Laporan Kasus Vertigo
Laporan Kasus Vertigo
: H2A008030
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG
2012
1
HALAMAN PENGESAHAN
JUDUL
: H2A08030
Telah diterima sebagai salah satu syarat dalam mengikuti kepanitraan klinik di
Semarang,
Pembimbing
Mei 2012
Pembimbing
Mahasiswa
Puji Rahayu
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Di dalam kamus
dan
giddiness
diterjemahkan sama yaitu pusing, meskipun dalam literatur kedokteran masingmasing mempunyai batasan yang agak berbeda. Batasan dizziness lebih
mencerminkan keluhan rasa gerakan umum, tidak spesifik, rasa goyah, kepala ringan,
dan perasaan yang sulit dilukiskan oleh penderitanya sendiri. Giddiness bisa diartikan
dizzines atau merupakan vertigo yang intensif namun berlangsung singkat.
Sedangkan vertigo merupakan sensasi gerakan atau rasa gerak dari tubuh atau
lingkungan sekitarnya dengan gejala lain yang timbul terutama dari jaringan
otonomik yang disebabkan oleh gangguan alat keseimbangan tubuh oleh berbagai
keadaan atau penyakit. 1, 2
Vertigo sebenarnya berasal dari bahasa yunani Vertere yang artinya
memutar atau sensasi gerakan berputar. Vertigo tidak hanya merupakan satu gejala
pusing saja, melainkan suatu kumpulan gejala atau satu sindroma yang terdiri dari
gejala sistem somatik (nistagmus), otonomik (pucat, keringat dingin, mual, muntah)
dan pusing. Vertigo ini akan timbul bila terdapat ketidakcocokan dalam informasi
yang oleh susunan aferen disampaikan pada pusat kesadaran. Susunan aferen yang
terpenting dalam sistem ini adalah susunan vestibuler atau keseimbangan yang secara
terus menerus menyampaikan impulsnya kepusat keseimbangan. Susunan lain yang
memegang peranan dalam vertigo ialah susunan saraf optik dan susunan
proprioseptik yang melibatkan jaras-jaras yang menghubungkan nuklei vestibularis
dengan nuklei N.VIII, IV, dan VI, susunan vestibuloretikularis, vestibulospinalis.
Vertigo
diklasifikasikan
menjadi
dua
yaitu
vestibulogenik
1,3
dan
1, 2
KASUS
I. IDENTITAS PASIEN
Nama
: Tn. S
Umur
: 62 tahun
Agama
: Islam
Alamat
: Wonosari RT 04/X Ngalian Semarang
Pekerjaan
: Petani
Status
: Menikah
No RM
: 065951
Tgl masuk RS
: 25 Mei 2012 jam 01.00 WIB
II. ANAMNESA
Anamnesa dilakukan secara Autoanamnesis pada tanggal 25 Mei 2012 jam
09.00
Keluhan utama : pusing berputar
RPS / Kronologis :
2 jam SMRS pasien mengeluh pusing berputar-putar timbul secara mendadak
setelah bangun tidur. Saat serangan tiba pasien merasa dirinya tidak bisa
seimbang ketika melihat lingkungan sekitar, dan pandangannya nampak ganda.
Saat serangan datang pasien sempat muntah sebanyak 3 kali dirumah disertai
dengan mual. Serangan bertambah berat ketika merubah posisi dari bangun tidur
langsung duduk, berjalan dan saat membuka mata. Keluhan sedikit berkurang
ketika berbaring ditempat tidur, memejamkan mata, dan setelah pasien minum
obat sakatonik liver. Setelah keluar dari kamar mandi tiba-tiba pasien
merasakan serangan pusing berputar sudah tidak dapat ditahan lagi, mual (+),
muntah (+) sebanyak 3 kali, keringat dingin, nyeri perut didangkal, telinga
berdenging atau gembrebeg disangkal, kejang disangkal, kesemutan disangkal,
lemah anggota gerak disangkal, sesak nafas disangkal, nyeri dada disangkal.
Pasien
juga
mengeluh
penglihatannya
ganda
ketika
melihat
orang
sempat muntah sebanyak 2 kali dan ketika di UGD pasien muntah sebanyak 1
kali.
Riwayat Penyakit Dahulu :
- Pasien sebelumnya pernah mengalami sakit dengan keluhan yang sama dan
sempat dirawat di Rumah Sakit sebanyak 3 kali yaitu pada bulan Juli 2011
selama 3 hari, pada bulan Agustus 2011 selama 4 hari, dan pada bulan
-
PEMERIKSAAN FISIK
Pemeriksaan fisik dilakukan pada tanggal 25 Mei 2012 jam 09.00 WIB
Keadaan Umum
: Tampak lemah (sakit sedang)
BB
: 65 kg
TB
: 170 cm
7
BMI
Status Gizi
: 22,49 kg/m2
: baik
Vital Sign
TD
Nadi
RR
T
: 100/60 mmHg
: 76 x/menit, isi dan tegangan cukup
: 20 x/menit, reguler
: 36,7 oC (axiler)
Status Internus
Thorax
Cor
I
Pa
Pulmo
Pe
A
I
Pa
Pe
A
A
Pe
Pa
Abdomen
Status Neurologik
Kesadaran
Kuantitatif
Kualitatif
Perasaan hati
Orientasi
Jalan pikiran
kecerdasan
Daya ingat baru
daya ingat lama
Kemampuan bicara
sikap tubuh
: composmentis
: GCS E4M6V5 : 15
: tingkah laku : hipoaktif
: eutimik
: tempat : baik, waktu : baik, orang : baik, sekitar : baik.
: baik
: baik
: baik
: baik
: baik, tidak ada kelainan
: baik
Cara berjalan
kanan
Baik
kiri
baik
N II. (OPTIKUS)
Kanan
Daya penglihatan baik
Pengenalan warna baik
Medan penglihatan baik
Kiri
baik
baik
baik
Fundus okuli
Pupil
Perdarahan
kanan
PBI
(-)
kiri
PBI
(-)
N III. (OKULOMOTORIUS)
Ptosis
Kanan
(-)
kiri
(-)
kanan
Reflek cahaya langsung (+)
kiri
(+)
(+)N
Reflek cahaya konsesuil (+)
(+) N
Reflek akomodasi
(+)
(+) N
2,5mm Strabismus divergen
(-)
bulat
Diplopia
(-)
(+)
(+)
(-)
(-)
N IV. (TROKHLEARIS)
Kanan
kiri
(+) N
(+) N
Strabismus konvergen
(-)
(-)
Diplopia
(-)
(-)
N V. (TRIGEMINUS)
Kanan
kiri
kanan
kiri
Menggigit
(+) N
(+) N
Reflek kornea
(+) N
(+) N
Membuka mulut
(+) N
(+) N
Reflek bersin
(+) N
(+) N
(+) N
(+) N
(+) N
(+) N
N VI. (ABDUSEN)
Kanan
kiri
(+) N
(+) N
Strabismus konvergen
(-)
Diplopia
(-)
(-)
(-)
N VII. (FASIALIS)
Kanan
kiri
kanan
kiri
(+) N
(+) N
Meringis
(+) N
(+) N
Menutup mata
(+) N
(+) N
Tik fasial
(-)
(-)
10
Kedipan mata
(+) N
(+) N
Lakrimasi
(-)
(-)
simetris
dbn
Sudut mulut
simetris
simetris
Mengerutkan alis
(+) N
Mengerutkan dahi
(+) N
(+) N
(+) N
N VIII. (AKUSTIKUS)
Kanan
kiri
kanan
kiri
(+) N
Tes Rinne
tidak dilakukan
(+) N
Tes Weber
tidak dilakukan
(+) N
Kanan
kiri
simetris
simetris
(+) N
kanan
kiri
Sengau
(-)
(-)
Tersedak
(-)
(-)
(+) N
N X. (VAGUS)
Arkus faring
Kanan
kiri
kanan
kiri
(+) N
(+) N Bersuara
(+) N
(+) N
(+) N
(+) N
Menelan
N XI. (AKSESORIUS)
Memalingkan kepala
Sikap bahu
Kanan
kiri
Kanan
kiri
(+) N
simetris
simetris
(-)
(-)
N XII. (HIPOGLOSUS)
Kanan
kiri
kanan
kiri
11
Sikap lidah
simetris
simetris
baik
Artikulasi
jelas
jelas
(-)
Tremor lidah
(-)
(-)
(-)
Menjulurkan lidah
simetris simetris
BADAN
Trofi otot punggung
: (-)
Vertebra
Nyeri tekan
: bentuk
: simetris
Gerakan
: (-)
: (+) N
(kiri)
: (+) N
Reflek kremaster
ANGGOTA GERAK ATAS
kanan
kiri
(-)
(-)
(-)
Kanan
kiri
(-)
(-)
Claw hand
Lengan atas
Kanan
kiri
lengan bawah
kanan
kiri
tangan
kanan
Gerakan
bebas
bebas
bebas
bebas
bebas
Kekuatan
Tonus
(+) N
(+) N
(+) N
(+) N
Trofi
Eutrofi
Eutrofi
Eutrofi
Eutrofi
Eutrofi
Eutrofi
normal
normal
normal
normal
normal
normal
kiri
bebas
(+) N
(+) N
Sensibilitas :
Nyeri
12
Termis
normal
normal
normal
normal
normal
normal
Taktil
normal
normal
normal
normal
normal
normal
Diskriminasi normal
normal
normal
normal
normal
normal
Posisi
normal
normal
normal
normal
normal
normal
vibrasi
normal
normal
normal
normal
normal
normal
Bisep
Kanan
Trisep
radius
ulna
kiri
kanan
kiri
kanan kiri
kanan
kiri
(+)
(+)
(+)
(+)
(+)
(+)
(-)
Reflek silang
(-)
(-)
(-)
(+)
(-)
(-)
(-)
(-)
(-)
(-)
(-)
(-)
(-)
(-)
(-)
kiri
(-)
(-)
Kontraktur
Palpasi: udem
(-)
(-)
Tungkai atas
Kanan
kiri
Tungkai bawah
kanan
kiri
Gerakan
bebas
bebas
bebas
Kekuatan
bebas
5
kanan
kiri
(-)
(-)
Kaki
kanan
bebas
5
Tonus
(+) N
(+) N
(+) N
(+) N
(+) N
Trofi
eutrofi
eutrofi
eutrofi
eutrofi
eutrofi
kiri
bebas
5
(+) N
eutrofi
Sensibilitas :
Nyeri
normal
normal
normal
normal
normal normal
Termis
normal
normal
normal
normal
normal normal
Taktil
normal
normal
normal
normal
normal
Diskriminasi normal
normal
normal
normal
normal
normal
normal
13
Posisi
normal
normal
vibrasi
normal
normal
normal
normal
normal
normal
normal
Patella
normal
normal
normal
Kanan
kiri
Achiles
kanan
Kiri
Reflek fisiologis
(+)
(+)
(+)
(+)
Perluasan reflek
(-)
(-)
(-)
(-)
Reflek silang
(-)
(-)
(-)
(-)
Kanan
Kiri
Kanan
Kiri
Babinski
(-)
(-)
Chaddock
(-)
(-)
Gonda
(-)
(-)
Oppenheim
(-)
(-)
Rossolimo
(-)
(-)
Gordon
(-)
(-)
Mendel-Becterew (-)
(-)
Tes Lasegue
(-)
(-)
(-)
(-)
Klonus kaki
(-)
Reflek Patologis
Tes Kernig
(-)
Tes patrik
(-)
(-)
(-)
(-)
(-)
Tes Romberg
: (+)
Disdiadokhokinesis
: (-)
Robound fenomen
: (-)
Nistagmus
: (-)
Dismetri :
tes telunjuk hidung
14
berputar
FUNGSI VEGETATIF
Miksi
: inkontinentia urin
anuria
: (-)
retensio urin
: (-)
: (-)
poliuria
: (-)
: (-)
retensio alvi
: (-)
PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Pemeriksaan hematologi dan kimia darah
Hasil Pemeriksaan pada tanggal 25 mei 2012 jam 10:54
Hematologi
Pemeriksaan
Leukosit
Eritrosit
Hemoglobin
Hematokrit
MCV
MCH
MCHC
Trombosit
RDW
Diff Count :
Eusinofil absolute
Basofil absolut
Netrofil absolut
Limfosit absolut
Monosit absolut
Eusinofil
Basofil
Netrofil
Limfosit
Monosit
Hasil
7,19
4,51
L 12,10
L 35,30
L 78,30
26,80
34,30
186
14,30
Satuan
10 ^ 3/l
10 ^ 6/l
g/dl
%
Fl
Pg
g/dl
10 ^ 3/l
%
Nilai Normal
3,8 10,6
44 5,9
13,2 17,3
40 52
80 100
26 34
32 36
150 440
11,5 14,5
0,37
0,04
4,62
1,59
0,57
H 4,10
0,60
64,30
L 22,10
7,90
10 ^ 3/l
10 ^ 3/l
10 ^ 3/l
10 ^ 3/l
10 ^ 3/l
%
0,045 0,44
0 0,2
1,8 8
0,9 5,2
0,16 1
24
01
50 70
25 40
2-8
%
%
%
%
Hasil pemeriksaan Kimia Darah pada tanggal 28 mei 2012 jam 14:48
15
Pemeriksaan
Glukosa sewaktu
Cholesterol total
83
158
Hasil
Satuan
mg/dl
mg/dl
Trigliserida
H 256
g/dl
Asam urat
H 8,0\
mg/dl
Ureum
31,0
mg/dl
Creatinin
H 1,33
mg/dl
Kalium
L 2,9
mmol/L
Natrium
141
mol.L
Kesan dari pemeriksaan laboratorium :
- Dislipidemia
- Hiperurisemia
- Hipokalemia
Nilai Normal
< 125
< 200 : desirabele
200 239 : boderline high
400 : high
<150 : boderline high
200 499 : high
500 : very high
3,4 7,0
10,0 50,0
0,70 1,10
3,5 50
135 145
DIAGNOSIS BANDING
1. Vertigo
2. Cephalgia e.c Tension type headache
DIAGNOSIS AKHIR
Diagnosis Klinik
Diagnosis Topik
Diagnosis Etiologik
: Vertigo
: sistem vestibuler perifer
: suspect BPPV
PENATALAKSANAAN
1. Medikamentosa
a. Infus RL 30 tetes permenit
b. Antivertigo
: betahistine mesylat 3 x 6 mg per oral
c. Injeksi piracetam 3 x 1 gr IV
d. Injeksi ondansentron 1 x 1 ampul
e. Dimenhidrinat (Dramamine) 3 x 50 mg
2. Nonmedikamentosa
a. Mengurangi stres
b. Latihan untuk membuka mata, melirik keatas, kebawah, kesamping kirikanan
16
17
Bila pasien masih harus berbaring ditempat tidur, maka yang perlu
dilakukan adalah latihan untuk melirik keatas, kebawah, kesamping kanan
dan kiri, selanjutnya gerakan serupa sambil menatap jari yang digerakkan
pada jarak 30 cm, mula-mula gerakannya lambat, dan makin lama makin
cepat.
Bila pasien sudah bisa duduk, maka yang perlu dilakukan adalah
latihan untuk menggerakkan kepala dengan cepat keatas, dan ke bawah,
seperti sedang manggut sebanyak 5 kali, lalu tunggu 10 detik atau lebih lama
sampai vertigo menghilang. Ulangi latihan tersebut sebanyak 3 kali.
Selanjutnya latihan untuk menggerakkan kepala menatap kekiri atau
kekanan atas selama 30 detik, kembali keposisi biasa selama 30 detik,
kemudian menatap keatas sisi lain selama 30 detik dan seterusnya. Ulangi
latihan sebanyak 3 kali. Selanjutnya adalah latihan sambil duduk
membungkuk dan mengambil benda yang diletakkan dilantai.
Bila pasien sudah bisa berdiri atau berjalan, maka yang perlu
dilakukan adalah latihan menggerakkan mata dan kepala sambil berdiri
(seperti yang dilakukan pada pasien berbaring dan duduk). Selanjutnya
latihan duduk dikursi lalu berdiri dengan mata dalam keadaan terbuka dan
tertutup.
3. Latihan berjalan (Gait Exercise) 1
Yang perlu dilakukan adalah latihan :
a. Latihan jalan menyeberang ruangan dengan mata terbuka dan tertutup
secara bergantian.
b. Latihan berjalan tandem dengan mata terbuka dan tertutup secara
bergantian. Lalu jalan tandem dengan kepala menghadap keatas.
c. Latihan jalan naik-turun tangga pada lantai miring atau undakan dengan
mata terbuka dan tertutup secara bergantian.
d. Latihan jalan mengelilingi seseorang sambil saling melempar bola
dengannya.
e. Physical conditioning dengan melakukan olahraga bowling, basket,
jogging, dan rowing.
18
PROGNOSIS
Death
: ad bonam
Disease
: ad bonam
Disability
: ad bonam
Discomfort
: ad bonam
Dissatisfaction
: ad bonam
19
PEMBAHASAN
Vertigo sebenarnya berasal dari bahasa yunani Vertere yang artinya memutar
atau sensasi gerakan berputar. Vertigo tidak hanya merupakan satu gejala pusing saja,
melainkan suatu kumpulan gejala atau satu sindroma yang terdiri dari gejala sistem
somatik (nistagmus), otonomik (pucat, keringat dingin, mual, muntah) dan pusing. 1,3
Kriteria diagnosis vertigo terdiri dari kumpulan gejala subjektif (symptoms)
yaitu pusing, rasa kepala ringan, rasa terapung, terayun, dan mual, dan kumpulan
gejala objektif (signs) dari gangguan alat keseimbangan yaitu keringat dingin, pucat,
muntah, sempoyongan waktu berdiri atau berjalan, nistagmus. Dapat juga disertai
gejala pada kelainan THT, kelainan mata, kelainan Saraf, kelainan cardiovaskular,
kelainan penyakit dalam, kelainan psikis, ataupun konsumsi obat-obat ototoksik. 2
Berdasarkan anamnesis didapatkan hasil bahwa pasien mengeluh pusing
berputar yang dirasakan sejak 2 jam SMRS yang timbul secara mendadak setelah
bangun tidur. Saat serangan tiba pasien merasa dirinya tidak bisa seimbang ketika
melihat lingkungan sekitar, dan pandangannya nampak ganda. Saat serangan datang
pasien sempat muntah sebanyak 3 kali dirumah disertai dengan mual. Serangan
bertambah berat ketika merubah posisi dari bangun tidur langsung duduk, berjalan
dan saat membuka mata. Keluhan sedikit berkurang ketika berbaring ditempat tidur,
memejamkan mata, dan setelah pasien minum obat sakatonik liver. Setelah keluar
dari kamar mandi tiba-tiba pasien merasakan serangan pusing berputar sudah tidak
dapat ditahan lagi, mual (+), muntah (+) sebanyak 3 kali, keringat dingin, nyeri perut
didangkal, telinga berdenging atau gembrebeg disangkal, kejang disangkal,
kesemutan disangkal, lemah anggota gerak disangkal, sesak nafas disangkal, nyeri
dada disangkal. Pasien juga mengeluh penglihatannya ganda ketika melihat orang
disekelilingnya. Sehingga keluarga memutuskan untuk membawa pasien ke IGD
RSUD Tugurejo Semarang. Saat diperjalanan menuju ke Rumah sakit pasien sempat
muntah sebanyak 2 kali dan ketika di UGD pasien muntah sebanyak 1 kali.
20
21
RANGKUMAN
Serang laki-laki berumur 62 tahun datang ke RSUD Tugurejo Semarang pada
tangal 25 mei 2012 jam 01.00 dengan keluhan pusing berputar. 2 jam SMRS pasien
mengeluh pusing berputar-putar timbul secara mendadak setelah bangun tidur. Saat
serangan tiba pasien merasa dirinya tidak bisa seimbang ketika melihat lingkungan
sekitar, dan pandangannya nampak ganda. Saat serangan datang pasien sempat
muntah sebanyak 3 kali dirumah disertai dengan mual. Serangan bertambah berat
ketika merubah posisi dari bangun tidur langsung duduk, berjalan dan saat membuka
mata. Keluhan sedikit berkurang ketika berbaring ditempat tidur, memejamkan mata,
dan setelah pasien minum obat sakatonik liver. Setelah keluar dari kamar mandi
tiba-tiba pasien merasakan serangan pusing berputar sudah tidak dapat ditahan lagi,
mual (+), muntah (+) sebanyak 3 kali, keringat dingin, nyeri perut didangkal, telinga
berdenging atau gembrebeg disangkal, kejang disangkal, kesemutan disangkal, lemah
anggota gerak disangkal, sesak nafas disangkal, nyeri dada disangkal. Pasien juga
mengeluh penglihatannya ganda ketika melihat orang disekelilingnya. Sehingga
keluarga memutuskan untuk membawa pasien ke IGD RSUD Tugurejo Semarang.
Saat diperjalanan menuju ke Rumah sakit pasien sempat muntah sebanyak 2 kali dan
ketika di UGD pasien muntah sebanyak 1 kali.
Riwayat Penyakit Dahulu Pasien sebelumnya pernah mengalami sakit dengan
keluhan yang sama dan sempat dirawat di Rumah Sakit sebanyak 3 kali yaitu pada
bulan Juli 2011 selama 3 hari, pada bulan Agustus 2011 selama 4 hari, dan pada bulan
November selama 14 hari. Riwayat trauma kepala, sakit pada telinga, hidung
tenggorokan, dan sakit pada mata disangkal.
Riwayat Pribadi pasien yaitu merokok setiap hari 1-5 batang dan Riwayat
minum alkohol disangkal.
Riwayat sosial ekonomi pasien bekerja sebagai petani, dan istri bekerja sebagai
ibu rumah tangga. Pasien mempunyai 3 orang anak yang masing-masing sudah
bekerja dan sudah menikah. Biaya pengobatan ditanggung oleh Jaminan Kesehatan
Masyarakat Nasional. Kesan : ekonomi kurang.
22
DAFTAR PUSTAKA
23
24