Anda di halaman 1dari 3

Soal paket 5

1. Sesungguhnya setiap manusia memang diberi kebebasan memilih. Memilih di persimpangan-


persimpangan kecil atau besar dalam sebuah Big Master Plan yang telah diberikan Tuhan kepada kita
semenjak lahir. Jadi, semuanya ke masalah pilihan.
Kutipan tersebut merupakan novel dari (5 Cm, Donny Dhirgantoro)
2. “Ambillah, biarlah hidupku berarti. Jika dapat kuberikan lebih dari celengan itu, akan aku berikan untuk
kalian. Merantaulah. Jika kalian sampai ke Prancis menjelajahi Eropa sampai ke Afrika, itu artinya aku
juga sampai kesana, pergi bersama-sama dengan kalian.” Kutipan tersebut merupakan novel dari (Sang
Pemimpi, Andrea Hinata)
3. Yang kita perlu sekarang adalah, cuma kaki yang berjalan lebih jauh dari biasanya, tangan yang akan
berbuat lebih banyak dari biasanya, mata yang akan menatap lebih lama dari biasanya, leher yang akan
lebih sering melihat ke atas, lapisan tekad yg 1000 kali lebih keras dari baja, dan hati yang akan bekerja
lebih keras dari biasanya serta mulut yang selalu berdoa. Kutipan tersebut merupakan novel dari (5 Cm,
Donny Dhirgantoro)
4. Anak ini pun seorang gadis, yang dapat dikatakan tiada bercacat, karena bukan rupanya saja yang
cantik, tetapi kelakuan dan adatnya, tertib dan sopannya, serta kebaikan hatinya, tiadalah kurang
daripada kecantikan parasnya. (Siti Nurbaya, Marah Rusli)
Watak tokoh yang tergambar pada kutipan tersebut ( Baik Hati, Sopan)
5. Memang salahku.
Buaya darat kupercayai.
Memang tak bisa dipungkiri melati kini telah ternodai.
Memang salahku.
Kupercayai bunglon itu.
Dan tak kusangka dia berpindah warna.
Majas yang terdapat dalam puisi tersebut (Simbolik)
6. Surya, Wisnu, Rama, dan Lintang tergabung dalam regu piket hari Rabu. Wisnu selalu datang terlambat
ke sekolah sehingga jarang melaksanakan piket pagi. Saat teman-temannya sibuk membersihkan
kelas, Wisnu juga tidak mau membantu. ungkapan yang tepat untuk menunjukkan sifat Wisnu adalah
(Berat Tangan)
7. Melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dengan menggandeng MUI
mengeluarkan fatwa haram menggunakan BBM bersubsidi bagi kalangan menengah keatas. Langkah ini
ditujukan dengan ketidakberdayaan Pemerintah merumuskan kebijakan mengatasi subsidi bahan bakar
minyak yang dinilai tidak tepat sasaran. Makna istilah fatwa pada paragraf tersebut (Keputusan)
8. Udara di lingkungan kami sangat kotor terkena polusi. Polusi udara itu disebabkan oleh asap pabrik dan
asap kendaraan bermotor. Masyarakat berusaha mengurangi polusi dengan Reboisasi. Padanan kata
yang tepat pada paragraph tersebut (Penghijauan)
9. Bu Mus mendekati setiap orang tua murid di bangku panjang tadi, berdialog sebentar dengan ramah,
dan mengabsen kami. Semua telah masuk kedalam kelas, telah mendapatkan teman sebangkunya
masing- masing, kecuali aku dan anak laki laki kotor berambut keriitng merah yang tak terkenal tadi. Ia
tak bisa tenang. Anak itu berbau hangus seperti karet terbakar. “Anak Pak Cik akan sebangku dengan
Lintang”. Kata Bu Mus pada ayahku. Kutipan tersebut merupakan novel dari (Laskar Pelangi, Andrea
Hinata)
10. Salamah tak kuasa membendung tangisnya. Ia pelan-pelan bangkit, lalu merebahkan badannya ke tikar.
Ya Allah, biarkan aku menanggis. Biarkan aku mati asalkan Marni, si anak manis itu mendapat
RahmatMu ya Tuhan ... Watak tokoh Salamah pada kutipan cerpen tersebut adalah (Rela Berkorban)
11. Berbagai penjurusan studi di SMK diharapkan dapat memacu orang tua dan pemerintah untuk bekerja
sama meningkatkan mutu pendidikan sekolah kejuruan di tanah air. Sinonim kata memacu adalah
(Mendorong)
12. Berkat kegigihan dan kerja keras selama bertahun-tahun, Azrial kini sudah jadi juragan, punya enam
rumah dan dua puluh empat anak buah yang tiap hari sibuk melayani pelanggan. Makna ungkapan anak
buah yang terdapat dalam kutipan teks cerpen tersebut adalah (Karyawan)
13. Rembulan
Kau berjalan di atas Bumi Pertiwi
Dengan sinar keagungan
Walau sesaat kita bertemu
Di malam hari
Engkau tersenyum padaku
Majas apa yang terdapat dalam puisi tersebut (Majas Personifikasi)
14. Jika hendak mengenal orang yang berbangsa, lihat kepada budi bahasa.
Maksud isi kutipan gurindam tersebut adalah (Bahasa yang digunakan seseorang mencerminkan dari
mana orang itu berhasal)
15. Dengan anak janganlah lalai, Supaya boleh naik ke tengah balai. Dengan kawan hendaklah adil,
Supaya tangannya jadi kafil. Pasal keberapakah gurindam tersebut (pasal 10)
16. “Akan dapatkah dilukiskan, dapatkah diperikan bagaiman wajah Hamid ketika membaca surat itu.
Dapatkah, mungkinkah dikira-kirakan bagaiman perasaannya waktu itu? Surat demikian adalah
pengharapannya selama ini,buah mimpinya. Memikirkan kerendahan derajatnya, tiadalah disangka-
sangkanya, bahwa ia akan seberuntung itu, menerima surat Zainab. Kutipan cerita tersebut merupakan
novel dari ((Di Bawah Lindungan Ka’bah, Hamka)
17. Kalau aku boleh memilih. Aku ingin diperkenalkan Tuhan kepada orang-orang ini bertahun-tahun yang
lalu. Kalau waktu boleh bergulir ke belakang, rasanya aku ingin berbicara kepada Kara Mustafa Pasha
bahwa anak cucunya inilah agen Muslim yang sejati. Karena islam itu tak hanya iman, tapi amanat. Apa
yang mereka lakukan bukanlah hal sepele, sungguh apa yang mereka lakukan adalah hal yang luar
biasa. Mereka tidak sekedar membuka mata dan hatiku, tapi juga menggetarkan jiwaku. Kutipan cerita
tersebut merupakan novel dari (99 Cahaya di Langit Eropa)
18. Menyesal
Pagiku hilang sudah melayang, Hari mudaku sudah pergi
Sekarang petang datang membayang, Batang usiaku sudah tinggi
Kata petang yang terdapat pada puisi tersebut mengandung arti (masa Tua)
19. Makna kata illegal logging (Penebangan Liar)
20. Makna kata fana (Tidak Kekal)
21. Meski awalnya ia menolak, akhirnya Dudi bersedia untuk menjalani operasi melakukan proses amputasi
pada kaki sebelah kanannya. (amputasi = proses pemotongan bagian tubuh)
22. SitiNurbaya: Roman/novel karya Marah Rusli diterbitkan oleh Balai Pustaka pada 1922. Merupakan
roman pertama di tanah air yang menghadirkan kritik tajam terhadap adat-istiadat dan tradisi yang
membatasi hak perempuan untuk menentukan pilihan hidupnya sendiri. Karyaini juga dianggap penting
karena menjadi inspirasi bagi berkembangnya pemikirantentang emansipasi perempuan.
23. LayarTerkembang:Roman/novel karya Sutan Takdir Alisjahbana diterbitkan oleh Balai Pustaka
pada1936. Masih tentang hak-hak perempuan tapi berbeda dengan Siti Nurbaya karena tidak lagi bicara
kawin paksa dan adat melainkan membawa pikiran-pikiran progresif yang mencerminkan pergulatan
kaum perempuan dalam memposisikan perannya di ruang publik. Perempuan tidak lagi dikurung oleh
stigma sebagaimakhluk yang lemah. Ia mampu berdiri sejajar dengan pria dan memberi kontribusiuntuk
kemajuan masyarakat. Pada saat yang sama, ia adalah seorang perempuanyang membutuhkan cinta
dan kasih sayang.
24. Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck: Roman/novel karya Hamka yang terbit pada 1939. Berisi kritik
yang pedas terhadap adat dan kawin paksa. Dan berujung kematian tokoh-tokohutamanya.
25. Belenggu: Roman/novel karya ArmijnPane, diterbitkan oleh penerbit Pujangga Baru pada 1940.
Sebelumnya novelditolak oleh penerbit Balai Pustaka karena dianggap tidak bermoral lantaran
menjadikan perselingkuhan sebagai bagian penting cerita seolah-olah menjadi pembenaran bagi
tindakan tersebut. Roman merupakan anti-tesis terhadap karya-karya di masa sebelumnya yang lebih
banyak mengangkat tema seputar adat,kawin paksa, dan perseteruan tradisi vs modernitas. Ia
merupakan rintisan pertama novel psikologis yang mengangkat pergulatan di dalam jiwa akibat konflik-
konflik rumah tangga dan karir. Ia juga memulai zaman baru penulisan novel yang tidak lagi mengangkat
isu moral baik dan buruk, atau si alim versus si jahat.
26. Bumi Manusia: Roman/novel karya Pramoedya Ananta Toer. Diterbitkan oleh penerbit Hasta Mitra pada
1980. Pada bulan Mei 1981, Kejaksaan Agung melarang peredaran Bumi Manusia karena dianggap
mempropagandakan ajaran-ajaran Komunisme.

Anda mungkin juga menyukai