Novel 23 Episentrum
Novel 23 Episentrum
Judul
23 EPISENTRUM
Penulis
Adenita
Penerbit
Tahun Terbit
2012
No ISBN
9789790817425
Tebal Halaman
278 halaman
mengambil keputusan besar dalam hidupnya. Memilih jalan yang disepelekan kebanyakn
orang. Jalan yang ia sendiri tak tau bagaimana ujungnya,. Jalan yang akan membawanya
pada sukses ataukah gagal. Jalan yang membuat ia harus mengahadapi konflik batin bersama
mama dan adiknya yang sedang menjalani pedidikan SMA. Ia tak putus asa, meyakinkan ibu
tercinta hngga menggapai restunya
kesuksesan mampu dihalaunya. Hati seorang ibu mana yang tak kelu melihat usaha sang
anak tercipta untuk meraih kebahagian dapat terbendung lagi. Dengan menyerahkan
kepercayaan sepenuhnya dan mendukungnya, sampai pula putra tercinta di panggung juara
pembuat film Indonesia. Namanya kini ada dalam daftar nama-nama ynag mengkuti ajang
bergengsi di negeri kincir angin. Di Negeri Kincir angin inilah 23 Episentrum berkutat
hebat. Dua sahabat (Matari yang mengikuti pelatihan Jurnalistik dan Awan menjalani tugas
filmnya) bertatap muka dalam nuansa tulip orisinil khas Netherlandnya. Disaalah hal tak
terduga terkuat serempak-rempaknya. Tokoh satu lagi yang tak lain ada Prama adi Putra yang
sudah menemukan sang pemilik hati dan matahari dalam hidupnya. Membuat hidup dan
pekerjaannya menjadi lebih berwarna dan ia akan segera meminang Matari gadis apa-adanya
namun cantik dari kesederhanaannya.
Dalam bebarapa karya yang telah ditulis Adenita seperti 9 matahari (2008) sehingga
menyeret dirinya kedalam nominasi penulis muda berbakat di ajang Khatulistiwa Literaty
Awards (2009). Tahun 2010, Adenita mendapatkan penghargaan Duta Bahasa Provinsi Jawa
Barat. Bagaimana tidak? Membaca novel seakan tergambar jelas bagaimana kondisi stasiun
tv sebelum On-Air maupun saat On-Air. Dengan deskripsi dan beberapa kutipan/skrip dari
news anchor benar-benar menjadikan novel ini tergambar jelas berlatar tempat di stasiun tv
yang memang cukup segar namanya. Begitu juga saat meliput berita. Banjir contohnya,
penulis benar-benar menuliskan kondisi lapangan yang memang dirasakan oleh reporter pada
mestinya. Situasi dibuat benar adanya. Inilah salah satu kekuatan tulisan Adenita pada novel
23 episentrum. Tokohtokoh yang diciptakan penulis pun menarik. Banyak karakter yang
berbeda terdeskripsi dengan jelas baik secara eksplisit mapun implisit. Karakter humor,
serius, pemarah, bijaksana, tegar yang masing-masing tokoh memiliki masing-masing
diantara karakter tersebut. Tidak semua penulis mampu menghidupkan nyawa tokoh dengan
aalisis karakter yang berbeda-beda. Karkater yang berbeda inilah mampu menghidupkan
jalan cerita dan membuat pembaca mampu mengikuti jalan Adenita dalam novel sekuel ini.
Segala bentuk karya tak luput dari kesalahan, tak terkecuali karya Adenita 23
episentrum ini. Masih terdapat beberapa kata yang seharusnya tidak digunakan dalam dialog
antar tokoh meskipun terkesan lebih natural antar temen dekat misalkan pada kutipan
congooor di bagian 20 tentang reporter penjual daster.
Novel ini sangat recommended sekali untuk berbagai kalangan. Mahasiswa atau
pelajar yang dapat mengambil moral valuenya yaitu menuntut ilmu dengan usaha cerdas demi
hidup yang lebih baik. Pekerja fress graduate untuk proses pencarian jati diri. Pekerja yang
mapan mampu meninggalkan comfort zone untuk mencari passionnya. Reporter, News
Anchor, Kameramen, Produser, dan beberapa orang penting pemuncul berita di TV yang
memang tau dan butuh seluk beluk jobdesk di bidang pemberitaan dan perfilman.
(Pt
)