang reflektif (introspeksi diri) dan melalui
pemikiran yang formal, yaitu penggabungan antara logika dan emosi dan pengalaman nyata
dalam memecahkan masalah yang ambigu. Manusia dewasa muda cenderung melakukan
pernikahan pada usianya ketika mereka telah menemukan pasangan hidupnya. Pernikahan
dewasa muda menjadi impian setiap manusia dalam rencana hidupnya.

10

DAFTAR PUSTAKA
Jahja Yudrik. 2011. Psikologi Perkembangan. Jakarta: Kencana.
Lahey, Benjamin. 2012. Psychology an Introduction 11th Edition. New York: McGrawhill.
Papalia, Diane E, dkk. 2007. Human Development. New York: McGrawhill.

11

Anda mungkin juga menyukai